‘Aura Savina - Universitas Singaperbangsa Karawang
Kelompok 5 MSIB Impact Class: Perencanaan dan Pelaporan Dampak Sosial Tahun 2023,
Arah Perubahan Berkelanjutan dari Generasi Muda
Program Kampus Merdeka adalah bagian dari kebijekan Merdeka Belajar oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (kemendikbudristek) yang
memberikan seluruh mahasiswa kesempatan untuk mengasah keampuan sesuai bakat dan
minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai langkah persiapan karir. Dalam program
Kampus Merdeka ini ada juga berbagai sub program dengan banyak pilihan kegiatan mandiri
yang dapat dijalani mahasiswa sesuai dengan minat dan bakat mereka, Program MSIB salah
satunya, program Magang dan Studi Independen Bersertifikat menjadi program yang
populer tujuan mahasiswa beberapa tahun terakhir ini karena terbukti dapat
meningkatkatkan skill serta relasi dalam persiapan memasuki dunia kerja bagi mereka.
Proses persiapan pendaftaran administrasi yang sedikit rumit dengan jangka waktu
terbatas, proses penjaminan konversi SKS dengan kampus, proses lanjutan seleksi mitra yang
terpisah dengan seleksi administrasi pihak MSIB, semua proses tersebut dapat dikatakan
rumit untuk tetap meneguhkan hati agar tidak putus asa dalam berjuang lolos menjadi
bagian peserta
Tulisan ini merupakan pengalaman menarik dari apa yang saya pelajari di program
MiB yang saya pilih. Tepatnya pada program studi Independen dengan mitra Maxima
Indonesia dalam program Impact Class: Perencanaan dan Pelaporan Dampak Sosial di Tahun
2023. Tujuan dari adanya program ini adalah untuk mencetak generasi perencana dan
pembawa perubahan sosial berdampak untuk masyarakat Indonesia. Didalamnya terdapat
banyak sesi kelas mengenai riset data, pemahaman isu sosial dan global, penulisan artikel
ilmiah yang tepat, serta pembangunan berkelanjutan yang dapat dilakukan melalui langkah
mudah yang dimiliki iap-tiap peserta.
Materi yang paling melekat dalam kenangan saya hingga saat ini adalah materi
pemahaman mengenai SDGs Isu dan Inklusivitas Pemibangunan. inklusivitas yang dibangun
dengan pendekatan akan pemahaman dari keragaman identitas setiap individu masyarakat
berperan penting dalam transformasi pembangunan. Sejalen dengan tujuh belas tujuan
tama PBB dalam Konferensi Pembangunan Berkelanjutan di Rio de Janeiro pada tahun
2012, Masing-masing program dalam tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut
diharapkan dapat menjadi kepastian bagi umat manusia untuk bisa menikmati perdamaian
dan kemakmuran di tahun 2030.Sayangnya rencana pembangunan berkelanjutan ini masih_memiliki berbagai
hambatan besar yang membuat program ini harus diwujudkan secara perlahan dan bertahap
melalui berbagai pembiasaan karakter manusia. Sulitnya menghapuskan isu-isu diskriminasi,
rasisme, ketidaksetaraan, dan akses ketimpangan serta kesenjangan yang_terjadi
dimana-mana_membuat program pembangunan berkelanjutan harus disadari seluruh
masyarakat terlebih dahulu. Ketidaksadaran masyarakat akan perbuatan yang termasuk
bahan candaan atau diskriminasi seringkali menjadi akibat dari munculnya berbagai kasus
rasisme yang membuat orang lain merasa terhina,
Kesadaran masyarakat akan program pembangunan terutama dalam pembangunan
karakter terlebih dahulu akan membuat perdamaian dan meninggikan rasa toleransi satu
sama lain yang juga berarti saling menghargai hak asasi antar manusia. Di sesi perkuliahan
ini tidak ketinggalan pula dibahas bagaimana kita, peserta, sebagai anak muda dapat
mengambil sebuah langkah untuk mewujudkan perubahan berkelanjutan. Melalui
pendalaman need assessment untuk memulai aksi pemberdayaan di lingkungan sekitar, kita
sebagai masyarakat dan generasi muda dapat membuat satu perubahan kecil lebih baik
untuk orang lain.
