Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

TEKNOLOGI PENANGANAN DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN KOMODITAS LOKAL DALAM


PEMBUATAN KERIPIK PISANG COKLAT DARI PISANG AWAK
( Musa paradisiaca L. Var. awak )

Oleh:

RIZKY ANANDA PUTRI

NIRM: 01.01.20.195

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
sehinggapenulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Mata Kuliah Teknologi
Penangan dan Pengolahan Hasil Pertanian, Program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) enulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Direktur Polbangtan dan jajarannya,Ketua Jurusan Pertanian dan jajarannya,


yangtelah memberikan kesempatan kuliah di Polbangtan Medan.

2. Tience Elizabeth Pakpahan, SP, M.Si Selaku Pembimbing yang telah


memberikan waktu,bimbingan, arahan dan penyelesaian laporan Mata Kuliah
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

3. Gusti Setiavani, S.TP, M.P selaku dosen pengampu mata kuliah teknologi
penangan dan pengolahan hasil pertanian.

4. Kepala PT. Pupuk Iskandar Muda dan jajarannya yang telah membantu selama
pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

5. Semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan Mata Kuliah
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Saran dan kritik membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan dalam

penyelesaian laporan ini, semoga laporan ini memberi manfaat bagi pembaca.

Lhoseumawe, Agustus 2023

Rizky Ananda Putri

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
LAMPIRAN..................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Tujuan............................................................................................... 2
1.3. Manfaat............................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3
2.1. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian............................................ 3
2.2. Pisang Awak (Musa paradisiaca L. Var. awak) .............................. 3
2.3. Produk Keripik Pisang .................................................................... 5
2.4. Bahan Pembuatan Keripik................................................................ 5
2.5. Proses Pembuatan Keripik .............................................................. 7
2.6. Analisis Uji Organoleptik................................................................. 9
III.METODE PELAKSANAAN.................................................................... 10
3.1. Waktu dan Tempat........................................................................... 10
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................ 10
3.3. Prosedur Pelaksanan......................................................................... 11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 14
4.1. Proses Pembuatan Keripik Pisang Coklat........................................ 14
4.2. Analisis Biaya Produksi................................................................... 17
4.3. Analisis Uji Organoleptik................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 26
LAMPIRAN..................................................................................................... 27

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman


1. Diagram alir pembuatan keripik pisang coklat..................... 14
2. Pemilihan bahan baku........................................................... 14
3. Pengupasan dan perendaman buah pisang............................ 15
4. Pengirisan keripik pisang...................................................... 15
5. Pengorengan dan penambahan larutan air garam dan
bawang putih halus............................................................... 15
6. Penirisan dan pendinginan.................................................... 16
7. Pembuatan bubuk coklat....................................................... 16
8. Pencampuran keripik pisang dengan bubuk coklat............... 16
8. Pengemasan dan Labeling .................................................... 17
10. Penyebaran kuesioner........................................................... 17

iii
Tabe
Judul Halaman
l
Komposisi Nilai Zat Gizi Pisang Awak (setiap 100 gram
1. daging buah) Zat Gizi .............................................................. 4
2. Analisis biaya produksi............................................................ 17
Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Warna Produk
3. Olahan Keripik Pisang Coklat.................................................. 19
Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Rasa Produk
4. Olahan Keripik Pisang Coklat.................................................. 20
Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Kerenyahan
5. Produk Olahan Keripik Pisang Coklat..................................... 21
Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Aroma Produk
6. Olahan Keripik Pisang Coklat.................................................. 22
DAFTAR TABEL

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman


1. Logo dan label.................................................................... 27
2. Form Penilaian Uji Organoleptik....................................... 28

v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki


kandungan karbohidrat, nutrisi, mineral, dan kandungan serat yang sangat tinggi.
Kandungan gizi pisang yang tinggi membuat pisang menjadi salah satu komoditas
hortikultura yang berpeluang sangat tinggi untuk diversifikasi pangan, food
security dan agribisnis di Indonesia (Yani, 2010). Di Indonesia, pisang termasuk
buah tropika yang produksinya melimpah saat panen raya karena kondisi iklim
Indonesia yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman pisang (Adriani dan Nasriati,
2011).

Berdasarkan hasil penelitian Puspita (2011), mengatakan Provinsi


Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi yang banyak
menghasilkan pisang di antaranya termasuk pisang awak. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Kabupaten Bireuen tahun 2021 dapat memproduksi buah pisang
sebanyak 54.172 kg. Pisang merupakan komoditas pertanian yang bersifat
perishable (mudah rusak atau mudah busuk) oleh karena itu dibutuhkan
diversifikasi pisang menjadi olahan. Beberapa makanan yang dapat diolah dari
pisang meliputi kroket pisang, keripik pisang,pisang karamel, pisang goreng,
pisang coklat, bolu pisang, nugget pisang, pisang molen, dan pisang sale.
Olahan keripik pisang merupakan salah satu upaya dalam penanganan
produksi buah pisang yang melimpah yang memiliki sifat yang mudah rusak dan
busuk. Produksi buah pisang yang melimpah dan nilai ekonomis yang terjangkau,
dapat menjadi nilai jual Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sejalan
dengan perkembangan zaman olahan keripik pisang tidak hanya dengan rasa
manis ataupun gurih namun sudah di inovasi dengan rasa yang berbeda seperti
keripik pisang coklat.
Pengolahan pisang menjadi produk Keriping Pisang rasa cokelat ini
merupakan pengolahan yang menggunakan teknologi yang sederhana sehingga
mudah untuk dikembangkan. Pengetahuan dan keterampilan pembuatan keripik
pisang cokelat ini perlu diketahui dan dimiliki oleh anggota kelompok mitra.

1
1.2. Tujuan

Dalam pelaksaan praktikum pengolahan hasil pertanian ini memiliki


beberapa tujuan, yaitu:

1. Mampu melakukan proses produksi keripik pisang coklat.

2. Mengetahui nilai tingkat kesukaan dari responden terhadap produk olahan


keripik pisang coklat.

1.3. Manfaat

Dalam pelaksaan praktikum pengolahan hasil pertanian ini memiliki


beberapa manfaat, yaitu:

1. Menambah ilmu pengetahuan mengenai usaha produksi keripik pisang coklat.

2. Mengetahui proses produksi keripik coklat.

3. mengetahui respon dari responden dalam inovasi keripik coklat.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

Teknologi pengolahan hasil pertanian artinya memanfaatkan teknologi


untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas serta kuantitas pengolahan hasil
pertanian. Fungsi pengolahan harus pula dipahami sebagai kegiatan strategis yang
menambah nilai dalam mata rantai produksi dan menciptakan keunggulan
kompetitif.

2.2. Pisang Awak (Musa paradisiaca L. Var. awak)

Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar, karena 50% dari produksi


pisang Asia dihasilkan oleh Indonesia dan setiap tahun produksinya makin
meningkat. Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil
pisang. Hal ini karena iklim di Indonesia cocok untuk pertumbuhan buah pisang.
Walau demikian tidak semua wilayah itu merupakan sentra produksi tanaman
pisang. Selain iklim yang sesuai, budidaya yang dilakukan oleh masyarakat
didaerah itu menjadi penentu sentra tanaman pisang (Sunarjono, 2002).

Berdasarkan hasil penelitian Puspita (2011), mengatakan Provinsi


Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi yang banyak
menghasilkan pisang diantaranya termasuk pisang awak. Di Aceh pisang awak ini
sering dimanfaatkan oleh ibu-ibu sebagai makanan untuk bayinya, karena mereka
beranggapan bahwa pemberian ASI saja tidak cukup untuk mengenyangkan bayi.
Terkadang karena bayi sering menangis dianggap lapar dan ibu juga
menginginkan bayinya cepat gemuk. Biasanya bayi diberi pisang awak yang
dikerok maupun yang dilumutkan dan dicampur dengan nasi. Hal ini sudah
dilakukan oleh ibu-ibu di Aceh sejak bayi berumur tujuh hari dan pemberian
pisang awak ini sudah menjadi tardisi turun temurun.

Pisang awak tergolong pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak
maupun diolah terlebih dahulu. Pisang jenis ini memiliki panjang sekitar 15 cm
dengan diameter 3,7 cm. Dalam satu tandan, jumlah sisir ada 18 yang masing-
masing terdiri 11 buah. Bentuk buah lurus dengan pangkal bulat. Warna daging
buah putih kekuningan dengan kulit yang tebalnya 0,3 cm. Lamanya buah masak
dari saat berbunga adalah 5 bulan (Puspita 2011).

3
Pisang Awak mempunyak kandungan gizi yang baik dibandingkan dengan
jenis buah-buahan yang lain. Pisang merupakan buah yang kaya akan protein,
karbohidrat, serat, energi, vitamin dan mineral seperti kalium, seng, besi, fosfor,
kalsium dan juga menyediakan energi yang cukup tinggi. Komposisi nilai gizi
pisang awak dan beberapa jenis pisang lainnya (setiap 100 gram daging buah)
dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut:

Tabel 1. Komposisi Nilai Zat Gizi Pisang Awak (setiap 100 gram daging buah)
Zat Gizi .

Kandungan Gizi Jumlah


Protein (g) 1,2
Lemak (g) 0,2
Karboidrat (g) 22,2
Kadar Air (g) 75,6
Kalsium (mg) 8
Besi (mg) 0,8
Vitamin A (IU) 126
Energi (kal) 95
Sumber: Munizar, 1998

Klasifikasi Tanaman Pisang Kedudukan pisang dalam taksonomi


tumbuhan menurut Suprapti (2005) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiacaL.
Morfologi Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) Pisang merupakan salah
satu dari berbagai jenis buah-buahan tropis yang berada dan banyak
dikembangkan di Indonesia. Syarat tumbuh yang toleran Aklimatisasi Pisang...,
Kiki Anggoro, Fakultas Pertanian UMP, 2016 dalam lingkungan yang luas dan

4
juga teknik budidaya yang relatif mudah membuat pisang banyak dibudidayakan
(Satuhu dan Supriyadi, 2000).

2.3. Produk Keripik Pisang

Keripik merupakan makanan ringan (snack food) yang memiliki sifat


kering, renyah serta memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi dan keripik ini
termasuk jenis makanan craker. Salah satu sifat craker yang mudah dikenali yaitu
renyah, namun jika produk craker menyerap air maka sifat renyah ini akan hilang.
Hampir semua kalangan memilih olahan keripik sebagai salah satu produk pangan
yang digemari (Lestari dkk., 2015). Keripik pisang merupakan salah satu produk
makanan ringan yang terbuat dari irisan buah pisang yang dilakukan proses
penggorengan dan dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang
diizinkan (SNI 01-4315-1996). Buah pisang yang dijadikan olahan keripik pisang
memiliki beberapa manfaat seperti menambah nilai penjualan dan dapat
memperpanjang pemanfaatan buah pisang, selain itu olahan keripik pisang juga
memiliki nilai gizi yang cukup tinggi sehingga keripik pisang ini baik untuk
dijadikan sebagai camilan atau makanan ringan (Haryanto dkk., 2013).

2.4. Bahan Pembuatan Keripik Pisang

1. Pisang

Pisang merupakan buah tropis yang termasuk dalam genus Musa dan
famili Musaceae. Umumnya pisang dimakan mentah tetapi pisang matang mudah
busuk dan cepat rusak setelah dipanen sehingga diperlukan penerapan teknologi
pascapanen yang tepat untuk memperpanjang umur simpan buah (Wani et al.,
2017).

Bahan pisang yang digunakan untuk keripik pisang memiliki syarat yaitu
memiliki kandungan pati sebesar 16,5-19,5%. Biasanya buah pisang yang dipakai
dalam pembuatan keripik menggunakan buah yang masih mentah. Apabila buah
pisang yang dipakai dalam pembuatan keripik pisang memiliki warna cerah akan
memiliki tekstur, kerenyahan dan rasa yang manis pada keripik yang dihasilkan
(Mudjajanto dan Lilik, 2006). Bahan baku pisang yang digunakan untuk membuat
keripik pisang harus bebas hama penyakit, bebas bau busuk, asam, apek dan bau

5
asing lainnya, bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida serta buah
pisang memiliki suhu normal (Haryanto dkk., 2013).

2. Bawang Putih

Bawang putih yang memiliki nama latin Allium sativum L. termasuk


dalam famili Amarylidaceae, yang memiliki beberapa manfaat seperti bumbu
masakan, saus, sup dan lain sebagainya. Bawang putih dalam pembuatan keripik
pisang memiliki fungsi sebagai pemberi rasa gurih dan penegas rasa. Semakin
banyak bawang putih yang ditambahkan, maka rasa pada keripik akan semakin
kuat. Dalam pembuatan keripik, bawang putih ini dicampur dengan garam untuk
memperkuat rasa.

3. Garam

Garam adalah salah satu bahan kimia yang sering digunakan oleh manusia
khususnya dalam bidang pangan. Senyawa Natrium Klorida (NaCl) merupakan
penyusun terbesar dalam garam, selain itu terdapat senyawa lain seperti CaSO4,
MgSO4, MgCl2, dan lain-lain (Muryati, 2008). Garam memiliki bentuk kristal,
padat dan berwarna putih. Garam yang dijual dipasaran umumnya memiliki
bentuk serbuk atau bongkahan yang dikemas menggunakan plastik (Rositawati
dkk., 2013). Garam dalam pembuatan keripik memiliki fungsi sebagai pemberi
rasa asin.

4. Minyak Goreng

Minyak goreng merupakan minyak yang di dapatkan dari lemak hewan


atau tumbuhan yang diolah dan dimurnikan dalam bentuk cairan dengan suhu
kamarMinyak goreng dalam pembuatan keripik digunakan sebagai media
penggorengan yaitu untuk menghantarkan panas. Saat proses penggorengan ini
bahan yang digoreng akan menyerap sebagian kecil minyak sehingga menambah
rasa gurih, menambah nilai gizi dan kalori pada bahan pangan yang digoreng,
memberi kenampakan bahan menjadi lebih menarik, dan memberikan tekstur
yang renyah dan kering pada permukaan produk yang digoreng (Ariani dkk.,
2017).

6
5. Bubuk Coklat

Cocoa powder (kakao bubuk) merupakan produk berbentuk bubuk yang


dihasilkan dari pengurangan lemak yang terkandung pada kakao massa (cocoa
liquor) dan pencetakan menjadi keik kakao. Cocoa powder (kakao bubuk)
dikategorikan atas natural, light alkalized, medium alkalized, high alkalized, serta
black. Masing-masing kategori memiliki kadar persentase fat, Ph, warna, serta
peruntukan yang berbeda-beda. Kakao bubuk (cocoa powder) banyak digunakan
untuk bahan campuran berbagai produk makanan dan minuman seperti susu,
coklat instan, es krim, bakery, pudding dan lainnya. Bubuk coklat pada olahan
keripik pisang coklat sebagai perasa coklat yang menjadi cita rasa khas pada
olahan keripik coklat ini.

2.5. Proses Pembuatan Keripik

Pisang Proses pembuatan keripik pisang dilakukan dengan tahapan yaitu


perendaman pisang, pengupasan dan pengirisan, penggorengan, penirisan,
pendinginan, dan pengemasan. Berikut adalah penjelasan tahapan-tahapan dalam
pembuatan keripik pisang.

1. Perendaman Pisang

Pisang yang telah dipisahkan dari tandan dimasukkan ke dalam bak berisi
air. Perendaman ini memiliki tujuan untuk membersihkan kotoran yang ada pada
bahan baku, selain itu dapat mempermudah proses pengupasan karna perendaman
dapat mengurangi getah kulit yang menempel ditangan pada saat proses
pengupasan, sehingga lebih menjaga dari kontaminasi kotoran maupun getah
pisang pada daging buah pisang (Haryanto dkk., 2013).

2. Pengupasan dan pengirisan

Setelah proses perendaman pisang dan telah dicuci akan dilanjutkan proses
pengupasan dan pengirisan. Pisang dikupas menggunakan pisau dan alat
pengupas. Tujuan dari proses pengupasan yaitu untuk memisahkan kulit dengan
buahnya. Setelah proses pengupasan dilakukan pengirisan tipis dengan ukuran 2-3
mm menggunakan parutan sehingga terbentuk lembaranlembaran tipis dan dapat
dilakukan proses selanjutnya (Haryanto dkk., 2013).

7
3. Penggorengan

Penggorengan sebaiknya dilakukan pada suhu 180oC, penggorengan pada


suhu 180°C ditandai dengan pemanasan minyak dalam wajan sampai wajan
berasap. Pisang jika terlalu lama didiamkan akan menghasilkan warna kecoklatan,
untuk menghindari hal ini setelah pisang di iris tipis harus segera digoreng.
Teknik penggorengan yang digunakan dalam menggoreng keripik pisang ini yaitu
teknik deep frying yang berarti seluruh bahan terendam atau tercelup minyak
panas saat proses penggorengan. Dalam proses penggorengan ini bahan
dimasukkan sedikit demi sedikit untuk menghindari bahan saling menempel satu
sama lain serta di aduk secara perlahan untuk menghindari dan mencegah pisang
yang digoreng menjadi hancur. Jika irisan tipis pisang berubah warna menjadi
kuning keemasan dan kering, maka proses penggorengan selesai (Preneur, 2020).

4. Penirisan

Penirisan ini dilakukan setelah proses penggorengan yang memiliki tujuan


untuk meniriskan minyak sehingga keripik menjadi kering. Penirisan ini dapat
dilakukan menggunakan mesin atau ditiriskan dalam nyiru yang telah dilapisi
bahan yang bersifat menyerap minyak seperti kertas (Preneur, 2020). Penirisan
dilakukan dengan cara menumpuk keripik yang telah selesai di goreng di tempat
peniris hingga minyak yang tersisa dalam keripik turun. Dalam proses penirisan
tidak boleh ditumpuk terlalu banyak karena dapat menghambat minyak yang akan
menetes (Haryanto dkk., 2013).

5. Pendinginan

Keripik pisang yang sudah melalui proses penirisan akan dilanjutkan


proses pendinginan dalam wadah penampung. Proses pendinginan ini dilakukan
kira-kira selama 30 menit. Pendinginan ini bertujuan supaya tekstur lebih keras
atau tidak lembek (Haryanto dkk., 2013).

6. Pencampuran

Keripik pisang yang sudah dingin akan memlalui proses pencampuran


yaitu pencampuran keripik pisang dengan bubuk coklat sebagai cita rasa dari
olahan kiripik pisang tersebut.

8
7. Pengemasan

Proses pengemasan memiliki tujuan untuk melindungi produk dari


kerusakan. Produk keripik pisang ini sangat rentan terhadap udara luar karena
dapat mempengaruhi kerenyahan keripik, jika jenis kemasan yang dipilih kurang
sesuai maka akan sangat berpengaruh terhadap daya simpan keripik pisang. Jenis
kemasan yang biasanya digunakan untuk keripik yaitu kemasan plastik jenis Poly
Ethylene (PE), Polypropelene (PP) dan Poly Ethylene Terephtalate (PET).

2.6. Analisis Uji Organoleptik

Uji organoleptik atau uji indra atau uji sensori merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting
dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi
kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.

a. Syarat Uji Organoleptik


Syarat agar dapat disebut uji organoleptik adalah:

1. ada contoh yang diuji yaitu benda perangsang


2. ada panelis sebagai pemroses respon
3. ada pernyataan respon yang jujur, yaitu respon yang spontan, tanpa
penalaran, imaginasi, asosiasi, ilusi, atau meniru orang lain.

9
III.METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat

Pelaksaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM ) dilaksanakan


mulai tanggal 15 Mei 2023 – 31 Agustus 2023. Merdeka Belajar Kampus
Merdeka ( MBKM ) dilaksanakan di PT. Pupuk Iskandar Muda, Kecamatan
Kreung Geukeuh, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

3.2. Alat dan Bahan

Berikut proses pembuatan keripik pisang coklat :


a. Bahan
Bahan dalam pembuatan keripik pisang coklat sebagai berikut:
- 1 kg pisang awak
- 2 kg minyak goreng
- 1 ons bawang putih
- 5 sdm garam
- 4 sdm coklat bubuk
- 3 sdm tepung maizena
- ¼ gula halus
- Air
- 1 sdt kapur sirih
b. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan keripik pisang coklat:
- Wajan
- Pisau
- Kompor
- Serokan
- Sutil/Sudip
- Wadah
- Parutan keripik
- Label
- Standing Pouch

10
3.3. Prosedur Pelaksanaan
a. Cara Kerja Pembuatan Keripik Pisang Coklat
Dalam proses pembuatan olahan keripik pisang coklat terdapat beberapa
proses, yaitu:
a) Pemilihan bahan baku pisang yang baik dan berkualitas.
b) Pengupasan dan pembersihan pisang.
c) Perendaman pisang dengan air kapur sirih.
d) Pengirisan pisang dengan menggunakan parutan keripik
e) Penggorengan keripik pisang serta menyiramkan larutan air garam dan
bawang putih yang sudah di haluskan sebelum keripik pisang di tiriskan.
f) Penirisan dan pendinginan keripik pisang
g) Membuat bubuk coklat dengan mengsangrai 4 sdm bubuk coklat, 3 sdm
tepung maizena, dan ¼ gula halus
h) Mencampurkan bubuk coklat yang sudah di sangrai dengan keripik pisang
yang sudah dibuat sampai tercampur dengan rata.
i) Jika sudah cukup rata maka dilakukan pengemasan dan pelabelan.
j) Peyebaran kuisioner atau uji organoleptik

b. Statistika Pengolahan Data Pengujian Organoleptik


Statistika pengelohan data dan laporan pengujian yang penting antara lain
adalah penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis
data frekuensi data. Tampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu
untuk meningkatkan kualitas informasi. Selanjutnya adalah tahapan pengolahan
data yang meliputi analisis pemusatan dan penyebaran data. Pengolahan data
suatu pengujian bertujuan untuk mendapatkan nilai:

- Nilai rata-rata atau nilai tengah pengujian

- Keragaman dari nilai pengujian

- Simpangan baku dari nilai-nilai pengujian

Cara pengolahan data yang sering digunakan adalah dengan menggunakan


analisis keragaman /analisis peragam ( Analisys of varian atau ANOVA). Berikut
disajikan sebuah data hasil pengujian organoleptik yang dihimpun dari hasil
pengindraan 10 orang panelis yang diberi tugas untuk menilai kesuakaannya
terhadap sejumlah contoh. Dalam uji ini panelis diminta untuk menentukan
tingkat kesukaannya dari keripik pisang coklat yang dibuat dengan keriteria
penilaian kesan sebagai berikut:

11
Nilai 1 = Sangat tidak suka

Nilai 2 = Tidak suka

Nilai 3 = Biasa saja

Nilai 4 = Suka

Nilai 5 = Sangat suka

Aspek penilaian dalam penilaian produk olahan dari keripik sukun ini mencakup
beberapa aspek, yaitu:

1) Warna

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuai dan
kepekatan warna pada produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada
lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden
pada warna olahan produk dapat digunakan rumus:

Jumlah nilai uji organoleptik


x=
Banyak responden

Untuk menegtahui persentase kesukaan produk olahan maka dapat


menggunakan rumus:

Total nilai skor yang diperoleh


%= ×100 %
Nilai skor maksimal

2) Rasa

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuai rasa
warna produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner.
Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada rasa dapat
digunakan rumus:

Jumlah nilai uji organoleptik


x=
Banyak responden

Untuk menegtahui persentase kesukaan produk olahan maka dapat


menggunakan rumus:

Total nilai skor yang diperoleh


%= ×100 %
Nilai skor maksimal

12
3) Kerenyahan

Untuk mengetahui nilai dari responden pada tingkat kerenyahan pada


produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk
mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada kerenyahan olahan
produk dapat digunakan rumus:

Jumlah nilai uji organoleptik


x=
Banyak responden

Untuk menegtahui persentase kesukaan produk olahan maka dapat


menggunakan rumus:

Total nilai skor yang diperoleh


%= ×100 %
Nilai skor maksimal

4) Aroma

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk mengetahui kesukaan aroma


pada produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner.
Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada aroma olahan
produk dapat digunakan rumus:
Jumlah nilai uji organoleptik
x=
Banyak responden
Untuk mengetahui persentase kesukaan produk olahan maka dapat
menggunakan rumus:
Total nilai skor yang diperoleh
%= ×100 %
Nilai skor maksimal

13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses Pembuatan Keripik Pisang Coklat


Dalam pembuatan keripik pisang coklat ada beberapa tahap yaitu:
P e n g u p a s a n k u lit
P e m ilih a n b a h a n b a k u
p is a n g d a n
p is a n g a w a k
p e re n d a m a n

P e n g ir is a n K e rip ik P e n g g o re n g a n d a n
P is a n g P e n y ir a m a n B u m b u

P e n iris a n d a n P e m b u a ta n B u b u k
P e n d in g in a n C o k la t

P e n c a m p u r a n K e r ip ik
P en g em asan d an
P is a n g d e n g a n B u b u k
la b e lin g
C o k la t

P e n y e b a ra n K u e s io n e r

Gambar 1 : Diagram Alir Pembuatan Keripik Pisang Coklat

a) Pemilihan bahan baku


Pemilihan bahan baku bertujuan agar hasil dari keripik pisang yang akan
dibuat akan renyah. Ciri-ciri pisang yang cocok untuk diolah menjadi keripik
yaitu, berdaging tebal, kuli pisang berwarna hijau kekuningan, terdapat bintik-
bintik pada buah pisang tersebut.

Gambar 2: Pemilihan bahan baku


b) Pengupasan kulit pisang dan perendaman
Pengupasan kulit pisang bertujuan untuk memisahkan antara daging buah
pisang dengan kulitnya. Kemudian dilakukan perendaman selama kurang lebih 2-
3 jam dengan air rendaman yang sudah dicampur dengan 1 sendok teh kapur sirih.

14
Gambar 3: Pengupasan dan perendaman buah pisang
c) Pengirisan Keripik Pisang
Pisang yang sudah direndang kurang lebih 2-3 jam, kemudian dilakukan
pengirisan dengan tujuan dapat menghasilkan keripik pisang yang renyah.

Gambar 4: Pengirisan keripik pisang


d) Penggorengan dan Penyiraman Bumbu
Pada tahap penggorengan, minyak goreng yang akan digunakan di
panaskan terlebih dahulu. kemudian goreng pisang yang sudah diiris sampai
berwarna kuning keemasan, sebelum keripik ditiriskan tambahkan larutan garam
dan bawang putih halus ke dalam penggorengan , lalu keripik bisa di angkat dan
ditiriskan.

Gambar 6: Pengorengan dan penambahan larutan air garam dan bawang


putih halus

e) Penirisan dan Pendinginan


Penirisan dan pendinginan bertujuan untuk mengurangi kadar minyak pada
keripik pisang yang telah digoreng, serta mendinginkan keripik pisang tersebut
agar tidak mudah lembam.

15
Gambar 6 : Penirisan dan pendinginan
f) Pembuatan Bubuk Coklat
Pembuatan bubuk coklat dengan cara mengsangrai 4 sendok coklat, 3
sendok tepung maizena, dan ¼ gula halus.

Gambar 7: Pembuatan bubuk coklat


g) Pencampuran Keripik Pisang dengan Bubuk Coklat
Campurkan bubuk coklat yang sudah disangrai ke keripik yang sudah
dingin, campur sampai merata.

Gambar 8: Pencampuran keripik pisang dengan bubuk coklat


h) Pengemasan dan labeling
Pengemasan dan labeling adalah tahap akhir dari proses pembuatan keripik
pisang coklat. Kemasan yang kami gunakan yaitu dengan plasti yang sudah Food
Grade, serta menempelkan label sebagai informasi produk yang berisikan
komposisi, logo, dan keteranggan halal, alamat produksi.

16
Gambar 9 : Pengemasan dan Labeling
i) Penyebaran Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden
secara langsung maupun tidak langsung. Kuesioner termasuk aspek penting dalam
penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan
informasi dari responden.

Gambar 10 : Penyebaran kuesioner


4.2. Analisis Biaya Produksi
Untuk pembuatan keripik pisang coklat ini membutuhkan biaya dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 2: Analisis biaya produksi
No. Rincian Volume Harga @ Jumlah
a) Keripik Pisang
1. Pisang 1 Kg / Sisir Rp. 15.000 Rp. 15.000
2. Minyak Goreng 2 Kg Rp. 15.000 Rp. 30.000
3. Garam 1 Bungkus Rp. 1.000 Rp. 1.000
4. Bawang Putih 1 Ons Rp. 4.000 Rp. 4.000
5. Kapur Sirih 1 Bungkus Rp. 2.000 Rp. 2.000
b) Bubuk Coklat
1. Bubuk Coklat 1 Ons Rp. 8.000 Rp. 8.000
2. Tepung maizena 1 Bungkus Rp. 5.000 Rp. 5.000
3. Gula Halus 250 gr Rp. 14.000/Kg Rp. 3.500/Kg
c) Kemasan dan Label

17
1. Standing Pouch 1 Bungkus Rp. 20.000 Rp. 20.000
2. Print Label 25 Lembar Rp. 1.000 Rp. 25.000
Total Rp. 113.500

Pada tabel diatas dapat diketahui untuk memproduksi keripik pisang coklat
membutuhkan biaya produksi sebesar Rp. 113.5000.

