Anda di halaman 1dari 51

A.

Nilai Luhur
Segenap warga kampus Universitas Trisakti akan selalu menjunjung tinggi
martabat manusia dan nilai-nilai kemanusiaan serta tetap menganut
kebebasan akademik berdasarkan integritas keilmuan, mengandalkan
kepakaran serta sadar akan keterkaitan dengan lembaga-lembaga lain.
Semua gerak langkah ini dirumuskan dalam Trikrama Universitas Trisakti.
1. Pengertian
Trikrama Universitas Trisakti adalah Tiga Etika Utama yang wajib
dihayati, dijunjung tinggi, dilaksanakan dan ditaati oleh setiap Warga
Kampus Universitas Trisakti
2. Tujuan
Trikrama Universitas Trisakti bertujuan untuk memberikan landasan
bagi setiap warga kampus Universitas Trisakti dalam memelihara
integritas moral, harkat, kewibawaan dan martabatnya.
3. Makna Trikrama
Krama pertama adalah rangkaian krama yang menggambarkan
karakteristik/sifat individu w
arga Universitas Trisakti yang diinginkan, yaitu : Taqwa, Tekun dan
Terampil.
Krama kedua adalah rangkaian krama yang menggambarkan
karakteristik/sifat hubungan antara manusia (L’esprit de corps)
Universitas Trisakti yang diinginkan yaitu : Asah, Asih dan Asuh.
Krama ketiga adalah rangkaian krama yang menggambarkan
hubungan manusia dan masyarakat yaitu Satria, Setia dan Sportif.
4. Kekuatan Trikrama Universitas Trisakti
Kekuatan Trikrama Universitas Trisakti terletak pada prasetia setiap
Warga Kampus pada dirinya sendiri untuk berpikir, bersikap dan
bertindak dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai
kedudukan masing-masing serta dalam tata pergaulan kehidupan
kampus sesuai dengan Trikrama.

1
B. Visi Fakultas
Menjadi Fakultas Hukum yang andal, berstandar internasional dengan
tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan hukum untuk meningkatkan kualitas hidup dan peradaban.

C. Misi Fakultas
Misi Fakultas Hukum Usakti adalah tindak lanjut dari Visi, di jabarkan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran serta Fakultas Hukum dalam menghasilkan
Sarjana Hukum yang memiliki kemampuan intelektual, berstandar
internasional, dan berkarakter Trikrama Trisakti melalui kegiatan
pendidikan dan pengajaran.
2. Meningkatkan kegiatan penelitian untuk mengembangkan ilmu
hukum berbasis nilai-nilai lokal guna menjawab permasalahan
nasional dan meningkatkan kualitas hidup dan peradaban.
3. Meningkatkan peran serta Fakultas Hukum dalam mendukung
kebutuhan masyarakat dan Industri melalui kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
4. Meningkatkan komitmen Fakultas Hukum dalam menegakkan good
faculty governance.

D. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi tersebut diatas, maka ditentukan tujuan-tujuan
strategis (strategic goals) Fakultas Hukum Universitas Trisakti sebagai
berikut:
1. Mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (VMTS) melalui
peningkatan pemahaman oleh pemangku kepentingan dan
menjadikannya sebagai pedoman penyelenggaraan Tridarma
Perguruan Tinggi.
2. Memantapkan pelaksanaan good faculty governance guna
mempertahankan kejayaan Fakultas Hukum Universitas Trisakti dalam
penguasaan ilmu hukum berstandar internasional.
3. Menghasilkan lulusan yang berpengetahuan hukum, berbudi luhur,
cerdas, sehat, mandiri, kreatif, inovatif, berkarakter trikrama Trisakti,
memiliki kepekaan sosial, mampu bekerja sama, berkomunikasi dan
mengembangkan jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) yang adil,
arif serta menghormati kemajemukan bangsa serta memiliki daya
saing global.

2
4. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia yang
berstandar internasional guna meningkatkan daya saing bangsa.
5. Mewujudkan budaya akademik yang memacu pengembangan diri
melalui proses penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi yang
produktif, efektif dan efisien dalam ikut membangun masyarakat adab
(civil society).
6. Meningkatkan sistem pengelolaan, kualitas, dan ketersediaan sarana
prasarana, dana, dan sistem informasi, untuk mendukung
terlaksananya Tridarma Perguruan Tinggi.
7. Memantapkan budaya meneliti, publikasi ilmiah, dan
menyumbangkan karya nyata yang bermanfaat kepada masyarakat,
bangsa dan negara untuk meningkatkan kualitas hidup dan
peradaban.
8. Mengembangkan kemitraan dengan Fakultas Hukum lain, asosiasi
profesi, dunia industri, pemerintah, dan masyarakat di dalam dan
diluar negeri.

E. Sasaran
1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dipahami oleh pemangku kepentingan
dan dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan Tridarma Perguruan
Tinggi di Fakultas Hukum Universitas Trisakti.
2. Mempertahankan akreditasi A Standar BAN PT di Fakultas Hukum,
serta merencanakan mendapat status akreditasi internasional dengan
didukung tata pamong yang partisipatif, andal, kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab, adil, berstandar ISO dan
diterapkannya sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dengan
standar sesuai dengan sistem penjaminan mutu eksternal oleh BAN PT
atau lembaga lain (nasional, regional, internasional) yang diakui
pemerintah, secara berkesinambungan dan konsisten untuk
mendukung pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas serta
kepemimpinan Fakultas Hukum yang didasarkan transparansi,
musyawarah, mufakat, kolektivitas, akuntabilitas, efektif dan efisien
untuk mendukung pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas.
3. Dihasilkannya lulusan yang berkarakter Trikrama Trisakti dan berdaya
saing tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri dengan capaian
0,03% lulusan melanjutkan studi sesuai bidang ilmu; 70% bekerja
sesuai dengan bidang ilmunya dalam jangka waktu paling lama 6
(enam) bulan, dan 10% diantaranya menciptakan lapangan pekerjaan.

3
4. Tercapainya kinerja lulusan yang berkualitas dan berprestasi,
dibuktikan dengan rekomendasi dari 5 (lima) perusahaan besar, baik
perusahaan di dalam maupun di luar negeri.
5. Tercapainya kualifikasi sumber daya manusia yang 90% dosen
berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompeten
di bidang hukum; 20 % dosen jabatan akademik Guru Besar (GB) dan
Lektor Kepala (LK). Tenaga kependidikan yang bersertifikat sesuai
dengan bidang tugasnya; rasio dosen: mahasiswa 1:20; dan 0.01%
dosen mendapat penghargaan bertaraf internasional; 0,01 % memiliki
pengalaman profesional sesuai bidang yang bertaraf internasional.
6. Tercapainya kepuasan dosen dan tenaga kependidikan melalui
pemberian kompensasi, peluang pengembangan kompetensi dan
aktualisasi diri. Tercapainya kinerja dosen dan tenaga kependidikan
melalui pemberian penghargaan dan sanksi (bonus, peserta pelatihan,
promosi, teguran, demosi) untuk meningkatkan motivasi kerja,
budaya dan etos kerja, keterbukaan dan kolegialitas sehingga
tercapainya kualifikasi sumber daya manusia yang 90% dosen
berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompeten
di bidang hukum; 20% dosen jabatan akademik Guru Besar (GB) dan
Lektor Kepala (LK) tenaga kependidikan yang bersertifikat sesuai
dengan bidang tugasnya; rasio dosen berbanding mahasiswa 1:20;
dan 0,01% dosen mendapat penghargaan bertaraf internasional;
0.01% memiliki pengalaman profesional sesuai bidang yang bertaraf
internasional.
7. Tercapainya proses pembelajaran yang produktif, efektif, dan efisien
yang berbasis pada Student Centered Learning dan terlaksananya
program pertukaran dan kerjasama mahasiswa antar Fakultas Hukum
dari Universitas di dalam negeri maupun luar negeri.
8. Tersedianya sarana pendukung pendidikan berupa tempat ibadah,
taman, kesehatan, olah raga, toko buku, kantin dan ruang bersama.
9. Terciptanya suasana akademik yang kondusif melalui kurikulum yang
memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),
mendukung keragaman budaya antar bangsa, berbasis kearifan lokal,
memenuhi tuntutan kebutuhan pasar dan prasyarat ilmu
pengetahuan untuk membangun masyarakat adab.
10. Tersedia sarana sistem informasi dan e-learning yang selalu
terbaharui baik substansi maupun sarana pendukungnya.
11. Tersedianya sarana prasarana kegiatan Tridarma yang meliputi ruang
kelas/diskusi/seminar/pameran, laboratorium, perpustakaan, moot

4
court yang berstandar dan/atau bersertifikasi internasional yang
dapat diakses untuk kepentingan umum.
12. Tersedianya kecukupan dana dari sumber utama dan berbagai sumber
tambahan dari dalam Fakultas termasuk unit afiliasi, maupun luar
Fakultas, guna kelangsungan dan peningkatan mutu penyelenggaraan
Tridarma Perguruan Tinggi serta tersedianya dana sebesar 0,2% dari
pendapatan untuk beasiswa, dan pembangunan masyarakat di sekitar
kampus.
13. Terlaksananya kerjasama di bidang Tri Dharma dengan 2 (dua)
universitas yang termasuk 500 universitas terbaik dunia dan
kerjasama penelitian dengan paling sedikit 1 (satu) industri yang
hasilnya dipublikasikan dalam jurnal internasional.
14. Memberikan hasil kerja nyata dan pelatihan bagi pengembangan
sumber daya regional dalam bidang hukum di daerah binaan
Universitas Trisakti.
15. Dihasilkannya publikasi ilmiah Nasional dan Internasional sejumlah
0.4 karya per dosen per tahun, dan 30 karya ilmiah yang diterbitkan
dengan karya cipta setiap lima tahun.

5
A. LATAR BELAKANG
Skripsi adalah salah satu syarat kelulusan yang ditetapkan di
Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Dalam struktur kurikulum yang
berlaku, skripsi bukanlah merupakan tugas akhir. Persyaratan
penyusunan skripsi adalah telah memiliki 120 sks dan lulus mata kuliah
yang terkait dengan pembahasan skripsi minimal B.
Skripsi merupakan salah satu komponen utama dalam proses
pembelajaran mahasiswa, meskipun bukan sebagai tugas akhir dan hanya
salah satu penentu kelulusan mahasiswa. Pada skripsi ini mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan seluruh kemampuan akademik yang
dimilikinya. Sebagai suatu karya ilmiah, skripsi harus disusun melalui
kajian yang mendalam dan obyektif dengan menggunakan metode ilmiah
yang sesuai. Selain itu skripsi juga harus ditulis sesuai dengan kaidah
penulisan yang baku dan tentunya merupakan reprentasi karya ilmiah
produk Fakultas Hukum Universitas Trisakti, sehingga memiliki ciri
tertentu yang mudah dikenali jika dibandingkan dengan produk-produk
ilmiah dari perguruan tinggi lainnya.
Untuk memberikan keseragaman bentuk dan penetapan kaidah
baku penulisan, serta memberikan bimbingan mengenai prosedur
penulisan skripsi, maka pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan.
Sebagai salah satu pedoman maka buku ini merupakan ketentuan wajib
yang harus diikuti oleh pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Trisakti yang sedang menyusun skripsi. Namun perlu diperhatikan bahwa
pedoman ini hanya terbatas pafa format penulisan, sedangkan
penggunaan metode penelitian adalah tergantung pada sifat, obyek dan
subyeknya, sehingga akan bervariasi. Dengan demikian pada pedoman
ini tidak ditentukan metode yang baku. Contoh-contoh penerapan
metode penelitian yang dikemukakan pada bagian lampiran tentang
abstrak, merupakan contoh yang bersifat tidak mengikat. Dalam hal ini
dimungkinkan bagi penyusun skripsi untuk menggunakan metode lain
yang sesuai dengan obyek kajiannya.
B. PENGERTIAN
1. Bimbingan Skripsi

6
adalah proses pengarahan dosen kepada seorang mahasiswa dalam
menyusun skripsi. Dalam rangka penyusunan skripsi, mahasiswa
dibimbing oleh dosen pembimbing skripsi yang ditunjuk oleh
pimpinan Fakultas. Pembimbingan dilakukan dalam jangka waktu 6
(enam) bulan. Apabila dalam jangka waktu tersebut tidak dapat
diselesaikan, maka pembimbingan dapat diperpanjang selama 6
(enam) bulan.

