Lta Sonia Imut
Lta Sonia Imut
Oleh :
SONIA SIHOTANG
011442180042
Oleh
SONIA SIHOTANG
011442180042
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Sonia Sihotang
0114421840042
Pembimbing I Pembimbing II
Sonia Sihotang
0114421840042
(Selvia Y Dalimunthe, SST. M.K.M) (Yosafat Barus S. Kep, Ners. M. Kep) (Endang Sihaloho, SST., M. KM)
NIDN.0114089301 NIDN. 0106108702 NIDK.8826999920
Mengetahui
Direktris
1. IDENTITAS
Agama : Islam
Sumatra Utara
PENDIDIKAN
Medan
ABSTRAK
Menurut Word Health Organization (WHO) Pada tahun 2019 Angka Kematian
Ibu (AKI) di dunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa. Penyebab utama tingginya angka
kematian ibu yaitu: perdarahan, hipertensi, dan infeksi. Asuhan kebidanan
bertujuan untuk memeberikan asuhan kebidanan berkelanjutan atau
berkesinambungan pada ibu Hamil, Bersalin, BBL, Nifas dan KB dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
Metode yang digunakan dalam meberikan asuhan kebidanan kepada secara
berkesinambungan ( contuinity care ) yaitu dengan metode 7 langkah Hallen
Varney dan SOAP, yaitu mengumpulkan data, menginterpretasi data dasar,
mendiagnosa, mengindentifikasi kebutuhan segera, merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi. Sasarannya yaitu pada Ny.S usia 23 tahun dengan G1P0A0.
Hasil yang diperoleh setelah melakukan asuhan contuinity carepada
Ny.Santara lain selama masa kehamilan sudah melakukan kunjungan kehamilan
sebanyak 3 kali, dan selama kehamilan 14T pada ibu tidak terpenuhi. Pada masa
persalinan ibu telah melakukan bounding attachment dengan bayinya, ibu
diberikan suntikan oksitosin setelah bayi lahir ± 1 menit, setelah itu ibu di hecting
karena adanya laserasi perenium derajat 1.Pada bayi baru lahir tetes mata tidak
diberikan, dan bayi diberikan susu formula. Pada masa nifas ibu nyeri pada
perenium dan perut, pada saat ber-KB ibu memilih kontrasepsi jenis suntik 3
bulan.
Disarankan pada ibu untuk melakukan pemijatan payudara dan
mengkomsumsi sayur-sayuran hijau untuk memperlancar ASI, dan memberikan
ASI ekslusif pada bayinya selama 6 bulan. Sedangkan bagi tenaga kesehatan
disarankan untuk lebih meningkattkan pelayanan kebidanan secara contuinity
care.
Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir yang berjudul
“ Asuhan Kebidanan Pada Ny.S Dari Masa Kehamilan, Persalinan, Bayi
Baru Lahir, Nifas Dan Keluarga Berencana Di Klinik Bersalin Nurma
Tahun 2021”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya
Kebidanan pada Program Studi Kebidanan Akademi Nusantara 2000.
Dalam hal ini, penulis banyak berterima kasih atas bimbingan dan arahan
serta dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini sebagaimana mestinya untuk itu pada kesempatan kali
ini penulis menyampaikan rasa terima kasih pada :
1. Bapak Kombes Pol Dr. dr. Antonius Ginting., SpOG., MARS selaku Ketua
2. Ibu Roswitha Bukit., SE., Msi, Ak, CA selaku Ketua Yayasan Nusantara
2000 Medan.
5. Bapak Yosafat Barus., S.Kep. Ners. M.Kep selaku Penguji III, yang telah
Sonia Sihotang
011442184004
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5
1.3 Tujuan..............................................................................................................5
1.4 Sasaran, Tempat dan Waktu............................................................................6
1.5 Manfaat............................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................138
4.1 Pembahasan.....................................................................................................138
4.2 Kehamilan........................................................................................................138
4.3 Persalinan........................................................................................................141
4.4. Bayi Baru Lahir..............................................................................................146
4.5 Nifas................................................................................................................147
4.6 Keluarga Berencan..........................................................................................148
BAB V PENUTUP...............................................................................................150
5.1 Kesimpulan......................................................................................................150
5.2 Saran................................................................................................................151
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Partograf
PENDAHULUAN
merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan, dan
Pada tahun 2018, diperkirakan 2,5 juta anak meninggal dalam bulan
pertama kehidupan mereka, yaitu sekitar 7.000 bayi baru lahir setiap hari.
Sebagian besar bayi baru lahir meninggal pada minggu pertama kehidupan
dengan sekitar satu juta meninggal di hari pertama dan satu juta meninggal
kematian neonatal dunia turun dari 37/1.000 KH pada 1990 menjadi 18/1.000
dunia dari 5,1 juta pada 1990 menjadi 2,5 juta pada 2018. Namun, penurunan
tinggi terbukti dan perawatan berkualitas untuk bayi baru lahir kecil dan sakit
dapat mencegah hingga 79% dari kematian bayi baru lahir. "Every Action
strategi untuk mengurangi tidak hanya kematian bayi baru lahir tetapi juga
kematian ibu dan bayi baru lahir, menghasilkan tiga kali lipat dalam investasi
(UNICEF, 2019).
kematian balita 20.266 kematian diantaranya terjadi pada masa neonatus. Dari
pada usia 0-28 hari. Sementara 5.386 kematian terjadi pada usia 29 hari
sampai 11 bulan dan 2.506 kematian terjadi pada usia 12-59 bulan. (Profil
Cakupan KN1 indonesia pada tahun 2020 sebesar 82,0%, lebih kecil
dari tahun 2019 yaitu sebesar 94,9%. Namun capaian ini belum memenuhi
target renstra tahun 2020 yaitu sebesar 86% . sejumlah 16 provinsi 47,1 %
telah memenuhi target tersebut. Cakupan KN1 2019 masih terdapat disparitas
Indonesia, 2020).
2019, yaitu dari 88,54% menjadi 84,6% penurunan ini diasumsikan terjadi
Jumlah kematian bayi sebanyak 730 kematian atau 2,41 per 1.000
sebanyak 869 atau 2,84 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi terus
ditekan dari target kinerja Angka Kematian Bayi(AKB) tahun 2019 pada
RJPMD Provinsi Sumatera Utara yang diperkirakan sebesar 4,5 per 1.000
kelahiran hidup. Untuk mendorong penurunan angka kematian ibu dan bayi,
khususnya neonatus, Pemprov Sumut melakukan Memorandum of
kematian ibu tercatat sebanyak 205 kematian, lebih rendah dari data yang
tercatat pada tahun 2016 yaitu 239 kematian. Jumlah kematian ibu yang
pada populasi, terutama bila dibandingkan dari hasil Sensus Penduduk 2010,
dimana AKI di Sumatera Utara sebesar 328/100.000 KH. Hasil Survey AKI
dan AKB yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Sumatera Utara pada tahun 2010 adalah sebesar 268 per 100.000 kelahiran
Pada tahun 2020 hasil laporan dari seksi kesga dan gizi bidang
lakukan survey awal dari bulan Juni sampai Oktober 2021 terdapat yang
Bayi Baru Lahir, maka penulis tertarik untuk mengambil data. Mengingat
care) pada Ny. S usia 23 tahun dengan GI P0 A0 di mulai dari masa kehamilan,
masa persalinan, perawatan BBL, masa nifas, dan keluarga berencana serta
ibu mulai dari masa Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, Dan
Keluarga Berencana.
