Anda di halaman 1dari 5

KLINIK PRATAMA NSM JATIROTO

Jl. PB Sudirman 81/A2 Jatiroto Lumajang 67355


Telp : 0334-321323,
e-mail : kliniknusamedlumajang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA NSM JATIROTO


NOMOR : nomor kesehatan/nomor akreditasi/1235046/2022

TENTANG

SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK PRATAMA NSM JATIROTO

KEPALA KLINIK PRATAMA NSM JATIROTO

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan


klinis yang bermutu perlu meningkatkan
keselamatan pasien;
b. Bahwa untuk meningkatkan keselamatan
pasien perlu menetapkan sasaran – sasaran
keselamatan pasien;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf
a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Klinik Pratama NSM Jatiroto tentang Sasaran
Keselamatan Pasien.

Mengingat : 1. UU Nomor 29 tahun 2009, tentang Praktik


Kedokteran;
2. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun
2014 tentang Pusat kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan menteri Kesehatan
No.269/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan
No.290/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA NSM


JATIROTO TENTANG SASARAN KESELAMATAN
PASIEN DI KLINIK PRATAMA NSM JATIROTO.

KESATU : Menentukan sasaran keselamatan pasien


sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : LUMAJANG
Pada tanggal : 10 Juni 2022

Kepala Klinik Pratama NSM Jatiroto

drg. Putri Canndika Paramaarta


NIK. 2488031509283
Lampiran : Keputusan Kepala Klinik Pratama NSM Jatiroto
Nomor :
Tanggal : 10 Juni 2022

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti
serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran – sasaran keselamatan pasien.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN TARGET


PASIEN
1. Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi 100%
Pasien
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif 100%
3. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian 100%
Obat Kepada Pasien
4. Tidak Terjadinya Kesalahan Prosedur 100%
Tindakan Medis dan Keperawatan
5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di ≥75%
Puskesmas
6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur,
nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat
pemberian obat, pengambilan spesimen atau pemberian tindakan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah
seluruh pasien yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlahseluruhpasien yang dilayani

2. Peningkatan Komunikasi Yang Efektif


Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, Jelas, dan yang
dipahami oleh pasien akan mengurangi kesalahan dan peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk elektronik, lisan atau
tertulis. Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan pada saat
perintah diberikan secara lisan atau melalui telepon.
Untuk mengurangi kesalahan dalam komunikasi maka penerima
perintah harus mencatat perintah dan hasil pemeriksaan secara lengkap serta
Konfirmasi kembali perintah tersebut kepada pemberi perintah.
Jumlah pasien yang dilayani - Jumlah pasien yang gagal komunikasi
X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

3. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat
dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yg dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

4. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien
yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran
indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah tindakan yang dilakukan
dikurangi kejadian kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan seluruh
tindakan medis yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilakukan – kejadian


kesalahan prosedur
X 100
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas

Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas


Sumbersari wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7
langkah dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah Cuci
tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan
cara menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun
(CTPS) 7 langkah pada 5 keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi
dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang disurvei.
Petugas melakukan sterilisasi alat setelah pemakaian pada pasien
sehingga pasien yang datang selanjutnya aman akan penyebaran infeksi dari
alat tersebut. Pemakaian spuit satu kali pemakaian, setelah dibuka dan
dipakai segera di buang ketempat sampah medis

Jumlah petugas yang melakukan pengurangan resiko infeksi


X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Sumbersari dilakukan pengkajian
terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh.
Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan resiko jatuh
dengan memberi tanda pada pintu ruang rawat inap.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta
memberikan lingkungan yang aman.
c. Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan
cara menhitung jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien
jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.

Jumlah pasien yg dirawat – kejadian pasien jatuh


X 100%
Jumlah semua pasien yang dirawat

Anda mungkin juga menyukai