Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RANGKUMAN AGENDA I

WAWASAN KEBANGSAAN, NILAI-NILAI BELA NEGARA


DAN SISTEM ADMINISTRASI NKRI

MODUL 1

Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda Pancasila,
dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut menjadi cerminan kedaulatan negara di dalam tata
pergaulan dengan negara-negara lain dan menjadi cerminan kemandirian dan eksistensi negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan demikian, bendera, bahasa,
dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya sekadar merupakan pengakuan
atas Indonesia sebagai bangsa dan negara, melainkan menjadi simbol atau lambang negara yang
dihormati dan dibanggakan warga negara Indonesia. Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia menjadi kekuatan yang sanggup menghimpun serpihan sejarah Nusantara yang
beragam sebagai bangsa besar dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia bahkan
cenderung berkembang menjadi bahasa perhubungan luas.

Penggunaannya oleh bangsa lain yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu menjadi
kebanggaan bangsa Indonesia. Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan segenap komponen bangsa
yang dilandasi oleh semangat untuk membela Negara dari penjajahan. Perjuangan tersebut tidak selalu
dengan mengangkat senjata, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Nilai dasar Bela Negara kemudian diwariskan kepada para generasi penerus guna
menjaga eksistensi RI. Sebagai aparatur Negara, ASN memiliki kewajiban untuk
mengimplementasikan dalam pengabdian sehari hari. Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran
warga Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri yang ditumbuhkembangkan melalui usaha Bela
Negara. Usaha Bela Negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi. Usaha BelaNegara bertujuan untuk memelihara
jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela
Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan.

Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional. Pancasila
sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945,
merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar ideologi maupun filosofi
bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap
materi muatan kebijakan negara, termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan
utama dari penjabaran lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta normanorma dasar
lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka
dasar hukum sistem penyelengagaran negara pada umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan
negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya
manusianya. Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia disebut UUD
1945 hasil Amandemen I, II, III dan IV terakhir pada tahun 2002 (UUD 1945) merupakan hukum
dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hierarkhi peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia. Atas dasar itu, penyelenggaraan negara harus dilakukan untuk disesuaikan dengan arah dan
kebijakan penyelenggaraan negara yang berlandaskan Pancasila dan konstitusi negara, yaitu UUD
1945.

Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan UUD 1945,
merupakan tempat dicanangkannya berbagai norma dasar yang melatar belakangi, kandungan cita-cita
luhur dari Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan oleh karena itu tidak akan
berubah atau dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi Batang-tubuh UUD 1945 maupun
bagi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia apapun yang akan atau mungkin dibuat.
Norma - norma dasar yang merupakan cita-cita luhur bagi Republik Indonesia dalam penyelenggaraan
berbangsa dan bernegara tersebut dapat ditelusur pada Pembukaan UUD 1945 tersebut yang terdiri
dari empat (4) alinea. Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan
utama dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma
dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi
kerangka dasar hukum sistem administrasi negara Republik Indonesia pada umumnya, atau khususnya
sistem penyelenggaraan pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek
ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.

