Disusun Oleh Bau Ancing
Disusun Oleh Bau Ancing
Disusun Oleh
BAU ANCING
i
YAYASAN PENDIDIKAN MELATI TOLITOLI
TAMAN KANAK-KANAK MELATI
Sekretariat Jl.Nangka Kelurahan Tuweley Kec.Baolan Kab.Tolitoli
e-mail tkmelatitolitoli@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS(PTK)
Judul Penelitian
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERHITUNG DALAM UPAYA
PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGENAL
BILANGAN PADA KELOMPOK B DI TK MELATI
KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI
SULAWESI TENGAH
Penelitian Tindakan kelas ini disahkan pada tanggal 30 September 2022 dan dinyatakan layak untuk
dipublikasikan di TK Melati Tolitoli sebagai bentuk pemenuhan persyaratan dalam peningkatan
kompetensi guru
ii
ABSTRAKSI
Pendidikan prasekolah atau yang sering disebut Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) adalah pendidikan yang diberikan kepada anak-anak usia prasekolah, sebelum
memasuki pendidikan dasar. Dalam proses pembelajarannya, menurut Permendiknas RI
No.58/2009 pada standar isi tentang struktur program disebutkan bahwa kegiatan PAUD
mencakup bidang pengembangan pembentukan aspek perilaku dan bidang
pengembangan aspek kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan.
Kegiatan pengembangan suatu aspek dilakukan secara terpadu dengan aspek yang lain
menggunakan tematik.
Dengan demikian, ada beberapa metode yang digunakan di PAUD khusunya
TK, yaitu salah satunya metode demonstrasi. Berhasil tidaknya suatu metode
pembelajaran tergantung pada guru yang menerapkannya, sehingga pada dasarnya
metode yang digunakan terbatas sekali karena guru harus dapat menyesuaikan antara
waktu dan metode yang digunakan sesuai dengan kurikulum yang telah ada.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan anak dalam pembelajaran
sheingga anak mudah mengenal bilangan dengan menggunakan metode demonstrasi yang
akhirnya anak mendapat kemampuan untuk berpikir logika-matematis.
Dari data penelitian dua siklus yaitu siklus I dan II, didapat hasil penelitian pada
siklus I tentang penerapan metode demonstrasi berhitung dalam upaya peningkatan
kemampuan anak mengenal bilangan kurang memuaskan yaitu sekitar 65%. Pada siklus
II penerapan metode demonstrasi berhitung dalam upaya peningkatan kemampuan anak
mengenal bilangan, hasilnya lebih memuaskan yaitu sekitar 85%.
Meskipun demikian diharapkan bahwa untuk dapat menunjang penerapan
metode tersebut guru-guru TK Melati Tolitoli dapat meningkatkan kemampuannya
melalui Kelompok Kerja Guru (KKG), Kegiatan PKG, seminar maupun media lainnya
yang ada hubungannya dengan metode pembelajaran mengenal bilangan khususnya
serta menunjang guru-guru dalam pembelajaran lain pada umumnya.
iii
KATA PENGANTAR
sesuai dengan tujuan yang direncanakan , walaupun masih belum sempurna dan masih
terdapat kekurangan
Sholawat dan salam semoga selalu tetap tercurah keharibaan sang pembawa
keadilan dan kedamaian serta yang telah memperkenalkan manusia dengan khaliqnya,
yakni Nabi Agung Muhammad bin Abdilla Rasullilla SAW, seluruh keluarga, para
Dengan selesainya Penelitian Tindakan Kelas ini saya mengucapkan terima kasih
kepada para pihak yang telah banyak membantu dari awal hingga sampai penelitian ini
selesai :
2. Dewan guru dan orangtua murid serta anak-anak TK Melati Tolitoli yang telah
3. Semua pihak yang membantu baik langsung maupun tidak langsung sehingga
iv
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itulah peneliti akan menerima dengan senang hati dan penuh rasa hormat akan adanya
kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
Peneliti
BAU ANCING
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... iv
Daftar Tabel............................................................................................................. ix
Demonstrasi .......................................................................................... 11
vi
1.2 Demonstrasi Berhitung .............................................................................14
a. Lokasi Penelitian.........................................................................................24
Kesimpulan .............................................................................................................40
Saran-Saran.............................................................................................................40
vii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................42
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
kepada anak selama usia prasekolah dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan
cara. Secara garis besar, perlakuan itu bisa dalam kelas prasekolah (pre-school class),
pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI Nomor 58 Tahun 2009 pada standar isi tentang struktur
nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa dan social emosional. Kegiatan
pengembangan suatu aspek dilakukan secara terpadu dengan aspek yang lain
Sebagai alat untuk mencapai tujuan tidak selamanya metode berfungsi secara
optimal. Oleh karena itu dalam memilih metode, guru TK perlu memiliki alasan yang
1
kuat dan perlu memperhatikan karakteristik tujuan dan karakteristik anak yang
digunakan pada program kegiatan anak TK, seperti metode ceramah, kurang cocok
karena menuntut anak memusatkan perhatian dalam waktu cukup lama, padahal
Metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik anak usia TK, salah
langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara
proses.
