428-Article Text-1236-1-10-20230508
428-Article Text-1236-1-10-20230508
*Corresponding Author: Anita Abstrak: Peneliti bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran
Rosfita Ina, Sekolah Tinggi Problem Based Learning terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika
Keguruan & Ilmu Pendidikan siswa. Penggunaan model dalam pembelajaran merupakan suatu hal yang
Weetebula, Program Studi sangat berpengaruh dan yang perlu dipertimbangkan oleh guru sehingga
Fisika, Tambolaka, Indonesia;
Email:
dapat membantu siswa dalam menunjang pemahaman konsep fisika yang
anita.rosfita@gmail.com baik. Dalam hal ini model yang digunakan harus sesuai dengan keadaan
siswa. Salah satu upaya untuk mengatasinya dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap peningkatan pemahaman
konsep fisika siswa. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka dengan
menganalisis artikel jurnal dan skripsi yang relevan dengan permasalahan
yang diteliti. Semua artikel jurnal dan skripsi menyatakan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman
konsep peserta didik. Model pembelajaran Problem Based Learning
melibatkan peserta didik dalam suatu kegiatan dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik dalam memecahkan masalah serta menemukan solusi
dari masalah tersebut.
© 2018 The Author(s). This open access article is distributed under a Creative Commons Attribution (CC-BY) 3.0 license.
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
kemampuan peserta didik diperlukan adanya suatu objek belajar (Rizqi, M. 2018). Salah satu upaya
metode atau mengajar yang efektif. Metode atau untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
model pembelajaran adalah suatu model menerapkan model pembelajaran yang dapat
perencanaan atau pola yang digunakan sebagai membangkit minat belajar peserta didik serta
pedoman dalam merencanakan pembelajaran membuat peserta didik tidak jenuh dalam menerima
dikelas (Joyce, 1992: 4). Namun secara umum hal materi. Salah satu model pembelajaran yang
itu tidak mempengaruhi kemampuan pemahaman melibatkan peserta didik secara langsung adalah
peserta didik. Metode atau model pembelajaran model pembelajaran Problem Based Learning
yang digunakan guru untuk mengajar dengan baik (PBL).
dan menyenangkan, tidak membebani peserta didik Problem Based Learning (PBL) merupakan
dengan serangkain tugas yang diberikan dan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik
membawa proses pembelajaran menjadi lebih dalam suatu kegiatan dan memberikan kesempatan
menarik dan mendorong peserta didik untuk kepada peserta didik dalam memecahkan masalah
melakukannya. Untuk mencapai tujuan yang serta menemukan solusi dari masalah tersebut.
diinginkan dalam proses belajar mengajar seorang Sebelum proses pembelajaran dimulai, peserta
guru perlu merencanakan pembelajaran dengan didik akan diberikan masalah-masalah. Masalah-
menggunakan model pembelajaran yang masalah yang diberikan harus berkaitan dengan
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. kehidupan sehari-hari peserta didik agar
Guru harus melibatkan peserta didik secara kemampuan pemahamannya dapat meningkat. Dari
langsung dalam sebuah kegiatan sehingga peserta masalah tersebut membuat peserta didik bekerja
didik dapat mampu menuangkan pengetahuan yang sama dalam memecahkan masalah dengan
didapatkan dengan cara memecahkan masalah serta pengetahuan yang mereka miliki serta menemukan
mencari solusi dari sebuah masalah yang ada. ide-ide yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Peserta didik juga dapat aktif dalam Tugas seorang guru adalah sebagai fasilitator,
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. memantau kegiatan peserta didik serta
Salah satu pelajaran yang mampu mengarahkan peserta didik agar tidak keluar dari
melahirkan SDM yang berkualitas dan mampu konsep masalah tersebut.
