Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR MATERI PAI SMP/SMA

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah materi PAI SMP/SMA

Dosen pengampu:

Dr.H.Ali Muhsin M.Pd

Disusun oleh:
Azzah Nabilah Septarini (1122020)
Fitri Nur Malasari (1122007)
Farah Agustina (1122006)
Achin Mubarok (1122012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
TAHUN 2023

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara masalah Pendidikan Islam merupakan elemen vital dalam pendidikan.
Karena Pendidikan Islam menjadi tonggak keberhasilan pendidikan secara
komperehensif. Pendidikan Islam sering disebut juga pendidikan moral (karakter).
Bagaimana tidak, pendidikan tanpa karakter maka bisa dikatakan pendidikan itu
kualitasnya di bawah standar.
Untuk membentuk pendidikan karakter (moral) itu terlebih dahulu kita paham
dulu tentang konsep dasar Pendidikan Islam (karakter, moral) itu sendiri. Sudah
banyak konsep dasar pendidikan Islam itu sendiri yang dijelaskan dalam al-Quran
maupun al-Hadist sendiri. Tidak hanya itu para pakar pendidikan banyak terinspirasi
dari al-Quran dan al-Hadist untuk merekonstruksi pendidikan secara komperehensif.
Konsep itu sangat penting dalam pendidikan. Jika pendidikan tanpa konsep maka bisa
ditebak pendidikan itu akan berjalan tidak sesuai harapan. Untuk itu pendidikan
terutama Pendidikan Islam harus mempunyai konsep yang mapan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian konsep dasar pendidikan islam?
2. Apa asas pendidikan islam?
3. Apa saja dasar-dasar pelaksanaan pendidikan islam?
4. Bagaimana bentuk-bentuk pangajaran pai?
5. Apa jujuan pendidikan islam?
C. Tujuan Dan Manfaat
1. agar kita mengetahui kondep dasar pendidikan islam
2. agar kita mengetahui asas pendidikan islam
3. agar kita mengetahui dasar-dasar pelaksanaan pendidikan islam
4. agar kita mengetahui bentuk-bentuk pangajaran pai
5. agar kita mengetahhui tujuan pendidikan islam

PEMBAHASAN

A. Pengertian konsep dasar materi PAI SMP/SMA


Istilah konsep dari bahasa latin conceptum yang memiliki arti sesuatu yang
dipahami, Concept yang berasal dari bahasa Belanda yang memiliki arti abstrak,entitas
mental yang universal,yang menunjuk pada kategori atau suatu entitas,kejadian atau
hubungan. Konsep itu sangat penting dalam pendidikan. Jika pendidikan tanpa konsep
maka bisa ditebak pendidikan itu akan berjalan tidak sesuai harapan. Untuk itu
pendidikan terutama Pendidikan Islam harus mempunyai konsep yang mapan.1
Dasar yaitu sebuah kata yang merujuk pada bentuk yang asli atau biasa juga
diartikan sebagai landasan atau fondasi dari pembentukkan kata yang lebih kompleks.
Materi PAI SMP/SMA yaitu sebuah materi yang membahas mengenail ilmu
pendidikan islam pada jenjang sekolah menengan pertama atau sekolah menengan atas
yang bertujuan membentuk peserta didik agar beriman dan bertaqwa kepada allah serta
memiliki akhlak yang mulia.
Pada hakekatnya yang disebut pendidikan adalah proses bimbingan pembelajaran
dan pelatihan terhadap anak, generasi muda, manusia dan nantinya bisa berkehidupan dan
melaksanakan peranan serta tugas-tugas hidupnya dengan sebaik-baiknya. Dengan
demikian, pendidikan Islam dapat diartikan sebagai proses pembimbingan, pembelajaran,
atau pelatihan agar manusia menjadi muslim atau orang Islam.

1
http://husnulk355.blogspot.com/2018/04/konsep-materi-pai-di-smp-dan-sma.html
Pendidikan mempunyai arti yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk membentuk manusia yang memiliki peradaban dan budaya tinggi. Ngalim
Purwanto mengatakan bahwa tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat, maju
atau mundurnya tingkat suatu masyarakat dan negara sebagian besar tergantung kepada
pendidikan dan pengajaran yang diberikan Pendidikan Islam seperti kegiatan pengajian
Majelis Taklim dapat dijadikan sebagai wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang
agamis sekaligus berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktifitas kehidupan
manusia, maka selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam mendapat perhatian
dan dukungan dari masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang memiliki
keseimbangan potensi dari segi intelektual maupun mental spiritual sekaligus memiliki
kepribadian yang Islami dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan
maju.
Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencangkup pengertian
istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan pendidikan islam. Analisis term ini dimaksudkan
untuk mendapatkan konsep yang lebih tepat tentang pendidikan islam. Tarbiyah Pertama,
raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh. Kedua, rabiya-yarba dengan wazan
(bentuk) khafiya-yakhfa, yang berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu dengan
wazan (bentuk) madda-yamuddu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan,
menuntun, menjaga, dan memelihara.
Beberapa pengkaji telah menyusun definisi pendidikan dari ketiga asal kata ini.
Imam al-baidawi (wafat 685), dalam tafsirnya anwar at-tanzil wa asrar at-ta’wil
mengatakan, makna asal Ar-Rabb adalah at-tarbiyah, yaitu menyampaikan sesuatu sedikit
demi sedikit hingga sempurna.
Dari ketiga asal kata diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan (tarbiyah) terdiri
dari empat unsure, yaitu:
a. Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam
c. Mengarahkan seluruh fitrah ddan potensi anak menuju kepada kebaikan
dan kesempurnaan yang layak baginya
d. Proses ini dilaksanakan secara bertahap
Ta’dib
ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur
ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu
didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing kea rah pengenalan
dan pengakuan kekuasaan dan keagungan tuhan di dalam tatanan wujud dan
keberadaannya.
Dalam struktur telaah konseptualnya, ta’dib sudah mencangkup unsure-unsur
pengetahuan (‘ilm), pengajaran (ta’lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Dengan
demikian ta’dib lebih lengkap sebagai term yang mendeskripsikan proses pendidikan
islam yang sesungguhnya. Dengan proses ini diharapkan lahir insan-insan yang memiliki
integritas kepribadian yang utuh dan lengkap.

Ta’lim
Ta’lim berasal dari kata ‘allama yang berarti Proses transmisi ilmu pengetahuan
pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
Muhammad Nuquib al-attas memberi makna at-ta’lim sebagai proses pengajaran tanpa
adanya pengenalan secara mendasar.
Muhammad athiyah al-abrasyi mengemukakan pengertian at-ta’lim yang berbeda
dari pendapat-pendapat diatas. Beliau menyatakan bahwa at-ta’lim lebih khusus daripada
at-tarbiyah karena at-ta’lim hanya merupakan upaya menyiapkan individu dengan
mengacu kepada aspek-aspek tertentu saja, sedangkan tarbiyah mencangkup keseluruhan
aspek-aspek pendidikan

Dengan demikian ta’lim memiliki cakupan yang lebih spesifik yang hanya menitik
tekankan terhadap proses penalaran saja. Dengan demikian setelah kita memahami ketiga
konsep dasar tersebut kita dapat merumuskan sistematika proses pendidikan.

Riyadhah

2
http://samudra99ilmu.blogspot.com/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m-1
Istilah riyadhah merupakan istilah pendidikan yang digunakan dan dikembangkan
oleh Imam Al-Ghazali untuk menyebutkan istilah pelatihan terhadap pribadi individu
pada fase anak-anak, atau yang dikenal dengan riyadhatusshibyan. Imam Al-Ghazali
dalam mendidik anak, lebih menekankan pada domain afektif dan psikomotor
dibandingkan penguasan dan pengisian domain kognitif (intelektual).3

B. Asas pendidikan islam


Dalam konteks individu, pendidikan termasuk salah satu kebutuhan asasi
manusia. Sebab, ia menjadi jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu.
Sedangkan ilmu akan menjadi unsur utama penopang kehidupannya. Oleh karena itu,
Islam tidak saja mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, bahkan memberi dorongan
serta arahan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan kebenaran hakiki dan
mendayungkan ilmunya diatas jalan kebenaran. Rosulullah SAW bersabda, “Tuntutlah
oleh kalian akan ilmu pengetahuan, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri
kepada Allah SWT, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah
shodaqoh. Sesungguhnya ilmu itu akan menempatkan pemiliknya pada kedududkan
tinggi lagi mulia. Ilmu adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat. (HR. ar-Rabi’)
Makna hadits tersebut sejalan dengan firman Allah SWT: “Allah niscaya mengangkat
derajat orang-orang yang beriman dan mereka yang berilmu pengetahuan bertingkat
derajat. Demi Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu lakukan. (Qs. Al-
Mujadalah 11)
C. Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam
Menurut Zuhairini dkk dasar pelaksanaan Pendidikan agama Islam dapat ditinjau
dari berbagai segi, yaitu :
1. Segi Hukum
berasal dari perundang-undangan yang dalam melaksanakan pendidikan agama di
sekolah secara formal. Dasar hukum formal tersebut terdiri dari tiga macam :
a. Dasar ideal yaitu dasar falsafah Negara Indonesia yaitu Pancasila , sila yang pertama
berbunyi " ketuhanan yang maha esa"

3
M. Arifin, kapita selekta pendidikan (islam dan umum),(jakarta;bumi Aksara, 1995),h.119
b. Dasar structural/konstitusional, yaitu UUD’45 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2,
yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang maha esa; 2) Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agama dan kepercayaannya.
c. Dasar operasional, terdapat dalam Tap MPR No IV/MPR/1978 jo. Ketetapan MPR
No. II/MPR/1988 dan Tap. MPR No. II/MPR 1993 tentang garis-garis besar haluan
Negara yang pada pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama secara
langsung dimaksudkan dalam kurikulum sekolah-sekolah formal, mulai dari sekolah
dasar hingga perguruan tinggi.
2. Segi religious , yaitu dasar yang bersumber dari ajaran islam. Dasar pradigma
pendidikan islam identik dengan dasar islam itu sendiri. Keduanya berasal dari sumber
yang sama, yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Kalam yang tertuang dalam Al-qur’an
merupakan gambaran yang harus diterjemahkan dalam pendidikan islam sehingga
melahirkan output pendidikan yang berkualitas. Suatu sistem pendidikan yang
dikembangkan berdasarkan Al-qur’an akan mewujudkan dan merefleksikan komunitas
muslim sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.
As-sunnah atau Hadits sebagai perwujudan dari perkataan, perbuatan, dan ketetapan
Rasulullah SAW., merupakan kerangka acuan bagi pengembangan kehidupan umat
islam, tak terkecuali dalam aspek pendidikan. Hal itu dapat dipahami karena kepribadian
Nabi Muhammad SAW merupakan pusat teladan yang baik ( Uswatun Hasanah) bagi
kehidupan umat islam. Sebagai dasar pendidikan islam, Al-qur’an dan Hadits adalah
rujukan untuk mencari, membuat, dan mengembangkan paradigma, konsep, prinsip, teori,
dan teknik pendidikan agama islam.
3. Segi psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan
bermasyarakat. Menurut Zuhairini dkk (1983:25) bahwa semua manusia di dunia ini
selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan
bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa,
tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-nya. Hal semacam
ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun masyarakat yang sudah
modern. Mereka merasa tenang dan tentram hatinya kalu mereka dapat mendekat dan
mengabdi kepada Zat yang Maha Kuasa
D. bentuk-bentuk pembelajaran PAI
Ada beberapa macam metode pembelajaran Secara baris besar metode yang sering
digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain: ceramah, tanya
jawab, diskusi, pemberian tugas, eksperimen, pemaparan, tutorial/bimbingan dan
pemecahan masalah (pemecahan masalah). Metode-metode pembelajaran PAI memiliki
manfaat bagi pendidik dan peserta didik, baik dalam proses belajar dan pembelajaran
maupun dalam kehidupan sehari-hari, bahkan untuk hari esok. Sehubungan dengan itu,
Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany mengatakan bahwa kegunaan metodologi
pendidikan Islam adalah sebagai berikut
1) Menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, terutama berpikir ilmiah dan sikap dalm satu kesatuan
2) membiasakan pelajar berpikir, rajin, sabar, dan teliti dalam menuntut ilmu
3) memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien
4) menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, komunikatif, sehingga dapat
meningkatkan motivasi peserta didik

Metode konveksional
metode pembelajaran pertama yang seringkali digunakan dalam pelajaran pai adalah

metode konveksional atau ceramah. Jenis metode yang satu ini dilakukan dengan

menyampaikan informasi secara lisan. Metode ini dikenal sebagai cara yang paling
praktis dan ekonomis.
Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan metode tersebut yang tidak membutuhkan
alat bantu. Metode ini umumnya digunakan untuk mengatasi masalah kelangkaan
literatur. Seperti halnya sumber informasi yang sulit untuk dijangkau oleh siswa dan
lainnya.

