Anda di halaman 1dari 3

TERJEMAH TAFSIRIYAH MANDZHUMAH

AL-WADHIHAH FI TAJWID AL-FATIHAH


imam burhanuddin, Abu Ishaq, Ibrahim bin Amr bin Ibrahim bin Khalil Bin
Abil ‘Abbas Al-Ja’bari Asy-Syafi’i

‫َو ُأْه ِدي َص اَل ِتـي ِللَّن ـِب ـِّي ُم ـَحـَّم ـِد‬ ‫ِبَحـْم ـِد َك َر ِّبـي َأَّو َل الَّن ـْظ ـِم َأْبـَت ـِدي‬
dengan puji-Mu lah wahai Rabb ku aku memulai awal nadzam ini, dan kuhadiahkan
shalawat ku atas Nabi Muhammad
‫َتـُف ـوَز ِبـَت ـْص ِح ـيـِح الَّص ـاَل ِة َف ـَت ـْه ـَت ـدي‬ ‫ُأ‬ ‫َف ْذ‬
‫َو َبـْع ـُد ـُخـ َتـْجـِو يـَد ِّم الِكـَت ـاِب َكْي‬

dan setelahnya (setelah hamdalah,dan shalawat) [Penulis berkata] maka berpeganglah pada
kaidah-kaidah hukum tajwid pada ummul kitab (surat Al-Fatihah), Agar engkau mendapatkan
kemenangan dengan sahnya shalatmu sehingga engkau akan mendapat petunjuk

‫َف ـَص ـِّف َو ( اَل َم ) ﴿ هللا ﴾ َر ِّق ـْق و َش ـِّد ِد‬ ) ‫َف ِف ي ( َبـاِء ) ﴿ ِبْس ِم هللا ﴾ حِّق ـْق َو ( ِس يَن ها‬

maka di huruf ba’ dalam kalimah bismillah jelaskanlah (sifat jahr dan syiddahnya agar tidak
menyerupai huruf fa' disebabkan huruf ba' dan fa' berada dalam makhraj yang sama namun
berbeda sifatnya. dan murnikanlah huruf sin-nya (sifat tarqiqnya sehingga tidak menyerupai
hururf shad serta sifat hamsnya sehingga tidak menyerupai huruf zay karena ketiga huruf ini
merupakan huruf shafir). dan lam pada kata Allah tipiskanlah dan tasydidkanlah

‫ـُدَد ْن واْحـَذ ِر الَّت ـكـِريـَر والـ ( ـحـاَء ) َف ـاْج ـَه ـِد‬ ‫َو َف ِّخْم ِلـ ( ـَر ا ) ﴿ الَّرحَم ـِن ﴾ ُثـَّم ﴿ الَّر ِح يِم ﴾ َو اْش ـ‬
dan tebalkanlah huruf ra' pada kata ar-rahmani kemudian ar-rahim dan tasydidkanlah
(disebabkan kedua huruf ra' pada Asmaul husna didahului lam ta'rif sehingga harus di
idghamkan) dan perhatikan sifat takrir (getaran) pada huruf ra' nya. dan pada huruf ha' maka
bersungguh-sungguhlah (untuk menjelaskan makhraj dan sifatnya)

‫َو ِفـي ﴿ الِّد يـِن ﴾ ُص ـْن ( َد ااًل ) َع ن ( الَّت ـاِء ) َو اْش ـُد ِد‬ ‫َو ﴿ َم ٰـ لـِك ﴾ َخـْف ( َيــاًء ) َو ﴿ َيـْو ِم ﴾ اْق ـُص ــَر َّنـُه‬

dan kata maliki perhatikanlah (jangan dipanjangkan kasrah kaf-nya).dan kata yaumi
pendekkanlah (kata) itu (jangan dipanjangkan).dan pada kata Ad-Din lindungilah dal nya dari ta'
(jangan tercampur atau berubah) dan tasydidkanlah.

