Anda di halaman 1dari 16

GERAI EDISI 35 n FEBRUARI 2013 n TAHUN 4 n NEWSLETTER BANK INDONESIA

4
Rupiah
di Tengah
Ketidakpastian
Global

6
Menjaga
Persepsi
Dalam perekonomian global yang menjadikan
dan Ekspektasi
setiap negara saling terkait, ketangguhan
sebuah mata uang akan diuji dalam wujud
nilai tukar terhadap mata uang lain.

Nilai
8
Night at
The Museum

Mata Uang 13
Mengelola
‘Risk On-
Risk Off’

M
emasuki 2013, fluktuasi nilai tukar rupiah men- ekonomi bangsa, semua langkah akan menjadi berlipat
jadi isu kuat di sektor ekonomi. Di tengah situ- terasa berat. Termasuk soal ekspektasi yang bersifat pri­

14
asi ekonomi global yang belum pulih dari situasi badi.
lesu, Indonesia masih menikmati kue rezeki atas nama Perang mata uang yang mulai memanas maupun
emerging country yang menjadi tujuan investasi. yang tak pernah reda, harus menjadi salah satu fokus
Namun, defisit neraca pembayaran sepanjang 2012 perhatian sembari tak berhenti menata kondisi di dalam
cukup untuk menjadi alasan yang seharusnya membuat negeri. Banyak tantangan di luar sana, tapi juga tak sedikit Kampung
kita kembali menata langkah. Barangkali harus ada lom- pekerjaan rumah di dalam negeri.
patan yang lebih bijak menyikapi situasi ekonomi global. Tanpa kontribusi dari setiap anak bangsa di negeri ini, Tenun
Pengelolaan segala potensi dan sumber daya yang di- apapun kebijakan dibuat oleh otoritas yang mana pun
miliki juga menjadi tantangan tiada henti untuk menda- tak akan pernah mendatangkan manfaat terbaik yang Samarinda
patkan hasil paling optimal untuk ibu pertiwi. Tentu saja, sebenarnya tak mustahil diraih. Karena sejatinya, anak ne­
tanpa ada perubahan sudut pandang dan pemaham­an geri ini sendiri yang menentukan akan seperti apa wajah
atas segala variabel yang bisa menentukan masa depan ekonomi dan bangsa ini sesungguhnya. u
editorial kolom

Mengelola

D Aulia
Harapan
MEJA REDAKSI

S
udah bukan hal besar untuk menyatakan tu-
gas Bank Indonesia mencakup menjaga nilai
tukar rupiah. Selain inflasi, isu nilai tukar ada- DIFI A JOHANSYAH
lah salah satu topik yang cukup membuat kening Departemen Perencanaan Strategis
dan Hubungan Masyarakat
berkerut bahkan kepala berdenyut.
Tanpa ada hal-hal ‘tak normal’ menjaga fluktua-
si nilai tukar rupiah tak terlalu ekstrem sudah butuh
konsentrasi dan kewaspadaan tinggi. Berhitung
cermat atas segala situasi perekonomian global
Cadangan Devisa, Untuk Apa Sih ?
I
dan kapasitas dalam negeri. Nilai tukar mengam- stilah cadangan devisa, dalam bahasa de­visa yang digunakan baru dalam
bang yang kini menjadi rezim, memastikan fluk- Inggris disebut ‘Foreign Exchange kon­disi sumber utama de­vi­sanya sudah
tuasi sebagai peristiwa yang pasti terjadi. Reserve’. Istilah ini ke­rap digunakan hampir habis. Biasanya ditandai de­
Situasi ekonomi global pun tak bisa tidak men- sebagai ukur­an kekayaan suatu negara. ngan nilai tukar terpuruk, ibarat kondisi
jadi variabel berbobot besar dalam penentuan Fungsinya adalah sebagai pe­nyangga sudah sangat buruk seperti kepanasan
kebijakan terkait nilai tukar. Kebijakan yang diber- kestabilan nilai tukar suatu negara. di mesin mobil.
lakukan negara partner dagang maupun pemilik Tapi apa sih sebenarnya makna Kalau begitu, di mana sumber
hard currency, tak bisa dibiarkan lewat begitu saja dari cadangan devisa? Mari kita pahami utama devisa berada? Ya itu, di pasar
dari pantauan. kata ‘cadangan’ dan ‘de­visa’ yang mem- keuangan valas dalam ne­geri. Di sana­
Menjadi repot, ketika di tengah segala kom- bentuk istilah ini. lah sumber utama, yang ‘seharusnya’
pleksitas variabel yang harus dihitung cermat Kita mulai dari apa itu devisa? Ke- menjadi pemasok devisa.
itu, ternyata justru ekspektasi publik yang pada kayaankah? Alat Tukar kah? Uang kah? Bank sentral baru menggunakan
akhirnya memutuskan nilai akhir yang didapat. Kalau kita pahami dari bahasa Ing- cadangan devisa ketika sumber devisa
Kepanikan, informasi yang tak lengkap, keinginan grisnya yakni ‘Foreign Ex­change’ maka dalam negerinya, yakni devisa yang
mendapatkan keuntungan cepat lewat jalan pintas, devisa adalah ke­kayaan yang diperoleh ada di bank dalam negeri, sudah meni-
kekhawatiran berlebihan, dan cara gampang men- dari kegiatan di luar negeri, yang ben- pis dan sebagai akibatnya mengancam
dapatkan barang, mungkin menjadi hal-hal yang tuknya bisa dipertukarkan setiap saat nilai tukar. Ini adalah pengertian yang
perlu menjadi bahan koreksi bersama. (exchange). harus dipahami dengan matang agar
Alih-alih ‘tanpa sadar berperan’ menggoyang Lalu, cadangan. Maknanya ada­lah cadang­ an devisa tidak di­ salahartikan
gelombang fluktuasi rupiah, membangun pasar sesuatu yang baru diguna­ kan kalau sebagai sumber devisa.
domestik yang kokoh sembari mempertebal ke- sumber utamanya su­dah habis. Mak- Menjaga kestabilan nilai tukar tidak
tahanan ekonomi dengan meningkatkan kapasitas na ini sesuai de­ngan bahasa Inggris- hanya tugas bank sentral melalui ca-
produksi sudah saatnya dilakukan. Segala kekuat­an nya yang berarti Reserve. Mirip dengan dangan devisa. Tapi juga menjadi tugas
elemen bangsa di beragam sektor, level, dan pro- tangki reservoir di mesin mobil, yang perbankan melalui devisa yang mereka
fesi, harus bergerak bersama menjaga salah satu airnya baru keluar kalau suhu mobil su- miliki.
instrumen simbol martabat bangsa, yang biasa kita dah sa­ngat panas. Untuk itu, adanya pasar valas
sebut sebagai rupiah. Dari pengertian di atas, maka ca- dalam negeri sangat diperlukan. Kesta-
Bermula dari pemahaman, barangkali adalah dangan devisa bukanlah sumber uta- bilan nilai tukar tidak hanya melulu soal
kata kuncinya. Dimulai dari apa itu nilai tukar, dan ma devisa! Apalagi dalam re­zim nilai intervensi bank sentral, namun juga
mengapa peran setiap anak bangsa akan sangat tukar mengambang bebas. berperan atau tidak supply dan demand
berharga untuk turut menjaganya. Semoga. u Cadangan devisa adalah sumber di pasar valas. u

redaksi
Redaksi Pelaksana Alamat Redaksi Redaksi
RIZANA NOOR Humas Bank Indonesia menerima
Penanggung Jawab TUTUT DEWANTO Jl MH Thamrin 2 - Jakarta kiriman naskah
DODY BUDI WALUYO DEDY IRIANTO Telp : 021 - 3817317, 3817187 dan mengedit
WAHYU INDRA SUKMA email : humasbi@bi.go.id naskah sebelum
Pemimpin Redaksi DIYAH WOELANDARI website : www.bi.go.id dipublikasikan.
DIFI A JOHANSYAH RISANTHY ULI N

2 EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


Dok BI
Menakar Nilai
Kalau uang kita tak cukup berharga di pergaulan internasional, ya apapun
yang dida­tangkan dari luar garis batas negara kita akan menjadi mahal.