bersaing secara global adalah fisika, dimana saat Keberhasilan penggunaan model
siswa belajar fisika salah satu yang harus dimiliki pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
oleh siswa adalah kemampuan konsep, dengan dalam kaitannya dengan kemampuan pemahaman
menggunakan kemampuan pemahaman konsep konsep peserta didik diketahui dari pengalaman
yang dimiliki oleh siswa maka akan dapat waktu penulis PPL di SMPK St. Paulus Karuni
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan pada tahun 2021, dimana materi yang penulis
sangat baik dan sistematis. Namun sangat ajarkan yaitu perpindahan kalor. Dari hasil
disayangkan masih terdapat berbagai permasalahan percobaan mengenai materi perpindahan kalor
yaitu pembelajaran fisika di kelas masih dapat dilihat bahwa peserta didik aktif dalam
menghadapi beberapa masalah. Pembelajaran yang menuangkan ide-ide yang diketahui serta bekerja
telah dilakukan selama di sekolah cenderung lebih sama dalam kelompok. Ketika penulis mengamati
bersifat konvensional, sehingga peserta didik tidak peserta didik dalam melakukan percobaan penulis
mendapatkan kebebasan untuk mengekspresikan melihat kemampuan peserta didik sangat bagus,
ide-ide yang mereka miliki karena pembelajaran sama-sama aktif serta mampu menghubungkan
didominasi oleh guru dari awal sampai selesainya pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dengan
proses pembelajaran (Rizqi, M. 2018), peserta didik teori yang mereka dapat. Kemampuan pemahaman
lebih banyak menghafal konsep matematika yang konsep peserta didik sangatlah bagus karena materi
diberikan guru dari pada menyelesaikan masalah perpidahan kalor itu materi yang berkaitan dengan
secara prosedural. Akibatnya, pemahaman konsep kehidupan sehari-hari peserta didik. Peserta didik
fisika siswa masih rendah (Rizqi, M. 2019), dan dapat mampu mengungkapkan kembali apa yang
guru sebagai ujung tombak yang berhubungan mereka dengarkan dari penulis kepada teman-teman
langsung dengan peserta didik sebagai subjek dan mereka yang belum mengerti, peserta didik juga
45
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
46
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
2. Muhammad Rizqi, Efektifitas Model Pembelajaran Bagaimana efektifitas penelitian Berdasarkan analisis data, hasil
Dewi Problem Based Learning Terhadap model pembelajaran eksperimen belajar kognitif siswa
Yulianawati, Kemampuan Pemahaman Problem Based Learning dengan desain kelas eksperimen memiliki gain
Nurjali (2020) Konsep Fisika Siswa (PBL) terhadap penelitian lebih besar dari siswa kelas
pemahaman konsep pretest- kontrol, yaitu 0,39 untuk kelas
fisika siswa?. posttest eksperimen dan 0,29 untuk kelas
control group kontrol. Hal ini menunjukkan
design. bahwa model PBL pada kelas
Eksperimen dapat
Meningkatkan hasil kognitif
siswa lebih tinggi dari pada
kelas control. Faktor gain kelas
eksperimen yang lebih tinggi
dari kelas kontrol menunjukkan
bahwa model PBL terhadap
kemampuan pemahaman konsep
siswa memberikan dampak
positif terhadap hasil belajar
kognitif siswa.
3. Irwanuddin, Penerapan Model Problem Based 1. Bagaimana metode one 1. Berdasarkan skor rata-rata
Dwikoranto Learning (PBL) Pada Materi keterlaksanaan group pre-test yang diperoleh kelas X
(2017) Momentum Dan Impuls Untuk pembelajaran dengan post-test IPA 2 sebesar 3,26 dan
Meningkatkan Pemahaman Konsep model PBL? design kelas X IPA 3 sebesar 3,46
Siswa Kelas X Sman 1 Kamal 2. Bagaimana yang menunjukkan bahwa
peningkatan pemahaman pembelajaran di kedua
konsep siswa setelah kelas berlangsung sesuai
diberi pembelajaran pada dengan sintak PBL.
materi momentun dan 2. Berdasarkan Tabel 3,
impuls? diketahui bahwa
3. Bagaimana respons
siswa terhadap untuk kedua kelas sehingga
pembelajaran yang hipotesis ditolak. Hal
dilakukan? ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan
pemahaman konsep siswa
di kelas X IPA 2 dan X
IPA 3. Selanjutnya
dilakukan uji N-gain.
