Anda di halaman 1dari 5

Desain eksperimen

Pra-eksperimen Digunakan untuk melakukan studi pendahuluan sebelum dilakukan eksperimen sebenarnya. Eksperimen sebenarnya Eksperimen yang memiliki ciri-ciri utama eksperimen, seperti manipulasi variabel, kontrol, penugasan random dan perlakuan. Kuasi-eksperimen Tidak dilakukan penugasan random, tapi menggunakan kelompok yang telah ada. Digunakan bila ada hambatan melakukan penugasan random dan dilakukan penugasan random akan merusak kealamiahan situasi kelompok sedangkan kealamiahan kelompok sangat penting dalam proses manipulasi variabel.

Desain Pra-eksperimen -Kelompok tunggal dengan pre-test dan post-test. -Kelompok tunggal dengan rangkaian waktu. Eksperimen sebenarnya -Pre-test dan post-test menggunakan kelompok kontrol dengan penugasan random. -Solomon. -Dengan kelompok kontrol tanpa pre-test. Kuasi-eksperimen -Pre-test dan post-test menggunakan kelompok kontrol tanpa penugasan random. -Rangkaian waktu dengan kelompok kontrol. -Counterbalance. -Faktorial.

Pra-eksperimen Desain kelompok tunggal dengan 1. Pre-test - post-test -Memilih sekelompok subjek untuk sampel.

-Mengadakan pre-test. -Mencobakan atau memberi perlakuan. -Mengadakan post-test setelah perlakuan. -Mencari rata-rata skor dan simpangan baku dan membandingkan keduanya. -Menguji perbedaan rata-rata.

2. Rangkaian waktu -Pre-test maupun post-test dilakukan beberapa kali dalam serangkaian waktu pelaksanaan.

Eksperimen sebenarnya Desain 1. Pre-test - post-test menggunakan kelompok kontrol dengan penugasan random -Memilih subjek yang mempunyai latar belakang sama (homogen) melalui pemilihan secara random. -Secara random, setiap subjek ditugaskan ke kelompok eksperimen atau kontrol. -Mengadakan pre-test untuk memperoleh skor. -Memberi perlakuan, misalnya diajar dengan metode abru yang dieksperimenkan. -Dapat dilakukan pengajaran dengan materi yang sama dengan metode lain, bukan dengan metode yang sedang dieksperimenkan. -Mengadakan post-test untuk memperoleh skor. -Dengan menggunakan metode statistika dicari perbedaan antara rata-rata (misalnya: menggunakan analisis kovariansi). -Untuk memperbesar ketelitian pelaksanaan eksperimen, penggunaan desain ini dapat dimodifikasi dengan menggunakan lebih dari satu kelompok eksperimen.

2. Solomon -Dilakukan menggunakan kelompok.

-Kelompok terdiri dari eksperimen dan kontrol yang mengalami pre-test. -Kelompok selanjutnya tidak diadakan pre-test, baik terhadap kelompok eksperimen maupun kontrol. -Penempatan subjek pada masing-masing dilakukan dengan penugasan random. -Analisis statistik dilakukan untuk mencari perbedaan rata-rata dari kelompok eksperimen sedangkan rata-rata dari kelompok selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung perbedaan, dengan catatan jumlah subjek pada kelompok itu sama. -Hal ini dipertimbangkan, karena pengambilan sampel dilakukan secara random, maka diduga skor pada kelompok akan sama. -Hasil perhitungan untuk perbedaan selanjutnya dilakukan pengujian statistik, seperti menggunakan uji untuk variabel tergantung atau planned analysis. -Maksud pengujian itu adalah untuk membuat perbandingan. -Penggunaan ini memiliki validitas sama dengan nilai tambah, dapat mengontrol pengaruh pencemar efek interaksi tes, sebab dengan ini bila ternyata perbandingan antara itu ada perbedaan yang signifikan, maka diasumsikan perbedaan itu disebabkan karena efek interaksi tes. -Bila tidak, maka berarti perlakuan telah memberi pengaruh kepada variabel terikat.

