Anda di halaman 1dari 32

TINJAUAN PELAKSANNAN PEMASANGAN TIANG

PANCANG GEDUNG INFORMASION TECHNOLOGI


CENTER (ITC) DI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
LAPORAN MAGANG
( TEKNOPRENUER V )

Disusun oleh

WENNY RAHMAYANTI
1913037

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASIR PANGARAIAN
ROKAN HULU
2022
PERNYATAAN KEASLIAN
PENULISAN LAPORAN MAGANG (TEKNOPRENEUR V)

Saya yang bertanda tangan dibawahini :


Nama : Wenny Rahmyanti
Nim : 1913037
Program studi : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan magang yang saya tulis ini benar
benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Pasir Pengaraian, Desember 2022


Yang membuat pernyataan

Wenny Rahmayanti
NIM 1913037

i
FORM PENILAIAN MAGANG/TEKNOPRENEUR V
NAMA MAHASISWA : WENNY RAHMAYANTI
NIM : 1913037
PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL
LAMA MAGANG : 4 BULAN

NO VARIABEL PENILAIAN NILAI ANGKA


1 Kerajinan
2 Kehadiran dilokasi magang
Pelaksanaan dan tanggung jawab atas
3
pekerjaan yang dilakukan
4 Kemampuan bekerja dalam tim
Kemampuan melakukan inisiatif dalam
5
pekerjaan
6 Kemampuan memberikan ide ide kreatif
Kemampuan berkomunikasi dengan relasi
7
kerja
Kemampuan berdasarkan keahlian dibidang
8
keilmuan
9 Kemampuan dibidang IT
Nilai total
Rata-rata nilai

ii
Keterangan nilai :
1. Nilai dalam bentuk angka konversi :
Nilai angka Nilai huruf
85,00-100,00 A
80,00-84,99 A-
75,00-79,99 B+
70,00-74,99 B
65,00-69,99 B-
60,00-64,99 C+
55,00-59,99 C
50,00-54,99 D
1,00-49,99 E

iii
DAFTAR ISI
COVER
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................................. i
FORM PENILAIAN MAGANG/TEKNOPRENEUR V ...................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
BAB I .................................................................................................................................1

PENDAHULUAN .............................................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................................1

B. Tujuan Magang (Teknopreneur V) .........................................................................2

C. Manfaat Magang (Teknopreneur V) .......................................................................2

D. Tempat Magang (Teknopreneur V) ........................................................................3

E. Jadwal Waktu Magang (Teknopreneur V) ..............................................................3

BAB II ...............................................................................................................................5

TINJAUAN TEMPAT MAGANG ....................................................................................5

A. Tempat Magang .....................................................................................................5

B. Visi Misi Perusahaan .............................................................................................. 6

C. Struktur Organisasi ................................................................................................. 7

D. Sejarah Berdiri Perusahaan ......................................................................................7

E. Kegiatan Umum Perusahaan ................................................................................... 9

BAB III ............................................................................................................................ 10

PELAKSANAAN MAGANG ......................................................................................... 10

A. Pelaksanaan Kerja .................................................................................................. 11

B. Pekerjaan Pile Cap ................................................................................................. 20