Berdasarkan nilai N-gain
dan kriteria peningkatan
yang dikemukakan oleh
Hake (1998: 4), kelas X
IPA 2 dan X IPA 3 berada
pada peningkatan kategori
rendah. Dengan demikian,
pembelajaran materi
momentum dan impuls
pada kelas X IPA 2 dan X
IPA 3 menggunakan model
PBL dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa,
dimana pada penelitian ini
peningkatan yang dialami
tergolong rendah.
3. Dilihat dari rata-ratanya,
respons siswa terhadap
penerapan model
pembelajaran PBL ini
berada pada kategori
sangat baik yang
didasarkan pada nilai kelas
X IPA 2 dan X IPA 3
berturut-turut adalah
sebesar 81% dan 95,4%.
Hal ini menunjukkan
bahwa siswa memiliki
ketertarikan terhadap
pembelajaran dengan
model PBL.
4. Eka Yulianti, Model Pembelajaran Problem 1. Apakah terdapat eksperimen 1. Terdapat pengaruh
47
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
Indra Gunawan Based Learning (PBL): Efeknya pengaruh penerapan semu (quasi penerapan model
(2019) Terhadap Pemahaman Konsep Dan model PBL terhadap experiment) pembelajaran problem
Berpikir Kritis pemahaman konsep? dengan desain based learning terhadap
2. Apakah terdapat penelitian pemahaman konsep dan
pengaruh pretest- berpikir kritis peserta
penerapan model PBL posttest didik. Nilai gain
terhadap berpikir kritis control pemahaman konsep kelas
peserta didik? design eksperimen sebesar 0,51
dan nilai gain kelas kontrol
sebesar 0,31 sedangkan
nilai gain berpikir kritis
kelas eksperimen sebesar
0,58 dan nilai gain kelas
kontrol sebesar 0,31
2. Efektivitas penggunaan
model PBL lebih efektif
dalam meningkatkan
pemahaman konsep dan
berpikir kritis peserta
didik, ditunjukkan dengan
nilai effect size
pemahaman konsep
sebesar 0,36 dan nilai
effect size berpikir kritis
sebesar 0,66. Selain itu
berdasarkan hasil uji
manova, baik nilai
signifikansi pemahaman
konsep maupun nilai
signifikansi kurang dari
0,005 sehingga dapat
disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh
penerapan model PBL
terhadap pemahamman
konsep dan berpikir kritis
peserta didik SMA.
5. M. Dewi Kartika, Pengaruh Model Pembelajaran 1. Bagaimana penelitian 1. Terdapat perbedaan
W. Santyasa, W. Berbasis Masalah Terhadap mendeskripsikan quasi pemahaman konsep fisika
Warpala (2014) Pemahaman Konsep Fisika Dan perbedaan experiment dan keterampilan berpikir
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pemahaman dengan kritis yang signifikan
konsep fisika dan rancangan antara siswa yang
keterampilan Non mendapat model
berpikir kritis Equivalent pembelajaran berbasis
siswa antara kelas Pretest- masalah dengan siswa
PBL dengan Posttest yang mendapat model
kelas konvensional Control pembelajaran
? Group konvensional.
2. Bagaimana Design. 2. Terdapat perbedaan
mendeskripsikan pemahaman konsep fisika
perbedaan yang signifikan antara
pemahaman siswa yang mendapat
konsep fisika model pembelajaran
antara siswa kelas berbasis masalah dengan
PBL dengan siswa yang mendapat
kelas konvensional model pembelajaran
? konvensional.
