Makalah Antropologi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANTROPOLOGI

“KARAKTERISTIK, UNSUR-UNSUR, DAN DIMENSI LAPISAN SOSIAL”

Dosen Pengampu : Nadia Dian Rosanti, S.Tr.Keb.,M.Kes

Disusun oleh

Kelompok 4 :

1. Sara Aulia (33412301027)


2. Savira Farendita Fajrianti (33412301028)
3. Wardatul Izzati (33412301031)
4. Bagas Dwiwanto Akbar (33412301040)
5. Bela Safarina (33412301041)

JURUSAN KESEHATAN PRODI DIII KEPRAWATAN

POLITEKNIK NEGERI MADURA TAHUN AJARAN 2023/2024

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………………....1

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….....3

BAB 1 Pendahuluan………………………………………………………………………….........4

A. Latar Belakang………………………………………………………………………….....4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………5
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………………………....5

BAB 2 Pembahasan………………………………………………………………………….........6

A. Karakteristik Lapisan Sosial………………………………………………………………6


B. Unsur Unsur Lapisan Sosial………………………………………………………………7
C. Dimensi Lapisan Sosial…………………………………………………………………...9

BAB 3 Penutup…………………………………………………………………………..............10

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………........10
B. Saran ………………………………………………………………………………….....10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………....11

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul "Karakteristik Lapisan Sosial, Unsur-
Unsur Lapisan Sosial, dan Dimensi Lapisan Sosial". Adapun tujuan Penulisan makalah ini
sebagai pemenuhan salah satu tugas pada mata kuliah Antropologi Kesehatan.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan keterbatasan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami Ibu Nadia Dian
Rosanti, S.Tr.Keb.,M.Kes yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Sampang, 26 Februari 2024

Penulis

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal


tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang tinggi terhadap hal-hal
tertentu, akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal
lainnya. Misalnya jika masyarakat menghargai kekayaan material dari pada kehormatan
maka mereka yang memiliki kekayaan tinggi akan menempati kedudukan yang tinggi
dibandingkan pihak-pihak lainnya. Gejala tersebut akan menimbulkan lapisan masyarakat
yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan
berbeda-beda secara vertikal.
Secara prinsipil bentuk-bentuk lapisan sosial tersebut dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga kelas yaitu ekonomi, politis, dan didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam
masyarakat. Ketiga bentuk pokok tadi memiliki keterkaitan yang erat satu sama lainnya,
dimana ketiganya saling mempengaruhi.
Pembedaan atas lapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian sistem
sosial setiap masyarakat. Sistem lapisan dengan sengaja dibentuk dan disusun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Sehingga suatu organisasi masyarakat tidak akan pernah
lepas dari terbentuknya lapisan sosial dalam masyarakat tersebut.
filosof Aristoteles (Soekanto, 2003:227) mengatakan bahwa zaman dahulu di dalam negara
terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, yang melarat dan yang berada di tengah-
tengah. Membuktikan bahwa zaman itu dan sebelumnya orang telah mengakui adanya
lapisan masyarakat yang mempunyai kedudukan bertingkat-tingkat dari bawah ke atas.
Sistem lapisan dalam masyarakat dalam sosiologi dikenal dengan sebutan
stratifikasi sosial (social stratification). Ini merupakan pembedaan masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat. Kelas sosial tersebut dibagi dalam tiga kelas yaitu kelas atas
(upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class).

4
Adanya lapisan masyarakat sangat berperan penting dalam aktivitas sosial individu atau
kelompok dalam suatu organisasi sosial. Tanpa lapisan sosial dalam masyarakat maka
masyarakat itu akan menarik untuk dilihat, dikenal, dan. dipelajari.
Bentuk-bentuk kongkrit lapisan masyarkat berbeda-beda dan sangat banyak.
Namun secara prinsipil bentuk-bentuk lapisan sosial tersebut dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga kelas yaitu ekonomi, politis, dan didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam
masyarakat. Ketiga bentuk pokok tadi memiliki keterkaitan yang erat satu sama lainnya,
dimana ketiganya saling mempengaruhi. Pembedaan atas lapisan merupakan gejala
universal yang merupakan bagian sistem sosial setiap masyarakat. Sistem lapisan dengan
sengaja dibentuk dan disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Sehingga suatu
organisasi masyarakat tidak akan pernah lepas dari terbentuknya lapisan sosial dalam
masyarakat tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Apa yang dimaksud karakteristik lapisan sosial?


2. Apa saja aspek-aspek karakteristik lapisan sosial?
3. Apa yang dimaksud dengan dimensi sosial?
4. Apa yang dimaksud unsur-unsur sosial?
5. Apa saja hal-hal yang mencakup unsur lapisan sosial?

