Anda di halaman 1dari 25

KATA PEGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa kita panjatkan ,
atas limpahan rahmat dan kasih-Nya serta anugerah-Nya dan berkat petunjuk-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah sepak bola oleh siswa-siswi kelas IX MTs.

Didalam proposal ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami sajikan
dengan topic “sepak bola” Dimana didalam topic tersebut ada beberapa hal yang bisa kita
pelajari khususnya untuk menambah kreatifitas bagi siswa-siswi.

Penyusunan proposal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagi pihak-pihak


yang terkait dan juga untuk kepentingan dalam pengembangan krativitas siswa dalam unit
produksi. Disadari bahwa kami tidak akan pernah bisa menyusun proposal ini , tanpa ada
kerjasama yang baik dari berbagai pihak terkait.

Tangerang, 02 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................2
Daftar Isi .................................................................................................................3
BAB I
Pendahuluan……………………………………………………….............................................4
BAB II
Masuknya Sepak Bola di Indonesia.....................................................................7
BAB III
Peraturan Pada Sepak Bola................................................................................9
Fasilitas Pendukung Dalam Permainan Sepak Bola............................................10
Jenis-Jenis Pelanggaran………………………………………………………………………………….11
BAB IV
Keterampilan Gerak………………………………………………………………………………...…….13
PENUTUP
Kesimpulan ..............................................................................................................15
Saran ........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………..………16

3
BAB I
PENDAHULUAN
Pernahkah kalian bermain sepak bola?? Apakah sepak bola itu???

Sepak bola adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing
beranggotakan sebelas orang. Olahraga ini sangat terkenal dan dimainkan di + 200 negara. Permainan
sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit
berukuran 27-28 inci. Lapangan yang digunakan dalam permainan ini memiliki lebar 50-100 yard dan
panjang 100-300 yard. Gawang tempat mencetak gol terletak di bagian ujung lapangan dengan dibatasi
jaring berukuran tinggi 8 kaki dan lebar 24 kaki.

Karakteristik bola adalah memainkan bola menggunakan kaki ataupun seluruh anggota tunuh
kecuali tangan. Khusus untuk penjaga gawang dibolehkan menggunakan lengan/tangan. Manfaat
bermain permaian sepak bola adalah dapat mengembangkan kebugaran jasmani tubuh kita , menjanlin
kerjasama, menumbuhkan kejujuran dan menambah pengetahuan kalian tentang keterampialn gerak
pada permainan sepak bola.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH TERBENTUKNYA SEPAK BOLA DI TINGKAT DUNIA

Banyak orang menyangka sepak bola lahir di Inggris. Ternyata sepak bola yang dimaksud itu
sepak bola modern, namun sebelum itu termyata sepak bola telah ditemukan sejak 3000 tahun
yang lalu di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang berbeda-beda.

Bola pernah ditemukan bukti-buktinya sebagai permainan para prajurit China sekitar abad ke
2 – 3 zaman pemerintahan Dinasty Han. Belakangan ditemukan juga bukti keberadaan sepak
bola di Kyoto, Jepang. Di Indonesia, sepak bola pertama kali diperkenalkan oleh bangsa
Belanda, perkembangannya pun menjadikan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi
pada saat itu.

Kelahiran sepak bola modern memang lahir dari Inggris. Keberadaannya pun digunakan
sebagai olah raga “perang”. Saat itu ada semacam kepentingan pelampiasan antara Inggris dan
Scotland. Satu bola diperebutkan dua kampung. Permainannya pun cenderung kasar dan brutal.
Gak heran kalau akhirnya banyak makan korban. Ada kisah yang menyeramkan pula. Bahwa
sepak bola kuno di timur Inggris bukan menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit
perang lawan. Dengan cara dan pola permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya dilarang
oleh pemerintahan Inggris.

King Edward III tahun 1331 mengeluarkan aturan untuk menghentikan permainan brutal ini.
Sementara di Scotland, King James 1 pada tahun 1424 memproklamirkan kepada semua pria
untuk tidak main bola – “That na man play at the Fute-ball”. Begitu pun seterusnya.

Sayangnya, sepak bola sudah sangat populer hingga tidak ada yang bisa menghentikan
permainan ini di masyarakat. Pada tahun 1815 sebuah kampus ternama di Inggris, Eton College
mencoba membuat aturan permainan sepak bola. Aturan ini berkembang dan diterapkan di
banyak perguruan tinggi, dimodifikasi hingga dikenal dengan nama Cambridge Rules tahun
1848. Namun pada perkembangannya pun aturan ini terpilah menjadi dua aturan besar, yaitu
aturan Rugby School dan aturan Cambridge. Yang membedakannya saat itu adalah bola yang
boleh dipegang dan dibawa berlari.

Pada tanggal 26 October 1863, sebelas klub dan sekolah London mengirimkan
perwakilannya untuk sebuah pertemuan di Freemanson’s Tavern untuk mengkukuhkan satu
peraturan mendasar untuk aturan permainan yang akan mereka mainkan. Dari pertemuan ini
lah lahir The Football Association. Kekuatan kelompok ini makin solid hingga membuat gerah
penggemar Rugby. Pada tanggal 8 Desember 1863 para rugger (sebutan untuk rugby)
memutuskan untuk berpisah. Kini ada Rugby School dan The Football Association.

