Kur. 2013 SDN 02 Ponolawen - 2023-2024
Kur. 2013 SDN 02 Ponolawen - 2023-2024
1
TIM PENYUSUN
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN ( K O S P )
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN
Ketua
1 Ari Budi Sulistiyo, S.Pd.Sd Kepala Sekolah
merangkap anggota
Kepala Sekolah
2
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pekalongan
3
LEMBAR PEMERIKSAAN
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan hidayah-
bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang diarahkan untuk mengembangkan
potensi peserta didik sesuai amanah Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2007 dan
diskusi, workshop, dan pembentukan tim penyusun dan pengembang kurikulum sesuai
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57, 61, 62, 63, dan 79
Tahun 2014 dan Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat
langsung atau tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen ini.
Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang,
dan akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di SD Negeri 02
Ponolawen umumnya masyarakat desa Pagar agung dan lingkungan kabupaten Pekalongan
Tim Pengembang
5
DAFTAR ISI
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
sekolah dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 65 tentang Standar Proses, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SD/MI, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
7
Selain itu penyusunan Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen mengakomodasi pada
(MBS) yang meliputi tiga pilar yaitu : Manajemen Sekolah, Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Peran Serta Masyarakat, sebagaimana hal ini sesuai
pasal 51 mengenai pengelolaan sekolah dengan sistem MBS yang sudah mulai
1. Landasan Filosofis
budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memliki nilai-nilai budaya
yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari tempat, kewaktuan,
kondisi sosial, dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
2. Landasan Yuridis
8
perssatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”
b. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pndidikan Nasional Bab II
seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat 2,
pendidikan menengah.”
Nasional Pendidikan.
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 64, 65, 66, dan 67
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan
9
g. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri
5. Meningkatkan kualitas karakter dan budi pekerti peserta didik menjadi lebih baik.
Selain itu kurikulum dikembangkan antara lain agar dapat memberi dan memfasilitasi
- Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
10
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum SD Negeri 02 Ponolawen
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Negeri 02 Ponolawen mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
berikut ini.
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
didik serta tuntutan lingkungan. Hal tersebut memiliki posisi sentral yang berarti
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
11
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh
pengembangannya.
12
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
menyenangkan.
1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
13
6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah.
7) Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antar dan jenis serta jenjang pendidikan.
14
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
pada Bab II Pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
a. Visi
15
g. Terwujudnya lulusan yang bernalar kritis
h. Terwujudnya lulusan yang kreatif
i. Terwujudnya lulusan yang memiliki kompetensi literasi
j. Terwujudnya lulusan yang memiliki kompetensi numerasi
b. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri 02 Ponolawen menjabarkan
misi sekolah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pembelajaran keagamaan dengan menyediakan lingkungan yang
mendukung dan memfasilitasi siswa untuk meningkatkan pemahaman dan
penghayatan tentang nilai-nilai agama.
b. Meningkatan pembinaan akhlak mulia dengan memberikan perhatian khusus dalam
pembinaan akhlak mulia dan karakter Pancasila bagi seluruh siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler, pengembangan kurikulum karakter, dan pendekatan pembelajaran
yang mendorong sikap positif dan etika yang baik.
c. Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi mencakup penguasaan bahasa
secara baik dan benar, serta kemampuan matematika yang kuat, sehingga siswa
menjadi cakap dalam berkomunikasi dan memahami informasi serta konsep
matematika dengan baik.
d. Mengembangkan lingkungan belajar yang inklusif, dengan menciptakan lingkungan
belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, termasuk mereka yang
memiliki kebutuhan khusus.
e. Menanamankan cinta tanah air dan kesadaran sosial dengan memberikan
pendidikan yang mengajarkan cinta tanah air dan kesadaran sosial kepada siswa
melalui kegiatan pengenalan budaya lokal, kegiatan sosial, dan program
pengabdian masyarakat untuk mengembangkan keperibadian, sesuai dengan nilai-
nilai budaya setempat peserta didik.
f. Meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian bagi guru yang berdampak positif
pada pembentukan karakter dan kemampuan akademik siswa.
g. Melibatkan peran aktif orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan
siswa di sekolah.
16
c. Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 02 Ponolawen dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
b. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat bernalar
kritis dan kreativitas.
c. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
d. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan
global di masyarakat.
e. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
f. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
g. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
h. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
i. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
b. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
c. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan
sistem digitalisasi.
d. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
e. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
f. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
g. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran
berbasis budaya lokal.
17
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
1. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam
toleransi beragama.
2. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
3. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
bakat peserta didik.
4. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
5. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
6. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal.
7. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia
usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi
berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
18
d. Nilai- Nilai Pengembangan Kurikulum
19
No Kelas Nilai yang dikembangkan Keterangan
2. VI Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa ingin tahu
Percaya
Respek
Bertanggung jawab
Saling berbagi
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Terbuka
Terbuka
Humor Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Pantang menyerah
Bersahabat
Senang membaca
Peduli lingkungan
Estetika
Kreatif
Teliti
Septis
Mnghargai prestasi
Pantang menyerah
Terbuka
Jujur
Cinta damai
20
2. Nilai - Nilai Pendidikan Lingkungan Hidup
21
No Nilai Yang Standar yang Implementasi
dikembangkan dikembangkan
pengelolaan yang diperoleh untuk
lingkungan memecahkan masalah LH dalam
hidup. kehidupan sehari-hari.
3. Mengkomunikasikan hasil
pembelajaran LH dengan
berbagai cara dan media.
2 Kegiatan A. Melaksanakan 1. Memelihara dan merawat gedung
Lingkungan kegiatan dan lingkungan sekolah oleh
Berbasis perlindungan dan warga sekolah.
Partisipatif pengelolaan 2. Memanfaatkan lahan dan fasilitas
lingkungan hidup sekolah sesuai kaidah-kaidah
yang terencana perlindungan dan pengelolaan LH
bagi warga (dampak yang diakibatkan oleh
sekolah. aktivitas sekolah).
3. Mengembangkan kegiatan ekstra
kurikuler yang sesuai dengan
upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
4. Adanya kreativitas dan inovasi
warga sekolah dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
5. Mengikuti kegiatan aksi
lingkungan hidup yang dilakukan
oleh pihak luar.
B. Menjalin kemitraan 1. Memanfaatkan narasumber untuk
dalam rangka meningkatkan pembelajaran
perlindungan dan lingkungan hidup.
pengelolaan 2. Mendapatkan dukungan dari
lingkungan hidup kalangan yang terkait dengan
dengan berbagai sekolah (orang tua, alumni, Media
pihak (masyarakat, (pers), dunia usaha, pemerintah
pemerintah, daerah, LSM, Perguruan Tinggi,
22
No Nilai Yang Standar yang Implementasi
dikembangkan dikembangkan
swasta, media, sekolah lain untuk meningkatkan
sekolah lain). upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di
sekolah.
23
No Nilai Yang Standar yang Implementasi
dikembangkan dikembangkan
lingkungan.
Menghargai Kemajemukan
Demokrasi
4. Nilai-Nilai Kewirausahaan
24
No Nilai Jenis Kegiatan
25
No Nilai Jenis Kegiatan
milik orang lain
Mampu memilih benda untuk bermain
7 KOMUNIKATIF Mengajak teman bermain
Mau menyapa teman dan orang dewasa
Mendengarkan dan berbicara dengan
orang dewasa
Mengucapkan salam
26
BAB III
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.
27
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
28
B. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja,
dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum
secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab
tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
C. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan dasar khususnya SD. Oleh karena itu pendidikan di SD yang selama ini
sangat menonjolkan kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum
tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang
sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.
D. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
29
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
E. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
30
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel
berikut.
31
B. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata
pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan
program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar
penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
Struktur kurikulum SD adalah sebagai berikut
32
Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
1. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas VI adalah 36 jam pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas III dalam satu semester paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif.
33
D. Muatan Pembelajaran
2. Perkembangan teknologi
3. Perubahan di alam
4. Peduli lingkungan
5. Permainan tradisional
6. Indahnya persahabatan
4. Globalisasi
5. Wirausaha
6. Kesehatan masyarakat
34
KELAS VI
7. Organisasi di sekitarku
8. Bumiku
Selain itu, pembelajaran tematikterpadu ini juga diperkaya dengan penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran
lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran
dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata
35
Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat
memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua mata
pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, Kompetensi
DasarKompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran
lain (integrasi interdisipliner).
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri,
sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya
tetap menggunakan tematik terpadu.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan,
dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
36
E. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran. Kompetensi
Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti
sebagai berikut:
1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI1;
2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI2;
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI3; dan
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI4.
Mata
No Pelajaran/ Bertujuan untuk
Bidang
37
Mata
No Pelajaran/ Bertujuan untuk
Bidang
bulu tangkis.
