Penuntun Survey Dan Pemetaan 2022
Penuntun Survey Dan Pemetaan 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Tim Penyusun haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat-Nya sehingga Buku Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan ini dapat
diselesaikan.
Buku penuntun praktikum ini merupakan hasil revisi yang bersifat melengkapi
format dan penataan materi dari edisi yang telah disusun oleh Tim Penyusun
sebelumnya demi keefektifan bahan ajar Mata Kuliah Survey dan Pemetaan.
Semoga buku penuntun ini akan memberi kemudahan yang nyata bagi Peserta
dalam menjalankan praktikum, baik dalam laboratorium maupun di lapangan.
i
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………… ii
Beberapa Hal Penting Yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Praktikum ……… iii
Dan Penggunaan Alat Ukur
Pendahuluan ................................................................. iv
Modul I. Pengukuran Dengan Menggunakan Waterpass ……………….. 1
(Waterpass)
Modul II Pengukuran Dengan Menggunakan Theodolith ……………...... 19
Modul III Pengukuran Luas ………………………………………… 40
Modul IV Morfometri dan Pemetaan
A. Morfometri .................…………………….............................. 47
B..GPS (Global Positioning System) …………............................ 55
Modul V Total station …………………………………………………….. 65
Lampiran-Lampiran
1. Blanko Data Ukur
2. Format Lembar Pengesahan
3. Format Laporan dan Peta
4. Tampilan Alat dan Petunjuk Penggunaan dan Pendataan
ii
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
6. Asistensi laporan akan dijadwal tersendiri, dan kepada Peserta diminta untuk
mentaati jadwal ini karena kelalaian pada satu modul akan mempengaruhi
pekerjaan pada modul lainnya.
7. Setiap penggunaan alat harus melalui ijin Laboran atau Pengelola, dan bagi
Pengguna/Kelompok akan diberikan Bon Alat yang akan dikembalikan lagi
setelah alat tersebut selesai digunakan.
8. Alat-alat ukur yang akan digunakan merupakan alat-alat yang peka yang
membutuhkan penanganan yang cermat. Karenanya, baik Perorangan maupun
Kelompok harus menjaga keselamatan/keamanan alat-alat ukur. Perlu
ditegaskan bahwa setiap kerusakan/kehilangan yang terjadi pada alat ukur
akan menjadi tanggung jawab bersama dari kelas yang menggunakan alat
tersebut. Jadi semua peserta dalam satu kelas akan bersama-sama
bertanggung jawab atas kerusakan/kehilangan alat tersebut.
iii
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
PENDAHULUAN
a. Membuat peta
b. Menentukan elevasi dan arah
c. Mengontrol elevasi dan arah,
d. Dan lain-lain
iv
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Peta adalah proyeksi vertikal sebagian permukaan bumi pada suatu bidang
mendatar dengan skala tertentu.
Oleh karena permukaan bumi melengkung dan kertas peta itu rata, maka tidak
ada bagian dari muka bumi yang dapat digambarkan tanpa penyimpangan dari
bentuk aslinya, namun demikian untuk areal yang kecil permukaan bumi dapat
dianggap sebagai bidang datar, karena itu peta yang dibuat dengan proyeksi
vertikal dapat dianggap benar (tanpa ada kesalahan).
v
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
MODUL I
PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN WATERPASS
A. KOMPETENSI UTAMA
Mahasiswa dapat mengenal dan menggunakan alat waterpass.
B. KOMPETENSI PENUNJANG
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
menggunakan pesawat waterpass.
2. Mahasiswa terampil mengatur alat dan membaca bak ukur dengan tepat dalam
setiap pengukuran.
3. Mahasiswa dapat mengukur jarak optis dan beda tinggi suatu tempat.
4. Mahasiswa dapat melaksanakan pengukuran peta situasi dengan menyipat datar.
5. Mahasiswa dapat melaksanakan pengukuran profil memanjang dan profil
melintang.
6. Mahasiswa dapat melaksanakan perhitungan kuantitas/volume hasil pekerjaan.
7. Mahasiswa dapat menggambar hasil pengukuran.
2
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
1. Metode Loncat
Metode loncat biasanya digunakan pada pengukuran jaringan irigasi atau
pengukuran memanjang tanpa diselingi potongan melintang, karena pada metode
loncat, pesawat waterpass berada di tengah- tengah antara patok 1 dan 2 atau
berada pada patok genap sedangkan rambu berada pada patok ganjil. Untuk
pengukuran melintang hal ini agak sulit dilakukan karena pesawat tidak berdiri di
semua patok. Adapun keunggulan dan kelemahan metode loncat adalah sebagai
berikut :
3
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
E. LANGKAH KERJA
4
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
5. Sejajarkan teropong dengan dua sekrup penyetel sumbu I (sekrup A dan B) dan
ketengahkan gelembung nivo dengan mengatur sekrup A, B dan C sekaligus hingga
gelembung nivo tepat berada di tengah lingkaran nivo.
6. Putar teropong ke posisi mana saja, jika gelembung nivo berubah – ubah setel
kembali sekrup penyetel hingga gelembung kembali ke tengah.
7. Lakukan berulang-ulang, hingga gelembung nivo tetap di tengah ke manapun
teropong diarahkan, maka sumbu I vertikal dan pesawat telah siap dipakai.
5
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
90 80 70 60 50 40 30 20 10
1. Metode Loncat
Hal penting dalam metode loncat :
a. Tentukan titik- titik travers yang akan dibuat.
b. Dalam pengukuran sebaiknya dilakukan dengan cara bak muka pada slag
pertama menjadi bak belakang pada slag II dan seterusnya
c. Untuk mendapatkan ketelitian, sebaiknya pengukuran dilakukan dua kali
(pulang pergi).
d. Hitung hasil pengukuran dan bila perlu digambar profilnya.
6
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
1) Tempatkan dan setel pesawat kira-kira di tengah – tengah antara titik P0 dan
P2 (slag), slag adalah ruas antara dua patok muka dan belakang.
Penempatan pesawat harus satu garis dengan P0 dan P2
2) Tempatkan bak ukur di atas patok. Titik P0 sebagai bak belakang dan titik
P2 sebagai bak muka.
3) Bidik teropong ke bak belakang (P0) kemudian baca BT, BA dan BB,
kemudian dicatat pada buku ukur.
4) Turunkan bak ke muka tanah pada titik P0 tersebut dan lakukan pembacaan
seperti pada poin 3.
5) Putar teropong dan bidik bak muka serta lakukan pembacaan seperti pada
poin 3 dan poin 4.
