Proposal Skripsi Jadi
Proposal Skripsi Jadi
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Penulisan Skripsi
pada Program Studi Pendidikan Sejarah
oleh
Anas Alfian
NIM 1951200005
2023
PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini. Penulisan proposal skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam penulisan skripsi pada
Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak, tidak mungkin untuk dapat menyusun proposal skripsi
ini dengan baik karena keterbatasan penulis.
Sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bagi mahasiswa Strata Satu
untuk membuat sebuah karya ilmiah skripsi tingkat akhir sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan studinya dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas
Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Namun, sebelum membuat karya ilmiah
berupa skripsi sangat diwajibkan bagi mahasiswa untuk membuat proposal skripsi
yang menjadi persyaratan awal untuk melakukan penelitian.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedatangan Jepang ke Indonesia dengan menyebarkan Propaganda 3A yang
terdiri dari: Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin
Asia serasa memberikan angin segar bagi bangsa Indonesia. Dibawah pimpinan dari
seorang Kaisar Hirohito, Jepang menjadi negara Adikuasa dikawasan Asia Timur
sampai dengan Asia Tenggara sehingga Indonesia tak lepas dari genggaman
penjajahan Negara yang berjuluk Matahari Terbit tersebut. Jepang melakukan
mobilisasi diberbagai bidang sosial-ekonomi untuk mengeskploitasi sumber daya
alam bangsa Indonesia, tujuan Jepang melakukan mobilisasi adalah mengerahkan
rakyat Indonesia dalam berbagai bidang, sehingga diharapkan oleh Jepang dapat
membantu dan mendukung Jepang dalam Perang Asia Timur.
1
organisasi kepemudaan tingkat desa yang dibentuk adalah SEINENDAN yang
misinya mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah
airnya dari serangan Sekutu. KEIBODAN adalah organisasi untuk
mendukungan tugas polisi yang didirikan Jepang.
2
“Saya berharap kepada kamu sekalian, hai prajurit–prajurit bekas PETA,
HEIHO, dan Pelaut serta pemuda-pemuda lain, untuk sementara waktu,
masuklah dan bekerjalah pada Badan Keamanan Rakyat. Percayalah nanti
akan datang saatnya kamu dipanggil untuk menjadi prajurit dalam Tentara
Kebangsaan Indonesia” (Loth Botahala, 2016:1-2).
3
September 1945, kedatangan Inggris ke Indonesia adalah sebagai wakil
sekutu, berstatus sebagai pemenang Perang Dunia II yang tergabung dalam AFNEI.
Tujuan kedatangan Inggris ke Indonesia adalah membebaskan tawanan perang dan
melucuti senjata milik Jepang, sementara Belanda datang kembali untuk menguasai
Indonesia. Pendaratan Inggris di Surabaya pada mulanya diterima dengan baik oleh
rakyat Indonesia namun, dengan kembalinya Belanda yang membonceng tentara
Inggris memicu terjadinya pemberontakan antara pemuda-pemuda Indonesia untuk
menggelorakan semangat perjuangan dalam mengusir penjajahan kembali.
Dengan demikian hal yang mutlak harus segera dilakukan adalah dengan
mengambil alih dan menguasai senjata serta peralatan militer dari tangan Jepang
(Riyanto Joko Arm Letkol, 2015:6-7). Pemuda-pemuda bangsa Indonesia yang
telah tergabung bersama dengan PETA, HEIHO, KEIGUN dan Barisan Pelopor
telah menyiapkan tenaganya untuk masuk ke dalam TKR. Pemuda-pemuda TKR
telah dilengkapi dengan persenjataan serta mendapatkan pembekalan guna dapat
mempertahankan kemerdekaan dari kembalinya penjajahan Inggris dan Belanda.
4
perlawanan, terutama terhadap pangkalan udara yang masih dikuasai Jepang. (Elma
Octavia Puspita Dewi, 2017:884-885). Kemudian di Yogyakarta, pangkalan udara
Maguwo menjadi sasaran bagi para pejuang untuk merebut dan menjadikan markas
militer bagi angkatan udara di Yogyakarta. Sesuai dengan nama desa tempatnya
berada yaitu Kapanewon Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pada bulan November 1945 lapangan terbang beserta fasilitasnya
dapat di kuasai oleh Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jogjakarta Timur yang di
pimpin oleh Bapak Umar Slamet.
