Gallium Yucare Aplikasi Untuk Membantu Menumbuhkan Kepedulian Mengenai Covid 19 Kepada Anak Fase Akhir Pricilia Widyaningtyas
Gallium Yucare Aplikasi Untuk Membantu Menumbuhkan Kepedulian Mengenai Covid 19 Kepada Anak Fase Akhir Pricilia Widyaningtyas
Disusun Oleh:
4. Ketua Tim
b. NIM : K5121055
g. Nomor HP : 081332148530
5. Pamong
d. Nomor HP : 085229408567
i
Surakarta, 21 November 2021
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Wulan Ramadhany
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis dengan
judul di atas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan belum
pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di luar kegiatan “LKTI LOMBA
INTERNAL” yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Lingkar Studi Pendidikan (LSP) FKIP Universitas Sebelas Maret. Demikian
pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran didalamnya, maka kami siap didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai
bentuk pertanggungjawaban kami.
Ketua Tim
NIM K5121055
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat, serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul YUCARE : Aplikasi Untuk Membantu Menumbuhkan Kepedulian
Mengenai COVID-19 Kepada Anak Fase Akhir.
Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Kak Tasya selaku
kakak pembimbing yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang memiliki
andil besar dalam karya ilmiah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini dengan lancar.
Penulis sadar atas segala kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran senantiasa diharapkan penulis demi perbaikan. Penulis juga
berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang
pentingnya kepedulian anak fase akhir mengenai COVID-19 yang mewabah di
Indonesia.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................. v
BAB I ......................................................................................................... 1
3. Tujuan ................................................................................................. 2
4. Manfaat ............................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................ 4
BAB III..................................................................................................... 11
2. Sumber Data...................................................................................... 11
v
4. Analisis Data ..................................................................................... 11
BAB IV .................................................................................................... 14
2. Konsep Aplikasi................................................................................. 15
3. Manfaat Aplikasi................................................................................ 17
BAB V...................................................................................................... 19
1. Kesimpulan ........................................................................................ 19
2. Saran.................................................................................................. 19
LAMPIRAN ............................................................................................. 22
vi
YUCARE : APLIKASI UNTUK MEMBANTU MENUMBUHKAN
KEPEDULIAN MENGENAI COVID – 19 KEPADA ANAK FASE AKHIR
Ramadhany 4
pijarmagnoliayusuf@studnt.uns.ac.id
ABSTRAK
Kata Kunci : Anak – Anak Fase Akhir, Kepedulian COVID – 19, Aplikasi YUCARE
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
dimana anak-anak sangat menikmati keasikan dalam menggunakan smartphone
dalam kegiatan anak sehari-hari selama masa Pandemi, sehingga sebagian anak
cenderung merasa asik menikmati Gadget yang dimilikinya. Untuk itu Ide
pembuatan aplikasi yang akan mengedukasi anak anak sebagai bekal akan
pengetahuan tentang COVID-19 ini akan membantu para orang tua untuk
memberikan pengetahuan umum COVID-19.
Dengan anak yang sudah mengenal COVID-19 akan membuat orang tua
yakin untuk melepaskan anak mereka untuk keluar rumah saat pandemi nanti mulai
mereda dan school from home ditiadakan. Kami percaya bahwa bukan hanya
kalangan dewasa dan muda saja yang bisa melawan virus ini, tapi anak-anak juga
bisa berperan penting dalam menghadapi pandemi ini.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
2
1) Manfaat Praktis
4.2.1 Sebagai upaya pencegahan pandemi COVID-19.
4.2.2 Sebagai media edukasi bagi anak usia fase akhir tentang pandemi COVID-
19.
4.2.3 Sebagai sarana melatih kepedulian anak usia fase akhir mengenai pandemi
COVID-19.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian COVID-19
Menurut WHO (World Health Organization), penyakit coronavirus disease
2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona
yang baru ditemukan. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia). Kebanyakan orang yang terinfeksi virus akan mengalami penyakit
pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan
khusus. Namun, beberapa akan menjadi sakit parah dan memerlukan perhatian
medis. Orang yang lebih tua dan mereka yang memiliki kondisi medis mendasar
seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, atau kanker
lebih mungkin terkena dan dapat mengembangkan penyakit yang lebih serius. Siapa
pun dapat jatuh sakit dengan COVID-19 dan menjadi sakit parah atau meninggal
pada usia berapa pun.