3. Bagaimana 3. Terdapat perbedaan
mendeskripsikan keterampilan berpikir
perbedaan kritis yang signifikan
keterampilan antara siswa yang
berpikir kritis mendapat model
siswa antara kelas pembelajaran berbasis
PBL dengan masalah dengan siswa
kelas konvensional yang mendapat model
? pembelajaran
konvensional.
6. Reni Tania, Fuad Pengaruh Model Pembelajaran Apakah ada pengaruh penelitian Dari hasil data pretes diperoleh
Abd. Rachman, Problem Based Learning (PBL) yang positif model kuantitatif nilai rata-rata 52 dan hasil data
Sugiarti (2017) Terhadap Kemampuan Pemahaman pembelajaran Problem dengan posttest diperoleh nilai rata-rata
48
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
Konsep Pada Mata Pelajaran Fisika Based Learning terhadap metode siswa 63,097
Kelas X SMA Negeri 1 Tempilang kemampuan pemahaman penelitian (untuk kelas kontrol).
Kabupaten Bangka Barat konsep mata pelajaran ekperimen Sedangkan hasil data pretes
fisika kelas X SMA yaitu Quasi diperoleh nilai rata-rata 55,27
Negeri 1 Tempilang Experimental dan hasil data posttest diperoleh
Kabupaten Bangka Design nilai rata-rata siswa 76,22
Barat? (untuk kelas eksperimen).Hasil
data posttest nilai rata-rata siswa
berarti telah mencapai KKM
yaitu 75.
7. Ni Kd. Pengaruh Model Problem Based Apakah terdapat quasi Berdasar analisis data dapat
Aristawati1, I Learning Terhadap Pemahaman perbedaan pemahaman eksperimen ditunjukkan bahwa rata-rata
Wayan Sadia, A. Konsep Belajar Fisika Siswa Sma konsep fisika antara dengan skor pemahaman konsep belajar
A. I. A. R. siswa yang belajar rancangan fisika siswa kelompok model
Sudiatmika (2018) dengan model problem one way non- problem based learning adalah
based learning dan siswa equivalent 51,22 dan kelompok model
yang belajar dengan pretest- problem based learning 40,23.
model pembelajaran postest Berdasarkan hasil analisis pada
langsung. control group penelitian ini, maka terlihat
design. bahwa pada kelas eksperimen
yang belajar dengan model
problem based learning
memberikan pengaruh yang
lebih baik dibandingkan dari
kelas kontrol yang belajar
dengan model pembelajaran
langsung.
8. Rupus Kertinus, Pengaruh Problem Based Learning Apakah terdapat metode Dari analisis data tersebut dapat
Yudi Darma, Terhadap Pemahaman Konsep Dan pengaruh model eksperimen dilihat persentase kemampuan
Wahyudi (2019) Pemecahan Masalah Dalam Materi pembelajaran problem dengan pemahaman konsep kelas
Hukum Archimedes based learning terhadap bentuk eksperimen 52,59% lebih besar
pemahaman konsep dan penelitian dari kelas kontrol 35,09%.
pemecahan masalah yang Sedangkan, persentase
materi hukum digunakan kemampuan pemecahan
Archimedes di kelas XI adalah quasi masalah kelas eksperimen
IPA SMA Negeri 1 experimental 69,80% lebih besar dari kelas
Ketungau Tengah. design kontrol 10,04%. Sehingga dapat
dengan disimpulkan bahwa kemampuan
rancangan pemahaman konsep dan
penelitian kemampuan pemecahan
nonequivalent masalah siswa yang diberikan
groups problem based learning lebih
posttest-only. baik dari model pembelajaran
konvesional pada materi Hukum
Archimedes di kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Ketungau
Tengah.
49
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
50
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
model pembelajaran
Problem Based Learning
(PBL).
