Anda di halaman 1dari 21

http://elektrojiwaku.blogspot.

com/
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ramatNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut tepat pada waktunya. Dalam makalah ini berisikan tentang prinsip kerja dari pada pembangkit Listrik Pasang Surut sehingga bisa menghasilkan listrik. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis mendapat bimbingan arahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Bapak I Putu Suka Arsa, ST. MT yang telah membimbing penulis menyelesaikan makalah ini dan juga dari teman-teman yang ikut serta membantu penyusunan makalah ini. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan makalah ini. Bagaimanapun juga besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pambaca.

Singararaja, Penulis

Desember 2005

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1.2 Tujuan ........................................................................................ i ii iii 1 1 1

BAB II RUMUSAN MASALAH ................................................................

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 3.1 Pengertian Energi Pasang Surut ................................................. 3.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut ...........

3 3 4

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 4.1 Kesimpulan ................................................................................ 4.2 Saran ..........................................................................................

15 15 15

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

17

LAMPIRAN ....................................................................................................

18

ii

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Di Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari laut. Dengan adanya laut maka diperoleh suatu penghidupan yang dijadikan oleh masyarakat Indonesia yaitu sebagai nelayan. Disamping itu laut juga merupakan suatu fenomena tersendiri sehingga menjadi daerah wisata yang menarik para wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri. Laut merupakan sumber kehidupan yang bisa memberikan manfaat tersendiri di berbagai aspek-aspek kehidupan misalnya saja kondisi pasang surut air laut yang dimafaatkan untuk membangkitkan suatu energi listrik yang besar, sehingga bisa digunakan dalam kehidupan kita yang sangat diperlukan sekali adanya listrik. Oleh kerena itu dengan adanya suatu ide-ide yang bisa membangkitkan suatu energi listrik sangatlah diperlukan sekali. Dalam hal ini akan dibahas masalah pembangkit tenaga listrik pasang surut baik dari alat pembangkitnya, bahan baku untuk memperlancar proses pembangkitan maupun cara kerja dari pada pembangkit sehingga bisa membangkitkan energi listrik.

1.2 Tujuan Dengan berlatar belakang bahwa listrik sangatlah diperlukan bagi kehidupan, maka diperlukanlah pambangkit-pembangkit yang bisa

menghasilkan listrik yang banyak dengan tenaga yang efisien dan biaya pun juga efisien. Untuk itu pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut ini cocok diterapkan di Indonesia karena daerahnya sebagian besar terdiri dari laut. Maka dari itu kita bisa mempelajari suatu pembangkit listrik khususnya pembangkit listrik tenaga pasang surut ini untuk bisa diketahui oleh masyarakat khususnya penerapan makalah ini sehingga bisa mengerti kinerja dari pada pembangkit listrik tenaga pasang surut ini.

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
BAB II RUMUSAN MASALAH

Dengan adanya kebutuhan masyarakat akan listrik dan dipandang perlu sekali, namun dengan adanya pertumbuhan jumlah penduduk sangat cepat khususnya pada Indonesia dan dunia pada umumnya maka diperlukanlah listrik yang banyak seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan juga pentingnya akan kebutuhan listrik. Maka dari itu untuk memproduksi listrik yang banyak maka dibangunlah suatu pembangkit-pembangkit listrik yang sesuai dengan lokasinya, sehingga menjadi efisien berdirinya pembangkit ditempat itu. Salah satunya disini adalah pembangkit listrik tenaga pasang surut. Di Indonesia sangatlah cocok dibangun pembangkit listrik karena daerahnya terdiri atas laut yang mendominisir kepulauan. Untuk itu agar bisa memahami prinsip kerja dari pada alat pembangkit listrik sehingga mampu menghasilkan listrik. Dari sini timbulah pertanyaanpertanyaan tentang pembangkit listrik tenaga pasang surut yaitu : 1. Apakah energi pasang surut itu ? 2. Daerah mana yang bisa diterapkan energi pasang surut itu ? 3. Apa yang mempengaruhi air laut menjadi pasang dan surut ? 4. Bagaimana cara kerja dari pada sistem pembangkit listrik tenaga pasang surut? 5. Bagaimana urutan proses operasi turbin-pompa ?