Virus ini dapat menyebar begitu mudah dengan cara dari mulut atau hidung
orang yang terinfeksi dalam partikel cairan kecil ketika mereka batuk, bersin,
berbicara, bernyanyi, atau bernapas. Partikel-partikel ini berkisar dari tetesan
pernapasan yang lebih besar hingga aerosol yang lebih kecil. Penting untuk
mempraktikkan etiket pernapasan, misalnya dengan batuk dengan siku yang
tertekuk, dan tetap di rumah dan mengasingkan diri sampai Anda pulih jika merasa
tidak sehat(WHO, 2019).
4
2. Fase Anak Akhir
Fase anak akhir berada pada usia 6-12 tahun. Anak dalam perkembangannya
akan banyak menerima rangsangan secara langsung maupun tidak langsung selama
masa pertumbuhannya pada rentang usia 6-12 tahun (Syaodih, 1995). Beberapa
aspek yang mempengaruhi perkembangan anak antara lain perkembangan fisik,
psikologi dan kemampuan berinteraksi sosial di lingkungan mereka. Pada rentang
usia ini anak merasa membutuhkan informasi dari orang lain di sekitarnya yang
tidak hanya memiliki hubungan keluarga, tetapi juga ingin banyak berinteraksi
dengan orang lain di luar lingkungan keluarga.
Menurut Jean Piaget pada usia 6-12 tahun anak berada pada tahap operasional
konkrit, yaitu anak sudah cukup matang dalam menggunakan logikanya untuk
berfikir, namun ada keterbatasan kapasitas dalam mengkoordinasikan pemikiran
tersebut.
a. Pengurutan
b. Klasifikasi
c. Cecentering
d.Rreversibility
5
kemampuan membalik suatu hal atau mengubah kedalam keadaan awal. Misal
anak yang mampu mengubah plastisin berbentu kotak kedalam keadaan awal yang
berbentuk lingkaran.
e. Konservasi
6
seseorang berada dalam radius dekat dengan orang yang terpapar Covid-19, virus
ini akan mudah tersalur melalui tubuh dengan kondisi kesehatan yang menyertai.
Penyakit ini tidak hanya menyerang seseorang dengan kondisi penyakit menyertai
atau tidak hanya menyerang seseorang dengan usia yang lanjut, tetapi juga bisa
menyerang anak muda bahkan yang tidak memiliki penyakit bawaan.
Tidak hanya kelompok lanjut usia, anak muda juga rentan terhadap infeksi
virus Covid-19. Dewi Nur Aisyah Anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19
memaparkan bahwa lebih dari 80% kematian memang terdapat pada kelompok usia
rentan, tetapi yang tertular dan menularkan virus Covid-19 kebanyakan dari
kalangan anak muda. Hal ini disebabkan salah satunya adalah kebanyakan anak
muda sering melanggar protokol kesehatan. Menurut drg. Irvanda Mulyaningsih
banyak anak muda menggunakan masker dengan cara yang masih salah, menurut
beliau penggunaan masker yang benar harusnya menutup hidung dan mulut, tetapi
kebanyakan anak muda melakukan sebaliknya.
4. Gejala COVID - 19
Hingga saat ini jumlah kasus corona terus bertambah dan diiringi dengan
laporan banyaknya kesembuhan, tetapi tidak sedikit pula yan meninggal. Gejala
COVID – 19 ini mirip dengan flu, maka kita harus selalu berusaha untuk melakukan
pencegahan dan penanganan (Syakurah, R. A., & Moudy, J. 2020). Menurut Fadli,
A. (2020) dapat dilihat secara umum bahwa gejala COVID – 19 memiliki 3 gelaja,
yaitu :
Dalam waktu 2 hari sampai 2 miggu gejala – gejala tersebut dapat muncul.