Sebagai generasi muda kita dapat memulai dari pembiasaan karakter mengenai
pemberian sosialisasi atau pemahaman orang disekitar kita tentang berbagai contoh
tindakan diskriminasi, memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan anak muda
untuk bersaing, mempraktekkan nilai-nilai norma budaya dengan tetap menjunjung tinggi
rasa toleransi, dan juga membangun serta mengembangkan relasi atau komunitas pemuda
berdampak agar usaha pembangunan yang dilakukan tidak terasa berat karena dukungan
‘yang dibangun bersama orang-orang pemilik tujuan bersama.
Mempelajari teori dari persiapan perencanaan program berkelanjutan dan menjalin
relasi serta mendapatkan pengarahan dari mentor fasilitator yang ekspert membuat pilihan
mengikuti Program Studi Independen Perencanaan dan Pelaporan Dampak Sosial menjadi
lebih ter-prepare terutama dalam menentukan target pengukuran orang-orang yang
dijadikan acuan dalam merubah karakter maupun kebiasaan di lingkungan sekitar tersebut.
Selain itu menganalisis dan mengidentifikasi lebih dalam mengenai resiko atau perkiraan
masalah-masalah yang mungkin saja bisa muncul di pertengahan jalannya program dapat
disiapkan lebih dahulu cara pencegahan atau mengatasinya. Dengan ini program atau
kegiatan yang direncanakan dapat memberikan dampak yang lebih positif bagi masyarakat.‘Aura Savina - Universitas Singaperbangsa Karawang
Kelompok 5 MSIB Impact Class: Perencanaan dan Pelaporan Dampak Sosial Tahun 2023,
Jurnalisme Sastrawi yang Menyentuh Nurani
Hari itu merupakan salah satu hari terpadat yang kurasakan. Ditengah kesibukan
pembuatan projek ujian tengah semester pada perkuliahan kampus, jadwal bersamaan dari
program kampus merdeka di Maxima Indonesia - Impact Class: Perencanaan dan Pelaporan
Dampak Sosial pun tidak dapat ditinggalkan. Pekerjaan yang juga menumpuk makin
membuat pikiranku kacau dan tidak mengerti apa yang harus kufokuskan saat itu
Menyusun prioritas pekerjaan yang harus ku lakukan, dimulai dengan cepat
menyelesaikan pekerjaan lalu memetakan rencana pengisian timeline pengerjaan proyek
UTS dan terakhir memfokuskan dir lagi kedalam kelas penulisan development yang diisi oleh
Pak Hagi Hagoromo. Saya mendapatkan pengetahuan baru mengenai teknik dasar cara
penulisan fiksi non-fiksi. Ada dua perbedaan yang menonjol dalam menuliskan kedua
ceritanya, yang satu dituliskan berdasarkan karangan hal-hal tidak nyata sesuai imajinasi
penulis, satunya dituliskan berdasarkan laporan kumpulan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh penulis atas kebenaran isinya,
Ini adalah awal-awal saya menganggap bahwa materi kepenulisan adalah materi yang
tidak terlalu sulit mengingat sebelumnya saya juga sering membuat berbagai karangan cerita
dan juga essay sebagai tugas. Kaidah penulisan, cara menulis berita, hal ini tidak banyak
berbeda dengan apa yang saya pelajari prakteknya di masa magang saya sebulan yang lalu
Karena sebelumnya saat itu saya juga sudah mempraktekan bagaimana cara wawancara
yang kemudian dijadikan artikel berita untuk dimuat dalam website resmi informasi daerah,
saya merasa hal mengenai kepenulisan ini bukanlah hal yang rumit untuk dipelajari dan
dipraktekan ulang,
Nyatanya saya salah, ternyata masih ada banyak hal yang tidak saya ketahui
Termasuk ragam tulisan non-fiksi yang tidak familiar di telinga saya. Jurnalisme sastrawi? itu