Pada tahun 1869, para anggota The Football Association (sering disebut Asscociation) mulai
mengkukuhkan larangan memegang bola saat bermain. Ini adalah awal aturan hands-ball.

Charles Wreford Brown adalah pemainrugger handal, rugger adalah sebutan rugby muncul
dari istilah slang mahasiswa di Oxford yang gemar memendekkan sebutan lalu diberi imbuhan
di akhir “er” – rug + er = rugger. Suatu ketika Charles ditawarkan apakan dirinya ingin bermain

5
rugger? Namun dirinya menolak dengan menyebukan bahwa dirinya lebih suka SOCCER (slang
dari kata AsSOCiation). Sejak itulah sebutan soccer mulai sering dipakai.

Tahun 1888, William McGregor – pengurus klub Aston Villa mendekati 12 klub soccer yang
ada untuk melakukan tanding rutin yang kemudian diberi nama English Football League. Kedua
belas klub itu adalah :

- Accrington (Old Reds)


- Aston Villa
- Blackburn Rovers
- Bolton Wanderers
- Burnley
- Derby County
- Everton
- Notts County
- Preston North End
- West Bromwich Albion
- Wolverhampton Wanderers

6
BAB II
MASUKNYA SEPAK BOLA DI INDONESIA
Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau Sepakbola sering kali digelar untuk
meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain Sepakbola,
bangsa Eropa termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain, seperti kasti, bola tangan,
renang, tenis, dan hoki. Hanya, semua jenis olahraga itu hanya terbatas untuk kalangan Eropa,
Belanda, dan Indo. Alhasil Sepakbola paling disukai karena tidak memerlukan tempat khusus
dan pribumi boleh memainkannya.

Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering
menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk
Sepakbola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian
membentuk bond sepak bola atau perkumpulan Sepakbola.

Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer,
tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa. Dari bond-bond itu
kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang pada tahun 1927
berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Sampai tahun 1929, NIVU sering
mengadakan pertandingan termasuk dalam rangka memeriahkan pasar malam dan tak
ketinggalan sebagai ajang judi. Bond China menggunakan nama antara lain Tiong un Tong,
Donar, dan UMS. Adapun bond pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya
Kwitang, Sinar Kernolong, atau Si Sawo Mateng.

Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari diskriminasi
yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan Sepakbola Djakarta
(Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut membentuk Persatuan Sepakbola
Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja
menggunakan lapangan di Jalan Biak, Roxy, Jakpus.

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku
bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi
Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan
Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia
(PSSI) milik orang Indonesia.

Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de Wolf,
mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi, seperti Maladi,
Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara pada kejuaraan PSSI ke-3.

Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia
Belanda) sempat mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau
organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh
Indonesia) yang telah berdiri pada bulan April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo,
insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun,
akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan
bendera NIVU yang diakui FIFA.

7
Pada masa Jepang, semua bond Sepakbola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan
pemerintahan militer Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan olahraga
permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali semarak.

Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan pertama
kali di Solo. Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejalan dengan
olahraga permainan, khususnya sepak bola, yang makin populer di masyarakat, maka
kebutuhan akan berbagai kelengkapan olahraga pun meningkat. Di tahun 1960-1970-an,
pemuda Jakarta mengenal toko olahraga Siong Fu yang khusus menjual sepatu bola. Produk
dari toko sepatu di Pasar Senen ini jadi andalan sebelum sepatu impor menyerbu Indonesia.
Selain Pasar Senen, toko olahraga di Pasar Baru juga menyediakan peralatan Sepakbola.

Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal,
trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12 pas. Istilah
beken itu kemudian memudar manakala demam bola Inggris dimulai sehingga istilah-istilah
tersebut berganti dengan istilah persepakbolaan Inggris. Sementara itu, hingga 1950 masih
terdapat pemain indo di beberapa klub Jakarta. Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den
Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari klub BBSA. Pemain indo mulai luntur di tahun 1960-an.

8
BAB III
PERATURAN, FASILITAS PENDUKUNG DALAM PERMAINAN
SEPAK BOLA DAN JENIS-JENIS PELANGGARAN

A. PERATURAN
1. Peraturan tentang lapangan permainan
a. Permukaan lapangan rata
b. Bentuk lapangan empat persegi panjang, panjang garis samping 100-110 meter
dan garis gawang 64-75 meter.
c. Tanda-tanda perbatasan setebal 12 cm.
d. Daerah gawang, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 5,5 meter dan
lebar 5,5 meter.
e. Daerah hukuman, panjang ke sebelah kanan dan kiri tiang gawang 16,5 meter
dan lebar 6,5 meter.
f. Busur lingkaran dan lingkaran tengah, jari-jarinya 9,15 meter.
g. Daerah sudut, jari-jarinya 1 meter dan tiang bendera sudut minimum 1,5 meter.
h. Titik penalti, jaraknya sejauh 11 meter dari titik tengah tiang gawang.
i. Gawang-gawang, tinggi gawang 2,44 meter, lebar mistar gawang 7,32 meter dan
garis tengah tiang dan mistar gawang 12 meter.