Dimulainya gelaja ini biasanya ditimbulkan dari batuk kering dan diikuti dengan
sesak pada pernapasan. Batuk ini merupakan batuk yang terus menerus terjadi
selama lebih dari satu jam atau mengalami selama tiga kali batuk rejan dalam
waktu 24 jam, biasanya lima hari secara rata-rata bagi orang untuk menunjukkan
gejalanya namun bagi sebagian orang gejalanya lebih lambat terjadi. Organisasi
Kesehatan Dunia WHO mengatakan masa inkubasi selama 14 hari, Spesialis
7
Telinga, Hidung, Tenggorokan di Inggris mengatakan mereka mendengar ada
gejala lain dari banyak pasien termasuk kehilangan indera penciuman dan perasa
(Zendrato, W. 2020).
20,7 persen anak mengalami PTSD dan gejala depresi akibat Pandemi
COVID-19. Tingginya tingkat prevalensi psikologis gejala pada anak-anak tidak
mengherankan mengingat efek negatif COVID-19 yang belum pernah terjadi
sebelumnya pada kehidupan sehari-hari setiap orang. Anak-anak terkurung di
rumah, khawatir tentang pendidikan mereka, dan takut akan risikoTertular infeksi,
dan keluarga mereka mungkin menderita kerugian ekonomi yang besar. Terlebih
lagi, Laporan berita yang kewalahan dan berita sensasional Berita utama yang
terkait dengan COVID-19 pasti memicu kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan
di kalangan masyarakat umum termasuk anak-anak. Faktor-faktor ini secara
kolektif dan sinergis dapat mempengaruhi kesehatan mental anak.
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa dicegah atau
dihilangkan. Manusia membutuhkan jam tidur yang baik agar dalam menjalani
8
aktivitas sehari-hari bisa maksimal. Pola tidur sangat berpengaruh pada kesehatan.
Pola tidur yang buruk dapat memicu penyakit dalam jangka panjang, seperti
penurunan daya ingat, menyebabkan kulit kusam, bahkan tubuh akan lebih banyak
mengeluarkan hormon stress kortisol. Oleh sebab itu, manusia perlu menjaga pola
tidurnya karena banyak manfaat bisa didapatkan. Pola tidur yang baik dapat
menjaga berat badan tetap ideal, mencegah stress, mendukung tumbuh kembang
pada anak, serta meningkatkan imunitas tubuh.
Mengingat delapan puluh persen tubuh manusia tersusun oleh air, hal itu
menjelaskan bahwa air sangat penting dan vital bagi manusia. Semua sistem tubuh
bergantung pada air. Tanpa air, reaksi metabolisme yang terjadi di dalam tubuh bisa
terhambat bahkan tidak bekerja. Tubuh memerlukan air untuk mencegah dari
dehidrasi. Dehidrasi yang berat dapat memicu berbagai penyakit seperti kelainan
pada fungsi ginjal, kejang, bahkan syok yang dapat membahayakan nyawa.
9
19. Sebagian anak – anak yang terinfeksi COVID – 19 jarang sekali yang
menunjukkan gejala – gejala COVID – 19. Hal tersebut tentunya sangat berbahaya.
Maka dari itu kita harus selalu menumbuhkan kepedulian anak terhadap COVID –
19.
Anak – anak lebih suka diberi edukasi lewat media animasi (Dianati dkk,
2020). Yang akan membuat mereka bersemangat untuk memperhatikan dan
mengikuti apa yang sudah ada di dalam aplikasi. Sebagai orang tua juga diharuskan
untuk memberi perhatian kepa adanak yang seharusnya anak tersebut diberikan
tuntunan untuk selalu peduli dengan adanya COVID – 19. Dan sesuai dengan hasil
survei yang kami dapatkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh anak anak
mayoritas menghabiskan waktunya untuk bermain gadget untuk menonton video
maka dari itu orang tua dituntut untuk mengetahui aplikasi apa yang harusnya
terdapat di dalam gadget anaknya.
