Paper Man A Jemen Danke Pem Imp in An
Paper Man A Jemen Danke Pem Imp in An
net/publication/364335904
CITATIONS READS
0 388
5 authors, including:
Adwitya Pesat
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Adwitya Pesat on 15 October 2022.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
unsur penting dalam pembentukannya, seperti halnya suatu negara memerlukan adanya
pengakuan secara internasional dari negara lain sebagai suatu konsekuensi politik untuk
dapat melaksanakan kewajiban maupun kerjasama dengan negara lain. Suatu konsekuensi
yuridis adanya negara yaitu pengakuan tersebut merupakan bukti bahwa suatu negara
telah diakui keberadaannya oleh negara lain, pengakuan dihasilkan dari penerapan
undang-undang khusus tentang desain dan penyediaan struktur kerja sama diplomatik
antara masing-masing negara yang saling percaya dan mengenal. Kemudian pengakuan
tersebut juga menegaskan kedudukan hukum negara yang telah dipercaya di hadapan
Selain alasan politik, negara lain yang sebelumnya telah diakui harus terlebih
dahulu diyakinkan bahwa negara baru tersebut mampu dan bahwa kondisi yang ada untuk
mendirikan negara baru menegaskan bagaimana pemerintah baru dapat mengontrol dan
mengelola wilayahnya. . berdasarkan hukum internasional yang berlaku.1 Pengakuan
suatu negara berarti bahwa sudah dijamin keberadaan dan kewajibannya serta haknya
dalam hal menduduki daerah kekuasaannya yang merdeka tanpa adanya intervensi dari
negara lain, sehingga suatu negara dapat bebas melaksanakan hubungan bilateral maupun
multilateral dengan negara lain tanpa takut adanya gangguan dari bangsa atau negara lain.
Negara sebagai sebuah perkumpulan atau organisasi yang besar dan berdaulat
secara utuh maka juga memiliki pemerintah yang memimpin jalannya negara tersebut,
karena manusia tetaplah menjadi penggerak utama dalam hal arah dan tujuan suatu
negara. Salah satu peran manusia dalam menjalankan maupun mengatur suatu negara
adalah sebagai pemimpin, menurut alfarabi dalam pemikiran politiknya mengenai negara
ia membagi kategori seorang pemimpin berdasarkan teorinya mengenai kota atau negara.
Salah satunya adalah pimpinan utama bagi masyarakat negara adalah seorang pemimpin
yang dapat memuaskan dan memenuhi setiap kebutuhan dan mendengarkan aspirasi serta
kualitas kenabian, di mana adalah barometer moral kepemimpinannya. Karena dia bisa
berhubungan dengan indra kesepuluh. Teori ini dimaksudkan sebagai koreksi dari teori
Plato, yang menjadikan filosof Raja sebagai pemimpin utama negara ideal . Pemerintah
pusat bertugas mendidik, membimbing, dan mendorong warga negara untuk mencapai
kebahagiaan sejati sebagai tujuan negara. dengan keyakinan dan kekuatan Adapun
konsep kepemimpinan Alfarabi yang pada umumnya bermuara pada pengenalan manusia
kepada tuhan dengan emanasi sebagai sarana. Sedangkan pemikiran politiknya tentang
1Elsa Libela dkk, 2020, “Pengakuan Dalam Pembentukan Negara Ditinjau Dari Segi Hukum Internasional”,
Universitas Jember: Jember
Almadina Aljamaia, dari mana konsep pemerintahan demokratis dapat ditemukan dalam
sistem pemerintahan modern , dapat digunakan sebagai argumen terhadap realitas politik
dan argumen untuk menciptakan gagasan peningkatan cita-cita politik untuk mencapai
tujuan.2
memotivasi, dan dapat dijadikan pedoman bagi anggota dari organisasi. Budaya
organisasi, yang dapat menjadi energi positif yang dapat membawa organisasi ke arah
yang lebih baik. Kepemimpinan dan budaya organisasi memiliki hubungan yang sangat
erat, karena setiap manajer memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda yang pada
akhirnya membentuk budaya organisasi. Itulah mengapa sering dikatakan bahwa budaya
Presiden. Akan tetapi dalam menjalankan tugas pemerintahan Presiden tentunya dibantu
oleh para Menterinya yang terbagi menjadi beberapa jabatan Menteri. Salah satu Menteri
yang menarik perhatian terutama gaya kepemimpian dan perubahan yang diciptakannya
2 Imam Sukardi,2017, “Negara dan Kepemimpinan dalam Pemikiran Alfarabi”, Institut Agama Islam Negeri Surakarta:
Surakarta.
