Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN AL-IKHLAS BINA INSANI (ABI)

ANGGARAN DASAR
MUQADDIMAH
‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّرِح يِم‬
Dalam menyikapi era globalisasi yang diwarnai oleh semakin meningkatnya ilmu pengetahua
dan teknologi, maka seluruh manusia yang mendambakan kenyamanan dan keseimbangan
hidup harus pula membekali dirinya dengan keimanan dan ketaqwaan.

Pancasila sebagai falsafah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi warga
Negara Republik Indonesia adalah sebagai suatu landasan kehidupan yang mengandung nilai-
nilai keseimbangan lahiriah dan bathiniyah sehingga menjadikan kehidupan yang sejahtera bagi
pengamalnya, permasalahan yang timbul adalah ternyata Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu
tingkat kesadaran dan kualitas manusianya belum sama bahkan cenderung masih lemah.
Padahal potensi untuk itu ternyata masih cukup tersedia pada dirinya dan terutama di
lingkungan generasi muda sebagai pewarisnya.
Keteladanan Nabi Muhammad Saw membuktikan bahwa pendayagunaan sumber daya manusia
membutuhkan satu pusat kelembagaan atau institusi pendidikan dan pengajaran, dakwah islam
dan pengembangan sosial budaya dan itu telah menghasilkan pembinaan umat yang sempurna,
sejahtra lahir dan batin serta diridoi oleh Allah Swt.
Terdorong oleh kondisi dan situasi yang seperti tersebut di atas, maka sambil memohon ridho
dan kekuasaan kepada Allah SWT, Yayasan Al-Ikhlas Bina Insani (ABI) mengembangkan
kiprahnya dalam menanamkan keimanan dan ketakwaan umat yang diwarnai dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang berwawasan lingkungan.
Kesuksesan pembangunan manusia sempurna (insan kamil) dan pembinaan masyarakat Islam,
banyak terfokus pada kesempurnaan peribadatan serta pendidikan. Dengan kesempurnaan
peribadatan serta pendidikan ini – baik pendidikan yang berorientasi hati maupun akal,insan-
insan yang bertaqwa, berbudi luhur, berilmu yang amaliyah dan beramal ilmiyah,
bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan negara, diharapkan lebih mudah untuk
diwujudkan
Usaha tersebut insya Allah diwujudkan dalam bentuk perpaduan antara Pendidkan Formal SMP,
SMA, SMK. Non Formal PKBM, dan Pendidikan Pesantren dari Kitab-kitab salaf ditambah
dengan keterampilan Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Tahfidz Al-Qur’an. Untuk mencapai
usaha tersebut, maka perlu disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Al-
Ikhlas Binan Insani (ABI)yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN STATUS
PASAL 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Yayasan ini bernama”YAYASAN AL-IKHLAS BINA INSANI“ (selanjutnya disebut Yayasan ABI) dan
berkedudukan di Jalan Ace Tabrani KM 01 Panjaungan, Desa. Kalong 1, Kecamatan.
Leuwisadeng Kabupaten. Bogor, Jawa Barat-Indonesia.

PASAL 2
STATUS
Yayasan ini terdaftar secara resmi di kantor notaris pada tanggal 16 september 2020, sesuai
Akta perubahan Notaris Khadijah Budhi Astuti,S.H. No: 11 Tanggal 16 september 2020, Surat
Keputusan Mentri Hukum dan Ham AHU-AH.01.06-0020379 Tahun 2020 dan berlaku untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
BAB II
AZAS, VISI DAN MISI
PASAL 3
AZAS
Yayasan ini berazaskan :
1. Agama Islam berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist.
2. berhaluan Ahlus-Sunnah wa al-Jamaah.
3. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
PASAL 4
VISI
Menjadikan Yayasan ABI sebagai lembaga pengkaderan Umat dan Bangsa, serta menjadikan
siswa/Santri berprestasi, calon ulam/Umaro Dan Karyawan profesional / pengusaha muslim.
PASAL 5
MISI
1. Memadukan sistem pendidikan sekolah dan sistem pendidikan pesantren,dengan
sekolah umum berbasis pesantren tingkat SMP, SMA, SMK terpadu ABI dengan program
boarding school sebagai program unggulan dan program reguler dengan sistem
pendidikan full day scchool.
2. Mengembangkan pengusaha IPTEK & IMTAK guru dan staff yang membina siswa/santri
dengan pola pendidikan uswatun hasanah.
3. Mengembangkan sarana dan prasarana yang memadai untuk melaksanakan pendidikan
islam yang kaffah.
4. Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sebagai mitra pendukung didalam dan
luar negeri.
BAB III
TUJUAN DAN UPAYA
PASAL 6
TUJUAN
Tujuan Yayasan ini:
 Meningkatkan kualitas ibadah masyarakat demi terciptanya muslim yang bertaqwa,
berbudi luhur, berpengetah uan mumpuni, cakap dan terampil serta bertanggungjawab
terhadap agama, bangsa dan negara.
 Membumikan ajaran Islam yang menganut faham Ahlusunnah wal Jama’ah untuk
terwujudnya tatanan masyarakat yang maslahat, sejahtera serta demi terciptanya rahmat
bagi semesta.
 Meningkatkan SDM dan fasilitas pendidikan demi tercapainya upaya peningkatan kualitas
pendidikan.
PASAL 7
UPAYA
1. Menyelenggarakan Pendidikan Formal SMP, SMA, SMK Terpadu yang keseluruhannya
disesuaikan dengan kurikulum Pemerintah dan Kurikulum Yayasan
2. Menyelenggarakan Pendidikan Non Formal mulai dari pendidikan Paket A, B, C,
3. Menyelenggarakan pengajian umum,
4. Menyelenggarakan Usaha-Usaha Perdagangan yang halal,
5. Membuka dan mengelola pondok pesantren
6. Menyelenggarakan Usaha Koperasi,
7. Mengembangkan usaha-usaha lain melalui kerjasama dengan pihak dalam maupun luar
Yayasan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak guna terwujudnya tatanan masyarakat
madani.
BAB IV
STRUKTUR DAN ORGAN YAYASAN
PASAL 8
ORGAN YAYASAN
1. Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Dewan Pembina, Pengawas dan Pengurus.
2. Pengurus ini terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa divisi (sesuai
kebutuhan), semuanya diangkat oleh Dewan Pembina untuk 1 Periode (5 tahun) dan
dapat dipilih kembali
PASAL 9
DEWAN PEMBINA
1. Dewan Pembina adalah organ Yayasan tertinggi yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
2. Dewan Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota Pembina, sebanyak-banyaknya 9
orang.
3. Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya diangkat
sebagai ketua Dewan Pembina.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Pembina adalah perseorangan sebagai
pendiri Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat Anggota Dewan
Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan.
5. Dalam hal Yayasan oleh karena sebap apapun tidak mempunyai anggota Dewan Pembina,
maka dalam waktu 30 (Tiga Puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib
diangkat anggota Dewan Pembina berdasarkan keputusan Rapat Gabungan Anggota
Pengawas dan Anggota Pengurus Yayasan.
6. Seorang anggota Dewan Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Dewan Pembina
paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran
PASAL 10
MASA JABATAN DEWAN PEMBINA
1. Masa Jabatan Dewan Pembina tidak ditentukan lamanya.
2. Jabatan anggota Dewan Pembina akan berakhir dengan sendirinya, apabila anggota
Dewan Pembina tersebut :
3. Meninggal dunia.
4. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam
pasal 11 ayat 6.
5. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan Pembina .
7. Dinyatakan dibawah pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.
8. Dilarang untuk menjadi anggota Dewan Pembina berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
PASAL 11
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PEMBINA
1. Dewan Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Dewan Pembina.
2. Kewenangan Dewan Pembina meliputi :
3. Memegang kekuasaan tertinggi dalam Pengangkatan dan atau pemberhentian anggota
Pengurus dan anggota Pengawas Yayasan.
4. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
5. Menerima laporan tahunan dari Pengurus Yayasan.
6. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan
7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Pembina, maka segala tugas dan
wewenang yang diberikan kepada Ketua Dewan Pembina atau anggota Dewan Pembina
berlaku pula baginya.
PASAL 12
PENGURUS
Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan yang sekurang-
kurangnya terdiri dari :
1. Seorang Ketua.
2. Seorang Sekretaris.
3. Seorang Bendahara.
4. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat
menjadi Ketua Umum.
5. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang diantaranya
diangkat menjadi Sekretaris Umum.
6. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang
diantaranya,diangkat menjadi Bendahara Umum.
PASAL 13
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kebijakan-kebijakan dan program
program yayasan serta bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk
kepentingan Yayasan.
1. Pengurus bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan
Yayasan.
2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
3. Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
kejadian dengan persetujuan dari Dewan Pembina.
4. Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal mengikat Yayasan sebagai
penjamin utang dan atau membebani Kekayaan Yayasan demi kepentingan lain.
5. Ketentuan tentang rincian wewenang dan tugas Pengurus diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga Yayasan.
Pasal 14
MASA JABATAN DAN KEANGGOTAAN PENGURUS
1. Masa Jabatan Pengurus dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih
kembali
2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :
3. Meninggal Dunia.
4. Mengundurkan Diri.
5. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.
6. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pembina.
7. Masa Jabatan berakhir.
8. Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.
9. Dalam hal Anggota Pengurus mengundurkan diri maka harus memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengurus dan Dewan Pembina paling lambat
30 (Tiga Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
Pasal 15
PENGAWAS
Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat
kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
1. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.
2. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di antaranya
dapat diangkat seagi Ketua Pengawas.
Pasal 16
TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS
1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
Pengawas untuk kepentingan Yayasan.
2. Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama
Pengawas.
1. Pengawas berwenang memeriksa dokumen, pembukuan dan memasuki bangunan
halaman atau tempat yang dipergunakan Yayasan.
2. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi peringatan
kepada Pengurus Yayasan.
Pasal 17
MASA JABATAN DAN KEANGGOTAAN PENGAWAS
1. Masa Jabatan Pengawas dalam 1 (satu) periode adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih
kembali.
2. Jabatan Pengurus berakhir apabila :
3. Meninggal Dunia.
4. Mengundurkan Diri.
5. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan.
6. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pembina.
7. Masa Jabatan berakhir.
8. Tidak aktif secara berturut-turut selama 1 (satu) tahun.
9. Dalam hal Anggota Pengawas mengundurkan diri maka harus memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengawas dan Dewan Pembina paling lambat
30 (Tiga Puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

BAB V
RAPAT-RAPAT DAN PERTANGGUNGJAWABAN
PASAL 18
RAPAT-RAPAT
Rapat adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan dan ketetapan yayasan yang
dilakukan di masing-masing organ yayasan.
Rapat-rapat didalam yayasan ini terdiri dari:
1. Rapat Dewan Pembina.
2. Rapat Pengurus.
3. Rapat Pengawas.
4. Rapat Gabungan.
5. Rapat-rapat lain yang dianggap perlu.
Pasal 19
KETENTUAN RAPAT
Ketentuan lebih lanjut tentang rapat-rapat sebagaimana tersebut pada pasal 18 akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
PASAL 20
PEMBUKUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Tahun buku Yayasan adalah tahun almanak. Pengurus diwajibkan membuat pembukuan yang
tertib dan benar mengenai yaysan ini dan dipertanggungjawabkan kepada Dewan Pembina.

BAB VI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
PASAL 21
KEKAYAAN YAYASAN
Kekayaan Yayasan ini lebih berupa tanah, bangunan dan barang-barang inventaris yang terdiri
dari :
 Bangunan masjid dan barang-barang inventarisnya.
 Bangunan sekolah Madrasah SMP serta barang-barang inventarisnya.
 Gedung Aula
 Bangunan sekolah SMA dan SMK serta barang-barang inventarisnya.
 1 (satu) unit bagunan tempat usaha.
 Tanah Hibah (berupa sawah dan tanah kering)

BAB VII
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
PASAL 22
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Perubahan Anggaran Dasar Yayasan dapat dilakukan atas Keputusan Rapat Majelis Yayasan
yang khusus diadakan untuk keperluan itu dan keputusan harus disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari anggota rapat yang hadir.
PASAL 23
PEMBUBARAN
Pembubaran Yayasan ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rapat Majelis Yayasan
yang sengaja diadakan untuk keperluan itu dan dihadiri sedikitnya 3/4 dari anggota Yayasan
serta disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota Yayasan yang hadir, dan penyelesaian
likuidasi dilakukan oleh para anggota Pengurus. Jika setelah likuidasi masih ada sisa kekayaan,
maka sisa kekayaan yayasan tersebut harus diberikan kepada badan yang mempunyai tujuan
sama dengan Yasyasan ini atau kepada badan sosial lain yang disetujui oleh rapat pembubaran.

PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam Anggaran Dasar ini dapat dapat
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


YAYASAN AL-IKHLAS BINA INSANI (ABI)

PEMBUKAAN
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta di dorong oleh keinginan luhur dan sadar
sepenuhnya akan tanggung jawab kami sebagai warga negara dan insan yang beragama serta
memiliki kepedulian terhadap sesama, maka dengan ini kami menyatakan bahwa kita sebagai
makhluk sosial mempunyai tanggung jawab yang sama dalam membentuk dan
mempersaiapkan generasi penerus bangsa yang berkepribadian, beragama, dan berjiwa sosial
dalam tatanan masyarakan yang berperikemanusiaan.
Permasalah sosial, kemanusianan dan keagamaan yang ada di masyarakat haruslah di data dan
diperhatikan dengan kesungguhan dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk di dalamnya
elemen-elemen pemerintahan, organisasi-organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan serta
kelompok-kelompok masyarakat yang peduli dan mempunyai tujuan dan tanggung jawab yang
sama terhadap fenomena kehidupan di negri ini.
Dengan didasari kebutuhan dan kepedulian tersebut dan untuk tertib serta teraturnya
mekanisme kerja serta pemerataan tugas seluruh elemen Yayasan Al-Ikhlas Bina Insani (ABI)
maka disusunlah Anggaran Rumah tangga Yayasan Al-Ikhlas Bina Insani (ABI) sebagai berikut.