Dengan masalah-masalah diatas dan pertanyaan-pertanyaan di atas maka kita nantinya bisa memikirkan suatu masalah yang nantinya akan dibahas pada bab pembahasan nantinya.

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Energi Pasang Surut Energi pasang surut adalah energi potensial air laut yang dapat diperoleh apabila terdapat perbedaan tinggi, maka air laut pada waktu pasang dan surut yang cukup besar, misalnya antara 10 sampai 20 meter dalam 12 jam. Di daerah dekat ekuator perbedaan tersebut mungkin saja di sekitar 1 meter. Perbedaan tinggi pasang surut yang besar biasanya terdapat pada daerah yang jauh dari ekuator , misalnya 20 meter sepanjang pantai utara dari Amerika Utara dan Eropa. Dalam hal ini tentunya Indonesia perbedaan tinggi pasang surut kecil untuk membangkitkan suatu energi listrik namun karena Indonesia merupakan negara yang didominasi lautan dari pada kepulauannya maka sangatlah dibutuhkan sekali adanya pembangkit ini dan juga cocok. Apa lagi listrik sangat dibutuhkan sekali sehingga listrik perlu diproduksi lebih banyak. Biasanya dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Perbedaan tinggi pasang surut ini akan tergantung dari fase bulan. Dalam gambar 1.1a permukaan laut tercantum sebagai garis terputus-putus : permukaan laut di titik A ditarik kearah bulan sehingga mencapai titik A. Dalam situasi demikian, laut pada titik A berada dalam keadaan pasang. Pada saat bersamaan, laut pada titik B di bumi mengalami keadaan surut, kira-kira enam jam kemudian terjadi situasi yang sebaliknya, sebagaimana tampak pada gambar 1.1b. dalam keadaan ini, dimana bulan telah mengelilingi seperempat bumi, situasi pada titik A mengalami surut, sedangkan laut pada titik B mengalami keadaan pasang.

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
Beda tinggi antara permukaan laut pasang dan surut dapat mencapai 5 sampai 6 meter atau lebih, bahkan ada tempat-tempat yang melampaui 10 meter. Dengan demikian, maka gaya tarik grafitasi akan terbesar, bilamana baik matahari maupun bulan ada pada sisi yang sama terhadap bumi. Di lain pihak, bilamana bulan dan matahari berada pada sisi yang berlainan, pengaruh gaya tarik gravitasi kurang lebih akan saling menghapuskan. Pemanfataan energi yang tergantung dalam perbedaan pasang dan surut antara lain dapat dilakukan demikian. Misalnya suatu teluk yang agak cekung dan dalam teluk ini ditutup dengan sebuah bendungan sehingga terbentuk suatu waduk.

3.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Apabila muka air laut (surut) sama tingginya dengan muka air dalam waduk maka saluran air ke turbin ditutup. Sementara itu muka air laut (pasang) naik terus. Ketika tinggi muka air laut mencapai kira-kira setengah tinggi air pasang maksimum, maka katup saluran air ke turbin dibuka dan air laut masuk ke dalam waduk melalui saluran air ke turbin, dan menjalankan turbin dan generator dalam hal tersebut tinggi muka air di dalam waduk akan naik. Apabila muka air laut telah mencapai ketinggian maksimumnya tetapi masih lebih dari muka air dalam waduk, turbin generator dan air dalam waduk menjadi sangat kecil. Sehingga turbin generator tidak bekerja pada keadaan tersebut katup simpang (by pass valve) yang menghubungkan laut dengan waduk dibuka, sehingga air laut lebih cepat masuk mengisi waduk, ketika muka air laut dan air di dalam waduk sama tingginya, baik katup simpang maupun katup saluran turbin ditutup. Pada keadaan tersebut tinggi muka air dalam waduk tetap konstan sedangkan inggi muk air laut terus surut. Apabila pebedaan tinggi antara permukaan air laut dan permukaan air dalam waduk sudah cukup besar maka turbin dijalankan dengan membuka katup air ke turbin pada keadaan tersebut air mengalir dari waduk ke laut melalui turbin sehingga turbin berputar dan permukaan air dalam waduk turun. Proses ini terus berlangsung sampai tinggi air dalam waduk tidak cukup untuk menjalankan turbin, dan katup simpang dibuka supaya air yang masih ada di dalam waduk cepat keluar

