872 2888 1 PB
872 2888 1 PB
Abstrak. Unit Teknologi Informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang proses bisnis di
sebuah organisasi. Unit Teknologi Informasi berkewajiban memberikan dukungan kepada organisasi, yang
berupa teknologi dalam pengolahan dan penyampaian informasi ke semua elemen-elemen yang ada di
organisasi. IT Balanced Scorecard akan mengukur kinerja Divisi IT dari empat perspektif. Perspektif pertama
yaitu corporate contribution yang menunjukkan bagaimana pihak manajemen (pimpinan) menilai atau melihat
organisasi IT. Perspektif yang kedua yaitu customer orientation, untuk mengetahui hasil kinerja IT berdasarkan
cara pandang user menilai atau melihat hasil-hasil organisasi IT. Perspektif yang ketiga adalah operational
excellence yang berisi ukuran efektivitas dan efisiensi proses IT. Sedangkan perspektif yang keempat adalah
future orientation yang berisi ukuran-ukuran yang menggambarkan bagaimana posisi IT dalam tantangannya
kedepan. Dengan demikian IT Balanced Scorecard ini sangat baik digunakan untuk merumuskan sasaran
strategis IT yang menunjang sasaran strategis perusahaan serta mengukur kinerja IT secara komprehensif.
Dapat ditarik kesimpulan Berdasarkan penilaian kinerja dengan menggunakan IT Balanced Scorecard, nilai
rata – rata yang dihasilkan dari 4 perspektif adalah 34,22 %. Dimana masuk kedalam kriteria kurang karena
nilai prosentasenya terbilang kecil dan kurang dari 50 %.
Pada masa sekarang ini, teknologi yang dimanfaatkan, aplikasi yang digunakan,
komunikasi dan informasi (ICT - Information and dan pengelolaa serta pengembangan sistem
Communication Technology) merupakan sesuatu teknologi informasi yang diterapkan(Saragih,
yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari Waisen, & Bobby, 2013).
kehidupan manusia, terutama mereka yang hidup Unit Teknologi Informasi memiliki
di kota besar. Teknologi komunikasi dan peranan yang sangat penting dalam menunjang
informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan (salah proses bisnis di sebuah organisasi. Unit
satunya adalah kebutuhan dihargai dan Teknologi Informasi berkewajiban memberikan
dipandang) dalam kerja maupun kahidupan dukungan kepada organisasi, yang berupa
sehari-hari pada umumnya. Ketersediaannya juga teknologi dalam pengolahan dan penyampaian
sudah mencapai pada hal-hal yang paling rumit informasi ke semua elemen-elemen yang ada di
dan sederhana dari pengiriman, penyimpanan, organisasi.
pengolahan dan pengiriman data dengan Dengan menggunakan metode IT Balanced
kemampuan jangkauan yang sangat Scorecard kinerja perusahaan tidak hanya diukur
luas.(Rusmana, 2003). dari keuntungan yang diperoleh secara financial
Pemanfaatan teknologi informasi dalam saja, sebagaimana yang selama ini kerap
dunia pendidikan pada saat ini sudah menjadi hal dilakukan, namun juga mempertimbangkan
yang sangat penting. Teknologi Informasi dapat proses internal serta kepuasan dan peningkatan
memberikan peluang terjadinya transformasi dan kompetensi dari setiap pegawai. Dengan
peningkatan didalam proses bisnisnya. Untuk itu, demikian perusahaan tersebut dapat lebih
diperlukan pemahaman yang tepat mengenai memastikan kinerja yang baik bukan saja di masa
konsep dasar dari sistem yang berlaku, teknologi kini namun juga di masa yang akan datang.
