Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM PEMILIHAN MESIN GARMEN

KELAS STITCH
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pemilihan Mesin Garmen

Oleh :
Zakia Azahra Putri
22430076
3G4

Dosen : 1. Ferry Guswandhi, S.siT


2. Budi S. ,S.Si.T
3. Undang

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penjahitan merupakan salah satu dari rangkaian proses pembuatan (Topu, 2014)pakaian
yang mempengaruhi mutu dan kualitas pakaianyang dihasilkan.Untuk mendapatkan
pakaian yang baik,maka perlu dilakukan prosespenjahitan yang cermat dan
teliti,pemilihan mesin jahit yang tepat dan penerapansistem penjahitanyang sesuai.
Stitch adalah suatu kesatuan deretan yang dipeloreh dari satu atau lebih benang yang
dijeratkan atau dijalinkan secara intralooping,interlooping dan interlacing. (Kapas, 2017)

2.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
 Mengetahui klasifikasi stitch dan pengaplikasiannya
 Mengetahui Mesin yang akan digunakan untuk pembuatan stitch
 Mampu menganalisa hasil jahitan yang menggunakan kelas stitch
BAB II

TEORI DASAR

Stitch adalah hasil dari jahitan yang diperoleh dari satu atau lebih benang jahit melalui
gerakan jarum dibantu dengan tangan atau mesin jahit yang dilengkapi dengan alat lain
Jeratan dapat terbentuk dengan cara :

1. Intralooping
Adalah jenis jeratan yang terbentuk dari sebuah lengkungan benang dan dikait oleh
lengkungan berikutnya dari benang yang sama. Adapun intralooping dapat digambarkan
sebagai berikut:

2. Interlooping
Adalah jenis jeratan yang terbentuk dari sebuah lengkungan benang ata oleh lengkungan
benang bawah.Adapaun interlooping dapat digambar berikut:

3. Interlacing
Adalah jenis jeratan yang terbentuk dari sebuah lengkungan benang atas melingkar pada
lengkungan benang bawah. Adapun interlacing dapat digambarkan sebagai berikut:

Konfigurasi stitch ini didefinisikan sebagai jenis stitch yang mana menurut british standard
3870 dibagi didalam enam kelas meliputi kebutuhan untuk menggabungkan komponen,
merapihkan pinggiran kain dan untuk medapatkan hiasan serta untuk menutupi sambungan.
Klasifikasi stitch dibagi menjadi enam kelas, diantaranya:
1. Kelas 100 chainstitches.
2. Kelas 200 stitch yang seperti hand stitches.
3. Kelas 300 lockstitch.
4. Kelas 400 multi thread chainstitches.
5. Kelas 500 overedge chain stitches.
6. Keals 600 covering chain stitches

1. Stitch kelas 100 (Chainstitches)

Jeratan rantai (chain stitches) terbentuk dari satu atau lebih benang jarum dengan
karakteristik intralooping. Satu atau lebih benang jarum dilewatkan menembus bahan
membentuk lengkungan, kemudian lengkungan tersebut dijeratkan pada lengkungan yang
terjadi berikutnya. (Heru Sutanto, 2022)
Jahitan dari jeratan ini mempunyai sifat kokoh dan elastis, tetapi mudah terlepas apabila
terjadi benang putus atau ujung benang akhir tidak diamankan. Jeratan ini banyak digunakan
untuk penjahitan yang memerlukan kekuatan yang tinggi namun mudah dilepas.
Misalnya, kantong gandum, semen, beras, dan lain-lain. Dalam industri pakaian jadi, jeratan
ini jarang digunakan, kecuali untuk tempat yang tidak berbahaya, seperti lipatan kakiJeratan
rantai dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai dengan bentuk lengkungan benangnya, mulai
dari tipe 101 sampai tipe 108.Tipe jeratan rantai dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

2. Stitch kelas 200 (stitch yang seperti hand stitches)

Stitch kelas 200 ini adalah stitch yang meniru dari bentuk hand stitch. Karakteristik
jenis jeratan kelas 200 ini adalah hanya satu benang yaitu benang jarum (needle
thread = NT) yang dilewatkan pada bahan bolak-balikKelas 200 ini banyak digunakan
untuk penyelesaian akhir suatu garmen yang jahitannya tidak dapat menggunakan
mesih jahit lockstitch atau chainstitch
3. Stitch kelas 300 (Lockstitch)

 Stitch kelas 300 (lockstitch) Jeratan kelas ini dibentuk oleh dua atau lebih kelompok
benang dan karakteristik jeratannya adalah interlacing.
 Kelompok pertama biasanya dinamakan benang jarum (needle thread NT).
 Sedangkan kelompok kedua dinamakan benang bobin (bobin thread BT).
 Hasil jeratan kedua benang tersebut adalah interlacing yang relatif kuat dan tidak
mudah terurai.
 Jeratan lockstitch ini merupakan jeratan yang paling umum digunakan dalam industri
pakaian jadi,khususnya untuk bahan ringan dan sedang.