Metode diskusi
Metode pembelajaran pai yang satu ini umumnya dikaitkan dengan cara belajar

pemecahan masalah. Karena itulah, metode belajar yang satu ini umumnya dilakukan

secara berkelompok

Metode demonstrasi
Berbeda dengan beberapa metode di bagian atas tadi. Untuk metode demonstrasi

umumnya digunakan dengan melakukan proses tertentu. Seperti halnya pembelajaran

PAI yang dilakukan dengan memanfaatkan benda atau bahkan bahan ajar lainnya.
Bahan ajar atau benda yang digunakan dalam proses belajar tersebut. Tentunya akan

memberikan gambaran dari dunia nyata mengenai apa yang dipelajari olehya. Karena

itulah cara belajar ini juga dikenal sebagai cara belajar praktikum
Jika dilihat dari proses pembelajarannya, metode yang satu ini memberikan manfaat

yang luar biasa. Hal ini terbukti dari siswa yang menjadi lebih tertarik dengan pelajaran

tersebut juga dapat lebih fokus pada materi yang dipelajari. Tidak hanya itu, dengan

kegiatan praktek, tentunya setiap siswa akan memiliki pengalaman yang sesuai dengan

pelajarannya.

Metode ceramah plus


Metode lainnya yaang juga seringkali digunakan oleh para guru atau tenaga pendidikan

adalah ceramah plus. Metode yang satu ini dilakukan dengan cara lisan namun juga
disertai dengan metode lainnya. Seperti halnya beberapa kombinasi dari metode beriku
ini:
 metode ceramah plus tanya jawab
 metode plus diskusi dan diskusi dan tugas

 metode ceramah plus demonstrasi juga latihan soal

demikian kiranya penjelasan singkat mengenai beberapa metode pembelajaran PAI yang
dapat menulis jelaskan kali ini.

E tujuan pendidikan pai


Sebelum membahas lebih jauh tentang tujuan pendidikan Islam, terlebih dahulu
penulis mengemukakan tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan adalah sebuah proses kegiatan menuju suatu tujuan karena pekerjaan tanpa
tujuan yang jelas akan menimbulkan suatu ketidak menentuan dalam prosesnya. Lebih-
lebih dalam proses pendidikan yang bersasaran pada kehidupan psikologi peserta didik
yang masih berada pada taraf perkembangan, maka tujuan merupakan faktor yang paling
penting dalam proses kependidikan itu. Karenanya dengan adanya tujuan yang jelas,
materi pelajaran dan metode-metode yang digunakan, mendapat corak dan isi serta
potensialitas yang sejalan dengan cita-cita yang terkandung dalam tujuan pendidikan.

Tujuan pendidikan Islam mengandung di dalamnya suatu nilai-nilai tertentu


sesuai dengan pandangan Islam sendiri yang harus direalisasikan melalui proses yang
terarah dan konsisten dengan menggunakan berbagai sarana fisik dan nonfisik yang sama
dengan nilai-nilainya. Idealitas tujuan dalam proseskependidikan Islam mengandung

nilai-nilai Islami yang hendak dicapai dalam proses kependidikan yang berdasarkan

ajaran Islam secara bertahap. Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam merupakan
penggambaran nilai-nilai Islam yang hendak diwujudkan dalam pribadi peserta didik
pada akhir dari proses . Dengan kata lain, tujuan pendidikan Islam adalah perwujudan
nilai-nilai Islami dalam pribadi peserta didik yang diperoleh dari pendidik muslim
melalui proses yang terfokus pada pencapaian hasil (produk) yang berkepribadian Islam

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab, sehingga sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah
yang taat dan memiliki ilmu pengetahuan yang seimbang dengan dunia akhirat sehingga
terbentuklah manusia muslim paripurna yang berjiwa tawakkal secara total kepada Allah
swt, sebagai
mana firman-Nya dalam QS Al-An’am/6: 162

‫ُقْل ِإَّن َص اَل ِتى َو ُنُس ِك ى َو َم ْح َياَى َو َمَم اِتى ِهَّلِل َر ِّب ٱْلَٰع َلِم يَن‬