3 Dewi Sandy Thang, 2013, “Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara)”, Universitas Sam Ratulangi Manad0: Manado, Vol. 1.
dalam hal memimpin institusinya maupun dalam hal lainnya yang berkaitan dengan
kepemimpinan, yaitu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Manajemen dan kepemimpinan merupakan dua hal yang tidak bisa terpisahkan,
mengenai manajemen maka akan mencakup beberapa hal yaitu perencanaan, pengarahan,
berkaitan dengan visi terhadap masa depan dan bagaimana kita dapat mencapai tujuan
tertentu di masa depan (Robbins, 2003).4 Maka dari itu tujuan penulisan paper ini adalah
untuk analisis bagaimana manajemen dan terutama kepemimpinan dari tokoh Mahfud
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas maka dapat ditarik beberapa
rumusan yang dapat ditarik untuk menjadi pokok pembahasan pada bab selanjutnya,
yaitu:
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah:
4 Fridayana Yudiaatmaja, 2013, “Kepemimpinan: Konsep, Teori, dan Karakternya”, Universitas Pendidikan Ganesha
3) Untuk mendeskripsikan terkait kelebihan dan kekurangan dari gaya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Mahfud MD
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) pada periode kedua pemerintahan
Presiden Joko Widodo pada saat ini (Kompas, 2022). Mahfud MD lahir pada 13 Mei 1957
di sebuah desa yang terletak di Kecamatan Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur.
Mahfud MD dilahirkan dari rahin Siti Khadidjah dengan sang ayah yang Bernama
Mahmodin yang mana ia sangat protektif dan memastikan bahwa anak-anaknya tetap
Waru, Pamekasan, Madura dan juga sempat bersekolah dasar di SD Negeri Waru. Setelah
Pendidikan Guru Agama Ngeri (PGAN) Pamekasan. Hingga mendapatkan gelar S1 nya
di dua Universitas berbeda di Yogyakarta yakni UII dan UGM. Kemudian ia melanjutkan
kariernya untuk bekerja sebagai dosen di salah satu universitas almamaternya yaitu UII
sebagai dosen sembari melanjutkan Pendidikan S2 di UGM dengan jurusan Ilmu Politik
serta S3 jurusan Ilmu Hukum Tata Negara di UGM dan lulus pada 1993. (Kompas, 2022).
Karier awal Mahfud MD di pemerintahan adalah pada tahun 200 dimana ia menjabat
5Aqil Meilanggi Shihab, 2021, “Gaya Kepemimpinan Mahfud M.D Sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi”, Universitas
Muhammdiyah Yogyakarta: Yogyakarta.
sebagai Menteri Pertahanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid yang
kemudian ditunjuk sebagai Menteri Kehakiman dan HAM pada 2001. Kemudian
beberapa tahun setelahnya tepatnya pada tahun 2008 hingga 2013 beliau terpilih menjadi
Ketua MK yang mana menjabat selama dua periode hingga sampai saat ini dipercayai
Dari biografi Mahfud MD tersebut dapat ditarik pelajaran bahwa seseoang yang
bahkan dari daerah yang bisa dibilang terpencil dan kurangnya dorongan dari orang tua
maupun lingkungan tidak menghambat seseorang dalam meraih kesuksesan. Maka dari
itu, upaya Mahfud MD meraih kesuksesan tersebut tidak menutup kemungkinan adanya
guna mencapai tujuannaya tersebut dan juga dalam hal memimpin beberapa institusi
dimana ia menjabat seperti saat dia menjadi Menteri dan juga Ketua dari Mahkamah
Konstitusi yang mana kedua jabatan tersebut diperlukan suatu keahlian manajemen dan
pokok utama dari manajemen. Dengan kepemimpinan yang baik, proses manajemen
berjalan lancar dan karyawan menjalankan tugasnya dengan penuh semangat. Gairah
suatu perusahaan terhadap pekerjaan, produktivitas kerja, dan proses manajemen adalah
baik bila cara, gaya, metode, atau gaya kepemimpinan yang diterapkan manajer kepada
mengkoordinasikan, dan membina bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja secara
produktif untuk mencapai tujuan organisasi.6 Berikut adalah tipe-tipe dari kepemimpinan
Otoritas atau autocrat berasal dari kata “utus” (sendiri) dan “kratos” (kekuasaan) yang
berarti arti dari kepemimpinan autocrat adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan
dan penguasaan yang absolut dan biasa disebut dengan pemimpin otoriter. Pemimpin
termasuk: (1) kecenderungan untuk berinteraksi dengan bawahan dan media lain di
b. Tipe Paternalistik
bawahannya untuk bertanya atau meminta saran kepadanya. Seorang pemimpin yang
c. Tipe Kharismatik
6Sulthon Syahril, 2019, “Teori-Teori Kepemimpinan”, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung: Bandar
Lampung, Vol. 4
Tipe ini bisa dikatakan model seorang pemimpin yang tidak hanya dapat
setiap individu yang berada diluar jangkauannya atau dalam hal ini organisasi atau
d. Tipe Demokratis
Tipe ini lebih mengarah pada pemberian kebebasan kepada bawahan atau pengikut
mendengarkan dan memberikan nasihat atau pun solusi bagi bawahannya yang
memiliki masalah.
e. Tipe Militeristis
Banyak yang menggunakan sistem perintah, sistem komando dari atas ke bawah yang
kaku dan sangat otoriter, memaksa bawahan untuk patuh setiap saat. Tipe ini memiliki
karakter militer, hanya saja corak warnanya meniru gaya militer, namun jika dilihat
secara utuh dan menyeluruh yang dilaksanakan oleh seorang pemimpin dalam rangka
untuk mencapai tujuannya yang dalam hal ini mungkin tujuan pribadinya atau tujuan
membentuk dasar perilaku seseorang gaya kepemimpinan yang secara langsung atau
7Besse Mattayang, 2019, “Tipe Dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoritis”, Universitas Andi Djemma:
Palopo.
Artinya gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi yang dihasilkan dari kombinasi
filosofi, keterampilan, karakteristik dan sikap yang sering digunakan seorang pemimpin
a. Karismatis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan yang karismatis kembali lagi pada tipe
b. Diplomatis
Kelebihan gaya manajemen diplomatik ini terletak pada perspektif ruang. Banyak
orang sering melihat dari satu sisi, yaitu sisi pemenang dari diri mereka sendiri,
selebihnya seorang pemimpin melihat dari sisi lawan dengan keunggulan. Hanya
pemimpin dengan kepribadian putih ini yang dapat melihat kedua sisi dengan
Secara umum mereka sangat sabar dan mampu menerima tekanan.Tapi kesabaran
itu bisa jadi terlalu berlebihan. Mereka bisa menerima perlakuan tidak
menyenangkan dari para pemuda itu, tetapi para pengikut mereka tidak bisa. Dan
c. Otoriter
8 Hasan Supriadi, 2018, “Gaya Kepemimpinan Presiden Indonesia”, Universitas Komputer Indonesia: Bandung, Vol.
6
Kelebihan model atau gaya kepemimpinan ini adalah tujuan yang kebanyakan
sudah pasti tercapai karena tidak ada hal yang dapat menghalangi atau bahkan
pemimpinnya yang cenderung kejam dan tidak menerima masukan atau pun saran
rakyatnya.
d. Moralis
Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan moralis akan mudah dan cepat
memiliki sifat yang lembut dan sopan sehingga masyarakat atau rakyat bisa lebih
mudah menerimanya.9
berikutnya adalah analisis dari tipe atau gaya kepemimpinan dari tokoh hukum Mahfud
MD dalam memimpin terutama sebuah institusi atau organisasi yang pernah ia menjabat
di dalamnya.
sering diberikan mandat atau amanah untuk mendampingi bahkan diberikan jabatan
tertentu di pemerintahan dengan tujuan untuk membantu Presiden. Pada 2019 lalu yang
mana Mahfud MD menjadi calon yang akan maju ke pemilu untuk mendampingi Presiden
Jokowi sebagai Wakil Presiden untuk periode kedua selama masa jabatan 5 tahun, tetapi
sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan pada kabinet kerja. Menteri
tersebut, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh beliau adalah seperti komunikasi
yang selalu dilakukannya untuk selalu menyebarkan citra yang baik kepada bawahannya
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin dalam
rangka mencapai tugas dan fungsi kepemimpinannya, oleh karena itu dalam konteks
Mahfud MD ini sebagai seseorang yang memegang peranan penting dalam menjalankan
suatu pemenrintahan negara maka gaya kepemimpinan merupakan suatu hal yang
penting dan dapat dijadikan contoh bagi anggota atau bawahannya, karena gaya
kepemimpinan yang cocok dan baik menurut bawahannya maka akan menjadi cerminan
perilaku yang dapat ditiru dan dijadikan teladan. Dalam menjalani jabatannya sebagai
mengarah kepada militer seperti TNI dan Polri. Oleh karena itu, Mahfud memerlukan
gaya kepemimpinan yang mengarah kepada praktik dan koordinasi sehingga dapat mudah
dipahami. 11
10 Victorio H. Situmorang, 2019, “Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Bagian dari Penegakan Hukum”, Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM Kementerian
Hukum dan HAM R.I.: Jakarta, Vol. 13, No. 1.
