Anda di halaman 1dari 15

PAPER

“CARTOON BOBO MAGAZINE”

Arranged By :

Group 2

1. CHINDY OKINDA DWIVANI 2011070132


2. NURHASANAH 2011070155
3. RATRI WAHYU NINGRUM 2011070091
4. SELVIA EKA SARI 2011070265
5. WARDIA JUNA SIREGAR 2011070126
6. WINDA ZAHRA 2011070165
7. YOSI FARA OKILIA 2011070128

arranged to fulfill the assignment of English course


Supporting lecturer : Diah Ayu Setianingrum, M.Pd

RADEN INTAN STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF LAMPUNG


FACULTY OF TARBIYAH AND TEACHER TRAINING
EARLY CHILDHOOD ISLAMIC EDUCATION
2021/2022

1
FOREWORD
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, in the name of Allah SWT. The Most Gracious, the Most Merciful, We
pray and praise Him for His presence who has bestowed His grace and guidance on us, so that
we can complete our paper assignments, to fulfill the assignment of an English course entitled
Learning adjectives, articles and words. front.

We express our deepest gratitude to all those who helped us in the preparation of this
paper, we as authors hope that this paper can be useful for readers. And we hope that this paper
can add insight and knowledge for readers, we hope for criticism and suggestions for the
improvement of papers that we will make in the future.

Due to our limited knowledge and experience, we believe there are still many
shortcomings in this paper. Therefore, we apologize profusely if there are words or writing that
are less pleasing.

Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah Swt. Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami,
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa inggris yang berjudulPembelajaran kata sifat,
artikel dan kata depan.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang


membantu kami dalam penyusunan makalah ini, kami sebagai penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kata atau penulisan yang kurang berkenan.

Bandar Lampung, 18 APRIL 2022

Presenter

2
Table of Contents

FOREWORD ..................................................................................................... 2

CHAPTER I....................................................................................................... 4

1.1 Background (Latar Belakang) ................................................................... 4

1.2 Formulation Of the Problem (Rumus Masalah) ......................................... 5

1.3 Problem Goal (Tujuan Masalah) ............................................................... 5

CHAPTER II ..................................................................................................... 6

1. CARTOON ................................................................................................. 6

2. BENEFITS OF CARTOON (manfaat dari kartun) ...................................... 7

3. CHILDREN'S CARTOON MEDIA IN "BOBO MAGAZINE" ................. 9

4. BOBO CHARACTER THEME PRESENTED ......................................... 11

CONCLUSION ............................................................................................... 12

REFERENCES (DAFTAR PUSTAKA) .......................................................... 14

3
CHAPTER I
PRELIMINARY (PENDAHULUAN)

1.1 Background (Latar Belakang)


Cartoon as a medium of communication is an interpretive image that uses symbols
to convey a message quickly and concisely, or something attitude towards certain people,
situations, or events that are conveyed simply, without details, so that the characters created
can be easily known and understood quickly. In his book, Sobur said that lately, cartoons
in Indonesia can already be a work of art that holds long echoes, loaded with messages and
aesthetics, in addition to its level of humor (Sobur 2004: 136).

The function of a typical cartoon, which is the main purpose to satirize or warn,
therefore can be found cartoons whose stories and images target certain targets that are
usually about important issues in people's lives. His character in the form of a human being
becomes a kind of representation of the people (Sobur 2004: 141). In other words, a good
and successful cartoon is a cartoon that conveys the people's mandate humorously, not
always funny, so that important issues become more and more interesting and the satirized
party is not angry or maybe just smiles wryly (Sobur 2004: 141).

Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif yang


menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas,
atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu yang
disampaikan sederhana, tanpa detail, sehingga karakter yang diciptakan dapat mudah
dikenal dan dimengerti secara cepat. Dalam bukunya, Sobur mengatakan bahwa
belakangan ini, kartun di Indonesia sudah bisa menjadi karya seni yang menyimpan gema
panjang, sarat oleh pesan dan estetika, di samping kadar humornya (Sobur 2004:136).