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
mengalir ke laut. Dalam keadaan tersebut air laut masih surut atau telah naik tetapi masih belum mencapai tinggi turbin setelah waduk kosong atau ketika permukaan air laut dalam waduk sama tingginya dengan muka air laut, katup simpang dan katup masuk turbin ditutup kembali. Demikianlah proses tersebut terjadi berulang-ulang mengisi dan mengosongkan air dalam waduk untuk menjalankan turbin generator dengan memanfaatkan proses air pasang dan air surut. Pusat listrik tenaga pasang surut biasanya dibuat dengan waduk berukuran besar supaya dapat dibuat secara ekonomis dengan menghasilkan listrik yang banyak.

Gambar 1.2

Gambar pusat tenaga listrik waduk tunggal (Arismunandar, Penggerak mula turbin hal 129)

Dari gambar di atas turbin yang digunakan adalah turbin air dua arah yang nantinya untuk membangkitkan daya pada waktu pasang dan pada waktu surut. Hal ini dapat dilakukan selama 12,5 jam dalam /hari dengan periode 2 x sehari. Periode pengosongan waduk dilakukan pada saat permukaan air laut mulai turun sehingga turbin dapat berputar 24 jam. Turbin yang di sini ialah turbin dua arah seperti gambar di bawah ini.

http://elektrojiwaku.blogspot.com/

(Sumber: Pengkajian sumber listrik alternatif dan mesin listrik alternatif, SMK hal. 51). Namun jenis turbin paling cocok digunakan adalah jenis turbin dua arah yaitu turbin air jenis bulb yang gambarnya seperti di bawah ini.

(Sumber: Pengkajian sumber listrik alternatif dan mesin listrik alternatif, SMK hal. 51). Turbin-turbin ini putarannya lebih lambat dari kebutuhan putaran generator sehingga dibutuhkan sistem percepatan putaran dalam bentuk gear box yang nantinya perputaran yang dibutuhkan generator yang sesuai.

Untuk lebih jelasnya grafik dibawah ini yaitu grafik 1.1 akan menunjukkan urutan operasi pembangkitan daya pada waktu pasang dan pada waktu surut.

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
Grafik 1.1

(Sumber : W. Arismunadar, Penggerak Mula : Turbin, Hal 129) Dalam grafik 1.1 untuk mengetahui debit air jatuh yang diperoleh dari operasi pompa yang biasanya dilaksanakan pada saat terjadi beban puncak maka dapat diibuat grafik yang mana dalam grafik itu menjelaskan urutan operasi turbin-pompa di La-Rance dalam grafik tersebut terlukis garis tinggi permukaan air laut, berupa suatu sinusoida, yang titik tertinggi berupa situasi pasang. Dengan garis-garis terputus dilukis tinggi permukaan ari dalam waduk. Pada asasnya, antara tenaga pasang surut dan tenaga air konvensional terdapat persamaan, yaitu kedua-duanya adalah tenaga air yang memanfaatkan gravitasi tinggi jatuh air untuk pembangkit tenaga listrik. Perbedaan-perbedaan utama secara garis besar adalah: a) Pasang surut menyangkut arus air periodik dwi-arah dengan dua kali pasang dan dua kali surut tiap hari. b) Operasi di lingkungan air laut memerlukan bahan-bahan konstruksi yang lebih tahan korosi daripada dimiliki material untuk air tawar. c) Tinggi jatuh relatif sangat kecil (maksimal 11 meter) bila dibandingkan dengan terbanyak instalasi-instalasi hidro lainnya.