FOKUS
elum lekang dari ingatan, saat tahun yang diproduksi di setiap negara.
lalu kita dihadapkan pada mahalnya Itulah kenapa, katakanlah tidak ada per-
harga tempe. Ya, tempe. Bahan bedaan cara tanam kedelai di Indonesia dan
makanan yang dianggap sebagai Vietnam, tapi harga kedelai yang didatangkan
makanan wong cilik itu, terasa be- dari negara itu bisa jadi terasa lebih mahal
gitu ma­hal bahkan bagi mereka yang bukan atau sebaliknya lebih murah ketika dirupiah-
kalangan bawah. Selamat tinggal men­doan kan. Bahkan bila ongkos kirim tak perlu dihi-
tipis seharga Rp 500 per potong. Tidak ada. tung terlebih dahulu.
Tak sedikit pun terbayang di benak Yu Mi- Gambaran lain, bisa jadi satu truk kede-
nah, pedagang tempe di tengah pasar becek, lai di Indonesia akan mendapatkan satu ekor
bahwa tempe yang dikenalnya sejak lahir dan kambing. Demikian juga seekor kambing di
kemudian menjadi sumber penghidupannya Vietnam bisa dibeli dengan satu truk kedelai.
bisa menjadi demikian mahal. Sulit dia ba­ Tapi, apakah nilai nominal satu truk kedelai
yang­kan, bagaimana bisa sampai perajin tahu di Indonesia, ketika dibawa ke Vietnam bisa Berhitung Risiko
tempe memboikot produksi karena mahalnya mendapatkan satu ekor kambing? Nilai tu- Dalam hal ini, Bank Indonesia mengha-
harga kedelai. kar dan keperkasaan nilai satu mata uang dapi apa yang dikenal de­ngan trilema, tiga hal
Bagi bakul tempe, pedagang mendoan, akan diukur dari contoh transaksi sederhana saling bertentangan yang harus dijaga se-
dan tukang becak yang menganggap lauk semacam ini. lalu seimbang agar tak saling merusak. Yaitu,
tem­pe adalah menu lezat, kedelai dan tem- Adalah menjadi tugas Bank Indonesia un- menjaga volatilitas arus mo­dal keluar masuk,
pe adalah pro­duk lokal banget. Susah untuk tuk mendapatkan gambaran terukur tentang menjaga nilai tukar agar tak terlalu menguat
menjelaskan pada mereka, bahwa sekarang nilai tukar rupiah. Tujuan akhir di dalam negeri atau melemah, dan menjaga ekspansi likuidi-
kedelai harus diimpor. adalah menekan inflasi alias penurunan daya tas domestik.
Lebih sulit lagi dipikirkan apa urusan ke- beli rupiah seminimal mungkin. Pun ketika Berhitung risiko, menjadi kata kunci
delai, tempe, impor, dan harga mahal yang disandingkan dan berkompetisi dengan mata pengaman penentuan nilai tukar. Memas-
harus mereka tanggung. Apa ya sekarang uang lain, nilai tukar rupiah harus dijaga un- tikan semua elemen fundamental ekonomi
bule ikut-ikutan bikin tempe, ramai-ramai tuk tetap perkasa. memang sepa­dan dengan risikonya. Hal-hal
menginjak-injak kedelai sebelum direbus dan Banyak faktor turut terlibat untuk mene­ seperti ketercukupan uang untuk membayar
dibuat tahu? Apa karena pabrik tahu sekarang mukan satu deretan angka yang dianggap utang, daya beli yang tak terjun bebas, dan
ada di Amerika, dengan pekerjaan sama tapi pas sebagai nilai tukar sebuah mata uang. pasokan valuta yang likuid. Menjadi repot,
bayaran bule? Barangkali cuma sejauh itu ima­ Pilihan kebijakan juga tak cuma satu. Masing- ketika semua rasionalitas dalam wujud rumus
jinasi terliar yang muncul. masing tentu saja punya keuntung­an, sekali- dan data angka berantakan cuma gara-gara
Tak ada gambaran bahwa proses im- gus konsekuensi. Tak selamanya pula masalah persepsi dan harapan publik.
por kedelai bahan tempe tak beda dengan nilai tukar mata uang sekadar menjadi ‘kese­ Satu rumor, satu salah tafsir, satu kekha-
mendatang­kan mobil Mercedes Benz terbaru. pakatan’ untuk bisa saling bertukar barang watiran berlebihan, dapat menjadi laksana
Selain urusan administrasi dan tarif bea ma­ dan jasa lintas garis batas negara. bom nuklir bagi sebuah perekonomian ne-
suk, kekuatan uang yang dibutuhkan untuk Dalam perekonomian global, komplek- gara. Me­ngelola ekspektasi publik, ternyata
mendatangkan kedelai dan mobil mewah itu sitas faktor-faktor yang menentukan angka tak kalah penting dibandingkan menghitung
sama. Butuh valuta asing. Kalau uang kita tak nilai tukar semakin tinggi. Pilihan kebijakan simpanan emas negara, cadangan devisa
cukup berharga di pergaulan internasional, ekonomi di satu negara, mau tak mau akan berupa duit-duit negara lain, dan berapa ba­
ya apapun yang didatangkan dari luar garis berdampak pada negara-negara lain yang ber- nyak bendera asing berkibar di sini karena ak-
batas negara kita akan menjadi mahal. Di transaksi dengannya. Bahkan, negara-negara tivitas para ekspatriat.
sinilah, konsep nilai tukar mata uang berikut emerging economy seperti Indonesia yang ke- Tak bijak bila hanya menyandarkan se-
‘seni’ menjaganya tetap berharga, menjadi banjiran aliran modal ‘pelarian’ dari Eropa dan buah istana pada satu tiang penyangga. Sama
tantangan. Amerika yang kini sedang lesu ekonominya, tak bijaknya bila urusan nilai tukar rupiah,
tak bisa dijamin happy. mata uang Indonesia, hanya mengandalkan
Nilai Tukar Alat Bayar Salah menghitung indikator dan variabel Bank Indonesia. Pemerintah bersama Bank
Pada dasarnya, uang adalah alat tukar penentu nilai tukar, ekonomi suatu negara Indonesia harus berjabat erat untuk men-
untuk barang dan jasa, alat bayar. Ketika su- bisa guncang alih-alih menikmati berkah. jalankan kebijakan yang bisa menghasilkan
dah bicara beda negara, nilai tukar mata uang Ketika nilai tukar mata uangnya terlalu kuat, keuntungan maksimal dari arus modal sambil
di antara kedua negara akan punya peran daya saing ekspor bisa menjadi korbannya. tetap mampu mengelola risiko yang timbul.
pen­ting dalam ‘pertukaran’ barang dan jasa. Sebaliknya, ketika nilai tukar mata uang ter- Bersama-sama menjaga salah satu martabat
‘Harga’ dari mata uang masing-masing negara lalu melemah, inflasi dari barang impor bisa sebuah bangsa dan negara, dalam dua huruf
akan membandingkan nilai barang dan jasa melanda. simbol sederhana: Rp. u

EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


3
Rupiah
di Tengah Ketidakpastian Global
FOKUS

sisi Rp9.400 pada akhir 2007. Pada saat yang


sama, indeks saham Bursa Efek Indonesia
mencapai titik terendah 1.140 poin dari po-
Soal pertama sisi 2.795 poin di Desember 2007. Imbal hasil
obligasi Pemerintah RI pun melonjak 20 per­
yang mendesak sen pada Oktober 2008 dari posisi Desember
membutuhkan 2007, menandakan penurunan harganya.
jawaban adalah
memperdalam Devisa Bebas
Seiring berlakunya kebijakan nilai tukar
pasar valuta mengambang pada 1997 (lihat grafis), nilai
asing di dalam tukar rupiah akan mengikuti kondisi ekono-
mi global. Apalagi Indonesia juga menjalin
negeri. kerja sama dagang dengan negara lain, yang
juga terpengaruh perekonomian global. Ke-
bijakan devisa bebas membuat aliran devisa
mudah keluar masuk.
Pada 2009 arah angin berpihak kembali
ke Indonesia dengan masuknya modal asing
dalam jumlah besar yang masuk ke investasi
portofolio atau sering disebut hot money
yang biasanya bersifat jangka pendek. Saat
itu, investasi portofolio mencapai 10,3 miliar
nce.co.uk
dolar AS atau nyaris dua kali lipat investasi
2007 yang tercatat 5,5 miliar dolar AS. Kondi-
si kontras terjadi pada penanaman modal

S
a­sing langsung (foreign direct investment)
tephen S Roach sebagai ekonom bergerak di bawah Rp9.000 per dolar AS. yang justru lesu.
Mor­gan Stanley pada akhir 2008 Namun, 2012 ditutup dengan gambaran ‘Uang panas’ itu tak hanya masuk ke ins­
meng­gambarkan krisis ekonomi yang berbeda. Neraca perdagangan Indone- trumen saham, namun juga fixed income se­
global dalam bentuk wok shape, sia defisit 1,63 miliar dolar AS. Sementara, ne- perti surat utang negara (SUN) dan Sertifikat
seperti wajan. Artinya, kurva per- raca pembayaran surplus tipis 200 juta dolar Bank Indonesia (SBI). Porsi kepemilikan asing
tumbuhan ekonomi global bakal turun AS, atau terpangkas 90 persen dari 2011. Me­ pada SUN naik dari 8,3 miliar dolar AS (16,6
perlahan-lahan sampai akhirnya mencapai nurunnya harga komoditas yang menjadi an- persen dari total nilai SUN) pada akhir 2007
dasar, sebelum kemudian pulih dengan laju dalan ekspor Indonesia, akibat masih lesunya menjadi 21,6 miliar dolar AS (29,3 persen to-
perlahan pula. Masalah yang selalu menjadi pasar komoditas, dituding sebagai penyebab. tal SUN) pada Desember 2010. Pada periode
perdebatan, apakah ekonomi dunia sudah Ekonomi dunia memang masih penuh yang sama, SBI yang berada di tangan inves-
mencapai dasar wajan itu? ketidakpastian. Mata uang sebagai tolok tor asing juga terus bertambah dari 2,9 miliar
Tampaknya sih belum. Itulah kenapa ka- ukur kondisi ekonomi makro pun ikut terke­ dolar AS (11,41 persen nilai total SBI) menjadi
limat ketidakpastian ekonomi global kerap na dampaknya, digoyang fluktuasi. Sepan- 6,1 miliar dolar AS (27,4 persen dari total SBI).
kali muncul dari mulut para ekonom. Karena, jang 2012 nilai dolar AS sudah diperdagang- Pada masa normal, pergerakan kurs dolar
tak ada yang bisa menjawab dengan pasti kan di atas Rp9.000. AS terhadap rupiah lebih banyak dikenda-
perta­nyaan utama kapan resesi dunia ber­ Situasi ini mengingatkan kita pada awal likan oleh pasar atau mekanisme permintaan
akhir yang bisa memengaruhi ekonomi ber- krisis ekonomi global 2008 lalu ketika terjadi dan penawaran. Bila pasokan dolar AS di
bagai ne­ga­ra pasar berkembang, termasuk arus modal keluar dari negara-negara emer­ dalam negeri tercukupi, dipastikan nilai tukar
Indonesia. ging market termasuk Indonesia. Mengingat rupiah terhadap dolar AS bakal stabil. Per-
Bagi Indonesia, akhir 2011 dipenuhi de­ ukuran pasar finansial Indonesia relatif ke- mintaan akan dolar AS di dalam negeri bia­
ngan optimisme terhadap perekonomian. cil, pembalikan arus modal keluar telah men- sanya untuk memenuhi kebutuhan pemba-
Ne­ra­ca perdagangan surplus 26,3 miliar do­ dorong merosotnya nilai tukar rupiah yang yaran utang luar negeri ataupun kebutuhan
lar AS dan neraca pembayaran surplus 11,85 kemudian pergerakannya pun sangat liar, pembayaran oleh importir. Di sini, persepsi
miliar dolar AS. Ekonomi Indonesia disebut volatilitas nilai tukar tinggi. pasar ikut menentukan. Ketika ekspor tum-
masih berkembang pesat di tengah kelesuan Pada November 2008 rupiah sempat an- buh, aura positif memengaruhi pasar sehing­
ekonomi global. Saat itu, nilai tukar rupiah jlok ke Rp12.000 per dolar AS dibanding po- ga nilai tukar rupiah ikut menguat. Ketika

4 EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


Pada saat banjir arus modal masuk ini,

NILAI TUKAR DARI MASA KE MASA BI juga melakukan operasi pasar uang untuk
menjaga fluktuasi rupiah bergerak tak berle-
bihan, atau terlalu menguat. Hasil intervensi
Indonesia pernah menjalankan berbagai rezim nilai tukar rupiah. Perubahan sistem juga ter- di pasar uang ini menghasilkan penambahan
dampak perkembangan situasi ekonomi regional atau global, selain situasi di dalam negeri. cadangan devisa yang mencapai rekor 124,6
miliar dolar AS pada Agustus 2011.
1950-an 1960-an Era 1970-an Namun, ketika rupiah kembali tertekan
Indonesia menerapkan kebijakan Melemahnya ekspor komodi­ Diawali dengan per­ se­panjang 2012, operasi pasar harus dibayar
nilai tukar tetap. Kebijakan ini tak tas menyebabkan cadangan ubahan dari nilai tu- dengan turunnya cadangan devisa BI menjadi
berjalan efektif karena Indonesia devisa semakin anjlok, nilai kar berlapis ke nilai
tak bisa punya cadangan devisa tu­
kar tetap semakin tidak tu­kar tunggal, kali ini
110 miliar dolar AS. Intervensi juga dilakukan

