Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Akuisisi Data

Kelas 6A

Dosen Pengampu:

Kunto Aji Wibisono, S.T.,M.T.

Disusun Oleh:

Muhammad Faizal Anwar


NIM. 170431100088

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2020
UJIAN TENGAH SEMESTER
INTEGRASI VSPE DAN PROTEUS
UNTUK KONTROL LED

A. Dasar Teori
1. Respack

Deskripsi : merupakan resistor yang dikoneksikan ke beberapa pemegang yang


jumlahnya banyakdan dihubungkan ke ground sebagai bus utama.resistor ini adalah
SILyaitu singkatan dari Single In-Line sebagai contoh adalah resistor berikut yang terdiri
dari 5 komponen masing masing secara aktual dan terdiri dari resistor 330 Ohm dan
semuanya dibagikan pada terminal commond pada pin 6 (ditandai dengan dot hitam).
Resistor ini untuk membatasi arus besar untuk baris dari LED dan dapat diproduksi 10
komponen menggunakan kawat pada resistor sebagai common dapat memicu di atas pada
display bargraph 10 LED.mereka juga bekerja dengan baik pada resisitor pull-down untuk
sakelar DIP.
Catatan : Warna resistor ini biasannya kuning atau hita. Mereka produk yang sama,hanya
berbeda warna saja masing masing mempunyai keuntungan.

2. VSPE ( Virtual Serial Port Emulator)


VSPE dimaksudkan untuk membantu insinyur dan pengembang perangkat
lunak untuk membuat / men-debug / menguji aplikasi yang menggunakan port serial.
Itu dapat membuat berbagai perangkat virtual untuk mengirim / menerima data. Tidak
seperti port serial biasa, perangkat virtual memiliki kemampuan khusus: misalnya,
perangkat yang sama dapat dibuka lebih dari sekali oleh aplikasi yang berbeda, yang
dapat berguna dalam banyak kasus. Dengan VSPE Anda dapat berbagi data port serial
fisik untuk beberapa aplikasi, mengekspos port serial ke jaringan lokal (melalui
protokol TCP), membuat pasangan perangkat port serial virtual dan sebagainya.
3. Dot Matrik
LED Dot Matrix adalah led yang disambung dan dirangkai menjadi deretan led
atau pun dapat berupa dot matrix. Dot matrix merupakan deretan led yang membentuk
array dengan jumlah kolom dan baris tertentu, sehingga titik-titik yang menyala dapat
membentuk suatu karakter angka, huruf, tanda baca, dan sebagainya (Widyarini, 2012).
LED Dot Matrix adalah sejumlah LED yang disusun dalam kolom dan baris. LED ini
kemudian digunakan untuk menampilkan Gambar-gambar atau tulisan yang biasanya
ditampilkan dengan efek animasi tertentu. Oleh karena itu, matriks LED sering disebut
sebagai Running Text atau Moving Sign. Pada dasarnya LED memiliki dua buah kaki
Anoda dan Katoda yang dimana untuk mengaktifkan LED tersebut Anoda kita beri VCC
dan Katoda kita hubungkan ke Ground. Dot Matrix merupakan kumpulan dari LED yang
dihubungkan sebagai berikut
:
4. ULN2803

Secara fisik ULN2803 adalah konfigurasi IC 18-pin dan berisi delapan


transistor NPN. Pins 1-8 menerima sinyal tingkat rendah, pin 9 sebagai grounding
(untuk referensi tingkat sinyal rendah). Pin 10 adalah COM pada sisi yang lebih tinggi
dan umumnya akan dihubungkan ke tegangan positif.

5. AT Mega 16
AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi
dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose,
timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial
UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM
internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang
mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan
hubungan serial SPI. ATMega16.

Pada tugas kali ini kita hanya menggunakan PORTC untuk output decoder
BCD 74LS47.
6. Delphi RAD XE7

Delphi adalah sebuah Lingkungan pengembangan terpadu (IDE) untuk


mengembangkan aplikasi konsol, desktop, web, ataupun perangkat mobile. Produk ini
pada awalnya dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat
lunak milik Embarcadero, divisi tersebut sebelumnya adalah milik Borland. Bahasa
Delphi, atau dikenal pula sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman
berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk
platform Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan untuk
mengembangkan aplikasi untuk berbagai platform seperti Mac OS X, iOS, Android
B. Alat dan Bahan
 Aplikasi Proteus 8
 Aplikasi Embarcadero Dhelphi XE7
 Aplikasi CVAVR
 Aplikasi VSPE

C. Langkah Percobaan

a. UTS 1

1. Pemrograman CV AVR
 Buka aplikasi CV AVR
 Klik File > New > Project > Ok > AT90, At Tiny, AT mega > ok maka akan
tampil code wizard AVR.
 Pada Chip, atur menjadi At Mega16 set clock 12Mhz, pada USART centang pada
Receiver dan Rx interrupt kemudian Port B dan C jadikan sebagai output, berikut
Screenshotnya:
 Setelah selesai, klik program > generate, save and exit.
 Kemudian simpan 3 kali dengan nama yang sama pada folder yang telah
ditentukan
 Buatlah program inti seperti dibawah ini (isikan include <delay.h> untuk library
delay) :
 Parsing disini digunakan untuk membedakan antara angka satuan dan puluhan
yang nanti akan ditampilkan pada proteus
 TCNT merupakan Clock
 Terakhir, klik Build All Project Files
 Kemudian klik project > build All
 Jika tidak ada eror maka program berhasil.

