Anda di halaman 1dari 1

Contoh Teks Editorial :

Kekhawatiran Lain atas Banjir

• Pernyataan Umum (Tesis)

Perhatian atas kehancuran ekologis, termasuk bahaya banjir dengan segala dampaknya, dikhawatirkan akan
langsung surut begitu bencana berlalu.

Kekhawatiran itu beralasan, lebih-lebih karena kegaduhan, termasuk gugatan dan suara protes, lazim
bermunculan ketika terjadi bencana banjir atau tanah longsor. Begitu bencana berlalu, perhatian kita pun surut
dan kembali tidak dipedulikan sebagai kekhawatiran lain atas penanganan bahaya banjir.

•Argumentasi

Perilaku semacam ini dapat menjelaskan mengapa bencana ekologis, seperti petaka banjir dan tanah longsor,
terus menerjang, tidak mereda, bahkan meningkat. Bencana banjir yang menerjang berbagai tempat di
Indonesia dalam beberapa hari terakhir memperlihatkan kehancuran ekologis, yang perlu ditangani secara
serius.

Bencana ekologis, seperti terjangan banjir dan tanah longsor, termasuk tantangan yang dapat diantisipasi.
Tidak seperti letusan gunung api, gempa tektonik dan tsunami yang sulit diprediksi, bahaya banjir tergolong
dapat diantisipasi, bahkan dapat dicegah. Namun, upaya mengatasi bahaya banjir sebagai prioritas tidak begitu
kentara.

Setelah banjir berlalu, sangat diperlukan evaluasi untuk mengidentifikasi sumber persoalan, yang bersifat
struktural dan kultural. Selama persoalan struktural, seperti proses perizinan yang tidak memperhatikan tata
ruang dan daya dukung lingkungan, bencana ekologis dan petaka banjir akan semakin menjadi ancaman.

Banyak lokasi tangkapan air berubah fungsi menjadi gedung karena proses perizinan yang diberikan atas
godaan kepentingan sesaat, tanpa mempertimbangkan dampak buruk jangka panjang. Persoalan struktural ini
diperburuk oleh persoalan kultural. Secara kultural, misalnya, masyarakat Indonesia umumnya mengenal
istilah membuang sampah ketimbang mengelola sampah.

Atas dasar itu, perlu didorong gerakan untuk mengubah kebiasaan membuang menjadi mengelola sampah
untuk lingkungan yang lebih bersih, sehat, aman, dan nyaman. Seluruh lapisan masyarakat perlu dididik
tentang pentingnya mengelola sampah. Tidak mencemari sungai dan alam sekitar dengan sampah.

• Penegasan Ulang

Tentu saja banjir dan petaka ekologis lain merupakan ancaman berbahaya, tetapi jauh lebih berbahaya lagi jika
tidak juga muncul kesadaran dan tindakan nyata untuk melakukan aksi pencegahan. Kerugian besar akan
terjadi setiap tahun jika banjir tidak segera diatasi. Atas dasar itu, upaya mengatasi korban banjir sangatlah
penting, tetapi tidak kalah mendesak melakukan tindakan nyata agar banjir tidak menjadi bencana tahunan.

Sungguh konyol, jika pemerintah dari pusat sampai ke daerah, ditambah dengan masyarakat, tidak melakukan
tindakan terpadu untuk mencegah ancaman bahaya banjir dan bencana ekologis lainnya. Saatnya mengelola
sampah dan memperhatikan tata ruang secara lebih serius untuk mencegah bencana lingkungan yang lebih
runyam.

Anda mungkin juga menyukai