2. Peraturan tentang bola


a. Bentuk bola bulat.
b. Lingkaran bola 68-71 cm.
c. Bahan bola terbuat dari karet, kulit, atau bahan lain yang sejenis dan tidak
membahayakan.
d. Berat bola 396-453 gram.
e. Tekanan udara bola 0,60-0,70 atmosfer.
f. Warna bola jelas terlihat.
g. Dalam pertandingan resmi, bola yang digunakan adalah bola panitia yang telah
memenuhi standar.
h. Jika bola hilang atau kempes, maka akan diganti dengan bola cadangan dari
panitia pada saat bola keluar lapangan.

3. Peraturan tentang jumlah pemain

9
Jumlah pemain dari tiap-tiap regu maksimal 11 orang dan minimal 7 orang yang
salah satunya penjaga gawang. Selama pertandingan berlangsung, pemain tidak
diperkenankan meninggalkan lapangan kecuali seizin wasit. Pergantian pemain
selama permainan sebanyak 3 kali dari lima orang pemain cadangan yang terdaftar.

4. Peraturan tentang lama permainan


Permainan dilakukan dua babak, tiap babak lama waktunya 45 menit. Waktu
istirahat di antara kedua babak selama 5-10 menit. Pada babak tambahan lama
waktunya 2x15 menit. Tambahan waktu terjadi karena adanya waktu terbuang oleh
insiden yang terjadi pada saat permainan. Lamanya tambahan waktu ini ditentukan
oleh wasit. Sesaat waktu permainan akan berakhir dan terjadi tendangan, maka
tendangan itu tetap dilakukan. Jika pada babak pertama waktunya kurang dari 45
menit, sisa waktunya akan dilanjutkan sesudah istirahat sebelum babak kedua
dengan posisi gawang tetap sama.

B. Fasilitas Pendukung Permainan Sepak Bola


 Fasilitas dan Perlengkapan Permainan
 Lapangan
 Tanda Batas
 Daerah Gawang
 Daerah Tendangan Hukuman
 Gawang
 Bola

 Perlengkapan Pribadi
 Sepatu dan kaos kaki
 Baju/kaos tim sepak bola (untuk penjaga gawang berbeda)
 Pelindung tulang kering
 Kaos tangan (khususnya untuk penjaga gawang)

C. JENIS-JENIS PELANGGARAN
 Pelanggaran Pemain Sepak bola
 Dalam sepak bola, terdapat sembilan peraturan yang apabila dilanggar akan mengakibatkan
tendangan bebas langsung bagi regu lawan. Pelanggaran tersebut di antaranya sebagai
berikut.
 Menerjang lawan secara kasar.
 Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang- halanginya.
 Memukul atau mencoba memukul lawan.
 Melompati pada lawan.
 Menendang atau mencoba menendang lawan.
 Me n j a t u h k a n l awa n , y a i t u menjatuhkannya dengan kaki atau dengan melakukan
sliding dari depan atau dari belakang lawan itu.
 Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan.

10
 Mendorong lawan dengan tangan atau bagian dari lengan.
 Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul, dan mendorong
bola. Pelanggaran terhadap ini mengakibatkan hukuman satu tendangan penalti, tetapi hal
ini tidak berlaku bagi penjaga gawang, selama ia berada dalam daerah gawang. Adapun jika
melakukan pelanggaran seperti berikut, maka ia memberikan kesempatan pada lawan untuk
melakukan tendangan bebas tidak langsung di tempat pelanggaran terjadi.

 Jenis pelanggaran Untuk Penjaga Gawang adalah sebagai berikut.


 Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang bola yang sedang
dipegang oleh penjaga gawang.
 Menerjang dengan cara yang tidak jujur.
 Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri di antara bola dan
lawan.
 Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil memegang
bola dengan idak memantulkan bola ke tanah.
 Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu:
 Keluar dari daerah gawangnya;
 Menghalang-halangi seorang lawan; atau
 Hendak memegang bola.

 Pelanggaran Regu Penyerang


 Berikut ini jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan oleh regu penyerang.
 Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak sopan saat
dilakukan tendangan hukuman.
 Pemain penyerang bukan pengambil tendangan masuk ke daerah tendangan hukuman
(kurang dari 9,15 meter dari bola) sebelum bola ditendang.
 Pengambil tendangan hukuman melakukan gerakan yang membingungkan penjaga gawang.
 Bola tidak ditendang ke depan.

 Pelanggaran dari Regu Bertahan


 Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penahan antara lain sebagai berikut:
 Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak sopan saat
dilakukan tendangan hukuman.
 Penahan memasuki daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 meter dari bola) sebelum
bola ditendang.
 Penjaga gawang menggerakkan kedua kakinya sebelum bola ditendang (saat tendangan
hukuman).

 Konsekuensi Pelanggaran yang Terjadi Saat Tendangan Hukuman Dilaksanakan


Jika terjadi pelanggaran pada saat tendangan hukuman dilakukan, konsekuensinya adalah
sebagai berikut.
1. Pelanggaran oleh pihak penyerang
o Jika bola masuk ke gawang maka tendangan diulangi.
o Jika bola keluar, lewat, atau sampai di atas gawang maka regupenahan melakukan
tendangan gawang.
o Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka wasit
menghentikan permainan dan regu bertahan melakukan tendangan bebas tidak
langsung.
2. Pelanggaran oleh pihak penahan
o Jika bola masuk dalam gawang, maka gol dianggap sah.

11
o Jika bola keluar lewat atau sampai di atas gawang, maka tendanganvdiulangi.
o Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka
tendangan hukuman diulangi.
o Jika pelanggaran dilakukan oleh kedua regu maka tendangan hukuman diulang. Jika
tendangan hukuman diulang maka baik penjaga gawang maupun penendang
hukuman boleh diganti dengan pemain lain.

 Pelanggaran Pemainan Sepak Bola Secara umum


 Adapun pelanggaran yang berhubungan dengan permainan secara umum adalah:
 Melintas keluar dari daerah gawang;
 Mengulur waktu permainan;
 Masuk ke dalam atau ke luar lapangan permainan tanpa seizin wasit; dan
 Menunjukkan ketidaksetujuan terhadap suatu putusan wasit.

12
BAB IV
KETERAMPILAN GERAK

D. KETERAMPILAN DASAR
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
 Lari cepat dan mengubah arah.
 Melompat dan meloncat.
 Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
 Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
 Mengenal bola.
 Menendang bola (shooting).
 Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola.
 Menggiring bola (dribbling).
 Menyundul bola (heading).
 Melempar bola (throwing).
 Gerak tipu dengan bola.
 Merampas atau merebut bola.

E. KETERAMPILAN MENENDANG BOLA

Keterampilan Gerak Menendang Bola - Keterampilan gerak menendang bola dapat


dilakukan dengan dengan kaki bagian dalam, punggung kaki, dan punggung kaki bagian dalam.

 Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam


Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak menendang bola dengan kaki
bagian dalam dengan urutan gerakan sebagai berikut:
 Berdiri posisi melangkah, kaki kiri di depan kaki bagian dalam kanan di belakang
menghadap ke bola.
 Kaki kiri menumpu di samping bola jarak sekepalan tangan dengan ujung kaki
mengarah ke depan serta lutut sedikit ditekuk dan badan agak condong ke depan.
 Kaki kanan dibuka keluar sehingga mata kaki mengarah ke bola dan kedua lengan
menjaga keseimbangan.
 Ayunankan kaki kanan ke bola menggunakan kaki bagian dalam.
 Gerakan selanjutnya diikuti oleh gerak lanjut dari kaki tendang yang diimbangi anggota
tubuh lainnya

Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak menendang


bola dengan kaki bagian dalam, yaitu:

 sikap badan kaku


 kaki tumpu tidak di samping bola
 kaki tendang tidak stabil
 badan kurang condong ke depan, dan
 tidak diikuti gerak lanjut.

 Menendang Bola dengan Punggung Kaki Bagian Dalam


Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak menendang bola dengan
punggung kaki bagian dengan urutan gerakan sebagai berikut:

13
 Sikap berdiri di belakang bola.
 Kaki tumpu harus di samping bola dengan jarak sekepalan tangan.
 Badan sedikit condong ke depan, kedua lengan rileks untuk menjaga keseimbangan dan
pandangan dipusatkan ke bola.
 Pada saat kaki tendang mengayun ke depan, kaki mengarah ke bola, pergelangan kaki di
titik tengah, ujung kaki selangkah ke samping bawah.
 Bola ditendang tepat pada sasaran titik pusat tendangan dengan perkenaan pada
punggung kaki bagian dalam.
 Sikap akhir tendangan diikuti oleh gerak lanjut kaki tendang yang diikuti anggota badan
seluruhnya.

 Menendang Bola dengan Punggung Kaki


Cobalah kalian lakukan dan analisis keterampilan gerak menendang bola dengan
punggung kaki dengan urutan gerakan sebagai berikut:
 Sikap berdiri di belakang bola.
 Letakkan kaki tumpu disamping bola denganjarak sekepalan tangan.
 Kaki tendang ke belakang lurus dengan bola danpandangan ke arah tendangan.
 Kaki tendang diayunkan ke belakang kemudian gerakan ke depan menyentuh
bola sekuatkuatnya dengan perkenaan pada punggung kaki.
 Sikap akhir dari tendangan diikuti dengan gerak lanjut kaki tendang dan diikuti
oleh anggota tubuh lainnya.

Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan gerak


menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam, yaitu :
 sikap badan kaku,
 kaki tumpu tidak di samping bola
 kaki tendang tidak stabil,
 badan kurang condong ke depan, dan
 tidak diikuti gerak lanjut

14
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa
Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.
Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang
dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16. Sejarah sepak bola di Indonesia diawali
dengan berdirinya Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930
dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami
perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[15] Sejak saat itu, kegiatan sepak
bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun
tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola
Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia
semakin gencar.