Fungsi kartun yang khas, yaitu bertujuan utama untuk menyindir atau
memperingatkan, karena itu dapat dijumpai kartun-kartun yang kisah dan gambarnya
membidik sasaran tertentu yang lazimnya tentang masalah penting di dalam kehidupan
masyarakat. Tokohnya yang berupa manusia menjadi semacam representasi dari rakyat
(Sobur 2004:141). Dengan kata lain, kartun yang bagus dan berhasil adalah kartun yang
menyampaikan amanat rakyat secara humoritis, tidak selalu lucu, sehingga masalah penting
menjadi semakin menarik dan pihak yang disindir tidak marah atau mungkin hanya
tersenyum kecut (Sobur 2004:141).

4
1.2 Formulation Of the Problem (Rumus Masalah)
1) What is the meaning of cartoon?
Apa yang dimaksud dengan kartun?
2) What are the benefits of cartoon?
Apa saja manfaat dari kartun?
3) Bobo character theme presented?
Tema tokoh bobo yang disajikan?

1.3 Problem Goal (Tujuan Masalah)


1) know what is meant by cartoon?
mengetahui yang dimaksud dengan kartun.?
2) know what is meant by What are the brnrfits of cartoon?
mengetahui manfaat dari katun?
3) know what is meant by Bobo character theme presented?
mengetahui yang dimaksud dengan Tema tokoh bobo yang disajikan?

5
CHAPTER II
DISCUSSION (PEMBAHASAN)

1. CARTOON
Cartoons are a spectacle that is very liked by children. It is often known as a cartoon
movie. Andriana (2009), the film Cartoon is one of the copyrighted works that use application
facilities multimedia computer by combining images, text, audio, animation and video so that
it is as if the still image can move and sound that It can then be arranged into an interesting
story.

Syafrudin (2013), animated films have a function as an entertainer and as a learning


medium for children so that children do not feel bored and make learning fun because of the
entertainment element. Cartoons are seen as a result of the process by which objects which is
described or virtualized as if it can move or appear live. Not only is it driven but the animation
also provides a character on objects to be animated, such as the gift of characters from every
animated character.

Ahmadzeni (2008: 20), cartoon film is a cartoon inbetween series of still images with a
large number, where when It is projected to look as if it is alive (moving).From some of the
above opinions it can be concluded that cartoons is a series of images projected as if a still
image can moving and sounding which is further arranged into a story that Interesting by giving
character to each character.

Kartun merupakan tontonan yang sangat disukai oleh anak-anak yang sering dikenal
dengan sebutan film kartun. Andriana (2009), film kartun adalah salah satu karya cipta yang
menggunakan fasilitas aplikasi komputer multimedia dengan menggabungkan antara gambar,
teks, audio, animasi dan video sehingga seolah-olah gambar diam dapat bergerak dan bersuara
yang selanjutnya dapat disusun menjadi suatu cerita yang menarik.

Syafrudin (2013), film animasi memiliki fungsi sebagai alat penghibur dan sebagai
media pembelajaran untuk anak sehingga anak tidak merasa bosan dan membuat belajar
menjadi menyenangkan karena adanya unsur hiburan. Film animasi dipandang sebagai suatu
hasil proses dimana obyek-obyek yang digambarkan atau divirtualisasikan seolah-olah dapat
bergerak atau nampak hidup. Tidak hanya digerakkan saja tetapi animasi juga memberikan
suatu karakter pada obyek-obyek yang akan dianimasikan, seperti pemberian watak dari setiap
tokoh animasi.

6
Ahmadzeni (2008: 20), film kartun merupakan suatu rangkaian gambar diam secara
inbetween dengan jumlah banyak, dimana apabila diproyeksikan akan terlihat seolah-olah
hidup (bergerak).Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa film kartun adalah
serangkaian gambar yang diproyeksikan seolah-olah gambar diam dapat bergerak dan bersuara
yang selanjutnya disusun menjadi suatu cerita yang menarik dengan memberikan watak pada
setiap tokoh

2. BENEFITS OF CARTOON (manfaat dari kartun)


Color can help interpret the feelings of the Little One's heart when happy, sad, and
angry. The goal of color recognition in early childhood is to provide emotional benefits.
Usually, this is intended for children with immature language skills, so that color becomes a
medium of communication for him.

