3C Pbak
3C Pbak
Vonis ini lebih rendah dari tuntutan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) selama 18 tahun. Namun, dalam tuntutan terhadap Nur Alam, pertama
kalinya KPK menggunakan kerusakan lingkungan untuk menilai kerugian
keuangan negara.
"Ini akan mampu tidak hanya memutus korupsi, tapi juga memutus
kerusakan lingkungan hidup," ujar Merah.
Nilai kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus Nur Alam sangat
fantastis, mencapai Rp4,3 triliun. Nilai itu hampir dua kali lipat nilai kerugian
negara dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik, yang diklaim
mencapai Rp2,3 triliun.
Tidak cuma itu, politikus Partai Amanat Nasional itu juga dituntut
membayar uang pengganti Rp2,7 miliar dari keuntungan yang diperoleh dari izin
pertambangan yang diberikan Nur Alam kepada pengusaha.
Imbas dari kasus korupsi yang menjeratnya, Ketua Majelis Hakim Diah
Siti Basariah mengganjar Nur Alam vonis pidana selama 12 tahun.
"Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa Nur Alam dengan
pidana penjara selama 12 tahun dan pidana denda sebesar Rp1 miliar, dengan
ketentuan apabila denda itu tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan
selama enam bulan," ujar Diah seperti dilaporkan wartawan BBC Indonesia
Abraham Utama di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, pada Rabu
(23/03) malam.
Selain itu, majelis hakim juga menjatuhkan pidana tambahan kepada
terdakwa Nur Alam untuk membayar uang pengganti sebesar Rp2,7 miliar dan
mencabut hak politiknya selama lima tahun.Nur Alam langsung mengajukan
banding atas vonis yang diterimanya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan ahli kerusakan tanah dan lingkungan
hidup, Basuki Wasis, terdapat tiga jenis penghitungan kerugian akibat kerusakan
lingkungan. Pertama, total kerugian akibat kerusakan ekologis. Kemudian,
kerugian ekonomi lingkungan. Ketiga, menghitung biaya pemulihan lingkungan.
Sesuai penghitungan, kerugian terkait kerusakan tanah dan lingkungan
akibat pertambangan PT AHB di Kabupaten Buton dan Bombana, sebesar Rp2,7
triliun. Jumlah tersebut dihitung oleh ahli kerusakan tanah dan lingkungan hidup,
Basuki Wasis. Atas hal itu, Nur Alam dituntut hukuman 18 tahun penjara oleh
jaksa. Dia juga dituntut membayar denda Rp1 miliar subsider satu tahun
kurungan.
"Kami melihat kasus Nur Alam ini bukan hanya kasus korupsi, tapi
kejahatan lingkungan. Kita melihat kasus korupsi dan kejahatan lingkungan itu
kan sebenarnya suatu kasus yang secara garis besar kejahatan kepada
kemanusiaan," kata perempuan yang akrab dipanggil Tari ini. Apalagi, Nur Alam
menjabat gubernur selama dua periode. Sebagai seorang penyelenggara negara,
imbuh Tari, semestinya memberi contoh kepada rakyat untuk tidak korupsi dan
memegang teguh integritas.
Skema penghitungan
Di sisi lain, ICW berharap, majelis hakim di Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Jakarta menjadikan metode penghitungan kerugian negara yang
didalilkan jaksa dengan menambahkan kerugian ekologis, biaya pemulihan
lingkungan, dan kerugian ekonomi lingkungan sebagai rujukan dalam
pengambilan putusan.
Ahli ekonomi lingkungan yang juga konsultan World Bank, Virza Safaat
Sasmitawidjaja, menjelaskan parameter utama adalah identifikasi kerugian
ekologis dan kerugian sosial akibat korupsi.
Kalau ini dijumlahkan secara total, maka akan kelihatan berapa sebetulnya
environmental cost dan social cost yang diakibatkan karena korupsi di sektor
pertambangan ini. Ini yang bisa dijadikan dasar kalau kita akan menggugat secara
perdata dari korupsi ini," ujarnya.
"Dan memulihkan lingkungan itu tidak hanya dua hingga tiga tahun, tapi
bisa sampai lima hingga 10 tahun dan itu harus diperhitungkan nett present value-
nya dan bagaimana financial risknya," kata dia.
'Obral' perizinan
Langkah KPK ini juga disambut Koordinator Nasional Jaringan Advokasi
Tambang (JATAM), Merah Johansyah, dengan harapan digunakan untuk kasus-
kasus korupsi sumber daya lainnya, seperti kasus yang menyeret Bupati Kutai
Kartanegara (nonaktif) Rita Widyasari, terkait izin lokasi untuk keperluan inti dan
plasma perkebunan kelapa sawit kepada PT Sawit Golden Prima.
Langkah KPK, lanjut Merah, mesti dilihat sebagai upaya untuk memotong
rantai korupsi yang lebih besar, yakni menyelamatkan kekayaan alam dan ruang
hidup rakyat.
"Jadi kita apresiasi ini terobosan, dan ini akan mampu tidak hanya
memutus korupsi, tapi juga memutus kerusakan lingkungan hidup," cetusnya.
"Sebenarnya BPK sejak 2010 sudah melakukan green audit, atau evaluasi
kerugian lingkungan hidup sebagai kerugian negara. Sudah saatnya penegak
hukum yang lain bersinergi dengan KPK juga. BPK misalnya, dan KLHK sendiri
yang selama ini menurut kami peran KLHK yang sangat minim." kata dia.
Terdapat 170 izin tambang yang dikeluarkan sepanjang 2017 dan 2018,
dengan rincian 34 izin tambang di Jawa Barat yang terbit pada 13 Februari 2018,
dua pekan sebelum masa penetapan calon kepala daerah Jabar diumumkan.