Anda di halaman 1dari 6

E-Jurnal Matematika Vol. 11(1), Januari 2022, pp.

6-11 ISSN: 2303-1751


DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2022.v11.i01.p353

PEMODELAN ANGKA MORTALITAS IBU DI PROVINSI BALI


MENGGUNAKAN METODE REGRESI POISSON

Ni Putu Nadya Agusviani1§, I Komang Gde Sukarsa2, Made Susilawati3

1
Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Udayana [Email: nadyaputu4@gmail.com]
2
Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Udayana [Email: gedesukarsa@unud.ac.id]
3
Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Udayana [Email: mdsusilawati@unud.ac.id]
§
Corresponding Author

ABSTRACT

Maternal Mortality Rate (MMR) is a metric used to assess a region's maternal health status. Maternal
death occurs when a woman dies during pregnancy or until 42 days after to the pregnancy itself or its
handling. It does not count if the death occurred as a result of an accident or injury. There are number
of factors that cause maternal death, one of which is the direct factor that still dominates up to now on.
In this study, MMR modeling in Bali was conducted in 2019 by using 6 factors that are thought to be
influential. Poisson Regression method is used to determine the factor that cause maternal death. Based
on this study of maternal death rate in Province of Bali, it shows that the percentage of pregnant mother
visits K1 (X1) and the percentage of obstetric complication cases (X2) are significant towards the
variable.
Keywords: Maternal Mortality Death (MMR), Poisson Regression, Province of Bali

1. PENDAHULUAN
Salah satu tolak ukur untuk menentukan masih sangat komplek. Kendala tersebut antara
kesehatan ibu di suatu wilayah disebut Angka lain: 1) Fasilitas dan kualitas pelayanan
Mortalitas ibu. Angka Mortalitas Ibu atau yang kehamilan belum optimal; 2) Persebaran tenaga
dikenal dengan Angka Kematian Ibu (AKI) kerja yang belum merata; 3) Mutu pelayanan,
merupakan kematian yang terjadi selama sistem dan sumber daya tidak optimal. Dengan
kehamilan hingga hari ke-42 setelah melahirkan. adanya hal tersebut, perlu adanya penelitian
yang diakibatkan pada kehamilan ataupun faktor-faktor yang memberikan pengaruh
penanganan dan bukan dikarenakan dari signifikan terhadap angka kematian ibu sebagai
kecelakaan (WHO, UNICEF, 2000). Faktor dari rekomendasi kepada pemerintah untuk
AKI terjadi antara lain belum terlaksananya mengurangi AKI di Provinsi Bali. Salah satu
pemeriksaan continuity of care pada ibu dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
adanya kendala persalinan yang tidak segera AKI yakni mengidenfikasi faktor-faktor apa saja
ditangani (Novarani et al., 2016). yang mempengaruhi terjadinya kasus AKI
Di seluruh Indonesia Angka Kematian Ibu menggunakan analisis regresi. Setelah dilakukan
menjadi perhatian kusus bidang kesehatan. analisis maka dapat dilakukan tindakan
Salah satunya di Provinsi Bali. Penyebab penekanan faktor yang menyebabkan kematian
terbanyak mortalitas ibu di Provinsi Bali ibu.
dikarenakan oleh faktor obstetri dan non Kasus AKI merupakan data cacah yang
obstetric. Kejadian rata-rata kasus non obstetri menyatakan banyaknya kejadian kematian ibu
kisaran 50% setiap tahunnya. Berdasarkan kasus dalam interval waktu tertentu. Salah satu analisis
non obstertri tersebut dapat memperlihatkan regresi yang dapat digunakan untuk
penanganan persalinan ibu yang belum menganalisis hubungan antara variabel respon
mencapai optimal. Di Provinsi Bali, masih yang berupa data cacah dengan satu atau lebih
mengalami kesulitan untuk menurunkan kasus variabel prediktor yakni model regresi Poisson.
AKI secara signifikan. Berdasarkan hal tersebut Model Poisson biasanya difungsikan dalam
menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi memodelkan data hasil pencacahan data yang