5
Pada tahun 1946, kembalinya Belanda ke Indonesia menimbulkan banyak
konflik dan pemberontakan antar kedua belah pihak. Berbagai jalur diplomatik
digunakan agar penyerangan tersebut dapat dicegah, namun upaya tersebut tidak
membuahkan hasil. Upaya perundingan dengan nama Perjanjian Lingarjati berhasil
dilakukan, namun pada tahun 1947 Belanda kembali menginvasi berbagai wilayah
Indonesia, mengakibatkan pertumpahan darah kembali terjadi.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang telah diuraikan di atas didukung oleh beberapa
pertanyaan, yang dalam penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah terbentuknya Angkatan Udara Republik Indonesia di
Yogyakarta ?
2. Latar Belakang terjadinya Agresi Militer Belanda I dan II pada Tahun 1947-
1949 ?
3. Keterlibatan Angkatan Udara Republik Indonesia dalam Agresi Militer
Belanda I dan II di Yogyakarta pada Tahun 1947-1949 ?
4. Apa dampak dari perlawanan yang telah dilakukan terhadap kedudukan
Angkatan Udara Republik Indonesia di Yogyakarta ?
6
C. Tujuan Penelitian
Selain permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
D. Manfaat Penelitian
Dari kajian Angkatan Udara Republik Indonesia di Yogyakarta dalam
Melawan Agresi Militer Belanda I dan II Tahun 1947-1949, diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini mampu menambah wawasan bagi pembaca tentang
peristiwa Angkatan Udara Republik Indonesia dalam Agresi Militer
Belanda I dan II, tentang bagaimana perjuangan AURI dalam melawan dan
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan
Belanda.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini menjadi tolak ukur untuk mengetahui kemampuan
penulis dalam merekonstruksi peristiwa sejarah dalam bentuk karya ilmiah.
7
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini bisa memberikan gambaran tentang peristiwa yang
dialami oleh Angkatan Udara Republik Indonesia. Penulisan skripsi
digunakan sebagai karya ilmiah untuk membantu meningkatkan wawasan
masyarakat umum tentang Angkatan Udara Republik Indonesia di
Yogyakarta dalam Melawan Agresi Militer Belanda I dan II Tahun 1947-
1949.
c. Bagi Pembaca
Penelitian ini akan menjadi referensi bagi pembaca untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Angkatan Udara Republik
Indonesia di Yogyakarta dalam Melawan Agresi Militer Belanda I dan II
Tahun 1947-1949. Serta menambah wawasan bagaimana perjuangan yang
dilakukan oleh Angkatan Udara Republik Indonesia pada tahun 1947-1949
dalam melawan dan mempertahankan kemerdekaan dari dominasi penjajah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Perlawanan
2. Agresi Militer
Agresi militer salah satu peristiwa penting dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia. Agresi tersebut dilakukan pasca-kemerdekaan (Mahardika, 2022).
Dalam (Hidayat & Siswanta, 2022; Mahardika, 2022) menyampaikan bahwa agresi
militer dimulai pada pertengahan 1947-1948. Agresi tersebut diluncurkan ke
berbagai wilayah di Indonesia.
9
Agresi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai makna
penyerangan, perasaan marah, atau tindakan kasar. Sedangkan, militer berarti
tentara. Maka, agresi militer ialah penyerangan oleh tentara dalam suatu negara ke
negara lain dengan maksud tujuan tertentu. Seperti halnya yang dilakukan oleh
Belanda terhadap bangsa Indonesia. Tepat pada tanggal 27 Juli 1947 Belanda
melakukan perang kemerdekan pertama yaitu agresi militer I dan tidak melakukan
peperangan senjata akan tetapi dengan melakukan blokade di pinggir-pinggir
perairan (Permana, 2020; Seruni et al., 2021). Kemudian agresi militer Belanda II
terjadi pada 19 Desember 1948. Dalam aksi tersebut banyak pimpinan dari
Indonesia yang ditawan, dengan ditawannya pimpinan-pimpinan politik tersebut
maka membuat pemerintahan seakan-akan lumpuh (Novianti, 2021).
Menurut (Hidayat & Siswanta, 2022) tujuan dari agresi militer Belanda I
ialah mengepung wilayah ibu kota Republik Indonesia dan menghapus kedaulatan
Republik Indonesia. Sedangkan, agresi militer II dilakukan Belanda dengan tujuan
untuk menghancurkan kedaulatan Indonesia melalui penyerangan di Yogyakarta
sebagai ibu kota negara.
10
3. Kolonial
Kolonial berasal dari kata koloni yaitu tanah jajahan atau tempat yang
dikuasai penjajah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sugono,
2008:740) kolonial adalah “berhubungan atau berkenaan dengan sifat-sifat
jajahan”. Kolonial juga berkaitan dengan kata kolonialisme.