2. Dosen
adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, yang telah memenuhi Standar
dosen minimal tentang kualifikasi akademik dan kompetensi
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan.

3. Dosen Pembimbing Skripsi


adalah dosen, yang mendapat surat tugas dari Dekan, mempunyai
wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh untuk berperan
membimbing mahasiswa dalam mengahasilkan skripsi. Sebagai
pembimbing utama dalam skripsi maksimum 8 (delapan) mahasiswa.
Standard penilaian akreditasi adalah maksimal 4 (empat)
mahasiswa/dosen.
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) Nomor 92
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka
Kredit Jabatan Fungsional Dosen, Wewenang dan Tanggung Jawab
dosen dalam melaksanakan bimbingan skripsi dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Rincian Kegiatan Asisten Ahli, yaitu : Melaksanakan bimbingan
skripsi mahasiswa untuk pembuatan skripsi dan thesis diatur
sebagai berikut:
1) Asisten Ahli yang berijazah Magister melaksanakan (M)
bimbingan pembuatan skripsi;
2) Asisten Ahli yang berijazah Doktor melaksanakan (M)
bimbingan pembuatan skripsi membantu (B) kegiatan
bimbingan pembuatan tesis.

7
b. Rincian Kegiatan Lektor yaitu: Melaksanakan bimbingan tugas
akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi, thesis dan
disertasi diatur sebagai berikut :
1) Lektor yang berijazah Magister melaksanakan (M) bimbingan
pembuatan skripsi;
2) Lektor yang berijazah Doktor melaksanakan (M) bimbingan
pembuatan skripsi dan thesis, membantu (B) kegiatan
bimbingan pembuatan disertasi.
c. Rincian Kegiatan Lektor Kepala yaitu: Melaksanakan bimbingan
tugas akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi, thesis
dan disertasi diatur sebagai berikut:
1) Lektor kepala yang berijazah Magister melaksanakan (M)
bimbingan pembuatan skripsi;
2) Lektor kepala yang berijazah Doktor melaksanakan (M)
bimbingan pembuatan skripsi dan thesis, membantu (B) atau
melaksanakan (M) bimbingan pembuatan disertasi dengan
ketentuan sebagai Penulis Pertama pada Jurnal Ilmiah
Internasional bereputasi.
d. Rincian Kegiatan Guru Besar yaitu: Melaksanakan bimbingan tugas
akhir penelitian mahasiswa untuk pembuatan skripsi, thesis dan
disertasi diatur sebagai berikut : Guru besar yang berijazah Doktor
melaksanakan (M) bimbingan pembuatan skripsi dan tesis,
melaksanakan (M) kegiatan bimbingan pembuatan disertasi
sesuai Pasal 27 ayat (15) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI).

Tabel 2.1.
Kualifikasi pendidikan dan Jabatan akademik
Dosen pembimbing Tugas Akhir

8
Untuk ketentuan jumlah pembimbing dalam melakukan
pembimbingan pada skripsi adalah jumlah pembimbing utama 1 (satu)
orang dan dapat dibantu oleh pembimbing pendamping 1 (satu)
orang.
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 316/USAKTI/SKR/X/2004
tentang Pedoman Usulan Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan
Fungsional serta Kenaikan Pangkat Dosen Universitas Trisakti, Dosen
Pembimbing:
a. mempunyai jabatan akademik, yaitu memiliki jabatan akademik
paling rendah Asisten Ahli III-b (P) bagi yang berpendidikan
Magister (S2) atau Doktor (S3) dan Lektor bagi yang
berpendidikan S1;
b. Mengasuh mata kuliah yang relevan atau sesuai dengan materi
skripsi, sekurang-kurangnya 2 (dua) semester, atau sesuai dengan
latar belakang pendidikan formal S2/S3;
c. Pembimbing II diperlukan, jika isi/materi skripsi mencakup 2
(dua) materi hukum yang berbeda.
d. Apabila diperlukan Ketua Bagian dapat mengusulkan seorang
Asisten Pembimbing kepada Wakil Dekan I atas usulan
Pembimbing I dalam hal:
1) Pembimbing I adalah seorang Guru Besar atau
2) Pembimbing I berhalangan untuk sementara waktu.
Syarat Asisten Pembimbing adalah telah mengasuh mata kuliah
yang relevan atau sesuai dengan materi skripsi, sekurang-
kurangnya 2 (dua) semester, atau sesuai dengan latar belakang
pendidikan formal S2/S3.

4. Dosen Penguji/Ketua Sidang Skripsi

9
Dosen Penguji Skripsi adalah Dosen yang memiliki NIDN atau NIDK,
memiliki Jabatan Akademik Pemerintah (P) dan diberi tugas untuk
menguji oleh Dekan.
Ketentuan Dosen Penguji untuk Program pendidikan Sarjana:
a. Memiliki jenjang pendidikan minimal S2/Sp1 dengan Jabatan
Akademik (P) Asisten Ahli (ASA);
b. Ketua sidang, dosen yang tersertifikasi;
c. Penguji internal harus dosen yang sudah tersertifikasi dan
mempunyai NIDN/NIDK;
d. Bukan sebagai pembimbing mahasiswa yang diuji;
e. Memiliki kompetensi sesuai bidang ilmu;
f. Syarat tambahan lain sesuai dengan kebijakan fakultas
Ketua Sidang adalah Dosen yang memenuhi syarat Dosen Penguji,
tersertifikasi, dan memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Ketua Sidang mempunyai jabatan akademik minimal Lektor untuk
Dosen dengan jenjang pendidikan Magister/Spesialis, atau Dosen
dengan jenjang pendidikan doktor yang mempunyai jabatan
akademik.
b. Bukan sebagai dosen pembimbing akademik (dosen wali)
dan/atau dosen pembimbing skripsi.

5. Etika dan Sanksi Akademik


Etika Akademik adalah seperangkat aturan dan kesepakatan tertulis
yang disusun sebagai salah satu penciri atmosfer akademik pada
lingkungan Universitas. Pelanggaran terhadap etika akademik
berakibat dijatuhkannya sanksi akademik.
Etika dan sanksi akademik, terkait dengan skripsi, yang dapat
dikenakan adalah sebagai berikut:
ETIKA SANKSI

1. Mahasiswa yang terbukti Putus studi.


melakukan plagiasi karya ilmiah
(sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang
berlaku).
2. Bagi lulusan yang terbukti dicabut gelar
melakukan plagiasi karya ilmiah akademiknya.
(sesuai dengan ketentuan

10
ETIKA SANKSI

perundang-undangan yang
berlaku).
3. Mahasiswa yang melakukan skorsing sampai putus
pemalsuan dokumen akademik, studi.
manipulasi nilai, dan pelanggaran
pemalsuan administrasi akademik
lainnya.

6. Karya Ilmiah
adalah hasil karya akademik mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga
kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam
bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan
dan/atau dipresentasikan.

7. Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus bila telah menyelesaikan seluruh mata
kuliah sejumlah 148 sks, sesuai Buku Petunjuk Teknis Fakultas Hukum
serta tidak bertentangan dengan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Selanjutnya, Rektor menerbitkan Surat Keputusan tentang
Pelaksanaan Yudisium pada setiap semesternya.
1. Syarat Kelulusan
Adapun syarat kelulusan untuk mengikuti yudisium adalah sebagai
berikut:
1) Telah menyerahkan buku bimbingan skripsi yang telah
disetujui oleh pembimbing dengan ketentuan nilai Skripsi,
sebagai berikut :
a) Mahasiswa angkatan 2014 dan sebelumnya, nilai skripsi
minimal C;
b) Mahasiswa angkatan 2015 dan setelahnya, nilai skripsi
minimal B.
2) Perolehan IPK, untuk:
a) Mahasiswa angkatan 2015 dan sebelumnya, IPK ≥ 2,00;
b) Mahasiswa angkatan 2016 dan setelahnya, IPK ≥ 2,50.
3) Perolehan nilai mata kuliah:
a) Untuk angkatan 2017 dan setelahnya, semua Mata Kuliah
harus lulus dengan nilai minimal C, kecuali untuk mata

11
kuliah Agama; Pancasila; dan Bahasa Indonesia, harus lulus
dengan nilai minimal B.
b) Untuk mahasiswa angkatan 2011 sampai angkatan 2016,
semua Mata Kuliah harus lulus dengan nilai minimal C.
c) untuk mahasiswa angkatan 2010 dan sebelumnya:
(1) Tidak ada nilai E;
(2) Semua Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
di bidang hukum, Mata Kuliah Wajib PK, Mata Kuliah
Perilaku Berkarya, Mata Kuliah Pengembangan
kepribadian (MPK) khusus mata kuliah Pendidikan
Agama dan Pendidikan Pancasila harus lulus dengan
nilai minimal C;
(3) Proporsi nilai D maksimal 10% dari total jumlah sks
yang ditempuh.
4) Bebas persyaratan administrasi dan keuangan.
Bagi mahasiswa angkatan 2017 dan setelahnya, ketentuan untuk
mengikuti yudisium mendapat tambahan persyaratan sebagai
berikut:
1) Memiliki nilai skor TOEFL minimal 450.
2) Memenuhi kewajiban publikasi sesuai dengan jenjang
pendidikannya, dapat dilihat pada butir kewajiban publikasi.
3) Bebas Plagiariasme, yaitu dengan melampirkan Form Uji Bebas
Plagiarisme, yang telah ditandatangani oleh Petugas
Perpustakaan yang berwenang.
2. Hak Kelulusan
Lulusan berhak memperoleh Surat tanda kelulusan, Transkrip
nilai, ijazah, Surat keterangan pendamping Ijazah (SKPI),
menggunakan gelar akademik Sarjana Hukum sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, yaitu sesuai Nomenklatur
61611, Program Studi Hukum bergelar Sarjana Hukum (S.H.)

8. Kewajiban Publikasi
Menindaklanjuti Surat Edaran Dirjen Dikti No. 152/E/T2012
tanggal 27 Januari 2012 dan Dirjen Belmawa No. 444/B/SE/2016
tanggal Desember 2016 maka kewajiban publikasi pada Program
Studi Sarjana Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Trisakti
adalah prosiding seminar nasional atau jurnal ilmiah dalam

12
bentuk surat penerimaan (acceptance letter) makalah untuk
publikasi; bukan surat penerimaan pendaftaran (submission
letter). Materi publikasi ilmiah merupakan sebagian dari materi
skripsi yang ditulis dengan memenuhi kaidah karya ilmiah dengan
judul yang berbeda dari judul skripsi, dan bukan merupakan
duplikasi/plagiasi karya ilmiah lain termasuk karya ilmiah sendiri
(autoplagiat). Ketentuan tentang plagiat mengacu pada
Permendiknas RI Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi dan aturan yang
terkait dari Universitas Trisakti. Ketentuan kewajiban publikasi
berlaku sejak Tahun Akademik 2017/2018 atau Wisuda Mei
2018.