Terjemahnya:
“Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.Dengan demikian tujuan pendidikan Islam
sama luasnya dengan kebutuhan manusia modern masa kini dan masa yang akan datang
karena manusia tidak hanya memerlukan iman atau agama melainkan juga ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai
alat untuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia sebagai sarana untuk mencapai
kehidupan yang bahagia di akhirat. Berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam,
Muhammad Athiyyah Al-Abrasyi berpendapat bahwa:
1. Tujuan pendidikan Islam adalah akhlak. Menurutnya, pendidikan budi
pekertimerupakan jiwa dari pendidikan Islam. Islam telah memberi kesimpulan bahwa
pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah ruh (jiwa) pendidikan Islam, dan tujuan
pendidikan Islam yang sebenarnya adalah
mencapai suatu akhlak yang sempurna. Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa kita
tidak mementingkan pendidikan jasmani, akal, ilmu maupun ilmu pengetahuan praktis
lainnya, melainkan bahwa kita sesungguhnya memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak
sebagaimana halnya memperhatikan ilmu-ilmu yang lain. Anak-anak membutuhkan
kekuatan dalam jasmani, akal, ilmu, dan juga membutuhkan pendidikan budi pekerti, cita
rasa dan kepribadian. Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam adalah mendidik budi
pekerti dan pembentukan jiwa.
2. Memperhatikan agama dan dunia sekaligus. Sesungguhnya ruang lingkup pendidikan
Islam tidak hanya terbatas pada pendidikan agama dan tidak pula terbatas hanya pada
dunia semata-mata. Rasululllah SAW pernah mengisyaratkan setiap pribadi dari umat
Islam supaya bekerja untuk agama dan dunianya sekaligus, sebagaimana sabdanya:
“Beramallah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup untuk selama-lamanya dan
beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari” Berdasarkan hadis
di atas dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW tidak hanya memikirkan dunia semata,
tetapi beliau juga memikirkan untuk bekerja dan beramal bagi kehidupan akhirat. Karena
itu tujuan pendidikan Islam bukan hanya untuk pencapaian kebahagiaan dunia tetapi juga
untuk pencapaian kebahagiaan akhirat. 4
E. pengertian ta.dib, ta’lim, tarbiyah dan riyadoh
Al-Tarbiyah
Menurut Abdurrahman Al-Nahlawi, kata tarbiyah secara bahasa merupakan kata yang
berasal tiga (3) akar kata, yakni, pertama raba – yarbu, yang berarti bertambah atau bertumbuh.
Pengertian ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an, surat Al-Rum, ayat 39. Kedua, berasal
dari rabiya-yarba, yang berarti menjadi dasar, dan yang ketiga, rabba-yarubbu, yang berarti
memperbaiki, menguasai urusan, menuntut, menjaga dan memelihara. Pengertian ini dapat dilihat
pada Al-Qur’an, surat Al-Isra, ayat 24. Sementara, menurut Naquib Al-Attas,
kata tarbiyah mengandung konotasi mengasuh, menanggung, memberi makan, mengembangkan,
memelihara, menumbuhkan (membentuk) dan juga menjadikannya lebih matang. Dengan
demikian, maka yang dimaksud dengan Al-Tarbiyah adalah proses mengasuh, membina,
mengembangkan, memelihara serta menjadi kematangan bagi suatu objek. Bahkan dalam hal ini,
Imam Baidawi memperjelas makna Tarbiyah dengan “Al Rabbu fi al Ashli bima’na al-Tarbiyah,
wahiya al-Tabligh al-Syai’u ila kamalihi syai’an fa syay’an (Al-Rabb asal katanya bermakna

4
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam-Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, (Cet.II,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 53-54

5
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 201
Tarbiyah, yakni menyampaikan atau mengantarkan sesuatu menuju ke arah kesempurnaan sedikti
demi sedikit).
Al-Ta’dib

Kata Ta’dib merupakan bentuk masdar dari kata addaba, yang berarti pengenalan dan
pengakuan yang secara bertahap ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat
dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah
pengenalan dan pengakuan Kekuasaan dan Keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan
keberadaannya. Pengertian ini didasarkan pada Hadits Rasulullah saw. yang mengatakan
“addabani rabbi fa ahsana ta’dibi” (Tuhanku telah mendidikku, sehingga menjadikan baik
pendidikanku). Kata Ta’dib ini menurut Naquib Al-Attas merupakan istilah yang lebih mendekati
pemahaman ilm. Atau dengan kata lain Ta’dib dipahami sebagai istilah pendidikan yang lebih
mengarah pada proses pembelajaran, pengetahuan dan pengasuhan. Oleh karenanya, Naquib
beranggapan bahwa penggunaan istilah Ta’dib lebih proporsional ketimbang
istilah Tarbiyah untuk menyebut istilah Pendidikan Islam.