kata yang aneh di telinga saya. Bagaimana bisa penulisan berita yang harusnya faktual,
resmi, dan tidak bertele-tele ditulis dengan bentuk sastra yang menggambarkan sebuah
peristiwa nyata mendalam hingga menyentuh emosi para pembaca. Ekspektasi saya diawal
yang akan belajar mengenai penulisan ringan yang berpaku terhadap EYD yang sesuai kaidah
KBBI langsung jatuh. Sempat kebingungan dan susah memahami materi ini di otak, setetah
memulai kembali belajar mandiri dengan mencocokan profil Pak Hagi yang ternyata seorang
jurnalis dengan fokus kepenulisan jurnalisme sastrawi. Mengingat Pak Hagi yang pernah
sampai menangis menceritakan pengalaman dalam mengambil berita penuh dengan rasaempati membuat saya sadar bahwa tulisan yang baik itu bukan sekedar artikel informasi
fakta yang didasarkan pada satu sudut pandang saja. Menceritakan bagaimana kisah sebuah
peristiwa berdasarkan hasil POV banyak orang yang telah diwawancarai, mengulas berbagai
kisah sampingan peristiwa yang tidak banyak di-notice orang padahal kisah tersebut
menyokong jalannya cerita utara membuat sebuah tulisan jurnalisme sastrawi dapat dilihat
sebagai cerita kisah yang lebih humanis.
Kesadaran saya akan pembuatan cerita yang lebih humanis ini makin tinggi saat
kemudian dalam perkuliahan pembahasan tugas-tugas kepenulisan teman-teman saya yang
lain melakukan tugas dengan penilaian outstanding direview dan diberikan feedback serta
pujian langsung akan pemahaman cepat teknik kepenulisannya, apresiasi tersebut walau
sempat membuat saya sedikit insecure tidak lama memotivasi juga karna menumbuhkan
rasa persaiangan yang seperti ‘dia saja bisa masa aku enggak’
Namun tetap saja, setelah penugasan kepenulisan satu-dua ternyata makin hari
makin banyak sekali tugas individunya. Saya mengerti memang untuk membuat sebuah
tulisan yang bagus butuh banyak berlatih tapi mengingat tugas perkuliahan lain dan
pekerjaan juga sama tidak ada habisnya. Saya sempat sedikit kerepotan dalam mengerjakan
‘tugas meski tetap tidak pernah kecolongan hingga terlambat mengumpulkan hasil
penugasan,
Selain mengenal jurnalisme sastrawi, saya juga mengenal tulisan teks feature. Aneh
bukan namanya? bukannya feature itu identik dengan dunia permusikan yang
mendeskripsikan adanya kolaborasi satu penyanyi dengan penyanyi atau produser lain? itu
juga tidak salah sih kata Pak Hagi. Namun tulisan feature yang dimaksud disini ialah jenis
artikel atau tulisan yang menggambarkan suatu topik atau subjek tertentu yang lebih
mendalam daripada berita biasa. Bertujuan menggali cerita-cerita menarik di balik berita
melalui sudut pandang penulis, tulisan ini merupakan karya yang juga dapat ditulis sesual isi
hati atau pendapat subjektif penulis untuk menceritakan pandangannya akan sebuah
peristiwa yang emosional.
Tulisan ini juga merupakan feature walaupun sedikit tidak kuyakini apakah begini
cara menulis feature cerita dari sudut pandangku pribadi dengan cara yang benar.
Masih banyak sisa waktu dalam mempelajari materi kepenulisan selanjutnya di beberapa
elas minggu-minggu kedepan. Saya sadar masih banyak yang harus saya perhatikan lagi di
kelas berikutnya dan tugas-tugas yang menunggu untuk dikerjakan, semoga dapat menjadi
‘tugas yang lebih mudah dari bekal pengalaman pengerjaan tugas-tugas sebelumnya ini