10
BAB III
METODE PENULISAN
1. Jenis Penulisan
Jenis penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini adalah metode kualitatif. Kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan
riset bersikap deskriptif dan menggunakan proses analisis data dan tidak
menggunakan data angka. Metode deskriptif sendiri merupakan suatu metode yang
digunakan dalam menganalisis suatu hasil penelitian, tetapi tidak digunakan dalam
pembuatan kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2005:21). Penulisan karya tulis
ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengembangkan mengenai konsep
serta design aplikasi untuk membantu memudahkan anak-anak fase akhir dalam
menumbuhkan pemahaman mengenai COVID-19 supaya dapat terhindar dari
penyebaran virus tersebut.
2. Sasaran Penulisan
Karya ilmiah ini mengkaji tentang “kepedulian anak anak terhadap pandemi
covid – 19” dengan menggunakan aplikasi YUCARE. Adapun sasaran kepenulisan
karya ilmiah ini ditunjukan kepada anak – anak fase akhir yaitu usia 6 – 12 tahun,
orang tua atau kerabat yang mempunyai anak usia 6 – 12 tahun, dan guru - guru
sekolah dasar yang bisa membantu dalam terwjudnya tujuan kepenulisan ini
3. Sumber data
Dengan menggunakan metode survey yang dilakukan secara online melalui
media google form, kami mengambil sumber data dari tanggal 16 november 2021
hingga 20 november 2021. Survey ini berupa kuesioner yang didistribusikan
melalui aplikasi media sosial “Whatsapp”. Orang tua yang memiliki anak berusia
6-12 tahun diminta untuk terlibat dalam mengisi survey ini. Data diambil dengan
pengisian pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku anak berusia 6-12 tahun di
rumah selama masa pandemi berlangsung. Beberapa jurnal ilmiah online yang
diperoleh dari internet juga menjadi referensi dalam penulisan karya ilmiah ini.
4. Pengumpulan Data
11
dasar dalam penyusunan dan pengembangan konsep aplikasi mengenai virus corona
sehingga dapat mengatasi permasalahan kesehatan anak fase akhir pada pandemi
COVID-19.
5. Analisis Data
Analisis data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan beberapa
cara. Data yang telah terkumpul akan diurutkan sesuai dengan topik dari penelitian
ini. Kemudian akan dilakukan penyusunan karya tulis ilmiah berdasarkan data,
artikel, serta jurnal ilmiah yang telah dipersiapkan secara sistematis. Pada karya
tulis ilmiah ini akan dilakukan tinjauan tentang seberapa pemahaman anak-anak
fase akhir mengenai eksistensi COVID-19 dan seberapa patuh anak-anak fase akhir
dalam menjaga protokol kesehatan serta cara-cara yang dapat dilakukan dalam
membantu memudahkan pemahaman mengenai COVID-19 agar dapat terhindar
dari virus tersebut. Melalui serangkaian proses bentuk analisis data ini akan
dilakukan penarikan kesimpulan mengenai konsep aplikasi Yucare sebagai bentuk
solusi dari permasalahan yang telah disebutkan di atas.
6. Kerangka Berpikir
12
7. Analisis Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei yang dibagikan kepada para orang tua dan saudara
yang memiliki anak atau adik berumur 6-12 tahun, kesimpulan yang didapat adalah
anak lebih suka bermain game saat di rumah dan anak belum tahu bagaimana
menjaga diri dengan baik dari COVID-19. Maka dari itu, YUCARE sebuah aplikasi
yang kami rancang dapat membantu orangtua melakukan pengajaran tentang
COVID-19 kepada anak.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
14
Mengacu pada data-data yang telah diperoleh dan diteliti, dapat disimpulkan
bahwa kebanyakan anak fase akhir, yakni pada usia 6 -12 tahun, belum paham
mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan saat menghadapi pandemi
COVID-19, seperti bagaimana cara menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer
dan memakai masker. Di sisi lain, anak kerap menghabiskan waktu di rumah untuk
bermain game online, menonton YouTube dan menyelami media social. Oleh
karena itu, dibutuhkan regulasi dan strategi yang tepat dalam membantu anak fase
akhir agar mereka dapat teredukasi, memahami, menerapkan dan meningkatkan
kepekaan mereka terhadap kondisi selama pandemi, lewat hal-hal yang disukai
anak serta paling sering digunakan oleh mereka seperti media online.
