Anda di halaman 1dari 7

NASKAH SOSIODRAMA SIDANG PIDANA KASUS PEMBUNUHAN

Panitera : [Panitera berdiiri] Assalamualaikum.wr.wb. Sidang Pengadilan Negeri Kota Pekanbaru


yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana kasus pembunuhan pada tingkat
pertama, dengan acara pemeriksaan dengan terdakwa saudara Saidzonal Abi Wakas pada hari
ini rabu 25 Oktober 2023. Untuk itu diingatkan kepada seluruh peserta sidang untuk
menonaktifkan sebagai alat komunikasi dan tidak melakukan hal yang dapat mengganggu
jalannya persidangan. Baik, sebelumnya demi kelancara persidangan ini ada baiknya kita
berdoa terlebih dahulu, berdoa dimulai. [para hadirin berdoa] Berdoa selesai. Majelis hakim
dipersilahkan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri [para hadirin berdiri
sampai majelis hakim duduk kembali] Hadirin diperrsilahkan duduk kembali [Panitera duduk
kembali]

Hakim Ketua : Assalamualaikum.wr.wb. Sidang Pengadilan Negeri Kota Pekanbaru yang


memeriksa dan mengadili perkara-perkara kasus pembunuhan pada tingkat pertama dengan
acara pemeriksaan dengan terdakwa saudara Saidzonal Abi Wakas pada hari ini rabu 23
Oktober 2023 dinyatakan terbuka untuk umum [Hakim Ketua mengetuk palu] Kepada Panitera
dipersilahkan terdakwa untuk duduk ditempat yang telah disediakan.

Panitera : [Panitera berdiri] Kepada terdakwa dipersilahkan untuk duduk di kursi sidang.
[Panitera duduk kembali] [Terdakwa menghampiri kursi sidang]

Hakim Ketua : Dalam kasus ini, apakah terdakwa didampingi oleh penasihat hukum?

Terdakwa : Iya Yang Mulia saya didampingi penasihat hukum

Hakim Ketua : Benarkah saudara penasihat hukum dari terdakwa? [Bertanya pada Penasihat
Hukum]

Penasihat Hukum 1&2 : [Berdiri] Betul Yang Mulia

Hakim Ketua : Mohon tunjukkan surat kuasa dan imsurat izin

Penasihat Hukum 1 : Yang Mulia [Penasihat memberikan dokumen kepada Hakim Ketua dan
menyerahkaBaiknnya kepada Penuntut Umum]

Hakim Ketua : Baik, untuk saat ini perkara sedang untuk di persidangkan di pengadilan negeri,
jadi segala sesuatu yang terjadi dalam perrsidangan ini tolong didengarkan dengan baik

Panitera : [Berdiri] Selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk
membacakan dakwaannya
Hakim Ketua : Bagaimana penuntut umum apakah sudah siap dengan dakwaanya?

Penuntut Umum 1 : [Berdiri] Sudah siap yang mulia. Dalam kasus ini terdakwa didakwa dengan
dakwaan pasal 338 KUHP mengenai tindakan penganiayaan hingga korban tewas dengan masa
tahanan maksimal 7 tahun penjara, sekian terima kasih.

Hakim Anggota 1 : Baik, apakah saudara mengerti dengan dakwaan yang diberikan oleh Jaksa
Penuntut Umum?

Terdakwa : Mengerti yang mulia.

Hakim Ketua : Apa terdakwa dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti persidangan?

Terdakwa : Siap yang mulia.

Hakim Anggota 1 : Bagaimana penasihat hukum, apakah melakukan pembelaan?

Penasihat Hukum 1 : [Berdiri] Betul yang mulia.

Hakim Anggota 2 : Silahkan Penasihat Hukum untuk pembelaannya

Penasihat Umum 1 : [Berdiri] Baik yang mulia. Setelah dilakukan tes, terbukti bahwasanya
terrdakwa sedang dalam pengaruh alkohol yang tinggi, dan hal ini menunjukkan bahwa pada
saat kejadian berlangsung, terdakwa sedang dalam kondisi tidak sadarkan diri, dan hal ini
menunjukkan bahwasanya terdakwa tidak sepenuhnya bersalah, terima kasih.

Hakim Ketua : Bagaimana jaksa penuntut umum, apakah ada tambahan tuntutan?