11 Chairunissa S. F. Paputungan, 2021, “Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD.,
SH., S.U., M.I.P. dalam Bidang Politik”, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Yogyakarta, hlm. 5
Gaya kepemimpinan Mahfud MD cukup langka saat ini, terutama dalam hal
sikap berpikiran maju, tanggapan yang secara spontan disampaikan kemudian yang
ditunjukkan ketika muncul kasus-kasus yang dapat merusak citra institusi-institusi yang
ada di Indonesia. Selain itu, hal ini terkait dengan citra lembaga hukum yang kini sedang
dijunjung tinggi secara universal oleh masyarakat. Dengan berbagai kasus penyelesaian
seperti mafia pajak Gayus Tambunan, Anggodo vs KPK, Polri dan pejabat Bank Century
khususnya pemberantasan tindak pidana korupsi yang tidak perlu dipertanyakan lagi
Kemudian yang baru-baru ini terjadi kasus korban jiwa lebih dari 100 orang di laga
Pada saat pertama kali kasus tersebut mencuat beliau langsung memberikan
Polri terhadap kematian dari ratusan korban jiwa tersebut, Mahfud MD terus memberikan
kepemimpinannya adalah adaptif karismatis, artinya beliau dapat dengan tanggap untuk
memberikan pendapatnya aau bahkan solusinya terhadap kasus-kasus yang terjadi yang
adaptif tersebut cenderung unik karena menggambarkan bagaimana para pemimpin dapat
seperangkat resep yang berguna dan praktis untuk apa yang harus dilakukan pemimpin
sikapnya tersebut dapat juga mempengaruhi orang lain dengan gaya bicara yang ia
dengan bawahan atau institusi yang langsung berada dibawah arahan dan korrdinasinya.
adalah kepemimpinan yang adaptif dan paternalistic akan lebih mudah merangkul
bawahan dari seorang pemimpin, sehingga gaya kepemimpinan tersebut salah satu yang
bisa dianggap cocok untuk diterapkan pada suatu organisasi atau institusi namun kembali
lagi pada jenis organisasi atau institusinya. Kekurangan dari kepemimpinan Mahfud MD
adalah pada saat jabatanya sekarang sebenarnya kurang cocok dengan gaya
kepemimpinannya terlebih lagi ia yang dari latar belakang sipil diperintahkan untuk
mengurus institusi militer seperti TNI dan POLRI. Dan juga lagi ketidakkonsistennya ia
dalam mengambil keputusan dan kerap kali merubah keputusannya yang mana mungkin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Juhji Juhji et al, 2020, “ Kepemimpinan: Sebuah Kajian Literatur”, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
13
dalam konteks memimpin suatu instansi atau organisasi. Gaya kepemimpinan yang
diterapkannya juga suda sesuai dengan latarbelakangnya tetapi juga unik karena orang
berlatar belakang hukum biasanya keras tetapi tidak dengan beliau yang lebih
yang mana saat ini beliau adalah sebagai Menkopolhukam. Karena jabatan yang ia pimpin
sekarang memerlukan suatu gaya kepemimpinan yang sedikit tegas dan keras karena
B. Saran
Sebagai penulis saya memberikan saran kepada Pak Mahfud MD tidak ragu
dalam pengambilan beberapa keputusan yang disampaikan dan tetap menjalankan gaya
Jurnal
Aqil Meilanggi Shihab, 2021, Gaya Kepemimpinan Mahfud M.D Sebagai Ketua
Besse Mattayang, 2019, Tipe Dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoritis,
Mohammad Mahfud MD., SH., S.U., M.I.P. dalam Bidang Politik, Universitas
Dewi Sandy Thang, 2013, Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Pengaruhnya
Elsa Libela dkk, 2020, Pengakuan Dalam Pembentukan Negara Ditinjau Dari Segi
Sulthon Syahril, 2019, Teori-Teori Kepemimpinan, Universitas Islam Negeri Raden Intan
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM
Internet/Artikel
Diluncurkan”,https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=
Mendatang”, https://rmol.id/read/2013/04/02/104796/gaya-kepemimpinan-
Periode”, https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/16/130000879/biografi-