6) Pesawat dipindahkan ke slag II (antara P2 dan P4). Dengan cara yang sama
dengan langkah pada poin 1 s/d poin 5, lakukan pembacaan bak muka dan
bak belakang.
7) Begitu seterusnya sampai dengan slag terakhir.
8) Jarak P0P2 adalah jarak pesawat ke bak belakang + jarak pesawat ke bak
muka. Demikian juga pada slag-slag berikutnya. Pesawat diusahakan
ditempatkan tepat di tengah antara dua titik (P0P2)
7
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
dimana :
D = jarak datar optis
BA = bacaan benang atas
BB = bacaan benang bawah
Bacaan benang tengah (BT) harus memenuhi persyaratan, yaitu :
Pengukuran jarak titik-titik detail (tidak langsung) pada titik profil melintang
yang titik utamanya bukan posisi alat, dapat dilakukan dengan cara Phytagoras
seperti dibawah ini :
Dimana
P0a = jarak analitis P0 – a
P1a = jarak optis P1 – a
P1P0 = jarak optis titik memanjang
8
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
9
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Tabel 1.1 Contoh Perhitungan Pengukuran Penyipat Datar dengan Metode Beda Tinggi Belakang dan Muka
10
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
f. Selanjutnya arahkan pesawat kesamping kiri kanan sta 0+00 dan pembacaan ini
dinamakan pembacaan detail melintang jalan.
g. Jika diperlukan data elevasi pada titik alat dan arah melintangnya maka
pembacaan arah melintang pada posisi titik pesawat juga harus dilakukan untuk
memperoleh ketelitian data profil.
h. Baca benang tengah dari masing- masing titik.
i. Setelah itu lanjutkan ke patok berikutnya, Jika patok (sta) berada di depan
pesawat maka pembacaan tersebut dikatakan sebagai pembacaan depan. Jika
semuanya telah selesai pindahkan pesawat untuk melihat titik selanjutnya.
j. Setelah pesawat dipindahkan, maka arahkan pesawat ke titik akhir pembacaan
pesawat pertama atau dalam hal ini titik yang diketahui tingginya, karena benang
tengah tersebut akan menjadi garis bidik titik berikutnya.
k. Ulangi langkah kerja di atas sampai pengukuran selesai.
Pengukuran leveling dengan metode garis bidik hanya dapat dilakukan pada patok-
patok yang diketahui jaraknya dan jika tidak maka digunakan metode leveling
loncat dimana pesawat berada pada patok genap.
Tinggi titik = Titik Garis Bidik – Benang Tengah Titik yang dibidik
12
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Tabel 1.2 Contoh Perhitungan Pengukuran Penyipat Datar (Metode Garis Bidik)
H.
I.
J.
13
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Tabel 1.3 Data Hasil Pengukuran Waterpassing dengan Cara Beda Tinggi Antara 2 (dua) Titik
Langkah Perhitungan :
1. Tinggi titik P0 diketahui = 6 m, WP ditempatkan di P1 dan ukur tinggi alatnya.
Kemudian bidikkan ke P0 (bacaan rambu belakang) untuk mengetahui beda tinggi
antara P0 dan P1.
2. Beda tinggi = bacaan rambu belakang – bacaan rambu muka dan detail, bila tanda
(+) berarti tanahnya naik (P1 lebih tinggi daripada P0), bila tanda (-) berarti
tanahnya turun (P1 lebih rendah daripada P0).
3. Bila diketahui tinggi titik muka (P0), maka tinggi titik alat (P1) = tinggi titik
belakang (P0) + beda tinggi.
4. Bila diketahui tinggi titik alat (P1), maka tinggi titik belakang (P0) = tinggi titik alat
(P1) – beda tinggi.
14
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
15
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
PATOK
Tabel 1.5TINGGI DATA
Data Hasil Pengukuran LAPANGAN
Waterpassing dengan Cara ReduksiTINGGI (m)
Garis Bidik
ALAT PEMBACAAN RAMBU (m) JARAK (m) TG.GRS TINGGI KETERANGAN
(m) BLKG DETAIL MUKA MMJG MLTG BIDIK TITIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Langkah Perhitungan :
1. Tinggi titik P0 diketahui = 6 m, WP ditempatkan di P1 (tidak perlu diukur
tingginya). Kemudian bidikkan ke P0 yaitu titik yang diketahui tingginya dan titik-
titik detail lainnya (detail a s/d k)
Tinggi garis bidik = tinggi titik + bacaan rambu di titik tersebut.
2. Tinggi titik detail = tinggi titik + bacaan rambu di titik detail tersebut.
3. Bila WP dipindahkan ke tempat lain. Tinggi garis bidiknya berubah. Setiap satu
4. penempatan alat, memunyai satu garis bidik.
16
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
P0 2,21 8,21 6
25
P1 1,44 6,77
25
P2 1,095 1,31 8,425 7,115
25
P3 1,44 6,985
25
P4 1,666 0,753 7,512 6,759
25
P5 1,43 6,082
25
P6 2,105 0,542 5,949 5,407
25
P7 1,44 4,509
25
P8 2,327 0,665 4,287 3,622
25
P9 1,44 2,847
25
P10 2,084 2,203
17
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
18
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
MODUL II
PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN THEODOLITH
A. KOMPETENSI UTAMA
1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui prinsip penggunaan theodolith
B. KOMPETENSI PENDUKUNG
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran sudut dengan metode yang berbeda-beda.
2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan atas dasar hasil ukur
3. Mahasiswa dapat menggambarkan situasi dan menghitung luasan areal yang diukur.
4. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran sudut horisontal dan sudut vertikal dan
menghitung jarak atas dasar pembacaan sudut dan rambu.
C. PERALATAN
1. Pesawat Theodolith
2. Peralatan lainnya sama dengan waterpass
D. PENGUKURAN POLIGON
Pengukuran poligon dimaksud menghitung koordinat, ketinggian tiap-tiap titik polygon
untuk itu kita mengadakan pengukuran sudut dan jarak dengan mengikatkan pada suatu
titik tetap seperti titik triangulasi, jembatan dan lain-lain yang sudah diketahui koordinat
dan ketinggiannya.
Macam-macam poligon :
1. Poligon Terbuka
Ro
A C
D
B F
Sungai
19
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Kesalahan dalam pengukuran sudut maupun jarak tidak dapat dikontrol. Kontrol
2. Poligon Tertutup
Pada poligon ini titik awal dan titik akhir merupakan satu yang sama. Bila
pengukuran sudut tidak sesuai dengan rumus di atas maka harus diratakan sehingga
memenuhi syarat di atas.