FOKUS
ber­limpah. Pembatasan pembeli­ efektif. Berlakulah nilai tukar diganti dengan sis­ di pasar obligasi dengan cara membeli SUN
an devisa hanya oleh importir berlapis (multiple exchange tem keranjang mata agar harganya tidak turun, demi menjaga
me­ nyebabkan munculnya pasar rate system) untuk para im- uang (currency board
kredibilitas Indonesia di mata investor asing.
valuta asing ilegal. Nilai tukar tetap portir yang besarnya sampai / basket) ne­gara mitra
rupiah diubah dari semula 1 dolar 4.000 persen dari nilai tukar da­gang, bertujuan
AS seharga Rp11,4 menjadi Rp45. tetap Rp45 per dolar AS. menggenjot ekspor. Devisa Ekspor
Untuk devisa ekspor, sejak tahun lalu
Bank Indonesia (BI) melalui PBI nomor 13/20/
1983 1970-1980-an PBI/2011 menerapkan kebijakan devisa hasil
Diperkenalkan nilai tukar mengambang terkendali (ma­ Dilakukan tiga ka­
ekspor (DHE) wajib ditaruh di perbankan da­
naged float) pada tahun 1980-an dengan pergerakan nilai li devaluasi ru­piah
tukar dalam rentang sempit sebagai batas dilakukan- terhadap dolar AS. lam negeri, meski masih tanpa kewajiban un-
nya intervensi Bank Indonesia bila rupiah terlalu melemah tuk mengonversinya ke rupiah. Pengaturan
atau menguat. lalu lintas devisa hasil ekspor lazim diterap-
kan oleh sebagian besar negara, khususnya
emerging countries. Beberapa negara ASEAN
1996-1997 1997 seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina, su-
Menjelang krisis ekonomi Setelah terdampak kri- Lolos dari krisis eko­nomi
global, Bank Indonesia mem- sis ekonomi Asia dan Asia, secara per­la­han na- dah menerapkan kebijakan hasil ekspor wa­
perlebar rentang intervensi ber­ubahnya rezim nilai mun pas­ti In­donesia te­ru­s jib masuk bank domestik. Bahkan, India me-
nilai tukar rupiah sebanyak tukar di Thailand, rupiah me­ngumpulkan cadang­
an devisa. Pertambahan
nambahkan kewajiban konversi valuta asing
tiga kali, ketika pasar mem- anjlok. Indonesia mene­
persepsi buruk perekono- rapkan sistem nilai tukar ca­­dangan devisa ini ber­­ ekspor ke mata uang rupee.
mian Indonesia. mengambang penuh. asal dari surplus current Bisa dibilang, kebijakan DHE ini adalah sa­
account dan dam­ pak in-
lah satu langkah untuk menenangkan pa­sar,
tervensi BI ketika nilai tu-
kar rupiah terlalu kuat. Ni­ bahwa kebutuhan valuta asing tetap terjamin
lai tukar rupiah ter­kendali sehingga kestabilan nilai tukar rupiah bisa
dalam ba­ tas-batas wajar, terjaga. Bertambahnya pasokan valuta asing
de­ ngan rezim nilai tukar
mengambang bebas. u dari devisa ekspor tentu juga akan membuat
ekspor melemah, pasar akan menganggap BI tak perlu memboroskan cadang­an devisa
devisa Indonesia akan berkurang sehingga untuk operasi pasar dengan melepas dolar
nilai tukar rupiah pun ikut melemah. isu pembalikan arus hot money yang keluar. AS guna memenuhi permintaan pasar.
Suplai dolar AS bisa dipasok dari pinjam­ Menghadapi berbagai situasi yang bisa Ada banyak tantangan lain yang juga
an luar negeri pemerintah, investasi asing, memengaruhi nilai tukar rupiah ini, Bank In- me­nunggu jawaban dari para pelaku pasar
dan ekspor. Bila ekspor menguat, seharusnya donesia sebagai lapis pertama pertahanan domestik. Bersama dengan Pemerintah dan
banyak valuta asing masuk ke dalam negeri ekonomi makro dan sektor finansial harus Bank Indonesia, soal pertama yang mende-
dalam denominasi dolar AS berbentuk hard menerapkan kebijakan yang kondusif bagi sak membutuhkan jawaban adalah memper-
currency yang masuk dibawa para eksportir. arus modal dalam koridor pengendalian in- dalam pasar valuta asing di dalam negeri, un-
Bank sentral juga bisa melakukan operasi flasi sekaligus bisa mendukung pertumbuh­ tuk meredam kekhawatiran dari ekspektasi
pasar memasok dolar AS yang diambil dari an ekonomi. Dengan turunnya ekspektasi pasar terkait likuiditas, sekaligus menekan
cadangan devisa. inflasi, BI semakin leluasa untuk mengenda- upaya spekulasi. Persoalan nilai tukar tak se-
Namun, devisa yang masuk selama ini likan arus modal masuk ini lewat penurunan mata tugas yang menuntut tanggung jawab
ter­
batas hanya berasal dari pinjaman luar BI rate secara gradual dari 9,5 persen pada BI sebagai otoritas moneter, namun membu-
negeri pemerintah, ekspor yang dilakukan November 2009 menjadi 5,75 persen saat ini. tuhkan upaya bersama, untuk menjaga nilai
perusahaan BUMN, serta hot money. Sedang­ Langkah ini bisa mengurangi ‘nafsu’ investor tukar rupiah tetap perkasa, sembari punya
kan, devisa hasil ekspor lebih banyak parkir asing menanamkan duitnya pada instrumen nilai dalam pasar global.
di perbankan luar negeri. Pada 2011, ada SBI dan pasar uang. Ujungnya, ketika nilai tukar terjaga, valu­
potensi devisa dari ekspor sebesar 29 miliar BI juga memperpanjang masa jatuh tem- ta asing yang ada di negeri ini pun akan le­
dolar AS yang seharusnya bisa memasok ke- po SBI sampai sembilan bulan sehingga bisa bih punya daya mendukung fundamental
butuhan valuta asing dalam negeri. mengurangi frekuensi pelelangan SBI dari eko­nomi Indonesia. Apapun perkiraan yang
Kondisi ini membuat pasar valuta asing di ming­guan menjadi bulanan. Bersamaan de­ disusun Stephen S Roach dengan teori wa-
Indonesia menjadi tidak simetris karena pa­ ngan itu, diperkenalkan Rupiah Term Deposit jannya, ketahanan yang dibangun dari dalam
sokan lebih condong berasal dari hot mo­ney, sebagai instrumen yang tak bisa diperda- negeri dan digarap bersama-sama akan
sedangkan permintaan lebih bersifat funda- gangkan. Kebijakan ini akan mencegah asing men­jadi penentunya. Gosong atau tidaknya
mental untuk impor atau membayar utang mengoleksi terlalu banyak instrumen yang wajan ekonomi kita, barangkali bahkan bisa
luar negeri. Tak heran, stabilitas nilai tukar bisa diperdagangkan seperti SBI, dibaca se- dimulai dari ekspektasi atas prospek ekono-
rupiah rentan goncangan, terutama bila ada bagai jurus mengurangi aksi spekulasi. mi sendiri. u

EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


5
Menjaga Persepsi dan Ekspektasi
K
etika di suatu negara penghasil indikator output gap, neraca berjalan, serta

D Aulia
minyak datang ancaman perang, perbandingan posisi aset dan kewajiban
maka muncul persepsi bakal ter- dalam bentuk valas dari suatu negara.
jadi gangguan pasokan minyak. Ada cara sederhana untuk menilai
Akibatnya, ekspektasi masyarakat kewa­jaran nilai tukar, yaitu dengan mem-
harga minyak akan semakin mahal. Alur bandingkan harga produk yang sama yang
FOKUS

serupa juga ada pada kasus melonjaknya beredar di banyak negara. Cara ini dikenal
harga beras setiap menjelang Ramadhan sebagai purchasing power parity (PPP).
dan Idul Fitri. Barang yang biasa dipakai, antara lain
Mulailah aksi pedagang menimbun adalah hamburger produk McD atau se-
stok, menunda penjualan, atau mulai me­na­ PRIYANTO B NUGROHO cangkir kopi Starbucks. Kalau harga Big Mac
Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter
warkan barang dengan harga lebih ma­hal. di Jakarta Rp 9.500 dan di New York satu
Pembeli pun cenderung membeli lebih ba­ dolar AS, sementara kurs satu dolar AS ada-
nyak untuk menambah stok, khawatir harga ­Menakar Kewajaran lah Rp 9.000, maka rupiah dianggap terlalu
di kemudian hari akan lebih mahal lagi. Pertanyaannya, berapa nilai tukar yang mahal.
Nilai tukar (kurs) pada dasarnya adalah wajar? Berbeda dengan barang yang harga Namun, pendekatan praktis terlihat
‘harga’ suatu mata uang dari mata uang wajarnya ditetapkan berdasarkan bia­ ya lebih banyak dipakai, dengan melihat fun-
lainnya. Sama halnya dengan barang, har­ produksi, distribusi, dan pemasaran, ditam- damental ekonomi dari sisi current account
ga mata uang juga ditentukan oleh ba­ bah dengan marjin keuntungan, penentuan suatu negara. Umumnya, bila neraca berja-
nyak faktor, tak semata mengikuti hukum kewajaran nilai tukar lebih sulit diukur. lan suatu negara mengalami defisit maka
permintaan dan penawaran. Persepsi yang Umumnya, nilai tukar dikatakan wajar kurs akan mengalami tekanan melemah. Te-
berujung pada ekspektasi, kerap justru lebih bila sesuai dengan kondisi fundamental kanan melemah akan menguat, bila devisa
menjadi faktor penentu harga. ekonomi suatu negara. Tapi, kondisi funda- dianggap sulit didapatkan, dan saat inilah
Pada nilai tukar mata uang, alur yang mental pun tidak pernah terdefinisikan de­ fluktuasi tinggi kurs biasanya terjadi.
bisa berdampak pada ‘harga’, juga berlaku ngan jelas. Karenanya, nilai tukar mata uang
tidak lebih dan tidak kurang seperti di atas. terlalu mahal (over-valued) atau terlalu mu- Tantangan
Hanya, persoalannya terkait ketersediaan rah (under-valued) tak mudah diukur. Dari semua hal di atas, tantangan ter-
mata uang negara lain alias devisa. Masalah kewajaran nilai mata uang kem­ berat soal nilai tukar ini adalah menjaga
Motif berjaga-jaga karena ketidakpas- bali mencuat, ketika beberapa negara di­ agar tidak terjadi persepsi yang berlebih­
tian (precautionary), termasuk yang bersi- duga sengaja melemahkan kurs demi men- an terhadap kelangkaan valas. Tentu, aksi
fat spekulatif, seringkali lebih menentukan dongkrak daya saing ekspor. Currency war. spekulasi juga harus ditangkal. Kedua hal
harga. Bila ini yang terjadi, maka menjaga Kalangan akademisi sudah sejak lama ini menjadi landasan pendekatan kebijakan
keyakinan kecukupan pasokan menjadi mencoba mengembangkan berbagai pen- nilai tukar Bank Indonesia (BI).
pen­­ting. Tentu sekaligus berusaha agar mo- dekatan atau model ekonometrik untuk Kalaupun sampai rupiah melemah, BI
tif spekulasi tidak semakin subur. menjelaskan nilai tukar wajar suatu negara. akan menjaga pelemahan tidak berlebih­
Tapi, sejatinya uang adalah media per­ Model ini juga untuk memperkirakan arah an dan tidak dengan fluktuasi tinggi yang
tukaran, sebagai alat pembayaran atas pergerakan kurs. memicu ketidakpastian. Termasuk bila
ba­­­­
rang dan jasa. Karenanya, tidak patut Tapi sampai sekarang belum ada mo­ diperlukan melalui langkah intervensi.
menjadikan alat bayar ini sebagai barang del yang dianggap paling tepat. Profesor Tak hanya untuk memastikan masya­ra­
dagangan laiknya komoditas, meski dalam ekonomi dari Universitas Harvard, Kenneth kat tidak membangun persepsi kelangkaan
praktiknya tidak terhindari juga. Rogoff, menyatakannya dengan, “The fai­ valas, kebijakan BI juga bertujuan memoni-
Memiliki valuta asing sebagai alat lure of empirical exchange rate models: no tor situasi tersebut tak dimanfaatkan untuk
pembayaran di pasar internasional, bisa longer new, but still true”. aksi spekulasi. Targetnya, transaksi valas
muncul dari beragam keperluan. Seperti Justru George Soros yang dianggap per- harus benar-benar dilandasi faktor kebutuh­
untuk membayar impor barang dan jasa, nah akurat menilai ‘harga’ suatu mata uang an dan kegiatan ekonomi.
juga untuk membayar utang. Adapun sum­ yang wajar, sekaligus membuat prediksi. Menjaga fluktuasi nilai tukar tidak ber-
ber devisa antara lain adalah ekspor, utang, Pada 1992, dia menyebut kurs poundster- lebihan adalah keharusan agar kepercayaan
dan devisa yang datang atas nama investasi ling Inggris terlalu kuat sehingga akan me- terhadap rupiah tidak tergerus. Keper-
asin­g ke dalam negeri. lemah. Transaksi senilai satu miliar dolar cayaan terhadap suatu mata uang, dengan
Aliran masuk dan keluar devisa, dikenal AS terhadap poundsterling pun dibuatnya, menjaga daya belinya baik terhadap barang
sebagai neraca pembayaran atau balance yang lalu terbukti benar dan konon menjadi dan mata uang lain, hakikatnya adalah men-
of payment (BOP) suatu negara. Sementara awal dari maraknya spekulasi mata uang. jaga eksistensi suatu negara. Untuk itu me­
bila hanya memperhitungkan ekspor dan Bahkan IMF pun kini semakin me- ngelola ekspektasi adalah kuncinya.
impor, disebut neraca perdagangan (trade naruh perhatian terhadap perkembangan Jelas itu bukan hal mudah karena me-
balance). Negara dengan nilai ekspor me- nilai tukar mata uang. Melalui Consultative merlukan kredibilitas, yang diperoleh de­
lebihi impor, apalagi bila menjadi tujuan Group on Exchange Rate (CGER), IMF terus ngan menunjukkan konsistensi dan bukti.
investasi, misalnya China dan Korea Sela- mengembangkan metoda penilaian kewa- Hal ini jelas disadari BI dan menjadi pen-
tan, otomatis akan selalu mendapatkan jaran nilai tukar tersebut sejak 1997. Dalam dekatan dalam strategi mencegah pergerak­
tambah­an devisa. metoda ini, kewajaran kurs diukur dengan an kurs rupiah yang terlalu ekstrem. u