B. BEBAN BELAJAR
Beban belajar pada siswa siswi SD Negeri 02 Ponolawen diatur dalam beberapa butir
38
b. Jam pembelajaran pada setiap mata pelajaran untuk satu kali pertemuan
dialokasikan sama yaitu 35 menit kelas III : 38 JP, dan kelas VI : 40 JP tatap
muka per minggu.. Namun dapat ditambah 4 jam pembelajaran per minggu untuk
kompetensi.
c. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan mandiri, tidak terstruktur dalam sistem
bersangkutan.
d. Alokasi waktu praktek 2 jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam
tatap muka, 4 jam praktek di luar sekolah sama dengan satu jam tatap muka.
Adapun lebih jelasnya kami sajikan tabel beban belajar yang berlaku di SD Negeri 02
02
Ponolawen 1.332 jpl 777 jam
VI 35 40 37
(46.620 menit)
39
C. KETUNTASAN BELAJAR
- Sekolah menetapkan minimal 70% indikator yang dianggap penting dan dapat
- Sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria ketuntasan belajar sesuai situasi dan
pelajaran.
1. Pendidikan Agama 70 70
2. Pendidikan Pancasila
70 70
Kewarganegaraan
3.Bahasa Indonesia 70 70
4. Matematika 65 65
40
KOMPONEN KELAS dan KKM
dan Kesehatan
3. MUATAN LOKAL
41
b. Lulus Ujian Sekolah
c. Nilai minimal batas lulus untuk semua mata pelajaran pada tabel
berikut.
No Mata Pelajaran SKL
4 Matematika 5,0
8 Penjasorkes 7,0
9 Muatan Lokal
42
E. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
mencapainya
karier
lingkungan
43
b. Jenis dan Kompetensi Kecakapan Hidup
lingkungan
c. kecakapan menyelesaikan
d. kecakapan mengambil
44
No Jenis Sub Jenis Kompetensi Kecakapan Hidup
Ilmuwan) a. penelitian,
b. merumuskan,
c. merancang
keterampilan bumbu
45
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
46
Perhitungan alokasi waktu kalender pendidikan
47
48
B. Jadwal Kegiatan Sekolah di luar KBM dan Hari Libur Sekolah
Libur Umum dan Cuti Bersama Tahun 2023 :
a. Libur Umum
1. Tanggal 19 Juli : Tahun Baru Islam 1445 H
2. Tanggal 17 Agustus : Hari Kemerdekaan RI.
3. Tanggal 28 September : Maulid Nabi Muhammad SAW
4. Tanggal 25 Desember : Hari Raya Natal
b. Cuti Bersama
Tanggal 26 Desember :Hari Raya Natal
49
Bulan ME HBE KEGIATAN LIBUR
H PT H P P M Kh Um AS Jm Jumlah
P S B R B /T Hari
dll K P Kalend
er
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pebr 4 25 4
Mar 3 19 6 4 2 31
Apr 3 18 4 4 3 1 30
Mei 2 10 3 5 10 3 31
Juni 1 5 10 2 4 1 8 30
Jum 17 99 1 19 1 4 25 17 10 11
Keterangan:
ME = Minggu efektif yaitu jumlah pekan yang digunakan untuk proses
pembelalajaran
HBE = Hari belajar efektif yaitu jumlah hari yang digunakan untuk
proses pembelajaran
HP = Hari pertama masuk sekolah dan masa pengenalan lingkungan
untuk siswa baru
PTS dll. = kegiatan PTS, PAS, PAT, dan USBN
HBK = Kegiatan Hari Besar Keagamaan
PR = Penyerahan rapor
PBP = Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/Pesantren Ramadan
M = Libur hari Minggu
Kh = Libur khusus (Ramadan dan Idul Fitri)
Um = Libur Umum
AS/T = Libur akhir semester dan akhir tahun pelajaran
Perhitungan Hari Efektif Belajar
Hari
Bulan ME HBE
Senin Selasa Rabu Kamis Jumlat Sabtu
Semester 1
Juli 2023 2 9 2 2 2 1 1 1
Agust 4 26 4 4 4 5 5 4
Sept 3 19 4 3 3 3 3 3
Okto 5 27 4 5 5 5 4 4
Nov 4 25 4 4 4 4 5 4
Dese 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 18 106 18 18 18 18 18 17
Semester II
Jan 2024 4 21 3 4 4 4 4 2
Pebr 4 25 4 4 4 4 4 5
50
Hari
Bulan ME HBE
Senin Selasa Rabu Kamis Jumlat Sabtu
Mar 3 19 4 4 2 3 3 3
Apr 3 18 3 3 4 3 2 3
Mei 2 10 1 1 1 2 2 3
Juni 1 5 0 1 1 1 1 1
Jumlah 17 99 15 17 16 17 17 17
Kepala Sekolah,
51
BAB V
PENUTUP
pendidikan nasional yang sesuai dengan tuntutan global seperti yang diamanatan
Undang Undang Republik Indonesia, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang
siap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga bermanfaat bagi
perkembangan dirinya.