9. Plagiat
adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah, denan engutip sebagian atau seluruh karya
dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyebutkan sumber secara tepat dan memadai.

10. Plagiator
adalah orang perseorangan atau kelompok orang elaku plagiat,
masing-masing bertindak untuk diri sendiri dan atau untuk da atas
nama suatu badan.

11. Sidang Skripsi


Setelah laporan skripsi selesai, maka mahasiswa harus mengikuti
sidang skripsi untuk memperoleh penilaian skripsinya. Mahasiswa
dapat mengikuti Sidang Skripsi, jika telah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan oleh Program Studi Sarjana Ilmu Hukum,
Fakultas Hukum, Universitas Trisakti. Sidang skripsi dilakukan dengan
jumlah tim penguji termasuk pembimbing adalah minimal 3 (tiga)
orang, maksimal 8 (delapan) orang.

12. Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh seorang mahasiswa untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan Program
Studi Sarjana (S1). Pada Program Studi Sarjana Ilmu Hukum, Fakultas

13
Hukum, Universitas Trisakti, bobot skripsi 8 (delapan) sks, yang terdiri
dari: proposal dengan bobot 2 (dua) sks; penelitian dengan bobot 2
(dua) sks; dan penyusunan skripsi dengan bobot 4 (empat) sks.

13. Ujian Akhir


Bentuk ujian tersebut adalah:
1. Ujian Proposal
adalah ujian yang diselenggarakan untuk menilai kelayakan
skripsi mahasiswa untuk angkatan 2015 dan seterusnya.
2. Ujian Skripsi
adalah ujian yang diselenggarakan untuk menilai kemampuan
mahasiswa dalam penguasaan materi terkait.

14
A. Persyaratan Penyusunan Skripsi
Seorang mahasiswa dapat menyusun skripsi, apabila telah memenuhi
persyaratan :
1. Akademik
a. Tercatat sebagai mahasiswa aktif pada semester yang akan
ditempuh;
b. Mata kuliah skripsi tercantum dalam Kartu Rencana Studi pada
semester yang akan ditempuh untuk menyusun skripsi;
c. Telah memiliki sekurang-kurangnya 120 sks, dengan nilai minimal
C;
d. Telah lulus mata kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Karya
Ilmu Hukum (MPPKIH) minimal C;
e. Lulus mata kuliah yang berkaitan langsung dengan materi skripsi
minimal B;
f. Seluruh persyaratan akademik tersebut, wajib dibuktikan oleh
mahasiswa pada saat pengajuan permohonan penulisan skripsi.

2. Administrasi Keuangan
a. Tidak mempunyai tunggakan dan telah membayar uang
heregistrasi, BPP Pokok, BPP Tambahan untuk semester berjalan,
dan Dana Kegiatan Mahasiswa (DKM), serta Dana Kesehatan
Mahasiswa dan Karyawan (DKMK).
b. Mahasiswa melakukan pembayaran melalui bank setelah terlebih
dahulu mengambil slip pembayaran pada Sub Bagian
Administrasi Umum dan Keuangan;
c. Melaporkan slip pembayaran ke Sub Bagian Administrasi Umum
dan Keuangan untuk diberikan paraf oleh Sub Bagian
Administrasi Umum dan Keuangan.

B. Prosedur Pengajuan Penyusunan Skripsi


1. Pengajuan Judul Sementara
a. Mahasiswa menghubungi Koordinator Program Kekhususan (KPK)
untuk berkonsultasi mengenai judul dan prasyarat mata kuliah

15
yang terkait, kemudian mengisi Surat Permohonan Judul Skripsi
dengan melampirkan proposal skripsi, transkrip nilai sementara,
foto copy dan tanda bukti pembayaran sks Skripsi (lampiran A.1);
b. Setelah judul sementara skripsi disetujui oleh Koordinator
Program Kekhususan, mahasiswa mengisi judul sementara di
academic on-line Fakultas Hukum (lampiran A.2).

2. Proposal Skripsi
a. Sistematika penulisan proposal skripsi terdiri dari: nama, NIM,
program kekhususan, judul sementara, latar belakang,
permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, kerangka konsepsional/teori, sistematika penulisan
dan daftar pustaka (lampiran A.3);
b. Setiap mahasiwa wajib mendaftarkan proposal skripsi paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah mendapat persetujuan
dari Koordinator Program Kekhususan, untuk diuji dalam ujian
proposal dengan mengisi formulir pendaftaran ujian kepada
Ketua Bagian melalui Sekretaris Bagian, dengan dilampiri
proposal skripsi sebanyak 3 (tiga) eksemplar, fotocopy transkrip
nilai dan fotocopy pembayaran sks skripsi (lampiran A.4);
c. Ketua bagian mengusulkan tim penguji sebanyak 3 (tiga) orang
yang terdiri dari 1 (satu) orang sebagai ketua dan 2 (dua) orang
sebagai anggota penguji yang memiliki keahlian di bidang metode
penelitian dan/atau di bidang ilmu yang terkait dengan materi
skripsi kepada Wakil Dekan I (lampiran A.5);
d. Wakil Dekan I menyusun jadwal dan menyelenggarakan Ujian
proposal.

3. Bimbingan Skripsi
a. Proses penunjukkan Pembimbing skripsi paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja setelah proposal dinyatakan layak;
b. Dengan mempertimbangkan Berita Acara Ujian Proposal
(lampiran A.6) dan catatan penilaian ujian proposal skripsi
(lampiran A.7). Ketua Bagian mengusulkan pembimbing skripsi
kepada Dekan melalui Wakil Dekan 1 (lampiran A.8);
c. Dekan mengeluarkan Surat Penugasan Pembimbing Skripsi
dan/atau Asisten Pembimbing melalui Ketua Bagian (lampiran
A.9 dan A.10);
d. Proses bimbingan dimulai setelah penunjukan pembimbing
skripsi disetujui oleh Dekan;

16
e. Mahasiswa mengambil Surat Penugasan Pembimbing kepada
sekretaris bagian untuk diserahkan kepada pembimbing;
f. Setiap penyusunan skripsi dibimbing oleh 1 (satu) orang dosen
pembimbing;
g. Bagi skripsi yang dibimbing oleh 2 (dua) pembimbing yang
berkedudukan sebagai pembimbing I dan pembimbing II,
keduanya memiliki hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang
sama dalam membimbing skripsi;
h. Penunjukan pembimbing skripsi dinyatakan Batal jika dalam
jangka waktu 2 (dua) bulan setelah ditandatanganinya Surat
Penugasan Pembimbing Skripsi dan/atau Asisten Pembimbing,
mahasiswa tidak melakukan konsultasi dengan Pembimbing
skripsi yang ditunjuk;
i. Dengan batalnya penunjukan Pembimbingan, maka mahasiswa
yang bersangkutan wajib mengajukan kembali proses pengajuan
dengan judul baru;
j. Penyusunan skripsi harus sesuai dengan Buku Pedoman
Penyusunan Skripsi yang berlaku di Fakultas Hukum Universitas
Trisakti;
k. Bimbingan dilaksanakan dalam bentuk tatap muka sekurang-
kurangnya 12 (dua belas kali) dalam jangka waktu sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan dan paling lama 2 (dua) semester.;
l. Setiap kegiatan bimbingan dicatat dalam buku bimbingan yang
ditandatangani oleh pembimbing (lampiran A.11) ;
m. Setiap bimbingan, yang telah menyelesaikan Bab III, wajib di
lakukan pengecekan plagiasi, ke Perpustakaan.
1) Jika tidak memenuhi syarat uji plagiarisme dengan batas di
bawah 30% kemiripannya, mahasiswa bersama-sama dengan
pembimbing memperbaiki skripsi untuk kemudian dilakukan
pengecekan plagiasi kembali {maksimal hanya 2 (dua) kali
pengecekan}. UPT Perpustakaan mencatat dan memaraf di
buku bimbingan.
2) Jika memenuhi syarat uji plagiarisme dengan batas di bawah
30% kemiripannya, maka UPT Perpustakaan mencatat dan
memaraf di buku bimbingan.
n. Setelah Bab I sampai dengan Bab III, lolos persyaratan uji
plagiarisme, penulisan skripsi dapat dilanjutkan hingga selesai
dan dilakukan pengecekan ulang plagiarisme untuk Bab I sampai
dengan Bab V ke UPT perpustakaan kembali {maksimal hanya 2
(dua) kali pengecekan} sebagai syarat ujian skripsi.

17
1) Jika tidak memenuhi syarat uji plagiarisme dengan batas di
bawah 30% kemiripannya, mahasiswa bersama-sama dengan
pembimbing memperbaiki skripsi untuk kemudian dilakukan
pengecekan plagiasi kembali. Pengecekan plagiasi maksimal
hanya 2 (dua) kali, maka jika masih tidak memenuhi syarat di
bawah 30% kemiripannya, mahasiswa tidak dapat mengikuti
ujian skripsi pada semester berjalan. UPT Perpustakaan
mencatat dan memaraf di buku bimbingan.
2) Jika memenuhi syarat uji plagiarisme dengan batas di bawah
30% kemiripannya, maka UPT Perpustakaan mencatat dan
memaraf di buku bimbingan, serta mengeluarkan Form Uji
Bebas Plagiarisme (lampiran A12).
e. Apabila bimbingan dilakukan oleh 2 (dua) orang dosen
pembimbing, maka untuk masing-masing dosen pembimbing
diberikan 1 (satu) buku bimbingan;
f. Bagi mahasiswa, yang akan ujian skripsi, wajib mengikuti ujian
skripsi mahasiswa lain di Program kekhususannya minimal 3 (tiga)
kali ujian. Penguji mencatat kehadiran mahasiswa tersebut
berikut nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) mahasiswa
peserta ujian, serta memaraf di buku bimbingan mahasiswa.
g. Buku bimbingan digunakan sebagai bukti adanya kegiatan
bimbingan skripsi; lolos persyaratan uji plagiarisme, dan
memenuhi jumlah kehadiran mengikuti ujian skripsi mahasiswa
lain.
h. Proses bimbingan dinyatakan selesai dengan ditandatanganinya
skripsi oleh Pembimbing pada lembar persetujuan skripsi
(lampiran A.13).

C. Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi


1. Persyaratan :
Mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsi dalam batas waktu
yang telah ditentukan yaitu 3 (tiga) bulan sejak tanggal penunjukan
bimbingan oleh Dekan, dapat memperpanjang waktu penyusunan
skripsi dengan persyaratan:
a. Telah menyelesaikan 3 (tiga) bab dan mendapat persetujuan
Dosen Pembimbing;
b. Telah melaksanakan minimal 6 (enam) kali bimbingan
(dibuktikan dengan bukti bimbingan skripsi);

18
c. Menyelesaikan administrasi keuangan untuk membayar biaya
perpanjangan penyusunan skripsi.