6 EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


Senjata Bernama Nilai Tukar

D Aulia
Bagi Cina, nilai tukar rendah bisa mengurangi nafsu impor akan
barang-barang mewah yang tak diproduksi di dalam negeri.

FOKUS
eorang profesor tua asal Jerman menggambarkan mata
uang tunggal Eropa sebagai sistem yang hanya menyenang-
kan negara-negara yang dianggapnya masuk golong­an ‘pe-
malas’. Yaitu, kata dia, negara yang biasanya terletak di ke-
hangatan Mediterania seperti Italia dan Yunani.
Di negara-negara itu, penduduknya terbiasa hidup dengan situasi
ekonomi fluktuatif dan suku bunga perbankan tinggi. Setelah berga-
bung dalam mata uang euro, tingkat bunga perbankan negeri-negeri
tersebut menyesuaikan dengan suku bunga rendah dan ekonomi sta- persaingan antara Airbus dan Boeing, dua raksasa industri pesawat
bil ala Jerman yang dinikmati zona euro. dunia. Boeing berproduksi dan juga menjual pesawatnya dalam
‘’Akhirnya, banyak orang Yunani bisa kredit untuk membeli mobil- dolar AS, sementara Airbus punya komponen biaya dan penjualan
mobil mewah buatan Jerman,’’ gerutu sang profesor ketika memberi dengan patokan euro. Riset Prancis Centre d’Etudes Prospectives et
kuliah di Jakarta, tiga tahun lalu. d’Informations Internationales (CEPII) menyebutkan, setiap apresiasi
Orang Yunani boleh saja berpesta setelah bergabung ke zona euro terhadap dolar AS sebesar 10 persen saja berpotensi menurun­
euro. Namun, saat krisis ekonomi global yang berkepanjangan seperti kan volume penjualan Airbus sebanyak 20 persen dan secara nilai
saat ini, Yunani mungkin menyesali keputusan mereka menukarkan bisa anjlok 10 persen.
mata uang drachma ke euro. Dalam situasi ketika defisit anggaran
dan utang membengkak, satu-satunya harapan bagi Yunani untuk Belajar dari Cina dan Amerika
menggenjot pendapatan adalah dari ekspor. Negara yang dikenal paling banyak memanfaatkan nilai tukar un-
Sayangnya, Yunani sudah kehilangan senjata ampuh untuk me­ tuk menguasai perdagangan dunia adalah Cina. Nilai tukar renminbi
rangsang ekspor, yaitu mata uang sendiri yang bisa dilemahkan nilai yang rendah terhadap dolar AS membuat komoditas ekspor Cina
tukarnya agar harga komoditas ekspor nasional menjadi lebih kom- berupa produk manufaktur dari peniti, baju, sampai mesin mampu
petitif di pasar dunia. Dalam situasi resesi ekonomi, pelemahan nilai menembus pasar ekspor di berbagai kawasan, menjadikan Cina ne-
tukar mata uang tak hanya merupakan konsekuensi atau dampak kri- gara pengekspor terbesar dunia sejak 2009, mengalahkan Jerman.
sis, namun juga merupakan mekanisme pertahanan diri negara itu. Mungkin saja Jerman masih bisa mengklaim sebagai negara yang
paling rajin bekerja, namun jelas mereka tak punya mata uang sendiri
Nilai Tukar sebagai Posisi Tawar sebagai instrumen penggenjot ekspor. Untuk mendevaluasi euro
Melemahnya nilai tukar mata uang suatu negara diharapkan agar ekspornya naik, maka pertama kali Jerman harus cekcok dulu
selain mampu menggenjot ekspor, juga berguna untuk mengerem dengan Prancis sebelum menghadapi belasan negara seperti Italia
nafsu impor, sehingga neraca perdagangan bisa surplus. Mungkin, itu dan negara euro lainnya.
pula salah satu alasan utama kenapa Pemerintah Inggris pada akhir­ Sejak 1997 sampai 2005, Cina melakukan peg terhadap renminbi
nya tetap memegang erat mata uang poundsterling mereka, meski dengan kurs sekitar 8,3 yuan per dolar AS. Kebijakan ini mengundang
warganya punya pandangan positif mengenai masa depan zona euro. kritik keras dari Amerika Serikat selaku mitra dagang utamanya, ka-
Salah satu kenikmatan mempunyai mata uang sendiri saat meng- rena menganggap nilai tukar itu terlalu rendah.
hadapi krisis adalah fleksibilitas kebijakan moneter. Selain devaluasi Bagi Cina, nilai tukar rendah bisa mengurangi nafsu impor akan
mata uang, sebuah negara juga bisa menerapkan sistem nilai tukar barang-barang mewah yang tak diproduksi di dalam negeri. Misalnya
ganda, biasanya terdiri nilai tukar tetap yang resmi dan nilai tukar impor mobil. Rendahnya nilai tukar renminbi pada akhir­nya memaksa
mengambang yang tak resmi. Seperti dilakukan Argentina kala di- produsen mobil dunia mendirikan pabrik di Cina agar jualan mereka
hantam krisis 1999-2002. tetap laku. Dalam hal ini, nilai tukar tak hanya menjadi senjata mo­
Untuk melayani transaksi impor barang-barang kebutuhan neter saja.
pokok, para importir bisa memakai nilai tukar resmi peso Argentina Pada pertengahan 2005, Bank Rakyat Cina selaku bank sentral
yang dijaga tetap terhadap dolar AS. Sementara untuk kebutuhan mengumumkan bahwa kebijakan peg secara resmi diakhiri yang
impor barang-barang sekunder dan tersier, importir harus mengan- membuat renminbi menguat sampai 6,8 yuan per dolar AS pada
dalkan nilai tukar mengambang sesuai harga pasar. April 2009. Namun, Amerika tetap menganggap nilai tukar itu terlalu
Kebijakan yang diterapkan Argentina adalah untuk menghindari rendah. Perang kurs mata uang antara dua negara besar itu sempat
terkurasnya cadangan devisa, demi menjaga nilai tukar bila harus membuat ketegangan yang akhirnya dicoba didamaikan lewat perte-
melayani semua kebutuhan impor. Dengan cara ini, Argentina tetap muan G-20 di Toronto pada Juni 2010.
menjaga pasokan kebutuhan pokok rakyatnya sekaligus mengerem Dalam forum negara-negara ekonomi utama dunia itu, Cina ‘me­
impor barang-barang mewah. Bisa dibilang, lewat cara ini Argentina nga­lah’ dengan mengizinkan agar renminbi menguat terhadap dolar
telah menerapkan ‘tarif’ untuk barang mewah impor dan ‘subsidi’ un- AS. Sejak itu, renminbi menguat tipis, menjadi 6,2 yuan per dolar AS.
tuk bahan pokok impor. Sampai hari ini, Amerika tetap saja merasa dongkol karena seakan
Soal nilai tukar mata uang juga menjadi faktor penentu dalam mengalami defisit perdagangan abadi terhadap Cina. u

EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


7
Jelajah Museum Bank Indonesia
Malam Hari,
Tak Melulu Misteri
LIPUTAN

Masyarakat bisa mendapatkan ambience yang


berbeda dengan kunjungan pada siang hari.