1.3 Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana
Nurma
Bersalin Nurma
Nurma
Nurma
Nurma
1.4.1 Sasaran
masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.
1.4.2 Tempat
Di Klinik Bersalin Nurma Jl.Sei Mencirim dusun III, Deli Serdang, Kec.
1.4.3 Waktu
terjadi
mungkin terjadi.
c. Dengan adanya Asuhan Pada Bayi Baru Lahir dengan baik dan benar
e. Dengan adanya Asuhan Pada Neonatus dengan baik dan benar akan
a. Bagi Ibu
dimulai dari hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga
berencana.
b. Bagi Klinik
Medan.
d. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
atau fetus didalam tubuhnya. Awal kehamilan terjadi pada saat sel telur
perempuan lepas dan masuk kedalam saluran sel telur. Pada saat
sperma tersebut akan berhasil menembus sel telur dan bersatu dengan
sel telur tersebut. Peristiwa ini yang disebut dengan fertilisasi atau
A. Genitalia Eksterna
1. Mons Veneris
2016).
b. Klitoris (kelentit)
c. Vestibulum(serambi)
atau lonjong dan dibatasi oleh labia minora kanan dan kiri,
kuat karena terdiri atas jaringan ikat elastis dan kolagen. Hymen
cm.
f. Vulva
B. Genitalia Interna
vagina pada dinding depan sekitar 6 -7 cm, dan lebih pendek dari dinding
a. Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim.
Adalah suatu struktur otot yang cukup besar, bagian luarnya ditutupi
Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di
Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat yang
d. Tuba fallopi
e. Ligamentum rotumdum
3. Serviks
vagina disebut portio. Di dalam serviks terdapat saluran yang disebut kanalis
servikalis yang terdiri atas 2 muara yaitu Ostium Uteri Eksternum (OUE) dan
4. Tuba Fallopi
a. Tuba pars interstisialis, terletak dalam dinding uterus dan panjangnya 2,5
yang berfungi untuk menangkap ovum saat keluar dari ovarium (Hani,
dkk, 2011).
5. Ovarium
Dalam hal ini hormone estrogen dan prigestron mempunyai peran penting.
Perubahan yang terdapat pada ibu hamil antara lain terdapat uterus, serviks
a. Uterus
Segmen atas uterus yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal
dan memendek serta memberikan tarikan yang lambat dan stabil terhadap
b. Serviks Uteri
c. Vagina
d. Payudara
(Rismalinda, 2015).
a. Trimester I
1. Wanita yang belum siap hamil secara mental sering kali membenci
kehamilannya.
peningkatan seksual.
b. Trimester II
dalam pikirannya.
3. Ibu mulai bersosialisasi dengan wanita hamil dan minat serta
5. Libido meningkat.
c. Trimester III
MPH).
Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama
<145 cm. Berat badan diukur setiap ibu datang atau berkunjung untuk
b. Tekanan darah
sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan
Tabel 2.1
Tinggi Fundus Uteri
1. 12 cm 12
2. 16 cm 16
3. 20 cm 20
4. 24 cm 24
5. 28 cm 28
6. 32 cm 32
7. 36 cm 36
8. 40 cm 40
Nuha Medika.
memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa
Dosis yang dibutuhkan adalh 1-2 x 100 mg/hari selama 2 bulan sampai
dengan melahirkan .
e. Pemberian Imunisasi TT
merahan dan bengkak 1-2 hari pada tempat penyuntikan. Ini akan
f. Pemeriksaan Hb
pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema.
Pemeriksaan urin protein ini untuk mendeteksi ibu hamil kea rah
preeclampsia.
seksual, antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama
kali datang diambil specimen darah vena ± 2 cc. apabila hasil tes
yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan <16 minggu, pada
penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu dan
j. Perawatan Payudara
k. Senam hamil
saat persalinan .
n. Temu wicara/Konseling
ASI ekslusif.
2. Perencana persalinan.
3. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
dilakukan untuk:
a. Faktor Kesehatan
1. Status kesehatan
perkembangan janin. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis
a. Asam folat
kelainan neural, spina bifida dan anencepalus, baik pada ibu hamil
b. Energi
protein saja tetap pada susunan gizi seimbang energy dan juga
protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan
untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c. Protein
hamil.
d. Zat besi (Fe)
besi antara lain daging terutama hati dan jeroan, telur, polong
kering, kacang tanah dan sayuran berdaun hijau. Zat besi adalah
e. Kalsium
3. Gaya hidup
b. Merokok
(Saryono, 2016).
tergantung dari macam obat, akan tetapi tergantung dari saat obat
a. Oksigen
yang bersih, tidak kotor atau polusi udara. Pada prinsipnya hindari
fetus yang ada di dalam kandungan dan pertumbuhan berbagai organ ibu,
1. Pertumbuhan janin
2. Plasenta
3. Uterus
4. Mammae
a. Organ lain
dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2g/kg BB. Ibu yang
3. 80 gram karbohirat
klien.
dapat merumuskan .
2.2 Persalinan
a. Pengertian Persalinan
dari 18 jam tanpa ada faktor penyulit dan komplikasi baik bagi
b. Tahapan Persalinan
1. Kala I (Pembukaan)
Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira
2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his,
Lama kala II pada primigravida adalah dari 1,5 jam sampai dengan 2 jam,
sedangkan pada multigravida adalah 0,5 jam sampai dengan 1 jam. Kala II
e. Perineum menonjol.
kecil, seangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan terlipat,
menebal dan akhirnya lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta
rahim.
d. Terjadi perdarahan.
Kala IV dimulai sejak ibu dinyatakan aman dan nyaman sampai 2 jam. Kala
darah, nadi, suhu dan pernafasan), kontrasi uterus, tinggi fundus uteri, dan
(Johariyah, 2016).
1. Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa
ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh
2. Pollakisuria
Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih
3. False labor
Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-
4. Perubahan serviks
bahwa serviks yang terjadi tertutup panjang dan kurang lunak namun
penipisan.
5. Energy Spurt
kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari
6. Gastrointestinal Upset
obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan hormon terhadap sistem
pencernaan.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan
a. Faktor Power
b. Faktor Passanger
yang meliputi sikap janin, letak janin, bagian terbawah, dan posisi janin.
Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas bagian keras yaitu
d. Psikis ibu
membesar.
e. Penolong persalinan
harus diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi semua ibu bersalin di
tersebut terjadi.
persalinan.
c. Kebutuhan Eliminasi
Demikian pula dengan jumlah waktu berkemih juga harus dicatat. Bila
terbawah janin.
d. Posisi dan Aktifitas
Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin
bidan tidak boleh memaksakan pemilihan posisi yang diingikan oleh ibu
yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang
2016).
c. Melindungi keselamatan ibu dan bayi baru lahir, mulai dari hamil hingga
bayi selamat.
(Hidayat, 2016).
Pada saat ibu merasa ingin melahirkan, maka perlu mengumpulkan data:
1. Pengumpulan data
2. Riwayat kesehatan
3. Pemeriksaan fisik
dukungan serta kenyamanan pada ibu baik segi perasaan maupun fisik:
ketakutan ibu
ibu
b. Memberikan oksitosin
c. Lakukan PTT
d. Massase uterus
4. Asuhan Kala IV Persalinan
a. Evaluasi kontinue terhadap setiap temuan atau perkembangan signitifkan
c. Evaluasi tanda-tanda vital wanita dan tanda, gejala, serta perubahan fisik.
d. Evaluasi respon ibu dan ayah terhadap bayi mereka dan persiapan mereka
untuk pengasuhan.
kelahiran.
A. Pengertian
kepala 33-35 cm, lingkar dada 30-38 cm, denyut jantung 180x/I
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
30 menit.
10. Genitalia testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia
lengket.
1. Adaptasi Pernapasan
suhu, bunyi, cahaya, suara, dan penurunan suhu. Faktor kimia meliputi
2. Adaptasi Kardiovaskular
sekitar mulut). Denyut nadi berkisar 120-160 x/menit saat bangun dan 100
x/menit saat tidur Rata-rata tekanan darah adalah 80/46 mmHg dan
lemak subkutan yang terbatas dan area permukaan kulit yang besar
dan evaporasi. Trauma dingin (hipotermi) pada bayi baru lahir dalam
4. Adaptasi Neurologis
tidak terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk,
terjadi cepat.
5. Adaptasi Gastrointestinal
pankreas dan lipase. Kelenjar saliva imatur saat lahir, sedikit saliva di olah
90% bayi baru lahir. Variasi besar terjadi diantara bayi baru lahir tentang
ditelan pada setiap kali pemberian makanan. Beberapa bayi baru lahir
6. Adaptasi ginjal
Laju filtrasi glomerulus relatif rendah pada saat lahir disebabkan
bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan 2-6 kali
sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20 kali dalam
24 jam. Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat.
7. Adaptasi Hati
besi ibu cukup memadai bagi bayi sampai 5 bulan kehidupan ekstrauterin,
pada saat ini, bayi baru lahir menjadi rentan terhadap defisiensi zat besi.
warna kuning yang disebut jaundice atau ikterus. Pada stress dingin yang
produksi asam
8. Adaptasi Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang di
neonatus.
1. Kepala
2. Mata
(pus).
4. Telinga
5. Leher
6. Dada
Pemeriksaan terhadap bentuk, pembesaran buah dada, pernapasan,
7. Jantung
jantung.
8. Abdomen
tanpa fistula).
9. Tali pusat
11. Lain-lain
apabila tidak harus waspada terhadap atresia ani atau obstruksi usus.
Selain mekonium, urin juga harus keluar dalam 24 jam kelahiran tetapi
terkadang pengeluaran urine tidak diketahui karena pada saat bayi besar
kemungkinan urine telah keluar bersamaan dengan cairan ketuban.
1. Menilai dan memeriksa kondisi bayi secara umum segera setelah lahir
Beberapa hal yang dinilai menggunakan skor APGAR meliputi berikut ini
Tabel 2.2
AFGAR SKOR
KRITERI NILAI
A 0 1 2
Denyut Tidak Ada Lambat <100 >100
Jantung
Usaha Tidak Ada Lambat Tidak Teratur Menangis Kuat
Bernafas
Tonus Otot Lembek Sebagian Ektremitas Bergerak Aktif
Melemah
Refleks Tidak Ada Mengiris
Warna Biru, Pucat Tubuh merah muda, kaki Seluruh Tubuh
Kulit dan tangan biru Merah Muda
NB : APGAR normal = 7 – 10
Asfiksia sedang = 4 – 6
Asfiksia berat = 0 - 3
5. Obat tetes mata (pilih salah satu: eritromisin 0,5%, garamisin 1%,
kloramfenikol 1%).
suatu penyakit dengan cara memasukkan kman atau produk kuman yang sudah
menghasilkan zat anti yang pada saatnya digunakan untuk melawan atau bibit
Jenis imunisasi:
1. Imunisasi aktif
antigen dari luar tubuh, rangsangan virus yang telah antigen seperti pada
2. Imunisasi pasif
tersebut diperoleh dari luar dengan penyutikan bahan / serum yang telah
mengandung zat anti, atau anak tersebut mendapat zat anti dari ibunya
untuk bayi dan anak < 1 tahun adalah 0,05 ml dan cara pemberian adalah
melalui injeksi intrakutan didaerah insesio. Jika diberikan pada usia >3
efektifitas perlindungan hanya 40% selain itu, sebanyak 705 kasus TB berat
cukup tinggi ( 25-36%) walaupun mereka telah mendapat BCG pada masa
kanak-kanak.
BCG diberikan segera mungkin setelah lahir. akan tetapi, jika bayi sakit,
4. Hepatitis B
Dosis kedua diberikan pada usia 1-2 bulan dan dosis ketiga pada
a. Vaksin awal atau primer diberikan sebanyaj 3 kali. Jarak antara suntikan I
dan II adalah 1-2 bulan, sedangkan suntikan III diberikan dengan jarak 6
kesepakatan.
interval 4-6 minggu. DPT diberikan pada usia 2-4 bulan, DPT 2 pada usia 3-5
bulan, DPT 3 diberikan pada usia 4-6 bulan. Selanjutnya DPT 4 diberikan pada
usia 1 tahun, setelah DPT 3 yaitu 18-24 bulan, dan DPT 5 pada saat masuk
sekolah 5-7 tahun. Dosis DPT 0,5 ml intramuscular, baik untuk imunisasi dasar
maupun ulangan. Usia 12 tahun mengingat masih dijumpai kasus difteri pada
anak usia >10 tahun. Sebaiknya untuk imunisasi ulangan pada usia 12 tahun,
6. Polio
Untuk imunisasi dasar polio (1, 2, 3) vaksin diberikan 2 tetes peroral
imunisasi. Imunisasi polio 4 diberikan pada saat masuk sekolah (5-6 tahun).
bayi dengan vaksin polio oral (VPO). Berikan 4 dosis VPO untuk perlindungan
efektif didaerah endemic polio, berikan satu dosis tunggal VPO pada saat lahir
atau sampai dua minggu setelah lahir tanpa mempertimbangkan apakah dosis
pertama diberikan pada saat lahir. Berikan dosis VPO pada usia 6, 10 dan 14
7. Campak
Vaksin campak diberikan pada usia 9 bulan dalam satu dosis 0,5 ml
pada anak usia 6-11 tahun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes
dan Kesos tahun 1999 mendapatkan bahwa hanya 71,9% anak ynag masih
(Rochmah dkk,2016).