Pengukuran searah jarum jam, maka yang diukur adalah sudut luar sedangkan
pengukuran berlawanan arah jarum jam, maka yang diukur adalah sudut dalam dan
harus memenuhi syarat berikut :
Jumlah sudut
20
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
B
azimuth
Poligon
diketahui C
terdahulu
azimuth
diketahui Poligon baru
A D
Pengukuran di mulai dari titik AB dimana azimuth AB diketahui dan terakhir di titik
CD azimuth sebagai kontrol : azimuth CD yang hasil perhitungan harus sama
dengan azimuth CD yang diketahui, toleransinya 30 menit. Di sini juga harus
A Q
arah 2
Jarak dapat diukur dengan rol meter, EDM atau secara optis dengan theodolith
seperti di bawah ini :
BA
V BT
BB
TA D
21
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
BA = Benang Atas
BT = Benang Tengah
BB = Benang Bawah
V = Pembacaan sudut vertikal (helling)
= D’ Sin V
Setelah sudut datar dijumlah dari semua titik yang didapat dari hasil pengukuran
akan terjadi kesalahan, maka dengan itu harus dikoreksi sesuai dengan banyaknya
titik pengukuran. Bila sudut-sudut yang diukur berupa segi banyak (poligon) maka:
(sudut dalam).
(sudut luar)
c. Menghitung Azimuth
Azimuth adalah sudut putar dari arah Barat hingga Timur. Sebagai referensi sudut
nol dipakai arah mata angin Utara. Tanda (+) berarti arah putar searah jarum jam dari
22
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
sudut nol, tanda (-) untuk arah sebaliknya. Sebagai contoh, dari sudut nol ke arah
Timur tepat adalah 90 derajat, dan Barat adalah sudut -90 derajat.
Untuk menghitung azimuth tiap-tiap garis penghubung haruslah ditentukan lebih
dahulu azimuth awalnya. Penentuan azimuth awal dapat dilakukan dengan cara
magnetis (kompas) atau pengamatan matahari.
U
A - B adalah azimuth awal
(AB)
AB B
C
B
A D
C A
A
Azimuth B-C adalah azimuth A-B + αB - 180 dan azimuth C-D adalah azimuth B-C
+ αC - 180 dan seterusnya dimana adalah sudut datar dari masing- masing titik.
d. Menghitung Koordinat
Setelah azimuth dan jarak datar telah dihitung, maka kita dapat menghitung
koordinat titik-titik poligon. Perhitungan dimulai dengan mencari selisih koordinat (
X dan Y ).
Rumus perhitungan selisih koordinat :
D . sin untuk X
D . cos untuk Y
23
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
X
Koreksi untuk ordinat setiap titik adalah :
- Yi
Yi = K1 Yi K1 =
Y
E. PETUNJUK UMUM
F. LANGKAH KERJA
24
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
1. Tempatkan nivo A sejajar dengan sekrup A & B dan nivo B dengan sendirinya ke
arah sekrup penyetel C
2. Tempatkan gelembung kedua nivo di tengah–tengah dengan sekrup penyetel A, B,
& C.
3. Putar nivo 180 dengan sumbu I sebagai sumbu putar. Bila gelembung kedua nivo
tetap di tengah-tengah berarti pesawat sudah baik (sumbu satu telah vertikal).
4. Bila gelembung nivo pindah dari tengah-tengah, coba ulangi lagi dari langkah ke
satu. Dan bila beberapa kali diulangi gelembung tidak juga ditengah-tengah,
setengahnya dengan sekrup koreksi nivo masing-masing, maka sumbu I akan
tegak lurus pada garis arah kedua nivo.
5. Kembalikan gelembung setengahnya lagi, nivo A dengan sekrup penyetel A & B
dan nivo B dengan sekrup penyetel C.
6. Ulangi pekerjaan, sehingga pada semua jurusan gelembung nivo selalu di tengah –
tengah yang berarti sumbu I telah vertikal.
25
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Baca angka derajat yang terdapat di belakang garis indeks dengan melihat posisi
garis indeks. Pada gambar garis indeks terletak antara angka 38 & 39 berarti
pembacaan derajat = 38.
c. Alat Pembaca Nonius
1) Cari / tentukan besarnya satuan nonius pada pesawat tersebut. Besar satuan nonius
= bagian lingkaran bagian nonius. Maka untuk menentukan satuan nonius ini
adalah sbb :
Himpit indeks nol nonius dengan garis skala lingkaran yang berangka bulat, misal
10. Maka garis nonius yang terakhir akan berimpit pula dengan garis skala
lingkaran, misal dengan skala lingkaran 17 15’ maka panjang nonius 7 15’ .
Bila nonius dibagi dalam 30 bagian maka satu bagian nonius ada 7 15 : 30 =
14’30”. Dan bila satu bagian skala lingkaran ada 15, maka besar satuan nonius =
15’ – 14’30” = 30”.
2) Baca angka derajat dari skala lingkaran misal 7115’
3) Carilah garis nonius yang berimpit dengan garis skala lingkaran. Misal garis no.13
maka pembacaan : 7115’ + (13 x 30’) = 7121’30.
d. Garis lurus yang dilengkapi dengan micro meter.
Sebagai contoh kita ambil pesawat TMIA, dimana medan baca seperti terlihat pada.
1. Putar sekrup micro meter sedemikian rupa hingga 2 atau 3 garis horizontal
pada bidang tengah (B) berimpit. Baca angka derajat yang tertera pada
bidang kiri (A) pada gambar terbaca 24630”. Baca skala micro meter yang
ditunjukkan oleh indeks (bidang C) pada gambar terbaca 8’6,17 =
24638’16,7
2.
PENGUKURAN SUDUT HORIZONTAL
1. Tempatkan pesawat pada titik yang sudah ditentukan (A) dan setel
hingga siap untuk melakukan pengukuran.
2. Arahkan teropong pada titik B, benang silang tepat pada paku titik B.
3. Jika paku titik tidak kelihatan, dirikan yalon tepat di atas paku titik B,
benang silang tepatkan pada AS yalon.
4. Dengan pesawat theodolith yang dilengkapi kompas.
1) Buka kunci/sekrup kompas hingga skala lingkaran bergerak, dan biarkan sampai
diam kembali. Kemudian tutup kunci/sekrup kompas, maka skala lingkaran
menunjukkan arah utara magnetis.