Penuntut Umum 1 : [Berdiri] Baik, ada yang mulia. Dalam kasus ini terdakwa memang dalam
keadaan tidak sadar, akan tetapi penganiayaan hingga pembunuhan yang dilakukan oleh
terdakwa terhadap korban dapat dibuktikan bahwa terdakwa memiliki dendam hingga
terdakwa melakukan impulsif, yang mengakibatkan korban meninggal dunia, selain itu saya
juga memilki bukti, ini merupakan pisau yang digunakan terdakwa untuk menusuk korban
hingga meninggal dunia. Sekian dari kami terima kasih.

Hakim Ketua : Penuntut Umum apakah saksi sudah siap?

Penuntut Umum 2 : Sudah siap yang mulia [Berdiri]

Panitera : [Berdiri] Kepada saksi dipersilahkan untuk memasuki kursi saksi.

[Saksi berjalan dan dudu ke kursi saksi]

Hakim Ketua : Apakah saudari saksi dalam keadaan sehat?


Saksi 1 : Alhamdulillah sehat yang mulia

Hakim Ketua : Apakah saudari siap untuk mengikuti persidangan hari ini?

Saksi 1 : Siap yang mulia

Hakim Anggota 1 : Baik, apakah benar anda bernama [nama saksi] berusia 25 tahun dan bekerja
sebagai asisten rumah tangga?

Saksi 1 : Betul yang mulia

Hakim Anggota 2 : Berdasarkan pasal 160 ayat 3 KUHP sebelum anda dimintai keterangan anda
akan disumpah terlebih dahulu, apakah saudara siap?

Saksi 1 : Siap yang mulia [Berdiri dan penyumpah memegang kitab diatas kepala saksi]

Hakim Ketua : Baik saudari saksi ulangi setelah saya. Saya berjanji (saksi) sebagai saksi (saksi)
akan memberikan keterangan (saksi) yang benar (saksi) tidak lain dari yang sebenarnya (saksi)
semoga Tuhan menolong saya (saksi) silahkan duduk kembali [Penyumpah kembali ke tempat
dan saksi duduk kembali]

Hakim Ketua : Baik anda telah berjanji, jadi dimohon dalam memberikan keterangan mohon
untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. Pertanyaan pertama, ada hubungan
apa anda dengan terdakwa?

Saksi 1 : Saya adalah asisten rumah tangga dari keluarga Bapak Saidzonal

Hakim Ketua : Pertanyaan kedua, sudah berapa lama anda mengenal dan tinggal dengan
terdakwa?

Saksi 1 : Kira kira sekitar 7 tahun lamanya

Hakim Ketua : Pertanyaan ketiga, apa yang anda ketahui tentang terdakwa?

Saksi 1 : Baik yang mulia, yang saya ketahui tentang terdakwa yaitu orangnya tertutup dan
sedikit pendiam, Bapak Saidzonal juga memiliki tempramental yang buruk yaitu sering marah-
marah yang tidak jelas. Bapak Saidzonal juga memiliki pekerjaan yang tidak jelas, tidak seperti
adiknya yang memiliki pekerjaan yang cukup baik.

Hakim Ketua : Silahkan jaksa penuntut umum untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi

Penuntut Umum 2 : Kepada saksi silahkan beritahu kami ungkapan kejadian itu terjadi dan
bagaimana kronologi kejadian tersebut?
Saksi 1 : Baik, pada waktu itu pada pukul 8 pagi pada hari selasa tanggal 99 Desember ssaya
baru pulang dari pasar, pada saat itu saya ingin menaruh tas belanjaan saya di dapur pada saat
saya di dapur saya mendengar keributan antara Bapak Saidzonal dan adiknya. Tak lama
kemudian saya mendengar suara benda jatuh dan saya panik.

Penuntut Umum 1 : Lalu setelah mendengar pertikaian antara terdakwa dengan korban apa
yang dilakukan saksi pada saat itu juga?

Saksi 1 : Pada saat itu diruang tamu saya melihat Bapak Saidzonal dan adiknya saling memukul,
tak lama setelah itu Bapak Saidzonal malah pergi ke dapur membawa pisau dapur dan menusuk
adiknya sebanyak 2 kali dibagian dada dan perutnya, sehingga banyak sekali darah yang keluar
dari tubuh korban. Setelah itu saya pun langsung lari keluar rumah meminta pertolongan, pada
saat diluar saya melihat ibu RT.