2. Prosedur :
Perpanjangan waktu penyusunan skripsi diberikan kepada
mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan dan telah mendapat
persetujuan Pembimbing.
a. Mahasiswa mengambil slip pembayaran perpanjangan waktu
penyusunan skripsi di Sub Bagian Administrasi Umum dan
Keuangan, dengan menunjukkan bukti persetujuan perpanjangan
skripsi;
b. Mahasiswa melakukan pembayaran ke Bank dan melaporkan
bukti pembayaran tersebut ke Sub Bagian Administrasi Umum
dan Keuangan untuk diparaf oleh Staf Sub Bagian Administrasi
Umum dan Keuangan;
c. Mahasiswa menghubungi Sekretaris Bagian untuk mengambil
Surat Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi
(lampiran A.14);
d. Mahasiswa menghubungi Pembimbing dengan membawa Surat
Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi untuk
meminta persetujuan perpanjangan waktu penyusunan skripsi
dan melampirkan Bab 1 sampai dengan Bab 3 dari skripsi yang
telah disusun serta foto copy tanda bukti pembayaran
perpanjangan skripsi;
e. Surat Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi yang
telah ditanda tangani oleh Pembimbing dikembalikan ke
Sekretaris Bagian berikut Bukti Bimbingan;
f. Mahasiswa dapat mengambil surat Persetujuan Perpanjangan
Skripsi pada Sekretaris Bagian dalam waktu 3 (tiga) hari setelah
penyerahan Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan
Skripsi (lampiran A-15);
g. Waktu perpanjangan penyusunan skripsi adalah 6 (enam) bulan
sejak perpanjangan masa penyusunan skripsi disetujui;
h. Jika dalam jangka waktu tersebut mahasiswa belum
menyelesaikan skripsi, wajib mengajukan judul baru;
i. Apabila mahasiswa tidak melakukan konsultasi dengan
Pembimbing selama 2 (dua) bulan sejak tanggal Surat
Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi disetujui
dan Pembimbing telah melaporkannya pada Ketua Bagian maka

19
Skripsi tersebut dinyatakan batal dan mahasiswa tersebut wajib
mengajukan proses skripsi dari awal.

D. Perubahan Judul dan/atau Materi Skripsi


Pembimbing dapat melakukan perubahan terhadap judul/materi
skripsi. Untuk itu mahasiswa yang akan mengadakan perubahan Judul
dan/atau Materi Skripsi mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Apabila ada perubahan pada materi skripsi, maka dilakukan proses
penyusunan dari awal atau apabila ada perubahan Judul pada masa
bimbingan, maka mahasiswa mengajukan Surat Permohonan
Perubahan Judul/Materi Skripsi kepada Koordinator Program
Kekhususan (lampiran A.16);
2. Mahasiswa menyerahkan Surat Permohonan Perubahan
Judul/Materi Skripsi yang telah ditandatangani Dosen Pembimbing
kepada Koordinator Program Kekhususan dan tembusan kepada
Sekretaris Bagian (lampiran A.17).
3. Bagi mahasiswa yang melakukan perubahan Judul tanpa persetujuan
Koordinator Program Kekhususan, maka skripsi tersebut dinyatakan
batal dan mahasiswa tersebut wajib mengikuti proses penyusunan
skripsi dari awal.

20
A. BAGIAN AWAL
1. SAMPUL
Sampul skripsi memuat: Judul, Tujuan Penulisan, Nama Mahasiswa,
Nomor Induk Mahasiswa, Program Kekhususan, Logo Universitas
Trisakti, Nama Fakultas, dan tahun akademik selesai disusunnya
skripsi.

Soft cover
Sampul skripsi yang akan diajukan untuk disidangkan dibuat dalam
bentuk soft cover dengan jenis kertas Buffalo warna merah tua, dan
dibuat rangkap 3 (tiga).

Judul skripsi : Jenis huruf besar Arial ukuran 14


warna hitam
Jika lebih dari dua baris dibuat
menurut piramida terbalik
Kata “Skripsi” : Jenis huruf Arial ukuran 12 warna
hitam
Tujuan : Ditulis dengan kalimat sebagai
penulisan berikut:
” Diajukan Guna Memenuhi
Persyaratan
Untuk Menyelesaikan Program Studi
Strata Satu
dalam Ilmu Hukum”
Jenis huruf Arial ukuran 12 warna
hitam
Kata “Oleh” : Jenis huruf Arial ukuran 12 warna
hitam
Identitas : Nama, NIM, PK
penulis Jenis huruf Arial ukuran 12 warna
hitam

21
Logo : Ukuran 4 cm diagonal warna hitam
Universitas
Trisakti
Tempat dan : Jenis huruf Arial ukuran 14 warna
tahun hitam
akademik
penyusunan
Hard cover
Sampul skripsi yang telah disetujui oleh Tim Penguji dibuat dalam
bentuk hard cover dengan jenis kertas Sakura warna merah tua dan
dilapisi plastik.
Spesifikasi sampul sama dengan sampul soft cover, hanya seluruhnya
ditulis dalam huruf warna emas, termasuk Logo Universitas Trisakti
juga dibuat dengan warna emas. Hard cover dibuat dalam rangkap 2
(dua).

2. HALAMAN JUDUL
Halaman judul adalah kutipan sampul. Perbedaannya, pada halaman
judul, Logo Universitas Trisakti tidak perlu dicantumkan.

3. HALAMAN ORISINALITAS
Memuat pernyataan bahwa skripsi tersebut benar-benar dibuat
sendiri oleh penulis (bukan menjiplak karya tulis orang lain secara
menyeluruh/plagiat). Pernyataan ini dibuat dan ditandatangani oleh
penulis diatas materai Rp. 6000,-.

4. HALAMAN PERSETUJUAN
Memuat tanggal dan tanda tangan Pembimbing Skripsi serta Ketua
Bagian, sebagai tanda persetujuan bahwa skripsi tersebut telah
disetujui untuk diuji oleh Tim Penguji yang ditunjuk oleh Dekan.
Halaman persetujuan ditulis dalam huruf Arial ukuran 12 warna
hitam.

5. HALAMAN PENGESAHAN
Halaman ini tercantum dalam skripsi yang dijilid hard cover, dan
berisi identitas mahasiswa (Nama, NIM, PK), judul skripsi,
hari/tanggal sidang skripsi, tanda tangan Ketua dan Anggota Tim
Penguji, yang menandakan skripsi telah diuji dan tidak memerlukan
revisi lagi serta tanda tangan Dekan.

22
6. HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Halaman ini memuat pernyataan yang menyetujui bahwa skripsi
tersebut dapat dipublikasikan oleh Fakultas Hukum Universitas
Trisakti.

7. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN


Motto berisi kutipan kitab suci, kata-kata bijak, puisi atau bentuk lain
yang bersifat renungan, menggugah dan membangkitkan semangat,
atau ungkapan penulis. Motto ditulis pada sudut kiri atas.
Persembahan berisi nama-nama keluarga atau pihak lain yang perlu
dicantumkan oleh penulis. Persembahan ditulis pada sudut kanan
bawah.
Motto dan persembahan ditulis dalam 1 spasi dengan huruf Bookman
Old Style ukuran 12 warna hitam dicetak miring (Italic).

8. KATA PENGANTAR
Kata pengantar berisi ungkapan Penulis tentang rasa syukur, tujuan
penulisan, serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu Penulis hingga selesainya skripsi. Kata Pengantar dibuat
secara singkat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, maksimal 2 (dua) halaman.

9. DAFTAR ISI
Memuat sistematika skripsi serta penunjukkan halaman. Daftar isi
dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi
skripsi. Penulisan bab dan sub bab, diatur sehingga judul dimulai pada
titik urut yang sama. Sebelah kanan atas ditulis kata “Halaman”.
Angka-angka petunjuk halaman ditempatkan sedemikian rupa
sehingga membentuk garis lurus vertikal sejajar dengan huruf ”n”
dari kata halaman.

10. DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR SINGKATAN DAN


DAFTAR LAIN (BILA ADA)

11. ABSTRAK

23
Merupakan sari dari skripsi yang menampilkan data kualitatif
dan/atau kuantitatif.
Isi abstrak meliputi latar belakang, permasalahan, metode penelitian,
dan simpulan. Abstrak ditempatkan di bagian awal setelah daftar isi
sebelum Bagian Isi dengan ketentuan maksimal 300 (tiga ratus) kata
atau maksimal 1 (satu) halaman secara keseluruhan. .
Abstrak ditulis dengan huruf Arial ukuran 12 warna hitam. Jarak antar
baris 1 (satu) spasi, sedangkan jarak antar uraian adalah 2 (dua) spasi.

B. BAGIAN ISI
Bagian isi skripsi merupakan bagian utama dari skripsi yang terdiri dari:
1. Pendahuluan
2. Kajian pustaka
3. Deskripsi obyek penelitian
4. Analisis dan pembahasan
5. Penutup
Bagian ini terdiri dari bab-bab yang ditulis dalam angka romawi besar,
terdiri dari 5 bab dengan jumlah minimal 70 halaman.

1. BAB PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, pokok permasalahan,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, kerangka
teori dan konsep, serta sistematika penulisan.
Latar belakang memaparkan alasan-alasan penulis meneliti
permasalahan yang timbul akibat ketidaksesuaian antara fakta yang
terjadi dengan ketentuan hukum yang berlaku. Latar belakang
masalah ini harus relevan dengan permasalahan dan judulnya.
Pokok permasalahanmerupakan penajaman permasalahan secara
umum, yang biasanya berbentuk pertanyaan. Dalam perumusan
masalah harus diperhatikan bahwa permasalahan tersebut harus
merupakan isu hukum yang relevan dengan judul.
Tujuan penelitian menjawab pokok permasalahan.
Manfaat penelitian menguraikan manfaat secara akademis dan
praktis dari penulisan skripsi.
Metode penelitian adalah uraian mengenai cara yang digunakan
untuk menjawab permasalahan. Metode ini meliputi penjelasan
mengenai tipe penelitian, sifat penelitian, sumber data, cara

24
pengumpulan data, cara pengolahan data, analisis data, serta cara
pengambilan kesimpulan.
Kerangka konsep merupakan hubungan antara konsep-konsep
khusus yang ingin dan akan diteliti.1
Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai isi dari
bab pendahuluan sampai dengan bab penutup yang sesuai dengan
daftar isi.

2. BAB KAJIAN PUSTAKA


Bab ini merupakan uraian hasil kajian pustaka (penelusuran
literatur) yang telah dilakukan. Hasil kajian pustaka yang
dipergunakan juga diuraikan dalam bab ini. Bahan-bahan hukum
primer, sekunder, dan tersier yang relevandengan permasalahan
penelitian diuraikan dalam bab ini.

3. BAB DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN


Bab ini memuat uraian data yang menjadi obyek penelitian. Hasil
wawancara/pengamatan/kuesioner dapat diuraikan dalam bab ini.
Dokumen-dokumen hukum (seperti perjanjian, peraturan,
perizinan, company profile, dan monograf) dapat disajikan dalam
bab ini.

4. BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis dengan metode
kualitatif untuk memperoleh jawaban atas pokok permasalahan,
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sedangkan data
yang diperoleh dari metode kuantitatif dapat dipergunakan sebagai
data pendukung.

5. BAB PENUTUP
Bab ini berisi uraian mengenai simpulan hasil penelitian dan saran.
Simpulan dapat diperoleh melalui dua metode penalaran, yakni
penalaran deduktif dan penalaran induktif.

1 Soeryono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: UI Press, 1984), h. 132.

25
Simpulan merupakan jawaban dari permasalahan yang diajukan.
Dengan demikian simpulan harus relevan dengan judul dan
permasalahan.
Saran merupakan masukkan dari akibat atau konsekuensi simpulan
yang diambil. Saran diajukan berdasarkan pemikiran yang obyektif,
jelas dan secara tegas ditujukan kepada siapa. Saran harus mengacu
pada kondisi yang ideal.

C. BAGIAN AKHIR
Bagian Akhir dari suatu Skripsi terdiri dari:
1. Daftar Pustaka;
2. Daftar Riwayat Hidup (curriculum vitae) penulis;
3. Lampiran-lampiran (jika ada). Lampiran yang dimasukkan adalah
yang relevan dengan masalah yang diteliti yang tidak mudah
diperoleh oleh setiap orang, seperti peraturan perundang-undangan,
dokumen-dokumen hukum suatu instansi, keputusan pejabat
administratif;
4. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari instansi terkait;
Surat ini berisikan keterangan bahwa penulis telah melakukan
penelitian di instansi tersebut berkaitan dengan materi yang
diperlukan untuk penulisan skripsinya.