26
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
27
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
2) Arahkan teropong pada titik C dengan mengendorkan sekrup K1, benang silang
tepatkan pada paku titik C, dan jika tidak kelihatan lakukan pekerjaan seperti
pada pekerjaan (No. 3), kemudian kunci kembali sekrup K1.
3) Baca sudut mendatar titik C misal 1530’45.
4) Lakukan juga pekerjaan pada tersebut pada titik D dan titik – titik yang lain (N)
misal titik mendatar titik N = Y.
5) Besar sudut BAC 1530’45.
Besar sudut BAD = 9015’27
Besar sudut BAN = Y
Besar sudut CAN = Y - 1520’45 = z.
POLYGON TERBUKA
POLYGON TERTUTUP
28
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Untuk polygon tertutup ini pada prinsipnya langkah kerja dalam pengukuran sama
dengan langkah kerja polygon terbuka. Hanya bedanya :
1. Untuk Polygon Terbuka :
a. Pada ujung awal polygon diperlukan suatu titik K yang tentu dan
sudut jurusan yang tentu pula.
b. Supaya keadaan menjadi simetris, maka pada ujung akhir dibuat
titik yang tentu pula dan ikatan pada jurusan yang tentu pula.
2. Untuk Polygon Tertutup :
a. Pada pengukuran cukup diperlukan suatu titik tertentu saja atau
beberapa titik tertentu dan sudut jurusan yang tentu pula pada awal pengukuran.
b. Pengukuran akhir harus kembali (menutup) ke titik awal.
Dalam hal ini dapat dilihat pada contoh di bawah ini di mana pengukuran awal
dimulai dari titik P yang kemudian diakhiri ke titik P lagi.
29
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
titik n ( Xn , Yn ).
Xn 2R sin2 nQ/2
3. Buat garis lurus di lapangan dan dirikan patok di titik T dan
titik P.
4. Tentukan titik A pada garis TP sejauh X1.
5. Tentukan titik 1 sejauh Y1 dari A tegak lurus TP, kemudian
dirikan patok pada titik 1.
6. Dengan cara yang sama, tentukan koordinat –koordinat titik-
titik 2, 3, ……. . n.
7. Lengkungan yang dimaksud adalah garis yang
menghubungkan titik-titik T, 1, 2, 3, …n.
Lokasi Proyek : Fakultas Teknik Untad Diukur Oleh : Ahmad Solihin Ansari
Titik Awal : Depan FT 20 Tanggal : 10 Oktober 2000
Titik Akhir : Depan FT 11
Rumus Umum :
31
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
** Koreksi di atas bersifat proporsional dimana koreksi terbesar diberikan pada sudut
yang terbesar.
** Koreksi dengan cara lain dapat dilakukan dengan membagi nilai kesalahan penutup
sudut dengan jumlah titik poligon.
Keempat sudut ini memiliki panjang sisi relatif sama. Namun jika melihat pada
perbedaan relatif angka tersebut maka koreksi yang lebih kecil akan diberikan pada
sudut P1 dan P2.
3. Sudut terkoreksi
Rumus Umum = Sudut terkoreksi = Sudut datar + koreksi
32
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
= 0000’00”
Jadi, perhitungan azimuth di atas benar kerena azimuth awal = azimuth akhir.
6. Menentukan jarak datar optis (D)
Rumus Umum :
P1 - P2 = (1,5 – 1,3) x 100 x Sin2 9000’00” = 20,00 m
Selisih Koordinat X
P1 - P2 = 20 m x sin 09104’16,78” = 19.997 m
P2 - P3 = 50 m x sin 18110’48,40” = -1.298 m
P3 – P0 = 20 m x sin 26949’27,10” = - 20 m
P0 - P1 = 50 m x sin 0000’00” = 0m +
X = -1.301 m
33
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
X = 41.295 m
Selisih Koordinat Y
P1 = 20 m x cos 09104’16,78” = - 0,374 m
P2 = 50 m x cos 18110’48,40” = -50 m
P3 = 20 m x cos 26949’27,10” = - 0.06 m
P0 = 50 m x cos 0000’00” = 50 m +
X = - 0.434 m
X = 100.434 m
Konsekuensi pada cara ini, jika azimuth berarah utara atau selatan (0 o) dan 180o maka
tidak akan ada selisih absis (Δx = 0), dan jika azimuth berarah timur barat (90 dan 270 O)
maka tidak akan ada selisih ordinat (Δy = 0).
b. Cara Bowditch
Pada koreksi cara Bowditch, diasumsikan bahwa eror pada azimuth disebabkan oleh
ketidak akuratan dalam pengukuran sudut dan jarak. Pada perhitungan koreksi cara
Bowditch, azimuth setiap sisi poligon ini akan mengalami perubahan. Metode ini lebih
populer pada pada pekerjaan-pekerjaan teknis.
Rumus Umum untuk koreksi sumbu x (δx) dan koreksi sumbu y (δy) adalah :
x n
x D x k1
D D 34
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Di bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan Cara Transit untuk perhitungan
koreksi absis dan ordinat, sesuai hasil data lapangan pada tabel hasil pengukuran pada
halaman sebelumnya.
35
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Y =X + X
P0-P1 = 0 +0 = 0 +
0
koordinat terkoreksi X terkontrol karena jumlahnya = 0
= 0
Koordinat X
P2 = 0 – 0.3724 = -0.3724
P3 = -0.3724 – 49.784 = -50.1564
P0 = -50.1564 – 0.05974 = -50.216
P1 = -50.216+ 50.216 =0
Koordinat Y
36
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
P2 = 0 + 20.627 = 20.627
P3 = 20.627 – 1.257 = 19.370
P0 = 19.370 - 19.370 =0
P1 = 0+0 =0
11. Perhitungan beda tinggi
Di bawah ini adalah contoh perhitungan beda tinggi
Adapun langkah – langkah perhitungan adalah sebagai berikut :
a. Menentukan beda tinggi
Rumus Umum : Beda tinggi = TP – BTM + D/tanV
Keterangan :
TP = tinggi pesawat
BTM = benang tengah muka
D = jarak datar
V = sudut Vertikal
b. Menentukan Koreksi
Rumus Umum : Koreksi = selisih penutup elevasi/ jumlah patok
d. Tinggi titik
Rumus Umum : Titik awal + beda tinggi terkoreksi
Lokasi Proyek : Fakultas Teknik Untad Diukur Oleh : Ahmad Solihin Ansari
Titik Awal : Depan FT 20 Tanggal : 10 Oktober 2000
Titik Akhir : Depan FT 11
Perhitungan :
Jarak miring (D’) = (BA - BB) x 100 x Sin V
= 0,2 x 100 x 0,99 =19,8 m
Jarak datar (D) = (BA - BB) x 100 x Sin2V
= 0,2 x 100 x 0,99 =19,8 m
Beda tinggi (h) = TP – BT + D/TanV =
= 1,5 – 1,4 + (-0,06) = + 0,04 m
Tinggi titik P2 = Tinggi P1 + h
= 100 + 0,04 = 100,04 m
Contohnya :
P1 = elevasi = 100 m
P2
a
P3
P0
38
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Pesawat berada di titik P1 dengan titik detail adalah a. Jika elevasi P1 = 100 m dan ∆h (a)
= - 0,22 m, maka tinggi titik P1(a) = 100 – 0,22 m = 99,78 m
Contoh perhitungan luas cara koordinat dapat dilihat pada lampiran penuntun ini.