C. Kendala Yang Dihadapi ......................................................................................... 24

D. Cara Mengatasi Masalah ........................................................................................ 25

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 26

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 26

B. Saran .................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 27

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya akan dihadapkan dengan
dunia kerja. Dunia kerja yang dimasuki oleh mahasiswa kelak setelah mereka
menyelesaikan studinya dari suatu jenjang pendidikan tinggi diantaranya
perusahaan IT, perusahaan Startup, perusahaan swasta, instansi pendidikan
dan instansi pemerintah. Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, lembaga
penyelenggara pendidikan tinggi perlu memberikan kesempatan kepada para
mahasiswanya untuk terjun langsung kedunia kerja melalui magang
(Teknopreneur V).
Teknopreneur adalah perpaduan dari dua kata technologi dan enterpreneur
yang dapat diartikan bisnis berbasis teknologi yang mana Teknopreneur
memanfaatkan perkembangan teknologi sedang berkembang pesat menjadi
sebuah peluang bisnis. Teknopreneur sendiri adalah kurikulum yang
digunakan Universitas Pasir Pengaraian dimana Teknopreneur sendiri juga
termasuk salah satu mata kuliah yang wajib di ambil oleh mahasiswa yang
berkuliah di Universitas Pasir Pengaraian dan mata kuliah ini adalah mata
kuliah bersyarat, yang mana kuliah ini pengambilannya harus bertahap.
Universitas Pasir Pengaraian dengan kurikulum Teknopreneurnya
memiliki program menjadi kampus pengusaha sukses 2035, salah satu cara
mewujudkan program tersebut adalah dengan melaksanakan kuliah magang
yang merupakan salah satu program wajib yang ada di kurikulum
Teknopreneur. Program ini wajib di ikuti oleh mahasiswa semester VII
Teknik sipil Universitas Pasir Pengaraian yang sudah mengambil mata kuliah
Teknopreneur V.
Mahasiswa yang melakukan magang harus di instansi yang sesuai dengan
jurusan yang diambil.Penulis sendiri melakukan kuliah magang di Totalindo
Eka Persada Tbk yang bergerak di bidang jasa konstruksi swasta dengan
spesialisasi pada gedung bertingkat.Dimana proyek tersebut saat ini sedang
mengerjakan pembangun fisik CWR-02 yang beralamat di Universitas Riau,
Kampus Bina Widya km. 12,5 Simpang Baru, Kec. Tampan, Pekanbaru,
Riau.

1
Dipilihnya tempat magang tersebut karena lokasi dan pekerjaannya sangat
menunjang ilmu dan pengetahuan penulis tentang pembangunan gedung.

B. Tujuan Magang (Teknopreneur V)


Magang (Teknopreneur V) dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa
memiliki kemampuan secara profesional untuk melakukan kegiatan-kegiatan
berikut ini:

1. Mahasiswa memperoleh gambaran yang lebih komprehensif


mengenai dunia kerja.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dan praktik di dunia
kerja.
3. Mahasiswa mampu mengenal, mengetahui, dan menganalisis
kondisi lingkungan dunia kerja.
4. Mahasiswa memiliki kemampuan yang komprehensif setelah
menyelesaikan studinya.

C. Manfaat Magang (Teknopreneur V)


Manfaat dari magang (Teknoprenur V) di Totalindo Eka Persada Tbk
adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perguruan Tinggi


Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan
sistem struktur dalam perencanaan dan pelaksanaannya.Mencakup
bidang konstruksi dan manajemen ilmunya yang dapat digunakan
oleh oleh civitas akademika perguruan tinggi.
2. Bagi Perusahaan
Hasil analisa dan pengamatan yang dilakukan selama magang
dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan
kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang serta dalam

2
upaya membentuk jaringan hubungan antara perguruan tinggi dan
perusahaan.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang
dunia kerja cabang Teknik Sipil dan kenyataan yang ada sehingga
nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapat
dalam pembangunan konstruksi.

D. Tempat Magang (Teknopreneur V)


Tempat penulis mengadakan magang yaitu di PT. Totalindo Eka Persada Tbk
yang bergerak di bidang jasa konstruksi swasta dengan spesialisasi pada gedung
bertingkat.Dimana proyek tersebut saat ini sedang mengerjakan pembangun fisik
CWR-02 yang beralamat di Universitas Riau, Kampus Bina Widya km. 12,5
Simpang Baru, Kec. Tampan, Pekanbaru, Riau.

E. Jadwal Waktu Magang (Teknopreneur V)


Penulis melaksanakan magang (Teknoprenur V) selama 4 bulan terhitung dari
25 Juli 2022 sampai dengan 21 November 2022.