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
Grafik 1.2

(Sumber : W. Arismunandar. Penggerak Mula: Turbin, hal. 129)

Kemudian pada pembangkit listrik tenaga pasang surut proyeknya dapat dibandingkan dengan proyek pusat listrik tenaga air konvensional dengan memperhatikan tinggi air jatuh. Tabel 1.1 Perbandinggan antara beberapa proyek pusat listrik pasang surut dengan proyek pusat listrik tenaga air konvensional dengan tinggi air jatuh rendah. Jenis proyek
Nama proyek Lokasi

Riverine
TVA-Nickajack11 Tenessess

Tidal
La Rance10

Tidal
Passamaquoddy12 Passamaquoddy By Maine, U.S.A.

River La Rance Estuary Brittany, France

Tenn., U.S.A Tahun dibangun Daya rancangan, MW Panjang daun, m Tinggi maksimum 24.7 selesai 1968 96 1135

1966 240 (60*) 750 166 (80*) 3660

daun diatas pondasi, m Luas waduk, km


2

45.7

Tinggi air jatuh, m Daerah

43.5

22 5.5 13.5

96 3 7

pasang-surut 13.6

rata-rata, m Biaya proyek, $ 42,100,000

120,000,000 2000

Biaya per kilowat rata- 343 rata, $/kW

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
* Rata-rata keluaran selama 24 jam. Biaya tidak termasuk biaya survei lokasi dan perancangan atau kredit nilai waduk sebagai perantara. Biaya tidak termasuk kredit untuk pengendalian banjir dan navigasi.

(Sumber : W. Arismunandar, Penggerak Mula: Turbin Hal :130)

Berdasarkan berbagai studi dan pengalaman, energi yang dapat dimanfaatkan adalah sekitar 8 sampai 25 % dari seluruh energi teoretis yang ada. Proyek Pusat Listrik Tenaga Pasang Surut La Rance di Prancis, yang merupakan sentral pertama yang besar, mempunyai efisiensi sebesar 18 %, yang akan meningkat menjadi 24 % bila proyek itu telah dikembangkan sepenuhnya. Untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi, sebuah instalasi pasang surut harus memasang kapasitas pembangkitan listrik yang relatif lebih besar, dibanding dengan Pusat Listrik Tenaga Air biasa. Di lain pihak Pusat Listrik Tenaga Pasang Surut tidak tergantung pada perubahan-perubahan musim sebagaimana halnya dengan sungai-sungai biasa. Daya terpasang instalasi pasang surut La Rance adalah 240 MW dan terdiri atas 24 mesin masing-masing berdaya 10 MW dan menurut keterangan, akan ditingkatkan menjadi 350 MW. Juga direncanakan sebuah Pusat Listrik Tenaga Pasang Surut sebesar 2176 MW di Bay of Fundy, Kanada, antara tahun 1980 dan 1990. Sebuah studi Argentina mempelajari kemungkinan pembangunan sebuah instalasi pasang surut dengan daya terpasang 600 MW di Golfo San Matias dan Golfo Neuvo dekat Semenanjung Valdes di pantai Atlantik. Pasang surut di pantai Barat Laut Australia mencapai tinggi 11 meter, dan menurut keterangan, mempunyai potensi teoretis sebesar 300.000 MW. Berikut ini adalah penjelasan bangunan-bangunan utama proyek Kuala Rance yang diuraikan secara singkat.

