EKONOMI SAYA-WPS Office
EKONOMI SAYA-WPS Office
Fikriyah,Trisnaningsih
Seminar Nasional Akuntansi dan Call for Paper (SENAPAN) 2 (1), 17-27, 2022
Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka karena tujuan untuk mengetahui penerapan e-
budgeting pada rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditujukan
untuk transparansi pada birokrasi. Berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
menjadi dasar dari pembentukan e-Government yang hadir untuk mengimplementasikan asas-
asas dari good governance. Efektifitas, efisiensi, aksesibilitas, akuntabilitas dan transparansi
APBD dapat mengambil kembali kepercayaan kepada masyarakat pemerintah daerah di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan kajian beberapa artikel yang relevan dengan topik ini.
Pencarian database menggunakan Google Scholar dan Mendeley sebagai alat referensi
dengan kata kunci e-Government, Good Governance, Transparansi, dan E-Budgeting. Dari hasil
pencarian tersebut, diperoleh 15 artikel sebagai referensi utama penelitian ini. Hasil dari
penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan e-Government pada pemerintah daerah harus
didimbangi dengan perilaku dan kaspasitas SDM, Anggaran, dan perkembangan teknologi di
Daerah. Pada penerapan ebudgeting di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Bandung,
Banyuwangi dan Surakarta memiliki tingkat transparansi dan efisiensi pada penggunaan
APBD. Masyrakat sudah mulai tertarik untuk ikut mengamati realisasi APBD untuk
pertumbuhan dan pembangunan studi ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi peneliti
selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam penerapan e-budgeting di berbagai daerah di
Indonesia. Mengingat banyaknya daerah di Indonesia dengan beragam budaya yang dimiliki
dengan hasil penerapan dan penerimaan sistem e-budgeting yang mungkin berbeda.
JUNIOR
d) Anggaran devisa.
❑ Dari empat komponen anggaran ini yang ditetapkann dengan undangundang tiap tahun
hanya komponen:
d) anggaran devisa, sejak Order Baru tidak lagi ditetapkan dengan udang-undang.
❑ Dalam perencanaan anggaran rutin yang pegang peranan adalah Mentgeri Keuangan
dengan aparatnya Direktorat Jenderal Anggaran. Sedangkan perencanaan anggaran
pembangunan yang pegang peranan adalah kepala BAPPENAS. Mengenai anggaran kredit dan
anggaran deivsa yang sekarang merupakan prognosa, perencanaannya ditangan Gubernur
Bank Indonesia.(Suparmoko, 1992).
REZKY
Adapun siklus APBN yang meliputi masa satu tahun mulai 1 Januari sampai 31 Desember ini
terdiri dari penyusunan dan pembahasan APBN, penetapan APBN, pelaksanaan APBN, laporan
realisasi semester I dan prognosis semester II APBN, serta perubahan APBN.
Penyusunan, pembahasan dan penetapan RAPBN dilakukan pada tahun sebelum anggaran
dilaksanakan. Ini diawali dengan Pemerintah menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan
kerangka ekonomi makro RAPBN tahun berikutnya pada pertengahan Mei.
Pada periode Mei-Juni, pembahasan bersama antara DPR dalam hal ini Badan Anggaran
dengan pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan, Menteri PPN/ Kepala Bappenas dan
Gubernur Bank Indonesia yang hasilnya menjadi dasar penyusunan RUU APBN beserta Nota
Keuangannya.
SULTAN
Mengapa pembangunan nasional bergantung pada APBN?
Sulistiowati
NABILA AZMI
Dari semua permasalahan ini dibutuhkan pemikiran yang holistik dan komprehensif untuk
memberikan solusi terhadap permasalahan dari dampak Covid-19. Itulah yang ditangkap
Lembaga Publikasi Ilmiah (LPI) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan
mengadakan kompetisi penulisan Book Chapter. Kompetisi ini guna mencari dosen-dosen
UMSU yang mampu memberikan ide dan pemikiran melalui tulisan yang kreatif, inovatif dan
solutif sehingga bisa memberikan jalan keluar terhadap persoalan yang dihadapi saat ini.
MARCHELLO
- Apakah defisit anggaran tetap melonjak setelah tahun 2020 karena tahun selanjutnya masih
ada pandemi covid-19?
