Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PENDAMPINGAN INDIVIDU 2

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK


ANGKATAN IX

BALAI BESAR GURU PENGGERAK / BALAI GURU PENGEGRAK


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................ 2
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................3
B. TUJUAN.............................................................................................................................3
C. INDIKATOR KEBERHASILAN..............................................................................................4
D. SASARAN.......................................................................................................................... 4
E. PELAKSANAAN..................................................................................................................4
F. PIHAK TERKAIT................................................................................................................. 4
G. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENDAMPINGAN...................................................................5
H. EVALUASI.......................................................................................................................... 5
I. PENUTUP.......................................................................................................................... 5
J. LAMPIRAN........................................................................................................................ 5

1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

A. LATAR BELAKANG

Guru Penggerak merupakan program pendidikan dari pemerintah untuk meningkatkan


kompetensi guru, selain itu hadirnya guru penggerak diharapkan mampu menggerakkan
komunitas belajar. Prinsip program adalah mendorong upaya peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah menggunakan pendekatan andragogi dan
blended learning. Dengan menggunakan dua metode yang tadi dijelaskan, nantinya guru
yang terdaftar di dalam program ini mereka juga harus mengikuti proses pembelajaran.
Model pembelajaran yang tertuang adalah menggunakan metode pelatihan dalam jaringan
atau belajar daring, lokakarya, dan pendampingan individu.
Terdiri dari 70% pengajar bekerja di sekolah, 20% bersama sesama pengajar, dan 10%
bersama narasumber, fasilitator, dan pengajar praktik. Pendampingan dilakukan secara
individu di sekolah CGP dan pendampingan kelompok melalui kegiatan lokakarya.
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran
daring sehingga CGP mampu:
a. mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi,
dan kolaborasi;
b. memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
dan
c. merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.
Sedangkan pendampingan melalui lokakarya bertujuan untuk:
a. meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya;
b. menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota;
c. menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP; dan
d. meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan
kabupaten/kota.
Laporan pelaksanaan pendampingan Individu dan lokakarya pendidikan guru penggerak
dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka perlu dilakukan fungsi kontrol sebagai bahan
laporan yang akan digunakan oleh BBGP/BGP sebagai bentuk pertanggung jawaban aktivitas
pendampingan individu dan lokakarya.

B. TUJUAN

Tujuan kegiatan pendampingan individu 2 adalah sebagai berikut:


1. Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
2. Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3

2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di


lokakarya 1
4. Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah dengan
dimoderasi oleh PP

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan dari kegiatan pendampingan individu 2 adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui hasil refleksi tentang lingkungan belajar di sekolah
2. Mengetahui refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
3. Terlaksananya rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil
pemetaan di lokakarya 1
4. Terwujudnya visi dan prakarsa perubahan sekolah

D. SASARAN

Sasaran pelaksanaan pendampingan individu/lokakarya x program PGP adalah unsur-unsur


yang terkait dengan pelaksanaan pendampingan individu/lokakarya x, adalah sebagai
berikut:
1. Sasaran ke 1 yang diambil dari buku pegangan
2. Sasaran ke 2 yang diambil dari buku pegangan
3. Dst yang diambil dari buku pegangan

E. PELAKSANAAN

Pelaksanan pendampingan individu 2 di Wilayah Sasaran pengajar praktik yang bertugas ini
diselenggarakan secara tatap muka (luring) pada tanggal 10 Oktober 2023.

No Tempat Alamat Kab./Kota Provinsi


1 SDN Gentong Jl. Kh. Sepuh No.49 Kota Pasuruan Jawa Timur
Gentong, Kec.
Gadingrejo

F. PIHAK TERKAIT

Pihak yang terkait pada pelaksanaan pendampingan individu 2 adalah sebagai berikut:
3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

No Nama Jabatan Satker Keterangan


1 Anis Anisah Pengajar Praktik SD AL-ANWAR
2 Nurul Badriyyah Calon Guru Penggerak SDN Gentong
3 Dra. Endang Ganeva Kepala Sekolah SDN Gentong

Catatan.
Berikan catatan pada kolom keterangan jika ada yang perlu diperhatikan.