51
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
peningkatan pemahaman konsep dilihat dari Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian
nilai gain pemahaman konsep kelas eksperimen ini adalah penelitian Pre Experimental Designs
sebesar 0,51 dan nilai gain kelas kontrol sebesar (Pra ekperimen). Populasi dalam penelitian ini
0,31. adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA SMA
Hasil penelitian M. Dewi Kartik, dkk Muhammadiyah 6 Makassar yang terdiri diri 1
(2014) dengan judul penelitian pengaruh model kelas yang berjumlah 32 orang. Teknik
pembelajaran berbasis masalah terhadap pengambilan sampel yang digunakan dalam
pemahaman konsep fisika dan keterampilan penelitian ini adalah purporsive Sampling dan
berpikir kritis siswa. Jenis penelitian yang yang terpilih adalah kelas XI IPA. Alat ukur
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang digunakan adalah tes pemahaman konsep
quasi experiment. Populasi penelitian ini adalah dalam bentuk pilihan ganda. Hasil penelitian ini
seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Denpasar menunjukkan adanya peningkatan pemahaman
jurusan Teknologi dan Rekayasa, Teknologi konsep peserta didik dapat dilihat Skor rata-rata
Informasi dan Komunikasi yang berjumlah 6 pemahaman konsep fisika peserta didik kelas XI
kelas. Seluruh kelas populasi selanjutnya dipilih IPA SMA Muhammadiyah 6 Makassar sebelum
dua kelas sebagai kelas sampel. Pengambilan diajar dengan model pembelajaran berbasis
sampel dilakukan dengan teknik Simple Random masalah adalah 15,84. Sedangkan setelah diajar
Sampling. Alat ukur yang digunakan yang dengan menggunakan model pembelajaran
digunakan dalam penelitian ini adalah Tes berbasis masalah Skor rata-rata pemahaman
pemahaman konsep fisika terdiri dari 26 butir konsep fisika peserta didik kelas XI IPA SMA
soal dalam bentuk pilihan ganda. Hasil Muhammadiyah 6 Makassar adalah 21,58.
penelitian menunjukkan adanya peningkatan Hasil penelitian Irwanuddin,
pemahaman konsep peserta didik dilihat dari Dwikoranto (2017) dengan judul penerapan
hasil perhitungan tendensi sentral diperoleh model Problem Based Learning (PBL) pada
harga rata-rata sebesar 67,70 untuk pemahaman materi momentum dan impuls untuk
konsep kelas PBL dan untuk pemahaman meningkatkan pemahaman konsep
konsep kelas konvensional sebesar 57,53. siswa kelas x SMAN 1 Kamal. Jenis penelitian
Hasil penelitian Reni Tania, dkk (2017) yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan judul penelitian pengaruh model penelitian pre-experimental atau tanpa kelas
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) kontrol dengan metode one group pre-test post-
terhadap kemampuan pemahaman konsep pada test design. Populasi penelitian ini yaitu kelas X
mata pelajaran fisika kelas x SMA Negeri 1 IPA SMAN 1 Kamal sedangkan sampelnya
tempilang kabupaten bangka barat. Jenis digunakan kelas X IPA 2 sebagai kelas
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini eksperimen I dan kelas X IPA 3 sebagai kelas
adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen II setelah keduanya memenuhi uji
penelitian ekperimen yaitu Quasy Experimental syarat penelitian. Alat ukur yang digunakan
Design. Sampel penelitian ini adalah kelas X.1 dalam penelitian ini adalah lembar observasi
sebagai kelas eksperimen dan kelas X.3 sebagai keterlaksanaan pembelajaran, lembar tes (pretest
kelas kontrol. Alat ukur yang digunakan dalam dan posttest), dan angket respons siswa. Hasil
penelitian ini adalah Tes pemahaman konsep penelitian menunjukkan peningkatan yang
fisika terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan dialami siswa secara rata-rata adalah rendah.
ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya Hasil ini disebabkan oleh nilai uji post-test rata-
peningkatan pemahaman konsep peserta didik rata siswa yang kenaikan nilainya sedikit.
dapat dilihat untuk kelas kontrol hasil data Padahal jika dicek kembali mengenai
pretes diperoleh nilai rata-rata 52 dan hasil data pembelajaran PBL maka sudah diketahui bahwa
posttest diperoleh nilai rata-rata siswa 63,097 pembelajaran yang dilangsungkan sudah sesuai
.Sedangkan untuk kelas eksperimen hasil data sintaks PBL dan RPP yang dibuat, meskipun
pretes diperoleh nilai rata-rata 55,27 dan hasil tidak terlepas dari kekurangan. Menurut penulis,
data posttest diperoleh nilai rata-rata siswa penyebab peningkatannya rendah besar
76,22. kemungkinan adalah soal-soal yang diberikan
Hasil penelitian Fandi Arwan (2021) tingkat kesukarannya masih tinggi bagi siswa.
dengan judul penerapan model pembelajaran Hasil penelitian MUH. Rizal Amiruddin
berbasis masalah terhadap pemahaman konsep (2020) dengan judul pengaruh model
dalam pembelajaran fisika peserta didik SMA. pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
53
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
terhadap pemahaman konsep fisika peserta didik Hasil penelitian Rupus Kertinus, dkk
kelas X SMA Negeri 14 Makassar. Jenis (2019) dengan judul pengaruh Problem Based
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini Learning terhadap pemahaman konsep dan
adalah penelitian eksperimen sesungguhnya pemecahan masalah dalam materi hukum
(True Experimental). Subjek populasi dalam archimedes. Jenis penelitian yang digunakan
penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas adalah penelitian quasi experimental designs
X MIPA SMA Negeri 14 Makassar tahun dengan nonequivalent groups posttest only.
ajaran 2019/2020 yang berjumlah 5 kelas dan Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas
jumlah peserta didik 173 orang. Sampel dalam XI IPA SMA Negeri 1 Ketungau Tengah tahun
penelitian ini diambil dengan menggunakan pelajaran 2018/2019. Sampel sebanyak 37 orang
teknik acak (random sampling) dari lima kelas siswa yang terdiri dari dua kelas yang diambil
untuk mendapatkan dua kelas, dari dua kelas dengan teknik cluster random sampling. Alat
tersebut kelas X MIPA 3 sebagai kelas ukur yang digunakan adalah soal pemahaman
eksperimen dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas konsep berbentuk tes pilihan ganda dan
kontrol dengan asumsi bahwa seluruh kelas pemecahan masalah berbentuk tes uraian. Hasil
adalah homogen. Alat ukur yang digunakan penelitian menunjukkan adanya peningkatan
dalam penelitian ini adalah tes pemahaman hasil belajar peserta didik dilihat dari persentase
konsep fisika yang disusun dalam bentuk soal kemampuan pemahaman konsep kelas
pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan eksperimen 52,59% lebih besar dari kelas
adanya peningkatan pemahaman konsep peserta kontrol 35,09%. Sedangkan, persentase
didik dilihat dari Pemahaman konsep fisika kemampuan pemecahan masalah kelas
peserta didik kelas X MIPA 3 SMA Negeri 14 eksperimen 69,80% lebih besar dari kelas
Makassar yang diajar menggunakan model kontrol 10,04%.
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berdasarkan hasil penelitian
ditunjukkan dengan skor rata-rata hasil tes akhir pembahasan 8 artikel jurnal dan 2 skripsi dapat
(posttes) sebesar 18,23 yang berada pada disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
kategori tinggi. Sedangkan pemahaman konsep pemahaman konsep peserta didik pada mata
fisika peserta didik kelas X MIPA 2 SMA pelajaran fisika dengan teknik pengambilan
Negeri 14 Makassar yang tidak diajar sampel, teknik desain penelitian, dan teknik
menggunakan model pembelajaran Problem analisis data yang berbeda-beda.