2. Konsep Aplikasi
Pada era modern seperti sekarang ini, teknologi telah berkembang dengan
sangat pesat. Berbagai temuan baru telah diciptakan dan dikembangkan. Salah
satunya adalah adanya aplikasi yang mendukung pada ponsel pintar. Menurut
Yuhedizar aplikasi ini merupakan program yang sengaja dibuat lalu dikembangkan
dengan sedemikian rupa sebagai pemenuh kebutuhan bagi penggunanya untuk
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu. Tentunya banyak manfaat yang
akan diperoleh apabila dapat menggunakan aplikasi dengan sebaik-baiknya.
Contohnya dalam dunia pendidikan, aplikasi dapat dipergunakan dalam menunjang
bahan pengajaran bagi para pendidik. Selain itu, dengan adanya aplikasi yang
relevan akan memudahkan dalam mendapatkan berbagai informasi, salah satunya
mengenai COVID-19.
Dengan melihat berbagai manfaat yang diperoleh dalam penggunaan
aplikasi, maka penulis mempunyai inovasi dalam mengembangkan aplikasi untuk
mempermudah anak-anak fase akhir dalam memahami hal-hal mengenai COVID-
19. Aplikasi YUCARE akan tersedia pada sistem aplikasi android yang dapat
dioperasikan oleh pengguna android. Dengan adanya sistem aplikasi dalam
memperkenalkan perihal COVID-19 ini akan membantu pengguna aplikasi untuk
meningkatkan kepedulian terhadap COVID-19 sehingga dapat menjaga diri dari
penyebaran virus.
Ada berbagai layanan menu yang tersedia dalam aplikasi YUCARE. Menu
yang tersedia dalam aplikasi ini adalah Covid Things, Video Animasi, dan Game
15
Fight the Virus. Untuk dapat mengaplikasikan layanan ini adalah yang pertama
perlu melakukan pendaftaran dengan mengisi biodata seperti username, nama
lengkap, usia, e-mail, dan membuat password. Setelah berhasil mendaftar,
kemudian log-in dan pengguna akan menjumpai pilihan menu yang telah tersedia.
Pilihan menu tersebut adalah sebagai berikut:
a. Covid Things
Pada menu layanan ini akan disajikan mengenai pengertian COVID-19 secara
umum, gejala yang terjadi apabila terkena COVID-19, dampak yang terjadi
terhadap penderita COVID-19, dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk
menangkal virus tersebut.. Isi yang akan ditunjukkan pada layanan ini akan
ditampilkan dalam bentuk seperti buku bacaan online. Dikarenakan sasaran utama
dalam layanan ini adalah anak-anak, maka tampilan pada layanan ini akan
berbentuk seperti animasi untuk mempermudah mereka memahami isi dalam
layanan tersebut. Selain itu, dengan adanya animasi ini tidak hanya membuat anak-
anak paham, tetapi mereka akan bisa mengimplementasikan dalam kesehariannya
untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak saat diluar rumah. Hal
itu akan mereka lakukan karena mereka melihat animasi mengenai COVID-19 pada
layanan ini dan menumbuhkan stimulus tentang kepedulian mereka diakibatkan
adanya tindakan secara tidak langsung dalam mengaplikasikan layanan ini yang
menunjukkan gejala dan dampak yang akan timbul apabila terkena COVID-19.
b. Video animasi
Layanan ini disajikan dalam bentuk video animasi yang akan disukai anak-anak.