‫َع ن ( الـِج ـيـِم ) ُثـَّم ( الـكاَف ) ِص ـْل ــُه وَق ـــِّي ـِد‬ ‫َو ﴿ ِإَّيـاَك ﴾ َف ـاْه ـِم ـْز َو اْش ُد ِد ( الَي ـا ) ُم ـَخـِّلـًص ـا‬
dan pada kata iyyaaka maka tekanlah dan tasydidkanlah ya' yang bersih (tidak tecampur)
dari jim. kemudian huruf kaf sambungkanlah (jangan dijeda) dan sesuaikan kaidah makhraj
dan sifat yang dimilikinya

1
‫ـِس ـَر َّن َكـ ( َق اِف ) ﴿ المْس تقيَم ﴾ المَحَّي د‬ ‫َو في ﴿ َنْس َت ِع يُن ﴾ (الُّن وَن ) َف اْف َت ْح َو ( َع ْي ـَن ـُه ) اْكـ‬
dan dalam kata nasta'in (perjelas dan sempurnakanlah) fathah pada huruf nun-nya, sedangkan
pada huruf 'ain kasrahkanlah seperti halnya qaf di kata al-mustaqim dan sesuaikanlah
(makhraj dan sifatnya)
‫َط ﴾ َف ــِّخــْم َو ِم ــْز فـي َحـرِفــِه الــُم ــَت ـَع ــِّد ِد‬ ‫َو ( َه ا ) ﴿ ِاْه ِد َنا ﴾ َبِّي ْن َع ن ( الـَه ْم ـِز ) َو ﴿ الِّص َر ا‬
Dan Ha' dalam lafazh ihdina jelaskanlah serta untuk pengucapan hamzahnya. dan lafazh as-
shirath tebalkanlah dan sesuaikan huruf nya berdasarkan spesifikasinya (karna pada kata ini
terdapat 3 huruf tebal :sin, ra' dan Tha')
‫َف ـأْنـِع ـْم ﴿ َع َلـْي ـِه ْم ﴾ َبـِّي ِن ( الـَه ـاَء ) َو اْق ِص د‬ ) ‫َو ﴿ َأْنـَع ـْم َت ﴾ اَل َتْل َب ـْث ِبـ ( ُنـوٍن )َو ( َع ْي ـَن ـها‬
Dan lafazh an'amta jangan terburu-buru dalam mengucapkan nun (jangan di ghunnahkan, dan
perjelaslah idzharnya) dan 'ain-nya. maka nikmatilah pengucapan 'alaihim (dengan menyesuaikan
setiap huruf dengan harokatnya : fathahkan ain dan lam, sukunkan ya', kasrahkan ha' dan sukunkan
mim), dan jelaskan pengucapan huruf ha' dan lantunkanlah ia dengan baik.
‫َف َخْف ( َخاُه ) َكـ ﴿ الـَم ْغ ُض وِب ﴾ َو اْس ِك ْن ـُه َترُش د‬ ) ‫َو اَل َتـْم ــُدَد ْن ( َيـاُه ) َكـ ﴿ َغ ــيِر ﴾ و ( َغ ـيـَن ــُه‬
Dan jangan panjangkan huruf ya' pada kata semisal ghairi dan jangan juga panjangkan ghain
nya.Jauhkanlah ghain-nya dari menyerupai kha pada kata maghdhubi dan sukunkan ia dan
perjelaslah (sifat-sifatnya)
‫ِلـَم ـْخ ـَر ِج ـــِه َو َو صــِف ــــِه الـُم ـــَت ــَع ــِّن ــــِد‬ ‫و ( ِللـَّض ـــاِد ) َكـالَّض ـــالِل َجــِّو ْدُه َف ــاِر ًق ــــا‬
dan Dhad seperti kata Adh-Dhalal tajwidkanlah (perbaguslah) itu sesuai dengan makhrajnya dan
sifat-sifatnya yang dimilikinya (tafkhim dan istithalahnya).
‫ِلـَع ـاِج ــِز َحـاٍل ِض ـْم ــَن َو ْجــــٍه ُم ــــَب ـــَّع ــِد‬ ‫وال َتـكــُس ــُه ( الًم ــا ) و ( ظـــاًء ) وُجـــِّو َز ْت‬
dan jangan campurkan lam dan dzha dan diperbolehkan bagi yang tidak mampu membacanya
(huruf dhad) menurut pendapat yang dijauhkan (tidak kuat).
‫ِلـَع ـاِر ِض ــِه اْق ــُص ـــَر ْن َف ـــَوِّس ـــْط َوَم ــــــِّد ِد‬ ‫َو َض اِع ـف ِلـَم ــِّد الـَه ــاِو ِللـَّس ــاِكــَن ـــيِن َبـــْل‬
dan lipat gandakanlah panjang pada pertemuan dua huruf sukun (alif dan lam pada kalimah
dhaall) yaitu dengan memanjangkannya dengan kadar 6 harokat. namun untuk mad 'aridhnya
(pada akhir kata dhaalliin) boleh dipendekan (2 harokat), atau di tengah-tengah (4 haroat), atau
memanjangkannya (6 harokat).