BAB I
UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan uaraian dan atau memuat hal-hal yang tidak atau
belum di atur dalam Anggaran Dasar
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN, VISI dan MISI
Pasal 2
Yayasan mempunyai maksud dan tujuan di Bidang Sosial, Keagamaan dan Kemanusiaan.
Pasal 3
 Yayasan sebagai lembaga sosial, keagaman dan kemanusiaan perlu memiliki visi, misi,
 Pembina, pengawas dan seluruh pengurus Yayasan harus memahami dan mengamalkan
hal-hal tersebut sebagai idealisme Yayasan
Pasal 4
Visi ( Program kerja Jangka Panjang )
Menjadikan Yayasan ABI sebagai lembaga pengkaderan Umat dan Bangsa, serta menjadikan
siswa/Santri berprestasi, calon ulam/Umaro Dan Karyawan profesional / pengusaha muslim.
Pasal 5
Misi ( Program Kerja Jangga Pendek )
1. Memadukan sistem pendidikan sekolah dan sistem pendidikan pesantren,dengan
sekolah umum berbasis pesantren tingkat SMP, SMA, SMK terpadu ABI dengan program
boarding school sebagai program unggulan dan program reguler dengan sistem
pendidikan full day scchool.
2. Mengembangkan pengusaha IPTEK & IMTAK guru dan staff yang membina siswa/santri
dengan pola pendidikan uswatun hasanah.
3. Mengembangkan sarana dan prasarana yang memadai untuk melaksanakan pendidikan
islam yang kaffah.
4. Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sebagai mitra pendukung didalam dan
luar negeri.
BAB III
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
PASAL 6
Pengelolaan Keuangan Yayasan:
1. Sebagian dana dari unit di bawah Yayasan disetorkan kepada Yayasan melalui bendahara
dan disimpan di rekening yayasan.
2. Dana yang dikelola oleh Bidang/lembaga, sesuai dengan peruntukan dan pendapatannya
yang merupakan hasil pengembangan usaha masing-masing unit.
3. Pemasukan sebagai sumber keuangan dan Pengeluaran sebagai beban biaya dari yayasan
dan yang terkait dibukukan dengan baik dan benar.
4. Yayasan wajib memenuhi peraturan dan perundang-undangan dalam hal kaitan dengan
Instansi Pemerintah sebagai Pelaporan yayasan.
5. Hal hal detil terkait dengan Pengelolaan keuangan diatur dalam Peraturan Pengurus
Yayasan dan tidak bententangan dengan AD/ART Yayasan.
PASAL 7
Kekayaan Yayasan ini berupa tanah, bangunan dan barang-barang inventaris yang terdiri dari:
1. Tanah Hibah
2. Pendapatan berupa Kotak Amal
3. Pendapatan yang terdiri dari :
4. Hasil usaha dari unit unit Yayasan
5. Pendapatan lain yang bersifat insidentil
6. Bantuan masyarakat yang halal dan tidak mengikat
7. Bantuan instansi Pemerintah dan swasta yang halal dan tidak mengikat
8. Setiap penghasilan dari tanah dan atau barang serta fasilitas yang dimiliki oleh yayasan.

BAB IV
ORGAN YAYASAN
Pasal 8
 Organ Yayasan yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, terdiri dari:
1. Pembina
2. Pengawas
3. Pengurus
 yang di maksud dalam Anggaran Rumah Tangga ini, terdiri dari:
1. Ketua Pengurus
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Pelaksana Kegiatan
a) Bidang Pendidikan Formal dan non formal (SMP, SMA, SMK)
b) Bidang social
c) Bidang Kemanusiaan
d) Bidang Keagamaan
e) Koprasi
 Seluruh Pengurus Yayasan tersebut di poin ( 2 ) memegang janatan masing-masing dan
menjalankan tugas sesuai program kerja yang di tuangkan dalam buku kerja Yayasan
BAB V
PEMBINA
Pasal 9
Ruang Lingkup
 Pembina dalam organ Yayasan yang mempnyai kewenangan yang tidak di serahkan
kepada pengurus atau pengawas
 Pembina terdiri dari seorang ketua Pembina dan seorang atau lebih anggota Pembina
 Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota Pembina, maka dalam waktu 30 ( Tiga Puluh )
hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota Pembina berdsarkan
keputusan rapat gabungan anggota pengawas dan anggota pengurus.
 Anggota Pembina tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota
pengawas
 Yang dapat menjadi anggota Pembina adalah orang perseorangan sebagai pendiri
Yayasan dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina dinilai
memeiliki dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan
Pasal 10
Kewenangan
 Membuat persetujuan jika Yayasan membuat kantor cabang, baik di luar maupun di
wilayah Indonesia
 Memutuskan mengenai perubahan anggaran Dasar
 Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus
 Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar
 Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan
 Menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran yayasan
 Pengesahan laporan tahunan
 Meminta ke laporan keuangan secara rutin
 Penunjukan likuidator dalam hal yayasan dibubarkan
Pasal 11
Kewajiban
 Memahami anggaran dasar dan anggaran rumahtangga yayasan
 Mengadakan rapat pembina paling sedikit satukali dalam 1( satu ) tahun
 Mengangkat dan memberhentikan pengurus
 Mengankat dan memberhentikan pengawas
 Mengadakan rapat setiap waktu bila di anggap perlu atas permintaan tertulis dari
pengurus atau pengawas
 Membuat panggilan rapat Pembina paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat di adakan
 Meyelenggarakan Rapat Tahunan paling lambat Lima ( 5 ) bulan setelah tahun buku
yayasan di tutup
 Melakukan evaluasi tentang
1. Kekayaan Yayasan
2. Hak dan kewajiban Yayasan
3. Analisa program kerja yayasan tahun yang lampau
4. Laporan tahunan pengurus
5. Penetapan kebijakan umum yayasan
6. Pengesahan program kerja dan aggaran tahunan Yayasan
 Meminta Laporan Bulanan dan tahunan dari pengurus mengenai:
1. Pelaksanaan Program Kerja
2. Laporan keuangan Yayasan
Pasal 12
Masa jabatan Pembina
 Masa jabatan Pembina tidak di tentukan lamanya
 Jabatan Pembina dan anggota pembina berakhir dengan sendirinya apabila
1. Meninggal dunia
2. Menhgundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di atur dalam
anggaran dasar pasal 7 ayat 7
3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang undangan
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Dinyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan
pengadilan
6. Dilarang menjadi anggota Pembina Karena paraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB VI
PENGAWAS
PASAL 13
Ruang lingkup
 Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan
 Pengawas terdiri dari seorang ketua pengawas seorang dan atau lebih anggota pengawas
 Dalam hal yayasan tidak memiliki anggota pengawas, maka dalam kurun waktu 30 ( Tiga
puluh ) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib di angkat anggota pengawas
berdasarkan keputusan rapat Gabungan Anggota Pembina dan anggota pengurus
 Pengawas di angkat Pembina melalui rapat Pembina untuk jangka waktu 5 ( Lima ) tahun
dan dapat di angkat kembali
 Anggota pengawas tidak merangkap sebagai anggota pengurus dan atau anggota
Pembina
Pasal 14
Kewenangan
 Bertindak untuk dan atas nama Yayasan
 Memasuki bangunan/ halaman lain yang digunakan yayasan
 Memeriksa dokumen
 Memeriksa pembukuan dan mencocokan nya dengan uang kas
 Mengetahui segala tindakan yang telah di jalankan oleh pengurus
 Memberi peringatan kepada pengurus
 Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara satu orang atau lebih pengurus,
apabila pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pasal 15
Kewajiban
 Memahami anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yayasan
 Memahami visi dan misi Yayasan
 Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh dengan tanggung jawab menjalankan
tugas pengawasan untuk kepentingan yayasan
 Memeriksa laporan-laporan dan program kerja pengurus termasuk di dalamnya
memeriksa laporan keuangan
Pasal 16
Masa jabatan
 Masa jabatan pengawas dan anggota pengawas adalah 5 ( Lima ) tahun dan dapat
diangkat kembali
 Jabatan pengawas dan anggota pengawas beakhir dengan sendirinya apabila :
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di atur dalam
anggaran dasar
3. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan
4. Di berhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Di nyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan
pengadilan