6
Agusviani, N.P.N., I K.G. Sukarsa, M. Susilawati Pemodelan Angka Mortalitas Ibu di Provinsi Bali...

terkandung peluang kecil dengan kejadiannya responnya akan berbentuk fungsi eksponenial
dan dapat disesuaikan pada waktu atau daerah dan menjamin bahwa nilai variabel yang ditaksir
tertentu (Febriani et al., 2015). dari variabel responnya akan bernilai non-
Pemodelan menggunakan regresi Poisson negatif. Fungsi penghubung log yaitu sebagai
harus memenuhi asumsi nilai mean dan berikut:
variansinya sama (equidispersi). Namun dalam 𝑔(𝜇𝑖 ) = 𝑙𝑛 𝜇𝑖 = 𝒙𝑇𝑖 𝜷
analisis data cacah dengan menggunakan model
regresi Poisson terkadang terjadi pelanggaran Hubungan antara mean variabel respon dan
asumsi tersebut, dimana nilai variansinya lebih prediktor linier dengan menggunakan fungsi log
besar dari nilai mean yang disebut overdispersi adalah:
atau kondisi varian lebih kecil dari nilai mean 𝑙𝑛 𝜇𝑖 = 𝒙𝑇𝑖 𝜷
yang disebut underdispersi (Cahyandari, 2014). Kedua ruas diambil fungsi eksponensialnya,
Pemodelan regresi Poisson dengan data yang didapat:
mengandung overdispersi menyebabkan galat 𝑇
𝑒 𝑙𝑛 𝜇𝑖 = 𝑒 𝒙𝑖 𝜷
baku menjadi terlalu rendah (underestimate), 𝑇
sehingga pengambilan keputusan terhadap 𝜇𝑖 = 𝑒 𝒙𝑖 𝜷
signifikansi parameter regresinya menjadi tidak Sehingga fungsi penghubung untuk model
tepat (Molla dan Muniswamy, 2012). Sehingga, regresi Poisson seperti dituliskan pada
perlu dilakukan pengujian overdispersi untuk persamaan di bawah ini:
memenuhi syarat analisis regresi Poisson.
Berdasarkan latar belakang tersebut dalam 𝑙𝑛 𝜇𝑖 = 𝒙𝑇𝑖 𝜷 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑥𝑖1 + 𝛽2 𝑥𝑖2 + ⋯
penelitian ini dilakukan pemodelan Angka + 𝛽𝑘 𝑥𝑖𝑘
Kematian Ibu (AKI) menggunakan metode 𝜇𝑖 = 𝑒𝑥𝑝( 𝒙𝑇𝑖 𝜷) = 𝑒𝑥𝑝( 𝛽0 + 𝛽1 𝑥𝑖1 + 𝛽2 𝑥𝑖2
analisis regresi Poisson dengan 6 faktor yang + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑥𝑖𝑘 )
didugamenjadi penyebab kasus AKI sebagai Selanjutnya penaksiran parameter model regresi
berikut : Poisson dilakukan dengan menggunakan
1. Persentase kunjungan ibu hamil K1, metode Maximum Likelihood Estimation (MLE).
