Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN TERMODINAMIKA PADA

REFRIGERATOR (KULKAS)
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika

Dosen Pengampu :
Drs.Harto Nuroso,M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Feny Febriana Damayanti (15330001)
2. Setya Wahyuni (15330013)
3. Khilman Najib (15330026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA, ILMU
PENGETAHUAN ALAM, DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penerapan Termodinamika pada Refrigerator (Kulkas)” dan hanya kepada-Nya penulis
gantungkan segala harapan.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari atas kemampuan yang ada, dimana
penulis tidak terlepas dari hambatan, gangguan dan kesulitan yang muncul baik dari dalam
maupun dari luar diri penulis. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Dan akhirnya besar harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada
umumnya dan bagi penyusun khususnya.

Semarang, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Termodinamika ..................................................................................................... 3
B. Penerapan Hukum Kedua Termodinamika pada Kulkas .................................... 11
C. Prinsip Kerja pada Kulkas .................................................................................. 14

BAB II PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................................. 17
B. Saran ................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')
adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana hubungan termodinamika
berasal.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini
tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti
mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali
perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Hukum kedua
termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua
termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius. Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu
sistem apapun bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan
energi sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan
temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan kelvin- planck: tidak mungkin suatu sistem
beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja
kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.(sumber
Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007
- Wiley) Bab5). "total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung
untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya
hal ini disebut dengan prinsip kenaikan entropi" merupakan korolari dari kedua
pernyataan diatas (analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan
menggunakan sifat entropi). Di masa sekarang ini hukum kedua termodinamika banyak
diterapkan di bidang teknologi, khususnya pada mesin pendingin (refrigator),
contohnya kulkas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Termodinamika?
2. Bagaimana konsep penerapan Hukum Kedua Termodinamika pada Kulkas?

1
3. Apa saja bagian – bagian yang terdapat pada kulkas?
4. Bagaiamana cara kerja instalasi mesin kulkas?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Termodinamika.
2. Mengetahui konsep hukum kedua termodinamika pada kulkas.
3. Mengetahui bagian – bagian yang terdapat pada kulkas.
4. Mengetahui bagaiamana cara kerja kulkas.
D. Manfaat
1. Sebagai sumber bacaan atau referensi bagi para akademis yang sedang menjalani
pendidikan.
2. Sebagai pemahaman mengenai Termodinamika dan penerapannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Termodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam
termodinamika banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-
benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling
(diluar) sistem disebut lingkungan.
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun
hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat
dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk
menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut
sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Prinsip thermodinamika tersebut
sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari
menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan dibumi energi tersebut
berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses pertumbuhan
berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri
manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia
dalam maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi
yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai proses
thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu
manusia dalam menjalankan kegiatannya.
Suatu sistem thermodinamika adalah sustu masa atau daerah yang dipilih, untuk
dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan.
Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem. Jenis-jenis sistem pada
Termodinamika:
1. Sistem tertutup
Merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem ditentukan oleh
ruang zat yang menempatinya.
2. Sistem terbuka

3
Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan kerja bisa juga
melewati batas sistem.
3. Sistem terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh
lingkungannya. Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja
yang melewati batas sistem.
Di dalam termodinamika dikenal ada 4 proses yaitu :
1. Proses pada tekanan konstan (isobarik)
2. Proses pada volume konstan (isokhorik)
3. Proses pada temperatur konstan (isotermal)
4. Proses adiabatis

Sebelum kita membahas tentang kondisi pada masing-masing proses terlebih dahulu kita
ingat kembali beberapa persamaan – persamaan yang berlaku seperti :

• Persamaan gas ideal :

• Perubahan energi dalam :

• Perubahan entalpi :

• Indek isentropis atau rasio panas jenis tekanan konstan terhadap panas jenis volume
konstan :

4
1. Proses tekanan konstan (isobarik)
Pada proses tekanan konstan, tekanan awal proses sama dengan tekanan akhir
proses atau p1= p2 . Bila p = C maka dp = 0. Pada diagram p-V dapat digambar
sebagai berikut.

