Anda di halaman 1dari 7

FRAMING BERITA SEPAKBOLA DALAM MEDIA ONLINE: ANALISIS PERBANDINGAN ISU TRAGEDI KANJURUHAN

DI KOMPAS.COM DAN TEMPO.COM (PERIODE 2 – 1 November 2022)

*
Dwi Anugrah , Dr. Septiawan Santana Kurnia, DRS., M.SI

Prodi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung,


Indonesia.
*
dwitoweng55@gmail.com, septiawan@unisba.ac.id

Abstract. In this rapidly developing digital era, the use of gadgets and internet access has
become an inseparable part of people's daily lives. The presence of online media is
increasingly significant as a source of information and entertainment. In this case, people's
interest in online media is increasing along with technological developments and the
availability of information at their fingertips. technological developments and the
availability of information at their fingertips. The formulation of the problem and research
question is "How does the framing of the Kanjuruhan tragedy issue compare in the online
media kompas.com and tempo.com?" This research is library research with a qualitative
approach and data analysis. The data used in this research is secondary data. The data used
in this research is secondary data obtained from online news sites, journal articles, books
and other sources. and various other secondary sources. other secondary sources. The
research results show that a comparison of Kompas and Tempo regarding reporting on the
2022 Kanjuruhan Tragedy shows significant differences in approach. Kompas tends to
prioritize humanist aspects, highlighting social response and empathy, as well as
highlighting the role of football clubs and the role of individual victims in society. On the
other hand, Tempo is more focused on clarifying facts, chronology of events, and
developments related to investigations and law enforcement. Kompas presents a humanist
narrative that emphasizes empathy for victims and the commitment of institutions such as
Komnas HAM in resolving cases. In contrast, Tempo emphasizes presenting facts in detail
and investigating in more detail, as well as providing clarification with strong evidence.
Keywords: Framing, Kanjuruhan, Online Media.

Abstrak. Di era digital yang berkembang pesat ini, penggunaan gadget dan akses internet
sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Kehadiran media online semakin signifikan sebagai sumber informasi dan hiburan. Dalam
hal ini, minat masyarakat terhadap media online semakin meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi dan tersedianya informasi dalam genggaman mereka.
perkembangan teknologi dan ketersediaan informasi dalam genggaman mereka.
Perumusan masalah dan pertanyaan penelitian ini adalah “Bagaimana perbandingan
framing isu tragedi Kanjuruhan dalam media online kompas.com dan tempo.com?”
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif serta
analisis datanya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs berita
online, artikel jurnal, buku, dan sumber lainnya. dan berbagai sumber sekunder lainnya.
sumber sekunder lainnya. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan Kompas dan Tempo
terkait pemberitaan Tragedi Kanjuruhan 2022 menunjukkan perbedaan pendekatan yang
signifikan. Kompas cenderung mengedepankan aspek humanis, menonjolkan respon sosial
dan empati, serta menonjolkan peran klub sepak bola dan peran individu korban dalam
masyarakat. Di sisi lain, Tempo lebih fokus pada klarifikasi fakta, kronologis kejadian, dan
perkembangan terkait penyidikan dan penegakan hukum. Kompas menyajikan narasi
humanis yang menekankan empati terhadap korban dan komitmen lembaga seperti
Komnas HAM dalam menyelesaikan kasus. Sebaliknya, Tempo menekankan penyajian
fakta secara detail dan penyelidikan lebih detail, serta memberikan klarifikasi dengan
bukti-bukti yang kuat.
Kata Kunci: Framing, Kanjuruhan, Media Online.

dwitoweng55@gmail.com
septiawan@unisba.ac.id 1
2 | Dwi Anugerah Septian et al.