Tabel 2.3
JENIS IMUNISASI
Vaksin Frekuensi Interval Usia
Pemberian (Bulan)
BCG 1 Kali - 0-11
DPT 2 Kali Minimal 4 Minggu 2-11
POLIO 4 Kali Minimal 4 Minggu 0-11 Minimal, tidak
ada batas
maksimal.
Lengkapi
sebelum usia
satu tahun.
CAMPAK 1 Kali - 9-11
HEPATITI 3 Kali 1 dan 6 bulan dari 0-11
S suntikan pertama
Masa nifas disebut juga post partum atau puerperium adalah masa
atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim,
kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini
1. Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal
mengasuh anak.
2. Tujuan khusus
psikologis.
bayi.
1. Involusi Uterus
uterus
Pada akhir kala III persalinan, uterus berada digaris tengah, kira-
gram.
Tabel 2.4
Medika.
b. Lockea
Lockea adalah eksresi cairan rahim selama masa nifas. Lockea
mengandung darah dan sisa jaringan yang nekrotik dari dalam uterus.
3. Lockea sanguilenta
5. Lockea alba/putih
2. Serviks
terjadi selama dilatasi, serviks tidak pernah kembali pada keadaan sebelum
hamil.
sangat besar selama proses persalinan dan akan kembali secara bertahap
rugae.
sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi
cc.
ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang
persalinan.
d. Perubahan endokrin
Selama periode postpartum terjadi perubahan hormone yang
1. Suhu badan
2. Nadi
denyut nadi yang melebihi 100 adalah abnormal dan hal ini
tertunda.
3. Tekanan darah
4. Pernafasan
dan denyut nadi. Apabila suhu dan denyut nadi tidak normal
Proses adaptasi psikologis pada masa nifas seorang ibu dimulai sejak
menangis, lekas marah, dan sering sedih atau cepat berubah menjadi
berikut :
a. Fase taking in
Yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu sedang
menangis.
Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari
dari ibu. Bagi petugas kesehatan pada fase ini adalah kesempatan untuk
memberikan berbagai penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang
c. Fase letting go
Fase ini berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai
perdarahan berlanjut.
maka petugas atau bidan itu harus tinggal dengan ibu dan bayi
abnormal.
abnormal.
2016).
bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400
kalori perharinya.
sehingga tidak terjadi infeksi. Pembalut yang sudah kotor harus diganti
payudara. Apabila puting susu lecet, oleskan colostrum atau ASI yang
keluar pada sekitar puting susu setiap selesai menyusui. Apabila lecet
tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar
estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan,
prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI.
lancar. Dua refleks pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi
1. Refleks prolaktin
ASI ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selam 6 bulan,
tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,
dan air putih. Serta tambahan makanan padat seperti pisang, bubur
susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai
sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Ibu sudah harus belajar cara
memerah ASI segera setelah bay lahir. Sebelum pergi bekerja ASI
cangkir atau gelas yang bersih. ASI jangan dipanaskan atau dimasak
mendapatkan ASI akhir, karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik
dari pada pengeluaran ASI dengan cara perah. ASI diperah 2-3 kali
bagi ibu, bayi, ayah serta keluarga akibat langsung dari kehamilan
a. Umur
b. Gaya hidup
c. Frekuensi senggama
d. Jumlah keluarga yang diinginkan
a. Status kesehatan
b. Riwayat haid
c. Riwayat keluarga
a. Efektivitas
b. Efek samping
1. KB Kalender
tempat tidur. Suhu tubuh wanita pada saat istirahat ( suhu tubuh
basal) meningkat sedikit sekitar 0.9ºC (0.5 ºC), setelah sel telur
– 36,7 ºC), kemudian 3 hari berturut – turut suhu lebih tinggi (36.9
3. Coitus interruptus
Coitus interruptus atau senggama terputus adalah metode
a. Cara kerja
dicegah.
b. Keuntungan
c. Kekurangan
d. indikasi
e. kontraindikasi
sama
ASI)
2. Keuntungan
a. Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca
persalinan
f. Tanpa biaya.
3. Keterbatasan kontrasepsi
Depogeston
b. Cara kerja
rahim
minggu)
d. Efektifitas
Keberhasilan praktis 99,7%.
e. Indikasi
f. Kontraindikasi
kencing manis.
g. Efek Samping
bulan
berhubungan seksual
h. Keuntungan
1. Pencegahan kehamilan jangka panjang
2. Sangat efektif
kecuali cyclofem
i. Kerugian
1. Gangguan haid
tersering
pemakaian
jangka panjang
densitas tulang
progesteron.
b. Jenis
c. Cara Kerja
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi
sperma
4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur
d. Keuntungan
e. Kelemahan
bulan pertama
4. Pusing
5. Nyeri payudara
6. Berat badan naik sedikit
7. Amenorea
f. Indikasi
1. Usia reproduksi
tinggi
ekslusif
7. Pasca keguguran
g. Kontraindikasi
penyebabnya
4. Hipertensi
5. Epilepsi
6. Diabetes gestasional
E. Mini Pil
1. Jenis
mg neotindrome
2. Cara Kerja
fertilisasi
3. Keuntungan
4. Kelemahan
5. Indikasi
a. Usia reproduksi
e. Pasca keguguran
f. Perokok segala usia
menggunakan estrogen
6. Konttraindikasi
g. Mioma uterus
h. Riwayat stroke
b. Nyaman.
a. Norplant
b. Implanon
3. Mekanisme Kerja
d. Menekan ovulasi.
4. Indikasi
a. Usia reproduksi.
f. Pasca keguguran.
i. TD <180/110 mmHg.
estrogen.
e. Mioma uterus
c. Ekspulsi.
kontrsepsi lain.
setiap saat, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil, atau
lengan siku.
perdarahan.
a. Kondom
Yetty,2017).
1) Kulit
d. lebih mahal
2) Lateks
b. Murah
c. Elastis
3) Plastik
1. Keuntungan
a. Mencegah kehamilan
c. Relatif murah
f. Refersibel
2. Kerugian
3. Indikasi
ditegakkan
4. Kontraindikasi
seksual
a. AKDR CuT-380A
T (Schering)
2. Mekaanisme kerja
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke
tuba fallopi
kavum uteri
uterus
3. Indikasi
a. Usia reproduksi
b. Keadaan multipara
hari
4. Kontraindikasi
penyebabnya
5. Efek samping
a. Amenorea
b. Kejang
PRP
6. Waktu penggunaan
hamil
indikasi).
sterilnya.
larutan antisepstic.
serviks.
