Anda di halaman 1dari 60

KURIKULUM

SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN


KELAS III DAN VI
(Kurikulum 2013)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Jalan : Jl. Raya Kesesi-Sragi KM 2


Desa/kelurahan : Ponolawen
Kecamatan : Kesesi
Kabupaten : Pekalongan
Provinsi : Jawa Tengah
NPSN : 20323307
Email : sdn_02ponolawen@gmail.com

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2023

1
TIM PENYUSUN
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN ( K O S P )
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN

No Nama Jabatan Tim Jabatan pokok

Ketua
1 Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.Sd Kepala Sekolah
merangkap anggota

Dwi Watoyo S.M., S.Pd. Nara sumber Pengawas Bina SD

Rekso Purwono, S.Pd Anggota Ketua Komite


2 Rina Mayasari, S.Pd.SD Anggota Guru Kelas I
3 Riana Kurniasari, S.Pd.SD Anggota Guru Kelas III
4 Anis Pujiyahsari, S.Pd.SD Anggota Guru Kelas IV
5 Prihitaningtyas Ary G, S.Pd Anggota Guru Kelas V
6 Adi Kuswoyo, S.Pd.Sd Anggota Guru Kelas VI
9 Rizki Amalia R., S.Pd.I Anggota Guru PAI
13 Tri Julianto, S.Pd Anggota Guru Penjaskes

Kepala Sekolah

Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.SD


NIP. 19730105 199703 1 007

2
LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun


Pelajaran 2023/2024, disahkan dan disetujui penggunaannya pada tanggal 17 Juli 2023.

Kesesi, 17 Juli 2023

Komite Sekolah, Kepala SDN 02 Ponolawen,

Rekso Purwono , S.Pd Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.SD


NIP 19730105 199703 1 007

Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pekalongan

KHOLID, S.IP., M.M


Pembina
NIP 19730430 199503 1 005

3
LEMBAR PEMERIKSAAN

Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun


Pelajaran 2023/2024, telah diperiksa dan dikaji isinya oleh Pengawas Sekolah Bina.

Kesesi, 15 Juli 2023


Pengawas Binas SDN 02 Ponolawen
Kecamatan Kesesi
Kabupaten Pekalongan,

Dwi Watoyo S.M., S.Pd., M.Pd.


NIP 19650627 198806 1 001

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga SD Negeri 02 Ponolawen dapat mengembangkan Standar Isi menjadi

Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen. Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen ini merupakan

bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk mengembangkan

potensi peserta didik sesuai amanah Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2007 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Penyusunan Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen Dokumen 1 ini melalui proses

diskusi, workshop, dan pembentukan tim penyusun dan pengembang kurikulum sesuai

dengan bidang keilmuan. Para pengembang melakukan serangkaian kegiatan kajian

berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57, 61, 62, 63, dan 79

Tahun 2014 dan Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat

langsung atau tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen ini.

Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang,

dan akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di SD Negeri 02

Ponolawen umumnya masyarakat desa Pagar agung dan lingkungan kabupaten Pekalongan

Kesesi, 15 Juli 2023

Tim Pengembang

5
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………….. ii


Lembar Pengesahan ………………………………………………………………….. iii
Lembar Hasil Pemeriksan ……………………………………………………………. iv
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. v
Daftar Isi ……………………………………………………………………………... vi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 7


A. Latar Belakang 7
B Landasan Penyusunan Kurikulum 8
C Tujuan Penyusunan Kurikulum 10
D Prinsip penyusunan kurikulum SDN 02 Ponolawen 11
E Prinsip pelaksanaan kurikulum SDN 02 Ponolawen 14
BAB II, TUJUAN PENDIDIKAN 15
A Tujuan pendidikan dasar 15
B Visi dan Misi Sekolah 15
BAB III, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 28
1 KERANGKA DASAR KURIKULUM 28
A Landasan Filosofis 28
B Landasan Sosiologis 30
C Landasan Psikopedagogis 30
D Landasan tioritis 31
E Landasan Yuridis 31
II STRUKTUR KURIKULUM
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 53
A Semester Ganjil 53
B Semesret genap 55
BAB V P E N U T U P 59

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem

pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Republik Indoinesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

mengamanatkan tersusunnya kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-masing

sekolah dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54

Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 65 tentang Standar Proses, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

SD/MI, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

7
Selain itu penyusunan Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen mengakomodasi pada

Sistem Pelayanan Minimal (SPM) dan melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) yang meliputi tiga pilar yaitu : Manajemen Sekolah, Pembelajaran Aktif, Inovatif,

Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Peran Serta Masyarakat, sebagaimana hal ini sesuai

dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 51 mengenai pengelolaan sekolah dengan sistem MBS yang sudah mulai

dilaksanakan sejak diberlakukannya otonomi daerah, sehingga dengan penyusunan

Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen memungkinkan penyesuaian program pendidikan

dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah Kabupaten Pekalongan.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum

1. Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai

budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memliki nilai-nilai budaya

yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang

religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan berkeadilan. Nilai-nilai ini dijadikan

dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari tempat, kewaktuan,

kondisi sosial, dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi

pertimbangan dalam penentuan struktur kurikulum sekolah ini.

2. Landasan Yuridis

Secara yuridis kurikulum ini dikembangkan berdasarkan:

a. Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5, “Pemerintah memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

8
perssatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”

dan pasal 32 ayat 1, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah

peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara

dalam mengembangkan nilai-nilai budaya”

b. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pndidikan Nasional Bab II

pasal 3, “Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

manusia yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum

pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai

dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat 2,

“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan

relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite

sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau

Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

pendidikan menengah.”