26
A. BAHASA
1. Skripsi ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baku;
2. Kata dalam bahasa asing yang tidak ada padanan kata dalam
Bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring;
3. Skripsi ditulis dengan menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan dengan jelas,
dan memiliki subjek dan predikat.
4. Paragraf terdiri dari kalimat-kalimat yang satu dengan yang lainnya
terhubung secara logis, menggunakan pilihan kata penghubung
yang tepat.

B. TOPIK, TEMA DAN JUDUL


1. Topik adalah landasan yang dapat dipergunakan oleh penulis untuk
menyampaikan maksudnya;
2. Tema mempunyai 2 (dua) pengertian, yaitu suatu pesan utama
yang disampaikan oleh penulis melalui penulisannya dan suatu
perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan
dan tujuan yang akan dicapai;
3. Judul, hendaknya relevan dengan tema dan bagian-bagian dari
skripsi. Judul tidak menggunakan rangkaian kata yang terlalu
panjang, jika judul terlalu panjang dapat dibuat judul utama dan
judul tambahan (sub judul).

C. RUJUKAN
Bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan skripsi harus
menggunakan paling sedikit 10 (sepuluh) buku di luar peraturan
perundang-undangan, kamus, artikel dalam jurnal, dan sumber on-line.

27
D. KONVENSI NASKAH
1. Naskah diketik dengan huruf Arial ukuran 12 di atas kertas HVS
warna putih ukuran A4 (21,5 cm x 28 cm) berat 80gr/m2 dalam satu
muka, dengan jumlah halaman sekurang-kurangnya 70 halaman;
2. Jarak antar baris adalah 1,5 spasi, kecuali untuk kutipan langsung
yang lebih dari empat baris, catatan kaki, halaman sampul, abstrak
dan daftar pustaka, jaraknya satu spasi;
3. Pengetikan naskah harus memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
a. dari tepi atas kertas : 4 Cm
kecuali judul bab : 6 Cm
b. dari tepi bawah kertas : 3 Cm
c. dari tepi kanan kertas : 3 Cm
d. dari tepi kiri kertas : 4 Cm
4. Semua ruangan naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan
kecuali alinea baru dan hal khusus dimulai dari kiri dan berakhir
pada tepi kanan. Alinea baru dimulai ketukan ke enam dari tepi;
5. Penomoran halaman
a. Bagian Kata Pengantar, Daftar Isi, Abstrak, Daftar Pustaka,
Daftar Tabel dimulai dengan nomor angka Romawi kecil (i, ii, iii,
iv, dan seterusnya), diketik dua spasi di bawah teks pada tengah
halaman;
b. Bagian pokok dimulai dengan nomor 1, 2, 3, 4, dan seterusnya,
diketik di sudut kanan atas halaman. Untuk halaman awal bab
maka nomor halaman diketik pada bagian bawah halaman
secara simetris sumbu vertikal (tengah);
c. Bagian yang tidak diberi penomoran adalah halaman judul, tanda
persetujuan skripsi, tanda pengesahan, pernyataan
persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan
akademis, lembar motto, daftar riyawat hidup penulis, daftar
Lampiran.
6. Penomoran pada Bab, Sub.Bab dan seterusnya.
a. Angka Romawi : I, II, III dan seterusnya
b. Huruf Kapital : A, B, C, D dan seterusnya
c. Angka Arab : 1, 2, 3 dan seterusnya
d. Huruf Kecil : a, b, c, d, dan seterusnya
e. Angka Arab dalam
kurung tutup : 1), 2), 3) dan seterusnya

28
f. Huruf Kecil
dalam kurung tutup : a), b), c) dan seterusnya
g. Angka Arab
dalam tanda kurung : (1), (2), (3) dan seterusnya
h. Huruf Kecil
dalam tanda kurung : (a), (b), (c) dan seterusnya

Peletakannya dalam naskah adalah sebagai berikut:


I. …………..………………………………………………………….
A. ..............................................................................................
1 ..............................................................................................
a .........................................................................................
1) ....................................................................................
a) ...............................................................................
(1) ..........................................................................
(a) .....................................................................

E. PENULISAN KUTIPAN
1. Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang
pengarang, atau ucapan seseorang yang kompeten dibidangnya, baik
terdapat dalam buku-buku maupun literatur lainnya;
2. Dalam mengambil sebuah kutipan, paling banyak setengah halaman.
Jika kutipan lebih dari setengah halaman harus memasukkannya
dalam bagian Apendiks atau Lampiran;
3. Menurut jenisnya, kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung
(kutipan isi) dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah
pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi
kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sebaliknya, kutipan
tidak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau
tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
4. Prinsip-prinsip mengutip:
a. Pada waktu mengadakan kutipan langsung, penulis tidak boleh
mengubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya;
b. Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, baik
dalam hal ejaan maupun dalam ketatabahasaan, penulis hanya
mengutip sebagaimana adanya dan tidak boleh memperbaiki
kesalahan atau keganjilan itu;
c. Dalam mengutip penulis dapat pula menghilangkan bagian-
bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu

29
tidak boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna
keseluruhan. Penghilangan itu dinyatakan dengan menggunakan
tiga titik spasi (. . . ).

5. Cara-cara mengutip
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris
Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat
baris ketikan, dimasukkan dalam teks dengan cara-cara berikut:
1) Diintegrasikan langsung dengan teks;
2) Jarak antar baris dengan baris 1,5 spasi;
3) Kutipan diapit dengan tanda kutip;
4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan
setengah spasi ke atas (catatan kaki)
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
Bila sebuah kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, maka
seluruh kutipan itu harus ditulis sebagai berikut:
1) Dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
2) Jarak antar baris dengan baris kutipan 1 spasi;
3) Kutipan diapit dengan tanda kutip;
4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan
setengah spasi ke atas (catatan kaki)
5) Seluruh kutipan diketik masuk sebanyak 6 ketukan (karakter),
bila ketikan itu dimulai dengan alinea baru, maka baris
pertama dari kutipan itu, masuk 6 ketukan (karakter) lagi.
c. Kutipan tidak langsung
Dalam kutipan tidak langsung, yang dikemukakan adalah intisari
dari sumber yang dikutip, oleh sebab itu tidak menggunakan
tanda kutip. Penulisan untuk kutipan tidak langsung adalah:
1) Diintegrasikan kedalam teks;
2) Jarak antar baris 1,5 spasi;
3) Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip;
4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan
setengah spasi ke atas (catatan kaki).

F. CATATAN KAKI
1. Catatan kaki adalah catatan yang berisi keterangan-keterangan
tentang sumber dari kutipan yang diambil oleh penulis, yang

30
diletakkan di bagian bawah halaman yang sama di mana kutipan itu
berada;
2. Catatan kaki terdiri dari dua bagian, yaitu pertama, angka
penunjukkan yang ditempatkan agak ke atas setengah spasi (upper
case), dan kedua, isi dari catatan kaki;
3. Catatan kaki terdiri dari tiga macam, yakni, catatan penunjukan
sumber (referensi), catatan penjelas, dan catatan gabungan sumber
dan penjelas;
4. Catatan penunjukan sumber adalah catatan yang menunjuk pada
sumber dari kalimat/kata/tabel/peta/diagram yang digunakan oleh
penulis.
Catatan penunjukan sumber dibuat jika:
a. Menggunakan kutipan langsung atau tidak langsung;
b. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibaca;
c. Meminjam sebuah tabel, peta atau diagram dari suatu sumber;
d. Menyusun sebuah diagram berdasarkan data-data yang
diperoleh dari suatu sumber atau beberapa sumber;
e. Menyajikan sebuah data pendukung khusus yang tidak dianggap
sebagai pengetahuan umum;
f. Menunjuk kembali pada bagian lain dari karangan itu.
5. Catatan penjelas, yaitu catatan kaki yang dibuat dengan tujuan untuk
membatasi suatu pengertian atau menerangkan dan memberi
komentar terhadap suatu pernyataan atau pendapat yang dimuat
dalam teks;
6. Catatan gabungan sumber dan penjelas, adalah gabungan dari kedua
macam catatan, yaitu pertama menunjuk sumber dimana kutipan
diperoleh, kedua memberi komentar atau penjelasan seperlunya
tentang kutipan tersebut, atau memberi keterangan-keterangan
tambahan yang ada hubungan dengan sumber itu.
7. Cara penulisan catatan kaki sebagai berikut :
a. Nama pengarang ditulis dengan urutan sebagai berikut: nama
depan dan nama tengah (bila ada) diikuti nama keluarga (bila
ada). Pada penunjukan yang kedua dan selanjutnya cukup
dipergunakan nama depan;
b. Bila terdapat satu sampai tiga pengarang, maka semua nama
pengarang dicantumkan. Jika lebih dari tiga, maka cukup nama
pengarang pertama yang dicantumkan, sedangkan nama-nama
lainnya diganti dengan singkatan et.al.;
c. Penunjukan kepada sebuah kumpulan karangan (bunga rampai
atau antologi) ditambahkan dengan penulisan nama editor yang

31
diikuti dengan singkatan ed. Singkatan dapat diletakkan dalam
tanda kurung atau dipisahkan dengan tanda koma;
d. Jika tidak ada nama pengarang atau editor, maka catatan kaki
dimulai dengan judul buku atau judul artikel;
e. Judul buku, judul majalah, harian atau ensiklopedi dicetak miring.
Judul artikel ditempatkan dalam tanda kutip;
f. Sesudah catatan kaki pertama, maka pada penyebutan kedua dan
seterusnya atas sumber yang sama, judul buku dan sebagainya,
tidak perlu disebut lagi dan digantikan dengan singkatan: Ibid, Op.
Cit. Atau Loc. Cit.;
g. Sesudah penunjukan pertama sebuah artikel dalam majalah atau
harian, maka selanjutnya cukup dipergunakan judul majalah atau
harian tanpa judul artikel. Bila ada lebih dari satu nomor yang
dipergunakan, maka cara di atas tidak bisa dipergunakan;
h. Data publikasi bagi sebuah majalah tidak perlu memuat nama
tempat dan penerbit, tetapi harus mencantumkan nomor jilid
dan nomor halaman, tanggal, bulan dan tahun;
i. Data publikasi bagi artikel dalam suatu harian,ditulis dengan
urutan sebagai berikut: nama harian (dicetak miring), bulan, hari,
tanggal, tahun dan nomor halaman. Penulisan tanggal tidak
boleh ditempatkan dalam tanda kurung;
j. Penulisan halaman digunakan dengan singkatan “h”;
k. Jika sebuah buku terdiri dari beberapa jilid, maka harus
dicantumkan nomor jilid dan nomor halaman. Nomor jilid
dipergunakan angka romawi;
l. Jenis huruf yang digunakan dalam catatan kaki adalah Arial
dengan ukuran huruf 10;
m. Penulisan baris pertama, diberi jarak 6 ketuk (karakter) dari
marjin kiri, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai dari
marjin kiri.
Contoh penulisan catatan kaki:
1. Buku
a. Ditulis oleh seorang pengarang
____________________
2Malcolm N. Shaw, International Law (6thed) (London:

Cambridge University Press, 2008), h. 436.