C. Tujuan Masalah
Adapum tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami karakteristik lapisan sosial
2. Mengetahui dan memahami aspek-aspek karakteristik lapisan sosial
3. Mengetahui dan memahami dimensi sosial
4. Mengetahui hal-hal yang mencakup unsur lapisan sosial

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Lapisan Sosial

Ada tiga karakteristik stratifikasi sosial dalam masyarakat, yaitu perbedaan. kemampuan
atau kesanggupan, perbedaan gaya hidup, dan perbedaan hak dan akses dalam pemanfaatan
sumber daya.
 Perbezaan Kemampuan atau Kesanggupan
Kelompok masyarakat yang berada pada lapisan sosial tinggi akan memiliki kemampuan
yang lebih besar jika dibandingkan mereka yang berada di lapisan bawah. Kemampuan yang
dimaksud, antara lain kemampuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik. Kelompok
masyarakat golongan atas akan dengan mudah untuk memiliki rumah, mobil, dan perhiasan
dibandingkan golongan kelas bawah.
 Perbedaan Gaya Hidup (Life style)
Gaya berpakaian merupakan salah satu dari gaya hidup. Hal lain yang termasuk gaya hidup
adalah tempat makan dan makanan yang dimakan.
 Perbedaan Hak dan Akses dalam Memanfaatkan Sumber Daya
Masyarakat yang menduduki lapisan sosial atas akan makin banyak fasilitas dan hak yang
diperoleh. Sementara itu, masyarakat lapisan bawah dan tidak menduduki jabatan strategis
apapun akan sedikit mendapatkan hak dan fasilitas

Secara lebih rinci Syarbaini menyatakan bahwa terdapat tiga aspek yang merupakan
karakteristik stratifikasi sosial. Adapun ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut:

a) Adanya perbedaan dalam kemampuan


Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi tentunya memiliki
kemampuan lebih besar dibanding anggota masyarakat pada lapisan di bawahnya. sebagai
contoh, direktur sebuah perusahaan mampu menyekolahkan anaknya hingga ke lembaga
pendidikan terbaik di mancanegara. sementara itu, akibat terbatasnya gaji seorang petugas
kebersihan diperusahaan yang sama mungkin kesulitan membiayai pendidikan anaknya di
sekolah dalam negeri.

6
b) Adanya perbedaan gaya hidup
Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi biasanya
mengembangkan gaya hidup sebagai pembeda dengan lapisan di bawahnya. Sebagai
contoh adalah direktur sebuah perusahaan umumnya dituntut selalu berpakaian rapi dan
mengenakan beragam atribut penunjang penampilan sebagai anggota lapisan atas, seperti
kemeja bermerk ternama, dasi rancangan desainer ternama, sepatu kulit berharga jutaan
rupiah atau jam tangan mewah.
c) Adanya perbedaan hak dan akses dalam memanfaatkan sumber daya
Sesorang yang menduduki lapisan tinggi biasanya akan memiliki hak dan akses
lebih luas terhadap beragam fasilitas atau sumber daya dibanding lapisan di bawahnya.
contohnya adalah pimpinan sebuah lembaga umumnya diberi fasilitas rumah dan
kendaraan dinas, beragam tunjangan, ruang kerja pribadi, serta hak untuk memerintah
bawahannya. Fasilitas tersebut tentunya tidak dapat dinikmati olehbawahannya yang
berkedudukan lebih rendah.

B. Unsur-unsur Lapisan Sosial

Ada 8 unsur dasar pembentuk lapisan sosial, yaitu :

a) Kekayaan

Menurut Max Weber kekayaan (property) sangat penting dalam penentuan


kedudukan seseorang pada lapisan sosial masyarakat. Barang siapa memiliki kekayaan
(berupa kepemilikan benda-benda berharga atau aset produksi) paling banyak, maka ia
akan menempati lapisan teratas. kekayaan tersebut secara nyata dapat dilihat dari bentuk
rumah, tipe kendaraan pribadi, gaya berpakaian, jenis bahan yang dipakai, kebiasaan atau
cara berbelanja, dan seterusnya.
b) Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan pihak lain sesuai
keinginan orang yang memiliki kekuasaan. Kekuasaan dapat bersumber dari kepemilikan.
orang-orang kaya biasanya memiliki kekuasan untuk menentukan banyak hal. Kekuasaan
juga bisa bersumber dari keturunan. Pada masyarakat feodal, keturunan bangsawan masih
memegang kekuasaan walau masih bersifat simbolis. kekuasaan juga dapat berasal dari

7
kegitimasi publik, dimana anggota-anggota masyarakat memilih secara langsung untuk
menetapkan penguasa. Anggota masyarakat yang memegang kekuasaan tertinggi akan
menempati lapisan sosial teratas dalam masyarakat.
c) Kehormatan