Based Learning (PBL) ditunjukkan dengan skor
rata-rata hasil tes akhir (posttes) sebesar 14,51 Langkah-langkah model pembelajaran
yang berada pada kategori sedang. problem based learning terhadap kemampuan
Hasil penelitian Ni Kd. Aristawati, dkk pemahaman konsep peserta didik
(2018) dengan judul pengaruh model Problem Siswa yang melakukan proses
Based Learning terhadap pemahaman konsep pembelajaran dengan model Problem Based
belajar fisika siswa SMA. Jenis penelitian yang Learning akan lebih mudah memahami konsep
dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dipelajari karena pada model Problem
eksperimen semu (quasi eksperimen). Populasi Based Learning siswa lebih tertarik mempelajari
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA permasalahan fisika yang sering dijumpai di
Negeri 1 Susut Tahun Pelajaran 2018/2019 yang kehidupan sehari-hari dari pada sekedar
terdiri dari 5 kelas dengan jumlah populasi 173 berdiskusi tentang materi yang sedang
siswa. Jumlah sampel penelitian terdiri dari 2 dipelajari. Ketertarikan ini akan membuat siswa
kelas dengan jumlah 69 siswa yang ditentukan semakin serius dan bersungguh-sungguh dalam
secara assigment random. Alat ukur yang usaha memahami suatu masalah dan
digunakan dalam penelitian ini adalah tes memecahkannya. Hal ini akan membuat siswa
pilihan ganda diperluas 20 butir tes pemahaman lebih bisa memahami konsep-konsep yang
konsep. Hasil penelitian menunjukkan adanya sedang dipelajari. Sesuai dengan penelitian yang
peningkatan pemahaman konsep peserta didik dilakukan oleh Kartika,dkk (2014) bahwa
dilihat dari skor rata-rata pretest kelompok pembelajaran PBL mengakibatkan penyimpanan
eksperimen 35,17 sedangkan kelompok kontrol lebih lama terhadap informasi yang diperoleh
adalah 32,38. Untuk skor rata-rata posttest siswa. Dengan proses berpikir ini maka siswa
kelompok eksperimen 51,22 sedangkan diharapkan dapat menyelesaikan masalah-
kelompok kontrol adalah 40,23. masalah yang dihadapi dengan mengambil
54
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
keputusan yang tepat. Agar keputusan yang mengklasifikasikan. Dalam tahap ini, guru
diambil benar-benar tepat diperlukan suatu membantu peserta didik untuk memberikan
pemahaman konsep yang mendalam. contoh-contoh yang konkrit dalam kehidupan
a. Langkah-langkah model pembelajaran sehari-hari peserta didik. Sehingga ketika
problem based learning peserta didik membaca dan mendengarkan
1) Mengorientasikan peserta didik terhadap mereka dapat memberikan contoh lain serta
masalah. Pada tahap ini, guru menjelaskan peserta didik mengklasifikasikan dari
tujuan pembelajaran dan saran yang masing-masing contoh tersebut.
dibutuhkan. Guru memotivasi peserta didik 3) Membimbing penyelidikan individu maupun
untuk terlibat aktif dalam pemecahan kelompok. Dalam tahap ini kategori
masalah yang nantinya akan dipilih. memahami yang termasuk adalah
2) Mengorganisir peserta didik untuk belajar. merangkum, menyimpulkan. Dalam tahap
Pada tahap ini, guru membantu peserta didik ini, guru mendorong peserta didik dalam
mendefenisikan dan mengorganisasi tugas mengumpulkan serta merangkum informasi
belajar yang berhubungan dengan masalah yang di dapatkan sehingga peserta didik
yang telah diorientasikan pada tahap dapat menyimpulkan informasi tersebut.
sebelumnya. 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil
3) Membimbing penyelidikan individu maupun karya. Dalam tahap ini kategori memahami
kelompok. Pada tahap ini, guru mendorong yang termasuk adalah membandingkan.