AKDR.
pemasangan AKDR.
H. KONTRASEPSI MANTAP
Ada dua jenis Kontrasepsi Mantap
produksinya ditestis.
2. Cara kerja
vasektomi.
3. Keuntungan
a. Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas.
b. Sederhana
d. Biaya rendah
4. Kekurangan
dikeluarkan.
5. Indikasi
6. Kontraindikasi
1. Varicocele
2. Hydrocele besar
3. Filariasis
4. Hernia inguinalis
7. Penyakit sistematik :
stabil
(Yetti,2017)
1. Mekanisme kerja
a. Minilapotomi
b. Laparoskopi
lokal
kanker ovarium).
3. Keterbatasan
a. Harus dipertimbangkan sifat mantap metode kontrasepsi
rekanalisasi.
anastesi umum)
setelah tindakan
/ AIDS
dengan kehendaknya
yang serius
a. Hamil
dimasa depan
Pengkajian
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS BIODATA
kunjungan ulang
3. Riwayat menstruasi
2
b. Siklus Haid : ± 28 hari
e. Teratur/Tidak : Teratur
f. Lamanya : ± 7 hari
Tangga Komplikas
Jenis Tempat Bayi
No. l Lahir i Penolong Nifas
Persalinan Persalinan
Umur Ibu Bayi PB BB JK
H A M I L I N I
c. keluhan
g. Pola makan/minum
kehamilan
h. Pola Eliminasi
- BAK
Frekuensi : ± 7 kali/hari
Konsistensi : Cair
- BAB
- Frekuensi : ± 2 kali/hari
- Konsistensi : lunak
- Istirahat
rumah
j. Imunisasi TT
6.Riwayat penyakit
- DM : Tidak ada
7. Riwayat Sosial
- Kawin : 1 kali
- Usiamenikah
Suami : 29 tahun
Isteri : 23 tahun
- Kehamilan : Direncanakan
diinginkan
- BB Sebelum hamil : 62 kg
- BB Sesudah hamil : 74 kg
- TB : 158 cm
- Lila : 25 cm
4. Tanda Vital
- TD : 120/70 mmHg
- Pols : 80 kali/i
- RR : 2 kali/i
- Temp : 36oc
5. Kepala
6. Muka/Wajah
- Oedema : Tidak ada
7. Mata
8. Hidung
9. Mulut
- Lidah : Bersih
- Caries : Ada
10. Telinga
11. Leher
12. Dada
- Mammae : Asimetris
13. Axila
15. Abdomen
- Linea/Striae : Nigra/Ada
“PEMERIKSAAN KEBIDANAN”
Kontraksi : Ada
Palpasi Uterus
Leopold I : ± 33 cm (Diatassimpysis)
Auskultasi
DJJ : 140x/menit
Kontraksi : Teratur
“PEMERIKSAAN PANGGUL”
Distansia Spinarum : 25 cm
Distansia Kristarum : 28 cm
Conjungata Eksterna : 20 cm
Lingkar Panggul : 83 cm
16. Genetalia
17. Pinggang
18. Ekstremitas
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
hidup.
DJJ : 140x/menit
Kebutuhan :
1.Dukungan moril
c. Personal Hygiene
“Tidak ada”
“Tidak ada”
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
jam.
yang berhak tinggi. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman
bagi ibu.
diganti.
- Penglihatan kabur
VII. EVALUASI
a. KALA I
I. PENGUMPULAN DATA
suaminya tanggal 19 Mei 2021. Ibu mengatakan merasa mules-mules sejak pukul:
09.00 wib, dengan kontraksi 4x/10 menit lamanya 40 detik dan sekarang semakin
1. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : Composmetis
2. Tanda-tanda vital
- TD : 120/70 mmHg
- RR : 80 x/i
- Pols : 24x/i
- Temp : 36oC
3. Pemeriksaan Fisik
menit dengan durasi 40 detik, TFU 31 cm, presentasi kepala, DJJ 140x/i,
- Pemeriksaan dalam :Vulva vagina tidak ada kelainan portio tipis dan
1. Tanda-tanda vital :
- TD : 120/70 mmHg
- RR : 80 x/i
- Pols : 24x/i
- Temp : 36oC
2. Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, kontraksi 4 kali dalam 10 menit
dengan durasi 40 detik, TFU 31 cm, presentasi kepala, DJJ 140x/I, penurunan
kepala 2/5.
4. Pembukaan 8 cm, penurunan kepala 2/5 cm, Ketuban belum pecah, presentasi
“Tidak Ada”
“Tidak Ada”
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
dalam keadaan baik dan memberikan dukungan bahwa ibu bisa melahirkan
miring ke kiri atau kekanan agar memudahkan kepala janin turun, berjalan-
persalinan.
3. Membimbing ibu cara untuk rileks saat ada His, dengan menarik nafas yang
panjang kemudian dilepaskan dengan cara meniupkan nafas sewaktu ada His
serta memberi makanan ringan kering seperti biskuit dan minuman yang
manis yaitu teh agar pasien dapat memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi
digunakan.
a. Bak instrumen yang berisi ½ kocher, 2 buah arteri klem, 1 buah gunting
c. Persiapan ibu dan bayi ( baju, doek, topi, sarung tangan, sarung kaki,
2. Ibu telah dianjurkan untuk mengatur posisi dan ibu memilih untuk miring ke
kiri
CATATAN PERKEMBANGAN
Ibu datang pada pukul 10:30 WIB, pembukaan 8 cm ,Penurunan kepala 2/5
ketuban utuh, DJJ 140x/I, kontraksi 4 x/10 menit durasi 40 detik, TD 120/70
mmHg, Pols 80x/i, Temp 36ºC, urine 100 cc, kemudian dipantau DJJ, Kontraksi
uterus, nadi setiap 30 menit, memantau suhu tubuh, TD setiap 2 jam sekali, dan
Pukul 10:30 wib, DJJ 140x/i, kontraksi 4x/10 menit, durasi 40 detik, pols 80x/i
Pukul 11:00 wib, DJJ 130x/i, kontraksi 4x/10 menit, durasi 40 detik, pols 82x/i
Pukul 12:30 wib, DJJ 140x/i, kontraksi 5x/10 menit, durasi 45 detik, pols 78x/i
Pukul 13:00 wib, DJJ 145x/i, kontraksi 5x/10 menit, durasi 45 detik, pols 80x/i
S: SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan semakin teratur, merasa ingin
O: OBJEKTIF
1. Pembukaan lengkap 10 cm
A: ANALISA
Diagnosa :
P:PENATALAKSANAAN
kepada ibu dan keluarga, hasilnya : keadaan umum ibu dan janin baik, pols
2. Membantu ibu untuk menentukan posisi yang nyaman dan memilih posisi
setengah duduk.
