Tugas Perhitungan Statistik Kecelakaan Kerja
Tugas Perhitungan Statistik Kecelakaan Kerja
Suroto bekerja di perusahaan percetakan majalah di Bogor selama 8 tahun. Pagi itu
ia berangkat bekerja dengan perasaan ragu-ragu karena istrinya sakit, namun
mengingat pekerjaan yang sulit ditinggalkannya, akhirnya ia berangkat juga bekerja
setelah berusaha menitipkan keluarganya kepada salah satu tetangganya.
Suroto sendiri baru 1 bulan ditugaskan untuk mengoperasikan forklift tersebut dan
ia belum mempunyai surat ijin mengoperasikan (SIO) forklift. Pada saat keluar dari
gudang samping kiri forklift telah mnyerempet pintu gudang karena Suroso kurang
konsentrasi pada waktu mengendarainya, dan melanjutkan mengoperasikan forklift
untuk memindahkan gulungan bahan kertas yang akan dicetak.
Satu jam telah berjalan dalam melakukan pekerjaannya, Suroto berfikir untuk
bekerja setengah hari dan minta ijin pulang guna mengurus istrinya yang sakit dan
menjaga anaknya yang masih kecil-kecil di rumah. Untuk itu ia melaporkan
rencananya kepada atasannya, dan atasannya mengijinkan asalkan ia dapat
menyelesaikan paling tidak setengah dari target pekerjaannya untuk memindahkan
gulungan bahan kertas yang akan dicetak dan mencari operator pengganti.
Suroto segera bekerja dengan lebih cepat dan sambil berfikir siapa temannya yang
dapat menggantikan pekerjaannya sementara ia sambil bekerja. Pada saat setelah
menurunkan barang dan kembali akan mengambil barang kegudang, forklift
dijalankan terlalu cepat sambil berputar haluan sehingga oleng kekiri dan secara
reflek ia membantingkan kemudinya kekanan dengan kecepatan yang tidak
berubah. Suroto tidak mampu menguasai kendaraan dan menabrak dua orang
temannya (Tono dan Adin) yang sedang bekerja di dekatnya sehingga satu orang
mengalami satu kakinya patah dan satu orang lagi dadanya terjepit garpu forklift.
Setelah dibawah ke rumah sakit temannya satu meninggal dunia di rumah sakit dan
satunya dirawat inap.