BAB VII
PASAL 17
Ruang lingkup
 Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan, yang
sekurang-kurang nya terdiri dari:
1. Seorang Ketua
2. Seorang Sekretaris
3. Seorang Bendahara
 Anggota pengurus tidak merangkap sebagai anggota Pembina dan atau anggota
pengawas
 Dalam hal diangkat lebih dari seorang ketua maka Satu (1 ) orang di antaranya di angkat
sebagai ketua umum
 Dalam hal di angkat lebih dari seorang sekretaris maka 1 ( Satu ) orang di antaranya
diangkat sebagai sekretaris umum
 Dalam hal diangkat lebih dari seorang bendahara maka 1 ( Satu ) orang di antaranya
diangkat sebagai bendahara umum
 Pengurus diangkat oleh Pembina untuk jangka waktu lima ( 5 ) tahun dan dapat di angkat
kembali
 Dalam hal jabatan pengurus kosong, maka dalam waktu paling lambat 30 ( tiga puluh )
hari dari kekosongan tersebut, pengurus harus menyelenggarakan rapat untuk
pengangkatan pengurus baru dan sementara yayasan di urus oleh pengawas
 Dalam hal terjadi penggaantian pengurus, maka dalam waktu ( 30 ) tiga puluh hari dari
pergantian pengurus baru, Pembina harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis
kepada Mentri Hukum da HAM RI dan intansi terkait
 Dalam hal yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan
dengan pengurus maka Yayasan di wakili oleh pengawas
Pasal 18
Kewenangan
 Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina, pengawa, atau pelaksana kegiatan
 Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan
yayasan
 Pengurus berhak mewakili Yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan ( tidak termasuk mengambil
uang yayasan di Bank )
2. Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha
baik dialam negri maupun diluarnegri.
3. Memberi atau menerima pengalihan harta tetap
4. Memberi atau dengan cara lain mendapatkan /memperoleh harta – harta atas nama
Yayasan
5. Menjual atua dengan cara lain melepaskan kekayaan yayasan serta menggunakan /
membebani kekayaan yayasan
6. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan, pengurus dan
atau pengawas Yayasan atau seorang yang bekerja pada Yayasan, yang perjanjian
tersebut bermanpaat bagi tercapainya maksud dan tujuan Yayasan
 Pengurus tidak berwenang dalam hal
1. Mengikat yayasan sebagai penjamin utang
2. Membebani kekayaan yayasan untuk kepentingan pihak lain
3. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan yayasan, pengurus dan
atau pengawas yayasan atau seseorang yang bekerja pada yayasan, yang perjanjian
tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan yayasan
 Ketua bersama-sama dengan salah seorang anggota pengurus lainya berwenang
bertindak untuk dan atas nama pengurus serta mewakili yayasan
 Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan yayasan
berdasarkan keputusan pengurus
Pasal 19
Hak dan Kewajiban
 Memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yaysan
 Memahami visi dan misi Yayasan
 Pengurus wajib membuat program kerja dan rancangan Anggaran tahunan Yayasan untuk
di sahkan oleh Pembina
 Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang di tanyakan oleh
pengawas
 Setiap anggota pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalan \
kan tuganya dan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang belaku
 Ketua harus menjalankan segala tugas dan wewenang yayasan
 Sekretaris bertugas mengelola administrasi yayasan
 Bendahara bertugas mengelola keuangan Yayasan dan membuat Rancangan Anggaran
pendapatan Belanja Yayasan
 Pengurus dapat menerima gaji, upah, atau honorarium apabila pengurus yayasan:
1. Bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendirian dan pengawas
2. Melaksanakan Kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh
 Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan pola-pola kebijakan umum yayasan,
secar khusus pengurus bertindak atas nama dan bertanggung jawab kepada Pembina atas
pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah di gariskan meliputi:
1. Pengangkatan Pelaksan Kegiatan
2. Perekrutan pegawai
3. Pencarian Dana Kegiatan
4. Pengelola Keuangan
 Pengurus berhak mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