2
‫ِفـي الـَحــَرَكـاِت َو اْحـــَذِر الـَم ــَّط َتــْس ــَعــِد‬ ‫َو ِلـأْل ِلــَف ــاِت َرِّقــــَق ــْن َو َتـــَوَّس ــــَط ــــــَّن‬
dan untuk alif-alif mad yang ada di surat al-fatihah, seperti pada : bismillaah, ar-
rahmaan,al-'aalamiin), tipiskanlah pelafalannya, paskan harakat madnya, dan hindarilah
tamthith (terlalu memanjangkan huruf mad) agar engkau bahagia.
‫ُحْكِم ِإْث ـَب ـاٍت َو َحـْذ ٍف ُم ـَحـَّد ِد‬ ‫َع ىَل‬ ‫َو ِفـي َه ـَم َز اِت الَق ْط ِع َو الَوْص ِل َحاِف َظ ْن‬
dan pada hamzah-hamzah qatha' dan washal, maka jagalah hukum itsbat (dibaca) dan hadzf
(tidak dibaca) bagi keduanya seperti yang ditentukan.
‫َتـواَتــَر َنـْق ــُلـُه َف ـااِل طـالَق َق ـِّي ــِد‬ ‫َو ُيـجــِزُئ َو ْجــٌه ِم ـن ُو ُجــوِه ِخ ـاَل ِفــَه ا‬
dan diperbolehkan membaca salah satu wajh qiroah dari semua qiroat yang ada dan
mutawatir (sah). maka sesuaikanlah ketentuannya (dengan tidak mencampur dengan wajh
atau cara baca yang lain)
‫َف ـَب ْدُء ﴿ الَّر ِح يِم ﴾ ﴿ الِّد يِن ﴾ والِّت ـْل ُو فاْز دِد‬ ‫َو َش ـَّد اُتـهـا اْر َبـْع َع ـْش ـَر َة الـَو ْق ـُف كـاِم ـٌل‬
dan tasydidnya Al-fatihah ada 14. waqaf kamil (tam/waqaf yang sempurna dan boleh
melanjutkan tanpa mengulang) pada ar-rahim (ayat pertama), ad-din (ayat ke 4) dan
sampai ayat terakhir yaitu ayat ke 7 maka ibtida' setelahnya juga taam.(adapun waqafnya
dari ayat ke 6-7 adalah hasan).
‫و ( آمـيَن ) ناِس ْب َبْع ُد ِخ َّف اْق ـُص ِر اْم ُد ِد‬ ‫َو ُس ــَّن ِبـَب ــدٍء َع ــَّم ِس ـــُّر َتــَع ــــُّو ٍذ‬
Dan disunnahkan membaca ta'awwudz ketika hendak memulai bacaan, jika di dalam shalat
maka membacanya dengan lirih dan pada setiap raka'at. dan bacalah aamiin setelah selesai
dan jangan engkau pendekkan maddnya.
‫َو َثـاٍن ُد عـاُء الـعـبـِد لله فـــاْس ــُنـِد‬ ‫َو َأَّو ُل ِنـْص ـَف ـْي ـَه ــا ِلـَت ـْع ـِظ ـيـِم َر ِّبــَن ـا‬
Dan setengah bagian awalnya (surah al-fatihah) adalah untuk pengagungan Rabb kita. Dan
setengan Akhirnya adalah do'a hamba untuk Allah maka bersandarlah pada-Nya.
‫ِللـِق ـَر اَء ِة ُم ـسـَن ـِد‬ ‫َتـَب ـُّر ِبـَف ـْر ٍض‬ ‫َف ِإْن َأْنَت َحَّق ْق َت اَّلذي َق ْد َذ َكْر ُتـُه‬
jika engkau menerapkan apa yang sudah saya sebutkan di matan ini, engkau telah memenuhi
kriteria wajib dalam membaca Al-Fatihah berdasarkan sanad yang bersambung dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
‫وَص ِّل عىل َخيِر الَّن بِّي يَن َأْحَم ِد‬ ‫َو اَل َر َّب إاَّل ُهللا َف اعُبْدُه ُم ْخ ـِلًص ا‬
dan tidak ada Rabb kecuali Allah semata, maka sembahlah ia dengan ikhlas. dan
semoga shalawat senantiasa tercurah kepada sebaik-baik nabi yaitu Ahmad
(Muhammad ibnu 'abdillah).

3 Penyusun & Penerjemah : Hayy Bilhaqqi Najihan

Anda mungkin juga menyukai