2. Persentase kunjungan ibu hamil K4, Penggunaan R-Square (𝑅2 ) dapat
3. Persentase komplikasi kebidanan yang menggambarkan keeratan hubungan regresi
ditangani, antara peubah respon Y dengan peubah penjelas
4. Persentase persalinan ditolong dengan tenaga X. Nilai 𝑅2 yang semakin besar 0 ≤ 𝑅2 ≤ 1)
Kesehatan, menunjukan semakin tepat dugaan dari model
5. Persentase ibu hamil imunisasi Td5,
regresi. Ada beberapa ukuran 𝑅2 yang telah
6. Persentase ibu hamil imunisasi Td2+.
dikembangkan dalam model regresi Poisson
Model regresi Poisson dapat ditulis sebagai
(Heinzl dan Mittlböck, 2003). Penggunaan
berikut:
ukuran 𝑅2 yang didasarkan pada sisaan
𝑦𝑖 = 𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝜀𝑖 ; 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 (1)
deviance (deviance residual) sebagai berikut:
dimana 𝑦𝑖 adalah jumlah kejadian dan 𝜇𝑖 adalah 2 ̂)
ln 𝐿(𝑦)−ln 𝐿(𝜇
mean jumlah kejadian dimana 𝜇𝑖 diasumsikan 𝑅𝐷𝑒𝑣 =1− (4)
ln 𝐿(𝑦)−ln 𝐿(𝑦̅)
tidak berubah dari data ke data.
Regresi Poisson menggunakan Generelized dimana 𝐥𝐧 𝑳 (𝒚) adalah log likelihood ketika
Linier Model (GLM), terdapat sebuah fungsi g semua parameter 𝜷𝒋 (𝒋 = 𝟎, 𝟏, … , 𝒌) tidak
yang linier yang menghubungkan mean dari disertakan dalam model dan 𝒚𝒊 adalah nilai
variabel respon dengan variabel prediktor, yaitu: pengamatan peubah respon ke-𝒊. 𝐥𝐧 𝑳(𝝁 ̂ ) adalah
log likelihood ketika semua parameter 𝜷𝒋
𝑔(𝜇𝑖 ) = 𝜂𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑥𝑖1 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑥𝑖𝑘 (2) disertakan dalam model dan 𝝁𝒊 nilai cocokan
fungsi g tersebut merupakan fungsi penghubung. ̅)
(predicted value) untuk obsevabel ke- 𝒊. 𝐥𝐧 𝑳(𝒚
Sedangkan hubungan antara mean dan prediktor adalah log likelihood ketika hanya 𝜷𝟎 yang
linier adalah sebagai berikut: disertakan dalam model dan 𝒚 ̅ adalah rata- rata
respon.
𝜇𝑖 = 𝑔−1 (𝜂𝑖 ) = 𝑔−1 (𝒙𝑇𝑖 𝜷) (3)
Pengujian hipotesis parameter regresi
Model regresi Poisson, biasanya fungsi Poisson terdiri dari pengujian hipotesis
penghubung yang digunakan adalah fungsi parameter model regresi Poisson secara serentak
penghubung log, karena mean dari variabel

7
E-Jurnal Matematika Vol. 11(1), Januari 2022, pp. 6-11 ISSN: 2303-1751
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2022.v11.i01.p353

dan parsial. Hipotesis pengujian parameter 5. Memodelkan AKI (variabel respon) dengan
model regresi Poisson secara serentak adalah: variabel prediktor yang telah ditetapkan
𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 =. . . = 𝛽𝑝 = 0 dengan menggunakan regresi Poisson
𝐻1 :paling sedikit ada satu β𝑘 ≠ 0; 𝑘 = 1,2, . . . , 𝑝 6. Menghitung nilai R Square (𝑅2 )
Statistik uji pengujian hipotesis parameter 7. Menginterpretasikan model hasil analisis
regresi Poisson ditentukan berdasarkan metode yang diperoleh dari metode regresi Poisson
Likelihood Ratio Test (LRT). Pengujian dan menarik kesimpulan.
hipotesis parameter model regresi Poisson
selanjutnya adalah pengujian hipotesis secara 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
parsial dengan hipotesis: 3.1 Deskripsi Data
𝐻0 : 𝛽𝑘 = 0
𝐻1 : 𝛽𝑘 ≠ 0 Data sekunder diperoleh dari Dinas
Statistik uji yang digunakan adalah statistik Kesehatan Provinsi Bali pada tahun 2018
Wald dengan perhitungan berikut: kemudian dilakukan pengolahan statistika
̂𝑘
𝛽 diskriptif untuk mendapatkan gambaran umum
𝑍= ̂𝑘 )
𝑠𝑒(𝛽 data yang tersedia dan merupakan gabungan dari
dimana statistik Z berdistribusi normal baku. seluruh kecamatan yang ada di Bali. Gambar 1
Daerah penolakan H0 adalah menolak H0 pada menunjukkan kasus AKI tahun 2018 tertinggi
taraf uji 𝛼 jika nilai dari |𝑍| > 𝑍𝛼/2 . terjadi di 4 kecamatan yakni Kintamani,
Buleleng, Sukasada dan Abang sebanyak 3
2. METODE PENELITIAN kematian.
2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data pada halaman berikut ini adalah AKI
kuantitatif nonparametrik. Observasi pengujian
didasarkan pada data sekunder yang diterima ABANG
SUKASADA
pada tahun 2018 dari Dinas Kesehatan Provinsi
BULELENG
Bali. Data tersebut berupa mortalitas ibu di 57 KINTAMANI
kecamatan di Provinsi Bali pada tahun 2018. KEDIRI
NUSPED
2.2 Variabel Penelitian GIANYAR
DENUT
Terdapat dua jenis variabel pada penelitian KUBU TAMBAHAN
ini yaitu angka mortalitas Ibu se-Kecamatan di BATURITI
Provinsi Bali sebagai variabel respon (Y) dan 6 PENEBEL
variabel prediktor (X) sebagai berikut KLUNGKUNG
Persentase kunjungan ibu hamil K1 (X1), BANJARANGKANG
SIDEMEN
Persentase kunjungan ibu hamil K4 (X2), MENDOYO
Persentase komplikasi kebidanan yang ditangani JEMBRANA
(X3), Persentase persalinan ditolong dengan NEGARA
tenaga Kesehatan (X4), Persentase ibu hamil DENBAR
imunisasi Td5 (X5), Persentase ibu hamil DENSEL
imunisasi Td2+ (X6). SERIRIT
BANJAR
KUTA SELATAN
2.3 Metode Analisis Data KUTA
Analisis data terdapat runtutan tahap yaitu: MENGWI
1. Menyajikan statistika deskriptif umum 0 1 2 3
untuk mendapatkan gambaran data tentang
kasus AKI di Provinsi Bali. Gambar 1. Grafik Angka Kematian Ibu per
Kecamatan di Provinsi Bali Tahun 2018
2. Melakukan pengujian distribusi Poisson
data peubah respon (AKI)
Dapat dilihat pula gambaran rerata, nilai
3. Pengujian overdispersi pada data peubah
minimum dan maksimum data dari masing-
respon (AKI)
masing variabel pada penelitian ini yang
4. Pengujian Multikolinearitas antar variabel
disajikan pada Tabel 1 menunjukkan kasus AKI
predictor

8
Agusviani, N.P.N., I K.G. Sukarsa, M. Susilawati Pemodelan Angka Mortalitas Ibu di Provinsi Bali...

terbesar dengan sebanyak 3 kasus sedangkan yang sesuai. Sedangkan proses bersalinan
terendah adalah 0 kasus (33 kecamatan). Rata- dengan tenaga kesehatan adalah pelayanan yang
rata persentase kunjungan ibu hamil K1 (𝑋1 ) diberikan oleh tenaga kesehatan dengan
yakni 18.65% dengan prsentase maksimum kemampuan kebidanan.
yaitu 98.09% dan minimum yaitu 2.93%. Tabel 1. Nilai Mean, Maksimum dan Minimum
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil harus Variabel Penelitian
mencapai jumlah minimum pada setiap
kehamilan. Jumlah minimum tersebut dilakukan Variabel Mean Minimum Maksimum
pada Trimester I paling rendah 1 kali dalam 𝑌 0,64 0,00 3,00
mengunjungi dokter (Setidaknya sekali selama 𝑋1 18,65 2,93 98,09
trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 𝑋2 15,69 2,93 45,79
setidaknya dua kali selama trimester kedua (usia 𝑋3 15,38 2,02 46,71
kehamilan 12-24 minggu), dan setidaknya dua 𝑋4 15,70 3,28 47,69
kali selama trimester ketiga (usia kehamilan 24 𝑋5 14,01 0,00 41,78
minggu sampai lahir). Setiap pemeriksaan yang 𝑋6 14,05 0,00 38,60
Sumber : Data diolah (2021)
dilakukan disarankan untuk menggunakan
standar pelayanan agar ibu hamil atau janin Proses bersalin dengan bantuan tenaga
mendapatkan perlindungan dini dari komplikasi kesehatan mampu menjamin kualitas pelayanan
serta deteksi dini faktor risiko kehamilan. pencegahan infeksi dan metode pertolonganpun
Kunjungan ibu hamil K1 adalah kunjungan sesuai dengan standar pelayanan. Pemerintah
pertama ibu hamil yang telah menjalani pusat mengeluarkan kebijakan Jaminan
pemeriksaan kehamilan. Pada kunjungan Persalinan (Jampersal) untuk memperluas
pertama akan dilakukan pemeriksaan riwayat daerah pertolongan bersalin yang diberikan.
kehamilan, penyakit kehamilan saat ini, riwayat Kebijakan jaminan persalinan bertujuan untuk
penyakit keluarga, dan pemeriksaan umum. memudahkan sisi ekonomi ibu hamil. Adanya
Pada data kunjungan ibu hamil K4 hal tersebut agar diperoleh keselamatan bersalin,
merupakan kunjungan ibu hamil yang sudah termasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan
memperoleh pelayanan sesuai dengan jadwal pasca persalinan termasuk KB, dan pelayanan
dan telah dianjurkan pada tiap trimesternya. bayi baru lahir. Oleh karena itu pelayanan
Rata-rata persentase kunjungan ibu hamil K4 ( persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
𝑋2 ) 15.69%. Presentase terbesar ibu hamil K4 harus terlaksana dengan baik dan memenuhi
yang datang memeriksakan kandungannya standar. Berdasarkan hasil data menunjukkan
sebanyak 45,79% dari total keseluruhan jumlah kasus kematian ibu pada tingkat persalinan yang
yang hamil. Sedangkan terendahkan yaitu 2.93% ditangani tenaga kesehatan tertinggi yaitu 47.69%
dari kejadian yang terjadi dan terendah yaitu 3.28%. Berdasarkan hasil
Sedangkan untuk faktor ketiga yaitu tingkat tersebut dapat dinyatakan terdapat ketimpangan
komplikasi kebidanan yang ditangani tertinggi kasus kematian ibu yang disebabkan kurangnya
yaitu 46.71% artinya adanya kejadian bantuan tenaga kerja yang belum merata.
komplikasi kebidanan di Bali yang mencapai Tetanus adalah suatu penyakit menular yang
46,71% dari keseluhan komplikasi yang terjadi. menyebabkan tingginya mortalitas pada bayi.
Tingkat terendah yaitu pada sebesar 2.02% yang Pengendalikan infeksi tetanus yaitu
mengartikan bahwa kejadian komplikasi dilaksanakannya vaksinasi Tetanus Toksoid
kebidanan yang ditangani di Bali terendah hanya (Td) untuk wanita usia subur dan ibu hamil.
hingga 2.02%. Komplikasi kebidanan Pada tahun 2017, Menteri Kesehatan
merupakan ibu yang mengalami komplikasi di mengeluarkan Peraturan Menteri No. 12
daerah dan periode waktu tertentu dan dikelola tentang Imunisasi, yang mengatur bahwa
pada tingkat dasar dan sesuai dengan kriteria wanita usia subur dan ibu hamil termasuk
yang ditetapkan oleh penyedia layanan dalam kategori yang perlu divaksinasi lebih
kesehatan yang berkualitas. Ketika melayani, lanjut. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
terutama bidan di pedesaan dan puskesmas Provinsi Bali tahun 2018 persentase ibu hamil
sebagaian ibu hamil berisiko tinggi atau imunisasi Td5 tertinggi terjadi di Kecamatan
mengalami komplikasi sehingga dierlukan Kintamani sebesar 41.78% sedangkan
pelayanan kesehatan. Karena keterbatasan persentase ibu hamil imunisasi Td5 dengan
kapasitas untuk memberi pelayanan dilakukan persentase terendah sebesar 0%. Sedangkan
cara untuk merujuknya ke pelayanan kesehatan Imunitas Td2+ adalah cakupan total ibu hamil

9
E-Jurnal Matematika Vol. 11(1), Januari 2022, pp. 6-11 ISSN: 2303-1751
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2022.v11.i01.p353