A. Pendahuluan
Dalam era digital yang berkembang pesat, penggunaan gadget dan akses internet telah
menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Kehadiran media online
menjadi semakin signifikan sebagai sumber informasi dan hiburan (1). Menurut Pambudi (2)
Dengan mudahnya akses ke berita, artikel, video, dan konten lainnya, masyarakat lebih cenderung
mendapatkan informasi melalui media online, menciptakan dampak yang signifikan pada persepsi
dan pemahaman mereka terhadap berbagai isu.
Framing adalah proses penyajian berita atau informasi dengan cara tertentu yang dapat
memengaruhi persepsi dan penilaian pembaca atau pemirsa (Putranto, 2023). Media online memiliki
kekuatan dalam melakukan framing, yang bisa berdampak signifikan terhadap cara masyarakat
memahami suatu isu (Mahatmi, 2023). Melalui pemilihan kata-kata, gambar, judul, dan penyusunan
narasi, media online dapat membentuk berbagai sudut pandang dan penekanan pada aspek-aspek
tertentu dari suatu berita (Ramadhan et al., 2023). Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana
masyarakat merespons berita tersebut dan membentuk opini mereka.
Framing terkait dengan cara berita diproduksi, struktur kerja, serta praktik organisasi media.
Alasan mengapa suatu peristiwa diinterpretasikan dalam kerangka tertentu, bukan kerangka lain,
bukan hanya dipengaruhi oleh wartawan, tetapi juga oleh rutinitas kerja dan pengaruh institusi
media, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang memengaruhi cara peristiwa dipahami
(Febriyanti & Karina, 2021).
Dalam lingkungan media online, berita-berita viral sering menjadi fokus perhatian publik
(Fotaleno et al., 2021). Berita-berita ini memiliki potensi untuk menjadi topik perbincangan yang
mendalam dan luas. Namun, framing berita dalam konteks berita-berita viral juga dapat memiliki
dampak yang signifikan pada persepsi masyarakat (Sulistyowati & Hasanah, 2021). Oleh karena itu,
penelitian yang membahas perbandingan framing berita sepakbola dalam media online pada isu-
berita viral memiliki relevansi yang tinggi
Salah satu berita viral pada tahun 2022 adalah tragedi Kanjuruhan. Tragedi Kanjuruhan
terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu, setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya dengan skor
2-3 untuk kemenangan Persebaya. Tragedi ini menewaskan 135 orang dan melukai lebih dari 500
orang lainnya (3). Dalam kasus tragedi Kanjuruhan 2022, berbagai media online termasuk
Kompas.com dan Tempo.com memberitakan peristiwa ini dengan cakupan yang luas dan
mendalam.
Dalam kasus tragedi Kanjuruhan 2022, berbagai media online termasuk Kompas.com
dan Tempo.com memberitakan peristiwa ini dengan cakupan yang luas dan mendalam.
Kedua media ini memiliki pembaca yang signifikan dan memberikan laporan yang beragam
tentang tragedi Kanjuruhan. Masing-masing media memiliki audiens yang berbeda, dan oleh
karena itu, cara mereka melakukan framing dalam melaporkan peristiwa ini mungkin juga
berbeda
Penelitian ini memiliki banyak kepentingan yang melampaui cakupan hanya dalam konteks
tragedi Kanjuruhan. Pertama, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana media online mempengaruhi cara masyarakat memandang dan merespons isu sepakbola
yang berkaitan dengan peristiwa berita viral. Kedua, penelitian ini dapat memberikan wawasan
tentang perbedaan dalam framing berita antara dua media online terkemuka. Hal ini dapat
membantu masyarakat lebih kritis dalam mengonsumsi berita online dan lebih memahami cara
media membentuk persepsi mereka. Terakhir, penelitian ini juga dapat memberikan masukan untuk
perbaikan etika jurnalistik dalam melaporkan berita-berita berat seperti tragedi Kanjuruhan.
Pendekatan framing yang berbeda dalam pemberitaan mengenai suatu isu dapat
mengakibatkan persepsi yang kontras terhadap peristiwa yang sama. Dalam kasus berita Tragedi
Kanjuruhan, perbedaan framing dari Kompas.com dan Tempo.com dapat menyebabkan perbedaan
pemahaman atau interpretasi masyarakat terhadap kejadian tersebut.
Misalnya, Kompas.com bisa saja menggunakan framing yang menekankan aspek
kemanusiaan atau dampak sosial, sementara Tempo.com fokus pada aspek hukum atau penyebab
dari tragedi tersebut. Hal ini bisa berdampak pada opini publik, mempengaruhi pandangan mereka
terhadap pelaku, korban, atau pihak yang terlibat, serta bisa memunculkan konflik persepsi. Sebagai

Vol. No. (2023), Hal: ISSN:


FRAMING BERITA SEPAKBOLA DALAM MEDIA ONLINE: ANALISIS PERBANDINGAN ISU TRAGEDI KANJURUHAN DI
KOMPAS.COM DAN TEMPO.COM (PERIODE 2 – 1 November 2022) | 3

akibatnya, kesimpulan atau penilaian masyarakat terhadap kejadian tersebut dapat berbeda,
tergantung dari sudut pandang yang disajikan oleh masing-masing portal berita
Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dan pertanyaan penelitian ini adalah
“Bagaimana perbandingan framing isu tragedi Kanjuruhan dalam media online kompas.com dan
tempo.com?”