3
Gambar 1.1 Schedule kerja praktek lapangan

4
BAB II
TINJAUAN TEMPAT MAGANG

A. Tempat Magang
PT. Totalindo Eka Persada Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa konstruksi swasta dengan spesialisasi pada gedung bertingkat,
beralamat di Jalan Tebet Raya No. 14A, Jakarta Selatan.Berikut ini adalah logo
PT. Totalindo Eka Persada TBK.
B. Visi Misi Perusahaan
1. Menjadi Perusahaan konstruksi terintegrasi Dalam setiap pembangunan
yang lebih baik di Indonesia
2. Meyediakan jasa konstruksi terintegrasi yang tercepat dalam memenuhi
setiap kebutuhan klien
3. Selalu memberikan nilai tambah kepada shareholder
4. Operation Excellence berbasis pemanfaatan inovasi dan teknologi
perusahaan
5. Ladang Profesionalisme Kontraktor dalam mengembangkan diri.

5
C. Struktur Organisasi
PROYEK : PEMBANGUNAN FISIK CWR‐02 AKSI ADB UNRI

1 FANI DARMAWAN, ST.MT

1 DINDA SEPTARI, ST 1 FERNANDO SIMAMARTA, ST.MT

Engineering

Manager
1 SUTRISNO SIMBOLON 1SHIERLYDKUSTARI ARIS
TBA

1 JUIVO SITANGGANG 1 BAGUS WIJONARKO 1 SUPRABOWO 1 TBA 1 TBA 1 TBA 1 SYAMSUL 1 TBA 1 TBA 1 TBA 1 Ir. T.S IMRAN EFFENDI 1 KHALIKA JASPI,
ST
2 TBA 2 TBA 2 YOVAN 2 TBA

1 YAYAN 1 TBA 1 TBA 1 ASEP EFENDI RADENJANUARDOD TBA ARIO


TBA TBA

1 TBA 1 TBA

14 SEPTEMBER 2022
TBA
LEADER 1 TBA
TBA
MANAGER 6
TBA

TEP STAFF 33

TOTAL STAFF 40

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

6
D. Sejarah Berdiri Perusahaan
Totalindo berdiri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi selama
lebih dari 20 tahun, sebagai perusahaan yang melayani pembangunan properti seperti hunian,
hotel, komersial, fasilitas publik, gedung bertingkat dan pemerintahan. Sejak awal berdiri,
Totalindo telah dipercaya untuk membangun Mall, Apartemen, Hotel dan Perkantoran di
Indonesia.

Pada tahun 1995, Pendiri memulai bisnis konstruksi dengan Mall Taman Anggrek yang
merupakan superblok terbesar di Asia Tenggara pada saat itu.

Pada tahun 1996, Pendirian PT Totalindo Eka Persada dan pelaksanaan pembangunan
Hotel Mulia Senayan, Jakarta selama 6 bulan dan menjadikan proyek ini sebagai proyek
dengan pembangunan struktur tercepat.

Pada tahun 2003, Mulai bekerja dalam proyek pemerintah Riau: jembatan kabel pancang
sebagai salah satu kontraktor pendukung.

Pada tahun 2004, Berpartisipasi dalam pembuatan Jalan Tol Cipularang fase kedua

Pada tahun 2006, Penerapan metode konstruksi top-down pada Plaza Indonesia Extension
Project, yang kemudian menjadikannya sebagai salah satu dari banyak keahlian kami.

Pada tahun 2008, Pembangunan 18 tower apartemen Kalibata City secara bersamaan
sehingga menjadi salah satu penggunaan Aluma Sistem tertinggi.

Pada tahun 2009, Proyek mancanegara pertama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab: City of
Lights Al-Reem.

Pada tahun 2014, Mendapatkan proyek Podomoro City Medan, superblok terbesar di
Indonesia.

Pada tahun 2016, Menyelesaikan proyek pemerintah terkait perumahan rakyat, yaitu
Rumah Polri Korlantas, Rusun Tambora, dan Rusun KS Tubun.

Pada tahun 2017

 Totalindo Go Public dengan kode saham “TOPS” pada tanggal 16 Juni 2017.
Mendapatkan Proyek Nagrak dan Penggilingan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 Mendapatkan Proyek Nagrak dan Penggilingan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pada tahun 2018

 Totalindo menambah bidang usaha sebagai pengembang properti, disamping tetap


menjalankan usahanya di bidang jasa konstruksi.
7
 UpTotalindo Melaksanakan aksi korporasi Stock Split

Pada tahun 2019, Menyelesaikan proyek pertama sebagai pengembang properti yaitu
Proyek Klapa Village (Nuansa Pondok Klapa).

Pada tahun 2020, Menyelesaikan 2 (dua) proyek sekaligus di tahun yang sama yaitu:
Rusun Polri dan Gedung Pusat Pemilihan Aset (PPA) Kejaksaan RI.

Pada tahun 2021, Menyelesaikan proyek apartemen Sky House Alam Sutera Tangerang.

Pada tahun 2022, Menyelesaikan proyek Nuansa Cilangkap, Jakarta.

E.Kegiatan Umum Perusahaan


Proyek ini dibangun Universitas Riau, Kampus Bina Widya km. 12,5 Simpang Baru,
Kec. Tampan, Pekanbaru, Riau.Nama proyek ini pembangunan fisik cwr-02 dimana proyek
ini terbagi atas 3 gedung yaitu, University Main Library (UML), Information and Technology
Center (ITC), dan University Training Center (UTC) dengan design gedung yang berbeda-
beda.

Tabel 2.1 Data Umum Proyek

Kontraktor : PT.Totalindo Eka Persada tbk


No. Kontrak : 73/UN19/PPK-PIU.AKSI/2022, Tanggal 09 Juni 2022
Nilai Kontrak : Rp. 91.693.811.469,-
Jangka Waktu : 360 hari kalender
Konsultan MK : PT.Ciriajasa
Perencana : PT. Wismakharman
Sumber Dana : LOAN ADB 3749-INO
Lokasi : Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM. 12,5
Simpang Baru, Kec.Tampan, Kota Pekanbaru, Riau
28293

8
Gambar 2.2 Papan nama proyek pekerjaan pembangunan fisik cwr-02

9
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG

A. Pelaksanaan Kerja
Metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan.
Berbagai metode dilakukan oleh pihak pelaksana untuk tercapainya tujuan proyek dengan
baik.Metode-metode tersebut kemudian dikenal dengan istilah metode pelaksanaan
kontruksi.Dimana semua metode mempunyai satu tujuan yang terpenting yaitu bagaimana
menggabungkan semua sumber daya untuk tercapainya tujuan proyek tersebut.
Metode Pelaksanaan adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti
prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau standar yang telah diuji cobakan.
Metode pelaksanaan tersebut tidak terlepas dari penggunaan teknologi sebagai pendukung dan
mempercepat proses pembuatan suatu bangunan, agar kegiatan pembangunan dapat berjalan
sebagai mana mestinya sesuai dengan yang diharapkan dan lebih ekonomis dalam biaya
pemakaian bahan. Serta dengan metode pelaksanaan yang baik akan menghasilkan bangunan yang
baik juga sesuai dengan yang diharapkan oleh owner seperti yang tertuang dalam dokumen
kontrak. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik besar maupun kecil, selalu diharapkan hasil
dengan kualitas yang baik, yaitu:
a. Memenuhi standar yang terdapat spesifikasi teknis (mutu).
b. Selesai tepat waktu.
c. Biaya yang dikeluarkan dapat ditekan serendah mungkin.
Untuk mencapai semua itu diperlukan suatu rencana kerja agar diperoleh suatu urutan pekerjaan
yang efektif serta efisien antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak saling mengganggu.
Selama Praktek Kerja Lapangan di proyek Pembangunan gedung Informasion Technologi Center
(ITC) Pekanbaru penulis mengamati tinjauan pelaksanaan pemasangan tiang pancang

