61 13 122 1 10 20170411
61 13 122 1 10 20170411
Eka Pariyanti
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur
ajaheka@ymail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
Mal Wattamwil (BMT) yang ada didaerah perbedaan antara kinerja yang dirasakan
tersebut. Baitul Mal Wattamwil (BMT) dengan harapan. Apabila kinerja di
Mitra Jaya Abadi memiliki Visi dan Misi bawah harapan, maka nasabah akan
Lembaga yang menjadi landasan bagi kecewa. Bila kinerja sesuai dengan
perusahaan untuk menetapkan strategi- harapan, nasabah akan puas. Sedangkan
strategi bisnis yang akan di jalankan bila kinerja melebihi harapan, maka
dalam memenangkan persaingan. Visi nasabah akan sangat puas. Nasabah yang
Baitul Mal Wattamwil (BMT) Mitra Jaya setia bukan hanya akan terus
Abadi adalah menjadikan lembaga menggunakan pelayanan tesebut, tetapi
keuangan syariah Baitul Mal Wattamwil juga akan menyakinkan orang lain untuk
(BMT) Mitra Jaya Abadi yang unggul turut serta merasakan pelayanan yang
dalam pelayanan dan terpercaya dalam tersedia sebagai nasabah baru.
mensejahterakan anggota dan
masyarakat ekonomi syariah, sedangkan Sebagai langkah awal dari upaya
Misi BMT Mitra Jaya Abadi antara lain : mendefinisikan tuntutan nasabah, maka
1) Meningkatkan kualitas sumberdaya hal yang harus diperhatikan dan tidak
Insani untuk memberikan pelayanan dapat dipisahkan adalah ketersediaan
prima kepada nasabah (pelanggan/ informasi yang menyangkut persepsi dan
anggota), 2). Meningkatkan pribadi yang harapan nasabah terhadap layanan yang
jujur, berakhlak mulia, mempunyai iman ditawarkan oleh Baitul Mal Wattamwil
yang kokoh, bertakwa kepada Allah SWT (BMT) . Untuk itulah maka perlu
dan menerapkan prinsip syariah dalam dianalisis sejauh mana nasabah merasa
kegiatan ekonomi. puas dengan pelayanan yang telah
diterimanya.
Pihak manajemen Baitul Mal Wattamwil
(BMT) Mitra Jaya Abadi telah sadar Pelayanan yang diberikan Baitul Mal
akan tingginya persaingan dalam pasar Wattamwil (BMT) merupakan suatu
globalisasi saat ini. Sehingga memicu bagi upaya dalam memenuhi kebutuhan
pihak manajemen untuk selalu dan keinginan nasabah. Penilaian
mengantisipasi dengan berbagai cara agar atas kualitas pelayanan jasa Baitul
dapat diperoleh maka dimungkinkan suatu Mal Wattamwil (BMT) terdiri dari
perusahaan tersebut memperoleh laba lima dimensi. Dimensi pertama
yang tinggi agar dapat terus mampu adalah bentuk fisik (Tangible) yang
bersaing dan melanjutkan kelangsungan merupakan penilaian terhadap bentuk
hidup perusahaannya. fisik yang harus dimiliki oleh Baitul
Mal Wattamwil (BMT) separti
Kinerja karyawan dalam perusahaan gedung, perlengkapan kantor,
yang baik dan kualitas pelayanan yang sarana komunikasi. Dimensi kedua
diberikan oleh Baitul Mal Wattamwil adalah keandalan (Reability) merupakan
(BMT) merupakan faktor terpenting bagi penilaian terhadap profesionalitas
kepuasan nasabah. Baitul Mal Wattamwil atau kemampuan BMT dalam
(BMT) harus memperhatikan hal-hal memberikan pelayanan pada nasabah.
yang dianggap penting oleh para nasabah Dimensi ketiga adalah daya tanggap
agar nasabah merasa puas sesuai dengan (Responsiveness) merupakan penilaian
harapannya. Kepuasan nasabah terhadap keinginan dan kemauan
merupakan suatu tingkat perasaan karyawan Baitul Mal Wattamwil
individu yang membandingkan antara (BMT) dalam memberikan pelayanan
pelayanan yang ia terima dengan kualitas kepada nasabah. Dimensi
pelayanan yang ia harapkan. Tingkat keempat adalah Jaminan (Assurance)
kepuasan merupakan fungsi dari merupakan penilaian terhadap jaminan
886 Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Agustus 2016
Dari tabel di atas diketahui bahwa setiap Kepuasan adalah perasaan senang atau
bulan masih terdapat komplen dari kecewa individu yang muncul setelah
nasabah, banyaknya komplen dari membandingkan antara persepsi/
nasabah. Komplen dari nasabah ini kesannya terhadap kinerja atau hasil
seharusnya menjadi perhatian bagi BMT suatu produk dan harapan-harapannya
Mitra Jaya Abadi, agar tidak ada efek (Kotler, 2002). Kepuasan nasabah
negative bagi BMT. Artikel ini bertujuan sebagai respon nasabah terhadap evaluasi
untuk mengetahui dan menganalisis ketidaksesuaian yang dipersepsikan
Tingkat Kepuasan Nasabah terhadap antara harapan awal sebelum pembelian
Kualitas Pelayanan Baitul Mal (atau norma kerja lainnya) dan kinerja
Wattamwil (BMT) Mitra Jaya Abadi di actual produk yang dirasakan setelah
Desa Srigading Kecamatan Labuhan nasabahnya , Day dalam Setyawan (
Maringgai Kabupaten Lampung Timur. 2004). Umar (2003) menyatakan “ ev-
eryone knows what (satisfifaction) is
Mulyadi (2007), tentang kepuasan untilasked to give adefinition then it
nasabah mencakup perbedaan antara seems, nobody knows” bahwa
harapan dengan kinerja atau hasil yang kepuasan nasabah didefinisikan sebagai
dirasakan. Hal tersebut juga disamakan evaluasi purnabeli, di mana persepsi
oleh Indriwinangsih dan sudaryanto terhadap kinerja alternatif produk atau
(2007), bahwa nasabah yang merasa jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi
terpuaskan akan memberikan tambahan harapan sebelum pembelian. Apabila
nilai positif, yaitu kesetiaan nasabah. persepsi terhadap kinerja tidak dapat
Tjiptono:2007) mendefinisikan bahwa memenuhi harapan, maka yang terjadi
kepuasan nasabah merupakan evaluasi adalah ketidakpuasan. Berdasarkan
purnabeli dimana alternatif yang dipilih pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
sekurang-kurangnya sama atau melebihi Kepuasan adalah perasaan senang atau
harapan nasabah, sedangkan kecewa individu yang muncul setelah
ketidakpuasan timbul apabila hasil (out- membandingkan antara persepsi/
come) tidak memenuhi harapan. kesannya terhadap kinerja atau hasil
Eka Pariyanti 887
saat melayani nasabah, penciptaan rasa vidual atau pribadi yang diberikan kepada
aman saat nasabah bertransaksi. para nasabah dengan berupaya
memahami keinginan nasabah. Dimensi
5. Dimensi Empati (Emphaty) ini diwakili oleh perhatian khusus
Penilaian terhadap perhatian Baitul Mal yang diberikan perusahaan terhadap
Wattamwil (BMT) kepada nasabahnya keluhan nasabah, kesan baik yang
serta pemahaman kebutuhan dan harapan diberikan pada saat melayani nasabah,
nasabah dari BMT. Memberikan pemahaman BMT atas kebutuhan dan
perhatian yang tulus dan bersifat indi- harapan anggota.
yang terlihat, maka penulis dapat mengungkapkan data dari yang diteliti
memaparkan definisi sebagai berikut : secara tepat.
Kepuasan adalah perasaan senang
seseorang yang muncul setelah Metode uji validitas yang digunakan
membandingkan antara persepsi/ dalam penelitian ini adalah metode
kesannya terhadap kinerja atau hasil korelasi product moment.
suatu produk dan harapan-harapannya. n xy x y
rxy
Adapun indikator yang diukur adalah :
n x x n y y
2 2 2 2
0,66-0,80 Puas
0,51-0,65 Cukup Puas
0,35-0,50 Kurang Puas
0,00-0,34 Tidak Puas
Sumber: Ihsani dalam Riandina, W.O dan R.N. Suryana (2006)
Dari tabel di atas kemudian dapat dicari nilai CSI sebagai berikut :
kepada nasabah
9 Kejelasan informasi yang 3.63 0.065 3.82 0.2483
diberikan oleh karyawan
10 Kemampuan karyawan 3.49 0.06 3.82 0.2292
dalam menjalankan tugas-
nya
11 Kesopanan, keramahan 3.7 0.067 3.72 0.24924
atau perilaku karyawan pa-
da saat melayani nasaah
12 Penciptaan rasa aman sa- 3.97 0.07 3.94 0.2758
at nasabah bertransaksi
13 Perhatian khusus yang di- 4.12 0.07 4.05 0.2835
berikan BMT Mitra Jaya
Abadi terhadap keluhan
nasabah
14 Kesan baik yang diberikan 3.83 0.069 3.83 0.26427
pada saat melayani nasabah
15 Pemahaman BMT atas keb- 3.85 0.069 3.87 0.26703
utuhan dan harapan nasabah
Jumlah Total 55.45 1 58.1 3.82
CSI = (Weighted Score Total :5) x 100% 76.4%
Sumber : Data primer diolah
Pada tabel di atas diketahui nilai profit, sedangkan jangka panjang dapat
Customer Satisfaction Index (CSI) membangun customer loyalty dan
adalah 0.764 atau 76,4 % , nilai tersebut memperkuat brand, maka Satisfied In-
berada pada skala 0,66-0,80 yang yang dex merupakan tuntutan untuk suatu
menunjukkan bahwa indeks kepuasan perusahan yang berorientasi pada
anggota pada kriteria puas terhadap pelanggan. Pemilihan strategi serta
kinerja pelayanan Baitul Mal Wattamwil ( pengukuran sebaiknya disesuaikan
BMT ) Mitra Jaya Abadi . dengan kepentingan tujuan serta
memahami kelebihan dan kelemahan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah pada setiap strategi dan pengukuran, yang
penulis lakukan diketahui nilai Customer selanjutnya beberapa pertimbangan
Satisfaction Index (CSI) adalah 0.764 tersebut disesuaikan dengan sumber daya
atau 76,4 % , nilai tersebut berada pada yang dimiliki.
skala 0,66-0,80 yang yang menunjukkan
bahwa indeks kepuasan anggota pada
kriteria puas terhadap kinerja pelayanan KESIMPULAN
Baitul Mal Wattamwil ( BMT ) Mitra
Jaya Abadi. Meskipun anggota BMT Kesimpulan
sudah puas dengan kinerja BMT , Berdasarkan hasil analisis data yang telah
perusahaan harus tetap mempertahankan penulis lakukan diketahui nilai Customer
nilai CSI tersebut dan lebih meningkatkan Satisfaction Index (CSI) adalah 0.764
lagi ketingkat kriteria sangat puas. atau 76,4 % , nilai tersebut berada pada
Kepuasan pelanggan sangat penting skala 0,66-0,80 yang yang menunjukkan
untuk suatu perusahaan, upaya bahwa indeks kepuasan anggota pada
mempertahankan nasabah dalam jangka kriteria puas terhadap kinerja pelayanan
pendek dapat meningkatkan revenue dan Baitul Mal Wattamwil ( BMT ) Mitra
896 Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Agustus 2016