peserta didik untuk mengumpulkan informasi Dalam tahap ini, guru membantu peserta
yang sesuai dan melaksanakan eksperimen didik untuk berbagi tugas serta
untuk mendapatkan informasi yang jelas membandingkan informasi yang didapatkan
dalam menyelesaikan masalah. tersebut.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses
karya. Pada tahap ini, guru membantu pemecahan masalah. Dalam tahap ini
peserta didik untuk berbagi tugas dan kategori memahami yang termasuk adalah
merencanakan karya yang sesuai dengan menjelaskan. Dalam tahap ini, guru
hasil pemecahan masalah dalam bentuk memberikan kesempatan kepada peserta
laporan, video atau model. didik untuk menjelaskan atau
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses mempresentasikan hasil informasi yang
pemecahan masalah. Pada tahap ini, guru didapatkan tersebut. Guru dan peserta didik
membantu peserta didik untuk melakukan mengevaluasi informasi yang di sampaikan
refleksi dan evaluasi terhadap proses bersama-sama
pemecahan masalah yang dilakukan.
Dari langkah-langkah model b. Cara yang digunakan oleh peneliti untuk
pembelajaran tersebut terdapat di skripsi (Fandi mengatasi kekurangan model pembelajaran
Arwan, Muh. Rizal Amiruddin) dan terdapat di problem based learning
jurnal (Eka Yulianti, Indra Gunawan). Dari Solusi dalam mengatasi kekurangan
langkah-langkah model PBL tersebut, yang model pembelajaran problem based learning
termasuk dalam kategori memahami adalah yang disampaikan oleh Yasinta Malipa (2021)
sebagai berikut: yaitu:
1) Mengorientasikan peserta didik terhadap 1. Peneliti harus bisa menyiapkan pembelajaran
masalah. Dalam tahap ini kategori yang baik dengan cara mempersiapkan
memahami yang termasuk adalah semua yang dibutuhkan dalam proses
menafsirkan, mencontohkan. Dalam tahap ini pembelajaran tersebut
ketika guru menjelaskan tujuan pembelajaran 2. Peneliti mencari sumber atau referensi yang
dan saran yang dibutuh maka peserta didik relevan dengan masalah yang akan diteliti
dapat menangkap apa yang di sampaikan 3. Peneliti harus pandai dalam menyampaikan
oleh guru. Sehingga peserta didik mengubah konsep pada saat proses pembelajaran yang
informasi yang mereka dengar ke bentuk berlangsung
yang lain. 4. Peneliti harus bisa mengatur waktu sehingga
2) Mengorganisir peserta didik untuk belajar. waktu yang digunakan sesuai dengan waktu
Dalam tahap ini kategori memahami yang yang sudah ditentukan.
termasuk adalah mencontohkan,
55
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
Persamaan & Perbedaan Yang Terkandung Berdasarkan data yang diperoleh dari 8
Dalam 8 Artikel Jurnal Dan 2 Skripsi Yang artikel jurnal dan 2 skripsi ini menggunakan
Relevan penelitian eksperimen. Persamaan dan
perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Persamaan & Perbedaan Pada Artikel Jurnal Dengan Penelitian Eksperimen
Nama penulis Persamaan Perbedaan
A. Halim, dkk Menggunakan model Teknik pengambilan sampel yang
pembelajaran problem based berbeda yaitu porposive sampling,
learning simple random sampling, random
Data yang dikumpulkan sampling, assigment random, cluster
menggunakan tes pemahaman random sampling.
konsep berupa soal Teknik analisis data dalam penelitian
Menunjukkan adanya berbeda-beda yaitu teknik analisis
peningkatan pemahaman konsep statistik deskriptif dan teknik analisis
peserta didik uji-t, analisis statistik inferensial,
analisis data kuatitatif yaitu statistik
dekriptif dan MANOVA dua arah,
uji homogenitas, uji normalitas, uji
hipotesis, dan uji gain, perhitungan
N-gain.
Pemilihan metode penelitian
eksperimen dengan desain yang
berbeda-beda yaitu nonequavalent
control group design, pretest-posttest
control group desain, one group pre-
test post-test design, pretest-posttest
control group design, nonequavalent
groups posttest only.
56
Ina., Jurnal Edukasi Sumba (JES), 2021 (5) 2 : 44-59 p-ISSN: 2549-8533
e-ISSN: 2714-8580
58