Pasal 20
Uraian Tugas Pengurus
 KETUA PENGURUS, bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan yayasansehingga
tercapai Visi dan Misi Yayasan, tugas pokoknya adalah:
1. Melaksanakan semua ketentuan dasar yayasan dalam AD/ART peraturan khusus dan
kebijakan Yayasan
2. Menentukan dan memutuskan semua ketentuan dan kebijakan dalam rangka
pengembangan Yayasan berupa program pelayanan kepda masyarakat dan meminta
masukan dari ketua bidang sosial, Ketua Bidang Kemanusiaan, ketua bidang ke agamaan
dan pengurus lainya
3. Memberikan arahan dan meminta laporan dari ketua bidang sosial, Ketua bidang
kemanusiaan, ketua bidang keagamaan dan pengurus lainnya mengenai perkembangan
Yayasan
4. Menyelenggarakan rapat-rapat ( Rapat Pengurus, Rapat Gabungan ) dalam mengambil
keputusan penting
5. Bertintadak sebagai wakil dari yayasan
6. Menandatangani semua surat-surat dan dokumentasi penting yayasan
7. Mempertanggung jawabkan perkembangan yayasan di depan Rapat tahunan
 SEKRETARIS, bertugas melaksanakan kesektariatan pengurus dan yayasan meliputi:
1. Menyimpan dan menyusun surat-surat dokumentasi yayasan dalam Dokumen yang baik
dan yang benar sehingga memudahkan apabila ada audit / pemeriksaan
2. Membantu ketua pengurus dalam menyelenggarakan rapat-rapat, terutama dalam
menyusun acara dan agenda rapat
3. Membantu Ketua Bidang dalam pembuatan surat-surat penting ( Proposal, Undangan
dan lain – lain )
4. Ikut menandatangani surat-surat penting dan dokumentasi yayasan
5. Membantu ketua pengurus dalam menyusun konsep dasar AD/ART yayasan, peraturan
khusus, dan kebijakan yayasan
6. Membantu Ketua Pengurus dalam menyusun laporan pertanggung jawaban Yayasan
dalam Rapat Tahunan
7. Membuat Notula Rapat dan mendistribusikannya
 BEDAHARA, bertanggung jawab terhadap masalah
1. Membantu dan mengawasi keluar masuknya keuangan Yayasan
2. Menyusun perencanaan profit dan loss dari perencanaan Yayasan
1. Menyusun Laporan dan Analisa Laporan Keuangan ( Bulanan, Kwartal, Tahunan )
2. Mengambil dan menyetor keuangan yayasan kepada bank yang di tunjuk
3. Melakukan tutup buku setiap bulan dengan menginput semua data
4. Membuat dan menerbitkan laporan keuangan aktual bulanan, kwartalan, Tahunan, baik
yang berbentuk standar maupun yang berbentuk khusus dan mempublikasikan laporan
tersebut setelah di tandatangani ketua pengurus dan pengawas
5. Membuat Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Yayasan ( RAPBY )
6. LAIN-LAIN yang berhubungan dengan ke uangan
Masa Jabatan
Pasal 21
 Masa jabatan pengurus adalah 5 ( Lima ) tahun dan dapat di angkat kembali
 Jabatan pengurus berakhir dengan sendirinya apabila:
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaiman diatur dalam
Anggaran Dasar
3. Tidak memenuhi persyaratan perundang-undangan
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina
5. Dinyatakan pailit atau di taruh dibawah pengampunan berdasarkan penetapan
pengadilan
6. Masa jabatan terakhir
BAB VIII
PELAKSAN KEGIATAN
Pasal 22
 Yang dapat di angkat sebagai pelaksan kegiatan yayasan adalah orang persorangan yang
mampu melakukan perbuatan hokum dan tidak pernah di nyatakan pailit atau di pidana
karena melakukan tindakan yang merugikan yayasan, Masyarakat, atau Negara
berdasarkan keputusan pengadilan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun terhitung sejak
tanggal putusan tersebut bekekuatan tetap
 Pelaksana kegiatan di angkat oleh pengurus bedasarkan keputusan rapat pengurus untuk
jangka waktu yang di tentukan oleh rapat pengurus dan dapat di angkat kembali dengan
tidak mengurangi keputusan rapat pengurus untuk memberhentikan sewaktu-waktu
 Pelakasana kegiatan Yayasan bertanggung jawab kepada pengurus
 Pelaksana kegiatan menerima gaji, upah atau honorarium yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan rapat pengurus
 Untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan, yayasan menjalankan kegitatan sebagai
berikut:
1. Bidang Sosial
2. Bidang Kemanusiaan
3. Bidang Keagamaan
BAB IX
BIDANG SOSIAL
Pasal 23
Ruang Lingkup
 Yang di maksud dengan Bidang Sosial dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah
pelaksana kegiatan Sosial yang di angkat oleh pengurus melalui Rapat putusan
 Dalam hal pelaksanaan kegiatan diangkat seorang ketua Bidang Kegiatan Sosial yang
bertanggung jawab kepada pengurus
Pasal 24
Tugas dan tanggung jawab
 Dalam hal pencapaian tujuan yayasan, Ketua Bidang Sosial bertanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan sosial yang meliputi :
1. Mengadakan dan menyelenggarakan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah
Menegah Atas ( SMA ), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
2. Pencarian dana untuk Kegiatan dan Oprasional Yayasan
 Membuat program kerja tahunan dan mempersentasikannya pada rapat pengurus dan
atau rapat tahunanatau 3 ( Tiga ) bulan sebelum tahun kerja terakhir
 Mengajukan Anggaran pembiayaan kegiatan 3 ( Tiga ) bulan sebelum kerja terakhir
 Memberikan laporan perkembangan dan laporan pelaksanaan program dengan mengacu
pada buku-buku yayasan
 Bekerja sama dengan pengurus dalam usaha mengembangkan yayasan
 Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah tanggumg jawabnya
BAB X
BIDANG KEMANUSIAAN
Pasal 25
Ruang Lingkup
 Yang di maksud dengan bidang kemanusiaan dalam Anggaran Rumah Tangga ini adalah
Pelaksana Kegiatan Kemanusiaan yang di angkat oleh pengurus melalui Rapat Pengurus
 Dalam hal pelaksaan kegiatan di angkat seorang Ketua Bidang Kegiatan Kemanusiaan
yang bertanggung jawab kepada pengurus
Pasal 26
Tugas dan Tanggung Tawab
 Dalam hal pencapaian tujuan Yayasan, Ketua Bidang Kemanusiaan yang bertanggung
jawab untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan yang meliputu:
1. Memberi bantuan kepada korban Bencana Alam
2. Memberi bantuan kepada pakir miskin, tuna wisma, dan gelandangan
3. Melestarikan lingkungan hidup
4. Mendirikan dan menyelenggarakan rumah singgah dan rumah duka
5. Memberikan perlindungan konsumen
6. Pencarian dana untuk kegiatan dan Oprasional Yayasan
 Membuat progaranmkerja tahunan dan mempresentasikan pada rapat pengurus dan
atau rapat tahunan atau 3 ( tiga ) bulan sebelum tahun kerja berakhir
 Mengajukan anggaran pembiayaan kegiatan 3 ( Tiga ) bulan sebelum tahun kerja berakhir
 Memberikan laporan pembangunan dan laporan pelaksanaan program dengan mengacu
pada baku kerja yayasan
 Bekerja sama dengan pengurus lain dalam usaha mengembangkan Yayasan
 Mempublikasikan program-program kegiatan yang ada dibawah langsung ( jadwalna )