SARAN

Diharapkan sepak bola Indonesia menjadi sepakbola sebagai sebuah industri yang menjanjikan
dengan ditopang infrastruktur yang mumpuni. Yang memperhatikan pembinaan usia dini untuk dapat
menjadi pesepakbola profesional. Selain itu, diharapkan kualitas sumber daya manusia terutama pelatih
dan wasit sebagai bagian dari suksesnya pelaksanaan sebuah pertandingan. Semoga kompetisi
sepakbola indonesia bersih sehingga dunia internasional tidak akan memandang sebelah mata terhadap
kompetisi indonesia.

Dengan kompetisi yang terlaksana dengan baik, Saya pun berharap hal tersebut memiliki imbas
terhadap prestasi tim nasional indonesia. “muara kompetisi adalah tim nasional. Dan filosopi timnas
adalah akan kuat di masa depan jika pembinaan dini itu benar dari sekarang.

15
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.volimaniak.com//2014/12/jenis-pelanggaran-pelanggaran-
dalam.html?m=1
 https://www.pjokpedia.com/2014/08/keterampilan-gerak-menendang-bola.html?
m=1
 https://semuatugasmakalah.blogspot.com/2015/07/makalah-sepak-bola-html?
m=1
 Modul Pengayaan Pendidikan Jasmani Olahraga, Dan Kesehatan
 Paket Kurikulum 2013 Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan

16
Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.[1] Seni
bela diri ini secara luas dikenal di
Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai
dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara (Indonesia).[2] Unsur-unsur untuk
membela diri dengan seni bela diri, yaitu dengan menggunakan pukulan dan
tendangan. Pencak silat merupakan bela diri yang banyak diminati oleh banyak orang
terutama masyarakat Indonesia.[1]

Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-
pesilat yang tangguh.[butuh rujukan] Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat
di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat), yang
dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.[3].
[3]
Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.
Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa
Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran PSHT, Perisai
Diri, Cempaka Putih, dan Gubug Remaja [3]
Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional
dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Pencak silat juga dipertandingkan dalam
ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) sejak tahun 1987. Di luar Indonesia
juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan
Amerika.[3]
Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah
satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan
menjadi identitas bangsa.[4][5] Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala
internasional.[4]
Pada 13 Desember 2019, Pencak Silat ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan
Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage).[6][7] Hal ini adalah salah
satu upaya pemerintah dalam memajukan pencak silat sebagai warisan budaya
Indonesia. Manfaat Pencak Silat yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Dunia adalah mendapat pengakuan dunia internasional, memiliki peluang
dipertandingkan dalam cabang olahraga di Olimpiade dan menggali nilai budaya yang
terkandung dalam silat.[8]
Etimologi[sunting | sunting sumber]

Laga final Pencak Silat putri kelas E 65kg - 70kg. Di


sebelah kiri Amelia Roring (Indonesia - medali emas) vs Siti Rahmah Mohamed Nasir (Malaysia
- medali perak). 17 November 2011 pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011 di Padepokan
Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Indonesia.

Silat adalah kata kolektif untuk kelas seni bela diri asli dari geo-budaya Nusantara
(Indonesia).[9] Asal usul kata silat tidak jelas. Istilah Melayu silat kemungkinan terkait
dengan istilah Minangkabau silek. Karena bahasa Melayu berasal dari Sumatra,
kemungkinan istilah tersebut berasal dari Sumatra.[butuh rujukan] Indonesia menggunakan
istilah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai
aliran seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia.[10] Nama "pencak"
digunakan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur,[9] sedangkan "silat" digunakan
di Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Dalam perkembangannya, kini
istilah "pencak" lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan,
sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.[2]
Sejarah[sunting | sunting sumber]

Bela diri yang berkembang di Nusantara didasarkan pada upaya


pertahanan suku menghadapi musuh, seperti tari perang Nias.

Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan
untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari
tantangan alam.[11] Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang
yang ada di alam sekitar, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang.[11] Asal
mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan
suku-suku asli Indonesia berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai,
dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif
tidak tersentuh pengaruh luar.

Seorang pendekar Bali sedang memperagakan silat.

Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam
berbagai nama.[12] Di Semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan
nama alirannya yaitu gayong dan cekak.[12] Di Thailand, pencak silat dikenal dengan
nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.[12] Dari namanya,
dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga
bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatra ke berbagai kawasan di rantau Asia
Tenggara.[12]
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari
guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan.
Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.
Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri
Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.
[13]
Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke
seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran
Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan
pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh
persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh
pencak silat Sunda Pajajaran,[14] Hang Tuah panglima Malaka,[15] Gajah
Mada mahapatih Majapahit[butuh rujukan] dan Si Pitung dari Betawi.[butuh rujukan]
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Kala itu

18
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren.
Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.[16] Dalam budaya beberapa suku bangsa di
Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya.
Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap
ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi
pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang
dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah,
yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam
perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar)
kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka
terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan
pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para
pengawal pengantin pria.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.[15] Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata,
seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teungku Chik di
Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan
Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.[11]
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya Suku Melayu dalam pengertian yang luas,
[17]
yaitu para penduduk pulau Sumatra dan Semenanjung Malaka, serta berbagai
kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai
daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga
mengembangkan bela diri ini.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu
adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-
aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI)[11] Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional
tertua di dunia.
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas
prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI.[12] Acara
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei
Darussalam.[12] Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai
pendiri Persilat.[12]
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di
Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat
Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-
perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam ajang SEA Games.
Istilah dalam Pencak Silat[sunting | sunting sumber]
Silat Betawi saat acara "Palang Pintu" dalam tradisi pernikahan Betawi, tengah memperagakan
teknik kuncian melucuti golok.

 Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda yang
kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan.
Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan
(tendangan atau pukulan).
 Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-
gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya
berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah
menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan
lawan dengan suatu serangan yang cepat.

19
 Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam
permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya
langkah tiga dan langkah empat.
 Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan
musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat
mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat
menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan
adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan
keindahan gerakan.
 Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang.
Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik
umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,
mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
 Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh
bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan
teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau
berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan
pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
 Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan
menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit
(menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.
 Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat
bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar,
tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher,
dagu, atau bahu musuh.
Aspek dan bentuk[sunting | sunting sumber]
Kesenian Randai dari Sumatera Barat memakai silek (silat) sebagai unsur tariannya.

Terdapat empat aspek utama dalam pencak silat, yaitu:

1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
sering kali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk
mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek
yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian
pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek
kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini.
Aspek olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk
tunggal, ganda atau regu.
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain,
sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya
dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah
contoh dari aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan
olahraga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat.
Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi
terkenal di Eropa.
satu implementasi dalam bidang pendidikan
Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat
terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olahraga. Oleh
karena itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau
spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang
ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia.

20
Sarana dan prasarana[sunting | sunting sumber]
Logo IPSI[sunting | sunting sumber]
Warna kuning pada logo IPSI berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan
kesejahteran lahir dan batin sebagai jalan menuju kejayaan nusa dan bangsa. Dalam
logo IPSI, bentuk perisai segi lima melambangkan IPSI berlandaskan ideologi pancasila
yang bertujuan membentuk manusia Pancasila Sejati. Sedangkan ayap garuda
berwarna kuning berototkan merah mengartikan kekuatan bangsa Indonesia yang
bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika. Tanggal berdirinya IPSI yaitu 18 Mei
1948 yang berarti 18 lebar, bulu 5 lembar tambah 4 lembar tambah 8 lembar. Adanya
ikatan pita berwarna merah putih melambangkan bahwa IPSI merupakan satu ikatan
pemersatu dari berbagai aliran pencak silat, yang berlandaskan rasa berbangsa,
berbahasa dan bertanah air Indonesia.[18]
Logo Persilat[sunting | sunting sumber]
Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat) didirikan pada tanggal 11 Maret
1980 di Jakarta. Persilat itu sendiri telah mendapatkan status sebagai organisasi
internasional Pencak Silat di dunia.[19]
Matras[sunting | sunting sumber]
Gelanggang ditempatkan dilantai dengan dilapisi matras setebal maksimal 5 (lima) cm.
Matras ini memiliki permukaan yang rata dan tidak memantul, dapat ditutup
dengan alas yang tidak licin, dan ukurannya 10 m x 10 m. Warna dari matras memiliki
warna dasar hijau terang dengan garis berwarna putih sesuai dengan keperluaanya.[19]
Hand Box[sunting | sunting sumber]
Hand box merupakan prasarana digunakan sebagai alat penunjang untuk berlatih
terutama digunakan untuk melatih pukulan dan tendangan.[20]
Samsak[sunting | sunting sumber]
Samsak merupakan prasarana yang biasanya digantung dan digunakan sebagai alat
penunjang untuk berlatih. Samsak ini digunakan untuk melatih pukulan, tendangan dan
dasar bantingan.[20]
Body Protector[sunting | sunting sumber]
Body Protector merupakan alat pelindung badan saat melakukan pertadingan. Body
protector yang digunakan dalam pertandingan dilengkapi dengan sabuk sudut berwarna
merah atau biru.[20]
Golok[sunting | sunting sumber]
Golok merupakan alat kelengkapan untuk kategori seni tunggal..[20]
Toya[sunting | sunting sumber]
Toya merupakan alat kelengkapan untuk kategori seni tunggal.[20]
Senjata[sunting | sunting sumber]
Selain bertarung dengan tangan kosong, pencak silat juga mengenal berbagai macam
senjata. antara lain:

 Keris: sebuah senjata tikam berbentuk pisau kecil, sering dengan bilah bergelombang yang
dibuat dengan melipat berbagai jenis logam bersama-sama dan kemudian cuci dalam
asam.
 Kujang: pisau khas Sunda
 Samping/Linso: selendang kain sutera dipakai sekitar pinggang atau bahu, yang digunakan
dalam penguncian teknik dan untuk pertahanan terhadap pisau.
 Galah: tongkat yang terbuat dari kayu, baja atau bambu .