57
ISSN : 1978-0087 - SCAN VOL. XI NOMOR 3 OKTOBER 2016
(Arofah, Sholiq, & Nisafani, 2012). Permasalahan yang terjadi yaitu Pertamina
IT Balanced Scorecard akan mengukur telah berupaya melakukan pengukuran kinerja
kinerja Divisi IT dari empat perspektif. Perspektif sebagai evaluasi terhadap performansi
pertama yaitu corporate contribution yang perusahaan. Namun, pengukuran yang dilakukan
menunjukkan bagaimana pihak manajemen Pertamina belum sampai pada bagaimana
(pimpinan) menilai atau melihat organisasi IT. menyeleraskan kontribusi IT terhadap pencapaian
Perspektif yang kedua yaitu customer orientation, kinerja perusahaan. Padahal pengukuran kinerja
untuk mengetahui hasil kinerja IT berdasarkan pada teknologi informasi sudah seharusnya
cara pandang user menilai atau melihat hasil-hasil memberikan manfaat pada Pertamina agar dapat
organisasi IT. Perspektif yang ketiga adalah mengetahui secara pasti kontribusi Departemen
operational excellence yang berisi ukuran IT dalam pencapaian visi dan misi perusahaan.
efektivitas dan efisiensi proses IT. Sedangkan Hasil yang ingin dicapai didalam penelitian ini
perspektif yang keempat adalah future orientation adalah sebuah perangkat IT Balanced Scorecard
yang berisi ukuran-ukuran yang menggambarkan perusahaan yang mana nantinya dapat
bagaimana posisi IT dalam tantangannya memberikan kemudahan dalam mencaai tujuan
kedepan. Dengan demikian IT Balanced perusahaan Pertamina. (Arofah, Sholiq, &
Scorecard ini sangat baik digunakan untuk Nisafani, 2012).
merumuskan sasaran strategis IT yang menunjang Dalam penelitiannya (Prasetyo,
sasaran strategis perusahaan serta mengukur 2013)menjelaskan bahwa Dengan semakin
kinerja IT secara komprehensif. (Arofah, Sholiq, meningkatnya nilai investasi aset TI/SI, jajaran
& Nisafani, 2012). eksekutif perguruan tinggi harus memastikan
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk bahwa manfaat yang dihasilkan oleh aset TI/SI
mengukur kinerja Organisasi Teknologi Informasi sepadan dengan besaran nilai investasinya.
di UPN “Veteran” Jawa Timur melalui Key Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
Performance Indicator (KPI) pada framework IT model perencanaan strategis SI yang selaras
Balanced Scorecard serta menjadi dasar acuan dengan rencana strategis organisasi dengan
bagi UPN “Veteran” Jawa Timur dalam memanfaatkan kerangka IT balanced scorecard.
melakukan perbaikan didalam pengembangan Dalam penelitian ini (Benny, Saragih, &
organisasi teknologi informasi kedepan. Reza, 2014) menjelaskan bahwa Untuk mengukur
Dalam Penelitiannya (Grembergen & suatu kinerja teknologi informasi pada
Haes, 2005) mengemukakan bahwa Dengan tata perusahaan, digunakan COBIT 4.1 dan IT
kelola menggunakan IT Balanced Scrocard Balanced Scorecard. Dengan adanya pengukuran
sebuah organisasi dapat memberdayakan dewan, IT Balanced Scorecard diharapkan departemen TI
CEO, CIO, manajemen eksekutif, bisnis dan TI menjadi bagian dari business process secara
serta bawahan mereka dengan memberikan keseluruhan, mempunyai cost yang minimum
mereka informasi yang diperlukan untuk dengan kualitas yang lebih baik dan efisien, serta
melakukan tindakan untuk mencapai perpaduan menyampaikan strategic intention kepada
yang lebih baik antara bisnis dan TI. karyawan departemen TI di PT Panin Sekuritas.