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
1. Bagian Pintu Air Pintu air ini mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mempercepat pengosongan dan pengisian waduk dalam waktu daur pengoperasian. Bagian bukaan pintu air itu lebarnya 15 meter dengan pintu putar berukuran 15 meter x 10 meter. Keenam terusan jalan air dengan jumlah areal 900 m2 dapat melayani aliran air 5000 m3/detik. Bila perbedaan tingkatan (tinggi) antara laut dan kolam adalah 1 meter, bagian bendungan dalam hal ini berbeda dan memperoleh tekanan air pada kedua belah arah yaitu air melakukan tekanan dalam satu arah dan sebaliknya pula dari arah lain, dengan dua daur pengoperasian. Katup-katup dijalankan beberapa kali dalam sehari untuk mengisi dan mengosongkan kolam dalam setiap siklus. Tidak seperti yang hanya terjadi beberapa kali saja dalam setahun dengan katup-katup pintu air bendungan sungai.

2. Bagian Pengisian Batu Pintu-pintu disambung dengan bagian yang diisi dengan batubatuan, panjangnya 163,6 meter, hingga bendungan pembangkit tenaga. Kedua permukaan tanggul miring dengan dinding dari beton dengan kemiringan 1 : 55. Penapisnya dilindungi dari gerak gelombang oleh petak-petak batu karang yang besar.

3. Bangunan Pembangkit Tenaga Bangunan pembangkit tenaga yang mirip terowongan itu panjangnya 386 meter. Punya tiga tegangan pantai, 24 pembangkit tenaga dan sebuah ruang pengendali, yang semuanya berada di ruang mesin pembangkit tenaga listrik. Dua dinding yang menghadapi air pasang diperkuat dengan tiangtiang penyangga di setiap 13,3 meter. Unit-unit pembangkit tenaga listrik, memiliki 24 pasang turbin generator yang kapasitas masing-masingnya 10 mega-watt, tiga transformator dari 380 mega-volt-amper. Dengan voltase

10

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
penaik tegangan dari 3500 volt ke 225.000 volt. Tiga panel pengendali yang mengatur masing-masing 8 buah turbin dan kabel-kabel minyak bertegangan tinggi 225.000 volt, yang menghubungkan transformatortransformator itu dengan sub-stasiun yang berada di luar daerah pembangkitan. Perangkat-perangkat turbin berkecepatan normal 94 putaran/menit, dengan kecepatan tertinggi 380 putaran dalam satu menit. Turbinnya berdiameter 5,43 meter, generatornya berdiameter 4,36 meter dan panjang perangkat itu secara keseluruhan 13,4 meter. Turbin generator tersebut terdiri dari empat susun bilah daun yang dapat disetel sampai siku 4200 51. Dengan dorongan motor servo (motor putaran lambat). Penyaluran pada turbin dapat diatur oleh 24 bilah balingbaling dalam bentuk bola diperkuat kedudukannya oleh 12 baling-baling serta diperkokoh oleh empat balok ganjaran. Unit-unit itu akan menghasilkan tenaga sebanyak 537 mw/h dalam pergerakan air pasang ke arah laut dan sebanyak 71,5 MW/H ketika air pasang bergerak ke arah kuala. Dari jumlah tenaga sebanyak 608,5 MW/H tersebut, sebanyak 64,5 MW/H akan digunakan lagi untuk menopang air laut waduk pada saat permukaan laut dan waduk hampir sejajar.

4. Pintu Air Antara bangunan pembangkit tenaga dan sisi kiri dibuatkan sebuah ruangan pintu air, yang panjangnya 65 meter dan lebarnya 12 meter. Dengan dua pintu pada tiap ujung dan dua jembatan hidrolik sebagai jembatan yang memintas di atas pintu air. Pintu-pintu air tetap di bawah pengaturan tekanan tinggi air yang dapat dibalik karena adanya gelombang air pasang.