21
 Cindai: kain, biasanya dipakai sebagai sarung atau dibungkus sebagai kepala gigi.
Tradisional perempuan menutupi kepala mereka dengan kain yang dapat diubah menjadi
cindai.
 Tongkat/Toya: tongkat berjalan yang dibawa oleh orang tua, pengelana dan musafir.
 Kipas: kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat dari kayu atau besi.
 Kerambit/Kuku Harimau: sebuah pisau berbentuk seperti cakar harimau yang berasal
dari minangkabau.
 Sabit/Clurit: sebuah sabit, biasa digunakan dalam pertanian, budidaya dan panen tanaman.
 Sundang: sebuah ujung pedang ganda Bugis, sering berombak-berbilah
 Rencong: belati Aceh yang sedikit melengkung
 Tumbuk Lada: belati kecil yang juga sedikit melengkung mirip rencong, secara harfiah
berarti "penghancur lada".
 Gada: senjata tumpul yang terbuat dari baja.
 Tombak: lembing yang terbuat dari bambu, baja atau kayu yang kadang-kadang memiliki
bulu yang menempel di dekat pisau.
 Parang/Golok: pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-hari seperti
memotong saat menyisir hutan.
 Trisula: tiga sula atau senjata bercabang tiga
 Chabang/Cabang: trisula bergagang pendek, secara harfiah berarti "cabang".
Tingkat kemahiran[sunting | sunting sumber]
Sekelompok pendekar PSHT yang telah melewati berbagai tingkatan dari siswa (memakai
beberapa sabuk) hingga menjadi pendekar/warga (memakai sabuk mori).

Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat
kemahiran, yaitu:

1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan,
tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar
perguruan dan jurus standar IPSI
2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan dasar,
pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan
disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.
3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang yang berdasarkan pengalaman di tahap
pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, di
mana mereka akan diberikan teknik - teknik beladiri perguruan, di mana teknik ini hanya
diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun
moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif
dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan .
4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka
akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
Teknik[sunting | sunting sumber]
Teknik tendangan[sunting | sunting sumber]
a. Tendangan Lurus
Tendangan lurus dilakukan dengan cara posisi awal berdiri dengan salah satu kaki
sebagai tumpuan. Kemudian lutut ditekuk dan diangkat dan luruskan tungkai bawah
dengan jari-jari kaki bagian dalam dikenakan pada sasaran. Selanjutnya salah satu
tangan ditekuk, kemudian tangan yang menutup tubuh bagian bawah dan atas.[21]
b. Tendangan Sabit (punggung kaki)
Tendangan sabit dilakukan dengan cara posisi awal berdiri dengan salah satu kaki
sebagai tumpuan. Kemudian lutut sedikit ditekuk dengan jari-jari kaki diluruskan pada
kaki yang akan melakukan tendangan. Kaki yang akan melakukan tendangan diangkat
dari bawah ke atas arah sasaran dengan menggunakan punggung kaki, kemudian
tangan harus menutup tubuh bagian atas dan bagian bawah.[21]
c. Tendangan Jejag

22
Tendangan jejag dilakukan dengan cara posisi awal berdiri dengan salah satu kaki
sebagai tumpuan. Kemudian lutut sedikit ditekuk pada kaki yang akan melakukan
tendangan yang kemudian dijepitkan ke arah lawan dengan menggunakan telapak kaki,
dan tangan harus menutup bagian atas dan bawah.[21]
d. Tendang Samping
Tendangan samping merupakan serangan yang menggunakan sebelah kaki
dan tungkai. Pada saat melakukan tendangan samping ini arah lintasannya lurus
kedepan dengan pengenaan sasaran pada tumit. Sasaran pada seluruh tubuh biasanya
dilakukan pada tendangan ini dengan telapak kaki dan sisi luar telapak kaki posisinya
lurus.[22]
e. Tendangan T
Tendangan T merupakan sebutan lain untuk macam tendangan ke arah samping.
Tendangan samping ini memiliki berbagai macam variasi yang pada dasarnya memakai
tumit atau sisi luar telapak kaki. Istilah dari tendangan ini biasa disebut sebagai pisau
kaki yang berfungsi sebagai alat serangan.[22]
Teknik jatuhan[sunting | sunting sumber]
Teknik jatuhan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan menjatuhkan lawan
melalui tangkapan, sapuan, dan guntingan. Dalam melakukan tangkapan, pesilat akan
melakukan tangkapan terhadap serangan lawan menggunakan kaki dengan
satu tangan atau dua tangan sekaligus. Kemudian untuk melakukan sapuan, pesilat
akan melakukan serang pada kaki lawan bagian bawah sehingga menyebabkan lawan
dapat dijatuhkan. Dan untuk melakukan sapuan ini dapat dilakukan dengan beberapa
teknik sapuan, yaitu sapuan tegak, sapuan rebah, dan sapuan melingkar. Dalam
melakukan sapuan tegak ini, pesilat dalam posisi berdiri dengan telapak atau punggung
kaki. Selanjut pada sapuan rebah ini dilakukan dengan menggunakan punggung kaki,
dengan cara merebahkan diri ke depan. Sedang dalam melakukan sapuan melingkar
pertama-tama pesilat berputar dan membelakangi lawan, kemudian perkenaan kaki
pada kaki lawan dengan tumid sambil merebahkan diri. Selanjutnya dalam melakukan
guntingan, pesilat menggerakkan kedua kaki ke arah pinggang atau lutut dengan arah
yang berlawanan dan kedua tangan dalam keadaan bebas.[23]
Tata tertib pencak silat[sunting | sunting sumber]
Sejalan dengan norma dan nilai budaya khususnya di Indonesia, terdapat beberapa
peraturan yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan saksama ketika berlatih
pencak silat, di antaranya sebagai berikut.[12]