4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

G. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENDAMPINGAN


Kegiatan pendampingan individu 2 yang dilakukan di SDN Gentong bersama CGP Nurul
Badriyyah dilakukan dengan rundown yang fleksibel. Kegiatan dimulai dengan
mengkomunikasikan Visi dan prakarsa perubahan sekolah bersama kepala sekolah dan 8
rekan sejawat.

PI-2 MENGKOMUNIKASIKAN VISI DAN


PRAKARSA PERUBAHAN SEKOLAH

Kegiatan pendampingan individu kali ke-2 yang bertemppat di SDN Gentong tempat CGP
Nurul Badriyyah, kegiatan ini dimulai dengan diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah.
CGP Nurul Badriyyah menghadirkan beberapa teman guru sejawat dan paling utama kepala
sekolah untuk mengikuti diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah. Peserta diskusi diikuti
beberapa guru kelas, guru mata pelajaran PJOK dan Bahasa Daerah serta Pustakawan.
Sebelumnya, kegiatan ini dibuka oleh PP Anis Anisah dengan memberikan tujuan diadakanya
kegiatan bahwa kegiatan ini berfokus pada proses diskusi membahas tentang refleksi visi
sekolah dan prakarsa perubahan sekolah.
Sambutan dari Ibu Endang Ganeva, M.Pd selaku kepala sekolah SDN Gentong memberikan
apresiasi serta semangat kepada CGP Nurul Badriyyah maupun teman-teman guru yang
mengikuti diskusi tersebut mempunyai harapan teman-teman guru yang lainnya bisa
melanjutkan menjadi guru penggerak seperti halnya Bu Nurul Badriyyah. Mengenai
pembahasan diskusi tentang refleksi visi sekolah dan prakarsa perubahan sekolah, Kepala
Sekolah memberikan wawasan tentang menggagas visi dan misi serta tujuan pendidikan
sekolah. juga bahwa perlunya meninjau kembali visi dan misi sekolah serta tujuan
pendidikan untuk disesuaikan dengan zaman dan karakter anak sekarang hingga mendatang.
Dan selanjutnya kegiatan ini dipandu penuh oleh CGP Nurul Badriyyah, mulai dari pemantik
refleksi visi sekolah sebelumnya, mengeksplore gagasan-gagasan teman-teman dalam tujuan
pendidikan yang akan dicapai khususnya di SDN Gentong. CGP Nurul Badriyyah melatih
dirinya untuk memimpin diskusi dengan cara menggali ide sebagai upaya menyempurnakan
visi sesuai dengan tuntutan kurikulum merdeka.
Diskusi perumusan visi dipandu oleh CGP Nurul Badriyyah dengan memaparkan terlebih
dahulu pengertian visi dengan bahasa yang mudah dipahami yaitu visi sama halnya dengan
keinginan mimpi maupun angan-angan seorang pendidik yang akan diwujudkan di
lingkungan pendidikan khususnya SDN Gentong, dengan bertumpu pada kesuksesan anak
didik.
Pernyataan dari CGP Nurul Badriyyah tersebut menggambarkan bahwa visi adalah seperti
impian atau cita-cita yang ingin dicapai ketika menyadari dan memahami tujuan atau arah
yang ingin dicapai. visi jangka panjang tentang apa yang ingin direalisasikan di masa depan.