3. Melaksanakan bimbingan mengedan pada saat ibu ingin mengedan dan ibu
mampu melakukannya.
a. Meletakkan handuk dan kain bersih diatas perut ibu dan kain bersih di
b. Kepala bayi tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm, tangan kanan
menahan perineum dan tangan kiri menahan kepala bayi untuk menahan
posisi agar tidak defleksi dan membantu lahirnya kepala, setelah kepala
ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku bagian bawah. Gunakan
IMD dengan meletakkan bayi diatas perut ibu (skin to skin) dan selimuti
S: SUBJEKTIF
Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan ibu masih merasakan mules
O: OBJEKTIF
1. Bayi lahir spontan, jenis kelamin Perempuan, secara umum tidak ada kelainan,
3. Palpasi uterus tidak teraba jani kedua dan TFU setinggi pusat
5. Perdarahan ± 150 cc
A: ANALISA
I. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan, bahwa ibu dan bayi dalam
IM di 1/3 paha atas bagian luar setelah 15 menit bayi lahir. Menjepit tali
pusat 2 menit setelah bayi lahir. Memotong dan mengikat tali pusat bayi,
kemudian meletakkan bayi di dada ibu sambil menyelimuti ibu dan bayi
b. Jika terlihat adanya tanda-tanda pelepasan plasenta seperti tali pusat mulai
memanjang dan ada semburan darah secara tiba-tiba, menarik tali pusat
cara diputar.
kedua sisi plasenta, kotiledon 16-18 buah, selaput plasenta utuh, panjang tali
pusat 50 cm, terdapat 2 arteri 1 vena, insersi tali pusat sentralis, perdarahan
± 100 cc.
d). KALA IV
S: SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasa lemas dan lelah serta capek, masih merasa mules.
O: OBJEKTIF
2. Tanda vital TD: 120/70 mmHg, pols 80x/i, RR 24x/i, Temp 36,°C
3. Pemeriksaan fisik :Payudara keadaan bersih, bentuk simetris benjolan tidak
4. TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, lochea rubra, perdarahan ±
100 cc.
A: ANALISA
P: PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan pada ibu, suami dan keluarga bahwa ibu dalam keadaan
dan jika perlu dilakukan massase fundus agar timbul kontraksi uterus.
b. Neurobion 3x1
c. Amoxilin 3x1
bayi nya
apabila basah
9. Menempatkan bayi dengan ibu nya serta memastika ibu merasa nyaman
A. IDENTITAS/BIODATA
Umur : 1 jam
1. Ibu mengatakan mendengar bayi menangis segera setelah lahir dan jenis
kelaminperempuan
Resusitasi : Rangsangan : Ya
Penghisapan lendir : Ya
02 : Tidak
2. Kesadaran : Composmentis
3. Antropometri
Panjang Badan : 48 cm
Lingkar Kepala : 34 cm
Lingkar Lengan : 11 cm
Lingkar Dada : 33 cm
4. Tanda-tanda Vital
RR : 40 x/i
Temp : 36°C
5. Pemeriksaan Fisik
baik.
labiopalatokizis.
Abdomen : Simetris, tidak ada bising usus, tali pusat bersih, tidak
verniks caseosa.
6. Eliminasi
Mekonium : Ada
Data Dasar :
Kebutuhan :
“Tidak ada”
“Tidak ada”
V. PERENCANAAN
3. Cegahhipotermi
5. Menginformasikan tanda-tanda bahaya bayi baru lahir pada orang tua bayi.
VII. EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN
S: SUBJEKTIF
Ibu mengatakan belum bisa memberikan ASI pada bayinya dan bayi diberi susu
formula.
O : OBJEKTIF
skelera putih
7. Bayi sudah 2 kali diberi susu dengan takaran 30 cc sekali pemberian dengan
8. Bayi BAB sudah 2 kali berwarna hijau kehitaman dan BAK sudah 2 kali
A: ANALISA
P :PENATALAKSANAAN
1. Mengobservasi keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital dan beri tahu kepada
ibu dan keluarga. Evaluasi : keadaan umum ibu baik, aktif, menangis kuat,
kulit dan bibir kemerahan, tanda-tanda Vital : Frekuensi nafas 45 x/i, Temp :
36°C, Mata tidak ada tanda-tanda infeksi, conjungtiva merah muda, skelera
putih, refleks mengisap baik, abdomen tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak
kain hangat.
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
B. DATA SUBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaanemosional : Baik
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg
RR : 24 x/i
Pols : 80 x/i
Temp : 37°C
3. Pemeriksaan Fisik
Perdarahan : ± 150 cc
“Tidak Ada”
“Tidak Ada”
V. PERENCANAAN
4. Memberikan penkes
VI. PELAKSANAAN
melahirkan
darah yang banyak dari jalan lahir, demam tinggi, keluar cairan yang
menyengat dari jalan lahir, nyeri kepala yang hebat, pandangan kabur,
nyeri ulu hati, bengkak pada salah satu atau kedua payudara, apabila
berumur 6 bulan dan mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar. Ibu
h. Anjurkan ibu melakukan kunjungan ulang apa bila ada keluhan dan ibu
VII. EVALUASI
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
2. Ibu mengatakan masih menyusui bayinya, ibu belum haid setelah masa nifas
3. Riwayat kesehatan tidak ada gangguan haid, tidak pernah menderita kanker
2. Kesadaran : Stabil
Data dasar :
80x/i.
teraba benjolan
Kebutuhan :
“Tidak ada”
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN/TINDAKAN SEGERA
“Tidak ada”
V. PERENCANAAN
pada ibu
5. Isi kartu kunjungan suntik ulang ibu selanjutnya dan anjurkan ibu untuk
VI. PELAKSANAAN
a) Keuntungan
1. Sangat efektif
b) Kekurangan
f.Kenaikan BB
tulang.
3. Mempersiapkan alat yaitu, spuit 3 cc, obat suntik KB 3 bulan, kapas alkohol.
kapas alkohol yaitu pada daerah 1/3 dari SIA, kemudian menyuntikkan
dengan posisi tegak lurus IM, melakukan aspirasi lalu masukkan seluruh
d. Merapikan ibu serta alat dan memberitahukan kepada ibu bahwa tindakan
sudah selesai.