4. Stitch Kelas 400 (Multi Thread Chainstitces)

Stitch kelas 400 (multi thread chainstitches) Jeratan ini dibentuk oleh satu atau lebih
kelompok benang dengan karakteristik jeratannya adalah interlooping, antara kedua
kelompok lengkungan jeratan, kelompok petama dilewatkan menembus bahan dan dikunci
dengan cara interlacing oleh lengkungan jeratan kelompok lain. Kelompok pertama disebut
dengan benang jarum (needle thread NT), sedangkan kelompok yang lain disebut benang
looper (looper thread = LT).
Jeratan ini sesuai digunakan untuk kain yang tebal,seperti jeans,corduroy dan
sebagainya.Jeratan ini dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai dengan bentuk
pengunciannya,yaitu mulai dari tipe 401 sampai tipe 417.Tipe jeratan rantai lengan lebih dari
satu benang dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini
5. Stitch kelas 500 (Overadge Chain Stitches)

 Stitch kelas 500 (overedge chain stitches) Jeratan kelas ini dibentuk oleh satu
kelompok benang atau lebih, dan karakteristik umumnya adalah paling sedikit salah
satu kelompok benang menutupi atau membungkus pinggiran bahan. Jeratan ini
mempunyai elasisitas yang tinggi dan tidak mudah terurai jeratannya.
 Dengan adanya pisau (trimming knife) sebelum proses penjahita berlangsung,
memberikan pinggiran hasil jahitan yang rapih.

6. Stitch kelas 600 (covering chain stitches)

 Jeratan kelas ini dibentuk oleh 3 kelompok benang, dengan karakteristik umumnya
adalah bahwa 2 kelompok benang merupakan penutup kedua permukaan bahan.
Lengkungan jeratan dari kelompok pertama (needle thread = NT) dilewatkan
menembus kain sambil masuk kedalam lengkungan jeratan dari kelompok ketiga
(cover thread = CT) yang berada di permukaan kain bagian atas kemudian melewati
lengkungan jeratan kelompok benang kedua (looper thread = LT) dan melakukan
interlooping dengan kelompok benang kedua ini di bagian bawah kain.
 Stitch pada kelas ini paling kompleks dibandingkan dengan kelas-kelas lain.
Penggunaan stitch kelas 600 ini untuk penyambungan elastik, renda yang hasil
akhirnya rata serta nyaman dipakainya. Benang penutup bagian atas (cover thread)
digunakan sebagai hiasan, sedangkan benang penutup bagian bawah (looper thread)
digunakan untuk menutup pinggiran kain agar kelihatan rapih.
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

a. Alat:
1.Mesin Jahit Kancing
2.Mesin Lockstitch
3.Mesin Obras
4.Mesin Overdeck
5. Mesin Double Needle
6.Jarum Jahit
7.Gunting

b.Bahan
1.Benang
2.Kain Perca

3.2 Cara Kerja


1. Siapkan Mesin yang akan digunakan
2.Siapkan Alat dan bahan yang diperlukan untuk menjahit setiap stitch
3.Jahit bahan dengan SPI yang dibutuhkan sesuai kelas masing masing
4.Jahitlah bahan sesuai kategori kelasnya
BAB IV
ANALISA PENGAMATAN
BAB V
PENUTUP
A. Diskusi

Dalam menjahit kelas stitch ini menggunakan mesin yang berbeda pada setiap jenis kelasnya
sehingga membentuk jahitan yang berbeda pula.Akan tetapi penggunaan mesin pada setiap
kelasnya bisa tergolong mudah dimana stitch ini berfungsi untuk menggabungkan
komponen,merapihkan pinggiran kain,serta untuk mendapatkan hiasan agar sambungan
tertutup.
Untuk menghitung konsumsi benang yang diambil dari stitch 300 (Lockstitch) dan 500
(Overadge Chain Stitches) yaitu setiap stitch diambil 10 cm.Saat menghitung konsumsi
benang itu mempertimbangkan jenis jahitan,ketebalan dan jenis kain yang dijahit
1. Untuk Mesin Lockstitch Konsumsi benang atas dan benang bawah tidak sama
walaupun simpul terbentuk di tengah-tengah kain.Konsumsi benang atas lebih banyak di
bandingkan benang bawah.Dalam ukuran jahitan 10 cm,benang atas memili kanjang 14 cm
sedangkan benang bawah 9,5 cm.Ini bisa di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti
ketegangan benang atas dan benang bawah yang berbeda,threading yang salah.
2. Untuk menghitung konsumsi benang mesin overlock 4 benang,jenis kain yang dijahit
dan ketebalan atau diameter benang harus dipertimbangkan.Dalam ukuran jahitan 4 cm saya
mendapatkan ukuran panjang jarum yang berbeda,dimana benang orange memiliki Panjang
30 cm,benang ungu memiliki Panjang 27 cm, benang putih dan hitam memiliki panjang 8
cm.Ini dipengaruhi oleh bentuk jeratan yang berbeda dalam satu jahitan sehingga
menghasilkan Panjang yang berbeda pula.

B. Kesimpulan
Konfigurasi stitch ini didefinisikan sebagai jenis stitch yang mana menurut british standard
3870 dibagi didalam enam kelas meliputi kebutuhan untuk menggabungkan komponen,
merapihkan pinggiran kain dan untuk medapatkan hiasan serta untuk menutupi sambungan.
Klasifikasi stitch dibagi menjadi enam kelas, diantaranya:
1. Kelas 100 chainstitches.
2. Kelas 200 stitch yang seperti hand stitches.
3. Kelas 300 lockstitch.
4. Kelas 400 multi thread chainstitches.
5. Kelas 500 overedge chain stitches.
6. Keals 600 covering chain stitches
C. Daftar Pustaka
Heru Sutanto, S. M. (2022, 10 2).

Kapas, A. (2017, 8 3). Mengenal Kategori Jeratan Jahitan(Stitch). Retrieved from


www.jalakapas.com/?p=296.,

Topu, I. (2014, 4 19). Stitch Guide. Retrieved from


https://www.slideshare.net/imraulkaise/stitch_guide

Anda mungkin juga menyukai