Adapun yang harus di persiapkan sebelum melakukan pemancangan harus


mempersiapkan:

a. Peralatan
1. 1 Unit HSPD
2. 1 Unit Alat Ukur
b. Material
10
1. Pile Ukuran 300 x 300 Panjang 12Meter
Pile Ukuran 300 x 300 Panjang 6 Meter + 6 Meter (Kombinasi bottom & upper )
2. Pile Ukuran 300 x 300 Panjang 10 Meter D. Pile Ukuran 300 x 300 Panjang 8
Meter + 8 Meter ( Kombinasi Bottom & Upper)

c. Tenaga kerja
1. Supervisor : 1Orang
2. Survey : 1 Team ( Surveyor + Asisten)
3. Team alat HSPD : 4 Orang ( Operator & Asisten)
4. QC (Quality Control) : 1Orang

d. QHSE (Quality, Health, Safety, danEnvironment)


1. Rambu-rambuKeselamatan
2. APD &APK

e. Proses pelaksanaan

1) Lakukan survey dan cek antar gambar dengan kondisi lapangan


2) Setelah gambar disetujui oleh Direksi Lapangan, surveyor melakukan marking dan
setting out titik titik tiang pancang sesuai shop drawing
3) Penggunaan tanda tanda dan penomoran tiang pancang harus disepakati agar tidak
terjadi kesalahan dalam membedakan titik tik tiang pancang dengan as as atau grid
bangunan.

11
Gambar 3.1 Survayor dan Asisten

Gambar 3.2 Total Station

4) Penempatan tiang pancang didekatkan dengan lokasi pemcangan yang akan


dipancang, agar tidak terjadi pengangkatan dan pemindahan yang ber ulang ulang,
sehingga resiko tiang rusak/pecah,patah akibat pengangkatan.
Posisi penumpukan tiang pancang alasnya dan antar tiang pancang diberi pad/ganjal,
sehingga pada alas tidak bersentuhan langsung dengan tanah dan tidak
mengakibatkan kelenturan tiang pancang sehingga tidak mengalami penurunan
kualitas.
12
Gambar 3.3 Tiang Pancang

Gambar 3.4 Proses Pengecekak Tiang Pancang

5) Tiang yang akan dipancang harus diperiksa kondisi fisiknya (tidak retak, keropos,
bengkok dll) dan diberi tanda ukuran panjangnya setiap 50 cm dengan cat, dan di
cek umur betonnya.
6) Sebelum proses pemancangan dengan system tekan, cek alat HSPD (Hydraulic
Statis Pile Driver) dalam keadaan rata dengan bantuan alat “Nivo” yang terdapat
pada ruang operator dibantu dengan alat waterpas yang diletakkan pada posisi long
boat (chasis panjang).
7) Proses pemancangan dimulai dengan tiang pancang diangkut dengan bantuan
service crane yang tergabung dengan unit alat HSPD (sesuaikan type HSDP
terhadap desain load/beban rencana tiang pancang)dan dimasukkan ke dalam lubang
pengikat tiang (clamping box), kemudian system jack ini akan naik dan
mengikat/memegangi tiang pancang.