Color will maximize brain performance at the age of 0 -10 years. In this age range, the brain
nerves of the child's brain are optimally connected. Introducing a variety of colors will certainly
please children and make children not bored when learning or exploring their environment.
One way that can be used to introduce colors is coloring activities. In addition to fun, coloring
activities also have many benefits including:

1. Expand motor skills


Coloring activities can help improve the work of hand muscles in children,
which is useful in child development, such as typing, or lifting objects.
2. As a Medium of Expression
Coloring activities on empty fields, is a way for the little one to express his
feelings, whether it is a feeling of joy or a feeling of sadness.
3. Get to Know the Color Difference\
Children's coloring activities usually using color pencils or crayons can help
children know colors, children can distinguish colors from each other.
4. Increases Self-Confidence
By coloring, your child will try to do one task that can give them satisfaction
after successfully completing it.

7
Warna dapat membantu mengartikan perasaan hati Si Kecil saat senang, sedih, dan
marah. Tujuan pengenalan warna pada anak usia dini adalah untuk memberikan manfaat secara
emosional. Biasanya, hal ini diperuntukan untuk anak dengan kemampuan bahasa yang belum
matang, sehingga warna menjadi media komunikasi baginya.

Warna akan memaksimalkan kinerja otak pada usia 0 – 10 tahun. Pada rentang usia
tersebut saraf otak anak saling terhubung secara optimal. Mengenalkan beragam warna tentu
akan menyenangkan anak dan membuat anak tidak bosan ketika belajar atau mengeksplorasi
lingkungannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengenalkan warna adalah
kegiatan mewarnai. Selain menyenangkan, kegiatan mewarnai juga mempunyai banyak
manfaat diantaranya:

1.Mengembang Kemampuan Motorik

Aktivitas mewarnai dapat membantu meningkatkan kerja otot tangan pada anak, yang
berguna dalam perkembangan anak, seperti halnya mengetik, atau mengangkat benda.

2.Sebagai Media Berekspresi

Kegiatan mewarnai pada bidang kosong, merupakan cara bagi si kecil untuk
mengungkapkan perasaan dirinya, apakah itu perasaan gembira atau perasaan sedih.

3.Mengenal Perbedaan Warna

Aktivitas anak mewarnai biasanya menggunakan pensil warna atau krayon dapat
membantu anak mengenal warna, anak dapat membedakan warna satu dengan yang lainnya.

4.Meningkatkan Kepercayaan Diri

Dengan mewarnai, si kecil akan mencoba melakukan satu tugas yang dapat
memberikan mereka kepuasan setelah berhasil menyelesaikannya

8
3. CHILDREN'S CARTOON MEDIA IN "BOBO MAGAZINE"
With the development of globalization and communication technology, children are
also one of the attractive market shots for media business people, so that a variety of media are
made specifically for children even though the child's media has existed since communication
technology has not globalized, but currently both religion and the quantity of children's media
are increasing points ranging from cartoons, children's magazines Oma comics, children's
television, children's radio to children's games that digitize.

Children's media, especially electronic and print mass media in later developments, is
not only the subject of reading of spectacle and audio but also becomes one of the sources of
reference in the process of cognitive development and internalization in children as said by
piaget (monks, knoers, and haditono, 2002: 230)

"Children's mental growth contains 2 kinds of processes, namely development and learning.
Development is a structural change that is influenced by four factors. one of them is social
transmission, namely that children live in the social world, so that through school, mass media
and others such as children get information that affects their cognitive development"

On the basis of this condition that makes the author interested in studying more about how
socialization in children is presented in mass media, especially in bobo children's magazine.
This is because Bobo magazine became one of the children's magazines that was able to survive
and exist for 34 years so that it was categorized as the market leader of children's magazines.

Bobo magazine has been established since 1973 this magazine is more aimed at the
elementary age children segment while Bobo junior magazine is shown for children aged 3
years to kindergarten and only 5 years old. The analysis of the socialization of values that the
author conducted on the second wife version of this magazine includes the slogan of the
magazine theme of the story of bobo and Bobo junior characters.