M
endengar ajakan menghadiri daknya 130 orang hadir dalam Night at The Mu-
‘Night at The Museum’, apa yang seum ini.
seketika terbayang di benak? Sorotan lampu di sekeliling bangunan Mu-
Apa­kah misteri? Seram? Menan- seum yang beraliran neo-klasikal, membuat se-
tang? Maka, menjelajah Museum tiap sudut tampak lebih memukau. “Seperti ada
YUNI WININGSIH
Departemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia pada malam hari, layak dicoba aura lain dari museum ketika mengunjunginya di
untuk menjawabnya. malam hari”, ungkap salah seorang pegawai yang
“Kami ingin memberikan pengalaman me­ hadir menikmati acara itu, Astrilia Liscagita.
ngun­jungi museum yang berbeda dan menye­ Beberapa turis asing juga terlihat menikmati
nang­kan, dengan mengunjungi museum pada sajian malam museum ini. Tua-muda, lokal-asing,
malam hari,” kata Kepala Departemen Museum semua bergabung dalam kemeriahan acara ber-
Bank Indonesia, Chandra Murniadi. Untuk per- balut pakaian pink dan merah.
tama kali, gelaran dibuka pada 16 Februari 2013. Selama berkeliling, peserta dibagi dalam li­ma
Meski di akhir pekan dan kegiatan perdana, seti­ kelompok. Selama satu jam, dalam rute yang ber-
Dok BI

8 EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


Rencananya, gelaran Night at The Muse-
um akan digelar secara rutin. Seperti halnya
kunjungan pada siang hari, tak ada pungut­
MONETARIA
an untuk menikmati sajian edukasi berbalut
teknologi multimedia di museum ini.

l ll Mengenal
Berlokasi di Jl Pintu Besar Utara No 3 Ja-
Sistem
Nilai Tukar
karta Barat, Museum Bank Indonesia tidak
su­lit untuk dijangkau. Bila menggunakan

LIPUTAN
kereta api, mengunjungi museum ini ting-
gal berjalan kaki dari Stasiun Kota. Demikian
pula bila menumpang Bus Transjakarta,
cukup menyeberang dari halte Bus Transja- l Fixed exchange rate atau juga
lazim disebut peg, merupa-
karta Stasiun Kota.
Gedung Museum Bank Indonesia, dulu kan sebuah sistem nilai tukar
adalah kantor De Javasche Bank. Dalam per- mata uang, di mana nilai dari
jalanan waktu, sempat juga bangunan ini sebuah mata uang ditetap-
menjadi rumah sakit. kan pada ‘harga’ tertentu
Beberapa kali direnovasi dan diperluas, terhadap mata uang lain. Per­
Bank Indonesia menempati gedung ini mu- ubahan nilai tukar hanya,
lai 1 Juli 1953. Tepatnya sebagai gedung menguat ataupun melemah
Kan­tor Pusat Bank Indonesia Kota, merupa- terhadap mata uang negara
kan Kantor Bank Indonesia yang pertama. lain, tergantung pada kebijak­
Bangunan terdiri dari dua lantai. Pada an Pemerintah atau otoritas
lantai pertama terdapat pintu masuk utama, moneter. Misal, nilai tukar
pintu masuk belakang, ruang emas, PPU, Saudi Riyal ditetapkan 3,75
perpustakaan, dan kafe. Di lantai dua, dapat Riyal per Dolar AS.
ditemukan lobby hall, ruang pe­nitipan ba-
rang, ruang pelayanan pengunjung, ruang l Floating exchange rate adalah
sebuah sistem di mana nilai
teater, ruang prasejarah dan sejarah Bank
Indonesia, serta ruang pameran tetap. tukar sebuah mata uang di-
Ornamen gedung banyak diwarnai ba- tentukan oleh kekuatan tran-
variasi, kelima kelompok berkeliling di­dam­ han dari kayu jati, keramik, dan kaca lukis saksi permintaan dan pena-
pingi pemandu. Rute yang dilewati pa­­ra pe­ ventilasi. Ornamen kayu jati dapat dilihat waran. Nilai masing-masing
ngunjung Night at The Museum, se­benarnya pada panel pintu, penutup dinding, dan mata uang terhadap mata
tak beda dengan rute kunjung­an pada siang interior. Ukiran pada ornamen kayu jati uang lain tergantung pada
hari. “(Tapi) masyarakat bisa men­dapatkan dirancang dan dibuat oleh Raden Mas Noto kebutuhan dan pasokan ma­
ambience yang berbeda dengan kunjung­an Suroto, digarap pekerja ukiran dari Vereigne sing-masing mata uang, serta
siang hari,” kata Asep Kambali, pendiri Ke­ Ost Vench Leiden. pada tingkat ‘keterpakaian-
lompok Historia Indonesia (KHI), mitra Bank Museum Bank Indonesia juga memi- nya’ dalam pasar global.
Indonesia dalam hajatan ini. liki 300 tiang beton, teknologi yang masih
Pengunjung akan diajak melewati ruang langka pada eranya. Di bangunan ini juga l Gold exchange standard ada-
lah sistem yang dulu biasa di-
teater, kemudian ruang prasejarah dan se- ada menara-menara mini terbuat dari beton
jarah, ruang kerja De Javasche Bank, ruang dengan kerangka baja bertutupkan tem- gunakan oleh banyak negara
emas, dan ruang numismatik. Setiap area baga. untuk menentukan nilai mata
mu­ seum dikemas dengan memanfaatkan Berdasarkan UU no 5 Tahun 1992, uang mereka hingga akhir
teknologi modern dan multimedia. Di sana- bangun­an ini masuk kategori cagar budaya. 1960-an. Misal, setiap satuan
sini terpasang display elektronik, panel sta- Apalagi setelah tidak lagi digunakan Bank emas dinyatakan setara de­
tik, televisi plasma, dan diorama, yang me- Indonesia, bangunan pun ‘dialihfungsi- ngan nilai tertentu dari se-
mudahkan pengunjung. kan’ menjadi museum yang terbuka untuk buah mata uang. Untuk dolar
Peserta Night at The Museum menda- umum, mulai 15 Desember 2006. AS, dulu dipatok 35 dolar se-
patkan dua ‘bonus’ area yang bisa dimasuki, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tara dengan satu troy ounce
yang tak didapat pada kunjungan siang hari. meresmikan museum ini pada 21 Juli 2009. emas, sekitar 31 gram emas.
Kedua area itu adalah ruang Perencanaan Sejak itu, tampilan dan penya­jian sejarah ge-
dan Pengedaran Uang (PPU) serta ruang dung dan arti kehadirannya bagi perekono- l Joint float yaitu sistem di
mana sejumlah negara ber-
pembakaran uang tidak layak edar. mian Indonesia, dikemas semakin menarik.
Melengkapi perbedaan, peserta Night Teknologi multimedia di Museum Bank In- sama-sama menentukan nilai
at The Museum pun mendapat suguhan donesia, adalah sisi lain keunggulan yang tukar tetap di antara mereka
jamuan malam. Para peserta menikmati masih sulit dibayangkan hadir di museum sendiri , dan memberlakukan
makan malam dengan iringan lagu-lagu le­ lain di Indonesia. Dan, itu hanya bisa dicoba, nilai tukar yang berbeda un-
gendaris seperti Bee Gees, Beatles dan Koes tak cukup hanya men­dengar dari cerita, un- tuk negara di luar mereka. u
Plus dari BI One Band. tuk tahu seberapa mem­pesonanya. u

EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


9
Memperluas Layanan Keuangan
di Perbatasan
RUANG BACA

man Tisnawan, mengatakan pelayanan perbankan hingga ke pelosok


Terobosan langkah dengan pemikiran taktis dan memang harus dilakukan. “Perbankan jangan sampai absen karena
strategis, menjadi jurus yang tak bisa ditawar. berpikir tidak mendapat untung. Harus masuk juga ke daerah yang
memang membutuhkan layanan perbankan,” ujar dia.
Pada 15 Desember 2012, sejarah baru ditorehkan di Paloh. Untuk
pertama kalinya, berdiri sebuah bank, yaitu Kantor Cabang Pembantu
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat. “Kami memang me­
panda.org

minta Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat untuk membuka


kantor di remote area seperti Paloh,” ujar Hilman.
Selama ini, layanan perbankan Paloh mengandalkan Kota Sam-
bas. Itu pun, untuk nominal Rp 100 juta sudah harus indent alias me­
nunggu beberapa hari. Dapat dibayangkan bagaimana warga cukup
kerepotan bertransaksi rupiah dengan kondisi demikian.
Seiring pembukaan kantor bank tersebut, Bank Indonesia pun
menurunkan tim kas keliling. Masyarakat langsung mendapat kesem-
patan menukar uang kartal. Bersamaan, uang lusuh ditarik juga.
Kesempatan yang jarang ini kemudian digunakan untuk sosiali­
sasi. Masyarakat dikenalkan cara mengenali keaslian uang rupiah.
Bagaimana cara memperlakukan uang, juga dikabarkan. Dikemas
dengan hiburan musik, masyarakat pun diajak turut serta dalam
prog­ram Cinta Rupiah di daerah perbatasan.

Kondisi perbatasan
Daerah perbatasan di Kalimantan Barat, terbentang dari Kabu-
paten Sambas sampai dengan Kapuas Hulu. Di sepanjang daerah per-
batasan, berdasarkan data tim pengawas inflasi daerah Kalimantasan
Barat pada 2011, terdapat 50 jalan setapak yang menghubungkan 55
desa di provinsi ini dengan 32 kampung di Sarawak, Malaysia.
Kedekatan warga kedua sisi perbatasan, tak cuma ditandai ke-
hadiran jalan setapak itu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada

M
2010, disebutkan 38,83 persen penduduk Kalimantan Barat, kira-kira
empunyai wilayah kerja yang luasnya satu setengah berjumlah 1,71 juta orang, tinggal di kawasan perbatasan. Sayang­
kali Pulau Jawa, tentu merupakan tantangan tersendi- nya, dua sisi wilayah yang dipisahkan tonggak-tonggak perbatasan
ri. Belum lagi, di wilayah ini terbentang perbatasan tersebut tidak memperlihatkan kesetaraan kesejahteraan.
sepanjang 966 kilometer dengan negara tetangga. Misalnya, sebagian besar jalan utama desa di wilayah perbatasan
Inilah situasi yang sehari-hari menjadi tantangan Kan- di sisi negara kita, masih berupa jalan tanah. Dari 98 desa perbatasan,
tor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat. Wilayah yang di- saluran televisi dapat diakses di 31 desa, dengan mayoritas siaran
layani kantor ini mencakup 15 kecamatan dan 747 desa, dengan 14 berasal dari negara tetangga. Hanya 16 desa yang bisa menangkap
kecamatan dan 98 desa tepat berseberangan dengan distrik Malaysia. siaran dari televisi nasional, dan delapan dari 14 kecamatan di per-
Terobosan langkah dengan pemikiran taktis dan strategis, men- batasan sama sekali tak bisa menangkap sinyal televisi.
jadi jurus yang tak bisa ditawar. Apalagi selama ini pembangunan Setali tiga uang, sinyal telepon juga masih timbul tenggelam. Dari
infrastruktur masih terfokus di beberapa titik yang mempunyai pintu 98 desa di perbatasan, 42 desa di antaranya bisa mendapatkan sinyal
pemeriksaan lintas perbatasan. dari operator telepon nasional tapi lemah. Sedangkan 39 desa yang
Salah satu terobosan yang dibuat Kantor Perwakilan Bank Indo­ lain, sama sekali tak mendapat sinyal. Cuma 17 desa yang ‘baik-baik
ne­sia Kalimantan Barat adalah dengan membuka akses layanan ke­ saja’ di urusan sinyal telekomunikasi ini.
uangan dan perbankan, di lokasi yang sebelumnya belum terjamah. Bila tak ada upaya strategis dari beragam kalangan, kondisi ini
Fokus program kegiatan tak lagi hanya tertuju ke daerah seperti di En- tak akan pernah membaik. Investasi yang diharapkan datang untuk
tikong, Aruk, atau Badau, di kawasan lintas perbatasan. Kali ini, Kan- mewujudkan daerah perbatasan sebagai etalase negara, bakal serasa
tor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat memilih mendorong memanah rembulan. Karenanya, pembukaan kantor cabang pem-
pembangunan layanan perbankan di Kecamatan Paloh, Kabupaten bantu Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat ini, merupakan
Sambas, yang belum pernah ada sejak Indonesia merdeka. satu langkah awal sekaligus besar, yang bukan sekadar rencana dan
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Hil- wacana. u

10 EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


Delapan Karakter
Badu buka komputer, lalu mema­

Djalu’13
sukkan password:
‘Pemarahpemalupendendam-
sombongcongkakjujurberanitegas’
Amir: “Kok password panjang be-
gitu?”
Badu: “Gaptek lo ah, kan password-
nya harus 8 karakter termasuk satu hu-

GERAI CANDA
ruf besar. u

Tanah Abang
Sudah Hidup
T
igor membawa Ucok, adiknya yg uang abang ini datang,” kata Tigor me-
baru datang dari Tarutung, jalan-ja­
lan ke Monas.
nepuk-nepuk dompetnya.
Ucok makin kagum pada abangnya di Era Digital?
Sampai di puncak, Tigor unjuk gigi yang demikian dekat dengan kehebatan-

B
pada adiknya sambil menunjuk Istana. kehebatan itu. anyak orang menyebut saat ini adalah
“Cok, tahu kau? Itu rumahnya Pre­ “Rumah Presiden itu belum seberapa era digital. Apakah kita sudah selaras
siden SBY,” katanya. be­sar, Cok,” lanjut Tigor, “Tahu kau, mulai dengan era tersebut, berikut beberapa
“Bah, besar rumahnya ya Bang...,” dari BI itu terus ke ke belakangnya sana, cara untuk memastikannya:
jawab Ucok kagum. itu semua Tanah Abang,” jelas Tigor meya­ 1. Anda secara tidak sengaja memasukkan
“Kalau itu Gedung Indosat, kantor kinkan. PIN Anda pada microwave.
henpon abang ini,” katanya mengajak Ucok “Puji Tuhan, benar Bang?” tanya Ucok 2. Anda tak pernah bermain poker dengan
ke sisi barat sambil mengacungkan HP- makin kagum. kartu betulan dalam 1 tahun terakhir.
nya. “Kalau tak percaya kau, kita tanya 3. Anda memiliki daftar 15 nomor telepon
“Besar dan tinggi kantornya ya Bang?” sama anak muda ini,” kata Tigor. untuk dapat menghubungi tiga anggota
kata Ucok kagum. “Dek, betul kan daerah di belakang BI keluarga Anda.
“Karena itu keras suara henpon abang itu Tanah Abang?” 4. Anda mengirimkan e-mail kepada orang
ni,” kata Tigor tegas. “Betul Bang,” jawab pemuda itu. yang bekerja di meja sebelah Anda.
“Yang besar-besar di sebelahnya, ge- “Apa kubilang...!! Ayoklah kita turun,” 5. Alasan Anda untuk tidak tetap ber-
dung apa bang?” tanya Ucok. kata Tigor menarik adiknya yang makin hubungan dengan teman dan keluarga
“Itu gedung BI, dari situlah semua kagum pada abangnya. u adalah bahwa mereka tidak memiliki
alamat e-mail.
6. Anda berhenti di depan rumah Anda
dan menggunakan ponsel Anda untuk
memeriksa apakah ada orang di dalam
rumah yang bisa membantu Anda mem-
bawa belanjaan.
7. Setiap iklan di televisi memiliki situs web
di bagian bawah layar.
Djalu’13

8. Meninggalkan rumah tanpa ponsel


Anda, merupakan penyebab panik
dan Anda pasti akan berbalik arah untuk
mengambilnya kembali.
10. Anda bangun di pagi hari dan online
sebelum mendapatkan kopi Anda.
11. Anda mulai memiringkan kepala Anda
ke samping untuk tersenyum.
12. Anda membaca ini dan mengangguk
dan tertawa.
13. Anda terlalu sibuk untuk memperhati-
kan bahwa tidak ada nomor #9 pada
daftar ini.
14. Anda benar-benar mengecek kembali
untuk memeriksa bahwa tidak ada #9
pada daftar ini. u

EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


11
Perang Mata Uang
Sebuah Puncak Gunung Es serta-merta mendorong aktivitas ekonomi, dan neracanya defisit; jerat utang dan defisit
D Aulia

karena sektor rumah tangga dan perusahaan fiskal juga dihadapi pemerintah, menjadi-
masih terus berkonsentrasi pada perbaikan kannya tidak kredibel; sektor keuangan terje-
PERSPEKTIF

neraca mereka yang defisit. bak penempat­an beri­siko tinggi, dan dengan
Pendukung stimulus melihat kebijak­ demikian membutuhkan tambahan modal.
an yang longgar sebagai satu-satunya jalan Konsolidasi fiskal sangat mendesak, teta-
untuk mengaktivasi ekonomi yang sedang pi jika itu dilakukan akan semakin memper-
resesi. Jika masih tidak ba­nyak mengakti- lemah pendapatan sektor rumah tangga dan
vasi ekonomi, tambah lagi saja dosisnya. perusahaan. Apabila mereka sampai bang-
The Economist pun berpendapat pelonggar­ krut, ikut runtuh jugalah sektor keuangan.
an semacam yang kini dilakukan di Jepang Persoalannya, banyak institusi keuangan da_
ERWIN HARYONO bukan semata berimplikasi kepada perang lam posisi sistemik, sehingga kebangkrut­an­
Departemen Internasional mata uang untuk perbaikan neraca perda- nya akan memaksa intervensi pemerintah

P
gangan. Jika suku bunga riil bisa diturunkan yang pada dasarnya tidak punya dana.
erang bisa dilihat sebagai zero sum dan mengaktivasi konsumsi, impor juga akan Sebaliknya, pemerintah yang tidak mau
game: ada yang kalah, ada yang bertambah, yang berarti ekspor bagi negara melakukan konsolidasi fiskal akan semakin
menang. Tapi kita juga tahu kalau lain. Secara keseluruhan dunia diuntungkan tidak kredibel dan menurunkan harga su-
perang seringkali berakhir duka ketimbang terus mengalami resesi. Itulah rat utangnya di pasar, memperburuk ne­ra­
buat semua orang. Kematian, ke- alasan mengapa Abenomics dianggap ber- ca sek­tor keuangan yang terlanjur memiliki
hancuran, dan penderitaan dihadapi oleh dampak positive-sum bagi dunia. surat utang itu. Lalu, sektor ini memper-
pecundang maupun pe­menang. Hasil akhir Sayangnya mengharapkan tambahan ketat kre­dit pada sektor rumah tangga dan
yang secara netto menjadi negatif. konsumsi pada argumen itu tidak semudah perusahaan, memperlemah pertumbuh­an
Lalu apa hasil dari perang mata uang dibayangkan. Melemahkan nilai tukar hanya ekonomi karena aktivitas eko­nomi menurun.
(currency wars)? Majalah The Economist tidak berarti bahwa mata uang lain akan menguat. Akhirnya, konsolidasi fiskal justru semakin
memprediksi keduanya, tapi justru kemasla- Mereka yang merasa dirugikan akan bereaksi sulit dilakukan.
hatan buat dunia: positive sum. Benarkah? juga. Secara global, dinamika yang terjadi Lingkaran setan semacam itu sebenar­
Istilah perang mata uang dimulai Men­ bi­sa membahayakan karena akan semakin nya telah sejak lama diidentifikasi. Tetapi ne-
teri Keuangan Brazil pada 2010, ketika meng- me­ningkatkan volatilitas pasar. Kini saatnya gara maju terus saja melakukan respons ke-
kritisi kebijakan The Fed. Kala itu Bank Sentral melihat kembali akar persoalan, untuk tidak bijakan berorientasi jangka pendek. Setelah
Amerika Serikat (AS) itu mengguyur pa­sar sekadar terjebak kebijakan yang berbasis triliunan dolar AS dana stimulus fiskal tidak
keuangan Amerika dengan likuiditas, dise­ pragmatisme jangka pendek. berhasil mengangkat aktivitas ekonomi, ke-
but Quantitative Easing (QE). Pencetakan bijakan moneter yang sangat akomodatif
uang itu, tuduh sang menteri Brazil, adalah Perangkap Labirin Pasca-krisis kini menjadi andalan.
untuk melemahkan nilai mata uang Amerika Akar persoalan krisis yang kini dihadapi Bukan saja tidak efektif, langkah kebijak­
untuk perbaik­an neraca perdagangan. Perse- ne­gara maju begitu mendasar. Sulit bagi me­ an moneter negara maju sebagai penyedia li-
teruan memanas, tapi hanya seumur jagung. reka untuk segera keluar dari “labirin” resesi kuiditas global juga akan berdampak kepada
Kini, perang mata uang merebak lagi. ekonomi. negara lain, khususnya melalui ketidakstabil­
Hanya saja bukan antara negara maju lawan Jebakan utang dan proses deleveraging an aliran modal. Jika melihat persoalan eko­
negara emerging, melainkan sesama negara yang menyertainya; sektor keuangan yang nomi yang diahadapi, QE dan currency wars
maju. Jepang yang frustasi karena dua abad belum sepenuhnya berfungsi; persoalan yang mengikutinya hanyalah sebuah puncak
kemandek­an ekonomi­nya (lost de­cades) demo­grafi seperti aging population yang gunung es. Di bawahnya tersembunyi segu-
i­ngin menempuh jalan pintas. Perdana men- sangat pelik; amunisi kebijakan ––baik fiskal nung persoalan yang pelik dengan ruang ke-
teri yang baru, Shinzo Abe, akan melakukan maupun moneter–– telah terkuras; ser­ta de­ bijakan yang sempit.
sti­mulus fiskal besar-besaran. Abe-san juga ret­an persoalan struktural yang secara kese­ Jalan pintas semacam QE tidak bisa
menekan Bank of Japan untuk melakukan luruhan menyebabkan inefisiensi eko­nomi, dianggap sebagai pengganti (substitute)
langkah nyata melalui QE. Dalam jangka adalah kendala mendasar yang tidak me- perbaikan struktural yang harus dilakukan.
pendek, kebijakan yang ki­ni disebut seba- mungkinkan mereka melakukan pemulih­an Langkah jangka panjang yang kredibel se­
gai Abenomics itu diharapkan menurunkan ekonomi secara cepat. per­ ti me­ ngu­ rangi utang di semua sektor
suku bunga riil dan melemahkan mata uang. Kebijakan ekonomi negara maju seperti adalah hal yang mutlak diperlukan. Memang
Cuma butuh waktu dua bulan, yen melemah terus berputar dalam lingkaran tak berujung sulit dan menyakitkan, tapi perbaikan struk-
10 dan 20 persen terhadap dolar AS dan euro. (vicious circle). Ini membuat berbagai lang- tural adalah satu-satunya cara untuk keluar
Tapi masih menjadi pertanyaan besar, kah kebijakan, termasuk QE, tidak efektif. dari lingkaran setan.
apakah pelemahan itu akan secara nyata Lapor­an tahunan Bank for Internatio­nal Set- Kita di sini sudah mengalami periode pa-
berdampak kepada aktivitas ekonomi di sek- tlements (BIS), mi­salnya, gam­blang memo- hitnya perbaikan struktural itu setelah “kris-
tor riil. Stimulus fiskal dan ultra accommoda­ tret persoalan semua pelaku ekonomi. Ru- mon” di akhir 1990-an. Mungkin kini saatnya
tive monetary policy Amerika, misalnya, tidak mah tangga dan perusahaan terjerat utang Indonesia memberikan pelajaran. u

12 EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


Mengelola
‘Risk On-Risk Off’

PERSPEKTIF
Kecukupan cadangan devisa, akan memberikan kemampuan yang memadai
kepada BI untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar rupiah yang berlebihan.