13
Gambar 3.5 Alat HSPD

8) Tiang ditekan tiap 1.50 meter, disaat pemancangan cek vertikaliti tiap pancang
setiap kedalaman 0.50 sd 2.00 meter.
9) Untuk mengetahui besarnya tekanan yang diberikan pada tiang pancang pada alat ini
ini dilengkapi manometer oil pressure (Mpa) yang terletak pada ruang control/kabin.
Besarnya tekanan yang diberikan kemudian dikonversikan ke pressure force (ton)
dengan menggunakan table yang ada (terlampir)

14
Gambar 3.6Pile Pressing Force

Gambar 3.7 Tekanan Tiang Pancang

10.Daya dukung yang diperkenankan pada bangunanGedung


informasion technologi center= 51,2 x 2,5 (SF) = 128 Ton

11.Berdasarkan perhitungan kekuatan tiang pancang 30 x 30 mutu beton fc” = 42

15
Mpa dengan menggunakan strand 5 ea 3/8
menggunakanpenulanganspiraldanstirrupdia.6denganmutu baja BJTS 280
dihasilkan kekuatan tiang pancang Axial Load allowable = 117 ton dan Momen
Crack = 3,64 ton m.
12.Bila clamping box hanya mampu menekan tiang pancang sampai bagian
pangkal mesin saja, maka penekanan dihentikan dan clamping box bergerak
naik keatas untuk mengambil tiang pancang sambungan atau dolly bila tidak
dilakukan penyambungan.
13.Apabila dilakukan penyambungan pada tiang pancang maka tiang sambungan
(upper pile) diangkat dengan bantuan service crane dan dimasukkan kedalam
clamping box seperti pada awal permulaan pemancangan tiang pancang
pertama (bottom pile). Bila tiang sudah dipegang erat oleh clamping box maka
tiang mulai ditekan mendekati tiang pancang pertama (bottom pile) . Penekanan
dihentikan sejenak saat kedua tiang sudah bersentuhan, hal ini dilakukan guna
mempersiapkan penyambungan kedua tiang pancang dengan pengelasan dan
cek verticality sebelum dilakukan pengelasan sambungan tiangpancang.

Gambar 3.8 Pengelasan sambungan tiang pancang

14.Setelah pengelasan selesai tiang kemudian ditekan hingga kedalam yang


direncanakan atau sesuai dengan design load/beban rencana tiang pancang
(CompressionAllowable).

16
15.Urutan pelaksanaan pekerjaan pemancangan di Gedung Informasion
Technologi Center sbb:

Gambar 3.9 Urutan Pelaksanaan Pemancangan

17
16.Perubahan Tiang pancang untuk area ITC , dari sebelumnya
menggunakan Single Pile uk 12 meter menjadi Combination Pile ukuran
6 meter + 6 meter ( Bottom dan Upper ) di karenakan proses handling
material yang kurang baik mengakibatkan tidak lolos quality check.
17.Sequence Pemancanga

18
Gambar 3.10 Sequence Pemancangan

B. Pekerjaan Pile Cap


Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yangkemudian
diteruskan ke tiang-tiang. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolombenar-benar berapa
dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat
menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu,seperti halnya pada kolom,
pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser daripembebanan yang ada. Metode
pelaksanaan pile cap adalah sebagai berikut :

19
a. Persiapan
Pekerjaan pile cap diawali dengan pekerjaan persiapan, yaitu menentukan as
pile cap dengan menggunakan total station dan theodolite berdasarkan shop
drawing yang dilanjutkan dengan pemasangan patok as pile cap

b. Pekerjaan Galian
Alat : Excavator.
Langkah Kerja :
1. Setelah dilakukan pengukuran,maka dilakukan penggalian untuk pile
cap sesuai dengan rencana.
2. Galian pada pekerjaan pile cap dilaksanakan dengan kedalaman sekitar
± 2 meter.
3. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat Excavator.
Penggalian harus dilakukan dengan rapi untuk mempermudah dalam
pemasangan bekisting, pembobokkan tiang pancang, dan pemasangan
lantai kerja.

Gambar 3.11 Pekerjaan Galian


c. Pekerjaan Pembobokan
Alat : Martil, meteran, bor beton, pahat, dan gergaji besi.
Langkah kerja :
1. Setelah melakukan penggalian tanah, maka selanjutnya lakukan
pemobobokan kepala tiang pancang. Pemotongan hanya boleh
dilakukan setelah tiang stabil dan tidak menunjukkan lagi indikasi
pergerakan.
2. Pembobokan tiang pancang ini dilakukan dengan mengunakan alat
tangan (hands tool).