Kerja akibat ekspansi atau kompresi gas pada tekanan konstan dapat dihitung
sebagai berikut :

Perubahan energi dalam pada proses isobarik dapat dihitung :

5
Perubahan kalor pada proses isobarik dapat dihitung :

Dari persamaan gas ideal didapat :

dan

Sehingga :

Entalpi pada proses isobar :

6
2. Proses volume konstan (isokhorik)
Pada proses isokhorik, volume awal akan sama dengan volume akhir gas atau
V1 = V2. Bila V1 = V2 maka dV = 0.
Pada diagram p-V dapat digambar sebagai breikut :

Pada proses isokhorik atau volume konstan, tidak ada kerja yang diberikan
atau dihasilkan sistem, karena volume awal dan akhir proses sama sehingga
perubahan volume (dV) adalah 0. Pada proses isokhorik semua kalor yang
diberikan diubah menjadi energi dalam sistem

Perubahan energi dalam pada proses isokhorik :

Kalor pada proses isokhorik :

7
Dimana dV = 0 sehingga dQ = dU = m.cv.(T2 – T1)

Entalpi pada proses isokhorik :

3. Proses temperatur konstan (isotermal)


Pada proses isotermal, temperatur awal proses akan sama dengan temperatur
akhir proses atau T1 = T2 . kondisi ini menyebabkan dT = 0 sehingga
perubahan energi dalam sistem (dU) = 0.

Kerja pada proses isotermal dapat dihitung :

8
Dari hukum gas ideal :

Karena T = konstan maka p.V = konstan (C). sehingga


maka

m, R dan T konstan maka :

Didapat:

Perubahan energi dalam pada proses isotermal adalah 0 sehingga besar


perubahan kalor akan sama dengan kerja pada proses isotermal.

Perubahan entalpi pada proses isotermal :

9
4. Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar
(dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas
sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U). Jika suatu sistem berisi gas
yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1
mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi
p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai

Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar


gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar
dari 1 (γ > 1).

Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik p – V dengan bentuk kurva


yang mirip dengan grafik p – V pada proses isotermik namun dengan
kelengkungan yang lebih curam.

10
B. Penerapan Hukum Kedua Termodinamika Pada Kulkas

Ada dua perumusan untuk Hukum kedua Termodinamika, yaitu : 1. Rumusan


Kelvin Planck Menyatakan bahwa tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
suatu siklus secara terus menerus, menerima kalor dari suatu reservoir dan mengubah
kalor tersebut seluruhnya menjadi usaha luar. 2. Rumusan Clausius Menyatakan bahwa
tidak mungkin membuat mesin yang bekerja menurut satu siklus, mengambil kalor dari
reservoir bersuhu rendah dan memberikannya pada tandon bersuhu tinggi tanpa
dilakukan kerja dari luar. Hukum kedua termodinamika dirumuskan untuk menyatakan
pembatasan-pembatasan yang berhubungan dengan pengubahan kalor menjadi kerja,
dan juga untuk menunjukkan arah perubahan proses di alam. Dalam bentuknya yang
paling umum, hukum kedua termodinamika dirumuskan dengan mempergunakan suatu
fungsi keadaan yang disebut entropi. Jika ∆S as ialah perubahan entropi yangterjadi di
alam semesta, maka bagi setiap proses spontan berlaku, ∆S as > 0.
Dengan memandang alam semesta itu sebagai sistem dan lingkungan, maka
dapat pula dikatakan bahwa untuk semua proses spontan berlaku, ∆S Sistem + ∆S
lingkungan > 0 dengan ∆S sistem ialah perubahan entropi sistem dan ∆S lingkungan
ialah perubahan entropi lingkungan. Ukuran penampilan dari sebuah mesin pendingin
disebut koefisien performansi (diberi lambang Cp). Koefisien performansi merupakan
hasil bagi kalor Q2 yang dipindahkan dari reservoir dingin dengan usaha W yang
dibutuhkan untuk memindahkan kalor ini.
Kulkas menjadi salah satu kebutuhan yang krusial bagi rumah tangga masyarakat
Indonesia di masa sekarang. Kulkas umumnya digunakan untuk menyimpan bahan
makanan mentah, sayur-sayuran, buah-buahan, minuman kaleng, dan es krim agar tidak
membusuk, tahan lama, dan tetap terjaga awet di dalam suhu yang telah dikondisikan.