Modul 2 ANALISIS ISU KONTEMPORER

Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas dunia,
merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis yang menyebabkan posisi Indonesia dalam
percaturanglobal belum memuaskan. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN
dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan kode perilaku; c) komitmen, integritas moral,
dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e) profesionalitas jabatan. A.Undang-undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan baik fungsi dan
tugasnya 1.Melaksanakan 2.Memberikan 3.Memperat B.ASN yang profesional 1.Bertanggung jawab
2.Menunjukkan sikap mental positif 3.Mengutamakan keprimaan 4.Menunjukkan kompetensi
5.Memegang teguh kode etik C.Perubahan Lingkungan Strategis Empat level lingkungan strategis yang
dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing,
yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/Culture),
Nasional (Society), dan Dunia (Global). D.Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan
Strategis 1.Modal intelektual 2.Modal emosional 3.Modal social 4.Modal ketabahan 5.Modal etika /
moral 6.Modal Kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani E.Macam-Macam Isu Kontemporer 1.Korupsi
2.Narkoba 3.Terorisme 4.Radikalisme 5.Money Loundring (pencucian uang) Proxy War ialah istilah
yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di mana negara tersebut tidak serta-merta terlibat
langsung dalam peperangan karena melibatkan 'proxy' atau kaki tangan. Sebelum Indonesia merdeka
negara kita sudah di jajah oleh negara lain kemudian Indonesia merdeka dan kemerdekaan belum tentu
membuat kita terbebas dari proxy war, karena di era globalisasi seperti sekarang ini perang tidak lagi
menggunakan senjata tetapi melalui pemikiran contohnya cuci otak yang membelokkan pemahaman
tentang ideologi negara. Untuk menghindari proxy wardengan membangun Kesadaran Anti-Proxy
dengan mengedepankan Kesadaran Bela Negara melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila. Teknik
analisis isu 1.Teknik tapisan isu 2.Teknik analisis isu, menggunakan alat batu mind mapping, fishbone
diagram. 3.Analisis SWOT Modul 3 Kesiapsiagaan Bela Negara Kesiapsiagaan bela negara dalam
latsar CPNS 1. Kegiatan Olah Raga dan Kesehatan Fisik; 2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan Mental; 3.
Kegiatan Baris-berbaris dan Tata Upacara; 4. Keprotokolan; 5. Pemahaman Dasar Fungsi-fungsi
Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan; 6. Kegiatan Ketangkasan dan Permainan dalam
Membangun Tim; 7. Kegiatan Caraka Malam dan Api Semangat Bela Negara (ASBN); 8. Membuat
dan melaksanakan Rencana Aksi 4 hal yang perlu diperhatikan bagi seorang ASN yang
profesionalyaitu: a) Berpenampilan yang rapi dan menarik (very good grooming) b) Postur tubuh yang
tepat (correct body posture) c) Kepercayaan diri yang positif (confidence) d) Keterampilan komunikasi
yang baik (communication skills)

Modal utama yang kita miliki utuk melakukan bela negaradengan menjaga dan melestarikan kearfian
lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat. Aksi Bela Negaradapat
didefinisikan sebagai sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara
yang berdaulat, adil, dan makmur. Penyusunan Rencana Aksi Bela Negara bagi CPNS Tahap 1: saat
On Campus, dimana masing-masing peserta Latsar CPNS dapat menyusun rencana Aksi-nya.
Kemudian peserta/secara kolektif per kelas menunjuk satu orang sebagai penanggung jawab kegiatan
tersebut. Tahap 2: Off Campus, peserta Latsar CPNS dapat menuliskan jenis kegiatan/pekerjaan yang
dilaksanakan di instansinya masing-masing. Kemudian peserta/secara kolektif per kelas menunjuk satu
orang sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara
1.Peraturan Baris Berbaris : suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam
tata cara hidup dalam rangka membina dan kerjasama antar peserta Latsar. 2.Keprotokolan : tata cara
untuk menyelenggarakan suatu acara agar berjalan tertib, hikmat, rapi, lancar dan teratur serta
memperhatikan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional
3.Kewaspadaan Dini : kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi
potensi dan indikasi timbuinya bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupun bencana karena
ulah manusia. 4.Membangun Tim : pembekalan berupa pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai
kesiapsiagaan melalui berbagai macam permainan yang berguna untuk membangun tim yang efektif
dalam setiap melaksanakan kegiatan yang memerlukan kerjasama 2 orang atau lebih 5.Ceraka malam
dan api semangat bela negara : bertujuan untuk menanamkan disiplin, keberanian, semangat serta
loyalitas dan kemampuan peserta Latsar CPNS dalam melaksanakan tugas dengan melewati barbagai
bentuk godaan, cobaan serta kemampuan memegang/penyimpanan rahasia organisasi dan rahasia
negara
Jawaban Evaluasi Modul 1

Wawasan Kebangsanaan

1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi bagian
kompetensi ASN ?
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
mewujudkan profesionalitas ASN ?

Jawaban :

1. Aparatur Sipil Negara merupakan instrumen penting dalam meningkatkan pemahaman


wawasan kebangsaan khususnya terkait ideologi Pancasila karena selain menjadi mesin utama
dalam jalannya pemerintahan, abdi negara ini pun memiliki jumlah yang cukup banyak
sehingga memiliki dampak yang besar terhadap terjaganya nilai-nilai bernegara.
2. Runtuhnya Jepang atas sekutu, tanggal 14 Agustus 1945. Pada masa itu, Indonesia mengalami
kekosong kekuasaan (vacuum of power). Tanggal 16 Agustus terjadinya Peristiwa
Rengasdengklok, tentang kapan dan dimana akan di proklamasi kemerdekaan. Soekarno dan
Hatta dijemput oleh Mr. Ahmad Soebardjo dari Rengasdengklok. Hal yang mendesak,
membuat golongan tua dan golongan muda ini mengadakan perancangan proklamasi. Kalimat
pembuka teks Proklamasi diusulkan oleh Ahmad Soebarjo melalui rapat PPKI dan kalimat 2
dll hasil dari Ide Soekarno dan Hatta. Selesai pukul 4:30 subuh, Hatta memerintahkan kepada
Sayuti Melik dan B.M. Diah agar teks pancasila di ketik dan disebarluaskan di radio seluruh
dunia. Pada pukul 10:30 waktu daerah Jawa, Proklamasi dibacakan.
3. Wujud konkret dari empat konsensus dasar kebangsaan dalam profesionalitas ASN,
berbangsa, dan bernegara, dalam Pancasila kita mengharapkan ada kompetensi handal dari
komitmen untuk memegang teguh ideologi bangsa pancasila dan berkomitmen
mengimplementasikannya. Ketika kita mendapatkan NKRI merdeka, kita tidak langsung
masuk ke dalam alam kemerdekaan kita, tetapi para pendiri bangsa itu berpikir negara ini mau
kita arahkan kemana, dasarnya apa? Karena kita ditakdirkan untuk hidup di dalam
kebhinekaan yang tidak mudah untuk diperdebatkan pada waktu 45. hingga sampai pada
komitmen Pancasila.

Nilai – Nilai Bela Negara

1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini ?
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan
mengancam eksistensi NKRI ?

Jawaban :

1. Ya masih sangat relevan dimana pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara
yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan dan
kepentingan nasional, dengan sikap dan perilaku meliputi : - Aktualisasi dengan Sikap dan
perilaku Cinta tanah air - Aktualisasi dengan Sikap dan perilaku Berbangsa dan bernegara -
Aktualisasi dengan Sikap dan perilaku Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara -
Aktualisasi dengan Sikap dan perilaku Rela berkorban untuk bangsa dan negara - Aktualisasi
dengan Sikap dan perilaku Kemampuan awal Bela negara
2. Diantaranya : - Ancaman Militer dalam negeri seperti gerakan sparatis, pelanggaran HAM,
Adanya upaya perubahan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya, dan tidak sesuai dengan
kebiasaan dari masyarakat Indonesia, Makar atau pengkhianatan pemerintahan yang resmi,
dan konstitusional. - Ancaman militer luar negeri seperti : pelanggaran terkait batas negara
yang dilakukan oleh negara lain, Adanya pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara
lain, Aksi teror dari terorisme internasional Administrasi Negara.

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia


2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam konteks
penyelenggaraan negara Indonesia
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahu 1945 5
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia

Jawaban :

1. Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap
aspek penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga
Pancasila merupakan sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum di
Indonesia.
2. Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 adalah sebagai hukum yang paling tinggi dan fundamental
sifatnya, karena merupakan sumber legitimasi atau landasan bentukbentuk peraturan
perundang- undangan di bawahnya. Sehingga semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia tidak boleh bertentangan dan harus berpedoman pada Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan cerminan dari kepribadian Bangsa
Indonesia yang dirumuskan hingga menjadi suatu sumber hukum yang bersifat kaku. Bersifat
kaku berarti memiliki sifat mengikat dan tidak boleh dilanggar. Akan tetapi, UUD 1945 juga
memiliki sifat fleksibel, yaitu menerima nilai-nilai baru yang sesuai dengan pandangan hidup
Bangsa Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sumber hukum tertinggi yang di
dalamnya terdapat pasal-pasal berisi hukum yang harus ditaati oleh semua rakyat.
4. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 merupakan satu rangkaian utuh dengan proklamasi
kemerdekaan. Maka Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah. Jika pembukaan diubah,
berati mengubah hakikat negara Indonesia yang sudah diproklamasikan pada 17 Agustus
1945.
5. Pegawai ASN yang mengerti kedudukannya sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik, dan untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, Pelayan publik,
dan perekat dan pemersatu bangsa

Anda mungkin juga menyukai