20
3. Pembobokan tiang pancang dilakukan pada bagian betonnya sehingga
tersisa tulangan besinya, Tulangan pondasi sumuran yang tersisa
digunakan sebagai stake (panjang penyaluran). Stake ini berfungsi
sebagai pengikat pondasi sumuran terhadap pondasi beton diatasnya.
Pembobokan hanya sampai elevasi dasar pile cap saja.

Gambar 3.12 Pekerjaan Pembobokan


d. Pekerjaan Urugan dan Lantai Kerja
Alat : Pompa air
Bahan : Beton ready mix dan Tanah merah
Langkah Kerja :
1. Dilakukan penyedotan air menggunakan pompa air, dasar lubang harus
kering agar dilakukan pekerjaan pengurugan tanah merah diatas
permukaan tanah asli. Guna urugan tanah merah dibawah pile cap
untuk perbaikan dan perataan tanah.
2. Pembuatan lantai kerja dilakukan setelah tanah galian selesai diurug
dengan tanah merah.
3. Pengurugan dengan tanah merah setebal 10 cm kemudian dipadatkan
dan diratakan.
4. Selanjutnya dibuat lantai kerja dengan tebal 5 cm diatas urugan tanah
merah. Lantai kerja dibuat dari beton ready mix dengan mutu beton fc’
25 Mpa (K-300)

21
Gambar 3.13 Pekerjaan Urugan

Gambar 3.14 Pekerjaan Lantai Kerja


e. Pekerjaan Pembesian
Bahan yang digunakan :
1. Besi tulangan sesuai dengan lampiran detail pile cap
2. Kawat pengikat 1 mm
Alat yang digunakan :
1. Steel bander
2. Bantalan pembengkok baja tulangan
3. Kunci pembengkok baja
4. Tang Kakatua
5. Martil
Langkah Kerja :
1. Pemotongan tulangan
2. Pembengkokan tulangan
3. Pemasangan tulangan

22
Gambar 3.15 Tulangan Besi Pile Cap
f. Pekerjaan Bekisting
Bahan : Kayu dan mutiplek
Alat : Gergaji dan siku
Langkah Kerja :
1. Mempelajari gambar kerja.
2. Pemotonga mutiplek dengan ukuran yang sesuai pada galian pile cap
yang ada dilapangan menggunakan gergaji. Kemudian dibentuk sesuai
dengan perencanaan, dan dikontrol pada kesikuannya dengan
menggunakan alat penyiku.
3. Setelah bekisting pada pile cap terbentuk pada tulangan yang telah
terpasang sebelumnya, perlu diperhatikkan kebersihan pada cetakan
area pile cap diusahakan sedapat mungkin area tersebut dalam keadaan
bersih.

Gambar 3.16 Pekerjaan Bekisting


g. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap
Proses Kerja :
1. Persiapan alat dan bahan

23
Alat dan bahan haruslah dalam keadaan bersih agar kualitas beton
terjaga.Selanjutnya kembali memeriksa kondisi bekisting agar saat
dilakukan pengecoran tidak terjadi kebocoran.
2. Pemeriksaan slump dan pembutan uji tekan.
Sebelum pengecoran dilakukan tes uji slump.Pada proyek ini
pemeriksaan dilakukan di PT. Kunango Jantan.
3. Segala jenis sampah kawat atau sampah lainnya terlebih dibersihkan
agar tidak mengganggu kualitas beton.
4. Setelah pengadukan beton ready mix selesai, Campuran beton dari
ready mix langsung dituangkan ke area pile cap dari mesin pengaduk
(mixer truck).
5. Kemudian dilakukan pemadatan campuran beton dengan menggunakan
alat vibrator, Tujuan dari pemadatan untuk mengurangi rongga udara
dalam beton dan mencapai kepadatan maksimum.
6. Setelah campuran beton terpenuhi pada cetakan pile cap maka
selanjutnya lakukan perataan campuran.

