Tes Wawancara Direksi
Tes Wawancara Direksi
Misi:
1) Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan di bidang Ilmu Kedokteran dan
Kesehatan sesuai dengan standar internasional berbasis kearifan lokal
2) Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian di bidang Ilmu Kedokteran dan
Kesehatan yang berkualitas sehingga dapat dikenali dan diaplikasikan dalam pengembangan
ilmu di tingkat nasional dan internasional
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat
sebagai pusat rujukan di bidang Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
4) Menyelenggarakan dan mengembangkan mutu sistem manajemen dan tata kelola yang
efisien dan berkualitas
Misi:
1) Menyelenggarakan standarisasi Pelayanan , Pendidikan, dan Penelitian.
2) Meningkatkan SDM yang Unggul dan Berbudaya Kerja.
3) Menyelenggarakan Produktifitas dan Efisiensi
4) Menjalin Kemitraan dengan Jaringan Bisnis Rumah Sakit secara Komprehensif dan
Berkelanjutan.
5. Akreditasi RSMH
Akreditasi Nasional Paripurna oleh SNARS tahun 2015
JCI (joint commission internasional ) Januari tahun 2017
6. Nama Pimpinan dan Ketua Prodi RSMH
a. Rektor Universitas Sriwijaya : Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE
b. Nama Dekanat FK Unsri
Dekan : dr. Syarif Husin M.S
Wakil dekan I : Dr. dr. Irfanuddin, SpKO, M.Pd.Ked
Wakil Dekan II : Dr. dr. H. Muhammad Irsan Saleh, M.Biomed
Wakil Dekan III : dr. Hertanti Indah Lestari, SpA(K)
c. Nama Direksi RSMH
Direktur Utama : dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS
Direktur Medik dan Keperawatan: dr. Marta Hendry, Sp.U(K), MARS
Direktur Keuangan & Barang Milik Negara: Bp. Ekwanto, SE, Ak, MM
Direktur Umum, SDM, dan Pendidikan : dr. Msy. Rita Dewi Mustika, Sp.A (K), MARS
Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum : Bp. Ekwanto, SE, Ak, MM
Ketua Komite Medik : dr. H. Rizal Sanif, SpOG (K), MARS, PhD
d. Nama ketua PRODI
Ketua Bagian : dr. Hj. Mediarty, Sp.PD.,K-HOM.,FINASIM
KPS Sp1 : dr. Nova Kurniati, SpPD., K-AI.,FINASIM
KPA Sp2: Dr. dr.Taufik Indrajaya, Sp.PD.,KKV.,FINASIM
KSM : dr. Zulkhair Ali
Unsur unsur melayani prima sebagaimana dimaksud dengan pelayanan umum, sesuai keputusan
Menpan No. 81/1993, yaitu:
Kesederhanaan,
Kejelasan dan Kepastian,
Keamanan,
Keterbukaan,
Efisien,
Ekonomis,
Keadilan yang merata,
Ketepatan waktu.
UU No. 29/2004 Pasal 45: setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter
terhadap px,harus mendapat persetujuan.
Permenkes 585/1989: dalam memberikan informasi kpd px atau keluarga kehadiran perawat
atau paramedic lain sebagai saksi sangat penting.
18. Malpraktik
Kesalahan/Kelainan yang dilakukan tenaga Kesehatan dalam melaksanakan profesi yang tidak sesuai
dengan standar dan prosedur operasional, sehungga pasien menderita luka berat, cacat, atau
meninggal dunia.
Keputusan Akreditasi
Rumah Sakit Pendidikan
Tidak lulus akreditasi
Rumah sakit tidak lulus akreditasi bila dari 16 bab yang di survei mendapat nilai kurang dari 60
%
Bila rumah sakit tidak lulus akreditasi dapat mengajukan akreditasi ulang setelah rekomendasi
dari surveior dilaksanakan.
Akreditasi tingkat dasar
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat dasar bila dari 16 bab yang di survei hanya 4
bab, dimana salah satu babnya adalah Institusi pendidikan pelayanan kesehatan, mendapat nilai
minimal 80 % dan 12 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20 %
Akreditasi tingkat madya
Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi tingkat madya bila dari 16 bab yang di survei ada 8
bab, dimana salah satu babnya adalah Institusi pendidikan pelayanan kesehatan, mendapat nilai
minimal 80 % dan 8 bab lainnya tidak ada yang mendapat nilai dibawah 20 %
Status akreditasi berlaku selama tiga tahun kecuali ditarik oleh KARS. Status akreditasi berlaku surut
sejak hari pertama pelaksanaan survei rumah sakit atau saat survei ulang. Pada akhir tiga tahun siklus
akreditasi rumah sakit, rumah sakit harus melaksanakan survei ulang untuk perpanjangan status
akreditasi.
Fungsi Akreditasi
untuk menilai kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditasi.
25. Akreditasi JCI
Elemen Penilaian
I. Standar-standar Yang Berfokus Pasien
a. Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (SIKP) / International Patient Safety Goals
(IPSG)
b. Akses ke Perawatan dan Kesinambungan Perawatan (APKP) / Access to Care and
Continuity of Care (ACC)
c. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) / Patient and Family Rights (PFR)
d. Asesmen Pasien (AP) / Assessment of Patients (AOP)
e. Perawatan Pasien (PP) / Care of Patients (COP)
f. Perawatan Anestesi dan Bedah (PAB) / Anesthesia and Surgical Care (ASC)
g. Manajemen dan Penggunaan Obat-obatan (MPO) / Medication Management and Use
(MMU)
h. Penyuluhan Pasien dan Keluarga Pasien (PPKP) / Patient and Family Education (PFE)
Program akreditasi JCI didasarkan pada kerangka kerja standar internasional yang
disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Semua akreditasi JCI dan program sertifikasi bercirikan
sebagai berikut:
Standar konsensus internasional, dikembangkan dan dikelola oleh sebuah gugus tugas
internasional, dan disetujui Dewan internasional, yang merupakan dasar program
akreditasi.
Filosofi yang mendasari standar didasarkan pada prinsip manajemen bermutu yang terus-
menerus diperbaiki mutunya.
Proses akreditasi ini dirancang untuk mengakomodasi faktor hukum, agama, dan/atau
faktor budaya di sebuah negara tertentu. Meski standar yang ditetapkan bersifat seragam
demi harapan tinggi untuk keselamatan dan kualitas perawatan pasien, proses akreditasi
juga mempertimbangkan sejauh mana kondisi khas negara tertentu dapat memenuhi
harapan tinggi tersebut.
Tim survei lapangan dan penentuan agenda survei akan bervariasi tergantung pada besar-
kecilnya organisasi pelayanan kesehatan dan jenis layanan yang diberikan. Sebagai
contoh, sebuah organisasi multispesialis raksasa mungkin memerlukan survei empat atau
lima hari oleh dokter, perawat, dan administrator, sementara rumah sakit dengan 50
tempat tidur dan spesialisasi di satu bidang mungkin hanya memerlukan survei lebih
pendek dengan tim yang lebih kecil.
Akreditasi JCI ini dirancang agar absah, dapat dipercaya, dan objektif. Berdasarkan
analisis hasil survei, keputusan akreditasi akhir dibuat oleh komite akreditasi
internasional.
26. 6 langkah cuci tangan