5. Coffer Dam Dalam tahap awal dibuat dua bangunan pemagar (penutup) dalam rangka pembangunan pintu air dan bendungan bergerak atau bagian pintu air. Pemagaran (penutup) kedua, yang sebenarnya dari dua coffer dam;

11

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
mulai dari dinding yang dibangun dari tepi kanan ke tepi pulau. Pemagaran digunakan untuk menangani pelepasan air, air pasang pada tahap-tahap terakhir dalam pembuatan coffer dam utama. Penutupan di tepi kiri (pemagaran pintu air) terdiri dari dinding beton, yang membuat areal yang tertutup kering hanya pada puncak air surut. Penutupan sebelah kanan terdiri dari dua coffer dam kecil dengan bagian atasnya sedikit di atas tingkat permukaan air pasang tertinggi dan berbentuk kotak yang diperkuat tiang-tiang dan lapisan yang diisi pasir. Kotakan-kotakan itu terdiri dari lima belas silinder yang besarbesar berdiameter 19 meter dan tingginya antara 15 meter dan 20 meter, dihubungkan dengan lengkungan-lengkungan tiang. Tetap ini bukanlah coffer dam yang utama. Dua coffer dam dibangun di sebelah utara dan sebelah selatan. Coffer dan di sebelah utara panjangnya 600 meter, tinggi atau yang bagian atasnya sedikit di atas tingkat permukaan air pasang tertinggi (14 meter), memisahkan laut dengan kuala (Rance). Coffer dam ini juga dibuat dengan cara yang sama dengan dua pemagaran yang lebih dulu. Daerah tengah, yang panjangnya 360 meter yang terdiri dari 19 caisson. Caisson adalah alat yang digunakan untuk turun ke dalam air, bentuknya seperti peti kotak terbalik.

6. Kesulitan pada Pembangkitan Tenaga Air Pasang Dari sejarah perkembangannya di atas terlihat bahwa manusia sudah agak terlambat dalam mempergunakan tenaga air pasang surut. Ada sejumlah alasan yang meyebabkan pembangkit tenaga listrik dengan penggerak tenaga air pasang surut. Pembangkit jenis ini tertinggal pengembangannya dibandingkan dengan jenis pembangkitan tenaga listrik energi lain. Beberapa alasannya itu adalah sebagai berikut: a. Karena pembangkit listrik energi air pasang surut bergantung pada ketinggian yang berbeda dari permukaan laut dan kolam penampung. Pola pengaturan ketinggian air dilakukan dengan perluasan kolam atau jumlah kolam dan sistem putaran ganda (putaran dua arah) yang dapat berfungsi pada saat pasang naik dan pasang surut.

12

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
b. Perbedaan tinggi air pasang terbatas hanya beberapa meter, bila balingbaling turbin atau pipa turbin secara teknologi perkembangannya kurang baik terpaksa menggunakan cara konvensional yaitu turbin tipe Koplan sebagai alternatifnya. Hal ini tidak cocok lagi mengingat perkembangan teknologi yang dapat membolak-balikkan putaran turbin dan generator. c. Jarak air pasang ialah perubahan ketinggian permukaan ari sehingga turbin harus bekerja pada variasi jarak yang cukup besar dari ketinggian tekanan air. Hal ini akan mempengaruhi efisiensi stasiun pembangkit. d. Lamanya perputaran tenaga listrik dalam sebuah pusat pembangkit listrik dengan energi air pasang surut. Setiap hari merupakan alasan yang tepat untuk menentukan dasar tipe pembangkitan, tetapi waktu terjadinya peristiwa tidak boleh berubah. Setiap hari terjadi keterlambatan hampir mendekati satu jam. Jadi jika tenaga listrik generator pada suatu hari bekerja dari pukul 10.00 siang sampai jam 3.00 sore hari berikutnya ia akan beroperasi dari jam 11 siang sampai jam 4 sore dan begitu seterusnya. Adanya perubahan ini mengakibatkan kesukaran dalam rencana persiapan operasi setiap harinya dalam sentral pembangkitan listrik. Dengan bantuan program komputer halangan ini baru dapat diatasi. e. Air laut merupakan cairan yang mudah mengakibatkan pembangkit tenaga listrik akan berkarat. f. Diperlukan teknologi khusus untuk membangun konstruksi di dalam laut. g. Pembangunan pembangkit tenaga listrik energi pasang surut ini dikhawatirkan mengganggu manfaat alami teluk yang berfungsi juga sebagai daerah perikanan dan pelayaran.