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan.

d. Inpres Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

e. Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional Tahun 2010 (Pengembangan Karakter).

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 64, 65, 66, dan 67

Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan

Kerangka Dasar san Struktur Kurikulum Sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

9
g. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri

Pendidikan Nasional No. KEP-07/MENLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 tentang

Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen disusun dengan tujuan sebagai berikut.

1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah;

2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat;

3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik, mencerdaskan,

dan mengembangkan kreativitas anak.

4. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, demokratis,

menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan.

5. Meningkatkan kualitas karakter dan budi pekerti peserta didik menjadi lebih baik.

6. Mengembangkan keberanian siswa dalam berkarya

Selain itu kurikulum dikembangkan antara lain agar dapat memberi dan memfasilitasi

peserta didik untuk:

- Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

- Belajar untuk memahami dan menghayati,

- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

- Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,

- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

10
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen

Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen dikembangkan sesuai dengan relevansinya

oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan. Pengembangan Kurikulum SD

Negeri 02 Ponolawen mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar

Proses, dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan BSNP, serta memperhatikan pertimbangan

komite sekolah. Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen dikembangkan berdasarkan prinsip

berikut ini.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi

sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta

didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik serta tuntutan lingkungan. Hal tersebut memiliki posisi sentral yang berarti

kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta

didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak

diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

11
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam

keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi

kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan

(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh

karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan

sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keharusan

pengembangannya.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian

keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan

12
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen

1) Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh

kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan

menyenangkan.

2) Menegakkan 5 pilar belajar:

1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Belajar untuk memahami dan menghayati

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain

5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3) Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan percepatan.


4) Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat.
5) Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar.

13
6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah.
7) Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antar dan jenis serta jenjang pendidikan.

14
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang UU Nomor 20 Tahun 2003

pada Bab II Pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berkaitan dengan hal di atas, SD Negeri 02 Ponolawen termasuk dalam jenjang

pendidikan dasar. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan ,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

SD Negeri 02 Ponolawen mengusung visi:


Terwujudnya lulusan yang bertaqwa, berilmu dan berbudi pekerti luhur dalam
kearifan lokal, cakap dalam literasi dan numerasi untuk mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.
a. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Terwujudnya lulusan yang tetap berpegang teguh pada kearifan local dalam koridor NKRI.
c. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia
d. Terwujudnya lulusan yang berkebinekaan global
e. Terwujudnya lulusan yang bergotong royong
f. Terwujudnya lulusan yang mandiri

15
g. Terwujudnya lulusan yang bernalar kritis
h. Terwujudnya lulusan yang kreatif
i. Terwujudnya lulusan yang memiliki kompetensi literasi
j. Terwujudnya lulusan yang memiliki kompetensi numerasi

b. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri 02 Ponolawen menjabarkan
misi sekolah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pembelajaran keagamaan dengan menyediakan lingkungan yang
mendukung dan memfasilitasi siswa untuk meningkatkan pemahaman dan
penghayatan tentang nilai-nilai agama.
b. Meningkatan pembinaan akhlak mulia dengan memberikan perhatian khusus dalam
pembinaan akhlak mulia dan karakter Pancasila bagi seluruh siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler, pengembangan kurikulum karakter, dan pendekatan pembelajaran
yang mendorong sikap positif dan etika yang baik.
c. Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi mencakup penguasaan bahasa
secara baik dan benar, serta kemampuan matematika yang kuat, sehingga siswa
menjadi cakap dalam berkomunikasi dan memahami informasi serta konsep
matematika dengan baik.
d. Mengembangkan lingkungan belajar yang inklusif, dengan menciptakan lingkungan
belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, termasuk mereka yang
memiliki kebutuhan khusus.
e. Menanamankan cinta tanah air dan kesadaran sosial dengan memberikan
pendidikan yang mengajarkan cinta tanah air dan kesadaran sosial kepada siswa
melalui kegiatan pengenalan budaya lokal, kegiatan sosial, dan program
pengabdian masyarakat untuk mengembangkan keperibadian, sesuai dengan nilai-
nilai budaya setempat peserta didik.
f. Meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian bagi guru yang berdampak positif
pada pembentukan karakter dan kemampuan akademik siswa.
g. Melibatkan peran aktif orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan
siswa di sekolah.

16
c. Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 02 Ponolawen dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
b. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat bernalar
kritis dan kreativitas.
c. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
d. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan
global di masyarakat.
e. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
f. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
g. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
h. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
i. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
b. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
c. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan
sistem digitalisasi.
d. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
e. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
f. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
g. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran
berbasis budaya lokal.

17
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
1. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam
toleransi beragama.
2. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
3. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
bakat peserta didik.
4. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
5. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
6. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal.
7. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia
usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi
berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.

4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah dan Kenaikan Kelas


Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan
karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk
sumber daya manusia yang unggul yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi
lulusan peserta didik SD Negeri 02 Ponolawen sebagai alat ukur pencapaian
kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum
operasional SD Negeri 02 Ponolawen. Adapun kompetensi lulusan SD Negeri 02
Ponolawen mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara
berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar,
membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan
hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.