D
ari media massa, kita sering Cara BI mengelola cadangan devisa,

D Aulia
membaca atau mendengar bi­sa dibilang tak beda dengan apa yang
Bank Indonesia (BI) melakukan dilakukan para manager investasi di pasar
operasi (baca: intervensi) pasar keuangan global. Bahkan setali tiga uang
valuta asing (valas). Berita itu dengan keseharian pengelolaan keuangan
selalu terkait dengan upaya BI sebagai bank ru­mah tangga. Hanya, urutan prioritas
sentral menstabilkan gejolak atau fluktuasi prin­ sip pengelolaan yang menjadi pem-
nilai tukar rupiah. bedanya, karena tujuan BI bukan mendu-
Dalam operasi pasar, digunakan istilah lang keuntungan semaksimal mungkin.
jual atau beli valas, biasanya melibatkan Bagi bank sentralumumnya, termasuk
va­ las berupa dolar Amerika Serikat (AS). BI, prinsip pengelolaan cadangan devisa
Aksi jual dilakukan ketika pelemahan ru- meng­gunakan tiga prinsip dengan urutan
piah dinilai sangat signifikan. Sebaliknya, BI prio­ ritas. Ketiga prinsip tersebut adalah
akan membeli valas ketika rupiah menguat keamanan (security), kesiagaan memenuhi
terlalu signifikan terhadap dolar AS, di luar FITRA JUSDIMAN kewajiban segera (liquidity), tanpa meng-
volatilitas yang dianggap normal. Departemen Pengelolaan Devisa abaikan peluang untuk memperoleh pen-
Langkah intervensi tersebut merupa- dapatan optimal (profitability).
kan hal jamak di semua bank sentral dunia. Jika pasar uang diibaratkan lalu lintas
Namun krisis ekonomi global yang dimulai pelaku pasar. kendaraan, maka prinsip pengelolaan ter­
dari Amerika pada 2007-2008, membuka Di sinilah BI membutuhkan ‘amunisi’ sebut merupakan rambunya. Mencapai tu­
lembaran baru sejarah pasar keuangan. yang cukup untuk dapat menjaga volatili- ju­an dengan mengabaikan ketiga prinsip
Apalagi pada 2010 menyusul pula krisis tas nilai tukar rupiah dengan baik. Wujud ini, tak beda dengan mengemudi di jalanan
utang dan fiskal di kawasan Eropa. peluru itu adalah cadangan devisa. tanpa panduan rambu.
Krisis kali ini telah membuat keper- Kecukupan cadangan devisa, akan BI secara bertahap juga melakukan
cayaan pelaku pasar menurun. Pada saat memberikan kemampuan yang memadai- trans­ formasi paradigma proses pengelo-
bersamaan likuiditas pasar di beberapa kepada BI untuk mengatasi fluktuasi nilai laan cadangan devisa yang mengarah pada
ka­ wasan menipis. Dampaknya, volatilitas tukar rupiah yang berlebihan. Pada saat international best practices. Tata kelola (go­
alias fluktuasi harga-harga produk pasar yang sama, kecukupan devisa juga dapat vernance) dan proses pengambilan kepu-
keuangan, termasuk nilai tukar mata uang, meningkatkan kepercayaan pelaku pasar tusan (decision making process) semakin
meningkat tajam. dan investor, terutama saat volatilitas nilai dipertajam untuk meminimalisasi terjadi­
Muncul paradigma baru di pasar ke­ tukar meningkat. nya berbagai risiko dalam pengelolaan.
uangan, sebagai respons pelaku pasar atas Karenanya, menjaga kecukupan ca- Diversifikasi aset dan instrumen penge­
krisis di negara-negara maju itu, berupa dangan devisa menjadi isu sangat penting lolaan pun diperluas, dengan tetap mem-
kondisi ‘risk on’ dan ‘risk off’. Istilah ‘risk on’ bagi BI. Saking pentingnya tugas menjaga perhatikan tingkat risiko dan pendapatan
merupakan kondisi ketika harga aset beri­ kecukupan devisa ini, tak heran bila penge­ yang seimbang. Investasi tersebut men-
siko cenderung menguat, sebaliknya ‘risk lolaan cadangan devisa menjadi pasal ter­ cakup penanaman pada berbagai negara
off’ adalah situasi ketika harga aset berisiko sendiri dalam Undang-undang (UU) ten- dan mata uang yang dianggap aman, serta
itu cenderung melemah. tang BI. Gamblang disebutkan bahwa BI pada produk-produk pasar keuangan se­
Menjadi persoalan, ketika kondisi atau men­dapat tugas mengupayakan cadangan perti emas, surat berharga, dan deposito.
sentimen ‘risk on’ dan ‘risk off’ tersebut terja- devisa dipelihara mencapai jumlah yang Sejauh ini, pendekatan dan proses pe­
di bergantian dalam jangka waktu singkat. dianggap cukup untuk melaksanakan kebi- ngelolaan cadangan devisa serta pengelo-
Dengan kata lain, terjadi kecenderungan jakan moneter. laan risikonya dinilai telah sesuai (comply)
peningkatan volatilitas pasar. dengan international best practices. Tentu-
Dalam perekonomian yang semakin Ini Soal Pengelolaan nya target capaian tidak hanya berhenti
terintegrasi di era globalisasi, kondisi vola- Nah, ini bagian serunya. Amanat UU sampai di situ.
tilitas pasar ini juga merambat sampai ke ter­sebut membuat BI harus bisa mengelola Bila semua berjalan optimal, gonjang-
Indonesia. Nah, repotnya, Indonesia masih cadangan devisa untuk beragam kebutuh­ ganjing ‘risk on-risk off’ pun bisa dihadapi
sering dianggap sebagai salah satu negara an, yang semua berujung pada ‘kesehatan’ dengan lebih tenang dan meyakinkan.
dengan tingkat risiko tinggi oleh banyak moneter Indonesia. Semoga. u

EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


13
Kampung Tenun Samarinda
aakminanti.blogspot.com

grosirsarungsamarinda.com
PERISTIWA & HUMANIORA

S
ebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Ti­ Kampung tenun ini akan dilengkapi de­ Saat ini terdata sekitar 167 perajin ada
mur, Samarinda merupakan kota jasa, ngan fasilitas ruang pamer, kulinter, wi­sa­ta di kampung tenun. Jumlah ini masih bisa
namun minim objek wisata. Berbagai religi dan budaya, dan pemandu. Pengem- bertambah, karena belum semua perajin
cara telah diupayakan Pemerintah Kota un- bangan SDM perajin, melalui penguatan terdata.
tuk me­ngembangkan daerah wisata. Salah modal sosial dan masyarakat sadar wisata, Kesepakatan kerja sama Bank Indonesia
satunya adalah de­ngan menetapkan sentra menjadi prioritas utama kesuksesan kam- dengan Peme­rintah Kota Samarinda untuk
produksi sarung tenun, di Kelurahan Mas- pung ini. bersama-sama mengembangkan kampung
jid, Kecamatan Samarinda Seberang. Kan- Tenun sarung Samarinda, semula di­ ini, ditandatangani pada 28 Januari 2013.
tor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan bawa oleh para pendatang Suku Bugis dan Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail
Timur ikut mendorong pengoptimalan po- Sulawesi, yang menetap di kawasan Tanah mengatakan kerja sama ini adalah untuk
tensi daerah wisata ini. Rendah, mulai 1668. Sekarang, wilayah ini mengembangkan sentra produk kerajinan
“Pengembangan kampung tenun Sa- dikenal de­ ngan sebutan Samarinda Se- dan menjadikannya sebagai tujuan wisata.
marinda menjadi daerah tujuan wisata ha­ berang. Kawasan ini adalah cikal-bakal dari Nusyirwan berharap, kampung tenun
rus bersifat komprehensif, ‘one stop shop- Kota Samarinda. Samarinda dapat menjadi tujuan wisata na-
ping’, serta menggunakan pendekatan Motif sarung tenun Samarinda yang sional berbasis kerajinan. Wisatawan, kata
mar­ket,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank terkenal adalah ‘Be­lang Hatta’. Nama motif dia, tak hanya dapat berbelanja, tapi juga
Indonesia Kalimantan Timur, Ameriza M ini merujuk pada Wakil Presiden pertama bisa melihat proses produksinya. “Bank In-
Moesa. Pendekatan ‘one stop shopping’, ujar Indonesia, Muhammad Hatta. Motif terse- donesia mendukung tidak hanya pengua-
dia, akan memadukan sentra kerajinan, pu- but merupakan pilihan Hatta ketika dulu tan permodalan, tapi juga pembinaan pada
sat penjualan, serta objek wisata. berkunjung ke sana. UKM,” kata dia. u

Mengenalkan Perbankan di Sekolah


P
erbankan memegang peran pen­ terampil­an khusus di bidang perbankan, Setelah diserahterimakan oleh Bank
ting dalam kehidupan modern, ter- menjadi kebutuhan mutlak yang tak ter- Indonesia Wilayah IV, kepada SMKN 10
masuk memajukan perekonomian hindarkan. Surabaya, peralatan tersebut dipakai un-
suatu negara. Hampir seluruh sektor yang Untuk mendukung peningkatan tuk kegiatan ekstrakurikuler. Di sekolah
terkait dengan aktivitas keuangan, baik ke­­te­­rampilan pelajar di bidang perban- ini, Program Keahlian Perbankan dan
per­orangan maupun lembaga, sosial atau kan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Akun­ tansi menja­di salah satu kegiatan
perusahaan, membutuhkan jasa bank. Wilayah IV Jawa Timur memberikan ban- ekstrakurikuler sejak 1996.
Seiring perkembangan waktu, jum- tuan pinjam pakai peralatan pendukung Selama ini, respons siswa, tenaga
lah bank beserta cabangnya mengalami kegiatan eks­t­rakuriku­ler perbankan ke- peng­ajar, serta masyarakat sekitar cukup
peningkatan dan diiringi berbagai ino- pada SMKN 10 Surabaya. Peralatan terse- positif atas kegiatan bank mini di seko­
vasi berupa keragaman produk perban- but berupa satu set perlengkapan bank lah tersebut. Bank mini di SMKN 10 me­
kan. Karenanya, ketersediaan sumber mini, yang da­pat dipakai untuk simulasi layani kegiatan perbankan berupa peng­
daya ma­nu­sia dengan keahlian dan ke­ kegiatan perbankan. himpun­an dana dan penyaluran kredit. u

