Anda di halaman 1dari 4

Case 1:

Sejak tahun 1965, ChemCo menjadi perusahaan manufaktur baterai mobil di pasar Britania
Raya. Mr. Jones, pendiri dan pemilik perusahaan, menjadi penanggung jawab firma pada era
tersebut. Pada tahun 1999, perusahaan memutuskan untuk bergerak diversif dengan
mengembangkan jenis produk mereka. Salah satu produk terbaru adalah baterai untuk forklift
trucks. Pada era yang sama, Mr. Marek menjabat Senior Vice President of Marketing di
perusahaan tersebut.

Meskipun awal ekspansi produk baru baterai forklift berhasil, penjualan pada segmen tersebut
perlahan menurun secara stedi. Mr. Marek lalu ingin mengenalkan beberapa perubahan radikal
pada bidang periklanan dan branding. Namun proposal yang ditawarkan beliau ditolak oleh
old-fashioned Mr. Jones.

Pada tahun 2002, perusahaan mulai kehilangan kekuatan penjualan baterai forklift secara
drastis dan saham produksi baterai mobil pun mengalami penolakan. Mr. Jones meminta Mr.
Marek untuk merancang solusi dari masalah tersebut dalam waktu satu tahun.

Langkah apa yang seharusnya dilakukan Mr. Marek untuk keluar dari masalah tersebut?

Fakta-fakta pendukung yang mungkin membantu:


1. ChemCo adalah perusahaan terdepan dalam aspek kualitas di pasar baterai Britania
Raya.
2. Konsumen baterai membeli produk secara musiman.
3. Bisnis baterai forklift dibuat untuk mengisi keuangan ketika penjualan baterai mobil
sedang tidak pada musimnya.
4. Bisnis Chemco adalah bisnis dengan pertumbuhan lambat ( 1% pertumbuhan tahunan
dalam dua tahun belakangan)
5. Sebagian besar konsumen sangat puas dan membeli berdasarkan harga dan kualitas.
Sebagian kecil lainnya, membeli berdasarkan harga.
6. Terdapat kompetitor dari Spanyol di pasar yang menawarkan harga relatif rendah
dengan kualitas yang sangat baik.

Case 2:

Nakamura Lacquer Company (NLC) Kyoto, Jepang, memperkerjakan beberapa ribu orang dan
memproduksi 500.000 buah alat minum dalam setahun, dengan merek dagang Chrysanthmum
menjadi merek yang paling dikenal dan paling laku di Jepang. Keuntungan tahunan dari operasi
mencapai $250.000. Pasar dalam alat-alat minum di jepang tampaknya sudah matang, dengan
produksi stedi 500.000 buah setahun. NLC tidak menjalankan bisnis di luar Jepang.

Pada bulan Mei 2000, pemimpin perusahaan yang ambisius dan dinamik, Mr. Nakamura,
mendapat dua tawaran dari perusahaan Amerika yang ingin menjual peralatan minum di
Amerika. Tawaran pertama datang dari National China Company. Perusahan terbesar peralatan
makan berkualitas di Amerika Serikat, dengan merk “Rose and Crown” berkontribusi hampir
30% keuntungan dari seluruh penjualan produk. Mereka berencana mengorder 400000
pembelian produk pertahun dalam jangka waktu tiga tahun dan dikirimkan dari Jepang.
Menaikkan lebih dari 5% gaji pekerja pabrik dari gaji rata-rata pekerja di Jepang. Meskipun
demikian, Mr. Nakamura harus merelakan paten Chrysanthemum dan mengunggulkan “Rose
and Crown” kepunyaan perusahaan Amerika tersebut. Mr Nakamura juga harus berkomitmen
untuk tidak menjual produk mereka ke perusahaan lain di Amerika.