Gambar 3.17 Pekerjaan Pile Cap yang sudah di cor

C. Kendala Yang Dihadapi


Adapun permasalahan selama magang yang di temukan oleh penulis selama kegiatan
magang berlangsung yaitu :
a. Adanya keterlambatan pekerjaan.
b. Adanya keterlambatan pembayaran pekerjaan.
c. Adanya ketidak sesuaian item pekerjaan.
d. Kurangnya pekerja pada proyek.
e. Faktor cuaca yang menghambat pekerjaan.

24
D. Cara Mengatasi Masalah
Adapun penanganan masalahnya yaitu :
1. Penambahan karyawan.
2. Memperbaiki menejemen keuangan.
3. Lebih memperhatikan item apa yang harus di kerjakan terlebih dahulu.

B. Kendala Yang Dihadapi


Adapun permasalahan selama magang yang di temukan oleh
penulis selama kegiatan magang berlangsung yaitu:
a. Adanya keterlambatan pekerjaan.
b. Adanya keterlambatan pembayaran pekerjaan
c. Adanya ketidak sesuaian item pekerjaan.
d. Kurangnya pekerja pada proyek.
e. Faktor cuaca yang menghambat pekerjaan.

25
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dalam pelaksanaan pekerjaan selama magang di proyek
pembangunan fisik CWR-02 AKSI ADB UNRI yang beralamat di Universitas Riau, maka
penulis menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan pada pemancangan.
2. Mengetahui dan memahami apa-apa saja tahapan pemancangan.
3. Secara umum, pelaksanaan pekerjaan proyek ini telah berhasil dengan baik karena
semua pihak yang terlibat bekerja sama dengan baik.
4. Komunikasi dan koordinasi yang lancar antara semua pihak dan kontraktor dengan
pekerjanya atau operatornya dapat mempercepat pekerjaan.

B. Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan yaitu :

1. Meningkatkan pengunaan APD dalam pelaksanaan proyek


2. Setelah pekerjaan selesai, hendaknya pelaksana memperhatikan kembali
lingkungan disekitar lingkungan kerja/pembersihan lokasi.
3. Penyediaan bahan material yang cukup dan tepat waktu sebelum pelaksanaan
kegiatan dimulai.
4. Meningkatkan keamanan dalam pelaksanaan proyek

26
DAFTAR PUSTAKA

Andayana, A. (2016). Analisis Perbandingan Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Uji
SPT Dan Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Alat HSPD 120 T. Lampung:
Universitas Lampung.

Limanto, S. (2009). Analisis Produktivitas Pemancangan Tiang Pancang Pada Bangunan


Tinggi Apartemen. Seminar Nasional 2009 (pp. 293-305). Surabaya: Jurusan Teknik Sipil
FT-UKM.

Pertiwi, D. (2006). Korelasi Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Dengan Menggunakan
Data1Data Sondir dan Jack in Pile. Jurnal Aksial, Vol.8, No.1 , 36-42

Warsito, J. Y., & Hatmoko, J. U. (2016).Pemodelan Produktivitas Hydraulic Static Pile


Driver Menggunakan Model Analitis Pada Tanah Berlanau. JEMIS Vol.4 No.2 , 175-184.

Buku SOP Perusahaan PT. Totalindo Eka Persada tbk.

Tim Penyusun Buku Panduan Magang Teknik Sipil.2022.Universitas Pasir Pengaraian.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.uns.ac.id/ijcee/art
icle/download/53685/32297&ved=2ahUKEwjcnJnqvrT7AhXOcGwGHb5HAtQQFnoECA4Q
AQ&usg=AOvVaw3S-_gDTGbOu9oL2sjiJgUD

https://www.Totalindo Building Construction.co.id

27

Anda mungkin juga menyukai