VII. EVALUASI
bulans
5. Ibu telah dianjurkan untuk kunjungan ulang berikutnya dan ibu bersedia
PEMBAHASAN
4. 1 Kehamilan
kehamilannya, HPHT 12 Agustus 2020, TTP 19 Mei 2021. Bila dihitung dari
kesehatan, yaitu 1 kali di trimester I,1 kali di trimester ke II, dan 1 kali di
yaitu sebanyak satu kali di klinik lain dan 2 kali di Klinik Pratama, sedangkan
selama 3 kali pemeriksaan ANC penulis hanya satu kali melakukan pemeriksaan
ANC yaitu pada tanggal 12 April 2021. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang
kehamilan seperti pemeriksaan glukosa, pemeriksaan HB, dan protein urine tidak
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa keadaan ibu baik, ibu
mengalami sulit tidur, sering BAK dan nyeri punggung. Ibu masih merasakan
dengan BB sebelum hamil 62 kg dan sesudah hamil 74 kg. TB 158 cm. Pada
Pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan, pengeluaran air susu tidak
ada . Palpasi TFU 33 cm, punggung janin pada perut bagian kanan, teraba kepala
janin pada perut bagian bawah ibu,kepala sudah masuk PAP. DJJ 140x/i, TBBJ
kehamilan dengan ketentuan sebagai berikut :1 kali pada trimester pertama (K1 ),
1 kali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga (K4)
Ny.Slebih dari standar yang telah ditentukan, karena Ny.S selalu ingin
sangat penting yang wajib dilakukan ibu hamil, karena dalam pemeriksaan
Dalam hal ini terdapat kesenjangan antara kunjungan yang ibu lakukan
dengan teori, dimana trimester III ibu hanya melakukan 1 kali kunjungan karena
ibu merasa tidak ada keluhan dan menganggap kehamilan berjalan dengan baik,
pada Ny.S yang saya lakukan, dan asuhan pada Ny.SDimana Ny.S lebih
7T, dan sekarang menjadi 12T, sedangkan untuk daerah gondok dan endemic
malaria menjadi 14T, yakni: Timbang berat badan, tekanan darah, pengukuran
tinggi fundus uteri,pemeriksaan tablet tambah darah, pemberian imunisasi TT,
hamil, pembeian obat malaria, pemberian kapsul minyak beryodium, dan temu
wicara.
ibu sama sekali tidak melakukan imunisasi TT selama kehamilan dan 14 T tidak
dengaan baik dan imunisasi tidak terlalu perlu dilakukan ketika bidan
Menurut Walyani, 2019. Peningkatan berat badan optimal untuk rata rata
kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh 20 minggu terakhir banyak faktor yang
diet, muntah atau diare, merokok, jumlah cairan amniotik, dan ukuran janin. Pada
trimester pertama penambahan berat badan tergolong rendah kira kira 1-2 kg
karena pada masa ini saat dimana otak, alat kelamin, dan panca indra janin di
bentuk. Trimester kedua kenaikan berat badan 0,35-04 kg perminggu. Dan pada
trimester ke tiga terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg. Penambahn BB dari
mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg, kemungkinan
Dari hasil yang didapat tidak ada kesenjangan antara teori dan asuhan yang
diberikan, begitu juga dengan asuhan yang saya lakukan dan orang lain lakukan.
Asuhan yang diberikan berjalan dengan lancar dan baik, kenaikan berat badan
4.2 Persalinan
A. Kala I
Ny.S dan suami datang ke Klinik Bersalin Nurma, Ibu mengeluh mules-mules
dan nyeri pada bagian perut sampai menjalar ke pinggang. Tanda awal persalinan
adalah his yang datang lebih kuat dan teratur, diikuti dengan keluarnya lendir
bercampur darah yang menandakan bahwa jalan lahir mulai membuka. Ny.S
berusia 23 tahun G1P0A0 datang ke Klinik Bersalin Nurma pukul 13.30 wib
dengan keluhan perut mules yang menjalar sampai kepinggang dan ibu
bahwa porsio tipis dan lunak, pembukaan serviks 8 cm, ketuban masih utuh,
persentase kepala dan tidak ada moulase, frekuensi DJJ 140x/i, his 4 kali dalam 10
akibat his di bagi dalam 2 fase. Fase laten berlangsung selama 8 jam. dan fase
aktif dibagi menjadi 3 fase lagi yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam, fase
dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam, dan fase diselarasi pembukaan menjadi
lebih lambat kembali, dalam waktu 2 jam. Kala I selesai apabila pembukaan
serviks uteri telah lengkap. Pada Primigravida kala I berlansung kira-kira 13 jam,
B. Kala II
Pada kala II Ny.S mengatakan mules semakin sering dan teratur, merasa ingin
buang air bersih, hasil pemeriksaan tanda vital TD 120/70 mmHg, RR 24x/i, Pols
80x/i, Temp 36ºc dan pembukaan serviks sudah lengkap, DJJ 140x/i, kontraksi
5x//10 menit, durasi lamanya 45 detik dan terlihat adanya tanda-tanda persalinan
kala II yaitu dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, perenium menonjol,
Ibu mengedankan kuat dengan posisi persalinan litotomi bayi baru lahir
spontan dengan pukul 13:30 wib, menangis kuat dengan jenis kelamin perempuan.
dalam beberapa tahap gerakan kepala janin di dasar panggul yang diikuti dengan
lahirnya seluruh anggota badan bayi diantaranya yaitu : penurunan kepala, fiksasi
C. Kala III
Kala III kala uri dengan periode persalinan yang dimulai setelah lahirnya bayi
dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses biasaya
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir, lepasnya plasenta ditandai dengan
perubahan bentuk uterus yang semula discoid menjadi globular akibat dari
kontraksi uterus, semburan darah tiba-tiba, kali tali pusat memanjang, perubahan
uterus setelah plasenta lepas dan menempati segmen bawah rahim, maka uterus
menit disuntikan oksitosin pukul 13:45 wib, setelah diikat tali pusat bayi, lalu bayi
peregangan dan tali pusat memanjang dan ada semburan darah secara tiba-tiba,
plasenta yaitu perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, dan
semburan darah mendadak dan singkat. Manajemen aktif kala II terdiri dari
Pda kala III tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan yang saya
lakukan maupun yang telah dilakukan oleh penulis lain. Asuhan yang diberikan
D. Kala IV
selama 2 jam, hasil pemeriksaan 15 menit pertama yaitu keadaan umum baik,
120/70 mmHg, Pols : 80x/i, RR 24x/i, Temp 36,7 oC ), memeriksa TFU 2 jari di
bawah pusat, memastikan tidak ada janin kedua, kontraksi baik, kandung kemih
jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam kedua.Jika kontraksi tidak kuat
masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi, otot uterus akan
nadi, kandung kemih, dan perdarahan selama 15 menit pada jam pertama dan
memberikan ASI ekslusif pada bayi sampai 6 bulan pertama, dan ibu butuh
istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan terutama pada daerah kemaluan ibu
Pada kala IV tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan yang saya
lakukan maupun yang telah dilakukan oleh penulis lain. Asuhan yang diberikan
Bayi Ny.S menangis kuat dengan jenis kelamin perempuan pada pukul 13:30
wib pada saat bayi lahir dilakukan inisiasi dini (IMD). Hasil pemeriksaan bayi
Ny.S dalam keadaan baik, Pols 120x/menit, RR 40x/menit, Temp 36ºc, pada
pemeriksaan bayi tidak ada kelainan abnormal dan selama 6 jam setelah bayi lahir
ibu sudah memberikan ASI ekslusif walaupun hanya keluar sedikit, dan bayi tidak
Menurut Dewi, 2010. Asuhan kebidanan pada BBL normal antara lain :
asuhan, pada asuhan Ny.S di Klinik Bersalin Nurma obat tetes mata tidak
pemantauan, perawatan dan konseling mengenai bayi baru lahir sudah diberikan.