7. Komponen Pembangkit Tenaga Lsitrik Energi Air Pasang Surut Tujuh komponen utama sebuah Pusat Pembangkit Tenaga Listrik Energi Air Pasang Surut adalah:

13

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
1. Bangunan ruangan mesin 2. Tanggul (bendungan) untuk membentuk kolam 3. Pintu-pintu air untuk jalan air dari kolam ke laut atau sebaliknya 4. Turbin yang berputar oleh dorongan air pasang dan air surut. 5. Generator yang menghasilkan listrik 3.500 volt. 6. Panel penghubung. 7. Transformator step up dari 3.500 volt ke 150.000 volt.

8. Kerjasama Sistem Kolam ganda Bagan ini ditandai oleh dua kolam dengan tinggi yang berbeda dan dihubungkan melalui turbin. Pintu air pada kolam yang tinggi tingkat airnya dan pada kolam yang rendah tingkat airnya, menghubungkan kolam-kolam itu dengan laut. Yang pertama disebut pintu air jalan masuk dan yang kedua pintu air jalan keluar. Pengoperasian ini dilakukan dengan pintu air jalan masuk yang ditutup. Kolam atas yang sudah penuh sebelumnya segera memindahkan airnya melalui turbin-turbin ke kolam bawah. Tingkat permukaan air kolam atas turun, sedangkan tingkat permukaan kolam bawah meningkat. Pada saat permukaan air kolam atas mendekati ketinggian permukaan kolam bawah, pintu air keluar pada kolam bawah segera dibuka, sehingga tingkat permukaan kolam bawah mencapai tingkat paling rendah. Kemudian pintu jalan keluar ditutup dan waktunya diatur bersamaan dengan datangnya masa naik air pasang dan bila tinggi air pasang dari laut sudah menyamai tinggi permukaan air kolam atas. Maka pintu jalan air masuk pada kolam atas dibuka sehingga tinggi permukan kolam atas mencapai titik tertinggi dan saat itu pintu air jalan masuk ditutup. Setelah itu daur kedua yang sama pun dimulai. Dengan sistem ini masa putar (operasi) pembangkitan dapat diatur lebih lama. Syarat-syarat untuk memilih lokasi pembuatan pembangkit energi listrik pasang surut ini adalah: 1. Tinggi air pasang pada lokasi harus memadai sepanjang tahun.

14

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
2. Kuala atau estu arium harus mempunyai geomorfologi yang dengan tanggul yang relatif pendek dapat dikembangkan sebagai kolam penampung air. 3. Lokasi yang diusulkan tersebut tidak mempunyai endapan yang luar biasa jika membawa endapan lumpur ke dalam laut diperlukan usaha untuk mengangkat endapan ke atas suatu kolam penampungan. 4. Lokasi yang dipilih harus bebas dari serangan ombak besar. 5. Lokasi yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga tidak timbul masalah akibat pembendungan kuala, seperti perubahan pola air pasang surut.

15

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dari pembahasan bahwa sistem pembangkitan energi pasang surut turbin yang digunakan adalah turbin air yang arah putarannya dalam dua arah. Disini kenapa dua arah? Karena air mengalir melalui turbin dari waduk ke laut dan dari laut ke waduk. Pemanfaatan energi pasang surut ini untuk memeroleh debit air yang banyak dalam waduk sangat tergantung dari pada tinggi air pasang permukaan laut yang dipengaruhi oleh fase bulan dan keberadaan laut dengan garis ekuator bumi. Semakin jauh laut dari garis ekuator bumi maka air laut pasang akan semakin tinggi begitu juga sebaliknya semakin dekat laut dari garis ekuator bumi maka air laut pasang akan semakin rendah.