B. Metodologi Penelitian
Menurut Sugiyono (2019: 397-399), subjek penelitian merujuk pada individu atau pihak
yang terkait dengan topik yang sedang diselidiki, seringkali berperan sebagai informan atau
narasumber yang menyediakan data yang relevan dengan penelitian. Mereka berfungsi sebagai
sampel yang memberikan wawasan tentang karakteristik subjek penelitian. Dalam konteks subjek
penelitian, terdapat dua jenis subjek, yaitu subjek langsung dan subjek tidak langsung
Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan
ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi, menggali, dan memahami aspek-aspek kualitatif
dari fenomena sosial
Subjek di dalam penelitian ini adalah uraian berita mengenai isu tragedi Kanjuruhan pada
tahun 2022 yang dirilis oleh Kompas.com dan Tempo.com dengan teknik pengumpulan data studi
pustaka (library research). Data yang digunakan di dalam penelitian ini berupa data sekunder
yang didapati dari situs berita online, artikel jurnal, buku, dan berbagai sumber sekunder
lainnya. Analisis data di dalam penelitian ini juga dilakukan secara kualitatif
Tahap pertama adalah pengumpulan data, di mana data diperoleh melalui observasi, studi
pustaka, dokumentasi, atau gabungan ketiganya untuk memperoleh data yang beragam. Tahap kedua
adalah reduksi data, yang melibatkan pencatatan dan penyusunan data secara teliti dan rinci, serta
pemilahan data yang relevan dan tidak relevan. Data yang telah direduksi akan membantu peneliti
untuk lebih fokus pada data yang penting.
Tahap ketiga adalah penyajian data, di mana data dapat disajikan dalam berbagai bentuk
seperti tabel, grafik, atau uraian singkat. Penyajian data membantu mengorganisasi dan
menggambarkan pola hubungan antara data sehingga lebih mudah dipahami. Terakhir, tahap
keempat adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang diambil pada tahap awal
bersifat sementara dan dapat berubah jika ditemukan bukti yang mendukung selama tahap
pengumpulan data berikutnya. Namun, jika kesimpulan tersebut didukung oleh bukti yang kredibel
dan konsisten, maka kesimpulan tersebut akan menjadi kesimpulan yang kuat

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Berita Isu Tragedi Kanjuruhan 2022 di Kompas
Berita Kompas yang diterbitkan pada 2 Oktober 2022 mengangkat isu Tragedi Kanjuruhan
yang menghebohkan. Ditulis oleh Nur Rohmi Aida dan Rizal Setyo Nugroho, artikel tersebut
menyoroti peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah laga Liga 1
antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. Kerusuhan ini berakibat fatal dengan 127 orang tewas,
termasuk dua polisi, serta puluhan orang luka-luka. Berikut adalah data table temuan penelitian di
Kompas.
Tabel 1
4 Berita Kompas mengenai Isu Tragedi Kanjuruhan 2 Oktober 2022 – 1 November 2022
No. Judul Berita Penulis Tanggal Link
Berita
1 Trending #Kanjuruhan Usai Nur Rohmi Aida, 2 Oktober Baca
Kerusuhan Kanjuruhan Rizal Setyo 2022 Berita
Menewaskan 127 Orang Nugroho
2 Komnas HAM: Korban Vitorio 5 Oktober Baca
Kanjuruhan Meninggal Mantalean, 2022 Berita
karena Kurang Oksigen dan Novianti
Gas Air Mata Setuningsih

Journalism
4 | Dwi Anugerah Septian et al.