berpikir konvergen dan berpikir evaluatif. Pengembangan daya pikir yang dimulai di
ilmu pengetahuan alam, berhitung dan ilmu pengetahuan sosial. Sehingga dalam
bilangan. Peneliti sangat tertarik dengan sistem pembelajaran tersebut atau metode
2
praktek langsung, bercerita, mengucapkan syair. Metode-metode tersebut dapat
dipilih kemudian dikombinasikan dengan metode lainnya disesuaikan dengan
jawab dan pemberian tugas sehingga minat siswa untuk belajar tentang bilangan
3
dipilih kemudian dikombinasikan dengan metode lainnya disesuaikan dengan
jawab dan pemberian tugas sehingga minat siswa untuk belajar tentang bilangan
2. Rumusan Masalah
Melati Tolitoli?
Tolitoli?
3. Tujuan Penelitian
TK Melati Tolitoli
4
3. Untuk mengetahui mengapa metode demonstrasi berhitung dapat meningkatkan
Tolitoli
4. Manfaat Penelitian
kalangan yaitu :
2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini sebagai sarana untuk menambah wawasan
pendidik.
5. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Kemampuan Anak Dalam Mengenal
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teoritik
digunakan pada semua mata pelajaran disesuaikan dengan topik dan tujuan
adalah posisi siswa seluruhnya harus dapat memperhatikan atau mengamati objek
Anitah, 2007:525).
kalau guru TK hanya menjelaskan secara lisan saja. Terutama dalam mengajarkan
terlebih dahulu. Kedua-duanya sangat efektif dalam pengajaran pada anak usia TK.
(Moeslichatoen, 2004:110)
7
Metode demonstrasi juga sering dipadukan dengan metode lain. Metode
hipotesis yang disusun oleh anak. Disini guru hanya sebagai fasilitator yang
belajar sehingga dari pengalaman itu timbul pertanyaan-pertanyaan pada diri anak
(Moeslichatoen, 2004:112).
demonstrasi tidak berarti sekedar memperlihatkan tetapi lebih dari itu peragaan
menguraikan rincian dari suatu proses. Lebih sederhana dari peragaan adalah
2008:53)
informasi kepada anak. Bagi anak melihat bagaimana suatu peristiwa berlangsung,
8
lebih menarik dan merangsang perhatian serta lebih menantang daripada hanya
memperkirakan apa yang terjadi, bagaimana hal itu dapat terjadi dan mengapa hal
itu terjadi. Untuk dapat menjawab apa yang akan terjadi, anak berusaha
2004:114).
Untuk dapat menjawab bagaimana sesuatu hal itu terjadi, anak akan
sedang dihadapi. Untuk dapat menjelaskan mengapa sesuatu hal itu terjadi berarti
kita memberi kesempatan pada anak untuk berpikir secara kritis, menggunakan
(Moeslichatoen, 2004:115).
yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan metode demonstrasi adalah peniruan
terhadap model yang dapat dilakukan. Agar anak dapat meniru contoh perbuatan
9
yang didemonstrasikan guru, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
oleh guru.