Didalam penelitiannya (Suprapto, Wahab,
& Wibowo, 2009) mengemukakan bahwa IT Balanced Scorecard
kebutuhan UKM dalam mengukur kinerja mereka Menurut (Grembergen & Haes, 2005)
adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada konsep Balance Scorecard yang dikembangkan
pelanggan, karyawan, masyarakat dan oleh Kaplan dan Norton dapat diimplementasikan
stakeholder. Menggunakan analisis faktor dengan ke fungsi IT dan proses-prosesnya sehingga
teknik rotasi menunjukkan empat komponen BSC timbul konsep Information Technology Balance
dilaksanakan oleh UKM Pelayanan Kesehatan di Scorecard. Implementasi Balance Scorecard
Malaysia. Komponen adalah sebagai berikut: pada fungsi TI ini menjadi tool yang semakin
pembelajaran dan pertumbuhan, visi dan misi, popular digunakan oleh institusi-institusi. IT
pelanggan dan perspektif bisnis internal. Balance Scorecard terbagi menjadi empat faktor,
yaitu:
58
ISSN : 1978-0087 - SCAN VOL. XI NOMOR 3 OKTOBER 2016
59
ISSN : 1978-0087 - SCAN VOL. XI NOMOR 3 OKTOBER 2016
60
ISSN : 1978-0087 - SCAN VOL. XI NOMOR 3 OKTOBER 2016
%. Hasil penilaian kinerja dalam perspektif [3] Grembergen, W. V., & Haes, S. D.
orientasi pengguna menunjukkan nilai 31,68 %, (2005). Measuring And Improving
nilai tersebut menunjukkan kriteria kurang Information Technology Governance
dikarenakan nilai yang diperoleh kurang dari 50 Through The Balanced Scorecard.
%. Hasil penilaian kinerja dalam perspektif Antwerp : University Antwerp
penyempurnaan operasional menunjukkan nilai Management School.
38,33 %, nilai tersebut menunjukkan kriteria [4] Prasetyo, K. W. (2013). Penerapan It
kurang dikarenakan nilai yang diperoleh kurang Balanced Scorecard Dalam Perencanaan
dari 50 %. Hasil penilaian kinerja dalam Strategis Sistem Informasi Di Stiki
perspektif orientasi masa depan menunjukkan Malang. Seminar Nasional Teknologi
nilai 32,72 %, serta menunjukkan nilai total Informasi, Komunikasi, Dan Aplikasinya
performance sebesar 34.22 %. (Snatika) , 110-115.
[5] Rusmana, A. (2003). Infrastruktur
III. Simpulan Teknologi Informasi Pada Lembaga
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Pendidikan Kepustakawanan. Seminar
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan Nasional Sehari Tentang :
Berdasarkan penilaian kinerja dengan “Pendayagunaan Teknologi Informasi
menggunakan IT Balanced Scorecard, nilai rata – Dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan
rata yang dihasilkan dari 4 perspektif adalah Lembaga Pendidikan Kepustakawan
34,22 %. Dimana masuk kedalam kriteria kurang Sebagai Profesional Informasi , 1-8.
karena nilai prosentasenya terbilang kecil dan [6] Saragih, H., Waisen, & Bobby, R. (2013).
kurang dari 50 % . Penerapan It Balanced Scorecard Dan
Competency Gap Index Dalam Tata
IV. Daftar Pustaka Kelola It: Studi Kasus Pt. Capella Medan.
[1] Arofah, N., Sholiq, & Nisafani, A. S. Journal Of Information Systems , 9 (1),
(2012). Penyusunan It Balanced 45-57.
Scorecard Untuk Pengukuran Kinerja [7] Suprapto, B., Wahab, H. A., & Wibowo,
Divisi It Di Pt. Pertamina Upms V A. J. (2009). The Implementation Of
Surabaya. Jurnal Teknik Pomits , 1 (2), 1- Balance Score Card For Performance
9. Measurement In Small And Medium
[2] Benny, Saragih, H., & Reza, B. (2014). Enterprises: Evidence From Malaysian
Rancangan It Balanced Scorecard (Itbsc) Health Care Services. The Asian Journal
Dan Analisis Gap Berdasarkan Tata Of Technology Management , 2 (2), 76-
Kelola It Di Pt Panin Sekuritas, Tbk. 87.
Jurnal Teknik Dan Ilmu Komputer , 3 (9),
59-76.
61
ISSN : 1978-0087 - SCAN VOL. XI NOMOR 3 OKTOBER 2016
62