14. Ketelitian poligon terdiri dari dua, yaitu ketelitian sudut dan ketelitian linier.
a. Ketelitian penutup sudut
Batasan ketelitian sudut poligon bervariasi, tergantung tingkat ketelitian yang
diminta dalam spesifikasi. Secara umum, tingkat ketelitian pengukuran sudut adalah:
Tabel 3. Ketelitian penutup sudut
Batasan
No. Orde (Tingkatan) Skala Ket.
Ketelitian
Utk. foto udara dan
1 Pertama 1 : 25.000 2 N detik
proyek teknik
2 Kedua 1 : 10.000 10 N detik Survey teknik
3 Ketiga 1 : 5.000 30 N detik Setting out
Small site
4 Keempat 1 : 2.000 60 N detik
investigation
dengan adanya kesalahan penutup jarak, maka dapat dikatakan ketelitian pengukuran
poligon akan berkurang sebesar :
39
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh dalam pelaksanaan praktikum pengukuran
horisontal (menggunakan theodolith), para mahasiswa diharapkan membuat kesimpulan
tentang hasil yang telah diperoleh, terutama bentuk/peta yang dihasilkan serta luas areal
hasil pengukuran poligon jika dilakukan secara tertutup.
MODUL III
PENGUKURAN LUAS
A. KOMPETENSI UTAMA
Mahasiswa dapat memahami cara/metode perhitungan luas dan mengoperasikan dalam
peralatan pengukuran luas, yaitu planimeter, baik jenis manual maupun digital.
B. KOMPETENSI PENUNJANG
1. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan luas bangun, baik bangun
sederhana menyudut maupun tidak beraturan dengan menggunakan metode-metode
analitis/ bentuk bangun yang akan diukur, yaitu Metode Sympson, Metode Trapesium,
Metode Kubus, Metode Geometris dan Metode Lajur.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran-pengukuran luas praktis pada aktifitas
konstruksi/pekerjaan sipil yang berbeda.
C. PERALATAN
1. Planimeter Manual Tipe Roller KP-46
2. Planimeter Digital KP-90N
40
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
4. Metode Grafis/Kubus/Kisi-Kisi
Perhitungan luas pada metode ini yaitu dengan menggunakan media bantu berupa kertas
milimeter untuk meletakkan bidang-bangun yang akan diukur luas, sesuai skala gambar
yang digunakan.
AREAL A
Skala 1 : 1.000
Areal A berskala 1 : 1.000 akan diukur dengan cara grafis dengan menghitung jumlah
kotak-kotak/kubus yang terdapat pada bangun tersebut.
a. Areal/Kotak dihitung jumlahnya.
b. Luas 1 kotak dihitung sesuai skala gambar.
c. Jumlah luas kotak merupakan total penjumlahan luas bentuk kubus tersebut.
d. Bagian tepi dengan batas tidak beraturan diestimasi secara grafis, kemudian
dihitung jumlah luas kotak-kotak batas tersebut.
41
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
e. Luas total merupakan jumlah luas kotak persegi dengan bangun dibatas
yang tidak beraturan tersebut.
5. Metode Grafis/Geometri
AREAL A
Skala 1 : 1.000
1
Segmen 1
Segmen 2
Segmen 3
Segmen 4
Penggunaan metode ini juga dengan media kertas milimeter, gambar/areal yang akan
diukur dibagi kedalam bentuk-bentuk/bangun yang secara geometris dapat dihitung
dengan rumus luas bangun yang ada, misalnya segitiga atau trapesium.
6. Metode Trapesium
AREAL A
Skala 1 : 1.000
P Q
1
Strip
Penggunaan metode ini juga dengan media kertas milimeter, areal A dibagi kedalam 4
sub areal (4 strip) sehingga akan terdapat 5 garis potong (offset).
Perhitungan luas dilakukan dengan menggunakan persamaan :
Luas = Lebar Strip * (rata-rata offset awal dan akhir + jumlah offset lainnya
42
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Sebagai catatan, lebar strip dan panjang offset tergantung hasil ukur gambar sesuai
skala.
7. Metode Sysmpson
AREAL A
Skala 1 : 1.000
P Q
1
Strip
Pada metode ini, areal harus dibagi kedalam segmen-segmen dengan jumlah offset harus
ganjil. P dan Q merupakan titik-titik terluar.
Rumus perhitungan luas :
Luas = 1/3 lebar strip x [offset pertama + offset terakhir+2 (jumlah offset ganjil)
+ 4 (jumlah offset genap)]
Atau :
8. Metode Koordinat
Metode ini merupakan metode yang paling akurat untuk bangun ukur/bidang dengan
batas garis/sudut sehingga membentuk segi banyak (poligon) tertutup, yang semua titik-
titiknya memiliki koordinat masing-masing.
D
A
43
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
B
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
2 x Luas = 5958200-5611025
= 347175 m2
sehingga,
Luas = m2 = 17,3587 Ha
9. Metode Planimeter
a. Planimeter Manual (type roller planimeter)
1) Nomor planimeter dicatat.
44
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Titik start
A
B
Skala 1 : 1.000
Pada gambar di atas, penjejakan dimulai dari titik A searah jarum jam (ke kanan) dan
kembali ke titik A. Pencatatan pembacaan dilakukan setelah penjejakan kembali ke titik
awal.
Jika di dalam areal tersebut terdapat luasan yang harus dikeluarkan (dienclave), seperti
gambar B di atas, maka setelah tiba di titik A penjejakan dilanjutkan ke arah titik awal
di areal B dan dijejaki garis batas tersebut berlawanan jarum jam mengelilingi areal B,
setelah itu kembali ke titik A melalui garis yang sama ketika masuk ke areal B.
Revolution dial
5
6 4
6
7 3
8
2
5
8 1
0
Angka revolusi : antara 1 dan 2
45
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Unit area : 10 m2
Pembacaan planimeter : 1515
Luas Areal : 1515 * 10 = 15150 m2
Pembacaaan planimeter dilakukan minimal 3 kali, dan luas yang dicari adalah luas rata-
data dari sekian pembacaan, dengan mengetahui pula nilai Standar deviasi pengukuran
luas.
b. Planimeter Digital
1) Catat nomor planimeter : KP 90N atau KP 92N
2) Catat skala gambar
3) Untuk planimeter KP 90N luasan areal akan terlihat langsung dari bacaan pada
display alat (sesuai skala) dan unit yang dipilih pada alat.
4) Untuk planimeter KP 92N luas areal diperoleh dari perkalian luas pembacaan di
alat (cm2 ) atau (m2) dengan skala gambar.
5) Pengukuran dilakukan minimal tigal kali, diambil rata-rata serta dihitung nilai
standar deviasi.
E. KESIMPULAN
46
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
47
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
MODUL IV
MORFOMETRI DAN PENGENALAN GPS
A. MORFOMETRI
1. Pengertian Morfometri
Morfometri merupakan salah satu cabang dari ilmu survey dan pemetaan yang
mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan
satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada satuan terkecil
sebagai bentuk lahan (landform).
48
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
49
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
b. Grid
Membuat grid baru dalam 1 grid menjadi 4 x 4 bagian.
50
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
c. Garis Kontur
Membuat garis yang menghubungkan kontur.
1) Pada tiap grid yang baru, hitunglah beda tinggi dan kemiringan lereng.
2) Menentukan beda tinggi dengan menghitung banyaknya garis kontur yang ada
dalam 1 grid. Misalnya pada gambar di atas terdapat 13 buah garis kontur yang
berimpit dengan garis warna biru maka beda tinggi = (13-1) x interval kontur = 12
x 12.5 =150 m
51
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Pada gambar di bawah terdapat 7 buah garis kontur yang berimpit dengan garis warna biru
maka beda tinggi = (7-1) x interval kontur = 6 x 12.5 =75 m
Menentukan kemiringan dengan cara membandingkan antara beda tinggi dan jarak (jarak
ditentukan dari panjang garis x skala peta). Misalnya panjang garis = 0,9 cm maka jarak =
0.9 x 250 = 225 m sehingga kemiringan = 75/225 = 18⁰
52
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
53
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
54
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Bila digabung kemungkinan ketiga kategori di atas, maka diperoleh kondisi alamiah suatu
medan menjadi :
55
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
56
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
57
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
4. Prosedural tracking
Akuisisi data tracking
Langkah awal yang dilakukan dalam praktikum ini adalah menyiapkan alat-alat yang
telah disebutkan sebelumnya. Langkah awal pengambilan data dalam praktikum ini
adalah menyalakan GPS terlebih dahulu dengan menekan tombol ON/OFF. Biarkan
GPS hidup beberapa saat agar GPS stabil. Kemudian langkah berikutnya adalah
menentukan suatu acuan lokasi sebagai pengambilan titik koordinat awal dengan
menggunakan GPS. Dengan menekan tombol mark, maka secara otomatis koordinat
titik awal tersebut akan terbaca oleh GPS. Kemudian, nama titik diganti dan setelah
selesai, tekan tombol oke. Titik yang terbaca dalam GPS tersebut meliputi titik lintang
selatan (S), bujur timur (E), dan ketinggian (elevasi). Data tersebut dicatat juga secara
manual sebagai data salinan apabila data yang terdapat dalam GPS terhapus. Langkah
berikutnya adalah mengambil foto lokasi ditentukannya titik tersebut dengan
menggunakan kamera yang telah dipersiapkan sebelumnya. Langkah tersebut dilakukan
sebagai penentuan titik kedua dan seterusnya sampai pada titik yang direncanakan
dengan jarak antar titik yang berbeda-beda. Sehingga didapatkan semua data titik
koordinat yang siap diolah ke dalam software.
58
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
b. Data Software
Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan processing data koordinat ke
dalam software MapSource, Google Earth dan Surfer ini adalah memindahkan data
koordinat terlebih dahulu ke dalam exel agar lebih mudah untuk dibaca dan
dipindahkan. Software pertama yang digunakan adalah software MapSource.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuka halaman awal MapSource.
Kemudian dipilih menu “edit” dan dipilih menu “preference” untuk pengaturan
pemilihan posisi, simbol dan lain sebagainya. Setelah ditentukan, klik “ok”. Untuk
memasukkan data koordinat dari data yang tersedia kedalam software MapSource
yaitu dengan cara memilih sub menu “new waypoint” pada menu “edit”. Kemudian,
data titik koordinat dimasukkan ke dalam menu “position”.
59
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Data yang dimasukkan tersebut adalah data 100 titik dari hasil praktikum. Berikut ini
merupakan data 100 titik koordinat yang telah dimasukkan ke dalam MapSource.
Setelah data tersebut dimasukkan, maka langkah berikutnya adalah mentukan elevasi
atau ketinggian menggunakan software Google Earth. Hasil dari data yang telah
diolah menggunakan Google Earth adalah sebagai berikut:
60
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
61
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Data yang dipakai hanyalah dua data terakhir. Jadi selain data tersebut, data dihapus.
Data pertama merupakan data longitude (x) dan data yang kedua merupakan data
latitude (y). Sedangkan data yang digunakan untuk data elevasi atau ketinggian (z),
penentuannya dilkukan secara manual yaitu dengan cra membuka kembali file data
50 titik pada MapSource kemudian melalui Google Earth elevasi dapat diketahui dan
dapat dilihat pada layar yang tersedia di sebelah kanan bawah. Data elevasi yang
dicatat adalah dalam satuan meter dan data yang tercatat dipastikan agar urut dan
sesuai dari titik yang dipetakan pertama hingga titik yang terakhir. Setelah itu, data
tersebut dimasukkan ke dalam software exel sebagai elevasi (z). Setelah data XYZ
siap untuk dimasukkan dan diolah ke dalam software surfer, baru dimulai
pengoperasian data menggunakan software surfer. Langkah pertama yang dilakukan
adalah membuka halaman baru surfer. Kemudian langsung pilih menu file, kemudian
dipilih menu “new” dan dipilih submenu “worksheet”.