18
d. Nilai- Nilai Pengembangan Kurikulum

1. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

No Kelas Nilai yang dikembangkan Keterangan

2. III  Rasa ingin tahu


 Percaya
 Respek
 Bertanggung jawab
 Saling berbagi
 Bersahabat/Komunikatif
 Cinta Damai
 Peduli Sosial
 Peduli Lingkungan
 Berani
 Kritis
 Teliti
 Tekun
 Kerja keras
 Rasa ingin tahu
 Pantang menyerah
 Tahu diri
 Penghargaan
 Kebahagiaan
 Kerendahan hati
 Teliti
 Menghargai prestasi
 Pantang menyerah
 Terbuka
 Jujur
 Cinta damai
 Objektif
 Hemat
 Percaya diri

19
No Kelas Nilai yang dikembangkan Keterangan

2. VI  Kreatif
 Mandiri
 Demokratis
 Rasa ingin tahu
 Percaya
 Respek
 Bertanggung jawab
 Saling berbagi
 Cinta Tanah Air
 Menghargai Prestasi
 Bersahabat/Komunikatif
 Terbuka
 Terbuka
 Humor Teliti
 Tekun
 Kerja keras
 Rasa ingin tahu
 Pantang menyerah
 Bersahabat
 Senang membaca
 Peduli lingkungan
 Estetika
 Kreatif
 Teliti
 Septis
 Mnghargai prestasi
 Pantang menyerah
 Terbuka
 Jujur
 Cinta damai

20
2. Nilai - Nilai Pendidikan Lingkungan Hidup

No Nilai Yang Standar yang Implementasi


dikembangkan dikembangkan
1 Pelaksanaan A. Tenaga pendidik 1. Menerapkan pendekatan, strategi,
Kurikulum memiliki metode, dan teknik pembelajaran
Berbasis kompetensi dalam yang melibatkan peserta didik
Lingkungan mengembangkan secara aktif dalam pembelajaran
kegiatan (Pakem/belajar aktif/partisipatif).
pembelajaran
lingkungan hidup. 2. Mengembangkan isu lokal dan
atau isu global sebagai materi
pembelajaran LH sesuai dengan
jenjang pendidikan.

3. Mengembangkan indikator dan


instrumen penilaian pembelajaran
LH.
4. Menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik
untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun di luar
kelas.
5. Mengikutsertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat
dalam program pembelajaran LH
6. Mengkomunikasikan hasil-hasil
inovasi pembelajaran LH.
B. Peserta didik 1. Mengkaitkan pengetahuan
melakukan konseptual dan prosedural dalam
kegiatan pemecahan masalah LH, serta
pembelajaran penerapannya dalam kehidupan
tentang sehari-hari.
perlindungan dan
2. Menerapkan pengetahuan LH

21
No Nilai Yang Standar yang Implementasi
dikembangkan dikembangkan
pengelolaan yang diperoleh untuk
lingkungan memecahkan masalah LH dalam
hidup. kehidupan sehari-hari.

3. Mengkomunikasikan hasil
pembelajaran LH dengan
berbagai cara dan media.
2 Kegiatan A. Melaksanakan 1. Memelihara dan merawat gedung
Lingkungan kegiatan dan lingkungan sekolah oleh
Berbasis perlindungan dan warga sekolah.
Partisipatif pengelolaan 2. Memanfaatkan lahan dan fasilitas
lingkungan hidup sekolah sesuai kaidah-kaidah
yang terencana perlindungan dan pengelolaan LH
bagi warga (dampak yang diakibatkan oleh
sekolah. aktivitas sekolah).
3. Mengembangkan kegiatan ekstra
kurikuler yang sesuai dengan
upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
4. Adanya kreativitas dan inovasi
warga sekolah dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
5. Mengikuti kegiatan aksi
lingkungan hidup yang dilakukan
oleh pihak luar.
B. Menjalin kemitraan 1. Memanfaatkan narasumber untuk
dalam rangka meningkatkan pembelajaran
perlindungan dan lingkungan hidup.
pengelolaan 2. Mendapatkan dukungan dari
lingkungan hidup kalangan yang terkait dengan
dengan berbagai sekolah (orang tua, alumni, Media
pihak (masyarakat, (pers), dunia usaha, pemerintah
pemerintah, daerah, LSM, Perguruan Tinggi,

22
No Nilai Yang Standar yang Implementasi
dikembangkan dikembangkan
swasta, media, sekolah lain untuk meningkatkan
sekolah lain). upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di
sekolah.

3. Meningkatkan peran komite


sekolah dalam membangun
kemitraan untuk pembelajaran
lingkungan hidup dan upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.

4. Menjadi nara sumber dalam


rangka pembelajaran lingkungan
hidup.