No. Judul Berita Penulis Tanggal Link


Berita
3 Polri Sebut 131 Korban Rahel Narda 10 Oktober Baca
Tewas Tragedi Kanjuruhan Chaterine, Icha 2022 Berita
karena Kurang Oksigen, Rastika
Bukan Gas Air Mata
4 Polri Berikan Layanan Medis Rahen Narda 13 Oktober Baca
Korban Kanjuruhan hingga Chaterine, Bagus 2022 Berita
Pulih Total Santosa

Respons warganet terhadap tragedi ini beragam; beberapa menyalahkan sepak bola,
mengecam penggunaan gas air mata, sementara yang lain menyampaikan kesedihan dan
kekecewaan atas peristiwa ini. Sejumlah akun menyoroti pelanggaran kode kemanan FIFA terkait
penggunaan gas air mata di stadion. Komnas HAM memulai penyelidikan untuk mencari tahu
penyebab kematian korban, dengan indikasi adanya kurangnya oksigen dan gas air mata sebagai
faktor penyebab.
Namun, ada perdebatan antara Polri dan Komnas HAM terkait penyebab kematian, di mana
Polri menegaskan bahwa korban meninggal karena kekurangan oksigen, bukan gas air mata. Dalam
rangka memberikan pelayanan medis dan pemulihan trauma kepada korban, Polri menyediakan
rumah sakit dan tenaga medis serta memberikan kartu Bhayangkara Prioritas kepada keluarga
korban. Beberapa pengembangan juga mencakup rencana rekonstruksi tragedi oleh kepolisian, hasil
investigasi TGIPF yang mendapati proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan dari yang beredar
di media, serta pertambahan jumlah korban yang meninggal
Arema FC, sebagai respons atas tragedi ini, berkomitmen untuk menjadikan peristiwa ini
sebagai momen perubahan di dunia sepak bola Indonesia dan memberikan dukungan kepada korban
serta mendukung investigasi secara tuntas.

Berita Isu Tragedi Kanjuruhan 2022 di Tempo

Pada tahun 2022, tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,
memilukan banyak hati di Indonesia. Peristiwa yang berlangsung pada Sabtu, 1 Oktober 2022,
setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, telah menyisakan duka yang
mendalam dan konsekuensi besar bagi dunia sepak bola Indonesia.
Stadion yang semestinya menjadi tempat hiburan, menyaksikan peristiwa tragis yang
melibatkan para suporter. Kericuhan yang berawal dari turunnya Aremania ke lapangan, direspons
oleh aparat keamanan dengan tembakan gas air mata. Respons ini memicu ribuan suporter yang
berusaha keluar, namun beberapa pintu keluar terkunci, menyebabkan desakan dan kepanikan.
Berikut adalah contoh Sebagian table berita di Tempo.

Tabel 2 4 Berita Tempo Mengenai Isu Tragedi Kanjuruhan Periode 2 Oktober – 1 November
2022
Tangga
No. Judul Berita Penulis l Terbit Link
2
Penyebab Rumput Kanjuruhan Baca
1 Kukuh S. Wibowo Oktober
Terbakar Menurut Polisi Berita
2022
Maut di Pintu 13 Stadion
Achmad Hanif 7
Kanjuruhan hingga Penetapan Baca
2 Imaduddin, S. Dian Oktober
6 Tersangka Tragedi Berita
Andryanto 2023
Kanjuruhan
3 Polisi Identifikasi Pelaku Hamdan C. Ismail 10 Baca
Perusakan di Luar Stadion Oktober Berita

Vol. No. (2023), Hal: ISSN:


FRAMING BERITA SEPAKBOLA DALAM MEDIA ONLINE: ANALISIS PERBANDINGAN ISU TRAGEDI KANJURUHAN DI
KOMPAS.COM DAN TEMPO.COM (PERIODE 2 – 1 November 2022) | 5

Tangga
No. Judul Berita Penulis l Terbit Link
Kanjuruhan 2022
Tragedi Kanjuruhan, Indosiar
13
Sebut Tidak Ada Klausul Eka Yudha Saputra, Baca
4 Oktober
Penalti jika Jadwal Main Kukuh S. Wibowo Berita
2022
Diubah