11
Komponen-Komponen Pada Kulkas
a. Kompresor
Kompresor merupakan bagian terpenting di dalam kulkas . Apabila di
analogikan dengan tubuh manusia, kompresor sama dengan jantung yang
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh begitu juga dengan kompresor.
Kompresor berfungsi memompa bahan pendingin keseluruh bagian kulkas .
b. Kondensor
Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas bahan
pendingin pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Jenis kondensor
yang banyak digunakan pada teknologi kulkas saat ini adalah kondensor dengan
pendingin udara. Yang digunakan pada sistem refrigrasi kulkas kecil maupun
sedang. kondensor seperti ini memiliki bentuk yang sederhana dan tidak
memerlukan perawatan khusus .saat lemari es bekerja kondensor akan terasa
hangat bila dipegang.
c. Filter
Filter (saringan) berguna menyaring kotoran yang mungkin terbawa aliran
bahan pendingin yang keluar setelah melakukan serkulasi agar tidak masuk
kedalam konpresor dan pipa kapiler. Selain itu , bahan pendingan yang akan
disalurkan pada proses berikutnya lebih bersih sehingga dapat menyerap kalor
lebih maksimal.
d. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari benda yang di masukkan kedalam
kulkas, kemudian evaporator menguapkan bahan pendingin untuk melawan
panas dan mendinginkannya. Sesuai fungsinya evaporator adalah alat penguap
bahan pendingin agar efektif dalam menyerap panas dan menguapkan bahan
pendingin, evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga dan
almunium.
e. Thermostat
Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool
control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor
secara otomatis bedasarkan batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa
dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika
suhau evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis
thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.
12
f. Heater
Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi
dengan pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang
terdapat di evaporator, selain itu pemanas dapat mencegah terjadinya
penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak penyimpan buah di bawah rak
es.
g. Fan motor
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin. Pada kulkas
ada dua jenis fan
• Fan motor evaporator
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh
bagian rak (rak es , sayur ,dan buah).
• Fan motor kondensor
Kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki
kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau
mendorong udara melalui kondensor dan kompresor. Selain itu
berfungsi mendinginkan kompresor.
h. Overload motor protector
Adalah komponen pengaman yang letaknya menyatu dengan terminal
kompresor. Cara kerjanya serupa dengan sekering yang dapat menyambung dan
memutus arus listrik. Alat ini dapat melindungi komponen kelistrikan dari
kerusakan arus akibat arus yang dihasilkan kompresor melebihi arus acuan
normal.
i. Bahan pendingin (Refrigerant)
Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair,
ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan
pendingin memiliki karakteristik yang berbeda.

13
C. Prinsip Kerja Pada Kulkas
Kulkas adalah suatu unit mesin pendingin di pergunakan dalam rumah tangga,
untuk menyimpan bahan makanan atau minuman. Untuk menguapkan bahan pendingin
di perlukan panas.
Lemari es memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin yang digunakan sudah
menguap pada suhu -200C. panas yang diperlukan untuk penguapan ini diambil dari
ruang pendingin, karena itu suhu dalam ruangan ini akan turun. Penguapan berlangsung
dalam evaporator yang ditempatkan dalam ruang pendingin. Karena sirkulasi udara,
ruang pendingin ini akan menjadi dingin seluruhnya. Lemari Es merupakan kebalikan
mesin kalor. Lemari Es beroperasi untuk mentransfer kalor keluar dari lingkungan yang
sejuk kelingkungn yang hangat. Dengan melakukan kerja W, kalor diambil dari daerah
temperatur rendah TL (katakanlah, di dalam lemari Es), dan kalor yang jumlahnya lebih
besar dikeluarkan pada temperature tinggi Th (ruangan).
Sistem lemari Es yang khas, motor kompresor memaksa gas pada temperatur tinggi
melalui penukar kalor (kondensor) di dinding luar lemari Es dimana Qh dikeluarkan
dan gas mendingin untuk menjadi cair. Cairan lewat dari daerah yang bertekanan tinggi
, melalui katup, ke tabung tekanan rendah di dinding dalam lemari es, cairan tersebut
menguap pada tekanan yang lebih rendah ini dan kemudian menyerap kalor (QL) dari
bagian dalam lemari es. Fluida kembali ke kompresor dimana siklus dimulai kembali.
Lemari Es yang sempurna (yang tidak membutuhkan kerja untuk mengambil kalor
dari daerah temperatur rendah ke temperatur tinggi) tidak mungkina ada. Ini merupakan
pernyataan Clausius mengenai hukum Termodinamika kedua. Kalor tidak mengalir
secara spontan dari benda dingin ke benda panas. Dengan demikian tidak akan ada
lemari Es yang sempurna.
Jadi kesimpulannya, kulkas menggunakan penerapan Hukum kedua
Termodinamika, dan bisa dikatakan kulkas menggunakan salah satu konsep
Termodinamika.
1. Cara Kerja Instalasi Mesin Kulkas
Pertama-tama, dengan adanya aliran listrik, kompresor akan bekerja menghisap
gas refrigeran yang bersuhu dan bertekanan rendah dari saluran hisap dan
evaporator. Kompresor kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga menjadi
uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Gas tersebut dipaksa keluar oleh
kompresor memasuki kondensor yang dingin. Gas refrigeran yang panas dan
bertekanan tinggi tersebut di dalam kondensor akan didinginkan oleh udara di luar
14
lemari es (panas berpindah dari kondensor ke lingkungan luar) sehingga suhunya
turun, mencapai suhu kondensasi (pengembunan) dan wujudnya berubah menjadi
cair, tapi tekanannya tetap tinggi.
Refrigeran ini kemudian mengalir ke dalam penyaring (strainer dan drier), lalu
masuk ke dalam pipa kapiler yang berdiameter kecil dan panjang sehingga
tekanannya turun drastis dari pipa kapiler, refrigeran cair yang tekananya sudah
sangat rendah ini selanjutnya memasuki ruang evaporator yang memiliki tekanan
yang rendah hingga vakum, sehingga titik didihnya semakin rendah. Oleh sebab itu,
refrigeran segera berubah wujud menjadi gas.