4.2 Saran Penulis sadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya dan penulis harapkan masukan-masukan dari pembaca ataupun kritikan-kritikannya agar makalah ini bisa lebih sempurna. Penulis sangat berharap sekali kritikannya.

16

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Wiranto.2004. Penggerak Mula Turbin. Bandung : ITB. 2004. Kadir, Abdul. Energi. Jakarta: Universitas Indonesia. 1987. Dalimunthe, Chaeruddin. Pengkajian Sumber Energi Listrik Alternatif dan Mesin Listrik Alternatif. Bandung: Angkasa. 2003.

17

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
Lampiran Pertanyaan dari teman-teman dan berikut jawabannya. 1. Apakah pasang dan surut mempengaruhi besarnya daya yang dihasilkan oleh generator? Jawab : Benar, karena dalam sebuah unit generator menghasilkan tenaga sebanyak 537 MW/H dalam pergerakan air pasang ke arah laut dan sebanyak 71,5 MW/H ketika air pasang bergerak ke arah kuala. 2. Setiap berapa jam pembangkit ini mampu menghasilkan listrik? Jawab: Pada pembangkit listrik tenaga pasang surut kemampuan untuk menghasilkan listrik dapat dilakukan selama 12,5 jam per hari dengan periode 2 x sehari yaitu periode pengosongan dan pengisian. 3. Sebutkan antara jam berapa saja generator dapat menghasilkan daya maksimal dan mengenai katup airnya apakah bekerja secara otomatis atau manual? Jawab: Generator akan dapat menghasilkan daya maksimal adalah antara waktu air laut pasang yaitu dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut, pada jam 06.00 11.00 terjadi pasang, 12.00 18.00 terjadi surut, pada pukul 18.00 24.00 terjadi pasang, pukul 24.00 06.00 terjadi surut. Jadi generator dapat menghasilkan daya maksimal antara jam 06.00 12.00 dan jam 18.00 24.00, sedangkan untuk katup air pada bendungan akan bekerja secara otomatis karena untuk pengisian dan pengosongan air dalam waduk. 4. Coba jelaskan apa yang terjadi jika permukaan/tinggi air laut sama dengan permukaan/tinggi air waduk? Apakah turbin bisa bergerak? Jawab: Jika tinggi air laut dan tinggi air dalam waduk akan sama maka air dalam waduk dan air laut akan saling menekan sehingga turbin tidak dapat berputar untuk itu maka dibuatkan kanal-kanal buka tutup atau pintu air yang gunanya mencegah air laut mengalir ke dalam waduk apabila air dalam waduk tersebut telah mencukupi.

18

http://elektrojiwaku.blogspot.com/
5. Adakah kemungkinan antara air laut dan waduk sama-sama terjadi air surut, dan bagaimana cara mengatasinya? Jawab: Tidak ada, karena dalam waduk apabila terjadi pasang air laut masuk melalui waduk itu dan pada waktu air laut masuk melalui waduk itu dan pada waktu air laut surut maka air laut yang terdapat dalam waduk akan mengalir ke laur dengan waktu yang sudah diperkirakan untuk menunggu saatnya pasang kembali. Cara mengatasi apabila terjadi air dalam waduk dan air laut sama-sama terjadi surat yaitu dengan cara membuka dan menuttup kanal-kanal yang terdapat dalam waduk. 6. Apakah mungkin pemasukan listrik (daya yang dihasilkan) pada musim hujan lebih banyak dari musim lainnya? Jawab: Memang benar bahwa daya listrik pada waktu hujan ada daya listrik yang dihasilkan bahkan daya listrik akan bertambah besar. Untuk itu di musim lainnya khususnya musim semi air pasang akan lebih besar dan menghasilkan daya listrik yang besar dari pada musim hujan.

19

Anda mungkin juga menyukai