11
4. Perang Kemerdekaan
Perang secara umum artinya suatu kontak kekerasaan antara dua pihak yang
berlainan. Perang secara sempit ialah kondisi hukum yang sama-sama
memungkinkan dua golongan bermusuhan menjalankan konfrontasi dengan
kekuatan bersenjata. Perang ialah tindakan yang tidak bermoral, serta secara sosial
tidak dapat dipertanggungjawabkan. Perang juga merupakan tindakan anarkis dan
kriminal meskipun tindakan tersebut disahkan oleh negara yang melaksanakan
perang. Perang ialah pertempuran besar bersenjata antara dua pasukan atau lebih.
12
5. Perjuangan
Perjuangan berasal dari kata juang sebagai kata kerja berarti laga, lawan,
kelahi, perang merebutkan sesuatu dengan mengadu tenaga. Perjuangan memiliki
arti dalam bidang politik dan pemerintahan, perjuangan dapat menyatakan nama
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Perjuangan
adalah perkelahian merebut sesuatu dengan peperangan (Sugono, 2008:1152).
B. Kerangka Berfikir
Perjuangan yang dilakukan Angkatan Udara Republik Indonesia dalam
melawan Belanda adalah bentuk kekecewaan Republik terhadap Perjanjian
Linggarjati dan Perjanjian Renville. Sikap Indonesia atas kekecewaan tersebut
adalah membentuk kekuatan militer terdiri dari Angkatan Udara, Angkatan Laut,
dan Angkatan Darat bertugas untuk melakukan serangan balasan terhadap Belanda.
13
Sejarah Berdirinya AURI di
Yogyakarta
Pengkhianatan
Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Renville
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
15
Bulan
No. Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1. Pengajuan Judul xxx
2. Penyusunan Proposal xxx xxx
3. Konsultasi Proposal xxx xxx
4. Seminar Proposal xxx
5. Revisi Proposal xxx xxx
6. Pengumpulan Data
7. Penyusunan Skripsi
8. Konsultasi Skripsi
9. Ujian Skripsi
Revisi Skripsi dan
10.
Penyerahan Dokumen
B. Metode Penelitian
Metode adalah tata cara yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dan sehubungan dengan karya ilmiah, maka metode merupakan suatu
hal yang menyangkut masalah-masalah serta cara kerja untuk memahami objek
yang menjadi sarana ilmu bersangkutan. Berdasarkan pendapat (Koentjaraningrat,
1997:1), metode adalah jalan untuk menyelesaikan suatu masalah, dan sehubungan
dengan karya ilmiah, maka metode adalah suatu hal yang menyangkut masalah-
masalah serta cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu
bersangkutan.
16
adalah metode Historis. Dengan metode sejarah penulis mencoba merekonstruksi
kembali suatu peristiwa di masa lampau sehingga dapat menghasilkan historiografi
sejarah yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
C. Sumber Data
Sumber data adalah data-data yang dikumpulkan yang sejenis atau setipe
dengan penelitian yang akan ditulis (Kuntowijiyo, 2001:3). Sumber data dibedakan
menjadi dua, yaitu sumber data primen dan sumber data sekunder.
17
dari bahannya, terdiri atas dua macam: Dokumen atau tertulis, tidak tertulis atau
artefac, dan sosiofac. Sumber tertulis itu dapat berupa surat- surat, notulen rapat,
kontrak kerja dan sebagainya. Untuk artefac dapat berupa foto peninggalan,
peralatan atau sebuah bangunan yang dapat dijadikan sumber.
Sumber data sejarah adalah segala sesuatu yang secara langsung maupun
tidak langsung yang menceritakan tentang sebuah kenyataan atau kegiatan manusia
yan terjadi dimasa lalu (Helius Sjamsudin, 1994:2).
a. Sumber Primer
Sumber data primer yang penulis gunakan dalam penelitian ilmiah
ini adalah berupa:
1. Buku berjudul Sejarah TNI Angkatan Udara Indonesia Jilid I yang
diterbitkan Subdisjarah Diswatpersau pada tahun 2004.
2. Buku tulisan Dra. Irna H.N. Hadi Soewito berjudul Awal
Kedirgantaraan di Indonesia: Perjuangan AURI 1945-1950 yang
terbit pada tahun 2008.
b. Sumber Sekunder
Sumber data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ilmiah
ini adalah:
1. Buku karangan Dede Nasrudin berjudul Palagan Maguwo dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1949 yang
terbit pada tahun 2019.
2. Skripsi tulisan dari Yuto Nugroho yang berjudul Peran Angkatan
Udara Republik Indonesia di Maguwo Dalam 1945-1948 yang
ditulis pada tahun 1993.