 Upacara pembukaan latihan yang terdiri atas:


o Menyiapkan barisan;
o Berdoa dipimpin oleh pelatih;
o Pembacaan "prasetya pesilat Indonesia"
o Penghormatan kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin barisan.
 Pemanasan
 Latihan inti
 Pendinginan
 Upacara penutupan latihan diakhiri dengan penghormatan dan berjabat tangan.
Berikut aturan dalam pertandingan seni tunggal yang harus diikuti yaitu sebagai berikut:
[24]

1. Pada saat pertandingan pesilat memperagakan seni tunggal baku dengan waktu
selama 3 menit. Pertandingan dimulai menggunakan tangan kosong, kemudian
menggunakan senjata golok, dan terakhir menggunakan senjata toya. Untuk
pertandingan anak usia dini dan pra remaja diberikan toleransi waktu 10 detik,
sedangkan untuk remaja dan dewasa diberikan toleransi 5 detik dalam proses

23
peragaan. Hukuman akan diberikan jika peragaan lebih atau kurang dari batas toleransi
waktu yang diberikan.
2. Peragaan untuk seni tunggal baku diperagakan menurut urutan gerak. Adapun yang
dinilai dalam peragaan yaitu kebenaran rincian teknik jurus tangan kosong dan
bersenjata, irama gerak, kemantapan dan penjiwaan yang ditetapkan untuk setiap jurus
.
3. Pertandingan akan dihentikan oleh ketua pertandingan jika pesilat tidak dapat
melanjutkan penampilannya karena suatu kesalahan dan dinyatakan diskualifikasi.
4. Dalam pertandingan, pesilat boleh bersuara tetapi tidak berlebihan.
Nilai positif pencak silat[sunting | sunting sumber]
Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:[5]

1. Kesehatan dan kebugaran;


2. Membangkitkan rasa percaya diri;
3. Melatih ketahanan mental;
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi;
5. Membina sportifitas dan jiwa kesatria;
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi.
Pencak silat di dunia[sunting | sunting sumber]
Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olahraga
kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat
Antara Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang
dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan
membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak
Silat sebagai kompetisi olahraga internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat
yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.
Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah
mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat
pertama di luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria.
Pencak silat pertama kali diperkenalkan dan dipertandingan dalam Pesta Olahraga Asia
Tenggara (SEA Games) ke-14 tahun 1987 di Jakarta. Hingga kini cabang olahraga
pencak silat rutin dipertandingkan dalam SEA Games. Pada tahun 2002 Pencak Silat
diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea
Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2010 mengambil
tempat di Jakarta, Indonesia pada Desember 2010.
Selain dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga,
masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat
dengan nama Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran
(gaya) dan ribuan perguruan.
SilatGelanggang utama Padepokan Pencak Silat

Padepokan adalah istilah Jawa yang berarti sebuah kompleks perumahan dengan areal
cukup luas yang disediakan untuk belajar dan mengajar pengetahuan dan keterampilan
tertentu.
Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI).[25] adalah padepokan berskala nasional
dan internasional yang berlokasi diatas lahan yang luasnya sekitar 5,2 hektare di
kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Luas total bangunannya sekitar 8.700 m2 dan
luas total selasar-selasarnya sekitar 5.000 m2. Padepokan secara resmi dibuka oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1997.
Padepokan Pencak Silat Indonesia mempunyai sekurang-kurangnya 5 fungsi, yakni:

24
1. Sebagai pusat informasi, pendidikan, penyajian dan promosi berbagai hal yang
menyangkut Pencak Silat.
2. Sebagai pusat berbagai kegiatan yang berhubungan dengan upaya pelestarian,
pengembangan, penyebaran dan peningkatan citra Pencak Silat dan nilai-nilainya.
3. Sebagai sarana untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan masyarakat Pencak Silat
Indonesia.
4. Sebagai sarana untuk mempererat persahabatan di antara masyarakat Pencak Silat di
berbagai negara.
5. Sebagai sarana untuk memasyarakatkan 2 kode etik manusia Pencak Silat, yakni:
Prasetya Pesilat Indonesia dan Ikrar Pesilat.
Organisasi[sunting | sunting sumber]

 (Indonesia) PERSILAT- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa


 (Indonesia) IPSI - Ikatan Pencak Silat Indonesia
 (Indonesia) FP2STI - Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
 (Indonesia) PESAKA Malaysia - Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
 (Indonesia) PERSISI - Persekutuan Silat Singapore
 (Indonesia) EPSF Diarsipkan 2007-09-04 di Wayback Machine. - European Pencak Silat
Federation

25

Anda mungkin juga menyukai