yang mendapat imunitas tetanus dan difteri (Td) multikolinearitas. Oleh karena itu dilakukan
lengkap dari Td1 sampai Td5.. Ditemukan eliminasi variabel 𝑋2 , 𝑋4 , 𝑋5 , dan 𝑋𝟔 yang
persentase ibu hamil imunisasi Td2+ tertinggi memiliki nilai VIF lebih dari 10. Kemudian
sebesar 38.6% pada Kecamatan Kintamani terpilih dua variabel bebas yaitu 𝑋1 dan 𝑋3 .
sedangkan kecamatan dengan persentase ibu Karena data diperoleh nilai VIF variabel 𝑋1 dan
hamil imunisasi Td2+ terendah dengan 𝑋3 kurang dari 10.
persentase 0% . Pemodelan dengan regresi Poisson
digunakan untuk memodelkan AKI di Provinsi
3.2 Regresi Poisson Bali (Y) dengan variabel penjelas yang sudah
Sebelum melakukan analisis, dilakukan uji diseleksi yakni persentase kunjungan ibu hamil
kecocokan distribusi pada data AKI yang terjadi K1 (X1 ), presentase komplikasi kebidanan yang
di Provinsi Bali dengan hipotesis berikut: ditangani ( X 3 ). Melalui software R diperoleh
𝐻0 : data AKI di Provinsi Bali mengikuti pendugaan parameter model regresi Poisson
distribusi Poisson disajikan pada Tabel 3 menunjukkan hasil
𝐻1 : data AKI di Provinsi Bali tidak mengikuti pendugaan parameter dari model regresi
distribusi Poisson Poisson dengan nilai AIC sebesar 113,97.
Hasil uji khi-kuadrat pada kecocokan distribusi Pengujian secara serentak dengan uji likelihood
Poisson pada data peubah respon (AKI) ratio test diperoleh statistik uji D(β̂) (21.274) >
diperoleh nilai 𝜒 2 (1.47) < 𝜒0.05,62
(12.59) x 2 (0.05,6) (12,59) dengan p-value lebih kecil dari
dengan 𝑝_𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 sebesar 0,224. Sehingga, 0,05 yang berarti paling bahwa faktor X1 dan X 3
keputusan hasil uji chi-square adalah gagal tolak berpengaruh nyata pada model. Dilanjutkan uji
𝐻0 yang menunjukkan AKI di Provinsi Bali untuk menentukan dampak dari masing-masing
berdistribusi Poisson. variabel penjelas ini, hipotesis berikut
Selanjutnya dilakukan pengujian digunakan untuk pengujian parameter:
overdispersi peubah respon (AKI) dengan uji H0 : βi=1,3 = 0 (tidak ada variabel yang
khi-kuadrat. Hipotesis yang ditentukan : signifikan berpengaruh)
H0 : tidak terdapat overdispersi pada data H1 : βi=1,3 ≠ 0
H1 : terdapat overdispersi pada data
Hasil uji overdispersi menunjukkan signifikansi Tabel 3. Nilai Dugaan Parameter Regresi Poisson
lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak Parameter Nilai Galat Nilai 𝑝_𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒
terdapat overdispersi dari data AKI di Provinsi dugaan Baku Z
Bali. Oleh karena itu analisis Regresi Poisson 𝛽0 -1.763 0.3764 -4.68 0.0000
dapat digunakan pada penelitian ini. 𝛽1 0.0212 0.0065 3.252 0.0011
Pengujian multikolinearitas dapat ditentukan 𝛽3 0.0528 0.0211 2.503 0.0123
dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Data yang tidak mengalami gejala Hasil pengujian parameter secara parsial
multikolinearitas ketika memiliki nilai VIF model regresi Poisson disajikan Tabel 3 dengan
kurang dari 10. Apabila sebuah peubah atau X taraf signifikansi 5% menunjukkan terdapat dua
memilikinilai VIF lebih dari 10 maka dapat faktor yang signifikan pada model yakni
dilakukan pereduksian. Pereduksian Analisis Persentase kunjungan ibu hamil K1 ( X1 ) dan
komponen utama melalui VIF ini pada dasarnya Persentase komplikasi kebidanan yang ditangani
bertujuan untuk menyederhanakan peubah yang (X 3 ). Persamaan model regresi Poisson dapat
diamati dengan cara menyusutkan (mereduksi) dituliskan sebagai berikut:
dimensinya (Widiharih, 2001). ln(μ̂) = −1.7632 + 0.0212X1 + 0.0528X 3
Tabel 2. Nilai VIF Variabel Bebas Semakin ibu mengunjungi untuk pengecekan
kehamilan maka semakin kecil resiko yang akan
𝑋1 𝑋2 𝑋3 𝑋4 𝑋5 𝑋𝟔 terjadi untuk kesehatan ibu dan bayinya.
1.08 107.73 5.24 111.06 18.40 18.19 Tercapainya hal tersebut berasal dari
pengalaman dan kesiapan jiwanya (Nursalam,
Hasil pengujian multikolinearitas Tabel 2 2008), pada usia cukup dapat menjadikan
menunjukkan bahwa variabel 𝑋2 , 𝑋4 , 𝑋5 , dan seorang ibu berfikir dewasa dalam memenuhi
𝑋𝟔 memiliki nilai VIF lebih dari 10. Hal ini kesehatannya, contohnya saja adalah
menunjukkan terdapat korelasi antara variabel pemeriksakan rutin kehamilan sejak dini.
bebas sehingga diperlukan penanganan Komplikasi persalinan merupakan peristiwa