Gambar 4.11. Gambar halaman worksheet dengan data copy dari excel
Data yang terdapat pada excel dimasukkan ke dalam halaman worksheet pada
surfer. Setelah itu, data dalam worksheet tersebut disimpan untuk digunakan
kembali pada langkah selanjutnya. Setelah itu, klik “plot 1” yang terdapat di sebelah
kiri atas pada halaman surfer. Maka akan muncul halaman yang mirip dengan
dengan halaman corel draw.
Langkah berikutnya untuk membuka data agar dapat diolah adalah melakukan grid
data. Caranya adalah dengan membuka menu “grid” pada menu yang telah tersedia
pada toolbar menu. Kemudian dipilih “data” maka akan muncul beberapa pilihan
data yang hendak digunakan. Dari beberapa pilihan tersebut, dipilih data yang
sebelumnya pernah disimpan dan klik “ok”. Maka akan muncul pengaturan data
yang terdiri dari data X, Y dan Z. Pada pengaturan tersebut, klik “ok” maka akan
62
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
muncul sebuah peringatan. Kemudian klik saja “yes” maka akan muncul sebuah
berita grid yaitu “gridding report” beserta sebuah peringatan. Pada peringatan diklik
“ok” sedangkan halaman “gridding report” disimpan. Data ini akan digunakan lagi
dalam pembuatan peta.
Gambar tersebut merupakan data “gridding report” yang hendak disimpan. Setelah
disimpan, maka dapat dilanjutkan untuk membuat kontur yang dimaksudkan dalam
praktikum ini. Selain itu juga dapat dilakukan dalam pemodelan dua dimensi.
Caranya adalah dengan memilih menu “map”, kemudian dipilih menu “new”. Dalam
menu “new” terdapat beberapa pilihan model peta yang akan digunakan.
Biasanya tanpa harus memilih pada menu map, menu-menu tersebut sudah tersedia
pada baris ketiga menu bar. Sehingga langsung bisa diklik. Kemudian, setelah dipilih
“contour map” maka akan muncul data file yang dimaksudkan untuk dipilih grid file
mana yang hendak digunakan. Sebelumnya telah dilakukan penyimpanan “gridding
report”, maka file data tersebut dipilih dan klik “open”. Maka akan muncul sebuah
peta kontur yang dimaksudkan. Untuk memberi warna pada peta tersebut dapat
dilakukan dengan cara klik gambar tersebut. Kemudian akan muncul beberapa
pengaturan peta pada sebelah kiri halaman. Terdapat beberapa pengaturan yaitu
general, dimana disini dapat dipilih “fill contours” agar peta dapat berwarna.
Kemudian pada menu “levels”, fill color diubah pengaturannya menjadi rainbow
(sesuai prosedur). Maka, akan muncul warna pada gambar tersebut. Warna-warna
63
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
tersebut adalah merah, kuning, hijau dan biru. Biru merupakan warna yang
menunjukkan lokasi paling dalam atau dangkal. Sedangkan warna merah
menunjukkan lokasi yang paling tinggi.
Untuk membuat peta dengan 3D surface, dengan langkah yang sama seperti pada
pembuatan peta kontur, yaitu dengan memilih “new 3D surface” pada jenis map dan
dipilih data file yang sebelumnya telah disimpan. Kemudian klik “open” dan akan
muncul peta dengan tipe 3D. Jadi, pada gambar tersebut dapat terlihat secara jelas
ketinggian dari suatu lokasi tersebut serta bagaimana relief dari lokasi yang telah
terpetakan sebelumnya. Sebagai contoh, maka diperlihatkan contoh hasil pemetaan
menggunakan “contour map” dan “3D surface” pada gambar 5.12. Pada gambar
tersebut akan terlihat pada gambar hasil pemetaan menggunakan “contour map”
hanya akan terlihat secara dua dimensi, yaitu koordinat X dan koordinat Y.
Sedangkan koordinat Z atau yang disebut dengan elevasi atau ketinggian hanya
berupa keterangannya saja. Sedangkan pada gambar hasil pemetaan menggunakan
“3D surface” akan terlihat secara tiga dimensi. Sehingga gambar akan terlihat jelas
jelas antara koordinat X, koordinat Y maupun koordinat Z. Selain itu, melalui
gambar hasil pemetaan menggunakan jenis peta “3D surface” ini akan juga dapat
dilihat permukaan atau relief dari permukaan bumi yang telah dipetakan sebelumnya.
Berikut ini merupakan hasil akhir dari contoh pemetaan 100 data koordinat.
(a) (b)
Gambar 4.13. Gambar hasil pemetaan menggunakan (a) contour map dan
(b) 3D surface
64
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
65
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
MODUL V
TOTAL STATION
A. LANDASAN TEORI
1. Pemetaan (Surveying)
Pemetaan (Surveying) adalah penentuan lokasi titik yang terdapat di atas ,
maupun di bawah pada permukaan bumi. Untuk penentuan lokasi di perlukan
adanaya susatu kerangka referensi , yang di presentasikan dengan menggunakan
bench mark (alam maupun buatan manusia). Bench mark di gunakan sebagai titik
awal pengukuran. Untuk pengukuran poligon ini bench mark menggunakan arah
utara sebagai titik awal.
Pada awalnya pemetaan hanya digunakan untuk menandai batas-batas
kepemilikan tanah. Sekarang hasil pemetaan digunakan untuk memetakan bumi
diatas dan dibawah permukaan laut; menyiapkan peta navigasi udara, darat dan laut;
menetapkan batas-batas pemilikan tanah pribadi dan tana negara; mengembangkan
informasi tata guna tanah dan sumber daya alam yang digunakan untuk pengelolaan
lingkungan; menentukan ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnet bumi. Selain
itu pemetan juga mempunya? peranan penting dalam bidang rekayasa untuk desain
perencanaan dan pembangunan jalan raya, jalan baja, pembangunan gedung, saluran
irigrasi, jalur pipa gas dll.
Pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara, terestris dan estraterestris.
Pemetaan terestris merupakan pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan
peralatan yang berpangkal di tanah. Sedangkan pemetaan ekstraterestris tidak
berpangkal di tanah tapi dilakukan dengan menggunakan bantuan wahana (pesawat
terbang, pesawat ulang-alik maupun satelit),
Prinsip dasar pemetaan adalah pengukuran sudut dan jarak untuk menentukan
posisi dari suatu titik. Jika dua sudut dan satu sisi dari sebuah segitiga diketahui,
maka semua sudut dan jarak dari segitiga tersebut dapat ditentukan. Dengan
demikian untuk mendapatkan koordinat suatu titik dapat dilakukan dengan cara
mengukur sudut dan jarak dari titik yang sudah diketahui koordinatnya.
