Anda di halaman 1dari 4

KARYA ILMIAH

1. PENDAHULUAN

Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu
dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Karya ilmiah mengandung tiga bagian, yaitu (1)
pendahuluan, (2) pembahasan, dan (3) penutup. Karya ilmiah mempunyai sejumlah karakteristik
seperti mengacu kepada teori, logis, objektif, seksama, dan sebagainya. Istilah “ilmiah” yang
mengikuti kata “karya” menunjukkan bahwa karya ilmiah merupakan sebuah karya sastra yang
disusun secara ilmiah, mengikuti standar keilmuan tertentu, dan harus disusun dengan format
yang sangat baku.

Karya ilmiah harus disusun dengan mengikuti langkah-langkah metode ilmiah, yaitu
(1) menemukan masalah; (2) merumuskan hipotesis; (3)mengumpulkan data; (4) mengambil
simpulan; dan (5) menguji simpulan kembali (Martono, 2012). Metode ilmiah tersebut
merupakan roh sebuah proses penulisan karya ilmiah. Penulisan semua bentuk karya ilmiah pasti
akan melewati proses-proses tersebut. Selanjutnya, penulisan ilmiah memiliki sejumlah tahapan
yang harus dilalui untuk menghasilkan sebuah karya yang sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Tahapan penulisan ilmiah meliputi (1) tahap persiapan, (2) tahap penulisan, dan (3)
tahap penyuntingan. Pada tahap persiapan ini, penulis wajib menyusun sebuah proposal ilmiah,
yang nantinya akan dikembangkan menjadi karya ilmiah. Berikut ini adalah pembahasan
mengenai penulisan proposal ilmiah.

II. Proposal Ilmiah (Penelitian)

Proposal penelitian merupakan sebuah usulan yg dibuat dalam rangka mengadakan


penelitian yg dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian. Tujuan Proposal
adalah untuk memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana kegiatan penelitian yang
akan dilakukan, melalui proposal peneliti akan memahami segala kebutuhn yang direncanakan.
Dalam menyusun proposal penelitian, hendaknya mengikuti aturan penulisan proposal yang ada
di institusi.

Adapun sistematika proposal penelitian, yaitu terdiri atas


A. Halaman Judul

Secara umum informasi yang diberikan pada halaman judul akan sama dengan
halaman sampul, tetapi pada halaman judul dicantumkan informasi tambahan, yaitu untuk tujuan
dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat.

B. Lembar Persetujuan Pembimbing

Lembar persetujuan pembimbing memuat tentang tanggal, bulan, dan tahun


dilaksanakannya penelitian/ujian.

C. Latar Belakang Masalah Penelitian

Latar belakang masalah mengemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan,


baik kesenjangan teoritik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dijawab dalam sebuah
penelitian. Oleh karena itu, hendaknya disusun secara singkat. Rumusan masalah yang baik akan
menampakkan variable-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable tersebut,
dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris atau
dengan kata lain memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi
dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya
terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan
kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian dinyatakan dalam bentuk pernyataan.

F. Manfaat Hasil Penelitian


Manfaat penelitian memuat konstribusi yang diharapkan dari hasil penelitian itu
sendiri. Perumusan manfaat penelitian akan memperkuat dan meningkatkan kelayakan sebuah
pokok persoalan atau masalah untuk dikaji berdasarkan langkah-langkah akademis.

G. Kajian Teori

Penelitian sebagai kegiatan ilmiah di dalamnya memerlukan dugaan atau jawaban


sementara sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Dengan cara demikian akan
diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib
mengkaji teori-teori atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah yang akan
diteliti. Dalam mengkaji suatu teori, tidak hanya teori yang relevan saja, teori yang bertentangan
juga diperlukan sebagai kerangka berpikir peneliti. Berkaitan dengan itu, prinsip bahan pustaka
yang dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu

1) Prinsip kemutakhiran, prinsip kemutakhiran penting karena ilmu pengetahuan terus


berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin
sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti
dapat berargumentasi berdasarkan pada teori-teori yang pada waktu itu dipandang
paling representative. Hal yang serupa juga berlaku terhadap telaah laporan-laporan
penelitian.

2) Prinsip relevansi, hal ini diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat
kaitannya dengan masalah yang diteliti.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam
rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang
telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang
meliputi antara lain: rancangan penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian/populasi dan
sampel, instrument penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

I. Jadwal Waktu Penelitian


Jadwal penelitian berkaitan dengan waktu dilakukan penelitian tersebut, mulai pada
tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penelitian

J. Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah (misalnya
makalah atau skripsi) yang berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun secara alfabetis.
Daftar pustaka memiliki sejumlah fungsi, seperti (1)) menunjukkan bahwa tulisan itu ilmiah
(bersifat ilmu pengetahuan), (2) menginformasikan bahwa karya ilmiah itu (penelitian) memiliki
referensi dan akumulasi dari karya ilmiah terdahulu; dan (3) merupakan alat control pada
landasan teoretis atau tinjauan pustaka.

Anda mungkin juga menyukai