Pertama, apa yang ditunjukkan dan dilakukan guru harus dapat diamati
secara jelas oleh anak yang diajar. Kedua, dalam memberi penjelasan suara guru
harus dapat didengar dengan jelas. Modulasi suara tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Ketiga, demonstrasi itu harus diikuti kegiatan anak untuk menirukan
lebih konkrit tentang bagian suatu obyek atau langkah-langkah suatu proses
b. Membutuhkan peralatan yang kadangkala mahal dan atau tidak dimiliki oleh
sekolah
c. Agar efektif, demonstrasi harus dilakukan secara berulang dan dalam kelompok
yang kecil agar semua anak didik mendapat kesempatan untuk memperhatikan
10
1.1.6 Prosedur dan Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi
didik
d. Penguatan (diskusi, Tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
e. Kesimpulan
yaitu ada beberapa kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang
a. Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang
diparaktekkan
Selain itu kondisi dan kemampuan anak didik yang harus diperhatikan
a. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan
didemonstrasikan
11
1.1.7 Langkah-Langkah Kegiatan Demonstrasi
a. Langkah Perencanaan
1) Pelajari dengan cermat topik yang akan diajarkan dan catat bagian-bagian
lainnya
b. Langkah Persiapan
lainnya
3) Atur posisi peraga dan duduk anak didik sehingga dapat melihat setiap
c. Langkah Pelaksanaan
dikerjakan
12
3) Minta anak didik menyebutkan urutan langkah demi langkah dengan
4) Minta anak didik melakukan langkah demi langkah dalam kecepatan sub-
3) Berikan koreksi terhadap langkah atau penjelasan yang salah dan minta
menirukan suatu pekerjaan secara teliti, cermat dan tepat. Dengan demikian, guru
dapat menarik kesimpulan dalam peniruan apa anak berhasil dan peniruan apa anak
13
mengadakan perbaikan, peningkatan kualitas, penggunaan metode demonstrasi
Kegiatan berhitung pada anak usia dini merupakan suatu kegiatan atau
banyak yang nilai matematikanya jelek dibandingkan dengan pelajaran yang lain.
dilakukan dengan melihat tahap-tahap perkembangan anak dan sesuai dengan usia
anak.
Tahapan berhitung pada anak usia dini akan melalui tahapan sebagai
berikut:
Pada tahap ini anak bereksplorasi untuk menghitung segala macam benda-benda
2) Tahap Transisi/Peralihan
14
Tahap transisi merupakan masa peralihan dari konkrit ke lambang. Tahap ini
adalah saat anak mulai benar-benar memahami. Untuk itulah maka tahap ini
diberikan apabila tahap konsep sudah dikuasai anak dengan baik, yaitu saat anak
ketika menghitung sudah terdapat kesesuaian antara benda yang dihitung dengan
3) Tahap Lambang
Tahap dimana anak sudah mulai diberi kesempatan menulis sendiri tanpa
diperlukan strategi yang cocok dengan masa anak-anak. Masa anak di Taman Kanak-
kanak adalah masa bermain, untuk itu pengenalan berhitung khususnya pengenalan
bilangan dapat dilakukan dengan metode bermain. (Ninik Nur Hidayah, 2010:3).
anak dapat dilakukan dengan beberapa metode, metode yang dikembangkan dalam
tugas. (http://repository.upi.edu/chapter2.pdf).
cara:
15
1. Guru menyiapkan alat peraga atau media yang akan digunakan dalam kegiatan
berhitung
4. Guru menyuruh anak untuk maju kedepan kelas untuk menghitung temannya
5. Guru menyuruh anak maju secara bergantian untuk menghitung temannya yang
6. Jika anak sudah benar-benar paham guru menujukkan atau mengenalkan angka-
Akan tetapi, guru TK harus memahami bagaimana mengajarkan materi bidang studi.
Sebagai contoh, bagaimana cara yang ditempuh guru bila ingin mengenalkan konsep
bilangan pada anak atau apa saja yang perlu diajarkan kepada anak agar memahami
konsep bilangan dan operasi bilangan. Oleh karena itu, pada uraian berikut akan
dijelaskan cara mengenalkan materi bidang studi pada anak. (Slamet Suyanto,
2005:156).
untuk memperjelas tentang mengenal bilangan pada anak usia TK peneliti, akan
16
1.3.1 Pengertian Belajar Matematika
diamati dari luar. Apa yang terjadi dalam diri seseorang tidak dapat diketahui secara
langsung hanya dengan mengamati orang tersebut. Hasil belajar hanya bisa diamati,
diambil dari perkataan Yunanai “mathematike”. Perkataan itu mempunyai akar kata
pula sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathenein yang
2011:8)
menghasilkan perubahan perilaku dan mental yang relatif tetap sebagai bentuk
belajar matematika yaitu perubahan dalam diri siswa, dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak memahami menjadi memahami, dari tidak dapat melakukan sesuatu
adalah :
17
a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan kehidupan yang
a. Motivasi dan upaya memotivasi siswa agar belajar yaitu dalam pembelajaran
b. Bahan belajar dan upaya penyediaannya yaitu bahan belajar yang tersedia harus
matematika. Sebagai contoh, bagaimana cara yang ditempuh guru bila ingin
18
mengenalkan konsep bilangan pada anak atau apa saja yang perlu diajarkan kepada
papan tulis. Menurut Piaget, anak tidak bisa diajarkan secara langsung bahwa 2 +
memahami konsep bilangan dan operasi bilangan. Anak harus dilatih lebih dahulu
adalah belajar berpikir logis dan matematika untuk anak usia dini adalah belajar
berpikir logis dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit.
Jadi, tujuannya bukan agar anak dapat menghitung sampai seratus atau seribu,
Secara umum konsep matematika untuk anak usia dini meliputi hal-hal
berikut ini:
e. Pengukuran, yaitu anak dapat mengukur ukuran suatu benda dengan berbagai
cara
19
f. Geometri, yaitu mengenal bentuk, luas, volume dan area
g. Membuat grafik
h. Pola
159).
kancing baju hingga transaksi bisnis miliaran rupiah. Sayangnya, masih banyak
orang tua dan guru meragukan kemampuannya untuk membantu anak-anak dalam
matematika. Biasanya hal ini dikarenakan mereka sendiri tidak ahli dalam
terhadap matematika. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberi mereka
pemecahan anak-anak terhadap problem matematika. Dengan cara ini anak akan
belajar lebih baik dan mengingat lebih banyak materi yang anak-anak pelajari.
Anak-anak juga akan belajar paling baik jika menikmati. (Hariwijaya dan Atik
Sustiwi, 2008:185).
Tidak ada pedoman yang tepat mengenai ukuran yang coock untuk tiap
aktivitas karena laju perkembangan cara berpikir matematis anak sangat beraneka.
20
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dalam aktivitas matematika yaitu
1. Menghitung apa saja, yaitu terdiri dari menghitung benda dalam rumah atau
ruang kelas
2. Padanan satu-satu
3. Bilangan tetap
4. Membaca nomor
6. Angka yang cocok dan lain sebagainya. (Hariwijaya dan Atik Sustiwi,
2008:185)
dasar pembelajaran berhitung/ matematika, sehingga pada saatnya nanti anak akan
gambar atau angka-angaka yang terdapat di sekitar anak, dapat menyesuaikan dan
dan daya apresiasi yang tinggi, memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta
dan memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.
21
2. Kajian Penelitian Terdahulu
Pemanfaatan aktivitas sehari-hari sebagai media memperkenalkan
matematika bagi anak usia dini. Berdasarkan teori perkembangan kognitif menurut
pula oleh lingkungan dan transmisi sosialnya. Efektivitas hubungan setiap individu
dengan lingkungan dan kehidupan sosialnya berbeda satu sama lain, maka tahap
perkembangan kognitif yang dicapai setiap individu berbeda pula. Oleh sebab itu agar
kemampuan mengenal angka sejak dini bahkan sebelum usia sekolah. Anak usia
belum secara tepat. Sejak kecil setiap anak memiliki kemampuan bermatematika yang
sama, tetapi kenyataannya tidak setiap anak memiliki prestasi yang sama. Sebagian
anak dapat dengan mudah memperoleh nilai yang bagus dan sebagian lagi harus
Orang tua dan anggota keluarga lainnya merupakan bagian yang paling
dekat dengan anak. Oleh karena itu selain guru sebagai pendidik peran orang tua
yang tidak membutuhkan biaya mahal dan peralatan khusus dapat digunakan untuk
usia dini dari lingkungan serta aktivitas sehari-hari dengan bentuk stimulasi yang
untuk anak usia dini. Bagi anak bermain adalah kegiatan yang mengasyikkan, melalui
disadari merupakan aktivitas matematika. Aktivitas ini juga dapat dicobakan dengan
mudah dan sambil bermain di rumah bersama adek, keponakan atau dengan anak kita.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Lokasi Penelitian
orang anak, dengan rincian 10 putra dan 5 putri dengan usia antara 5-6 tahun.