Penuntut Umum 2 : Baik terima kasih atas jawabannya, namun sebelumnya saya ingin bertanya
bagaimana hubungan yang diketahui oleh saksi antara terdakwa dengan korban?

Saksi 1 : Baik, hubungan antara Bapak Saidzonal dan adiknya memang kurang harmonis
dikarenakan Bapak Saidzonal ingin menuntut hak warisan kepada adiknya tetapi adiknya
merasa Bapak Saidzonal ini belum pantas untuk menerima harta warisan dari keluarganya.

Penuntut Umum 2 : Baik terima kasih saksi atas kesaksiannya, sekian dari kami yang mulia
terima kasih

Hakim Ketua : Baik selanjutnya pembelaan dari terdakwa, silahkan segala penasihat hukum

Penasihat Hukum 1 : Baik terima kasih yang mulia, saya ingin bertanya kepada saksi apakah
pada saat kejadian berlangsung terdakwa juga dipukuli oleh korban? terima kasih

Saksi 1 : Iya betul, Bapak Saidzonal dan adiknya saling memukuli

Penasihat Hukum 1 : Jadi berdasarkan informasi dari pihak keluarga bahwasanya terdakwa
memiliki catatan rekam medis yang menunjukkan bahwa terdakwa dipukuli oleh korban hingga
tulang pipinya patah dan ini menunjukkan bahwasanya pada saat kejadian berlangsung bukan
hanya korban yang memiliki luka melainkan terdakwa juga memiliki luka. Sekian terima kasih.

Penuntut Umum 1 : Interupsi yang mulia, korban memukul terdakwa bukan hanya terbawa
emosi tetapi juga suatu bentuk perlindungan diri dari tindakan terdakwa kepada korban yang
dilakukan secara tiba-tiba..
Hakim Anggota 1 : Jaksa penuntut umum tunggu dulu, mari kita dengarkan lagi pertanyaan dari
Penasihat Hukum. Silahkan dilanjutkan.

Penasihat Hukum 2 : Baik yang mulia, saya ingin mempertanyakan kembali kepada saksi
bagaimana kondisi dan keadaan terdakwa pada saat kejadian berlangsung, sekian dan terima
kasih

Saksi 1 : Baik, pada saat itu keadaan Bapak Saidzonal sangat mabuk karena tercium sekali bau
alkohol yang sangat menyengat.

Penasihat Hukum 2 : Dalam kondisi mabuk berat dikatakan bahwa kesadaran terdakwa juga
terganggu karena ini mungkin dapat menjadi pertimbangan yang mulia hakim untuk
mempertimbangkan kembali kasus ini, sekian terima kasih.

Hakim Ketua : Terima kasih atas kesaksiannya, selanjutnya apakah saksi kedua hadir pada hari
ini diap memberikan kesaksiannya?

Penuntut Umum 1 : Baik yang mulia, saksi kedua sudah bersedia untuk hadir dan sudah siap
untuk memberikan kesaksiannya.

Paniitera : Kepada saksi pertama silahkan kembali pada bangku di belakang, lalu pada saksi
kedua silahkan menduduki kursi saksi.

[saksi pertama kembali ke tempat dan saksi kedua maju]

Hakim Ketua : Bagaimana kabar saudari saat ini? Apakah siap untuk melangsungkan
pengadilan?

Saksi 2 : Siap yang mulia.

Hakim Ketua : Baik, sebelumnya menurut pasal 160 ayat 3 KUHP anda harus disumpaj terlebih
dahulu, apakah anda bersedia?

Saksi 2 : Bersedia yang mulia

Hakim Ketua : Saudari saksi silahkan berdiri

Hakim Ketua : Baik saudari saksi ulangi setelah saya. Saya berjanji (saksi) sebagai saksi (saksi)
akan memberikan keterangan (saksi) yang benar (saksi) tidak lain dari yang sebenarnya (saksi)
semoga Tuhan menolong saya (saksi) silahkan duduk kembali [Penyumpah kembali ke tempat
dan saksi duduk kembali]
Hakim Ketua : Baik anda telah berjanji, jadi dimohon dalam memberikan keterangan mohon
untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. Pertanyaannya apakah benar sudari
saksi beraada di tempat kejadian? Dan apakah benar saudari melihat kejadian tersebut?