9
3. MEDIA KARTUN ANAK-ANAK DI "MAJALAH BOBO"

Dengan perkembangan globalisasi dan teknologi komunikasi, anak-anak juga


merupakan salah satu market shot yang menarik bagi para pelaku bisnis media, sehingga
berbagai media dibuat khusus untuk anak-anak meskipun media anak sudah ada sejak teknologi
komunikasi belum mengglobal, namun saat ini baik agama maupun kuantitas media anak-anak
semakin meningkat poinnya mulai dari kartun, majalah anak-anak komik Oma, televisi anak-
anak, radio anak-anak hingga permainan anak-anak yang mendigitalkan.

Media anak-anak, khususnya media massa elektronik dan cetak dalam perkembangan
selanjutnya, tidak hanya menjadi subjek membaca tontonan dan audio tetapi juga menjadi salah
satu sumber acuan dalam proses perkembangan kognitif dan internalisasi pada anak seperti
yang dikatakan oleh piaget (biksu, knoers, dan haditono, 2002: 230)

Pertumbuhan mental anak mengandung 2 macam proses, yaitu perkembangan dan


pembelajaran. Pembangunan adalah perubahan struktural yang dipengaruhi oleh empat faktor.
salah satunya adalah transmisi sosial, yaitu bahwa anak-anak hidup di dunia sosial, sehingga
melalui sekolah, media massa dan lain-lain seperti anak-anak mendapatkan informasi yang
mempengaruhi perkembangan kognitif mereka"

Atas dasar kondisi inilah yang membuat penulis tertarik untuk mempelajari lebih lanjut
tentang bagaimana sosialisasi pada anak-anak disajikan di media massa, khususnya di majalah
anak bobo. Hal ini dikarenakan majalah Bobo menjadi salah satu majalah anak-anak yang
mampu bertahan dan eksis selama 34 tahun sehingga dikategorikan sebagai market leader
majalah anak-anak.

Majalah Bobo telah berdiri sejak tahun 1973 majalah ini lebih ditujukan untuk segmen
anak-anak usia SD sedangkan majalah Bobo junior ditampilkan untuk anak-anak usia 3 tahun
hingga taman kanak-kanak dan baru berusia 5 tahun. Analisis sosialisasi nilai-nilai yang
dilakukan penulis pada versi istri kedua majalah ini mencakup slogan tema majalah tentang
kisah karakter bobo dan bobo junior.

10
 BOBO CHARACTER THEME PRESENTED
In Bobo and Bobo junior magazines the theme is "knowing colors in English" this
theme socializes children with life values that are more likely just to learn while playing. It is
true that the child's world is a world of play but it does not always have to contain games alone,
but rather how in a game is taught the essential and fundamental values of life. This is because
the themes proclaimed in the magazine, through stories, will be easier to remember and
understand by childre

 TEMA TOKOH BOBO YANG DISAJIKAN

Dalam majalah Bobo dan Bobo junior tema yang diceritakan ialah "MENGENAL
WARNA DALAM BAHASA INGGRIS" tema ini mensosialisasikan pada anak akan nilai-
nilai hidup yang lebih cenderung hanya untuk belajar sambil bermain. Memang benar bahwa
dunia anak adalah dunia bermain tetapi tidak selalu harus berisikan permainan semata,
melainkan bagaimana dalam sebuah permainan diajarkan nilai-nilai kehidupan yang esensial
dan mendasar. Hal ini dikarenakan tema-tema yang diwacanakan dalam majalah, melalui
cerita-cerita, akan lebih mudah diingat dan dipahami oleh anak

11
CONCLUSION
Mass media becomes one of the sources of children's referrals and influences their
worldview one of the things that are believed and proven in some countries that are progressing
is because of the priority of education, including education of values to children from an early
age the presence of media in the midst of society that is claimed as a means to deserve
entertainment and pleasure writers think can not be fully realized maintained and considered
right because media institutions also have a social responsibility role

Based on the analysis above although it is still too early to conclude it seems that it is
still a point of public concern that the presence of the media not only obtains entertainment in
the media can also be an ideology constructed not free of value can even be a source of
reference value.

The main community of parents who have great challenges in education to children
because they have to compete with the sophistication of communication technology writing
recommends to criticize the media accessed by children, even having to early provide media
literacy to children point thus it is expected that children can sort out and choose which media
is good for them early on.