b. Subjek Penelitian
Tema Pembelajaran tanaman yang dilaksanakan pada hari Selasa – Rabu 27-28
September 2022.
a. Sistematika Penulisan
1) Bagian Awal
Bagian awal penelitian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar grafik, serta
daftar lampiran.
2) Bagian Isi
Bab I : Pendahuluan. Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah,
24
Bab II : Kajian Pustaka. Pada bab ini berisi landasan teori pemahaman konsep
bilangan.
Bab III : Metode penelitian. Pada bab ini berisi tentang setting penelitian, waktu
penelitian, subyek penelitian, sumber data, alat dan teknik pengumpulan data,
Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini berisi tentang hasil
Bab V : Penutup. Bagian akhir penelitian ini berisi simpulan dan saran.
b. Prosedur Penelitian
mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggar yang terdiri dari empat komponen
Dipilihnya model penelitian ini karena hasilnya ditujukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu kinerja guru (yang juga sebagai peneliti) dalam proses
dilakukan secara bersiklus. Karena itu penelitian tindakan kelas didesain dalam
Tiap siklus dirancang sesuai dengan rencana tindakan melalui prosedur atau
25
1) Siklus I
Pada siklus I, rancangan pelaksanaan PTK dimulai dari refleksi awal. Pada
didik yang rendah. Dari kajian itu diperoleh kesimpulan bahwa faktor media
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
a) Penyambutan SOP
b) Menanya
26
a) Recalling
b) SOP Pulang
pelaksanaan pembelajaran.
melakukan evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan tindakan. Segala kejadian dan
hambatan yang ditemukan dicatat dan dikaji sebagai bahan untuk perencanaan
2) Siklus II
Pada tahap refleksi awal, semua hal yang terjadi pada siklus I dikaji
sebagai bahan untuk merencanakan siklus II. Hal yang dikaji terutama kendala
Data dalam penelitian tindakan kelas ini, berupa data hasil observasi oleh
27
pelaksanaan pembelajaran. Data ini termasuk data primer yang dapat
Data tes lisan didapat dari hasil tes akhir pembelajaran yang berbentuk
pertanyaan- pertanyaan lisan. Tes ini dilakukan peneliti dengan mengetes anak
satu persatu. Anak dites menyebutkan huruf-huruf yang disajikan peneliti. Data
ini merupakan data sekunder atau data penunjang untuk memperkuat bukti adanya
d. Analisis Data
yang diperoleh. Mana yang termasuk keberhasilan, dan mana yang termasuk
Analisis data hasil tes lisan dilakukan dengan membuat tabulasi data. Nilai
hasil tes dikelompokkan menjadi tiga kategori nilai, yaitu BB, MB, BSB, dan
BSH.
Keterangan:
BB : Belum Bekembang
MB : Mulai Berkembang
BSB : Berkembang Sangat Baik
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
e. Jadwal Penelitian
Pelaksaan
No Kegiatan Juli Agustus September
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Persiapan/Penyusunan
1 √
Rencana
2 Studi Pustaka/Referensi √
3 Penyiapan isntrumen √
28
4 Pelaksanaan Siklus Pertama √
5 Pelaksanaan Siklus Kedua √
6 Penyusunan Laporan √
7 Seminar Hasil Penelitian √
8 Perbaikan dan Penggandaan √
f. BIAYA PENELITIAN
1) Menyusun Program : Rp. 15.000,-
2) Membuat Alat Peraga : Rp. 20.000,-
3) Membuat LKA : Rp. 20.000,-
4) Menyusun Instrumen : Rp. 25.000,-
5) Menyusun Tindakan : Rp. 50.000,-
6) Melakukan Tindakan : Rp. 20.000,-
7) Membuat Hasil Penelitian : Rp. 50.000,-
8) Penggandaan Laporan : Rp. 50.000,-
9) Bimbingan : Rp. 100.000,-
10) Jumlah : Rp. 350.000,-
29
BAB IV
1.1 Personalia
a. Ketua
Nama Lengkap : BAU ANCING
Pangkat/Golongan : Penata Muda/III a
Unit Kerja : TK Melati Tolitoli
b. Anggota
Nama Lengkap : SARIANTI S
Pangkat / Gol Ruang : –
Unit Kerja : TK Melati Tolitoli
pelaksanaan siklus I dan siklus II. Peneliti yang dibantu oleh guru pendamping
tersebut karena kurangnya kemampuan anak dalam mengenal bilangan. PTK dengan
adalah metode ceramah, Tanya jawab dan pemberian tugas sehingga minat siswa
untuk belajar tentang bilangan rendah dan bahkan mereka seringkali tidak berminat
dan memperhatikan.
30
a. Siklus I
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Tindakan/Pelaksanaan
3. Tahap Observasi
proses pembelajaran.
Hasil
No. Aspek Yang Diobservasi Penilaian
B C K
1. Merencanakan, membuat RKH dan skenario tindakan √
termasuk bahan pembelajaran
2. Menyiapkan media/alat peraga √
3. Menyampaikan materi pembelajaran √
4. Menyimpulkan materi pembelajaran √
5. Memberikan tugas perorangan √
6. Memonitor pelaksanaan tugas dan atau penjelasan tugas √
7. Mengadakan diskusi hasil pelaksanaan tugas √
8. Melaksanakan penilaian hasil pelaksanaan tugas √
9. Menyimpulkan penilaian proses dan hasil pelaksanaan √
10. Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat √
diselesaikan oleh peserta didik selama pelaksanaan tugas
31
Sedangkan data hasil belajar peserta didik pada siklus I dapat diperhatikan
1. Syaki MB
2. Agung BB
3. Arif BB
4. Aretha MB
5. Finy BB
6. Fatul BB
7. Raya BB
8. Resa BB
9. Rabil BB
10. Biyan MB
11. Nurul BB
12. Fayadh BB
13. Riski BB
14 Mirza BB
15. Najwa BB
Rata-rata BB
Pada tahap ini dilakukan oleh peneliti adalah menganalisis tindakan yang
telah dilakukan yaitu menganalisis hasil observasi dan pemberian tugas selama
Berdasarkan tindakan pada siklus I yang dilihat dari hasil observasi belum
kekurangan pada siklus I, kekurangan tersebut dapat dilihat dari anak diantaranya
1. Anak kurang siap dalam menerima pelajaran. Hal tersebut nampak dalam
2. Ada diantara anak yang belum terbiasa untuk di evaluasi pada saat melakukan
oleh guru. Hal tersebut merupakan masalah dalam kegiatan belajar mengajar
b. Siklus II
pada siklus I diantaranya dalam mengatasi anak yang kurang siap dalam menerima
disampaikan oleh guru. Adapun rencana perbaikan pada siklus II telah disiapkan
sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
33
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
alokasi waktu sebanyak 120 menit selama proses pembelajaran dengan rincian
sebagai berikut :
3) Bernyanyi.
2) Mencontoh bilangan 1 – 10
20 menit, hal itu dikarenakan pada kegiatan inti yang berjumlah 60 menit
dibagi menjadi tiga macam kegiatan sehingga menjadi 20 menit setiap satu
macam kegiatan.
c. 15 menit istirahat
Anak mencuci tangan kemudian makan bekal yang dibawa dari rumah,
seperti kue-kue. Pada saat makan kue anak akan saling bertanya, misalnya
d. 15 menit penutup
34
3) Membaca do`a pulang
2. Tahap Tindakan/Pelaksanaan
3. Tahap Observasi
proses pembelajaran.
Hasil
No. Aspek Yang Diobservasi Penilaian
B C K
1. Merencanakan, membuat RKH dan skenario tindakan √
termasuk bahan pembelajaran
2. Menyiapkan media/alat peraga √
3. Menyampaikan materi pembelajaran √
4. Menyimpulkan materi pembelajaran √
5. Memberikan tugas perorangan √
6. Memonitor pelaksanaan tugas dan atau penjelasan tugas √
7. Mengadakan diskusi hasil pelaksanaan tugas √
8. Melaksanakan penilaian hasil pelaksanaan tugas √
9. Menyimpulkan penilaian proses dan hasil pelaksanaan √
10. Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat √
diselesaikan oleh peserta didik selama pelaksanaan tugas
35
Tabel 4.4 : Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus II
2. Agung MB
3. Arif BSB
4. Aretha BSB
5. Finy BSB
6. Raya BSB
7. Resa MB
8. Rabil BSB
9. Biyan BSB
12. Riski MB
14 Fatul BSB
15 Najwa BSH
Rata-rata BSB
4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan oleh peneliti adalah merupakan hasil secara akhir
dari penerapan metode demontrasi berhitung dalam upaya peningkatan
kemampuan anak mengenal bilangan pada kelompok B di TK Melati
Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli
36
Tahun Pelajaran 2022-2023, sesuai dengan hasil observasi dan evaluasi yang
1. Anak sudah dapat meningkatkan proses belajarnya. Hal ini dapat terlihat dari
pertanyaan guru.
2. Anak sudah dapat meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini dilihat adanya
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka. Hal ini dapat dilihat dari
1 BB 11 -
2 MB 4 3
3 BSH - -
4 BSB - 12
JUMLAH 15 15
37
1.3 Pembahasan
anak semangat dan senang mengikuti pelajaran. Ini beda sekali ketika guru
menggunakan metode ceramah. Disini peneliti dituntut untuk terampil dan aktif agar
informasi kepada anak. Bagi anak melihat bagaimana suatu peristiwa berlangsung,
lebih menarik dan merangsang perhatian serta lebih menantang daripada hanya
(Moeslichatoen, 2004:113)
temannya yang sangat beragam ini masih terbukti adanya anak yang bersikap
pendiam, tidak bertanya pada teman atau guru dan ada juga anak yang kurang
berinteraksi dengan baik dengan teman lainnya pada pembelajaran pertama, tetapi
Selain itu kondisi dan kemampuan anak didik yang harus diperhatikan
38
a. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan
didemonstrasikan
dikategorikan aktif. Hal ini terlihat dari persentase secara klasikal dari siklus pertama
bilangan kurang memuaskan yaitu sekitar 65%. Pada siklus II penerapan metode
B dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bilangan. Hal ini dapat
dilihat dari persentase ketuntasan anak sebesar 80%, dapat dikategorikan anak
dalam pembelajaran menunjukkan hasil yang baik dan mencapai ketuntasan belajar.
minat dan prestasi belajar anak dalam proses belajar mengajar dan juga anak dapat
menguasai materi dengan baik dan cepat mengerti sehingga hasilnya memuaskan.
39
BAB V
1. Kesimpulan
penelitian, dapat disimpulkan bahwa demonstrasi sangat tepat dan efektif untuk
bilangan. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan anak dalam menunjukkan angka
atau bilangan, membaca angka, menirukan tulisan bilangan dan berhitung dengan
bilangan.
sambil bermain, bermain seraya belajar. Anak di usia TK juga tidak dapat diterapkan
pembelajaran yang duduk diam sehingga sangat tepat metode demonstrasi berhitung
untuk digunakan.
2. Saran-Saran
40
1. Bagi sekolah
berhitung dalam upaya peningkatan kemampuan anak dalam mengenal bilangan hendaknya
dilaksanakan secara konsisten berdasarkan tema-tema yang ada dan sesuai dengan indicator
2. Bagi guru
demonstrasi berhitung sehingga tidak membuat anak jenuh dan anak menjadi senang untuk
3. Bagi siswa
yang baru dan menyenangkan karena anak ikut aktif dalam pembelajaran, tidak hanya duduk
diam mendengarkan guru. Hal tersebut sesuai dengan prinsip belajar pada anak usia Taman
Dengan adanya hasil penelitian tentang metode demonstrasi berhitung ini, hendaknya
dapat dijadikan sumber informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan pokok
41
DAFTAR PUSTAKA
Gintings, Abdorrakhman. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora. 2008.