5. Memberi dukungan untuk


meningkatkan upaya perlindungan
dan pengelolaan LH.
3 Pengelolaan A. Ketersediaan 1. Menyediakan sarana prasarana
Sarana sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan
Pendukung pendukung yang lingkungan hidup di sekolah.
Ramah ramah 2. Menyediakan sarana prasarana
Lingkungan. lingkungan. untuk mendukung pembelajaran
lingkungan hidup di sekolah.
B. Peningkatan 1. Memelihara sarana dan prasarana
kualitas sekolah yang ramah lingkungan.
pengelolaan dan 2. Meningkatkan pengelolaan dan
pemanfaatan sarana pemeliharaan fasilitas sanitasi
dan prasarana yang sekolah.
ramah lingkungan.
3. Memanfaatkan listrik, air dan
ATK secara efisien.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan


kantin sehat dan ramah

23
No Nilai Yang Standar yang Implementasi
dikembangkan dikembangkan
lingkungan.

3. Nilai-Nilai Persamaan Gender

No Kelas Nilai Yang dikembangkan Keterangan

1 III 1. Persamaan hak laki-laki dan


perempuan
2. Perbedaan fisik laki-laki dan
perempuan
3. Partisipasi laki-laki dan
perempuan
2 VI Kesetaraan laki-laki dan
perempuan

Menghargai Kemajemukan

Demokrasi

4. Nilai-Nilai Kewirausahaan

No Nilai Jenis Kegiatan


1 INOVATIF  Kegiatan pembelajaran yang variatif
 Melaksanakan kurikulum yang terbaru
 Mengikuti penataran dan seminar
 Berusaha memenuhi standar kwalifikasi
pendidikan / melanjutkan kuliah
 Belajar computer

2 KERJA KERAS  Saling membantu dan menolong


 Kerja kelompok besar
 Kerja bakti setiap hari Jum’at

24
No Nilai Jenis Kegiatan

3 KEPEMIMPINAN  Mau berteman


 Banyak teman
 Menerima saran dan kritik
 Sabar
 Mudah / bias berkomunikasi
 Pemmaaf
 Tidak dendam
 Tegas
 Menjadi komandan upacara bendera

4 ULET Membuat bunga dari kertas untuk dijual


 Lelang hasil karya anak
 Mengadakan koperasi / simpan pinjam
yang anggotanya guru dan alumni
orangtua murid
5 BERANI  Berani memanjat, bergelantung, berayun
MENANGGUNG  Mengikuti berbagai macam lomba
RESIKO  Naik sepeda roda dua, otopet
KOMITMEN  Tidak ingkar janji / tak mengecewakan
 Mau berpisah dengan orangtua nyatidak
menangis
 Tidak cengeng
 Sabar menunggu giliran
 Menggunakan barang orang lain dengan
berhati-hati
 Mematuhi tata tertib kelas
6 REALISTIS  Menimbang Badan
 Mengukur tinggi badan
 Meminta izin bila menggunakan benda

25
No Nilai Jenis Kegiatan
milik orang lain
 Mampu memilih benda untuk bermain
7 KOMUNIKATIF  Mengajak teman bermain
 Mau menyapa teman dan orang dewasa
 Mendengarkan dan berbicara dengan
orang dewasa
 Mengucapkan salam

26
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

I. KERANGKA DASAR KURIKULUM


A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar


bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.

27
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam


mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

28
B. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja,
dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab
tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

C. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan dasar khususnya SD. Oleh karena itu pendidikan di SD yang selama ini
sangat menonjolkan kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum
tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang
sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.

D. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

29
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught


curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran
di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan
awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.

E. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

II. STRUKTUR KURIKULUM


A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang
untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal
berbagai Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga.
Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang
sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

30
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel
berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti SD Kelas III


Kompetensi Inti
Kelas III
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti SD Kelas VI


Kompetensi Inti
Kelas VI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

31
B. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata
pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan
program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar
penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
Struktur kurikulum SD adalah sebagai berikut

Tabel 3: Struktur Kurikulum SD


ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
III VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan
4 4
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
6 5
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 10 7
4. Matematika 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4
2. Pendidikan Jasmani,
4 4
Olahraga, dan Kesehatan
Jumlah jam pelajaran per
34 36
minggu
Keterangan:
 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
 Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.

32
 Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
 Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
 Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
 Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.

1. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas VI adalah 36 jam pelajaran.

2. Beban belajar di Kelas III dalam satu semester paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.

3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.

4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif.

33
D. Muatan Pembelajaran

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan


pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran
tematik-terpadu.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang


mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4: Daftar Tema Kelas III


KELAS III

1. Perkembangbiakan hewan dan tumbuhan

2. Perkembangan teknologi

3. Perubahan di alam

4. Peduli lingkungan

5. Permainan tradisional

6. Indahnya persahabatan

7. Energi dan perubahannya

8. Bumi dan alam semesta

Tabel 5: Daftar Tema Kelas VI


KELAS VI

1. Selamatkan makhluk hidup

2. Persatuan dalam perbedaan

3. Tokoh dan penemu

4. Globalisasi

5. Wirausaha

6. Kesehatan masyarakat

34
KELAS VI

7. Organisasi di sekitarku

8. Bumiku

9. Menjelajah angkasa luar

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari


berbagai mata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan
transdisipliner.

Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,


pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
pelajaran.

Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi


DasarKompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih,
dan menjaga keselarasan pembelajaran.

Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar tiap


mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi Dasarnya
sendiri.

Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang


ada dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga
pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar
sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian,
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti
tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematikterpadu disusun berdasarkan
gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan
pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.

Selain itu, pembelajaran tematikterpadu ini juga diperkaya dengan penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran
lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran
dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata

35
Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat
memungkinkan.

Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.

Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua mata
pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, Kompetensi
DasarKompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran
lain (integrasi interdisipliner).

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke


Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke


Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Matematika.

Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri,
sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya
tetap menggunakan tematik terpadu.

Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal.

Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan,
dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.

36
E. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran. Kompetensi
Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti
sebagai berikut:
1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI1;
2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI2;
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI3; dan
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI4.