BAB XII
RAPAT-RAPAT
PASAL 27
Rapat, Pembina, Pengawas, Pengurus
 Rapat Pembina/pengawas/pengurus diadakan paling lambat sekali dalam satu tahun dan
paling lambat lima bulan setelah tahun buku yayasan di tutup
 Rapat Pembina, pengawas, pengurus dapat juga dilaksanakan setiap waktu bila di anggap
perlu atas permintaan tertulis dari anggota Pembina, pengawas dan atau pengurus
 Panggilan rapat Pembina/pengawas/pengurus dilakukan oleh Pembina secara langsung
atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima paling lambat 7 ( tujuh ) hari
sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal
rapat
 Panggilan rapat harus mencantumkan hari /tanggal/waktu/tempat dan agenda rapat
 Rapat Pembina, pengawas, dan pengurus di adakan di tempat kedudukan yayasan atau
diwilayah lain yang disepakati
 Rapat Pembina di pimpin oleh ketua Pembina, dan jika ketua Pembina tidak hadir atau
berhalangan maka rapat Pembina atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat pengawas di pimpin oleh ketua pengawas, dan jika ketua pengawas tidak hadir
atau berhalangan maka rapat pengawas di pimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota
pengurus atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat pengurus di pimpin oleh ketua pengurus, dan jika ketua pengurus tidak hadir atau
berhalangan maka rapat pengurus di pimpin oleh seorang yang di pilih dari anggota
pengurus dan atau berdasarkan surat kuasa
 Rapat Pembina/pengawas/ pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat selam:
1. Dihadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat
2. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat diadakan panggilan rapat
Pembina/pengawas/ pengurus kedua
1. Dala hal panggilan rapat kedua di sampaikan surat dengan mendapatkan tanda terima,
paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat di adakan dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat
2. Rapat Pembina / pengawas/pengurus di lkukan paling cepat 10 ( Hari ) dan paling lambat
21 ( Duapulu satu ) hari terhitung sejak rapat pertama
3. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila di hadiri paling sedikit ½ dari undangan
rapat
4. Rapat Pembina/pengawas/pengurus di ambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat
5. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mupakat tidak tercapai maka dapat di ambil
berdasarkan suara setuju lebih dari seperdua jumlah suara yang sah
Pasal 28
Rapat Tahunan
 Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun paling lambat 5 ( Lima )
bulan setelah buku yayasan ditutup
 Dalam rapat tahunan Pembina melakukan:
1. Evaluasi tentang harta kekayaan, Hak dan kewajiban yayasan tahun yang lampau sebagai
dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan yayasan untuk tahun yang
akan dating
2. Pengesahan laporan tahunan yang di ajukan pengurus
3. Menetapkan kebijakan umum yayasan
4. Pengesahan program kerja da Rancangan Anggaran Belanja Yayasan
 Pengesahan laporan tahunan oleh Pembina dalam rapat tahunan berarti memberikan
pelunasan dan pembebsan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota pengurus
dan pengawas atas pengurusan dan pengawasan yang telah di jalankan selam satu tahun
buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan
Pasal 29
Rapat Gabungan
 Rapat gabungan diadakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat Pembina apa
bila yayasan tidak mempunyai Pembina
 Rapat gabunga diadkan paling lambat 30 ( Tiga puluh ) hari terhitung sejak yayasan tidak
lagi mempunyai Pembina
 Panggilan rapat gabungan di lakukan oleh pengurus
 Panggilan rapat gabungan di sampaikan kepada setiap pengurus dan pengawas secara
langsung atau melalui surat dengan mendapatkan tanda terima, paling lambat 7 ( Tujuh )
hari sebelum rapat di adakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat
 Panggilan rapat harus mencantumkan hari, waktu dan tempat agenda rapat
 Rapat gabungan di adakan di tempat kedudukan Yayasan atau diwilayah lain yang
disepakati
 Rapat gabunga di pimpin oleh ketua pengurus dan jika ketua Pembina tidak hadir atau
berhalangan maka rapat gabungan di pimpin oleh pengawas dan jikaketua pengurus atau
pengawas tidak hadir atau berhalangan maka rapat gabungan di pimpin oleh salah
seorang yang di pilih dari anggota pengurus atau anggota pengawas
 Rapat gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila:
1. Di hadiri paling sedikit 2/3 dari jumlah undangan rapat
2. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka dapat di adakan panggilan rapat gabungan kedua
3. Dalam hal panggilan rapat kedua di sampaikan surat dengan mendapatka tanda terima,
paling lambat 7 ( Tujuh ) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat
4. Rapat gabunga dilakukan paling cepat 10 ( Sepuluh ) hari dan paling lambat 21 ( Dua pulu
satu ) hari terhitung sejak rapat pertama
5. Rapat kedua adalah sah dan mengikat apabila di hadiri sedikit ½ dari anggota pengurus
dan ½ dari anggota pengawas
6. Rapat gabungan di ambil berdasarkan rapat musyawarah mupakat
7. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mupakat tidak tercapai maka dapat di ambil
berdasarkan suara setuju lebih dari serdua jumlah suara yang sah
 Setiap gabungan di buat berita acara rapat yang di tandatangani oleh ketua rapat 1
( Satu ) orang anggota pengurus atau pengawas
 Penandatanganan sebagaimana di maksud dalam ayat 9 ( Sembilan ) tidak disaratkan
apabila berita acara rapat di buat deganakta notaris
 Anggota Pengurus dan Anggota Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah
tanpa mengadakan rapat gabungan dengan ketentuan semua pengurus dan pengawas
memberikan persetujuan mengenai usulan yang diajukan secara tertulis dengan
mennadatangani usul tersebut
BAB XIII
TAHUN BUKU
Pasal 30
1. Tahun buku yayasan di mulai dari tanggal 1 ( Satu ) januari sampai dengan tanggal 31
( Tiga puluh satu ) Desember
2. Untuk pertama kalinya tahun buku yayasan di mulai pada tanggal dari akta pendirian
yayasan dan ditutup pada tanggal 31 ( tiga o\puluh satu ) Desember

BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN
Pasal 31
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat di lakukan berasarkan keputusan rapat
pengurus dan disahkan oleh Pembina
2. Salinan perubahan yang akan di ajukan beserta pemberitahuan tertulis mengenai rapat
yang akan di adakan harus disampaikan kepada setiap pengurus selambat-lambatnya 5
(lima ) hari sebelum rapat diadakan
3. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diterima selam tidak bertentangan
dengan :
4. Anggaran Dasar Yayasan
5. Undang-undang mengenai Yayasan yang berlaku di wilayah hukum tempat dimana
yayasan berada

BAB XV
PENUTUP
 Setiap perubahan atau peneyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini harus di putuskan
dalam rapat pengurus
 Hal-hal yang belum di atur dan belum cukup di atur dalam Anggaran Rumah Tangga ini,
akan diatur kemudian dalam pelaturan Yayasan pendidikan Isalam Al- Miftah
 Demikian Anggaran Rumah Tangga ini di buat untuk pertama kalinya, dan di sah kan di
Tanjungwangi desember Tahun 2015

A TAS NAMA KUASA


RAPAT PENGURUS

K E TU A SEKRETARIS

Dra. H. Nina Herlina, M.Pd. Syaripuddin, S.Tr.Kom.

DISAHKAN OLEH
Pembina Yayasan Al-Ikhlas Bina Insani

Jubaedah

Anda mungkin juga menyukai