Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FONOLOGI

BAHASA INDONESIA
Dosen : Sakinah Fitri, S.S.,S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :
Nurhijrah Ramadani
230501500034
Kelas E PBSI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA & SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Perubahan bunyi yang terdapat dalam percakapan ( Wawancara )

A. Orang pertama

Perubahan bunyi yang terjadi yaitu:

•Netralisasi

Netralisasi merupakan perubahan bunyi yang terjadi akibat pengaruh lingkungan dimana terdapat
situasi yang mengharuskan suatu bunyi tersebut untuk berubah pada situasi-situasi tertentu.

“Adab anak-anak pada zaman dulu jauh berbeda dengan anak zaman sekarang”.

Dalam kalimat ini terdapat kata “adab” yang tidak di lafalkan sebagaimana bunyi [b] melainkan di
ucapkan seperti bunyi [p] yang kemudian tedengar seperti bunyi “adap”.

“Suami saya kalau pulang dari sawah biasanya bersiap-siap untuk ke mesjid sholat magrib”.

Dalam kalimat ini juga terdapat kata “magrib” yang tidak dilafalkan sebagimana bunyi [b] melainkan di
ucapkan seperti bunyi [p] yang kemudian tedengar seperti bunyi “magrip”.

Netralisasi terjadi sebagimana yang terdapat pada bunyi [b] yang berubah menjadi bunyi [p] pada akhir
kata yang terjadi di situasi tertentu.

•Zeroisasi

Zeroisasi adalah penghilangan bunyi fonemis sebagai akibat upaya penghematan atau ekonomisasi
pengucapan. Peristiwa ini biasa terjadi pada penuturan bahasa-bahasa di dunia, termasuk bahasa
Indonesia, asal saja tidak mengganggu proses dan tujuan komunikasi.

“Tapi sekarang sudah banyak anak-anak yang tidak bisa terlepas dari gadget”.

Dalam kalimat ini terjadi perubahan bunyi zeroisasi jenis aferesis. Aferesis adalah proses penghilangan
atau penanggalan satu atau lebih fonem pada awal kata. Penanggalan tedapat pada bunyi “tapi” yang
seharusnya menjadi bunyi “tetapi” namun terdapat proses penghilangan pada bunyi [te].
B. Orang kedua

Perubahan bunyi yang terjadi:

•Metatesis

Metatesis merupakan purubahan bunyi bahasa yang direalisasikan dengan cara mengubah atau
menukarkan posisi fonem-fonem tertentu di dalam sebuah kata.

Metatesis adalah perubahan urutan bunyi fonemis pada suatu kata sehingga menjadi dua bentuk kata yang
bersaing. Dalam bahasa Indonesia, kata-kata yang mengalami metatesis ini tidak banyak. Hanya beberapa
kata saja. Misalnya: kelikir menjadi kerikil

Contoh kalimat dapam percakapan.

“Kerikil di depan rumah masih banyak berserakan karna dapur di dalam rumah baru saja sudah di
perbaiki”

•Netralisasi

Netralisasi merupakan perubahan bunyi yang terjadi akibat pengaruh lingkungan dimana terdapat
situasi yang mengharuskan suatu bunyi tersebut untuk berubah pada situasi-situasi tertentu.

“Tahan di depan rumah juga sudah lumayan lembab karna tadi malam hujan deras”

Dalam kalimat ini terdapat kata “lembab” yang tidak dilafalkan sebagimana bunyi [b] melainkan di
ucapkan seperti bunyi [p] yang kemudian tedengar seperti bunyi “lembap”.

•Diftongisasi

Diftongisasi adalah perubahan bunyi vokal tunggal (monoftong) menjadi dua bunyi vokal atau vokal
rangkap (diftong) secara berurutan.