5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Dengan kata lain, visi adalah gambaran yang kuat tentang masa depan yang kita inginkan
dan tekad untuk mewujudkannya.
Kegiatan diskusi dilakukan menggunakan teknik eksplorasi gagasan yang dituliskan di sticky
notes (kertas-kertas kecil). Para guru yang menjadi peserta diskusi diberikan beberapa sticky
notes untuk menuliskan gagasan pribadinya mengenai tujuan pendidikan sekolah yang ingin
dicapai. Setelah itu CGP Nurul Badriyyah menampung gagasan-gagasan untuk dibuatkan
rangkuman untuk didiskusikan bersama-sama. CGP Nurul Badriyah menggunakan aplikasi
canva untuk mempermudah mencatat rangkuman dari teman-teman guru yang sudah
memberikan pendapatnya. Rangkuman tersebut diperlihatkan di papan layar guna
mempermudah proses diskusi, adanya gagasan yang bertujuan sama maupun berbentuk
kalimat-kalimat rumpang dengan diskusikan bersama agar menjadi kalimat efektif
sebagaimana nantinya tertulis di visi sekolah. tanya jawab menjadikan ruangan diskusi lebih
hidup dengan beberapa tanggapan dari para guru yang menyampaikan gagasannya.
Dalam hal ini, kepala sekolah juga memberikan tentang menyamakan persepsi dengan
merumuskan kesepakatan bersama atau manyamakan komitmen tentang tujuan bersama
dalam kemajuan pendidikan yang telah disebutkan dari para guru di forum diskusi tersebut.
Salah satunya penambahan tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan yaitu kemandirian
anak didik dengan salah satu langkahnya ialah pembiasaan positif di lingkungan pendidikan
sebagaimana ditambahkan sebagai misi sekolah.
Pada akhir diskusi CGP Nurul Badriyyah menyimpulkan dengan lugas dari semua gagasan
peserta diskusi yang telah dipaparkan dari awal hingga akhir, yaitu diantaranya:
1. Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam berkahlakul karimah;
2. Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam menyampaikan gagasan positif;
3. Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam menciptakan inovasi;
4. Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam berkreatifitas;
5. Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam kemandirian.

Dalam hal ini juga CGP Nurul Badriyyah mengajak peserta didik untuk memberikan refleksi
pengalaman pribadi mereka tentang sikap dan perilaku guru, maupun daya dukung
lingukungan sekolah SDN Gentong yang sudah dirasakan oleh peserta didik.

PI-2 KEGIATAN
PENDAMPINGAN
Pendampingan individu ke-2 dilakukan seusai melakukan kegiatan diskusi Visi dan prakarsa
perubahan sekolah. Teman-teman guru yang menjadi peserta diskusi maupun kepala
sekolah dipersilahkan kembali melakukan aktivitasnya masing-masing. PP Anis anisah dan
CGP Nurul Badriyyah kemudian melanjutkan kegiatan pendampingan individu yang ke-2. PP
Anis Anisah memberikan pujian positif kepada CGP Nurul Badriyyah dikarenakan telah
6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

membuat forum diskusi dan mampu dalam mengeksplore gagasan para guru dengan
bersama-sama merumuskan visi sekolah.
Kendala dalam mengikuti kegiatan PGP ini mungkin masih bisa teratasi, dengan banyak
dukungan bantuan dari teman-teman guru memberikan semangat maupun membantu
dalam pelaksanaan dalam keberlangsungan kegiatan PGP. Partisipasi tema-teman guru
terbukti dari aktif mengikuti diskusi yang sebelumnya, dan juga dibantu mendokumentasikan
kegiatan ini.
Salah satu tantangan yang mungkin masih bertahap yaitu pengembangan kompetensi diri
dari CGP Nurul Badriyyah yakni ketika menjalankan pembelajaran yang berfokus pada murid
diterapkan anak didik kelas bawah khususnya kelas 1 yang masih perlu aktif guru memandu
dalam KBM berlangsung. Ketika pembelajaran yang menggunakan IT, anak didik masih perlu
pendampingan aktif. Mungkin 10 menit bisa mengikuti pembelajaran dengan baik, di menit
ke-30 anak didik sedikit dikondisikan kembali. Ketika dibilangi nanti kegiatan pembelajaran
ini akan diupload di youtube membuat anak didik kembali bersemangat. Menurut CGP Nurul
Badriyyah ketika inovasi pembelajaran ini bisa tercapai pada anak didik kelas bawah,
nantinya akan mudah di kelas atas selanjutnya bisa terlaksana dengan baik.
Langkah yang dilakukan CGP Nurul Badriyyah sering berkolaborasi dengan teman-teman
guru terlebih guru-guru senior yang sudah berpengalaman. Mengikuti kegiatan atau
program pengembangan guru seperti PMM, aktif juga di KKG PAI se-Kota maupun
Kecamatan.

PI-2
LINGKUNGAN BELAJAR SEKOLAH

Kepala sekolah yang bersedia mengawal dan mendampingi CGP Nurul Badriyyah
memberikan dukungan penuh. Keikutsertaan kepala sekolah dalam kegiatan diseminasi guru
menunjukkan komitmen beliau terhadap kemajuan pendidikan di SDN Gentong.
Tantangan yang dihadapi oleh CGP Nurul Badriyyah, terutama terkait dengan kurangnya
antusiasme guru dalam mengikuti kegiatan dengan alasan tidak bisa mengikuti pembelajaran
dengan teknologi informasi (IT). Hal ini menjadi faktor penghambat CGP Nurul Badriyyah
dalam mengajak bergerak bersama seluruh komponen warga sekolah dalam melakukan
perubahan rencana yang akan dilakukan oleh CGP Nurul Badriyyah.
Menurutnya diperlukan adanya kebijakan dari atasan seperti halnya ada edaran mengikuti
kegiatan diklat maupun pengembangan guru dalam inovasi pembelajaran dari dinas
pendidikan, baru para guru terdorong membuat perubahan dalam inovasi pembelajaran.
Mungkin harapannya meskipun tanpa adanya kebijaka dari atasan diharapkan mampu
memotivasi teman-teman guru lain untuk bersama-sama berkolaborasi mewujudkan
perubahan untuk kemajuan sekolah.

7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

PI-2 REFLEKSI PERUBAHAN DIRI SETELAH


MENERAPKAN MODUL 1.1, 1.2 DAN 1.3

Pembelajaran modul 1.1.2 dan 1.3 telah diimplementasikan oleh CGP Nurul Badriyyah di
kelas. Hal ini terbukti dari aksi nyata yang telah dilakukan oleh CGP Nurul Badriyyah dan
sudah tersemat dalam LMS.
Belajar tentang gagasan Ki Hajar Dewantara sebagaimana memahami kodrat anak yang
sangat unik, tidak ada anak yang tidak bisa melainkan diperlukan mengetahui dan
mengembangkan potensi kemampuan mereka. Perubahan positif yang tampak pada murid
ialah aktif dan timbul semangat belajar ketika mengikuti pembelajaran dengan berbasis IT.
CGP Nurul Badriyyah cukup bangga atas perubahan positif yang tercapai pada anak didiknya.
Hal ini sudah berjalan dengan baik, namun perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana
yang menunjang dalam pembelajaran berbasis IT ungkap CGP Nurul Badriyyah. Dibutuhkan
seperti sound system mungkin bisa terwujud di setiap kelas terpenuhi. Mungkin jika sound
kecil atau hanya dari laptop kurang efisien dikarenakan tidak terdengar dengan baik oleh
anak didik.
Perubahan baik pada anak didik juga terlihat pada kemampuan mereka dalam
mengungkapkan pendapat, berani berbicara di depan, merefleksikan pengalaman belajar
atau berbagi cerita kepada teman-temannya. Ini yang dilatih oleh CGP Nurul Badriyyah
dalam mengembangkan potensi kemampuan anak didiknya.
Potensi diri CGP Nurul Badriyyah juga sudah terasah ketika sering mengikuti kegiatan di KKG
PAI Kecamatan, pernah dua kali diberikan suatu kehormatan untuk menjadi narasumber
dalam diseminasi pembelajaran inovatif berbasis IT kepada sesama guru mapel pengampu
PAI.

PI-2 RENCANA MERINTIS KOMUNITAS


PRAKTISI DI SEKOLAH
Rencana perintisan komunitas praktisi telah dilaksanakan oleh CGP Nurul Badriyyah dengan
membuat pelatihan-pelatihan kecil dengan teman-teman guru sejawat. CGP Nurul Badriyyah
terbukti terlibat sangat intens dalam mendampingi teman guru berkenaan dengan PMM.
Kebetulan pertama kali PMM digalakkan, Ibu Kepala Sekolah menunjuknya untuk
mendampingi teman-teman guru sebagai tutor sejawat dalam menyusun aksi nyata sehingga
dapat muncul sertifikat, kadang masih terdapat perbaikan-perbaikan menjadikan sertifikat

8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

tidak muncul, seiring terus berkolaborasi sharing bersama melakukan revisi dengan
pendampingan yang intens.
Tantangan yang paling menarik terjadi ketika ada guru yang masih kurang lancar dalam
mengoperasikan IT. Jadi perlu pendampingan individu benar-benar satu persatu dibimbing
meskipun menghabiskan waktu yang banyak dan membutuhkan energi yang lebih. Juga
dikarenakan beliau guru senior, maka diperlukan pendampingan dengan unggah-ungguh
yang baik juga sebelumnya sudah meminta izin kepada kepala sekolah agar tidak terkesan
merasa menggurui. Semacam tidak mengajari akan tetapi mendampingi karena tidak bisa
disamakan dengan anak didik cara pendekatannya.
Strategi merintis membuat pelatihan sesama guru kalau hanya atas kesadaran pribadi
mungkin yang mengikuti hanya satu dua orang. Maka dibutuhkan kebijakan, kalau
komunitas guru ini yang awalnya kesadaran pribadi kemudian diwadahi dengan sebuah
kebijakan atasan menjadikannya maksimal.

PI-2
AKHIR PENDAMPINGAN
Hal menarik dalam kegiatan pendampingan individu ke-2 kali ini ialah kegiatan diskusi Visi
dan prakarsa perubahan sekolah bisa terlaksana dengan diskusi yang cukup aktif oleh
teman-teman guru SDN Gentong. Terutama ketika memberikan gagasan-gagasan dalam
perumusan visi dan prakarsa perubahan sekolah. Kegiatan tersebut cukup melatih CGP Nurul
Badriyyah dalam meningkatkan kemampuan memimpin diskusi, menggali ide para guru, dan
merangkumnya dengan baik.

H. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan pada pelaksanaan pendampingan individu ini adalah,


a. Permasalahan yang muncul
1. Perintisan praktisi komunitas sekolah dalam membuat perkumpulan pelatihan guru
di sekolah sendiri kurang maksimal, dikarenakan tidak adanya kebijakan yang
mengikat.
2. Terdapat teman guru senior yang kurang menguasai IT, sehingga ada sedikit perasaan
kurang berani dalam mendampingi menjadi tutor sejawat.
b. Rekomendasi dan saran dari Pengajar Praktik
Deskripsikan rekomendasi dan saran perbaikan dari pengajar praktik terkait permasalah
yang muncul pada pelaksanaan pendampingan individua tau lokakarya yang saudara
fasilitasi.

9
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

I. PENUTUP

Laporan pelaksanaan pendampingan individu 2 ini diharapkan menjadi bahan informasi


untuk evaluasi dan control pelaksanaan pendampingan individu maupun lokakarya Program
Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Informasi yang didapatkan merupakan bahan tindak
lanjut bagi pemangku kebijakan, penyelenggara serta pihak-pihak lain untuk tercapainya
tujuan dari program.

J. LAMPIRAN

1. Produk pendampingan individu 2;


2. Scan daftar hadir pendampingan individu 2;
3. Foto kegiatan pendampingan individu 2;
4. Scan dokumen pendukung lain (Surat Keterangan tidak hadir, dll)

10

Anda mungkin juga menyukai