Dalam kesedihan ini, tidak kurang dari 135 jiwa merenggang. Korban-korban ini, individu
yang pada awalnya menyaksikan pertandingan sepak bola, harus menemui ajalnya karena keadaan
yang tidak terkendali. Para keluarga yang ditinggalkan harus merasakan kehilangan yang mendalam,
berusaha merangkai kembali hidup yang telah terputus oleh tragedi tak terduga ini.
Penyelidikan dan investigasi segera dilakukan. Tim Gabungan Independen Pencari Fakta
(TGIPF) dibentuk untuk mengungkap fakta-fakta di balik kejadian ini. Dalam prosesnya, mereka
menemukan bahwa proses jatuhnya korban lebih mengerikan dari apa yang sebelumnya tersiar.
Rekaman dari 32 CCTV memperlihatkan betapa kengeriannya situasi di lapangan. Ada korban yang
saling mencoba menolong, bergandengan untuk keluar, namun terjatuh dan terinjak-injak oleh
kerumunan yang panik. Ada pula yang berusaha memberi bantuan pernapasan, namun terbunuh
akibat gas air mata yang ditembakkan ke arah mereka. Rekonstruksi dari rekaman ini
memperlihatkan betapa tragisnya kejadian tersebut.
Namun, bukan hanya kematian yang menjadi sorotan. Ada pula kisah tentang perusakan di
luar stadion yang diungkap oleh pihak kepolisian. Melalui identifikasi menggunakan rekaman
CCTV, polisi berhasil mengidentifikasi para pelaku perusakan terhadap fasilitas stadion dan mobil
polisi. Dalam penanganan kasus ini, beberapa tersangka telah ditetapkan, termasuk anggota Polri
yang terlibat dalam pengamanan pertandingan.

Analisis dan Pembahasan

Dalam melihat cara Kompas dan Tempo menghadirkan liputan tragedi Kanjuruhan 2022,
kita dapat menemukan perbedaan signifikan dalam pendekatan pemberitaan, penekanan isu, dan
cara presentasi informasi yang disajikan kepada pembaca. Kompas, melalui liputannya, cenderung
memfokuskan pada dimensi humanis, menyoroti reaksi dan respons publik, serta memberikan
perhatian pada aspek kemanusiaan dalam tragedi tersebut.
Mereka menampilkan kronologi peristiwa, tanggapan warganet, dan kutipan narasumber
terkait. Dalam liputan mereka, ada penekanan kuat pada reaksi Arema FC, klub yang berada di
tengah tragedi itu, dan bagaimana klub tersebut berupaya mendukung para korban. Lebih jauh lagi,
Kompas menyoroti peran mahasiswa sebagai korban dan kontribusi mereka dalam komunitas
sekitar, menekankan aspek keterlibatan individu korban dalam masyarakat.
Misalnya, Kompas dengan artikel "Tragedi Kanjuruhan: Arema FC Berdiri untuk Pemain
dan Suporter" yang ditulis oleh Suci Rahayu dan Sem Bagaskara pada tanggal 23 Oktober 2022.
Artikel ini menyoroti komitmen Arema FC dalam mengusut tragedi Kanjuruhan. Fokusnya lebih
pada upaya konkret klub dalam membantu para korban. Kompas mempertegas aspek kemanusiaan
dan peran klub sepak bola sebagai agen sosial yang peduli terhadap kejadian tragis tersebut. Mereka
menggambarkan tindakan konkret klub, memperlihatkan sisi empati dan dukungan yang diberikan
kepada para korban
Tempo dengan artikel "Maut di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan hingga Penetapan 6 Tersangka
Tragedi Kanjuruhan" yang diterbitkan oleh Achmad Hanif Imaduddin dan S. Dian Andryanto pada 7
Oktober 2022, memberikan fokus pada fakta-fakta yang terjadi. Mereka menyajikan kronologi
kejadian, informasi tentang jumlah korban, serta pengumuman terkait 6 tersangka yang terlibat. Jadi,
sementara Kompas memusatkan pada empati dan dukungan klub terhadap para korban, Tempo lebih
mengedepankan klarifikasi fakta dan perkembangan terkait penyelidikan dan penegakan hukum.
Kompas, melalui retorika yang mereka gunakan dalam liputan, menonjolkan narasi empati
terhadap para korban. Mereka menggunakan argumen keamanan dan transparansi sebagai poin

Journalism
6 | Dwi Anugerah Septian et al.