Menurut survei yang kami dapatkan tentang mayoritas anak yang dirumah saja
semenjak COVID – 19 ini menyakan bahwa anak – anak sering menggunakan
gadget untuk pembelajatan maupun mengisi waktu luangnya dan anak anak
mayoritas suka mengikuti konten video yang ada di sosial media maka disediakan
fitur video animasi ini untuk menambah wawasan dan kepedulian mereka mengenai
COVID - 19. Tampilan yang akan ada di fitur ini adalah pilihan pilihan video
mengenai informasi seputar COVID - 19 dan juga berbagai macam tutorial seperti
mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak, meningkatkan imun, memakai
masker yang benar, menjaga jarak, etika ketika bersin, dan video-video menarik
lainnya. Pilihan ini akan langsung mengarahkan ke video YouTube animasi yang
16
akan membuat anak semangat dan mau mengikuti apa yang ada di dalam video
tersebut.
c. Game “fight the virus”
Menu ini adalah sebuah permainan bertemakan pandemi saat ini. Sesuai dengan
namanya “fight the virus” anak diminta untuk melawan virus-virus yang datang
dengan menggunakan hand sanitizer yang akan mematikan virus tersebut. Begitu
memilih menu ini pemain akan langsung memulai permainan. Untuk mematikan
virus, pemain harus mengarahkan Hand sanitizier kepada 12 virus yang datang
dalam waktu 10 detik. Jika pemain berhasil mematikan semua virus dalam 10 detik,
maka tulisan “win” akan muncul dilayar. Begitupun sebaliknya, jika pemain tidak
berhasil mematikan semua virus dalam waktu 10 detik, maka tulisan “lose” akan
muncul dilayar. Permainan ini akan membuat anak mengerti betapa pentingnya
menggunakan hand sanitizier. Anak-akan tahu dengan menggunakan handsanitizier
mereka dapat mematikan virus yang menempel di tangan.
Aplikasi YUCARE yang bertemakan dengan COVID-19 ini akan tampil
dengan design yang menarik dan pastinya ramah untuk anak-anak. Pengguna
aplikasi ini sebenarnya dapat digunakan oleh seluruh rentang usia, tetapi dengan
adanya animasi dan game yang menarik akan lebih efektif dalam pengenalan
COVID-19 terhadap anak-anak. Dilihat pada hasil survei, media pembelajaran anak
yang efektif pada saat pandemi adalah 51,2% memilih menggunakan media sosial.
Maka dari itu, dengan bantuan yang maksimal dari orang tua atau remaja yang
mempunyai anak atau adik berusia 6-12 tahun dalam mengoperasikan aplikasi ini,
anak akan mendapatkan edukasi yang menyenangkan dan tidak membosankan
terhadap hal-hal mengenai COVID-19 dengan lebih efektif dan efisien terutama
pada masa pandemi seperti ini.
3. Manfaat Aplikasi
17
tua memedulikan kesehatan anaknya. Aplikasi ini dapat membantu orang tua dalam
mengenalkan dan menumbuhkan kepedulian anak terhadap COVID – 19 kepada
anak anak dalam bentuk animasi yang sangat menarik.
Bukan hanya itu, manfaat aplikasi ini juga akan membantu anak – anak agar
mau untuk di rumah saja pada saat kondisi pandemi seperti ini. Di dalam aplikasi
ini juga disediakan games yang sangat menarik yang pastinya juga dapat memberi
edukasi kepada anak tentang ikut untuk menghindari COVID – 19. Pada aplikasi
ini juga akan memuat berbagai macam video animasi berbagai macam tutorial atau
informasi mengenai COVID – 19 yang tentunya akan membuat anak betah dan
tidak bosan berada di dalam rumah.
18
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pandemi COVID-19 yang mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 lalu belum
juga usai. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya penyebaran yang lebih
luas lagi. Diperlukan antisipasi yang efektif khususnya pada anak-anak fase akhir,
yaitu pada rentang usia 6 - 12 tahun yang sangat masif dan kurang pengetahuan
tentang COVID-19. Anak-anak pada usia tersebut termasuk korban yang paling
parah terkena dampaknya, kecuali diberlakukannya cara mengatasi dampak
pandemi bagi anak-anak.