3. E-Jurnal yang ditulis oleh Purniyawati yang berjudul Agresi Militer
Belanda I 21 Juli 1947 yang ditulis pada tahun 2006.
4. E-Jurnal yang ditulis oleh Reza Ade Christian yang berjudul Agresi
Militer Belanda I dan II (Periode 1947-1949) Dalam Sudut Pandang
Hukum Internasional yang ditulis pada tahun 2011.
18
D. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang ditemukan penulis adalah sumber data sekunder.
Berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka. Penulis mengumpulkan
data-data yang relevan dengan rumusan masalah dengan cara membaca dan
mengumpulkan arsip-arsip atau dokumen, membaca surat kabar dan majalah, buku-
buku literatur. Dengan teknik ini maka peneliti mengadakan kunjungan
keperpustakaan guna mendapatkan buku-buku sumber yang relevan dengan
penelitian yang sedang dilakukan, karena salah satu hal yang perlu dilakukan dalam
persiapan penelitian ialah memanfaatkan dengan maksimal sumber informasi yang
terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia.
Terdapat dua sumber data yang dalam proses penelitian, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. Namun penulis tidak menggunakan sumber
primer dalam melakukan penelitian. Penulis hanya menggunakan sumber data
sekunder, penulis menemukan “Skripsi tulisan dari Yuto Nugroho yang berjudul
Peran Angkatan Udara Republik Indonesia di Maguwo Dalam 1945-1948 yang
ditulis pada tahun 1993”.
19
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini adalah gabungan penelitian lapangan (field research), dan
penelitian perpustakaan (library research), dimana penulis fokus pada bahan literasi
perpustakaan dan sumber tertulis sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka
penelitian dan memperdalam kajian teoritis (Shamad, Irhash, A, 2003:7-13).
20
sumber yang ada. Kritik dilakukan dengan cara membandingkan dengan sumber
data yang satu dengan sumber yang lainnya, kemudian dilanjutkan dengan
interpretasi untuk menafsirkan makna yang saling berhubungan dari satu fakta
dengan yang lain.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah penelitian awal yaitu persiapan
pembuatan proposal sampai pada penulisan hasil penelitian. Karena penelitian ini
menggunakan metode historis, maka ada empat tahap yang harus dipenuhi. Empat
langkah itu terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Prosedur
penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
1. Heuristik
Heuristik berasal dari kata Yunani yang artinya meperoleh. Dalam
pengertiannya yang lain adalah suatu teknik yang membantu kita untuk
mencari jejak-jejak sejarah. Heuristik disini merupakan kegiatan
menghimpun jejak-jejak masa lampau yang dikenal dengan data sejarah.
Data yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah yang ditulis. Data
sejarah yang terkumpul dikelompokan berdasarkan jenis sumber sejarah.
Dengan demikian heuristik adalah kegiatan pengumpulan jejak-jejak
sejarah atau dengan kata lain kegiatan mencari sumber sejarah.
Pada tahap ini, peneliti mencoba mencari dan menemukan sumber
tertulis berupa buku dan literatur lain yang berkaitan dengan penelitian.
Sumber tertulis primer, dalam format surat kabar dan majalah; dan sumber
21
sekunder berupa buku dan literatur yang diperoleh dari berbagai
perpustakaan. Namun tidak semua tempat yang dikunjungi terdapat sumber
yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diambil. Berikut daftar
beberapa buku yang peneliti dapatkan pada tempat penelitian tersebut:
2. Kritik
Kritik sumber adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk
menentukan validitas dan reliabilitas sumber sejarah melalui kritik eksternal
dan internal (Kuntowijoyo, 2005:100). Kritik terhadap sumber sejarah
adalah kegiatan menyeleksi, menseleksi, menelaah, mengidentifikasi,
mengevaluasi dan membandingkan sumber sejarah untuk digunakan dalam
penulisan sejarah. Mencari kelemahan dan kelebihan dari data yang
diperoleh dan memberikan solusi dalam penulisan sejarah. Kritik sumber
terdiri dari dua tahap, yaitu kritik ekstern dan kritik intern.
a. Kritik Intern
Kritik intern berfokus pada kredibilitas sumber sejarah, apakah
cerita, isi, dan peristiwa dapat diandalkan dan dapat memberikan
22
informasi yang diperlukan. Dalam penelitian ini kritik intern dilakukan
dengan cara membandingkan isi suatu sumber dengan isi sumber lain
(surat kabar dan buku), apakah sumber tersebut sesuai dengan kenyataan
dan apakah sumber tersebut relevan, relevan dengan topik penelitian
atau tidak.
b. Kritik Ekstern
Kritik ekstern adalah kritik terhadap keaslian sumber (otensitas)
berkenaan dengan aspek fisik dari sumber yang ditemukan, seperti:
bahan (kertas atau tinta) yang digunakan, jenis tulisan, gaya bahasa,
huruf dan aspek bentuk lainnya. Dalam penelitian ini kritik ekstern
dilakukan dengan melihat tanggal, bulan, tahun pembuatan dan ejaan
pada sumber tersebut.