3
Amartya Sen, The Idea of Justice (New York: Penguin Books,
2009), h. 281-282.

32
4IanJ. Lloyd, Information Technology Law (New York: Oxford
University Press, 2008), h. 301.
5Stephen Law, The Great Philosophers, The Lives And Ideas Of
History’s Greatest Thinkers (London: Quercus, 2007), h. 45.
6Pandji Setijo, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar (Jakarta:
Universitas Trisakti, 2011), h. 3.
7Ramelan, Hukum Acara Pidana, Teori Dan Implementasi
(Jakarta: Sumber Ilmu Jaya, 2006), h. 10.
8Handbook On The Peaceful Settlement Of Dispute Between
States (United Nations, 1992), h. 27-29.

b. Ditulis oleh dua atau tiga pengarang


____________________
2Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar,Hukum Internasional

Kontemporer (Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 77.


3Patricia Birnie, Alan Boyle, Catherine Redgwell,International

Law And The Environment (3rd ed) (New York: Oxford University
Press, 2009), h. 108.
4Catherine Elliot, Frances Quinn,English LegalSystem (11th ed)

(Harlow: Pearson, 2010), h. 611.


5Michael Salter, Julie Mason,Writing Law Dissertations, An

Introduction And Guide To The Conduct Of Legal Research


(Harlow: Pearson, 2007), h. 201.
6Stuart Bell, Donald McGillivray,Environmental Law (7th ed)

(New York: Oxford University Press, 2008), h. 671.

c. Ditulis oleh lebih dari tiga pengarang


____________________
3Philipus M.Hadjon, et.al.Pengantar Hukum Administrasi

Indonesia (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997), h.


124-125.

d. Kumpulan Karangan
____________________
4Lukman Ali, ed.Bahasa dan Kesusastraan Indonesia Sebagai

Cermin Manusia Indonesia Baru (Jakarta:BinaCipta, 1967), h. 84-


85.

33
atau
____________________
5Harimurti Kridalaksana, “Pembentukan Istilah Ilmiah dalam

Bahasa Indonesia”.Bahasa dan Kesusastraan Indonesia, sebagai


Cermin Manusia Indonesia Baru, ed. Lukman Ali (Jakarta: UI
Press, 1967), h. 84-85.
6Aziz Syamsuddin,Proses Dan Teknik Penyusunan Undang-

Undang, ed. Anis Fuadi (Jakarta: 2010), h. 99.


Catatan:
1) Bila yang lebih diutamakan adalah editor, maka nama editor
yang dicantumkan lebih dahulu; bila penulis artikel atau karya
yang diutamakan, maka nama pengarang didahulukan.
2) Bila nama pengarang didahulukan, maka harus disertakan
judul artikel dan judul buku, kemudian singkatan ed., dan
nama editor.
3) Jika editor lebih dari seorang, maka cara penulisan sama
seperti sub b dan c.

e. Ensiklopedia dan Kamus


____________________
5Subekti dan Tjitrosoedibjo, “Conditio Sine Causa”, Kamus

Hukum (Jakarta: Pradnja Paramita, 1969), h.26.


____________________
6”Vaccination”,Encyclopaedia Britanica, (14th ed), XXII, h.921-

923.
Catatan:
Bila nama pengarang tidak diketahui, maka judul artikel yang
didahulukan.

f. Terjemahan
____________________
7
Peter de Cruz,Perbandingan Sistem Hukum, Common Law,
Civil Law dan Socialist Law, terjemahan Narulita Yusron
(Bandung: Nusa Media, 2010), h.150.
8Hans Kelsen,Pengantar Teori Hukum, terjemahan Siwi

Purwandari (Bandung: Nusa Media, 2010), h. 112.

34
g. Referensi dari Sumber Kedua
____________________
8Sunaryati Hartono, “Hukum Ekonomi Pembangunan
Indonesia” (Jakarta: Binacipta, 1982), h. 21, mengutip Roscoe
Pound.An Introduction to The Philosophy of Law (New Haven:
Yale University Press, 1954) h.47.
atau
____________________
9Roscoe Pound,An Introduction to The Philosophy of Law

(New Haven: Yale University Press, 1954) h.47, dikutip oleh


Sunaryati Hartono. “Hukum Ekonomi Pembangunan Indonesia”
(Jakarta: Binacipta, 1982), h.21.
Catatan:
Bila karangan Roscoe Pound yang lebih dipentingkan, maka
dipakai cara yang kedua, tetapi sebaliknya bila tulisan Sunaryati
Hartono yang lebih penting, maka digunakan cara yang pertama.

h. Artikel Majalah atau Harian


____________________
9Maria Sylvia E. Wangga, “Pencegahan Dan Pemberantasan

Tindak Pidana Perdagangan Perempuan Dan Anak Di


Indonesia”.Jurnal Hukum Prioris, Vol. 2 No. 4 (Pebruari 2010),
h.242-243.
____________________
10Hikmahanto Juwana, “Serangan Koalisi Atas Libya”.Kompas,

1 April 2011, h.4.


____________________
11”
Hukum”.Tempo, 14 Oktober 1989, h.84.
Catatan:
1) Bila nama pengarang jelas, maka catatan kaki itu dimulai
dengan nama pengarang yang menulis artikel tersebut;
2) Dalam hal-hal lain cukup ditulis jenis rubrik (topik) yang ada
dalam majalah/harian tersebut, misalnya: berita ekonomi,
tajuk rencana, dan sebagainya.

35
i. Naskah Ilmiah (makalah, skripsi, tesis atau disertasi) yang tidak
dipublikasikan
____________________
12Andi Hamzah, “Kesiapan Instrumen Hukum dalam
Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia”.
(Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional tentang
Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Pada Era Reformasi, yang diselenggarakan oleh Universitas
Trisakti, Jakarta, 9 November 2000).
____________________
3
Endang Pandamdari, “Dinamika Hukum Pengakuan
Eksistensi Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat”. (Disertasi
Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Trisakti, Jakarta, 2011),
h. 25.
Catatan:
1) Judul Makalah, Skripsi, Tesis atau Disertasi ditempatkan
dalam tanda kutip;
2) Keterangan tentang jenis karya itu, nama fakultas/universitas
atau kesempatan karya tersebut disampaikan beserta tempat
dan tahun ditempatkan dalam tanda kurung.

j. Peraturan Perundang-undangan dan Konvensi Internasional


____________________
14Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, Pasal 24 ayat (1).


____________________
15Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah, Pasal 2.


____________________
16
The 1958 New York Convention, The Convention on the
Recognition and Enforcement of Foreign Arbital Awards, Artikel
IX.

k. Wawancara atau Surat


____________________
17Wahyana Darmabrata, wawancara dengan penulis, Hotel Le

Meridien, Jakarta, 9 Agustus 2010.

____________________

36
18Rusdi Malik, wawancara dengan penulis, rekaman kaset,
Jakarta, 10 Juli 2011.
____________________
19Anto Ismu Budianto, surat kepada penulis, 14 Desember

2010.
____________________
20Bambang Widjojanto, e-mail kepada penulis, 27 Oktober

2010.
Catatan :
1) Setelah nama narasumber disebutkan
jabatan/keahlian/kepakaran/pekerjaan;
2) Tempat dan waktu wawancara.

l. On-Line Information (Via Internet)


____________________
20Sejarah Majelis Permusyawaratan Rakyat” (On-line),

tersedia di: http://mpr.wasantara.net.id/sejarah.htm (9 Juli


2001).
____________________
21A. Tony Prasetiantono,“Perlu Solusi Utang Yang Non

Konvensional” (On-line), tersedia


di:http://www.kompas.com/kompas-cetak/0108/06/UTAMA/
anal 01.htm (6 Agustus 2001).

m. Catatan Penjelas
1) Tanpa penunjuk sumber referensi tertentu.
Catatan kaki dapat pula dimaksudkan untuk memberi
komentar atau menjelaskan yang diuraikan dalam naskah
skripsi. Contoh di bawah ini memperlihatkan catatan kaki
yang berisikan penjelasan tanpa penunjukkan kepada sumber
tertentu.
____________________
22Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia (1948) dan Dua

Perjanjian (Covenant) yang diterima di PBB pada tahun 1966,


menunjukkan bahwa hak-hak asasi tidak hanya terbatas pada
hak-hak di bidang sipil dan politik, tetapi juga mencakup hak-
hak di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

2) Dengan menunjuk sumber referensi tertentu.

37
Catatan berikut adalah catatan kaki dengan menunjuk kepada
sumber tertentu ditambah penjelasan atau komentar-
komentar.
____________________
23J. Mallincrodt, Het Adatrecht van Borneo (Leiden: M.

Dubbeldeman, 1928), h.50. Demikianlah Mallincrodt


memberi pengertian yang lain sama sekali kepada istilah
magic, dari misalnya J.G. Frazer atau sebagian besar dari
sarjana Ilmu Antropologi Budaya akan mengartikannya.
Menurut Mallincrodt, kekuatan magic itu adalah kekuatan
sakti, menurut Frazer, magic adalah ilmu gaib.

G. CARA PENULISAN YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK TERHINDAR


PLAGIASI
1. Penulisan isi Pasal peraturan perundangan dalam tanda kutip;
2. Penulisan Kutipan langsung dan tidak langsung sesuai dengan
ketentuan penulisan pada pedoman skripsi ini;
3. Daftar pustaka dan catatan kaki tidak perlu dilakukan pengecekan
persyaratan uji plagiarisme.

H. SINGKATAN-SINGKATAN DALAM CATATAN KAKI


1. Ibid
Singkatan ini berasal dari kata Ibidem yang berarti pada tempat yang
sama. Singkatan ini digunakan bila catatan kaki tersebut menunjuk
pada karya atau artikel yang telah disebut dalam catatan nomor
sebelumnya. Bila halamannya sama, maka hanya dipergunakan
singkatan Ibid. Bila halamannya berbeda maka sesudah singkatan
Ibid, ditunjukkan halaman yang dimaksud.

2. Op.Cit
Singkatan ini berasal dari kata Opere Citato yang berarti pada karya
yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan bila catatan itu menunjuk
kembali kepada sumber yang telah disebut terdahulu, tetapi diselingi
oleh sumber lain. Dalam hal ini sesudah nama pengarang (biasanya
nama keluarga) dicantumkan singkatan op.cit. Bila menunjuk pada
halaman atau jilid dan halaman, maka halaman atau jilid dan
halaman ditempatkan sesudah singkatan op.cit.

38
3. Loc.Cit
Singkatan ini berasal dari bahasa Latin Loco Citato yang berarti pada
tempat yang telah dikutip. Singkatan ini dipergunakan bila catatan itu
menunjuk pada halaman yang sama dari sumber yang telah disebut
sebelumnya, tetapi diselingi oleh sumber lainnya.

4. Supra
Adalah penunjukkan nomor rujukan yang sama dengan nomor
sebelumnya.Sebagai contoh, Supra catatan kaki nomor 12 berarti
keterangan catatan kaki nomor tersebut sama dengan keterangan
yang tertulis dalam catatan kaki nomor 12 sebagaimana dicantumkan
penulis itu sebelumnya.

5. Infra
Adalah penunjukkan nomor rujukan yang sama dengan nomor di
bawahnya. Sebagai contoh, Infra catatan kaki nomor 12 berarti
keterangan catatan kaki nomor tersebut sama dengan keterangan
yang tertulis dalam catatan kaki nomor 12 yang akan datang.

6. Et.al
Adalah singkatan dari et alii yang berarti lain-lain atau dan kawan-
kawan. Singkatan ini dipergunakan untuk mengiringi nama
pengarang/penyunting suatu karya tulis yang lebih dari tiga orang.
Setelah nama penulis/penyunting utama dicantumkan, kemudian
ditambahkan singkatan et al. ini. Penulisan et al. tidak perlu dicetak
miring.