“Tidak terasa sudah mau pemilihan anggota DPRD sudah banyak yang turun ke warga cari-cari suara
intuk pemilu”.
Dalam kalimat ini terdapat kata “anggota” yang diucapkan menjadi “anggauta”. Perubahan bunyi ini
terjadi pada bunyi vokal tunggal [o] ke vokal rangkap [au].
“ Terjerumusnya Tingkah Laku Para Remaja Ke Jalan Yang Salah “ Pada zaman yang sangat berkembang
seperti saat sekarang ini, di mulai lah perubahan zaman yang inovatif sehingga menuntun setiap insan
mulai mengenal jati dirinya sendiri. Tidak hanya dari segi pengetahuan dan pengalaman, namun ada
beberapa faktor pendukung menurut para ahli terutama ahli yang menangani masalah yang
menyangkut remaja. Dunia remaja saat ini sedang mengalami kemerosotan dalam berbagai aspek
kehidupan. Keterkaitan hubungan antar seluruh aspek hampir semuanya tidak mendukung terciptanya
suatu aspek menuju keharmonisan pada diri remaja. Berlangsung nya proses modernisasi sangat
berpengaruh terhadap jati diri seorang remaja yang akan melangsungkan pengalama nya pada tingkat
yang lebih kompleks. Di tambah lagi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang pesat sehingga
remaja dapat mengetahui informasi-informasi terkini dan dapat mempengaruhi aktivitas nya sehari-hari.
Pengaruh tersebut juga seharusnya dicegah agar tidak menular kepada generasi ramaja selanjutnya
yang memungkinkan melakukan hal yang tidak demikian. Tingkah laku Para remaja saat ini juga sedang
mengalami masa transisi dari remaja menuju ke tahap kedewasaan. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi diri para remaja akibat pergaulan yang tidak sehat dan fiktif. Namun semua itu terjadi
akibat masa lalu remaja yang kelam dan mengakibatkan proses pengembangan terhadap mental remaja
terganggu. Semua itu di mulai ketika para remaja memulai tahap perkembangan dari masa kanak-kanak
menuju masa remaja. Namun salah satu fakto pendukung nya yaitu remaja tersebut tidak dapat
menyelesaikan masalah yang dia hadapi sehingga para remaja tersebut terbebani hingga akhirnya
terganggu nya mental selektif yang seharus nya muncul pada diri remaja tersebut. Perkembangan dunia
pendidikan sangat berkembang dengan pesat dan merata di seluruh wilayah yang berada di Indonesia
ini. Khususnya tingkat SMA/ SLTA, siswa harus dapat mengendalikan emosional diri agar tetap di jalan
yang benar dan tidak mengikuti gaya remaja yang tidak pada tempat nya. Tidak hanya itu, namun
perhatian guru terhadap siswa sangat berpengaruh besar terhadap kelancaran tingkah laku siswa .
akibat dari kurang nya perhatian guru tersebut maka siswa menjadi malas belajar dan melawan guru
serta melanggar aturan-aturan yang telah di berlakukan dari sekolah. Jadi telah terlihat ketika perhatian
guru yang kurang dapat mengakibatkan keadaan tingkah laku siswa menjadi tidak terkendali dan siswa
menjadi pembangkang. Keadaan seperti ini harus di tinjau kembali dan di respon oleh para guru dan staf
pengajar lainnya. Di seluruh ibu kota provinsi maupun kabupaten, khusunya kabupaten pelalawan,
karakteristik siswa SMA mulai terlihat di seluruh kalangan remaja itu sendiri. Kenakalan 1 ]r
aeY[ Karangan esai, kenakalan remaja remaja siswa ini yaitu : berpacaran, merokok , tidak mengikuti
pelajaran, dan ada juga yang telah mengenal dunia narkoba . siswa tersebut melakukannya dengan cara
sembunyisembunyi agar tidak di ketahui oleh pihak sekolah yang akan menindak lanjuti kejahatan yang
telah mereka perbuat. Siswa yang berada di SMA di kabupaten pelalawan ini umum nya 50 % - 80 %
telah mengenal dunia pacaran yang dapat di artikan mulai menyukai lawan jenis nya. Menurut informasi
yang di peroleh oleh sekolah-sekolah yang ada di kabupaten pelalawan ini, sekitar 25 orang berhenti
bersekolah akibat dari pergaulan bebas ysng menjerumuskan diri mereka sendiri hingga akhirnya
mereka terpaksa harus menikah. Tetap saja ini semua bukanlah hal yang sepele namun harus di tanggapi
dan di respon dengan sangat cepat. Salah seorang guru yaitu SMA N 1 pangkalan kerinci yaitu Ibu
Darniaty,S.Pd berpendapat bahwa “ tingkah laku dan kenakalan remaja sangat berbeda dengan generasi
sebelumnya yang di anggap masih dapat di kendalikan melalui peringatan dan tindakan, namun pada
masa sekarang ini semua itu berubah di karenakan adanya perkembangan teknologi, kurangnya
bimbingan serta perhatian dari orang tua atau pun pihak guru, dan tayangan media cetak serta media
elektronik yang tidak terkendali, dan pergaulan antar sesama teman sepergaulan atau lingkungan, yang
seharusnya para remaja khususnya kaum pelajar dapat menempatkan dan menjadikan seluruh aspek
yang ada di lingkungannya dengan penuh keseriusan “. “ Itulah penyebab para remaja-remaja sekarang
yang telah terpengaruh oleh mediamedia teknologi dan membuat mereka berfikiran kea rah yang lebih
negative. Apalagi para remaja sekarang kebanyakan meminati dunia berpacaran, mereka membuat diri
sendiri telah masuk ke dalam dunia remaja yang tergolong maksiat hingga akhirnya berdampak pada
kelangsungan masa depan mereka. Apabila remaja itu dapat mengerti dampak dari pacaran tersebut di
kalangan mereka maka mereka akan berhati-hati dalam berpacaran dan dapat meneruskan cita-cita
mereka sebagaimana harapan serta dukungan orang tua dapat agar meraih kesuksesan “. Ungkap ibu
darniyati,S.Pd Kemudian untuk mengatasi kenakalan remaja sekarang ini maka guru dan orang tua harus
dapat mengawasi dan membimbing anak agar menjadi cikal bakal bangsa Indonesia yang berguna bagi
seluruh bangsa dan Negara ini. Ilmu keagamaan juga harus di berikan dari usia dini kepada anak agar
tidak mudah terjerumus ke jalan yang salah, apabila telah ada tingkah laku anak yang kira-kira janggal
atau tidak bertingkah laku yang aneh maka orang tua harus segera menangani itu dengan cara
memberikan nasehat agar anak dapat terarah dan menjalani kehidupan secara sehat. Dan disamping itu,
nasehat tersebut juga dapat membangun ilmu takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga para
remaja mempunyai budi pekerti yang luhur. 1 ]r aeY[ Karangan esai, kenakalan remaja Kenakalan remaja
saat ini harus diberantas agar tidak tersebar dikalangan remaja yang luas. Ini harus di atasi kembali oleh
remaja-remaja tersebut dengan membangkitkan semangat jiwa dan kesadaran bahwa mereka memiliki
tujuan dan tekad yang kuat untuk menjadi seseorang yang berguna nanti nya. Masa lalu mereka yang
kurang baik yang mereka alami atau pun masalah yang tidak teratasi harus di buang jauh-jauh agar tidak
lagi tertanam dalam diri para remaja. Dan dampak psikologis harus di selesaikan sehingga remaja dapat
memasuki dunia baru dan dapat menjadi seorang manusia yang kelak sukses di masa yang akan
datang.Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan
satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua
orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara
tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang
atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila
dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi
yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks
daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau
perlambang.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan
satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua
orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara
tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang
atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila
dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi
yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks
daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau
perlambang.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan
satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua
orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara
tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang
atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila
dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi
yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks
daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau

anggota masyarakat berupa


perlamba

simbol bunyi yang dihasilkan


oleh alat ucap manusia.
Mungkin ada yang keberatan
dengan mengatakan bahwa
bahasa bukan
satu-satunya alat untuk
mengadakan komunikasi.
Mereka menunjukkan bahwa
dua
orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi
dengan mempergunakan cara-
cara
tertentu yang telah disepakati
bersama. Lukisan-lukisan, asap
api, bunyi gendang
atau tong-tong dan sebagainya.
Tetapi mereka itu harus
mengakui pula bahwa bila
dibandingkan dengan bahasa,
semua alat komunikasi tadi
mengandung banyak segi
yang lemah.
Bahasa memberikan
kemungkinan yang jauh lebih
luas dan kompleks
daripada yang dapat diperoleh
dengan mempergunakan media
tadi. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu
sendiri haruslah merupakan
simbol atau
perlambang.
ungkin ada yang keberatan
dengan mengatakan bahwa
bahasa bukan
satu-satunya alat untuk
mengadakan komunikasi.
Mereka menunjukkan bahwa
dua
orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi
dengan mempergunakan cara-
cara
tertentu yang telah disepakati
bersama. Lukisan-lukisan, asap
api, bunyi gendang
atau tong-tong dan sebagainya.
Tetapi mereka itu harus
mengakui pula b
ungkin ada yang keberatan
dengan mengatakan bahwa
bahasa bukan
satu-satunya alat untuk
mengadakan komunikasi.
Mereka menunjukkan bahwa
dua
orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi
dengan mempergunakan cara-
cara
tertentu yang telah disepakati
bersama. Lukisan-lukisan, asap
api, bunyi gendang
atau tong-tong dan sebagainya.
Tetapi mereka itu harus men

Anda mungkin juga menyukai