Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)

SMF : Kebidanan dan Penyakit Kandungan


RSUP Persahabatan

Diagnosis : Kode ICD X :


Pertumbuhan 036.5
Janin
Terhambat
1. Pengertian Pertumbuhan janin terhambat (PJT) ialah keadaan janin dengan berat dan
(Definisi) besar yang kurang dari 10 persentil menurut usia gestasi atau dalam
evaluasi tidak terdapat pertumbuhan janin.
2. Anamnesis 1. Penambahan berat badan ibu tidak memadai sampai kehamilan aterm
2. Adanya riwayat beberapa penyakit yang menyertai :
 Hipertensi
 Penyakit organ kronis
 Penyakit DM dengan kelainan vaskuler
 Anemia berat
 Gizi kurang
 Penggunaan obat-obatan
 Merokok lebih dari 10 batang sehari
 Infeksi TORCH
 Cacat bawaan
3. Pemeriksaan Status obstetri : Tinggi fundus uteri kurang dari usia seharusnya
Fisik
4. Kriteria 1. USG biometri janin dengan taksiran berat janin di bawah 10 persentil
Diagnosis 2. USG berkala (interval 1-2 minggu) untuk menentukan fungsi dinamik
janin dan plasenta :
a. Diameter biparietal (BPD)
b. Lingkaran kepala
c. Lingkaran perut
d. Indeks cairan amnion (ICA)
e. Cacat bawaan mayor
f. Penilaian arus darah janin (velositas darah a. Umbilikalis)
3. Kardiotokogarfi
Tes tanpa kontraksi (NST) dan tes dengan kontraksi (OCT) berkala tiap 2-
7 hari tergantung kondisi.
5. Diagnosis G P A hamil minggu, JTH presentasi dengan pertumbuhan janin
Kerja terhambat
6. Diagnosis Kehamilan preterm
Banding

7. Pemeriksaan  USG
Penunjang  CTG
 Pemeriksaan laboratorium
8. Tatalaksana Penatalaksanaan didasarkan pada penyebab PJT.
Penanganan umum :
 Istirahat baring (tidur miring)
 Minum > 2000-3000 ml/hari, diet tinggi kalori tinggi protein,
konsultasi gizi
 Asam Salisilat 1 x 81 mg
 Jika perlu, oksigen intermiten 4 1/m selama 15 s/d 30 menit
dengan interval 4 jam

91
PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)
SMF : Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUP Persahabatan

Diagnosis : Kode ICD X :


Pertumbuhan 036.5
Janin Terhambat
Penangan khusus :
PJT dengan penyulit :
 Dirawat
 Terapi kausatif
 Penurunan tekanan darah pada PEB hingga diastolik mencapai 90
mm/Hg
 Terhadap anemia tranfusi bila Hb < 8 g%.
 Pematangan paru pada kehamilan 28-36 minggu
Terminasi kehamilan :
 Jika setelah USG evaluasi 1-2 minggu berupa pemeriksaan perfusi
arteri tidak ada pertumbuhan janin
 Terdapat tanda-tanda gawat janin mengancam / gawat janin
(berdasarkan hasil analisis profil biofisik atau FDJP) atau adanya
tanda hipoksia pada janin.
 Kehamilan 37 minggu atau lebih
Cara persalinan :
 Persalinan dapat pervaginam jika indeksi cairan amnion > 5, tidak
terdapat hipoksia pada janin
 Seksio sesarea jika disertai oligohidramnion dengan indeks < 5,
terdapat hipoksia pada janin

KONSULTASI :
Dokter spesialis anak.
Fasilitas NICU jika diperlukan, jika tidak tersedia dapat dilakukan
rujukan
9. Komplikasi 1. Kematian janin dalam kandungan
2. Mortalitas dan morbiditas perinatal
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Cacat bawaan
10. Penyakit -
Penyerta
11. Prognosis Dubia

12. Kriteria Antepartum : kontraksi kehamilan baik


Pulang Postpartum : tidak ada komplikasi

13. Edukasi Informed consent prognosis dan tatalaksana


14. Kepustakaan Williams obstetrics 23rd ed.

92

Anda mungkin juga menyukai