10
Agusviani, N.P.N., I K.G. Sukarsa, M. Susilawati Pemodelan Angka Mortalitas Ibu di Provinsi Bali...

yang menjadikan jiwa terasa terancam baik dari Cameron AC, Trivedi PK. 2013. Regression
sisi ibu atau janin yang disebabkan dari Analysis of Count Data. Cambridge (UK):
persalinan itu sendiri (Basu et al., 2014). Cambridge University Press.
Model regresi Poisson memiliki nilai R-
Darnah. 2011. Mengatasi Overdispersi pada
squared yang kecil yakni 0,1671. Temuan ini
Model Regresi Poisson dengan Generalized
menunjukkan bahwa variabel penjelas dalam
Poisson Regeresion I. Jurnal Eksponensial.
penelitian hanya dapat menjelaskan 16,17%
varians dalam variabel respon, artinya terdapat Febriani, et al. 2015. Analisis Regresi Poisson
pengaruh dari kedua faktor (X1 dan X 3 ) sebesar untuk Mengetahui Variabel yang
16,71%. Hal ini menunjukkan bahwa diduga Berpengaruh pada Kasus Gizi Buruk di
masih banyak faktor lain yang mempengaruhi Kabupaten Bangka. Jurnal Matematika dan
kasus AKI namun belum diikutkan dalam Pendidikan Matematika UNY. Yogyakarta.
variabel penelitian ini. Hardin JW, Hilbe JM. 2007. Generalized Linier
Models and Extensions. Texas : Stata Press.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Heinzl H, Mittlböck M. 2003. Pseudo R-squared
4.1 Kesimpulan Measures for Poisson Regression Models
Hasil penelitian analisis regresi Poisson with Over- or Underdispersion.
kasus AKI di Provinsi Bali menunjukkan Computational & Data Analysis 44 (2003).
variabel Persentase kunjungan ibu hamil K1 253-271.
(X1 ) dan Persentase komplikasi kebidanan yang Molla DT, Muniswamy B. 2012. Power of Tests
ditangani (X 3 ) berpengaruh signifikan terhadap for Overdispersion Parameter in Negative
kasus AKI dengan model Regresi Poisson yang Binomial Regression Model. Journals of
terbentuk adalah: ln(μ̂) = −1.7632 + Mathematics. 4(1): 29-36.
0.0212X1 + 0.0528X 3 .
Novarani Putri S, D. A. 2016. Pemodelan
4.2 Saran Faktor- Faktor yang Memengaruhi Kematian
Ibu di Kota Surabaya Berdasarkan Antenatal
Nilai R-squared cukup rendah yakni 16,71%, Care Menggunakan Regresi Binomial
sehingga pengaruh sisanya yaitu 83, 29% Negatif. Jurnal Sains dan Seni ITS, Volume
menunjukkan bahwa terdapat variabel lain di 5, Nomor 2.
luar model memengaruhi kasus AKI, diharapkan
penelitian selanjutnya dapat menambah variabel Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
lain. Selain itu, kejadian AKI cenderung Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
mempunyai banyak data bernilai 0, selanjutnya Jakarta: Salemba Medika.
dapat menggunakan alternatif Zero Inflated WHO, UNICEF. (2000). Maternal Mortality in
Poisson Regression untuk kasus Poisson dengan 2000. World Health Organization (WHO)/
nilai 0 yang cukup banyak. The United Nation Children"s (UNICEF).
DAFTAR PUSTAKA Widiharih, Tatik. 2001. Penanganan
Multikolinearitas (Kekolinearan Ganda)
Basu, et al. 2014. Knowledge, Attitude And Dengan Analisis Regresi Komponen Utama.
Practices Of Women In Maldives Related To Jurnal Matematika dan Komputer, Volume 4,
The Risk Factors, Prevention and Early Nomor 2.
Detection Of Cervical Cancer. (diakses pada
tanggal 23 Maret 2017 melalui
http://dx.doi.org/10.7314/APJCP.2014.15.1
6.6691
Cahyandari, Rini. 2014. Pengujian Overdispersi
pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus
Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi
Jawa Barat). Jurnal Matematika, UIN Sunan
Gunung Jati. Vol.14 No.2, 69-76

11

Anda mungkin juga menyukai