penting dalam penyelidikan, dan menekankan komitmen lembaga-lembaga seperti Komnas HAM
dalam menuntaskan kasus tersebut
Melalui artikel "Komnas HAM Sebut Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan Selesai
Beberapa Hari Lagi" yang ditulis oleh Fika Nurul Ulya dan Novianti Setuningsih pada 31 Oktober
2022, menonjolkan komitmen Komnas HAM dalam menuntaskan investigasi. Mereka menyoroti
proses otopsi korban dan tanggapan dari keluarga korban, fokus pada aspek keadilan bagi korban.
Sementara Tempo, melalui penyajian beritanya, menonjolkan aspek klarifikasi dan bukti-
bukti yang menguatkan pernyataan yang mereka sampaikan. Tempo dengan artikel "Polisi
Identifikasi Pelaku Perusakan di Luar Stadion Kanjuruhan" pada 10 Oktober 2022 oleh Hamdan C.
Ismail, lebih menekankan pada identifikasi pelaku perusakan dengan menggunakan bukti rekaman
CCTV. Mereka lebih menekankan pada kecepatan dan ketepatan proses penyelidikan yang diadakan
terkait tragedi ini. Dari contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa Kompas lebih mengutamakan
aspek kemanusiaan, respons sosial, dan komitmen lembaga seperti Komnas HAM dalam
menyelesaikan kasus. Sebaliknya, Tempo lebih fokus pada pemaparan fakta, kronologi peristiwa,
dan perkembangan terkait investigasi dan penegakan hukum.
Namun demikian, keduanya memiliki satu kesamaan, yakni keterlibatan mereka dalam
memberikan informasi yang berkualitas dan mendalam kepada masyarakat. Baik Kompas maupun
Tempo menunjukkan dedikasi untuk menyajikan liputan yang memenuhi standar jurnalisme yang
baik dan etis, meskipun pendekatan pemberitaannya berbeda

D. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian
sebagai berikut:
Analisis framing berita tentang Tragedi Kanjuruhan 2022 dari Kompas dan Tempo
menyoroti perbedaan dalam pendekatan pemberitaan dan penekanan pada aspek yang berbeda.
Kompas menekankan dimensi humanis dengan menyoroti reaksi publik, respons, dan aspek
kemanusiaan. Mereka memberikan perhatian pada kronologi peristiwa, tanggapan warganet, dan
kutipan narasumber terkait. Di sisi lain, Tempo lebih fokus pada klarifikasi fakta, kronologi
kejadian, serta penyelidikan dan penegakan hukum.
Kompas menampilkan empati terhadap korban, menyoroti komitmen lembaga seperti
Komnas HAM dalam menuntaskan kasus, sementara Tempo lebih menekankan pada fakta detail,
kronologi peristiwa, dan proses hukum terkait. Kompas lebih memperhatikan aspek humanis dan
empati dari pihak terlibat, sementara Tempo lebih fokus pada klarifikasi fakta dan kronologi yang
rinci.
Meskipun pendekatan pemberitaan keduanya berbeda, baik Kompas maupun Tempo
menunjukkan dedikasi untuk memberikan informasi berkualitas dan mendalam kepada masyarakat.
Keduanya menegaskan komitmen pada standar jurnalisme yang baik dan etis, meskipun dengan
pendekatan yang berbeda. Perbedaan ini mencerminkan fokus dan tujuan redaksi masing-masing
media dalam membawa Tragedi Kanjuruhan kepada publik.

Acknowledge
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang membantu penelitian Anda.

Daftar Pustaka
[1] Putri, A. G., & Setiawati, S. D. (2021). Loyalitas pendengaran radio di masa pandemi Covid-
19 (Studi kasus Radio Dahlia 101.5 FM Bandung). Jurnal Purnama Berazam, 2(2), 96–110.
http://ejurnal.universitaskarimun.ac.id/index.php/ILKOM/article/view/338
[2] Pambudi, R., Budiman, A., Rahayu, A. W., Sukanto, A. N. R., & Hendrayani, Y. (2023).
Dampak Etika Siber Jejaring Sosial Pada Pembentukan Karakter Pada Generasi Z. JURNAL
SYNTAX IMPERATIF: Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 4(3), 289–300.
[3] Thomas. (2022). Kronologi Tragedi Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema vs Persebaya.
Liputan 6. https://www.liputan6.com/bola/read/5085632/kronologi-tragedi-kanjuruhan-usai-

Vol. No. (2023), Hal: ISSN:


FRAMING BERITA SEPAKBOLA DALAM MEDIA ONLINE: ANALISIS PERBANDINGAN ISU TRAGEDI KANJURUHAN DI
KOMPAS.COM DAN TEMPO.COM (PERIODE 2 – 1 November 2022) | 7

pertandingan-arema-vs-persebaya
[4]

Journalism

Anda mungkin juga menyukai