66
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
2. Total station
Total Station adalah suatu alat ukur (sudut dan jarak) survey digital elektronik yang
mampu memberikan data yang dibutuhkan di lapangan ( di station alat) Bila
dibandingkan dengan alat ukur manual maka TS secara fisik merupakan gabungan dari
alat ukur sudut dan jarak ditambah unit prosesing dan perekaman. Sehingga metode
penentuan parameter posisi mash mengacu pada metode konvensional.
67
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
1. Tampilan
a. Tampilan layar
Tampilannya berupa LCD dot matrik 4 baris dan 20 karakter berbaris. Tiga baris
pertama menampilkan data ukuran dan baris paling bawah adalah tombol fungsi
F1 -F4 yang berubah sesuai mode pengukuran.
b. Kontras dan penerangan
Kontras dan penerangan dapat diatur tingkatnya/
2. Fungsi tombol dan softkey
68
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
69
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
70
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
6. Pengukuran sudut
Mengukur sudut horizontal
71
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
7. Pengukuran jarak
Pengukuran jarak
a. Sentring alat di titik A dan target di titik B.
b. Hidupkan alat dengan menekan tombol POWER.
c. Bidik target
d. Dihalaman pertama mode MEAS tekan [DIST] untuk memulai
pengukuran jarak.
e. ketika pengukuran di mulai, informasi EDM (mode jarak,posisi prisma)
akan muncul dengan cahaya flash
f. Ketika terdengar suara beep maka data pengukuran jarak (S), sudut
vertikal (ZA) dan sudut horizontal (HAR) akaan di tampilkan
72
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
C. METODE PELAKSANAAN
73
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
2. Statif
3. Yalon
4. Prisma
74
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
5. Roll meter
6. Unting-unting
7. Payung
75
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
9. Kompas
D. LANGKAH KERJA
76
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
Berikut ini adalah Langkah-langkah pengukuran poligon dan detail dengan menggunakan
total station (29652)
1. Sentring, leveling, dan berdirikan ETS di titik stn 1. Gunakan nivo bulat, nivo tabung
kemudian nivo digital.
2. Membuat job baru
MEM JOB JOB Selection
Pilih job 1 atau job 2,… dst yang masih kosong. (nama job : 7)
Sama kan juga coord search job dengan job selectionnya.
3. Mengisi stn data (data di tempat berdirinya alat) ( missal
N0,E0,Z0=0,0,0)
MEAS REC Stn Data isi (No,E0Z0,Pt,Insy.h,code,operator) OK
Isilah :
N0=0 Y=0
E0=0 X=0
Z0=0 Z=0
Inst. H 1,47
Code Pol 1
Operator K1
4. Menjadikan titik Stn 1 sebagai back sight (BS) dengan azimuth
000’000"
Masih dalam menu REC Angle data (arahkan ETS ke titik 00) 0SET
2kali REC EDIT (isi Pt=1,Tgt.H=1,50,Code=PL) OK Esc.
5. Membidik detail (situasi ) yang diinginkan (missal titik PL 6).
Pindahkan prisma ke titik PL 6 (ujumh Gedung ruang 1)
Masih dalam menu REC data list arahkan ETS ke titik PL 5 Dist
REC EDIT (isi Pt=1,Tgt.H=1,50,Code=PL) OK Esc.
Catatan : (Tgt. H=1,6)
Ulang-ulangi Langkah no.5 di atas untuk membidik titik detail lainnya (yang di bidik
dari titik Stn 1).
6. Membidik titik Stn 2 sebagai foresight (FS)
Pindahkan prisma ke titik Stn 2
Masih dalam menu REC Dist+coord. Data arahkan ETS titik stn 2
OBS REC (isi no point=2, Tgt.h=1,50 code=PL6) OK.
PINDAHKAN ETS DARI TITIK KE Stn 2
Buka klep ETS dari tripod, pindahkan ETS dari titik Stn 1 ke Stn 2
Prisma dari titikStn 2 ke titik Stn 1
77
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
78
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
79
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
80
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2022
81
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH UNTAD
SKETSA
FORMAT LEMBAR PENGESAHAN
86
LEMBAR PENGESAHAN
Nama :
Stambuk :
Kelas :
Telah mengikuti dan telah menyelesaikan seluruh praktikum survey dan pemetaan dengan
baik. Modul praktikum yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1 Waterpass/Penyipat Datar
2 Theodolith
4 Peta Morfologi
Palu, 2021
87
FORMAT LAPORAN
88
PELAPORAN UNTUK LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM SURVEY DAN PEMETAAN
89
Contoh Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Tanah :
Jarak
Luas penampang Luas penampang
No. memanjang Volume (m3)
(m2) 2
rata-rata (m )
Titik (m)
Galian Timbunan Galian Timbunan Galian Timbunan
G=
A B C D E F H=ExF
DxF
1 5,25 -
5,73 - 25 143,25
2 6,21 -
3,105 6,2 25 77,625 155
3 - 12,4
2,8 6,2 25 70 155
4 5,6 -
5,1 4,1 25 127,7 102,5
5 4,8 8,2
3,4 4,1 25 85 102,5
6 2,0 -
1,0 3,15 25 25 78,5
7 - 6,3
2,7 3,15 25 67,5 78,5
8 5,4 -
JUMLAH 596,75 672
90
F. Modul II : Pengukuran Situasi (Poligon)
1. Data/tabel asli harap dimasukkan (jika data asli hanya satu
cukup copynya saja dimasukan).
2. Gambar Poligon Situasi dibuat di kertas kalkir.
3. Ukuran kertas gambar dan skala serta interval kontur
ditentukan kemudian.
4. Gambar diberi etiket.
5. Poligon utama dihitung terlebih dahulu untuk mengetahui
koordinat dan elevasii (ketinggian) yang terkoreksi.
6. Koordinat dan elevasi titik-titik detail dihitung setelah titik-
titik utama dihitung.
7. Batas luasan areal pengukuran adalah titik terluar pengukuran
situasi (kemungkinan merupakan titik-titik detail).
8. Metode perhitungan luas poligon akan ditentukan kemudian.
91
92
93
94
TAMPILAN ALAT DAN
PETUNJUK
PENGGUNAAN/PENGAMBILAN DATA
95
Penuntun Praktikum Survey dan Pemetaan 2021
Lampiran 12. Kompas Type Brunton, mencakup penggunaan kompas dan klinometer
PENUNTUN PRAKTIKUM