4.4 Nifas
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada pukul 20:20 WIB ibu merasa
mulas pada perutnya dan merasa lemas. Pada pemeriksaan ditemukan keadaan
umum baik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan payudara bersih dan ASI keluar
sedikit, TFU 2 jari dibawah pusat, lochea rubra, perdarahan ± 100 cc dan kandung
dan tidak menahan untuk BAK, menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan
ulang bila ada keluhan. Ibu dan keluarga pulang di sore hari pada tanggal 20 Mei
Menurut Rukiyah,dkk , 2011. Selama ibu berada pada masa nifas , paling
sedikit 4 kali bidan harus melakukukan kunjungan. Kunjungan ke-1 (6-8 jam
Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan) : Mencegah perdarahan masa nifas
karena atonia uteri ; Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan : rujuk
bila perdarahan berlanjut; Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun air putih, sampai
bayi berumur 6 bulan. Alasan ASI diberikan sampai usia bayi 6 bulan tidak 4
bulan yakni : Pertama komposisi ASI cukup cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangann bayi apabila diberikan tepat dan benar sampai umur bayi 6 bulan;
kedua: bayi saat umur 6 bulan system pencernaannya mulai matur, jaringan usus
peredaran darah yang menimbulkan alergi, pori-pori tersebut tertutup saat bayi
berumur 6 bulan.
Maka dari hasil pemeriksaan terdapat kesenjangan antara teori dengan asuhan
yang diberikan, dimana ibu hanya sekali melakukan kunjungan nifas berbeda
dengan teori yang menganjurkan kunjungan nifas sebanyak 4 kali kunjungan serta
tidak memberikan ASI secara ekslusif dan bayi diberikan susu formula, karena
ASI yang diproduksi ibu masih belum lancar. Asuhan yang diberikan berjalan
empat, dimana ibu sudah memutuskan kontrasepsi jenis apa yang akan ibu
dan alat kontrasepsi serta kegunaanya. Berdasarkan hasil konseling dan Tanya
jawab dengan calon akseptor KB, maka Ny.S lebih memilih KB suntik 3 bulan
sebagai alat kontrasepsi dengan alasan ingin menggunakan KB yang tidak
mempengaruhi ASI dan tekanan darah ibu selama ini masih dalam batas normal,
memilik efek samping yaitu kenaikan berat badan dan haid tidak teratur tetapi
serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah, tidak memiliki
pengaruh terhadap ASI, sedikit efek samping, klien tidak perlu menyimpan obat
suntik, dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopouse,
siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit,
perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali,
klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan), pada penggunaan jangka
Berdasarkan fakta pada analisa data Ny.S akseptor baru suntik KB 3 bulan.
Ibu saat ini masih menggunakan KB suntik 3 bulan. Menurut penulis, KB suntik 3
bulan baik untuk ibu karena tidak mengurangi produksi ASI serta tekanan darah
Dari hasil konseling dengan Ny.S maka tidak terjadi kesenjangan antara teori
dan asuhan yang diberikan yaitu pada suntik kb 3 bulan terdapat efek samping ,
5.1 Kesimpulan
lahir, nifas, dan keluarga berencana di Klinik Bersalin Nurma sejak bulan februari
1. Asuhan antenatal yang diberikan pada Ny.S usia kehamilan 39 minggu 1 hari
beryodium, Temu wicara. hasilnya kurang baik karena test terhadap penyakit
kesenjangan dalam melakukan asuhan, ibu dan bayi dalam keadaan baik.
3. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dilakukan sebanyak 2 kali yang
dilakukan dengan asuhan kebidanan 1 jam pertama setelah lahir dan 6 jam
pertama setelah lahir. Bayi lahir spontan, BB 3.100 gram, PB 48 cm, jenis
kelamin perempuan, refleks hisap baik, tidak diberi ASI melainkan susu
formula dan tidak ditemukan masalah atau komplikasi. Hasil yang diperoleh
kurang baik, karena terdapat kesenjangan antara teori dan asuhan yang
4. diberikan yaitu bayi tidak diberi tetes/obat salep mata dan pelaksanaan
asuhan neonatus.
5. Asuhan kebidanan pada masa nifas dilakukan sebanyak 1 kali yang dilakukan
dengan asuhan kebidanan 6 jam pertama dengan tujuan untuk menilai status
ibu dengan bayi baru lahir, mencegah dan mendeteksi serta mengatasi
diberikan yaitu bayi diberi minum susu formula, disebabkan ibu tidak bisa
memberikan ASI karena ASI masih keluar sedikit dan kunjungan masa nifas
suntik 3 bulan yaitu kenaikan berat badan dan haid tidak teratur.
1.2 Saran
mengandung gizi tinggi seperti sayur-sayuran hijau untuk persiapan ASI serta
memberikan MPASI setelah 6 bulan serta tetap memberikan ASI sampai 2 tahun
apabila ASI belum keluar sebaiknya ibu melakukan pemijatan agar merangsang
produksi ASI. Kemudian melakukan perawatan tali pusat bayi, membawa bayi ke
klinik untuk imunisasi, personal hygiene, mengenali bahaya masa nifas, istirahat
ANC minimal 4 kali, kunjungan neonatal minimal 3 kali, dan kunjungan nifas
minimal 4 kali. Jika hal tersebut berjalan lancar maka dapat membantu
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia.
dengan menambah buku terbaru ( 5 tahun kebawah) sebagai sumber informasi dan
mengenai asuhan kebidanan secara continuity care pada ibu selama masa
(Sonia Sihotang)
LEMBAR PERSETUJUAN
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : IRT
( ny. Shintya )
Direktris Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan dengan ini menerangkan bahwa
mahasiswa yang tersebut dibawah ini :
Nirm : 0114421840042
Demikian hal ini kami sampaikan, atas Kerjasama dan bantuan yang Ibu berikan, kami
ucapkan terimakasih.
Diketahui,
Direktris
Endang Sihaloho,SST.,M.KM
NIDK. 8826999920
YAYASAN NUSANTARA DUARIBU MEDAN
AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000 MEDAN
Jl. Jend. TB. Simatupang No. 148 Medan Sunggal 20128 Telp. 061-5030 0582
Izin KEMENDIKBUD RI Nomor 219/D/O/20021
Terakreditasi LAM-PTKes No. 0464/LAM-PTKes/Akr/Dip/III/2019
http://www.akn2000medan.ac.id
NIRM : 0114421840042
NIRM : 0114421840042
Judul LTA : Asuhan Kebidanan Pada Ny. I Dari Masa Kehamilan, Persalinan,
Bayi Baru Lahir, Nifas Dan Keluarga Berencana Di Klinik Bersalin
Nurma