Tawaran kedua datang dari Sammelback, Sammelback and Whittacker (henceforth SSW),
Chicago, suplier terbesar kebutuhan hotel dan restoran di Amerika Serikat. Mereka menjual
600.000 set produk setahun dan diprediksi akan naik menjadi 2 juta penjualan dalam kurun
waktu 5 tahun. Karena pemerintah Jepang tidak mengizinkan perusahaan melakukan investasi
di luar Jepang, SSW (Sammelback and Whittacker) bersedia menganggarkan $1,5 juta dalam
dua tahun untuk promosi dan pengenalan produk di AS. Mr Nakamura diperbolehkan menjual
produk unggulan mereka Chrysanthemum namun harus mengeksklusifkan perusahaan SSW
sebagai produsen selama lima tahun dengan komisi standar dan pemotongan keuntungan
untuk membayar biaya promosi dan pengenalan produk sebesar $1,5 juta tadi.

Apa yang harus Mr. Nakamura lakukan?

Case 3:
Perusahaan TV kabel dari Kanada, World View, baru saja memasuki pasar Amerika Serikat
bagian tenggara untuk mengembangkan saham mereka. World View melihat langkah ini
sebagai kesempatan untuk menarik sebagian besar pasar AS (4 juta konsumen) dengan
saingan yang sangat sedikit di pasar tersebut. Meskipun demikian, beberapa tahun belakangan,
banyak hal yang terjadi dan mengejutkan manajemen perusahaan. Mereka tidak mampu
menghasilkan keuntungan sama sekali.

Anda direkrut untuk figure the shit out dan memberi mereka saran untuk langkah
selanjutnya.

Fakta-fakta pendukung yang mungkin membantu:


1. Sistem pertelevisian di AS dan Kanada menggunakan bisnis model berlangganan
seperti Spotify melalui perusahaan TV kabel seperti World View. Di Indonesia
perusahaan World View sama seperti Indovision, MNC, Astro, dsb
2. Terdapat beberapa stasiun TV lokal gratis yang tidak perlu berlangganan untuk bisa
dinikmati.
3. Tidak terdapat biaya pendaftaran pengguna baru. Cost yang perlu dibayar oleh
perusahaan hanya untuk kabel, hutang, biaya perawatan dsb.
4. Dari 4 juta konsumen berpotensi, hanya 2.1 juta yang menggunakan layanan World
View.
5. Kompetisi bukanlah isu.
6. Terkait kebiasaan konsumen, masyarakat Kanada tidak terlalu suka TV lokal.
Berlangganan TV kabel menjadi sarana utama mereka dalam hiburan dan berita. Bagian
utara AS cenderung enggan untuk membayar $40 perbulan sebagai sarana hiburan dan
berita. Mereka lebih suka TV lokal
7. Terdapat sekitar 16 stasiun TV lokal yang tersedia di seluruh daerah Amerika Tenggara.
TV lokal tersebut memiliki program yang cukup baik dalam memuaskan kebutuhan
pelanggan.
8. Beberapa program yang ditawarkan perusahaan TV kabel seperti World View tidak ada
pada TV lokal namun hal tersebut tidak membuat masyarakat AS merasa layak untuk
membayar $40 perbulan.

Case 4:
Perusahaan bir terkemuka di AS, Beer Brew, baru saja memasuki pasar UK. Dua tahun setelah
masuk, perusahaan masih kehilangan uang mereka. Kendati konsumsi bir per kapita di UK
tinggi, penjualan terlihat sangat mengecewakan.

Anda dipekerjakan untuk mencari tahu penyebab fenomena ‘kehilangan uang’ itu masih
terjadi.

Fakta-fakta pendukung yang mungkin membantu:


1. Beer Brew saat ini menjual dua jenis bir yaitu Strong Beer and Light Beer.
2. Angka penjualan Strong Beer berada sedikit di bawah rata rata dan Light Beer tidak laku
sama sekali.
3. Perusahan telah mengeluarkan dana untuk marketing lebih banyak dibanding
perusahaan serupa di daerah tersebut.
4. Kompetisi tidak terlalu sengit termasuk biasa saja. Industri bir juga tergolong beragam
sehingga tidak ada yang mendominasi.
5. Tidak terdapat permasalahan dalam jalur distribusi.
6. Untuk memenangkan persaingan, Beer Brew memotong harga mereka secara signifikan
untuk menarik konsumen. Bir mereka terjual sama dimana mana seperti halnya merk
lain.
7. Merk yang sangat laku di pasar UK seperti Guinness, Toby, dsb.
8. Terdapat beberapa kesamaan karakteristik merk bir yang ada seperti: kadar alkohol
yang rendah, cairan berwarna gelap, dan memiliki rasa yang kuat.
9. Yang membedakan Beer Brew adalah produk Strong Beer mereka memiliki kadar
alkohol yang lebih tinggi dari pasaran dan riset pasar mengatakan rasanya lebih enak.
Begitu pula untuk Light Beer, mereka memiliki kadar alkohol yang lebih rendah dari
pasaran dan memiliki rasa yang lebih enak.
10. Bir mereka berwarna lebih terang.

Case 5:
Sebuah perusahaan servis otomotif besar, Wheeler Dealer, telah menikmati keuntungan dari 30
toko yang telah beroperasi selama satu dekade. Namun, manajemen perusahan merasa
perusahaan perlu untuk berekspansi karena daerah basis tempat toko-toko mereka beroperasi
telah jenuh akan produk mereka.
Beberapa tahun belakangan, mereka secara agresif menyusun strategi dan membuka 15 toko
tambahan. Meskipun demikian, pendekatan tersebut justru menimbulkan efek negatif. Untuk
pertama kalinya sejak satu dekade lebih mereka beroperasi, angka keuntungan jatuh ke daerah
negatif.

Anda direkrut untuk mencari penyebab ini terjadi dan memberikan solusi.

Fakta-fakta pendukung yang mungkin membantu:


1. Terdapat dua jenis bisnis yang dijalankan setiap toko yaitu: penjualan sparepart dan
penyediaan jasa perbaikan kendaraan.
2. Terdapat banyak sekali pesaing baru yang memasuki pasar. Ekspansi direncanakan
untuk mengeksplorasi pasar baru dan mencegah kompetisi semakin berkembang.
3. Harga produk dan jasa tidak berubah meskipun telah membuka toko baru.
4. Margin keuntungan dari jasa perbaikan dua kali lebih besar dibandingkan penjualan
sparepart. Perusahaan mematok harga premium dengan menawarkan kompetensi
mekanik yang handal.
5. Konsumen yang datang untuk menggunakan jasa perbaikan datang dari latar belakang
masyarakat menengah ke atas. Sebaliknya untuk konsumen pembelian sparepart,
mereka cenderung memperbaiki kendaraan mereka sendiri.
6. Kebanyakan toko dibuka di pinggiran kota.
7. Setelah melakukan ekspansi terdapat perubahan karakteristik geografis. Terdapat
daerah merupakan kota yang baru berkembang dan memiliki tarif hidup murah.
Toko-toko baru berlokasi lebih banyak di daerah dalam kota dimana banyak mobil bekas
terjual.

Case 6 :
Pariwisata dan pelayanannya adalah sektor yang yang sangat beragam terkait pekerja yang
berkecimpung di dalamnya. Pekerja berasal dari beragam kultur, latar belakang, budaya, umur,
dan bahasa. Keberagaman tersebut menjadi salah satu alasan industri sektor pariwisata sangat
unik. Namun dibalik keberagaman tersebut, terdapat beberapa tantangan.

Pada kasus hotel besar contohnya, dimana seorang housekeeper yang kemungkinan datang
dari seluruh dunia, melatih mereka merupakan tantangan tersendiri akibat keterbatasan
bahasa. Kendati, banyak perusahaan telah mengembangkan program pelatihan yang cukup
mapan. Meskipun kadang kali tetap saja tidak dimengerti oleh calon housekeeper tersebut.

Mengetahui hal tersebut, tools, metode, dan tindakan apa yang dapat menjamin pelatihan
yang layak bagi semua calon pegawai terkait keterbatasan bahasa tersebut?

*Good luck, in harvesting your study harvest fruit*

Anda mungkin juga menyukai