3. Interpretasi
Interpretasi mencoba merangkum beberapa fakta diperoleh dari
sumber-sumber sejarah dan, bersama dengan teori, fakta digabungkan
menjadi interpretasi yang komprehensif, sehingga dapat disebut sebagai
suatu bentuk analisis (Abdurrahman,1999:64).
Dalam kajian ini, interpretasi dilakukan dengan menghubungkan
atau mengkaitkan satu sumber sejarah dengan sumber sejarah lainnya untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat dari peristiwa masa lalu yang
menjadi obyek penelitian. Kemudian sumber tersebut diinterpretasikan,
diberikan makna, dan ditemukan makna yang sebenarnya, sehingga makna
tersebut dapat dipahami setelah dilakukan penalaran yang logis berdasarkan
objek penelitian yang diteliti. Fakta yang terkandung dalam sumber sejarah
harus dibandingkan dan tidak dimanipulasi oleh peneliti. Dengan demikian,
fakta sejarah atau sintesis sejarah muncul dari aktivitas kritik sumber dan
interpretasi.
23
4. Historiografi
Historigrafi merupakan langkah terakhir dalam penulisan sejarah.
Langkah ini merupakan kegiatan menyusun fakta sejarah menjadi suatu
kisah sejarah yang menarik dan dapat dipercaya kebenarannya. Dalam tahap
ini diperlukan imajinasi historis yang baik sehingga dapat mengkaitkan
fakta satu dengan fakta yang lainnya sehingga menjadi kajian yang utuh
sistematis, serta komunikatif. Historiografi adalah tahapan akhir penulisan
untuk menyajikan fakta dalam bentuk tulisan. Penyajian penulisan dalam
bentuk tulisan mempunyai tiga bagian: (1) Pengantar, (2) Hasil Penelitian,
(3) Simpulan.
Historiografi merupakan langkah terakhir dari metode sejarah untuk
menyampaikan fakta sejarah dalam bentuk penulisan sejarah berdasarkan
bukti berupa sumber-sumber data sejarah yang dikumpulkan, dikritik,
diinterpretasi, dan historiografi dalam penelitian ini diwujudkan dalam
bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Angkatan Udara
Republik Indonesia di Yogyakarta dalam Melawan Agresi Militer
Belanda I dan II Tahun 1947-1949”.
24
DAFTAR PUSTAKA
Ernes, Prakoso, L. Y., & Risman, H. (2020). Strategi perang semesta melalui
pemberdayaan fungsi hubungan masyarakat tentara nasional indonesia
angkatan udara. Jurnal Strategi Perang Semesta, 6(2), 208–233.
Hidayat, R., & Siswanta. (2022). Peran dapur umum dalam mendukung perjuangan
masyarakat dusun kemusuk pada agresi militer belanda ii 1949.
Karmawibangga: Historical Studies Journal, 4(1), 30–40.
Jefri Rieski .T, ”Mobilisasi Bangsa Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang
untuk Kepentingan Perang Asia Timur Raya Tahun 1942-1945, Istoria:
Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, Volume 17, No 1, Maret 2021.
25
Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Bentang Budaya.
Loth Botahala. 2016. “Mengulas Kembali Sejarah TNI”. Seminar Hut TNI, Kodim
1622/Alor, 4 Oktober 2016.
Riyanto Joko Arm Letkol. 2015. “Lintasan Sejarah Tanggal 5 Oktober Sebagai
hari lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI)”, Wira, vol. 56 No. 40.
TNI Angkatan Udara 2015. Sejarah TNI Angkatan Udara. Diakses pada 29 Maret
2023. https://tni-au.mil.id/sejarah-tni-angkatan-udara/
TNI Angkatan Udara. 29 Juli 1947: Rasa Bangga dan Duka. Diakses pada 27 Maret
2023. https://tni-au.mil.id/portfolio/29-juli-1947-rasa-bangga-dan-duka/
Tashadi (dkk), Keterlibatan Ulama DIY Pada Masa Perang Kemerdekaan Periode
1945-1949, (Jakarta: Depdiknas, 2000), hlm.136.
26