3. Dengan kelompok kontrol tanpa pre-test Penggunaan desain ini hanya melakukan post-test, baik terhadap kelompok eksperimen maupun kontrol. Penempatan subjek dalam kelompok masing-masing dilakukan dengan penugasan random. -Menggunakan setiap subjek pada kelompok eksperimen dan kontrol secara random. -Melaksanakan eksperimen terhadap kelompok eksperimen. -Mengadakan tes, baik terhadap kelompok eksperimen maupun pembanding. -Mencari perbedaan rata-rata antara skor dengan metode statistika untuk meliahat perbedaan tersebut signifikan.

Kuasi-eksperimen Desain 1. Pre-test - post-test menggunakan kelompok kontrol tanpa penugasan random -Perbedaan satu-satunya adalah tidak dilakukan penugasan random. -Oleh sebab itu, bila semua pencemar kevalidan internal dapat dihindari, maka dalam desain ini pencemar yang terkait dengan akibat pemilihan subjek yang bias, seperti interaksi antara pemilihan subjek dengan kematangan, dsb, tidak dapat terkontrol. -Selain itu, kemungkinan tak terhindarinya pencemar regresi statistik akan ada, terutama bila jumlah subjek pada masing-masing kelompok tidak sama. -Oleh sebab pelaksanaan dengan desain ini sama, maka bagannya pun sama juga, kecuali tidak menggunakan penugasan random.

2. Rangkaian waktu dengan kelompok kontrol -Merupakan penggunaan desain sebagai kelompok eksperimen dan membandingkan dengan hasil analisis terhadap kelompok sebagai kelompok kontrol. -Menentukan sampel, baik kelompok eksperimen maupun kontrol. -Mengadakan serangkaian tes dalam serangkaian waktu, baik terhadap kelompok eksperimen maupun kontrol, baik sebelum eksperimen maupun sesudah eksperimen. -Mencatat data atau skor dalam bentuk tabel rangkaian waktu. -Mencari rata-rata dari masing-masing skor, baik sebelum maupun sesudah eksperimen, baik dari kelompok eksperimen maupun kontrol. -Mencari, baik dari kelompok eksperimen maupun kontrol. -Membandingkan secara statistik perbedaan itu signifikan.

3. Counterbalance -Dikenal juga dengan nama "desain rotasi", "crossover" atau "switchover". -Digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan desain yang tidak menggunakan penugasan random, terutama jikan anggota sampel terbatas, tidak menggunakan pre-test dan

yang dites lebih dari satu variasi. -Pelaksanaannya dilakukan dengan mengambil kelompok dan setiap kelompok diberi perlakuan beberapa kali sesuai dengan jumlah kelompok secara bergantian sehingga setiap kelompok mengalami satu jenis perlakuan. -Dari bagan dapat dilihat, masing-masing kelompok mengalami setiap jenis perlakuan. -Langkah-langkah desain: Menetapkan kelompok untuk dieksperimen. Melakukan eksperimen. Mengetes setiap kelompok, masing-masing setelah diberi setiap jenis perlakuan. Mencari rata-rata dari setiap kelompok yang mengalami tiap jenis perlakuan. Mencari perbedaan rata-rata, kemudian dilihat perbedaan itu signifikan. -Untuk meningkatkan kontrol terhadap validitas desain ini, dapat digunakan kelompok. -Setiap kelompok akan mengalami eksperimen dari metode tersebut sehingga bagan desain ini akan berkembang. -Setelah dilakukan tes terhadap setiap kelompok, selanjutnya dicari rata-rata dari tiap kelompok, kemudian dicari perbedaan rata-rata dari masing-masing skor untuk menetapkan suatu jenis metode yang terbaik di antara metode di atas.

4. Faktorial -Memungkinkan dapat digunakan, diamati dan dianalisis berbagai pengaruh dari variabel secara bersamaan. -Hal ini dapat memungkinkan untuk dilihat sesuatu proses lebih mendekati keadaan yang sebenarnya sehingga dapat dinilai secara serentak berbagai akibat dari setiap variabel eksperimen. -Juga dapat digunakan dalam eksperimen sebenarnya. Bila desain ini digunakan pada eksperimen sebenarnya, maka dilakukan penugasan random.

Anda mungkin juga menyukai