Finally, the active role of the government that is high progress to carry out a program
to educate the nation needs to be blessings with various existing media Thus it is expected that
the media is able to explain the role of social responsibility

12
KESIMPULAN

massa menjadi salah satu sumber rujukan anak dan mempengaruhi pandangan dunia
mereka salah satu hal yang di yakini dan terbukti pada beberapa negara yang mengalami
kemajuan ialah karena prioritas pendidikan, termasuk pendidikan nilai-nilai kepada anak sejak
dini kehadiran media di tengah-tengah masyarakat yang diklaim sebagai sarana untuk layak
memperoleh hiburan dan kesenangan penulis kira tidak bisa sepenuhnya dipertahankan dan
dianggap benar karena institusi media juga mempunyai peran tanggung jawab sosial

Berdasarkan analisis di atas meski masih terlalu dini untuk menyimpulkan agaknya
masih menjadi titik perhatian masyarakat bahwa kehadiran media tidak hanya memperoleh
hiburan dalam media juga dapat ideologi yang dikonstruksi tidak bebas nilai bahkan bisa
menjadi sumber rujukan nilai

Masyarakat utamanya para orang tua yang memiliki tantangan besar dalam pendidikan
kepada anak karena harus bersaing dengan kecanggihan teknologi komunikasi penulisan
anjurkan untuk mengkritisi media yang diakses oleh anak-anak, bahkan harus sejak dini
memberikan literasi media pada anak titik Dengan demikian diharapkan anak bisa memilah
dan memilih media mana yang baik untuk mereka sejak dini

Akhirnya peran aktif pemerintah yang kemajuan tinggi untuk melakukan program
mencerdaskan bangsa perlu berkah bola rasi dengan berbagai media yang ada Dengan
demikian diharapkan media mampu menjelaskan peran tanggung jawab sosialnya

13
REFERENCES (DAFTAR PUSTAKA)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktek, Edisis


Revisi X. Jakarta : Rineka Cipta.

Baran,StanleyJ.DanDennisK.Davis.2000.Mass Communication Theory: Foundations,


Ferment, and Future. 2nd edition. Canada: Wadsworth

Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Undang-undang Republik Indonesia Nomor


20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah.

Dewi, R.S. 2012. Representation Of Communication Between Cultures And Moral


Messages In Animation Film. Jurnal Komunikasi Pembangunan. Vol.10(No.1,25)

Fadlilah, Muhammad (dkk). 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini: Konsep &
Aplikasinya dalam PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Fitri, Agus Zaenul. 2012. Reinventing Human Character Pendidikan KarakterBerbasis


Nilai&Etika di Sekolah. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Fannoy, Steven W. 2001. lO Anugerah Terindah untuk Ananda. Bandung: Kaifa.

Hedebro, Goran. “Teori Komunikasi dan Perubahan Sosial”, dalam Jurnal


Komunikasi (ISKI- Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia),Vol. 1 No.2,April-Juni1993.

Ibrahim,IdiSubandy.“SketsaDuniaAnakdiMe- dia Anak: Komodifikasi Impian


Orangtuadi Pentas Kebudayaan Pop”, dalam Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia.
Vol. VI/November2001

Koesoema, Doni. 2011. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman


Global. Jakarta: Grasindo

Lowenthal, Leo. 1953. Biographies in Popular Magazines. Dalam Berelson, Bernard


dan Morris Janowitz (eds.). Reader in Public Opinion and Communication, hlm.289-298.
NewYork,USA:TheFreePressofGlencoe.

14
Manshur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Monks, F.J., A.M.P. Knoers dan Siti Rahayu Haditono. 2002. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam berbagai Bagiannya. Cetakan 14. Yogyakarta: Gadjah
Mada Uni- versity Press.

Rakhmat, Jalaluddin. 1992. Psikologi Komunikasi.Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Straubhaar,JosephdanRobertLaRose.2000.Me- dia Now: Communication Media in the


In- formation Age. USA:Wadsworth.

Tubbs,StewartL.danSylviaMoss.1996.Human Communication: Konteks-Konteks


Komunikasi. Buku Kedua. Terjemahan Deddy Mulyana dan Gembirasari. Bandung: PT
RemajaRosdakarya.

15

Anda mungkin juga menyukai