Al-Ta’lim

Menurut Abdul Fattah Jalal dalam buku Minal Ushul al-Tarbawiyah fi al-Islam,
istilah Ta’lim diartikan dengan proses yang terus menerus diusahakan manusia sejak lahir untuk
melakukan pembinaan pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman
amanah. Batasan pengertian ini dipahami lebih luas cakupannya dibandingkan dengan istilah Al-
Tarbiyah, terutama dalam konteks sequency (cakupan dan wilayah) subjek atau objek didiknya.
Sementara menurut Athiyah Al-Abrasy, ta’lim diartikan dengan upaya menyiapkan individu
dengan mengacu pada aspek-aspek tertentu saja. Al-Ta’lim merupakan bagian kecil dari al-
tarbiyah alaqliyah, yang hanya mencakup domaik kognitif saja dan tidak menyentuh aspek
(domain) afektif dan psikomotorik.

Riyadhah

Istilah riyadhah merupakan istilah pendidikan yang digunakan dan dikembangkan oleh
Imam Al-Ghazali untuk menyebutkan istilah pelatihan terhadap pribadi individu pada fase anak-
anak, atau yang dikenal dengan riyadhatusshibyan. Imam Al-Ghazali dalam mendidik anak, lebih
menekankan pada domain afektif dan psikomotor dibandingkan penguasan dan pengisian domain
kognitif (intelektual). Dalam praksisnya, para pakar berbeda pendapat mengenai definisi
pendidikan Islam itu sendiri. Berikut beberapa pendapat para ahli pendidikan Islam dalam
mendefinisikan istilah Pendidikan Islam;

a. Muhammad Athiyah Al Abrasyi; “Pendidikan Islam (Al Tarbiyah Al Islamiyah) adalah usaha
untuk menyiapkan manusia agar hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air,
sempurna budi pekertinya, teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaan, manis
tutur katanya baik lisan maupun tulisan.

b. D. Marimba; Pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum
agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

c. M. Yusuf Al Qardawi; pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan
hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karenanya pendidikan Islam
menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang dan menyiapkannya
untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya serta manis dan
pahitnya.

d. Hasan Langgulung; Pendidikan Islam merupakan suatu proses penyiapan generasi muda
untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan
dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.

e. Azyumardi Azra; Pendidikan Islam merupakan salah satu aspek saja dari ajaran Islam secara
keseluruhan. Karenanya, tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam
Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertaqwa kepada-Nya
dan dapat mencapai kehidupan berbahagia di dunia dan akhirat.

f. Zakiyah Daradjat; Pendidikan Islam merupakan proses pembentukan kepribadian manusia


sebagai muslim.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan pendidikan Islam
adalah proses bimbingan kepada manusia yang mencakup jasmani dan rohani yang berdasarkan
pada ajaran dan dogma agama (Islam) agar terbentuk kepribadian yang utama menurut aturan
Islam dalam kehidupannya sehingga kelak memperoleh kebahagiaan di akhirat nanti.
PENUTUP

Kesimpulan
Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencangkup pengertian
istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan pendidikan islam. Analisis term ini dimaksudkan
untuk mendapatkan konsep yang lebih tepat tentang pendidikan islam. Tarbiyah Pertama,
raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh. Kedua, rabiya-yarba dengan wazan
(bentuk) khafiya-yakhfa, yang berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu dengan
wazan (bentuk) madda-yamuddu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan,
menuntun, menjaga, dan memelihara.
DAFTAR PUSTAKA

http://husnulk355.blogspot.com/2018/04/konsep-materi-pai-di-smp-dan-sma.html
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam-Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan
Interdisipliner, (Cet.II,Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006).
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya.
M. Arifin, kapita selekta pendidikan (islam dan umum),(jakarta;bumi Aksara, 1995).

Anda mungkin juga menyukai