Skematik komponen – komponen lemari es. Bagian belakang lemari es tempat terjadinya
pertukaran panas antara refrigeran dengan lingkungan

Untuk dapat menguap di dalam evaporator, refrigeran memerlukan kalor. Oleh


karena refrigeran memiliki kalor laten penguapan yang besar, kalor diserap dari
sekeliling evaporator, yaitu isi lemari es. Kerja ini diperkuat oleh adana daya hisap
kompresor yang menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat
percepatan sehingga bergerak melesat sepanjang evaporator sambil mengambil
panas dari sekelilingnya dengan efek resultan isi lemari es menjadi dingin.
Selanjutnya gas refrigeran memasuki akumulator untuk dipisahkan dengan
refrigeran yang masih berwujud cair. Hanya refrigeran yang berwujud gas yang
boleh memasuki saluran hisap, kemudian kembali lagi ke kompresor untuk
dimampatkan, kemudian dipompakan lagi ke kondensor, begitu seterusnya.
Selain cooling cycle, lemari es juga memiliki kerja pendukung yaitu mencairkan es
(defrost). Bila defrost tidak berfungsi, maka bunga es akan semakin menumpuk di

15
luar pipa evaporator sehingga akhirnya daya mendinginkan akan semakin
berkurang.
Kerja mencairkan es di evaporator dikerjakan oleh defrost heater (pemanas
listrik) yang dibantu oleh komponen-komponen listrik kecil yang membentuk
rangkaian listrik dengan berbagai variasi rangkaian , namun memiliki prinsip kerja
yang sama, yaitu mengatur waktu pendinginan dan pencairan es secara bergantian
agar tercapai pendinginan yang optimal di dalam lemari es.
2. Jenis Aliran Udara Pendingin
Jenis aliran udara pada lemari es ada 2 macam :
a. Secara alamiah tanpa fan motor, di dalam lemari es udara dingin pada bagian
atas dekat evaporator mempunyai berat jenis lebih besar. Dari beratnya sendiri
udara dingin akan mengalir ke bagian bawah lemari es. Udara panas pada bagian
bawah lemari es karena berat jenisnya lebih kecil dan di desak oleh udara dingin
dari atas, akan mengalir naik ke atas menuju evaporator. Udara panas oleh
evaporator didinginkan menjadi dingin dan berat lalu mengalir ke bawah lagi.
Demikianlah terjadi terus menerus secara alamiah.
b. Aliran udara di dalam lemari es dengan di tiup oleh fan motor, lemari es yang
memakai fan motor, dapat terjadi sirkulasi udara dingin yang kuat dan merata
ke semua bagian dari lemari es. Udara panas di dalam lemari es dihisap oleh fan
motor lalu dialirkan melalui evaporator. Udara menjadi dingin dan oleh fan
motor di dorong melalui saluran atau cerobong udara, di bagi merata ke semua
bagian dalam lemari es.

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja.
2. Hukum – hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan
peristiwa perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika.
3. Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum
kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.
4. Klasifikasi pada sistem dibagi 3, yaitu : sistem terbuka, sistem tertutum, dan sistem
terisolasi
5. Kulkas adalah salah satu contoh penerapan termodinamika di bidang teknologi yang
dapat kita temukan sehari-hari.
6. Prinsip kerja kulkas menerapkan hukum kedua termodinamika

B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian di atas, penyusun menyarankan :
1. Karena pembahasan pada Termodinamika termasuk banyak, maka bagi para akademisi
yang sedang menjalani pendidikan dan ingin lebih tau banyak hal tentang
Termodinamika, haruslah bekerja keras dalam memahami konsep Termodinamika,
khususnya dalam penerapan di berbagai bidang.
2. Bagi pembimbing / pengajar ilmu fisika, makalah ini dapat diajarkan kepada pelajar
karena Termodinamika termasuk ke dalam materi ilmu fisika.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Termodinamika

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kulkas

http://wiryawangpblog.blogspot.co.id/2013/09/sistem-kerja-mesin-
pendingin_7891.html?=1

http://www.academia.edu/23726792/PENERAPAN_KONSEP_TERMODINAMIKA
_PADA_MESIN_PENDINGIN_KULKAS_

http://fisikazone.com/hukum-ii-termodinamika/

18

Anda mungkin juga menyukai