daerah serta mampu menjawab tantangan dan masalah yang muncul sehubungan dengan
era globalisasi saat ini. Sehingga peserta didik dapat berkembang sesuai dengan
ini, sekolah kami dapat berkembang dan dapat mewujudkan visi sekolah sesuai dengan
indikator - indikatornya melalui misi yang telah kami tetapkan . Sehingga Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetepkan oleh Badan Standar Nasional
52
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL KESESI BIDANG PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN KESESI
Alamat : Jl. Raya Kesesi-Sragi Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan 51162
Nomor : 421/032/VII/2023
Lampiran : -
Perihal : Undangan Pembahasan K13
K epada Yth.
Tim Pengembang Kurikulum SDN 02 Ponolawen
(Nama terlampir)
di
Ponolawen
Demikian undangan kami, mengingat sangat pentingnya kegiatan tersebut, kami mohon
kehadiran Bapak/Ibu tepat pada waktunya.
Atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
53
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL KESESI BIDANG PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN KESESI
Alamat : Jl. Raya Kesesi-Sragi Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan
Pada hari ini Rabu tanggal sebelas bulan Juli tahun Dua Ribu Dua pukuhtiga bertempat
di SD Negeri 02 Ponolawen, telah dilaksanakan rapat Pembahasan Penyusunan
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 02 Ponolawen yang dihadiri oleh Tim Pengembang
Kurikulum SDN 02 Ponolawen yaitu Kepala Sekolah sebagai ketua, Ketua Komite
Sekolah sebagai wakil ketua , dan guru-guru SD Negeri 02 Ponolawen sebagai anggota.
Hasil pembahasan kurikulum tersusun pada sistematika sebagai berikut :
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
B. Acuan Konseptual
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
E. Ketuntasan Belajar
54
F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
G. Penguatan Pendidikan Karakter
H. Gerakan Literasi Sekolah
I. Pendidikan Antikorupsi (Jika ada, disesuaikan)
J. Pendidikan Kecakapan Hidup (Jika ada, disesuaikan)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Lampiran
Demikian berita acara ini kami buat untuk diketahui semua pihak.
55
DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM SDN 02 PONOLAWEN
TAHUN 2023
HARI : Rabu
TANGGAL : 11 Juli 2023
3 Warnisih 3.
Guru
4 Gigih Setiadji 4.
Guru
5 M. Umiyati 5.
Guru
6 Rizki Amalia R 6.
Guru
7 Adi Kuswoyo 7.
Guru
8 Anis Pujiyahsari 8.
Guru
9 Guru 9.
Rina Mayasari
10 Danu Usodo Guru 10.
11 Misrohah 11.
TAS
12
56
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL KESESI BIDANG PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN KESESI
Alamat : Jl. Raya Kesesi-Sragi Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan
KEPUTUSAN
Nomor : 421.2/033/VII/2019
TENTANG
KURIKULUM SDN 02 PONOLAWEN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
57
6. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah, dan Pengawas Sekolah
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Kurikulum SDN 02 Ponolawen Tahun Pelajaran 2023/2024
sebagai Pedoman Kegiatan Pembelajaran dan Pengelolaan
Sekolah di SDN 02 Ponolawen untuk Tahun Pelajaran 2023/2-24
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 15 Juli 2023, dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Ponolawen
Pada tanggal : 15 Juli 2023
Ka.SDN 02 Ponolawen
58
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL KESESI BIDANG PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PONOLAWEN KESESI
Alamat : Jl. Raya Kesesi-Sragi Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan
BERITA ACARA
PENETAPAN KKM SDN 02 PONOLAWEN
TAHUN 2019
Pada hari ini Rabu tanggal Sebelas Juli 2019 telah dilaksanakan Musyawarah Guru Kelas
dan Guru Mata Pelajaran untuk menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SDN
02 Ponolawen tahun pelajaran 2019/2020 tiap mata pelajaran dengan hasil sebagai
berikut.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
SDN 02 PONOLAWEN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KOMPONEN KELAS dan KKM
1. Pendidikan Agama 70 70 70 70 70 70
3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
4. Matematika 65 65 65 65 65 65
B.MUATAN LOKAL
59
*) KBM Satuan Pendidikan menggunakan angka KKM Muatan Pelajaran paling
rendah/minimal.
Demikian berita acara ini dibuat untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.
Ponolawen, 11 Juli 2019
Kepala SDN 02 Ponolawen
60