1. Kegiatan Pengembangan Diri

Mata
No Pelajaran/ Bertujuan untuk
Bidang

Pramuka Agar Peserta didik memiliki kemampuan


1.

1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam


kehidupan berwarganegaraan.

2. Bertanggungjawab , dan bertindak secara cerdas


dalam kegiatan bermasyarkat, berbangsa,
bernegara dan anti korupsi.

3. Bertindak positif dan demokratis untuk


membentuk diri berdasarkan karakter
masyarakat.

2 Olahraga Agar peserta didik memiliki kemampuan.

1. Memahami konsep dan pentingnya permainan

37
Mata
No Pelajaran/ Bertujuan untuk
Bidang
bulu tangkis.

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap


permainan bulu tangkis.

3. Menampilkan kreativitas melalui permainan


bulu tangkis.

4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,


kerjasama, percaya diri dalam permainan bulu
tangkis.

3 Baca Tulis Agar Peserta didik memiliki kemampuan


Alquran 1. Membaca huruf Hijaiyah dengan benar sesuai
tajuit dan mi’raj yang berlaku.

2. Menulis huruf Hijaiyah dengan benar sesuai


aturan yang berlaku.

3. Membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai tajuit


dan mi’raj yang berlaku.

2. Kegiatan Pendidikan Karakter


3. Kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup
4. Kegiatan Pengarustamaan Gender
5. Kegiatan Kewirausahaan

B. BEBAN BELAJAR

Beban belajar pada siswa siswi SD Negeri 02 Ponolawen diatur dalam beberapa butir

aturan. Secara rinci dapat kami gambarkan sebagai beikut.

a. Pengaturan beban belajar yang digunakan oleh satuan pendidikan di SD Negeri 02

Ponolawen adalah sistem paket.

38
b. Jam pembelajaran pada setiap mata pelajaran untuk satu kali pertemuan

dialokasikan sama yaitu 35 menit kelas III : 38 JP, dan kelas VI : 40 JP tatap

muka per minggu.. Namun dapat ditambah 4 jam pembelajaran per minggu untuk

setiap kelas, dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai

kompetensi.

c. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan mandiri, tidak terstruktur dalam sistem

paket untuk SD/MI 0 % sampai dengan 40 % dari mata pelajaran yang

bersangkutan.

d. Alokasi waktu praktek 2 jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam

tatap muka, 4 jam praktek di luar sekolah sama dengan satu jam tatap muka.

Adapun lebih jelasnya kami sajikan tabel beban belajar yang berlaku di SD Negeri 02

Ponolawenseperti yang terterta pada tabel berikut.:

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk SD Negeri 02 Ponolawen

Satu jam Jumlah


Minggu
pertm Jumlah jam Waktu jam per
Satuan Pendi Efektif
Kelas tatap pembelajaran pembelajaran tahun
dikan per tahun
muka per minggu per tahun (@60
ajaran
(menit) menit)

1.184 jpl 691 jam


III 35 38 37
SD Negeri (41.440 menit)

02
Ponolawen 1.332 jpl 777 jam
VI 35 40 37
(46.620 menit)

39
C. KETUNTASAN BELAJAR

- Sekolah menetapkan minimal 70% indikator yang dianggap penting dan dapat

mewakili dari semua kompetensi dasar

- Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator KD berkisar antara 0% - 100%,

idealnya kriteria menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk

masing-masing indikator mencapai 70%

- Menurut masyarakat awan ketuntasan belajar di sekolah diharapkan mencapai

705% namun sekolah menetapkan 70%.

- Sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria ketuntasan belajar sesuai situasi dan

kondisi masing-masing, namun diharapkan mendekati sempurna, yakni 70%

- Jika semua indikator dalam KD sudah memenuhi kriteria, peserta didik

dianggap telah menguasai KD yang berarti telah menguasai KI dan mata

pelajaran.

- Adapun SD Negeri 02 Ponolawen menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) rata - rata 65% sebagaimana terperinci pada tabel

Kriteria Ketuntasan Minimal berikut ini.

KOMPONEN KELAS dan KKM

A.MATA PELAJARAN III VI

1. Pendidikan Agama 70 70

2. Pendidikan Pancasila
70 70
Kewarganegaraan
3.Bahasa Indonesia 70 70

4. Matematika 65 65

5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 65

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70

7. Seni Budaya dan Keterampilan 70 70

40
KOMPONEN KELAS dan KKM

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 70 70

dan Kesehatan

3. MUATAN LOKAL

1. Baca Tulis Alquran 70 70

C. Pengembangan Diri Minimal Baik

D. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

a. Penetapan Kenaikan Kelas di SD Negeri 02 Ponolawen

1. Kenaikan kelas mengacu pada pedoman dari BSNP


2. Diputuskan melalui rapat dewan guru
3. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada 2 semester pada
kelas yang diikuti/ jenjang kelas, kecuali peserta didik pindahan dari
sekolah lain yang dibuktikan dengan dokumen rapor semester gasal.
4. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran.
5. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan
kerajinan
6. Kenaikan kelas dipertimbangkan dari nilai rapor semester gasal & genap.
7. Tingkat kehadiran di sekolah tanpa alasan 10% dari jumlah hari efektif
belajar pada setiap semester.
8. Peserta didik mampu mencapai batas ketuntasan sedikitnya 73% untuk
semua aspek penilaian dari semua mata pelajaran.
b. Penetapan Kelulusan Ujian Sekolah
1. Penentuan kelulusan dilakukan melalui rapat dewan guru
2. Peserta dinyatakan lulus apabila:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memiliki nilai rapor
semester 1 dan 2 di setiap kelas.

41
b. Lulus Ujian Sekolah
c. Nilai minimal batas lulus untuk semua mata pelajaran pada tabel
berikut.
No Mata Pelajaran SKL

1 Pendidikan Agama 6,5

2 Pendidikan Kewarganegaraan 6,5

3 Bahas Indonesia 5,5

4 Matematika 5,0

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5,5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 5,5

7 Seni Budaya dan Keterampilan 7,0

8 Penjasorkes 7,0

9 Muatan Lokal

a. Bahasa Jawa 7,0

b. Baca Tulis al Quran 7,0

c. Tata Boga 7,0

d. Memiliki nilai kepribadian minimal baik.

42
E. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

a. Aspek dan Kompetensi Kecakapan Hidup

No Aspek Kompetensi Kecakapan Hidup

1 Kecakapan (1) kecakapan belajar mandiri

Hidup Dasar (2) kecakapan membaca,menulis,berhitung

(3) kecakapan berkomunikasi

(4) kecakapan berpikir

(5) kecakapan mengelola hati

(6) kecakapan mengelola raga

(7) kecakapan merumuskan kepentingan dan

mencapainya

(8) kecakapan berkeluarga dan sosial

2 Kecakapan (1) kecakapan memanfaatkan teknologi

Hidup (2) kecakapan mengelola sumber daya

Instrumental (3) kecakapan bekerja sama dengan orang lain

(4) kecakapan memanfaatkan informasi

(5) kecakapan menggunakan sistem

(6) kecakapan berwirausaha

(7) kecakapan memilih dan mengembangkan

karier

(8) kecakapan menjaga harmoni dengan

lingkungan

43
b. Jenis dan Kompetensi Kecakapan Hidup

No Jenis Sub Jenis Kompetensi Kecakapan Hidup

1 Kecakapan Personal Skill 1. kecakapan kesadaran diri,

Hidup ( kecakapan meliputi :

Umum dalam memahami a. sadar sebagai makhluk Tuhan

(generic diri dan berpikir ) b. sadar akan potensi diri ( pisik

life skill ) dan psikologi )

c. sadar sebagai makhluk sosial

d. sadar sebagai makhluk

lingkungan

2. kecakapan berpikir, meliputi :

a. kecakapan menggali informasi

b. kecakapan mengolah informasi

c. kecakapan menyelesaikan

masalah secara kreatif dan arif

d. kecakapan mengambil

keputusan secara cepat dan tepat

Social Skill 1. kecakapan sosial, meliputi :

( kecakapan a. kecakapan berkomunikasi ( lisan

berkomunikasi dan tulisan )

dan bekerjasama ) b. kecakapan bekerjasama

2 Kecakapan Academic Skill 1. kecakapan berpikir ilmiah,

44
No Jenis Sub Jenis Kompetensi Kecakapan Hidup

Hidup (pekerjaan yang meliputi :

Spesifik menekankan pada a. sikap ilmiah,

( specific kecakapan b. kritis,

life skill ) berpikir missal: c. objektif,

Dosen, Guru, d. skeptis

Peneliti, 2. kecakapan melakukan :

Ilmuwan) a. penelitian,

b. merumuskan,

c. merancang

1.kecakapan vocational dasar :

Vocational Skill a. menggunakan alat sederhana

(kecakapan b. membaca gambar sederhana

kejuruan, c. aspek taat asas

kecakapan yang d. perilaku produktif

dikaitkan dengan 2. kecakapan vocational khusus:

bidang pekerjaan a.bidang otomotif, sevise mobil

tertentu misal b.bidang tata boga, meracik

keterampilan bumbu

psikomotorik ) c.bidang elektro, servise radio

45
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran


untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap


minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan


kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

A. Perhitungan Jumlah Minggu, Libur, dan Kegiatan Sekolah

Alokasi waktu kalender pendidikan SDN 02 Ponolawen secara


keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut.

46
Perhitungan alokasi waktu kalender pendidikan

SDN 02 Ponolawen Tahun Pelajaran 2023/2024

47
48
B. Jadwal Kegiatan Sekolah di luar KBM dan Hari Libur Sekolah
Libur Umum dan Cuti Bersama Tahun 2023 :
a. Libur Umum
1. Tanggal 19 Juli : Tahun Baru Islam 1445 H
2. Tanggal 17 Agustus : Hari Kemerdekaan RI.
3. Tanggal 28 September : Maulid Nabi Muhammad SAW
4. Tanggal 25 Desember : Hari Raya Natal
b. Cuti Bersama
Tanggal 26 Desember :Hari Raya Natal

Perkiraan Libur Umum Tahun 2024 :


1. Tanggal 1 Januari : Tahun Baru Masehi 2024.
2. Tanggal 10 Januari : Tahun Baru Imlek 2575.
3. Tanggal 8 Februari : Isra Mi”raj.
4. Tanggal 11 Maret : Hari Raya Nyepi
5. Tanggal 29 Maret : Wafat Isa Al-Masih/Jumat
Agung
6. Tanggal 10-11 April : Hari Raya Idul Fitri 1445 H
7. Tanggal 1 Mei : Hari Buruh.
8. Tanggal 9 Mei : Hari Kenaikan Isa Al-Masih
9. Tanggal 23 Mei : Hari Raya Waisak.
10. Tanggal 1 Juni : Hari Lahir Pancasila
11. Tanggal 17 Juni : Hari Raya Idul Adha 1445 H
12. Tanggal 7 Juli : Tahun Baru Islam 1446 H

C. Jumlah Minggu Efektif, Hari Belajar Efektif, dan Hari Libur


Bulan ME HBE KEGIATAN LIBUR
H PT H P P M Kh Um AS Jm Jumlah
P S B R B /T Hari
dll K P Kalend
er
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Semester I
Juli 2 9 6 2 17
Agust 4 26 4 1 31
Sept 3 19 6 5 30
Okto 5 27 4 31
Nov 4 25 4 1 30
Dese 0 0 18 2 5 1 7 31
18 106 6 24 2 24 - 3 7
Semester II
Jan 4 21 1 4 2 3 31

49
Bulan ME HBE KEGIATAN LIBUR
H PT H P P M Kh Um AS Jm Jumlah
P S B R B /T Hari
dll K P Kalend
er
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pebr 4 25 4
Mar 3 19 6 4 2 31
Apr 3 18 4 4 3 1 30
Mei 2 10 3 5 10 3 31
Juni 1 5 10 2 4 1 8 30
Jum 17 99 1 19 1 4 25 17 10 11

Keterangan:
ME = Minggu efektif yaitu jumlah pekan yang digunakan untuk proses
pembelalajaran
HBE = Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk
proses pembelajaran
HP = Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan
untuk siswa baru
PTS dll. = kegiatan PTS, PAS, PAT, dan USBN
HBK = Kegiatan Hari Besar Keagamaan
PR = Penyerahan rapor
PBP = Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/Pesantren Ramadan
M = Libur hari Minggu
Kh = Libur khusus (Ramadan dan Idul Fitri)
Um = Libur Umum
AS/T = Libur akhir semester dan akhir tahun pelajaran
Perhitungan Hari Efektif Belajar
Hari
Bulan ME HBE
Senin Selasa Rabu Kamis Jumlat Sabtu
Semester 1
Juli 2023 2 9 2 2 2 1 1 1
Agust 4 26 4 4 4 5 5 4
Sept 3 19 4 3 3 3 3 3
Okto 5 27 4 5 5 5 4 4
Nov 4 25 4 4 4 4 5 4
Dese 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 18 106 18 18 18 18 18 17
Semester II
Jan 2024 4 21 3 4 4 4 4 2
Pebr 4 25 4 4 4 4 4 5

50
Hari
Bulan ME HBE
Senin Selasa Rabu Kamis Jumlat Sabtu
Mar 3 19 4 4 2 3 3 3
Apr 3 18 3 3 4 3 2 3
Mei 2 10 1 1 1 2 2 3
Juni 1 5 0 1 1 1 1 1
Jumlah 17 99 15 17 16 17 17 17

Kepala Sekolah,

Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.SD


NIP. 19730105 199703 1 007

51
BAB V

PENUTUP

Demikian Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen kami susun sebagai

pedoman dan acuan dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional yang sesuai dengan tuntutan global seperti yang diamanatan

Undang Undang Republik Indonesia, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang

siap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga bermanfaat bagi

perkembangan dirinya.

Dengan adanya Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen ini diharapkan

pendidikan dapat berkembang sejalan dengan perkembangan global dan tuntutan

daerah serta mampu menjawab tantangan dan masalah yang muncul sehubungan dengan

era globalisasi saat ini. Sehingga peserta didik dapat berkembang sesuai dengan

perkembangan ilmu, teknologi, dan seni yang berkembang sangat cepat.

Mudah-mudahan dengan tersusunnya Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen

ini, sekolah kami dapat berkembang dan dapat mewujudkan visi sekolah sesuai dengan

indikator - indikatornya melalui misi yang telah kami tetapkan . Sehingga Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetepkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) dapat diraih dengan baik.

52
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL KESESI BIDANG PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN KESESI
Alamat : Jl. Raya Kesesi-Sragi Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan 51162

Nomor : 421/032/VII/2023
Lampiran : -
Perihal : Undangan Pembahasan K13

K epada Yth.
Tim Pengembang Kurikulum SDN 02 Ponolawen
(Nama terlampir)
di
Ponolawen

Dalam rangka penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun pelajaran


2023/2024, kami mengundang Bapak/Ibu pada:
hari, tanggal : Rabu, 11 Juli 2023
waktu : 08.00 s/d Selesai
tempat : SDN 02 Ponolawen

Demikian undangan kami, mengingat sangat pentingnya kegiatan tersebut, kami mohon
kehadiran Bapak/Ibu tepat pada waktunya.
Atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Ponolawen, 10 Juli 2023


Ka.SDN 02 Ponolawen

Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.SD


NIP. 19730105 199703 1 007

53
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL KESESI BIDANG PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN KESESI
Alamat : Jl. Raya Kesesi-Sragi Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan

BERITA ACARA RAPAT PEMBAHASAN


KURIKULUM SDN 02 PONOLAWEN
KECAMATAN KESESI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Pada hari ini Rabu tanggal sebelas bulan Juli tahun Dua Ribu Dua pukuhtiga bertempat
di SD Negeri 02 Ponolawen, telah dilaksanakan rapat Pembahasan Penyusunan
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 02 Ponolawen yang dihadiri oleh Tim Pengembang
Kurikulum SDN 02 Ponolawen yaitu Kepala Sekolah sebagai ketua, Ketua Komite
Sekolah sebagai wakil ketua , dan guru-guru SD Negeri 02 Ponolawen sebagai anggota.
Hasil pembahasan kurikulum tersusun pada sistematika sebagai berikut :
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
B. Acuan Konseptual
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN


A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi Sekolah .
C. Misi Sekolah
D. Tujuan Sekolah

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN


A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
2. Muatan Lokal
C. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Esktrakurikuler wajib
2. Ekstrakurikuler Pilihan
D. Beban Belajar

E. Ketuntasan Belajar

54
F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Penguatan Pendidikan Karakter
H. Gerakan Literasi Sekolah
I. Pendidikan Antikorupsi (Jika ada, disesuaikan)
J. Pendidikan Kecakapan Hidup (Jika ada, disesuaikan)

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN


A. Perhitungan Jumlah Minggu, Libur, dan Kegiatan Sekolah
B. Jadwal Kegiatan Sekolah di luar KBM dan Hari Libur Sekolah
C. Pengaturan Jumlah Minggu Efektif, Hari Belajar Efektif, dan Hari Libur

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Lampiran

Demikian berita acara ini kami buat untuk diketahui semua pihak.

Mengetahui Ponolawen, 11 Juli 2023


Ketua Komite Ka.SDN 02 Ponolawen

Rekso Purwono, S.Pd.SD Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.SD


NIP. 19730105 199703 1 007

55
DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM SDN 02 PONOLAWEN
TAHUN 2023

HARI : Rabu
TANGGAL : 11 Juli 2023

No NAMA JABATAN TANDATANGAN


1 Ari Budi Sulistiyo 1.
Kepala Sekolah
2 Rekso Purwono Ketua Komite 2.

3 Warnisih 3.
Guru
4 Gigih Setiadji 4.
Guru
5 M. Umiyati 5.
Guru
6 Rizki Amalia R 6.
Guru
7 Adi Kuswoyo 7.
Guru
8 Anis Pujiyahsari 8.
Guru
9 Guru 9.
Rina Mayasari
10 Danu Usodo Guru 10.

11 Misrohah 11.
TAS
12

Ponolawen, 11 Juli 2019


Ka.SDN 02 Ponolawen

Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.SD


NIP. 19730105 199703 1 007

56
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL KESESI BIDANG PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN KESESI
Alamat : Jl. Raya Kesesi-Sragi Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan

KEPUTUSAN

KEPALA SDN 02 PONOLAWEN

Nomor : 421.2/033/VII/2019

TENTANG
KURIKULUM SDN 02 PONOLAWEN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa


Kepala SDN 02 Ponolawen Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan
Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dan kegiatan lainnya yang berlaku di sekolah, perlu
menetapkan Kurikulum SDN 02 Ponolawen Tahun Pelajaran
2023/2024

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan terakhir
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No
19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No
15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Dasar di Kabupaten/Kota;

57
6. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah, dan Pengawas Sekolah

Mengingat : Hasil Musyawarah Tim Pengembang Kurikulum SDN 02 Ponolawen


tanggal 11 Juli 2023

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Kurikulum SDN 02 Ponolawen Tahun Pelajaran 2023/2024
sebagai Pedoman Kegiatan Pembelajaran dan Pengelolaan
Sekolah di SDN 02 Ponolawen untuk Tahun Pelajaran 2023/2-24

KEDUA : Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan dalam


melaksanakan tugas kependidikan di SDN SDN 02 Ponolawen
diharuskan berpedoman pada Kurikulum SDN SDN 02
Ponolawen Tahun Pelajaran 2023/2024

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 15 Juli 2023, dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ponolawen
Pada tanggal : 15 Juli 2023
Ka.SDN 02 Ponolawen

Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.SD


NIP. 19730105 199703 1 007

58
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL KESESI BIDANG PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN KESESI
Alamat : Jl. Raya Kesesi-Sragi Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan

BERITA ACARA
PENETAPAN KKM SDN 02 PONOLAWEN
TAHUN 2019

Pada hari ini Rabu tanggal Sebelas Juli 2019 telah dilaksanakan Musyawarah Guru Kelas
dan Guru Mata Pelajaran untuk menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SDN
02 Ponolawen tahun pelajaran 2019/2020 tiap mata pelajaran dengan hasil sebagai
berikut.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
SDN 02 PONOLAWEN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KOMPONEN KELAS dan KKM

A.MATA PELAJARAN I II III IV V VI

1. Pendidikan Agama 70 70 70 70 70 70

2.Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan 70 70 70 70 70 70

3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70

4. Matematika 65 65 65 65 65 65

5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 65

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70

7. Seni Budaya dan Keterampilan 70 70 70 70 70 70

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70 70 70 70 70 70

B.MUATAN LOKAL

1. Baca Tulis Alquran 70 70 70 70 70 70

C. Pengembangan Diri Minimal Baik

59
*) KBM Satuan Pendidikan menggunakan angka KKM Muatan Pelajaran paling
rendah/minimal.
Demikian berita acara ini dibuat untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.
Ponolawen, 11 Juli 2019
Kepala SDN 02 Ponolawen

Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.SD


NIP. 19730105 199703 1 007

60

Anda mungkin juga menyukai