7. Et seq atau Et seqq.


Adalah singkatan dari et sequens atau et sequentes yang berarti dan
halaman-halaman berikutnya. Singkatan ini dipakai sesudah
menyebut nomor halaman, misalnya: h. 205 et seq. berarti halaman
205 dan 206; h. 205 et seqq. berarti halaman 205, 206 dan 207 dan
seterusnya. Penulisan et seq. atau et seqq. tidak perlu dicetak miring.

8. [Sic!]
Adalah singkatan yang berarti seperti aslinya. Tanda ini dipakai dalam
kutipan apabila si pengutip tersebut merasa ada kekeliruan atau
kurang yakin atas kebenaran kutipannya, namun ia ”terpaksa” harus
menulis persis seperti naskah asli tersebut. Singkatan ini diletakkan
persis setelah kata dalam kutip yang diragukan kebenarannya itu.

39
Catatan:
Penulisan Ibid., Op.Cit., Loc.Cit., Supra, Infra, Et.seq atau Et.seqq ditulis
dengan huruf miring.

Contoh penggunaan singkatan dalam catatan kaki:


23Infra catatan kaki nomor 25.
24
Hikmahanto Juwana, “Serangan Koalisi Atas Libya”.Kompas, 1 April
2011, h.4. 25Pandji Setijo,Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar (Jakarta:
Universitas Trisakti, 2011), h. 3.
26Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar,Hukum Internasional
Kontemporer (Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 77.
27Ibid.
28Peter de Cruz,Perbandingan Sistem Hukum, Common Law, Civil Law

dan Socialist Law, terjemahan Narulita Yusron (Bandung: Nusa Media,


2010), h.150.
29Ibid., h. 151 et seq.
30Pandji Setijo, Op.Cit.,h. 5-6.
31Jawahir Thontowi, Pranoto Iskandar, Loc.Cit.
32Supra catatan kaki nomor 27.

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Daftar pustaka (Bibliografi) adalah sebuah daftar yang berisi judul
buku-buku, peraturan perundang-undangan, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai relevansi dengan
penulisan;
2. Fungsi daftar pustaka adalah memberikan deskripsi literatur dan
peraturan perundang-undangan yang dipergunakan sebagai rujukan
dalam penulisan.
3. Unsur-unsur daftar pustaka:
a. Nama lengkap pengarang;
b. Judul literatur dan peraturan perundang-undangan;
c. Data publikasi: tempat terbit, penerbit, tahun terbit, cetakan,
nomor jilid;
d. Untuk sebuah artikel disebutkan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
4. Ketentuan-ketentuan penulisan daftar pustaka:
a. Nama pengarang ditulis tanpa gelar akademik;

40
b. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabet;
c. Nama yang dipakai dalam urutan adalah Nama Keluarga. Jika
tidak ada nama keluarga, maka nama pengarang tidak perlu
dibalik. Nama yang dibalik diberi tanda koma antara nama
keluarga dan nama pengarang sendiri, sedangkan nama yang
tidak dibalik tidak perlu diberi tanda koma;
d. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang
dimasukkan dalam urutan alfabet;
e. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan
referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya,
nama pengarang tidak perlu ditulis lagi, tetapi diganti dengan
garis sepanjang 7 (tujuh) ketukan;
f. Jarak antara baris dengan baris dalam satu referensi adalah 1
spasi, tetapi jarak antara referensi yang satu dengan yang lainnya
adalah 2 spasi;.
g. Baris pertama dimulai dari marjin kiri. Baris kedua dan seterusnya
dalam satu referensi diberi jarak 6 ketuk (karakter) dari marjin
kiri.
h. Peraturan perundang-undangan ditulis dengan urutan sebagai
berikut :
1) Nomor peraturan perundang-undangan;
2) Tahun;
3) Nama atau judul peraturan perundang-undangan;
4) Lembaran Negara dan Tambahan Lembaran Negara.

Contoh penulisan daftar pustaka:


A. Tony Prasetiantono.“Perlu Solusi Utang Yang Non Konvensional”.(On-
line), tersedia di:http://www.kompas.com/kompas-
cetak/0108/06/UTAMA/ anal 01.htm (6 Agustus 2001).

Bridges, L. et.al.Evaluation Of The Public Defender Service In England and


Wales. London: Stationery Office, 2007.

Elliot, Catherine and Frances Quinn.English Legal System


(11thed).Harlow: Pearson, 2010.

Erwin Kallo. Perspektif Hukum Dalam Dunia Properti. Jakarta: Minerva


Athena Pressindo, 2008.

41
-------. Panduan Hukum Untuk Pemilik/Penghuni Rumah Susun,
Kondominium, Apartemen, Dan Rusunami. Jakarta: Minerva Athena
Pressindo, 2009.

Gorys Keraf. Diksi dan Gaya Bahasa (cet. XIII). Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2002.

Hutagalung, Arie Sukanti dan Markus Gunawan.Kewenangan


Pemerintah Di Bidang Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.

Lieke Lianadevi Tukgali. Fungsi Sosial Hak Atas Tanah Dalam Pengadaan
Tanah Untuk Kepentingan Umum. Jakarta: Kertas Putih
Communication, 2010.

P. Wignjosumarto. Peran Hakim Agung Dalam Penemuan Hukum


(Rechtvinding) dan Penciptaan Hukum (Rechtsschepping) pada Era
Reformasi Dan Transformasi.Majalah HukumVaria Peradilan,
Nomor 251, Oktober 2006.

Philipus M. Hadjon. Tanggung Gugat Lembaga Penjamin Simpanan


Sebagai Badan hukum Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun
2004, Seminar Nasional LPS Sebagai Wahana Perlindungan Dana
Simpanan Nasabah, Fakultas Hukum Unair Surabaya, 1 Juli 2006.

Sutan Remy Sjahdeini.Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata


Hukum Perbankan Indonesia(cet. I). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,
1999.

Indonesia, Undang-undang Perasuransian. UU No. 40 Tahun 2014. LN No.


337 Tahun 2014. TLN No. 5618 Tahun 2014.

Mahkamah Agung. Peraturan tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.


Perma No. 1 Tahun 2008.

42
A. KETENTUAN UJIAN PROPOSAL/ SKRIPSI
1. Penguji
a. Proposal dengan dibuat berita acara ujian proposal (lampiran
A.6), lembar penilaian (lampiran A.7)
1) Penguji terdiri dari 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu)
ketua, dan 1 (satu) anggota penguji yang memiliki
kemampuan di bidang metode penelitian dan 1 (satu)
anggota penguji yang memiliki kemampuan di bidang ilmu
yang terkait dengan materi skripsi;
2) Penguji sekurang-kurangnya mempunyai Jabatan Akademik
sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 27 ayat (8) dan (10), yaitu
Dosen tetap dan/atau Dosen Tidak tetap yang memiliki
jabatan akademik paling rendah Asisten Ahli bagi yang
berpendidikan Magister (S2).

b. Skripsi dengan dibuat berita acara ujian (lampiran A.22), lembar


penilaian (lampiran A.23) dan rekap nilai lampiran A.24)
1) Penguji terdiri dari 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu)
ketua, dan 2 (dua) anggota penguji, yang salah satu
diantaranya adalah Pembimbing Skripsi.
2) Dalam hal terdapat 2 (dua) pembimbing skripsi (pembimbing
I dan pembimbing II) maka Tim Penguji dapat terdiri dari 4
(empat) orang;
3) Penguji sekurang-kurangnya mempunyai Jabatan Akademik
sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 27 ayat (8) dan (10), yaitu
Dosen tetap dan/atau Dosen Tidak tetap yang memiliki
jabatan akademik paling rendah Asisten Ahli bagi yang
berpendidikan Magister (S2).

2. Panitera Ujian Proposal/Skripsi

43
Panitera ujian proposal/skripsi dilakukan oleh Dosen Tetap yang
belum memenuhi syarat sebagai penguji skripsi atau Tenaga
Penunjang yang berpendidikan Sarjana (S1).

3. Persyaratan Ujian Proposal/Skripsi


a. Persyaratan Ujian Proposal
1) Telah mendapat persetujuan judul skripsi dari Koordinator
Program Kekhususan;
2) Memenuhi syarat administrasi keuangan;
3) Pengajuan ujian proposal paling lama 14 (empat belas) hari
kerja setelah persetujuan judul skripsi dari Koordinator
Program Kekhususan;
4) Ujian proposal dilaksanakan minimal satu minggu setelah
pendaftaran proposal;
5) Pelaksanaan ujian proposal disesuaikan dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh Wakil Dekan I.

b. Persyaratan Ujian Skripsi


1) Telah menyelesaikan skripsi, dibuktikan dengan persetujuan
pembimbing skripsi pada lembar persetujuan skripsi (lihat
lampiran A.13);
2) Memenuhi syarat administrasi keuangan;.
3) Menandatangani surat pernyataan keaslian tulisan skripsi
(lampiran A.18);
4) Menandatangani surat pernyataan persetujuan publikasi
karya ilmiah untuk kepentingan akademis (lampiran A.19);
5) Menyerahkan Surat Keterangan Bebas Pinjaman Buku dari
Perpustakaan Fakultas;
6) Menyerahkan form uji bebas plagiarisme yang telah
ditandatangani oleh petugas Perpustakaan Fakultas yang
berwenang (lampiran A.12);
7) Menyerahkan buku bimbingan, yang digunakan sebagai bukti
adanya kegiatan bimbingan skripsi; lolos persyaratan uji
plagiarisme, dan memenuhi jumlah kehadiran mengikuti ujian
skripsi mahasiswa lain. Buku Bimbingan tersebut disimpan
oleh sekretaris bagian;
8) Pelaksanaan ujian skripsi minimal satu minggu setelah
pendaftaran permohonan ujian skripsi;
9) Pelaksanaan ujian skripsi disesuaikan dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh Wakil Dekan I;

44
4. Prosedur Ujian Proposal/Skripsi
a. Proposal
1) Mengambil formulir pendaftaran ujian proposal (lihat
lampiran A.4) dan sekaligus mengisi formulir pendaftaran
tersebut serta menyerahkan proposal sebanyak 3 (tiga)
eksemplar dalam bentuk soft cover kepada sekretaris bagian.
2) Melakukan pembayaran biaya ujian proposal di Sub Bagian
Administrasi Umum dan Keuangan.

b. Skripsi
1) Mengambil formulir permohonan ujian skripsi (lampiran
A.20) dan sekaligus mengisi formulir permohonan tersebut
serta menyerahkannya kepada sekretaris bagian, beserta:
a) Surat Usulan Tim Penguji Skripsi, yang diusulkan oleh
Ketua Bagian dan disetujui Wakil Dekan I (lampiran A.21)
b) skripsi dalam bentuk soft cover sebanyak 3 (tiga)
eksemplar, yang di dalamnya terdapat surat pernyataan
keaslian tulisan skripsi dan surat pernyataan persetujuan
publikasi karya ilmiah untuk kepentingan akademis, yang
telah ditandatangani di atas materai oleh mahasiswa yang
bersangkutan;
c) Surat Keterangan Bebas Pinjaman Buku dari Perpustakaan
Fakultas dan form uji bebas plagiarisme yang telah
ditandatangani oleh petugas Perpustakaan Fakultas yang
berwenang;
d) form uji bebas plagiarisme yang telah ditandatangani oleh
petugas Perpustakaan Fakultas yang berwenang
e) buku bimbingan skripsi;
2) Melakukan pembayaran biaya ujian skripsi di Sub Bagian
Administrasi Umum dan Keuangan.
.
5. Pelaksanaan Ujian Proposal/Skripsi
a. Proposal
1) Ujian proposal bertujuan untuk membantu mahasiwa agar
proposalnya dapat dilanjutkan ke tahap penelitian dan
penulisan skripsi;
2) Setiap proposal skripsi dipresentasikan dalam ujian proposal;
3) Ujian Proposal dilaksanakan di hadapan 3 (tiga) orang Tim
Penguji yang terdiri dari Ketua dan 2 (dua) orang anggota