Hariwijaya, dkk. Buku Pintar Ide Kreatif 1001 Pendekatan Multiple Intelligence Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Elmatera Publishing. 2008
Horrimah. Proposal Penelitian Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Jurusan Matematika.
Pamekasan: Universitas Madura. 2011.
Nielsen, Dianne Miller. Mengelola Kelas Untuk Guru TK, Petunjuk Perencanaan Kurikulum,
Pengajaran melalui Pusat Pembelajaran dan Pengaturan Lain. Jakarta: Indeks. 2008.
. Kurikulum Raudhatul Athfal (RA), Model Pembelajaran. Jakarta: Departemen Agama. 2007.
42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
PERBAIKAN
44
PENILAIAN HARIAN
Program NamaAnak
Kd Indikator
Pengembangan Chika Firman Wilda Ica Dimas Fani Rifqi Aden Neza Shela Caca Wina Aurel Yuda
3.7-
Fisik Motorik Melipat kertas sederhana MB MB BB MB MB BB MB MB MB BB MB MB MB MB
4.7
3.8-
Bercakap-cakap manfaat sayur MB MB MB MB MB MB BSH MB MB MB BB MB MB MB
4.8
Kognitif
3.7-
Menghitung kacang panjang MB MB MB MB BB MB MB MB BB MB MB BB MB MB
4.7
3.10-
Mencontoh bilangan 1-10 BB MB MB MB BB MB MB MB MB MB MB BB MB MB
4.10
Bahasa
3.12- Menghubungkan gambar wortel MB MB MB MB MB MB BB BB MB MB MB MB MB BB
4.12 dengan angka
3.15-
Seni Menyanyi lagu sayur MB MB BSB MB MB MB MB BSH MB MB BSB MB MB MB
4.15
BAU ANCING
BAU ANCING
NIP: 19751204 201405 2 001
45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)PERBAIKAN
TK MELATI TOLITOLI
V. Inti( ± 60 menit)
a. Mengamati
Guru memperlihatkan gambar
Anak mengamati gambar sayur
Anak mendengarkan cerita guru
b. Menanya
Guru mendorong anak untuk mau bertanya tentang manfaat sayur, misalnya; apa manfaat
sayur bayam untuk kesehatan
c. Mengumpulkan informasi, Menalar dan Mengkomunikasikan
Guru menunjukkan hasil tugasnya, serta menjelaskan kegiatannya
Kegiatan Main 1 : membuat keripik sayur bayam
46
Guru menyiapka alat dan bahan
Guru mengajak anak memetik sayur bayam yang ada di halaman sekolah
Anak menghitung jumlah daun bayam yang di petiknya
Anak menaruh hasil memetik daun bayam di piring plastik
47
PENILAIAN HARIAN PERBAIKAN
Program NamaAnak
Kd Indikator
Pengembangan Chika Firman Wilda Ica Dimas Fani Rifqi Aden Neza Shela Caca Wina Aurel Yuda
3.3-
FisikMotorik Membuat keripik daun bayam BSH BSH BSB BSB MB BSH BSH BSB BSB BSH BSB BSB MB BSH
4.3
3.8-
Bercakap-cakap manfaat sayur BSB MB BSB BSH BSB BSB BSH BSH BSH BSB BSH BSB BSB BSB
4.8
Kognitif bayam
3.7- Bertanya jawab tentang olahan MB BSB BSB BSB BSB BSH BSH BSB BSH BSB BSH BSB BSB BSB
4.7 sayur bayam
3.10-
Mencontoh bilangan 1-10 BSB MB BSH BSB BSH BSH BSH BSH BSB BSB MB MB BSB BSH
4.10
Bahasa
3.12- Menghubungkan daun bayam BSB MB BSB BSB MB MB BSB MB BSB BSB MB MB BSB BSB
4.12 dengan angka
3.15-
Seni Menyanyi lagu sayuran BSH BSH MB BSB BSH BSH BSB BSB BSB BSB BSH BSB BSB MB
4.15
Nilai Rata-rata BSB BSH BSB BSB BSH BSH BSH BSB BSB BSB BSH BSB BSB BSH
BAU ANCING
BAU ANCING
NIP: 19751204 201405 2 001
48
DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN
49
Menggoreng Keripik bayam
49
49
49