14 EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


Demplot Bawang Merah
Terobosan Program Sosial
dan Teknologi

PERISTIWA & HUMANIORA


Dok BI

A
da yang berbeda, di satu pagi, vember 2012, saat curah hujan sudah cukup kan demplot membuktikan bahwa dengan
18 Januari 2013. Tepatnya di Sei tinggi. Kondisi ini ideal untuk menanam teknologi yang tepat guna bawang merah
Gohong, Palangka Raya, Kali­ bawang merah. dapat dibudidayakan di Kalimantan Tengah.
man­tan Tengah. Keramaian, de­ Terobosan menggarap demplot bawang “(Sehingga) secara ekonomis sangat layak
ngan tenda terpasang kokoh, merah merupakan rekomendasi TPDI Kali- dilakukan,” ujar dia, dalam kesempatan ber-
menyambut kehadiran Gubernur Kalimantan mantan Tengah. Targetnya, metoda ini akan dialog dengan para petani.
Tengah Agustin Teras Narang dan rombong­ mengatasi permasalahan yang selalu muncul Pengembangan demplot bawang merah
an Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kali- sebagai penyumbang inflasi utama Provinsi yang lebih luas, papar Nur, punya tiga tujuan
mantan Tengah. Kalimantan Tengah. Ya, bawang merah me- utama. Pertama, menjamin ketersediaan ba­
Pagi itu, Gubernur turun ke lahan ba­ miliki bobot konsumsi rata-rata mencapai wang merah secara lokal, sehingga dapat
wang merah. Menyingsingkan lengan batik 0,5 persen di Palangka Raya dan 0,6 persen me­ nekan inflasi. Kedua, memberdayakan
khas Palangkaraya, Gubernur mengawali di Sampit. sek­tor riil dan UMKM dari kalangan petani.
pa­nen raya demonstration plot (demplot) Bila pasokan dari Pulau Jawa mengalami Ke­tiga, Meningkatkan akses UMKM pada
bawang merah. Proyek demplot bawang me- kendala, atau menjelang hari raya, inflasi pun per­bankan.
rah ini merupakan terobosan Kantor Perwa­ bisa melejit karena persoalan bawang me- Berdasarkan uji coba di Sei Gohong dan
kil­an Bank Indonesia Kalimantan Tengah dan rah. Sementara kebutuhan bawang merah Kalampangan, produksi demplot bawang
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di provinsi ini, tercatat sekitar 200 ton per merah adalah 9 ton per hektare. Rasio reve­
Provinsi Kalimantan Tengah. tahun. nue cost demplot bawang merah adalah 4,06,
Selama ini bawang merah dikenal seba- Berdasarkan alasan tersebut, Bank Indo- dengan kebutuhan biaya per hektare adalah
gai tanaman dengan karakteristik tumbuh nesia melalui Program Sosial Bank Indonesia Rp 50 juta.
pada iklim kering, peka terhadap curah hujan (PSBI) membantu masing-masing tiga petani “Dengan capaian ini, saya optimistis
dengan intensitas tinggi serta cuaca berka- di Kelurahan Sei Gohong dan Kalampangan, per­bankan akan berminat turut berperan
but. Biasanya bawang merah membutuhkan untuk memulai demplot bawang merah. Pro­ dalam pembiayaan budidaya bawang merah
tanah berstruktur remah, tekstur sedang yek ini dikawal ketat oleh BPTP Kalimantan ke depan, karena hasilnya cukup besar dan
sampai liat, drainase baik, mengandung ba- Tengah sebagai peneliti lapangan, selama 60 feasible,” kata Nur. Ke depan, imbuh Nur, ke-
han organik yang cukup, dan reaksi tanah hari masa tanam demplot. berhasilan demplot bawang merah di lahan
tidak masam. Sebelum ada proyek ini, bawang me- marginal pasir kuarsa dan tanah gambut ini
Demplot bawang merah merupakan te­ rah belum pernah ditanam di sentra sayuran dapat menginspirasi para petani dan pihak
ro­bosan dengan menanam bawang merah Palangka Raya maupun Kalimantan Tengah terkait untuk mengembangkan bawang me-
di dua lokasi ekstrem, yang mewakili seba- pada umumnya, karena dua hal. Pertama, rah di Kalimantan Tengah.
gian besar jenis lahan di Kalimantan Tengah. karakter tanah yang berkarakteristik gambut Gubernur Kalimantan Tengah pun meng­
Yaitu, lahan dengan tanah berpasir seperti di dan pasir kuarsa. Kedua, sulitnya mendapat- imbau dinas terkait segera terlibat dalam
Kelurahan Sei Gohong, dan lahan tanah gam- kan benih karena harganya mahal dan harus pengembangan bawang merah dengan
but seperti di Kelurahan Kalampangan, yang didatangkan dari Pulau Jawa. terobosan ini. Diharapkan dinas terkait dapat
keduanya berada di Kota Palangka Raya. Pe- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kali- menggandeng petani sekaligus meningkat-
nanaman demplot dimulai pertengahan No- mantan Tengah, Muhammad Nur, mengata- kan taraf hidup mereka. u

EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA


15
Enny Nuraheni
Kami masuk
pasar dengan
jumlah dan
ti­ming yang
EKSPOSE

tepat.

Menahan Ayunan Pendulum


Ekonomi Global
P
endulum sentimen global tak per- piah. Sejak awal 2012, rupiah dalam tren SBI bertahan mini­mal satu bulan sebelum
nah berayun sefluktuatif tahun- melemah. Sampai akhir Februari 2013 ru- bisa ‘beredar’ lagi, alias kebijakan one month
ta­hun terakhir. Sejak kolapsnya piah diperdagangkan pada kisaran Rp9.600 hol­ding period. Kebijakan ‘menahan sejenak
Lehman Brothers di Amerika pada hingga Rp9.700 per dolar AS. Penurunan aliran mo­dal’ ini pun kemudian diperpan-
2008, pasar keuangan dan ekonomi nilai tukar rupiah perlu mendapat perhatian jang lagi menjadi six months holding period.
riil yang menopang kegiatan utama ekono- karena bisa memberi tekanan inflasi dari ba- ‘’Dari penga­laman kita, ini merupakan lang-
mi, ibarat roller coaster. rang impor. kah yang baik dalam rangka pengelolaan
Geliat ekonomi global, utamanya di ne­ kebijak­an mone­ter,” kata Hartadi.
ga­­ra maju, menurun sejak saat itu. Seiring Bukan Pekerjaan Mudah Bank Indonesia pun meminta pelaku bis-
de­­­­ngan marjin laba investasi di Amerika Se­ Menjaga nilai tukar rupiah di tengah situ- nis –terutama perusahaan di industri minyak
rikat, zona Euro, dan Jepang yang hampir asi yang kurang menguntungkan tersebut dan gas– menempatkan devisa hasil ekspor
mendekati nol, dana dalam jumlah besar di memang bukan pekerjaan mudah. Banyak dan utang luar negeri ke perbankan domes-
pasar keuangan global juga bergerak menca­ variabel yang harus diperhitungkan. Belum tik. Permintaan ini memang belum akan sig-
ri keuntungan ke emerging economy, seperti lagi pengaruh arus modal jangka pendek nifikan meningkatkan likuiditas valuta asing
In­donesia, dan akhirnya banyak mempenga­ alias hot money, yang bisa dengan mudah dalam negeri, mengingat belum ada aturan
ruhi gerakan pasar keuangan emerging coun­ menggoyang rupiah, mengingat kapasitas yang mengharuskan berapa lama dana ini
tries. pasar finansial Indonesia yang relatif kecil. harus tinggal di pasar keuangan lokal atau-
Situasi yang tak pasti tidak pernah disukai Karena itu, kebijakan BI diarahkan untuk pun kewajiban mengonversinya ke rupiah.
siapapun, dari kalangan apa pun, terma­suk menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan Tapi, tetap saja permintaan itu merupakan
Indonesia. Perlambatan ekonomi dunia ber- fundamentalnya, sambil berupaya memitiga- pesan bahwa Bank Indonesia punya itikad
pengaruh cukup kuat kepada nilai ekspor kita si volatilitas yang dapat terjadi. Dalam kaitan dan terus berupaya menenangkan pasar
yang pada 2012 terus dalam tren melam­bat. ini, BI berupaya menutupi kesenjangan ke- yang gelisah di tengah rezim devisa bebas.
Di tengah impor yang masih cukup kuat butuhan valas sehingga dapat meminimal- Di samping itu, kebijakan ini juga diha­­
guna menopang kuatnya ekonomi domestik, kan volatilitas kurs yang dapat terjadi secara rap­kan dapat menggairahkan pasar ke­uang­
ekspor yang menurun pada gilirannya men- berlebihan. an domestik kita. Melalui pengembang­ an
dorong defisit pada neraca transaksi berja- ‘’Masalahnya sekarang adalah terjadi bisnis-bisnis baru untuk mengelola de­­ vi­
sa
lan. Salah satu impor terbesar adalah minyak shortage supply di pasar valas dari hari ke yang diparkir di bank domestik, hal ini akan
bumi yang melonjak sejalan dengan kenaik­ hari.,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, mendorong pendalaman pasar (financial
an konsumsi BBM dan harga global. Hartadi A Sarwono. Dalam situasi itu, BI harus deepening) dan peningkatan daya saing per-
Memang aliran modal dari negara maju berani masuk ke pasar untuk mengurangi bankan domestik.
juga masih besar sehingga dapat menutupi gap antara supply dan demand. “Kami masuk Pada 2013 ini, BI memperkirakan pros-
kesenjangan dari transaksi berjalan terse- pasar dan melakukan intervensi de­ ngan pek ekspor kita akan kembali membaik di-
but. Sayangnya, situasi ini punya kerentanan jumlah dan timing yang tepat,” imbuh Har- dorong harapan membaiknya ekonomi glo­
tersendiri. Aliran modal masuk dengan pola tadi. Namun tetap harus ada strategi untuk bal dan pada gilirannya berkontribusi po­sitif
alami bersifat jangka pendek, khususnya in- menarik alir­an modal masuk khususnya yang pada stabilitas nilai tukar rupiah. ‘’Ke depan,
vestasi portofolio, cukup rentan berbalik arah berjangka panjang, guna membiayai kegiat­ dengan ekonomi yang mulai pulih, kita bisa
mengikuti sentimen global. an investasi di dalam negeri. berharap ekspor akan membaik. Di samping
Kinerja neraca pembayaran yang kurang BI juga menempuh kebijakan capital itu, impor, terutama migas, juga harus dijaga
kondusif tersebut tidak dapat dihindari ber­ flows management, dengan menerbitkan agar tidak terlalu besar,’’ kata Hartadi di awal
pe­ ngaruh pada pergerakan nilai tukar ru- per­aturan yang mengharuskan kepemilikan 2013. u

16 EDISI 35 u FEBRUARI 2013 u TAHUN 4 u NEWSLETTER BANK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai