Anda di halaman 1dari 2

WOC Cholelitiasis

CHOLELITIASIS

OBESITAS WANITA 4X > BERESIKO DIET TINGGI SERAT TINGGI KLESTEROL USIA SIROSIS HATI, HEMOLISIS INFEKSI PENCABANGAN BILLER

Menigkatkan hormone estrogen Empedu Litogenik > 65 Tahun Pigmen empedu (Bilirubin)
(Mempengaruhi factor tidak terkonvigurasi
Mempengaruhi asam lambung tubuh dan control
terhadap kolesterol)
Terjadi presipitasi
Meningkatkan Kolesterol (Pengendapan)

Pembentukan Kristal Kolesterol KOLELITIASIS


(Batu Empedu) BATU PIGMEN
BATU KOLESTEROL

Batu terdorong menuju ductus sistikus


Intake Makanan (Terutama Lemak)

Obstruksi ductus sistikus


Sekresi oleh dinding duodenum

Kontraindikais kantung empedu

Distensi kantung empedu Gangguan aliran empedu ke Aliran balik cairan empedu ke hepar Iritasi dinding ductus sistikus Peradangan disekitar hepatobilier
duodenum melalui darah akibat gesekan dengan batu

Fundus empedu menyentuh Absorbsi Vit (A, D, E, K) terganggu Jumlah bilirubin dalam darah Respon inflamasi Pengeluaran SGPT, SGOT
dinding abdomen pada kartilago
kosta 9 dan 10
Defisiensi Vit K Memicu warna kuning Ikterus Peningkatan pernabilitas & Merangsang sisten saraf
pada batu empedu perubahan hemodinamik parasimpatis
Terjadinya gesekan empedu
Gangguan pembekuan darah normal
Terjadi penampakan bilirubin pada Penurunan peristaltic usus dan
Penumpukan cairan di interstisial
Nyeri abdomen kuadran kanan atas lapisan bawah kulit lambung
Nyeri Akut Resiko Perdarahan Resiko Kerusakan integritas Kulit Peningkatan tekanan intra abdomen Makanan tertahan dilambung

Mual Peningkatan produktifitas


lambung
TINDAKAN
Nausea

Cholesistektomi

Diagnosa Pre Operasi: Diagnosa Post Operasi:


1. Nyeri Akut 1. Nyeri Akut
2. Ansietas 2. Resiko aspirasi
3. Nausea 3. Gangguan mobilitas fisik
4. Resiko Jatuh

INTERVENSI

Nyeri Akut Ansietas Nausea Resiko Aspirasi Gangguan mobilitas fisik Resiko Jatuh
☑ Kontrol lingkungan yang ☑ Ajarkan klien teknik relaksasi untuk ☑ Identifikasi pengalaman mual ☑ Monitor tingkat kesadaran, batuk, ☑ Identifikasi adanya nyeri atau ☑ Identifikasi kebutuhan kesalamatan
memperberat rasa nyeri membatasi mengurangi kecemasan. ☑ Identifikasi factor penyebab mual muntah, dan kemampuan menelan keluhan fisik lainnya pasien (berdasarkan tingkat fungsi
pengunjung. ☑ Bina hubungan saling percaya ☑ Identidikasi antiemetic untuk ☑ Monitor status pernapasan ☑ Anjurkan melakukan mobilisasi dini fisik dan kognitif)
☑ Identifikasi skala nyeri. dengan klien. penyebab mual ☑ Monitor bunyi napas, terutama dengan duduk ditempat tidur. ☑ Pasang alat pengaman
☑ Jelaskan pemicu nyeri. ☑ Identifikasi penyebab rasa takut pra ☑ Monitor mual setelah makan/minum ☑ Fasilitasi aktifitas dengan alat bantu ☑ Berikan tempat tidur yang rendah
operasi. ☑ Anjurkan istirahat dan tidur yang
☑ Ajarkan teknik non farmakologis ☑ Periksa residu gaster sebelum memasang badplang. dan alat-alat bantuan
☑ Validasi sumber rasa takut, berikan cukup.
untuk mengurangi nyeri. memberi asupan oral ☑ Berikan alat untuk memanggil
informasi yang akurat dan aktual.
☑ Kolaborasi pemberian analgetik. ☑ Ajarkan penggunaan Teknik perawat
☑ Beritahukan klien kemungkinan ☑ Posisikan semi fowler (30 – 45
☑ Libatkan keluarga saat mengajarkan farmakologis untuk menangani ☑ Respons setiap panggilan dengan
dilakukannya anestesi umum atau derajat) 30 menit sebelum memberi
tehnik relaksasi dan distraksi mual. segera
spinal. asupan oral
☑ Kolaborasi pemberian analgetik ☑ Dampingi klien untuk mengurangi ☑ Kolaborasi pemberian antiemetic,
☑ Berikan makanan dengan ukuran
kecemasan dan meningkatkan jika perlu.
kecil dan lunak
kenyamanan. ☑ Ajarkan makan secara perlahan
☑ sesuai dengan indikasi

DAFTAR PUSTAKA:
1. Sanusi, H., Umboh, A., & Umboh, V. (2019). PROFIL CT-SCAN PASIEN DENGAN KOLELITIASIS DI BAGIAN RADIOLOGI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE AGUSTUS 2015 – AGUSTUS 2016 Jurnal KEDOKTERAN
KLINIK (JKK), Volume 3 No 2, Juli - Desember 2019.
2. Naga, S. s. (2013). BUKU PANDUAN LENGKAP Ilmu Penyakit Dalam (P. E. Nareswati (ed.)). DIVA Press.
3. Haryono, R. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Gosyen Publishing. J. Kedokt Meditek Volume 23, No.63 Juli- September 2017)
4. PPNI. (2018a). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tidakan Keperawatan (edisi 1). PPNI DPP.

Yuni Saftira Yuliana – RS Hermina Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai