Kelompok 7 - Manajemen Kompensasi Dan Motivasi Kerja
Kelompok 7 - Manajemen Kompensasi Dan Motivasi Kerja
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu: Arik Prasetya, S.Sos., M.Si., Ph.D.
Disusun oleh:
Andre Irawan Umboh 205030400111023
Nanik Winarsih 205030401111017
Annisa Taraninsi 205030407111011
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta hidayah-
Nya yang telah dilimpahkan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Kompensasi dan Motivasi Kerja” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
makalah ini baik kontribusi dalam hal pikiran maupun materi. Kami sebagai penulis juga
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca pada umumnya
dan kami pada khususnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arik Prasetya, S.Sos., M.Si., Ph.D yang
telah meberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa terdapat kekurangan
baik secara penyusunan, bahasa maupun lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya untuk kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Kami berharap semoga makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan pengetahuan terhadap
pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 6
2.1 Konsep dan Peran Kompensasi bagi Karyawan dan Organisasi .................................. 6
2.2 Kebijakan Kompensasi ................................................................................................. 8
2.3 Tujuan dan Macam Kompensasi ................................................................................... 9
2.4 Prinsip dan Azas Kompensasi ..................................................................................... 11
2.5 Konsep Motivasi dan Hubungan Motivasi dengan Kinerja ........................................ 12
2.6 Teori-teori Motivasi dan Sumber Motivasi................................................................. 13
2.7 Teknik Memotivasi Kerja Pegawai ............................................................................. 15
BAB III ................................................................................................................................ 16
PENUTUP ........................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 16
3.2 Saran ........................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
melakukan sesuatu atau untuk memenuhi kebutuhannya. Atau bisa dikatakan proses yang
menunjukkan atau menjabarkan mengenai intensitas, arah, serta ketekunan seseorang
untuk mencapai tujuannya. Motivasi kerja akan mendorong peningkatan kualitas kinerja
karyawan dalam perusahaan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan peran kompensasi bagi karyawan dan organisasi.
2. Untuk mengetahui kebijakan kompensasi.
3. Untuk mengetahui tujuan dan macam-macam kompensasi.
4. Untuk mengetahui prinsip dan azas kompensasi.
5. Untuk mengetahui konsep motivasi dan hubungan motivasi dengan kinerja.
6. Untuk mengetahui teori-teori motivasi dan sumber motivasi.
7. Untuk mengetahui teknik memotivasi kerja pegawai.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, terdapat empat bentuk kompensasi yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawannya. Bentuk kompensasi tersebut antara lain:
6
2. Tunjangan
Dikelompokkan menjadi dua, yaitu tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
Tunjangan tetap merupakan tunjangan yang pemberiannya secara teratur, besaran
tetap dan bersamaan (waktu pemberian) dengan diberikannya upah misalnya
tunjangan jabatan, tunjangan kesehatan, dan tunjangan keluarga. Sedangkan
tunjangan tidak tetap merupakan tunjangan yang waktu pemberiannya tidak teratur,
besarannya juga tidak tetap dan dipengaruhi oleh faktor lain misalnya tunjangan
transportasi dan tunjangan makan. Tunjangan biasanya menjadi daya tarik
tersendiri bagi sebuah perusahaan.
3. Insentif
Insentif merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan,
yang berkaitan dengan prestasinya. Insentif ini biasanya berupa bonus agar
karyawan meningkatkan kinerjanya, misalnya perusahaan memberikan bonus
kepada karyawan yang berhasil meningkatkan penjualan produk perusahaan.
Insentif selain diberikan perorangan juga diberikan kepada divisi atau tim yang
berhasil mencapai target perusahaan.
4. Fasilitas
Fasilitas merupakan kompensasi yang tidak berbentuk uang melainkan wujudnya
berupa kenikmatan, kemudahan atau natura. Contohnya fasilitas mobil perusahaan,
rumah dinas, parkir khusus, voucher atau potongan harga produk/layanan yang
berasal dari perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Fasilitas ini diberikan
berdasarkan kebijakan masing-masing perusahaan, bisa diberikan pada karyawan
dengan golongan tertentu saja atau ke seluruh karyawan. Sifatnya non-finansial
sehingga tidak bisa diuangkan dan bisa dinikmati oleh karyawan dengan
keluarganya saja.
Perusahaan memerlukan karyawan untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang
mereka miliki. Untuk mewujudkannya hal pertama yang dilakukan yaitu
memperhatikan sumber daya manusia (karyawan) terlebih dahulu. Dengan
melakukan hal tersebut maka karyawan akan meningkatkan kinerjanya yang
kemudian dapat memenuhi tujuan organisasi/perusahaan. Salah satu cara
perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan memberikan
kompensasi secara tepat dan adil. Pemberian kompensasi akan berdampak pada
peningkatan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan terhadap
organisasi/perusahaan. Selain itu, jika kompensasi diberikan dengan benar maka
7
perusahaan mendapatkan hasil positif antara lain perputaran karyawan dapat
diperkecil, biaya pelatihan dan pendidikan karyawan baru dapat ditekan.
Sebaliknya jika kompensasi tidak dilakukan dengan benar maka akan merugikan
perusahaan seperti keluarnya karyawan dari perusahaan dan meningkatkan biaya
untuk perekrutan karyawan baru bahkan pelatihan nya.
8
Sistem kompensasi untuk setiap karyawan atau tenaga kerja harus dilakukan secara
adil. Mereka harus dibayar sepadan atau sebanding dengan kontribusi, hasil kerja
dan tanggung jawabnya.
c. Balanced (keseimbangan)
Perbandingan antar unsur kompensasi seperti gaji pokok, insentif, bonus dan
lainnya harus proporsional. Gaji harus mengacu pada peraturan pemerintah tempat
perusahaan berada. Sedangkan besaran bonus atau yang lain dapat ditetapkan
sebanding dengan gajinya.
d. Cost effective (biaya efektif)
Besaran kompensasi tidak diperkenankan terlalu tinggi, sehingga melebihi
kemampuan keuangan perusahaan untuk membayar kompensasi. Demikian
sebaliknya, perusahaan tidak diperkenankan membayar kompensasi terlalu rendah.
e. Secure (aman)
Kompensasi membuat karyawan merasa aman untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sekecil-kecilnya kompensasi harus mampu memenuhi kebutuhan pokok
tenaga kerja/karyawan serta keluarganya. Perusahaan perlu memperhatikan
peraturan pemerintah mengenai upah minimal dalam penentuan besaran
kompensasi.
f. Incentive providing (menyediakan insentif)
Sistem kompensasi perlu komponen insentif sebagai alat untuk mendorong
motivasi karyawan dan meningkatkan kinerja atau produktivitas mereka.
Komponen tersebut dibayarkan sesuai dengan capaian karyawan dalam pekerjaan.
g. Acceptable to the employee (dapat diterima karyawan)
Karyawan harus memahami mengapa perusahaan menetapkan kebijakan
kompensasi yan demikian. Mereka juga perlu merasa bahwa sistem tersebut masuk
akal bagi dirinya maupun bagi perusahaannya. Jika hal-hal diatas mulai dari poin
satu hingga ke-enam dipenuhi, maka karyawan pasti akan menerima kebijakan
kompensasi tersebut.
9
b. Mendapatkan karyawan berkualitas
Kompensasi dapat digunakan untuk menarik perhatian para karyawan berkualitas
untuk mendapatkan hal tersebut.
c. Efisiensi biaya
Pada umumnya, perusahaan tidak mau memberikan gaji yang cukup besar di awal
karyawan bekerja dikarenakan belum dapat terlihatnya kualitas kerja dari
karyawan tersebut. Sehingga ketika hal ini diubah menjadi bentuk kompensasi,
perusahaan dapat mengatur bayaran yang sesuai dengan kualitas atau hasil
pekerjaan karyawan.
d. Membentuk rasa adil
Kompensasi dikeluarkan perusahaan untuk memberikan keadilan terhadap
karyawan yang memiliki kualitas atau hasil yang baik, sehingga karyawan yang
berkualitas tidak akan mengeluarkan pendapat bahwa kerja keras yang
dikeluarkan sama dengan karyawan lain yang tidak melakukan kerja keras.
e. Pemenuhan Administrasi legalitas
Pemerintah telah mengatur legalitas perusahaan salah satunya dalam memberikan
kompensasi terhadap karyawannya. Hal tersebut digunakan karyawan untuk
memenuhi legalitas dari pemerintah. Kompensasi termuat pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
f. Memicu perubahan sikap positif
Dari adanya kompensasi yang diberikan, perusahaan percaya bahwa hal tersebut
dapat membentuk lingkungan kerja yang suportif dan kompetitif namun secara
sehat. Dengan kata lain, kompensasi memotivasi karyawan untuk memiliki sikap
positif untuk mendapatkan kompensasi.
2.3.2 Macam-macam Kompensasi
a. Kompensasi finansial langsung
Merupakan kompensasi yang berwujud uang dan paling sering diberikan kepada
karyawan dikarenakan kompensasi ini lebih mudah dicatat dalam administrasi
keuangan perusahaan karena diberikan secara langsung dengan jumlah yang jelas
dan tertulis.
Contoh: Bonus, Komisi, Insentif, Pembagian laba perusahaan, dan lain-lain.
10
Merupakan kompensasi yang berwujud uang namun tidak cash, melainkan
melalui pihak ketiga.
Contoh: Asuransi atau hadiah yang melibatkan pihak ketiga.
11
2.4.2 Azas Kompensasi
a. Motivasi finansial
Dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan kepada karyawan.
b. Motivasi Non-finansial
Dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial namun hal-hal
seperti pujian, penghargaa dan lain-lain (Gitosudarmo dan Mulyono , 1999).
Ketika Motivasi tersebut telah disampaikan, maka karyawan akan berusaha dengan
segala daya dan upaya untuk mendapatkan imbalan-imbalan yang telah disebutkan
12
tadi. Secara tidak langsung Motivasi telah mengambil peran tertentu agar karyawan
dapat menghasilkan kinerja yang terbaik.
13
d. Teori Motivasi Vroom (1964)
Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom (1964) dalam
bukunya yang berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori
Motivasi yang beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan
sesuatu karena menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori tersebut
kemudian dikenal dengan sebutan Teori Harapan atau Expectancy Theory.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu harapan, instrumentalis, dan valensi.
• Harapan (Expectancy), yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan
menghasilkan kinerja tertentu. Effort (Usaha) → Performance (Kinerja).
• Instrumentally, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan
mendapatkan hasil tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil)
• Valensi (Valence), yaitu mengarah pada nilai positif dan negatif yang dirujuk
oleh orang-orang terhadap sebuah hasil.
14
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas
dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan
dengan dirinya. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu. Contohnya gaji, kondisi kerja, kebijakan perusahan, dan lain-lain.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kompensasi adalah imbalan jasa kepada karyawan karena karyawan tersebut telah
memberi bantuan atau sumbangan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan oleh organisasi dalam pemberian kompensasi. Pertama,
kompensasi yang diberikan harus dapat dirasa adil oleh pegawai. Kedua, besarnya
kompensasi tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan oleh pegawai. Apabila dua
hal ini dapat dipenuhi, maka pegawai akan merasa puas. Kepuasan akan memicu
pegawai untuk terus meningkatkan kinerjanya, sehingga tujuan organisasi maupun
kebutuhan pegawai akan tercapai secara bersama.
Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong untuk
melakukan suatu kegiatan, guna mencapai keinginan atau tujuan. Motivasi sangat
penting dalam menjalani kehidupan karena dengan adanya motivasi kita akan terus
berjuang untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang ingin kita capai. Secara garis
besar, faktor-faktor yang mempengaruhi adanya motivasi dibagi menjadi dua yaitu
karakteristik individual dan faktor-fakor pekerjaan. Secara garis besar, pula teori-
teori yang terdapat dalam motivasi terbagi menjadi dua yaitu teori-teori awal tentang
motivasi dan teori-teori komtemporer tentang motivasi. Motivasi memiliki hubungan
yang erat dengan organisasi. Hal ini dikarenakan apabila anggota organisasi memiliki
motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan
maka organisasi tersebut akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
3.2 Saran
Dalam meningkatkan kualitas perusahaan tentu saja aspek-aspek di dalam perusahaan
harus ditingkatkan terlebih dahulu. Aspek utama yang mendukung maju
berkembangnya perusahaan adalah karyawan. Kinerja karyawan sangat diperhatikan
karena tentunya ini akan menentukan maju atau tidaknya suatu perusahaan. Oleh
karena itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kinerja karyawan. Beberapa hal tersebut antara lain pemimpin harus
memberikan dorongan dan motivasi yang kuat sehingga motivasi karyawan dapat
meningkat, adanya pemberian sistem kompensasi yang memadai, pemimpin harus
memperhatikan motivasi masing-masing karyawannya, dan pemimpin perlu
meningkatkan kepuasan kerja karyawan agar kinerja karyawan tersebut ikut
meningkat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. (2003). Human Resource Management Tenth Edition. Jakarta: PT Indeks
Ivancevich, John. (2007). Perilaku & Manajemen Organisasi. Jakarta:Erlangga
Samsudin, S. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia
Cahyaningtyas, M. (2019). Bentuk-Bentuk Kompensasi Karyawan di Perusahaan. Diakses
pada 9 Oktober 2021, dari https://www.gadjian.com/blog/2019/03/21/bentuk-bentuk-
kompensasi-karyawan-di-perusahaan/
Bina Potensi Indonesia. (2014). Kebijakan Kompensasi. Diakses pada 9 Oktober 2021, dari
https://www.binapotensiaindonesia.com/post/detail/20
Tarigan, Lennaria L. (2014). Peranan Kompensasi Dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi, 3(1), 49-54.
Makalah Manajemen Kompensasi dan Motivasi Kerja. (n.d.). CourseHero.com. Diakses
pada 9 Oktober 2021, dari https://www.coursehero.com/file/36318230/Makalah-
Manajemen-Kompensasi-dan-Motivasi-Kerjapdf/
Accurate.id.2020. Kompensasi Perusahaan: Pengertian, Bentuk, Jenis, dan Tujuannya.
Diakses pada tanggal 06 Oktober 2021, dari https://accurate.id/marketing-
manajemen/pengertian-kompensasi-
perusahaan/#1_Mempertahankan_Karyawan_Berprestasi
Inspirasi081.blogspot.com.2020. Tujuan Kompensasi Menurut Para Ahli. Diakses pada
tanggal 06 Oktober 2021, dari https://inspirasi081.blogspot.com/2020/05/tujuan-
kompensasi-menurut-para-ahli.html
Darmawan dkk (2016). Manajemen Kompensasi Dan Motivasi Kerja.
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/Kel-7-MANAJEMEN-KOMPENSASI-
DAN-MOTIVASI-KERJA.pdf
Hutapea.M (2009). Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Para
Pegawai Di Departemen Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Pemko Tebing Tinggi.
https://text-id.123dok.com/document/wq2ng40pq-tujuan-sistem-kompensasi-prinsip-
prinsip-pemberian-kompensasi.html
17