2. Proteus
 Buka aplikasi Proteus 8
 Klik Schematic Capture seperti gambar dibawah ini :
 Carilah komponen dibawah ini

Untuk mencari komponen klik pada kotak huruf P tersebut.


 Rangkailah komponen tersebut seperti rangkain dibawah ini :

 Klik 2 kali pada COMPIM. Ubah Pysical Port menjadi “COM1”. Pysical Baud
Rate menjadi “9600” dan Virtual Baud Rate menjadi “9600”, kemudian klik OK.
(pada simulasi ini, Rangkain di proteus menggunakan COM1 Sebagai Portnya).
Lihat gambar dibawah ini :
 Masukkan Program HEX yang telah dibuat pada CV AVR dengan cara klik 2 kali
pada At-mega 16, kemudian masukkan file HEX di folder exe yang telah dibuat
dan atur clock frequency menjadi 12Mhz dan juga atur CKSEL Fuses menjadi Ext
Crystal High Freq.

 Setelah selesai klik ok dan klik play untuk menjalankan simulasi.


3. VSPE (Virtual Serial Port Emulator)

 Buka aplikasi VSPE.


 Setelah terbuka, klik Create New Device.

 pilih Device Type “connector” kemudian next.

 pilih port yang telah digunakan Proteus dan Dhelpi yaitu port1 = COM1
kemudian klik Finish.

 Klik start emulation maka proteus dan dhelpi sudah terconnect.


HASIL SIMULASI :
TUGAS NO 2

1. Pemrograman Pada CV AVR

 Buka aplikasi CV AVR


 Klik File > New > Project > Ok > AT90, At Tiny, AT mega > ok maka akan
tampil code wizard AVR.
 Pada Chip, atur menjadi At Mega16 set clock 12Mhz, pada USART centang pada
Receiver dan Rx interrupt kemudian Port B dan C jadikan sebagai output, berikut
Screenshotnya:

 Setelah selesai, klik program > generate, save and exit.


 Kemudian simpan 3 kali dengan nama yang sama pada folder yang telah
ditentukan
 Buatlah program inti seperti dibawah ini (isikan include <delay.h> untuk library
delay) :
 Parsing disini digunakan untuk membedakan antara angka satuan dan puluhan
yang nanti akan ditampilkan pada proteus
 TCNT merupakan Clock
 Terakhir, klik Build All Project Files
 Kemudian klik project > build All
 Jika tidak ada eror maka program berhasil.
2. Proteus

 Buka aplikasi Proteus 8


 Klik Schematic Capture seperti gambar dibawah ini :

 Carilah komponen dibawah ini

Untuk mencari komponen klik pada kotak huruf P tersebut.


 Rangkailah komponen tersebut seperti rangkain dibawah ini :
 Klik 2 kali pada COMPIM. Ubah Pysical Port menjadi “COM1”. Pysical Baud
Rate menjadi “9600” dan Virtual Baud Rate menjadi “9600”, kemudian klik OK.
(pada simulasi ini, Rangkain di proteus menggunakan COM1 Sebagai Portnya).
Lihat gambar dibawah ini :

 Masukkan Program HEX yang telah dibuat pada CV AVR dengan cara klik 2 kali
pada At-mega 16, kemudian masukkan file HEX di folder exe yang telah dibuat
dan atur clock frequency menjadi 12Mhz dan juga atur CKSEL Fuses menjadi Ext
Crystal High Freq.

 Setelah selesai klik ok dan klik play untuk menjalankan simulasi.


3. VSPE (Virtual Serial Port Emulator)

 Buka aplikasi VSPE.


 Setelah terbuka, klik Create New Device.

 pilih Device Type “connector” kemudian next.

 pilih port yang telah digunakan Proteus dan Dhelpi yaitu port1 = COM1
kemudian klik Finish.

 Klik start emulation maka proteus dan dhelpi sudah terconnect.


4. Dhelpi dan Pemrogramannya

 Buka Aplikasi Dhelpi 10.3


 Setelah terbuka, klik File > New > Windows VCL Aplication. Maka tampil layer
seperti gambar dibawah ini :

 Buatlah tombol untuk Trackbar seperti dibawah ini :


 Setting ikon Tambah pada interface dengan menggunakan Mouseup/Mousedown
agar button dapat ditekan secara terus menerus :

 Setelah selesai, Klik Run > Run. Maka akan tampil gambar seperti dibawah ini:

Keterangan :
 Klik Setting, kemudian pilih COM1. Lalu klik Connect.
Hasil Percobaan :
D. Prinsip Kerja Simulasi
LED Dot Matrix adalah led yang disambung dan dirangkai menjadi deretan led atau pun
dapat berupa dot matrix. Dot matrix merupakan deretan led yang membentuk array dengan
jumlah kolom dan baris tertentu, sehingga titik-titik yang menyala dapat membentuk suatu
karakter angka, huruf, tanda baca, dan sebagainya (Widyarini, 2012). LED Dot Matrix adalah
sejumlah LED yang disusun dalam kolom dan baris.

Prinsip kerja Ketika menggunakan Delphi untuk mengirimkan command kepada Proteus
pada program kali ini yaitu Ketika push button “Tambah” yang terdapat pada interface
Delphi di tekan, maka akan menggirimkan sebuah data berupa “U” yang terdapat pada button
“Tambah” tersebut. Kemudian data yang dikirim diterima oleh ATMEGA16 pada Proteus
yang kemudian disimpan pada karakter “C” yang kemudian ditampilkan pada Dot Matrix
Proteus. Sedangkan pada button reset di iniliasisasi dengan menggunkan “D” yang disimpan
pada karakter “C” seperti pada Button “Tambah”.

Anda mungkin juga menyukai