Ukuran kehormatan ini terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan. Ukuran secamam ini
biasanya hidup pada bentuk-bentuk masyarakat yang masih tradisional, orang-orang yang
bersangkutan adalah individu yang dianggap atau pernah berjasa besar dalam masyarakat
orang atau orang-orang yang paling dihormati atau yang disegani,ada dalam lapisan atas.
Contohnya : dalam suku bangsa Minangkabau ada yang disebut tigo tungku sajarangan
yang terdiri dari niniak mamak, cadiak pandai, dan alim yang dihormati dalam masyarakat
Minangkabau.

d) Keturunan
Dalam masyarakat feodal anggota masyarakat yang berasal darikeluarga raja
ataukaum bangsawan akan menempati lapisan atas. Adapun keturunan rakyat jelata berada
pada lapisan bawah.
e) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan status sosial. Dengan
menempuh pendidikan yang tinggi manusia akan memperoleh penghasilan yang lebih
besar, sehingga taraf hidup pun ikut naik.
f) Status Sosial
Stratifikasi berdasarkan status sosial dilihat dari hak dan kewajiban individu dalam
masyarakat. Jenis stratifikasi ini juga bisa berubah tergantung di mana tempat individu itu
berada. Misalnya, ibumu adalah seorang CEO perusahaan teknologi. Di kantornya, ia
menempati posisi yang paling tinggi. Akan tetapi, saat dia pulang ke rumah, status ibumu
sama seperti ibu-ibu di perumahan lainnya.
g) Gaya Hidup
Dengan adanya globalisasi, kehidupan masyarakat semakin maju. Ditambah
kehadiran media sosial yang membuat orang berlomba-lomba tampil paling menarik dan
ingin dihargai. Hal ini membuat gaya hidup menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial.
nyamperin kamu.

8
C. Dimensi Lapisan Sosial

sumber yang ditemukan, yaitu Sosiologi Info, Dimensi sosial memiliki tiga aspek yang
dijelaskan oleh Max Weber. Yaitu:

1) Kelas (Privilege)
Kelas mengacu pada dimensi privilage dalam stratifikasi sosial. Kelas sosial
membedakan orang berdasarkan posisi ekonomi dan akses terhadap sumber daya.
Privilege dalam hal ini berkaitan dengan hak istimewa yang diberikan kepada
individu atau kelompok berdasarkan faktor seperti kekayaan, pendapatan, dan
kepemilikan aset.
2) Status (Prestige)
Status merujuk pada dimensi prestise dalam stratifikasi sosial. Status sosial diberikan
kepada individu atau kelompok berdasarkan atribut tertentu seperti pendidikan,
pekerjaan, atau reputasi. Prestige mempengaruhi cara individu dilihat dan dihormati
oleh masyarakat.
3) Partai (Power)
Partai merujuk pada dimensi power dalam stratifikasi sosial. Power atau kekuasaan
melibatkan kemampuan atau kekuatan seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi atau mengendalikan orang lain atau sumber daya dalam masyarakat.
Power dapat terkait dengan posisi dalam pemerintahan, kepemilikan media massa,
atau kendali atas sumber daya ekonomi.

9
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Stratifikasi sosial adalah adanya lapisan-lapisan, penggolongan-penggolongan,
pengelompokkan-pengelompokkan dalam masyarakat, karenaadanya perbedaan
kriteria/ukuran tertentuyang menjadi dasar terjadinyastratifikasi sosial. Terjadinya
stratifikasi sosial itulebih banyak tidak sengaja dibentuk oleh individu-individu yang
bersangkutan, akan tetapi timbul dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat
itu, namun kendatinya ada juga yangsengaja dibentuk. Hingga saat ini ukurandeterminasi
untuk mengukur posisi ataukedudukan seseorang dalam struktur sosialbelum memiliki
patokan yang pasti. Lapisan sosial memiliki karakteristik, unsur-unsur, juga dimensi.
Karakteristik sosial meliputi pengelompokan masyarakat dengan kemampuan, dan gaya
hidup tersendiri. Unsur-unsur lapisan sosial juga dipengaruhi oleh kekayaan, kekuasaan,
kehormatan, keturunan, pendidikan, status sosial, dan gaya hidup masyarakat tersebut.

B. Saran
Masyarakat yang berada dilapian sosial tinggi diharapkan bisa mentoleransi
masyarakat yang berada dilapisan sosial rendah sehingga tidak ada kesenjangan sosial.
Masyarakat juga diharapkan bersifat terbuka dalam melakukan gerak sosial agar tercipta
kehidupan sosial yang selaras tanpa adanya diskriminasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Weber, Max, 1946, From Max Weber: Essays in Sociology, yang diterbitkan oleh Oxford

University Press. Dalam edisi Indonesia, buku ini diterbitkan oleh Penerbit Pustaka
Pelajar Jogjakarta, 2006, dengan judul Sosiolog.

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu pengantar . Jakarta : PT Raja Grafindo persada

Aritoteles, E. Utrecht, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Balai Buku Ichtiar, Jakarata,

1962

Shadily Hasan. 1993. Sosiologi untuk masyarakat Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta

11

Anda mungkin juga menyukai