Menurut Lativa
Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap perekonomian. Berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian yang sedang mengalami
resesi, salah satunya melalui kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal merupakan kewenangan
pemerintah untuk menyesuaikan anggaran pendapatan dan belanja negara. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan perekonomian pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan atau
tinjauan pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa kebijakan fiskal yang diterapkan
pemerintah Indonesia dalam meningkatkan perekonomian Indonesia di masa pandemi, antara
lain: 1) meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pemerintah melalui
Kementerian Keuangan sebagai pemegang otoritas fiskal meluncurkan paket stimulus PEN
yang dirancang untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kapasitas
perekonomian pelaku usaha dalam menjalankan usahanya di masa pandemi Covid-19. 2)
refocusing APBN sebagai tindakan efisiensi belanja negara serta program insentif perpajakan
untuk meringankan wajib pajak. Kata Kunci: Kebijakan fiskal; Perekonomian Negara; Pandemi
covid-19
MEYSA
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan tentang pengaruh (1) dana bagi hasil, dana
alokasi umum dan dana alokasi khusus terhadap belanja langsung,(2) dana bagi hasil
terhadap belanja langsung,(3) dana alokasi umum terhadap belanja langsung, dan (4) dana
alokasi khusus terhadap belanja langsung. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif
kausal. Subjek penelitian adalah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali dan objek penelitian
adalah belanja langsung dan APBN. Jenis data adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan
dengan dokumentasi dan dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan
(1) ada pengaruh positif dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus
terhadap belanja langsung sebesar 0,713 (71, 3%);(2) ada pengaruh negatif dana bagi hasil
terhadap belanja langsung sebesar-0,408 (-40, 8%);(3) ada pengaruh positif dana alokasi
umum terhadap belanja langsung sebesar 0,665 (66, 5%); dan (4) ada pengaruh negatif dana
alokasi khusus terhadap belanja langsung sebesar-0,658 (-65, 8%).
DIANA
Defisit Anggaran adalah suatu kondisi dimana pengeluaran lebih besar daripada pemasukan
yang diterima. Kondisi defisit di Indonesia sendiri hampir setiap tahunnya di dominasi oleh
angka defisit anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi defisit anggaran yaitu Surat Utang Negara (SUN), Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN), Nilai Tukar, Utang Luar Negeri, Produk Domestik Bruto (PDB). Data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu data Time Series dari tahun 2011Q1 – 2021 Q4. Sumber
data pada penelitian ini bersumber pada Badan Pusat Statistika (BPS), Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan. Metode yang digunakan
pada penelitian ini Vector Error Correction Model (VECM) yang bertujuan untuk melihat
pengaruh dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa
Nilai Tukar dalam jangka panjang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap defisit
anggaran, Produk Domestik Bruto berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka panjang.
Surat Utang Negara (SUN) dalam jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
defisit anggaran, sedangkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam jangka panjang
berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap defisit anggaran, dan Utang Luar Negeri (ULN
)berpengaruh negatif dan signifikan terhadap defisit anggaran. Dalam jangka pendek PDB
berpengaruh positif dan signifikan dan variabel nilai tukar, SBSN, SUN, dan ULN tidak
berpengaruh terhadap defisit anggaran.
FADHIL
Konsep defisit anggaran dalam teori ekonomi makro dapat dijelaskan melalui perekonomian
yang tertutup. Defisit Konvensional, yang dihitung berdasarkan selisih antara total belanja dan
total pendapatan termasuk hibah, adalah salah satu pengertian. Di Indonesia, defisit anggaran
telah terjadi sejak anggaran APBN masih mengadopsi model T-Account atau yang juga
dikenal sebagai model anggaran seimbang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda dengan pendekatan metode Ordinary Least Square (OLS).
Berdasarkan hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Defisit Anggaran
di Indonesia pada tahun 1998-2022 dipengaruhi oleh Utang Dalam Negeri. Sedangkan Inflasi,
KURS, BIRATE, dan Utang Luar Negeri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap defisit
anggaran di Indonesia pada tahun 1998-2022. Utang Dalam Negeri memiliki pengaruh positif
terhadap defisit anggaran di Indonesia, hal ini dapat diartikan bahwa dengan semakin naik
utang dalam negeri yang dimiliki oleh Indonesia maka akan menyebabkan kenaikan defisit
anggaran