Saksi 2 : Benar yang mulia, pada saat itu saya sedang berada di luar rumah di sekiitaran RT,
terdengar dari kejauhan ada yang berteriak meminta tolong, pada saat itu saya langsung
menuju sumber suara, pada saat sampai saya langsung menanyakan kepada beliau "Disini ada
masalah apa?" beliau menjawab "Didalam rumah Bapak Saidzonal dan adiknya berkelahi dan
Bapaj Saidzonal menusuk adiknya dengan pisau" pada saat saya mendengar berita tersebut
saya terkejut dan langsung menuju ke rumah korban, pada saat sampai saya melihat korban
sudah terkapar tidak berdaya dan juga terlihat darahnya sudah mencar kemana mana, pada
saat itu saya langsung bergegas menghubungi ambulan. Disaat saya menunggu ambulan datang
saya langsung memeriksa keadaan korban dan ternyata korban telah meninggal dunia. Posisi
Bapak Saidzonal berada di lantai 2 dan dia sudah menyadari bahwa yang dilakukannya kepada
korban itu salah.

Hakim Ketua : Terima kasih saksi atas kesaksiannya. Kepada jaksa penuntut umum apakah ada
tuntutan terakhir yang ingin disampaikan?

Penuntut Umum 2 : Baik, ada yang mulia. Tetap pada tuntutan awal yang mengacu pada kasus
penganiayaan korban sampai korban tewas yang merupakan bentuk pelanggaran sesuai pasal
338 KUHP yang melakukan tindak pidana pembunuhan. Sekian terima kasih.

Hakim Ketua : Selanjutnya kepada penasihat hukum apakah ada pembelaan terakhir yang ingin
disampaikan?

Penasihat Hukum 2 : Baik, ada yang mulia. Terdakwa memang terbukti bersalah namun dengan
segala hormat yang mulia mohon pertimbangkan kembali, sebab pada saat kejadian
berlangsung terdakwa sedang dalam keadaan mabuk berat. Sekian terima kasih yang mulia

Panitera : Saksi dimohon kembali pada kursi yang telah disediakan, selanjutnya pembacaan
amat putusan dan vonis untuk terdakwa oleh Hakim Ketua. Kepada terdakwa silahkan
menduduki kursi terdakwa.

[Saksi 2 kembali ke tempat dan terdakwa menduduki kursi sidang]

Hakim Ketua : Baik, aganda sekarang adalah pembacaan keputusan final, kepada terdakwa
dipersilahkan berdiri. [Terdakwa berdiri] Pengadilan menyatakan terdakwa Saidzonal Abi Wakas
dan telah terbukti secara sah dan diyakinkan bersalah melakukan tindak pidanan pembunuhan
terhadap adiknya sendiri. Keputusan menjatuhkan pidana atas pelanggaran hukum yang sesuai
dengan pasal 338 KUHP mengenai penganiayaan dan pertikaian hingga korban tewas. Terdakwa
Saidzonal Abi Wakas ditetapkam sanksi hukuman selama 5 tahun 6 bulan penjara. Dengan ini
memerintahkan kepada terdakwa agar tetap berada di dalam tahanan dan barang bukti
dikembalikan kepada penyidik. [mengetuk palu sekali] Demikian diputuskan dalam
permusyawaratan majelis hakim pengadilan kota Pekanbaru pada hari rabu 25 Oktober 2023
oleh kami Ngr. Kadek Yehezkiel Bintang Hamonangan saudara hukum selaku Hakim Ketua,
saudara hukum Berkat Fajar Tambunan dan saudara hukum Aura Islami masinh masing selaku
Hakim Anggota [mengetuk palu sekali] Dengan ini sidang keputusan resmi ditutup [mengetuk
palu 3 kali]

Panitera : Sidang pada pagi hari ini rabu 25 Oktober 2023 Pengadilan Negeri Kota Pekanbaru
berakhir dengan hasil terdakwa Saidzonal Abi Wakas dijatuhkan hukuman 5 tahun 6 bulan
penjara. [terdakwa berdiri] Majelis hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri
[Majelis hakim meninggalkan ruangan sidang] Hadirin diperrsilahkan duduk kembali.

Anda mungkin juga menyukai