45
yang memiliki keahlian di bidang metode penelitian atau
bidang ilmu yang terkait dengan materi skripsi;
4) Ujian Proposal berlangsung dalam rentang waktu satu jam.
5) Kegiatan ujian proposal terdiri dari:
a) Pengisian daftar hadir;
b) Presentasi proposal skripsi oleh mahasiswa pembuat
proposal;
c) Tanya jawab antara mahasiswa penulis proposal dengan
tim penguji;
d) Pemberian saran oleh tim penguji;
e) Penentuan kelayakan proposal skripsi untuk dilanjutkan
ke tahap penelitian dan penyusunan skripsi oleh tim
penguji;
f) Pengisian Berita Acara ujian proposal yang ditandatangani
oleh tim penguji dan mahasiswa yang bersangkutan;
g) Lembaran catatan penilaian tim penguji diserahkan
kepada Ketua Bagian melalui sekretaris bagian ke tahap
penulisan skripsi;
h) Apabila proposal penulisan skripsi dinyatakan tidak layak,
maka mahasiwa yang bersangkutan wajib memperbaiki
dan menempuh ujian proposal ulangan dengan penguji
yang sama dengan membayar biaya ujian proposal
ulangan di Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan;
i) Ujian proposal ulangan hanya diberikan kesempatan 1
(satu) kali;
j) Proses dan tata cara ujian proposal ulangan adalah sama
dengan proses dan tata cara ujian proposal.

b. Skripsi
1) Pengajuan ujian skripsi dapat dilakukan dalam waktu minimal
3 (tiga) bulan masa bimbingan (12 kali bimbingan) dan paling
lama 6 (enam) bulan masa bimbingan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan. Perpanjangan masa
bimbingan dapat dilaksanakan setelah memperoleh
persetujuan Ketua Bagian;
2) Ujian skripsi mahasiswa dilaksanakan oleh tim penguji yang
terdiri dari 3 (tiga) orang yang diusulkan oleh Ketua Bagian
dan disetujui Wakil Dekan I, kecuali terdapat 2 (dua )
pembimbing (I dan II) dapat terdiri dari 4 (empat) orang
(lampiran A.21);

46
3) Komposisi Penguji adalah 2 (dua) orang Dosen dari bagian
yang berkaitan dengan isi/materi skripsi dan 1 (satu) orang
Dosen dari luar bidang isi/materi skripsi.
4) Dalam hal adanya penggantian tim penguji, harus mendapat
persetujuan dari Ketua Bagian;
5) Bagi anggota Tim Penguji yang tidak dapat melaksanakan
tugasnya pada hari/tanggal/waktu yang telah ditetapkan,
wajib memberitahukan 1 (satu) hari sebelumnya kepada
Ketua Bagian;
6) Apabila ada anggota Tim Penguji yang tidak hadir 30 menit
sebelum pelaksanaan ujian skripsi dilaksanakan, Ketua Bagian
dapat menunjuk penguji pengganti, dengan persetujuan
Wakil Dekan I;
7) Ujian skripsi berlangsung dalam waktu satu jam, dengan
dibuat berita acara ujian (lampiran A.22), lembar penilaian
(lampiran A.23) dan rekap nilai lampiran A.24).

c. Tata cara Ujian Proposal/Skripsi diatur lebih lanjut dalam SOP.

6. Tata Tertib Ujian Proposal/Skripsi


a. Hadir 30 (tigapuluh) menit sebelum ujian proposal/skripsi
dimulai.
b. Berpakaian rapih dan sopan (laki-laki: kemeja putih berlengan
panjang dengan dasi hitam dan celana formal warna hitam,
perempuan: kemeja putih berlengan panjang dengan rok formal
warna hitam di bawah lutut).
c. Menggunakan sepatu formal warna hitam.

B. PENILAIAN UJIAN PROPOSAL/SKRIPSI


1. Penilaian
a. Proposal
1) Penilaian Proposal dinyatakan layak untuk dilanjutkan
menjadi penelitian skripsi oleh tim penguji, dengan bobot
nilai 10%;
2) Hasil penilaian dari Tim Penguji proposal harus di arsipkan
oleh panitera dan sekretaris bagian serta dilampirkan pada
waktu ujian skripsi sebagai komponen nilai ujian skripsi.

b. Skripsi

47
Penilaian ujian skripsi terdiri atas:
1) Komponen Utama
a) Kemampuan menjawab (ketepatan jawaban atas
pertanyaan penguji) dengan bobot nilai 35 %;
b) Mutu skripsi (dengan memperhatikan ketaatan kepada
Norma Penulisan Karya Ilmiah) dengan bobot nilai 25 %;
c) Hasil penelitian dengan bobot nilai 15%;
d) Penyajian skripsi (kemampuan mahasiswa dalam
mempresentasikan skripsinya) dengan bobot nilai 10 %;
e) Hasil penilaian ujian proposal nilai 10%.
2) Komponen Penunjang
Sikap (perilaku, tutur kata dan penampilan pada saat ujian),
dengan bobot nilai 5%.

2. Rentang Nilai Ujian Skripsi, sesuai dengan tabel di bawah ini:


Tabel VI.1
Rentang Nilai Ujian Skripsi
HURUF BOBOT ANGKA
A 4,00 80 n 100
A- 3,75 77 n < 80
B+ 3,50 74 n < 77
B 3,00 68 n < 74
B- 2,75 65 n < 68
C+ 2,50 62 n < 65
C 2,00 56 n < 62
D 1,00 45 n < 56
E 0 N < 45

3. Cara Penilaian
a. Proposal
1) Penilaian proposal dilakukan secara individual oleh masing-
masing penguji dan dinyatakan dalam bentuk angka dengan
rentang 0-100, untuk dilanjutkan menjadi penelitian skripsi
dan sebagai salah satu komponen nilai ujian skripsi;
2) Kriteria yang diuji adanya kesinambungan yang meliputi Judul
berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian, latar
belakang, pokok permasalahan, tujuan penelitian,

48
Ketersediaan data (yang terlihat pada Kerangka
Konsepsional/Kerangka Teori), dan Metode Penelitian Ilmu
Hukum;
3) Hasil penilaian ujian proposal yang dibuat oleh Panitera
diberikan kepada: mahasiswa sebagai bahan masukan untuk
membuat skripsi, dan ketua bagian sebagai bahan masukan
untuk mengusulkan pembimbing skripsi kepada pimpinan.

b. Skripsi
1) Penilaian dilakukan secara individual oleh masing-masing
penguji dan dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang
0-100;
2) Dalam memberikan penilaian mengenai kemampuan
menjawab, harus diperhatikan pula kemampuan mahasiswa
dalam menjawab pertanyaan dari penguji lain;
3) Toleransi selisih nilai angka antara tim penguji tidak boleh
lebih dari 20 (dua puluh) point;
4) Dalam hal terjadi selisih lebih dari 20 (dua puluh) point maka
harus dirundingkan diantara tim penguji;
5) Hasil penilaian akhir merupakan gabungan nilai dari masing-
masing penguji, kemudian dibagi sesuai dengan jumlah
penguji untuk kemudian dikonversi dalam bentuk huruf.

4. Lulus Ujian Proposal/Skripsi


dengan Perbaikan
a. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan kewajiban untuk
memperbaiki proposal/skripsi, harus menyerahkan perbaikan
dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja.
b. Jika kewajiban tersebut tidak dipenuhi, maka mahasiswa yang
bersangkutan dinyatakan tidak lulus, dan wajib menempuh ujian
ulang.

5. Tidak Lulus Ujian


Proposal/Skripsi
a. Proposal
1) Mahasiswa dinyatakan tidak lulus ujian proposal/tidak dapat
dilanjutkan, apabila mendapat nilai D atau E (nilai <56).
2) Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian
proposal/tidak dapat dilanjutkan,, diberi kesempatan
mengulang ujian proposal satu kali lagi.

49
b. Skripsi
1) Mahasiswa dinyatakan tidak lulus ujian skripsi apabila
mendapat nilai D dan E;
2) Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, diberi
kesempatan mengulang ujian skripsi satu kali lagi;
3) Ketidaklulusan ujian skripsi yang disebabkan kurangnya
kemampuan menjawab, maka kepada mahasiswa yang
bersangkutan diberi kesempatan ujian ulang dalam jangka
waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak ujian
dilaksanakan;
4) Ketidaklulusan yang disebabkan kurangnya mutu skripsi,
kepada mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan
untuk memperbaiki skripsi dalam jangka waktu paling lama 14
(empat belas) hari kerja sejak ujian dilaksanakan;
5) Jika ujian ulang atau perbaikan atau penyerahan melampaui
batas waktu yang ditentukan, menyebabkan yang
bersangkutan tidak dapat mengikuti yudisium pada semester
berjalan.

6. Perbaikan Nilai Ujian Proposal/Skripsi


a. Perbaikan nilai ujian skripsi dapat dilakukan oleh mahasiswa yang
memperoleh nilai kurang dari A.
b. Perbaikan dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak
nilai diumumkan.

7. Prosedur Ujian Ulang dan Perbaikan Nilai Skripsi


a. Proposal
1) Ujian ulang proposal dapat dilakukan dengan memperbaiki
proposal;
2) Menyelesaian administrasi keuangan untuk ujian ulang
proposal.

b. Skripsi
1) Menyelesaikan administrasi keuangan untuk ujian ulang
maupun ujian perbaikan nilai ujian skripsi;
2) Melakukan proses bimbingan ulang skripsi pada Pembimbing
Skripsi;
3) Memperbaiki materi skripsi.

50
8. Tata cara Penilaian Ujian Proposal/Skripsi diatur lebih lanjut dalam
SOP.

C. KEWAJIBAN MENYERAHKAN SKRIPSI


1. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsi dalam bentuk hardcopy
maupun softcopy yang telah mendapat persetujuan dan pengesahan
paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggal ujian skripsi;
2. Skripsi dalam bentuk hard copy sesuai dengan ketentuan konvensi
naskah;
3. Skripsi dalam bentuk soft copy disimpan dalam bentuk file dengan
program PDF, yang tidak dapat diubah, disalin dan dicetak;
4. Karya ilmiah hasil skripsi dengan program PDF untuk dipublikasikan
dalam e-jurnal dan jurnal nasional (lihat lampiran 19);
5. Kewajiban menyerahkan skripsi merupakan prasyarat untuk
mengikuti yudisium.

D. SANKSI
1. Skripsi yang tidak memenuhi persyaratan administrasi keuangan dan
akademik tidak dapat diproses;
2. Skripsi yang secara substantif tidak memenuhi ketentuan dalam buku
pedoman ini dinyatakan batal dan wajib diperbaiki;
3. Skripsi yang terbukti merupakan hasil plagiat dinyatakan batal demi
hukum dan yang bersangkutan dinyatakan Drop Out /DO (lampiran
A.18);
4. Skripsi yang tidak diserahkan sebagaimana diatur dalam huruf D
angka 1, maka nilai yang telah diperoleh dinyatakan batal dan harus
menyusun skripsi kembali, sepanjang masa studinya masih
memungkinkan.

E. KETENTUAN KHUSUS
Hal-hal yang belum diatur atau yang memerlukan pengaturan khusus
ditetapkan oleh Dekan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Fakultas.

51

Anda mungkin juga menyukai