Oleh karena itu, dibutuhkan upaya dalam mengatasi permasalahan ini, yaitu
melalui aplikasi YUCARE. Aplikasi tersebut ditujukan pada anak-anak fase akhir,
yang memiliki fitur yang dapat membantu mereka dalam memahami apa itu virus
corona, bagaimana mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak, meningkatkan
imun, memakai masker yang benar, menjaga jarak, etika ketika bersin, dan lain-
lainnya.. Tidak hanya memberikan pengetahuan tentang virus corona pada
umumnya, dalam aplikasi tersebut anak juga diajak untuk bermain sambil belajar
sehingga hal tersebut dapat membuat anak tertarik untuk menggunakan aplikasi ini
karena animasi dan grafis yang menarik. Anak pun tidak bosan dan lambat laun,
pesan dari aplikasi tersebut dapat mereka ambil dan terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Saran
Agar dapat dipergunakan dan dijangkau lebih luas, diperlukannya sosialisasi atau iklan
yang disebarluaskan agar informasi mengenai aplikasi YUCARE dapat terjangkau oleh
banyak pengguna. Selain itu, perlu adanya penambahan konten dalam aplikasi tersebut agar
semakin menarik dan dapat dimanfaatkan nilai edukatifnya secara maksimal. Untuk
meningkatkan kualitas aplikasi, diperlukannya penelitian lebih lanjut dalam pengembangan
software.
19
DAFTAR PUSTAKA
Abror, M. (2021). Pengertian dan Fungsi Aplikasi beserta Menurut Para Ahli.
ayoksinau.com. Diakses pada 20 November 2021.
https://www.ayoksinau.com/pengertian-aplikasi/
Di Gennaro, F., Pizzol, D., Marotta, C., Antunes, M., Racalbuto, V., Veronese, N.,
& Smith, L. (2020). Coronavirus diseases (COVID-19) current status and
future perspectives: A narrative review. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 17(8).
https://doi.org/10.3390/ijerph17082690
Dianati, E. M., Dianti, F., Susanti, N. D. I., Kamalah, K., Oktaviani, E. R., & Asri,
S. KULIAH KERJA NYATA UNNES 2020 BERSAMA MELAWAN
COVID-19.
Lidwina, A. (2020). Kelompok Usia Muda Rentan Terinfeksi dan Tularkan Covid-
19. Dkatadata.co.id. diakses pada 15 November 2021.
https://katadata.co.id/febrinaiskana/berita/5f802192098cb/kelompok-usia-
muda-rentan-terinfeksi-dan-tularkan-covid-19
Ma, Z., Idris, S., Zhang, Y., Zewen, L., Wali, A., Ji, Y., ... & Baloch, Z. (2021). The
impact of COVID-19 pandemic outbreak on education and mental health of
20
Chinese children aged 7–15 years: an online survey. BMC pediatrics, 21(1),
1-8..
Merna. (2021). 10 Cara Meningkatkan Imun Tubuh yang Mudah Dilakukan Sehari-
hari. Orami.co.id diakses pada 19 November 2021.
https://www.orami.co.id/magazine/cara-meningkatkan-imun-tubuh/
Nearchou, F., Hennessy, E., Flinn, C., Niland, R., and Subramaniam, S.S. (2020).
Exploring the impact of covid-19 on mental health outcomes in children and
adolescents: A systematic review. International Journal of Environmental
Research and Public Health 17, 1–19.
21
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup
Identitas Diri
22
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA LKTI LOMBA INTERNAL 2021
Identitas Diri
23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA LKTI LOMBA INTERNAL 2021
Identitas Diri
24
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA LKTI LOMBA INTERNAL 2021
Identitas Diri
25
Lampiran 2. Aplikasi YUCARE
26
3. Setelah memilih opsi
“Login” ataupun “Signup”
pengguna akan diberitahu
tujuan dari aplikasi ini.
27
6. Tampilan untuk
“Pengertian COVID-19”
9. Tampilan untuk
“Pencegahan COVID-19”
28
10. Jika memilih opsi Video
Animasi pada menu utama,
berikut ini tampilannya.
Berisi video-video animasi
untuk mencegah tertularnya
COVID-19.
29
30