4.3. Analisis Uji Organoleptik

Uji organoleptik atau uji indra atau uji sensori merupakan cara pengujian
dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting
dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi
kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.

a. Statistika Pengolahan data pengujian organoleptik


Statistika pengelohan data dan laporan pengujian yang penting antara lain
adalah penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis
data frekuensi data. Tampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu
untuk meningkatkan kualitas informasi. Selanjutnya adalah tahapan pengolahan
data yang meliputi analisis pemusatan dan penyebaran data. Pengolahan data
suatu pengujian bertujuan untuk mendapatkan nilai:

- Nilai rata-rata atau nilai tengah pengujian

- Keragaman dari nilai pengujian

- Simpangan baku dari nilai-nilai pengujian

Cara pengolahan data yang sering digunakan adalah dengan menggunakan analisis
keragaman /analisis peragam ( Analisys of varian atau ANOVA). Berikut
disajikan sebuah data hasil pengujian organoleptik yang dihimpun dari hasil
pengindraan 10 orang panelis yang diberi tugas untuk menilai kesuakaannya
terhadap sejumlah contoh. Dalam uji ini panelis diminta untuk menentukan
tingkat kesukaannya dari keripik pisang coklat yang dibuat dengan keriteria
penilaian kesan sebagai berikut:

Nilai 1 = Sangat tidak suka


Nilai 2 = Tidak suka

18
Nilai 3 = Biasa saja
Nilai 4 = Suka
Nilai 5 = Sangat suka
Aspek penilaian dalam penilaian produk olahan dari keripik sukun ini
mencakup beberapa aspek, yaitu:

a) Warna

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuai dan
kepekatan warna pada produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada
lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden
pada warna olahan produk dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Warna Produk Olahan


Keripik Pisang Coklat

No. Nama Nilai


1 M. Novan Umaya 5
2 Mufadhzil 5
3 Melfirah 4
4 Zulhelmi 5
5 Tini 4
6 Meutia Putri Armainy 4
7 Brian 4
8 Nurasiah 5
9 Yuni F 5
10 Zulfahmie 5
Jumlah 46
Sumber : Kuesioner (2023)

Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor senilai 46 , maka dari itu untuk
menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,6.

46
x= =4 , 6
10

Jadi nilai akhir pada warna keripik pisang coklat = 4,6 = 5 (Sangat Suka)

19
Untuk mengetahui persentase kesukaan produk olahan maka dapat
menggunakan rumus:

Diketahui :

- Skor yang di peroleh = 46


- Skor ideal = 50
Maka:

46
%= ×100 %
50

= 92%

Maka presentase kesukaan warna pada keripik pisang coklat berjumlah 92% dari
10 orang responden menilai Sangat Suka.

b) Rasa

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuai rasa
warna produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner.
Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada rasa dapat
dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Rasa Produk Olahan Keripik
Pisang Coklat

No. Nama Nilai


1 M. Novan Umaya 5
2 Mufadhzil 4
3 Melfirah 4
4 Zulhelmi 4
5 Tini 5
6 Meutia Putri Armainy 4
7 Brian 5
8 Nurasiah 4
9 Yuni F 5
10 Zulfahmie 5
Jumlah 45

20
Sumber : Kuesioner (2023)

Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor senilai 45 , maka dari itu untuk
menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,5.

45
x= =4 , 5
10

Jadi nilai akhir pada rasa keripik pisang coklat = 4,5 = 5 (Sangat Suka)

Untuk mengetahui persentase kesukaan rasa produk olahan maka dapat


menggunakan rumus:

Diketahui :

- Skor yang di peroleh = 45

- Skor ideal = 50

Maka:

45
%= ×100 %
50

= 90%

Maka presentase kesukaan rasa pada keripik pisang coklat berjumlah 90% dari 10
orang responden menilai Sangat Suka.

c) Kerenyahan

Untuk mengetahui nilai dari responden pada tingkat kerenyahan pada


produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk
mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada kerenyahan olahan
produk dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan pada kerenyahan Produk Olahan


Keripik Pisang Coklat

No. Nama Nilai


1 M. Novan Umaya 4
2 Mufadhzil 4
3 Melfirah 4
4 Zulhelmi 4

21
5 Tini 4
6 Meutia Putri Armainy 4
7 Brian 4
8 Nurasiah 4
9 Yuni F 4
10 Zulfahmie 5
Jumlah 41
Sumber : Kuesioner (2023)

Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor senilai 41 , maka dari itu untuk
menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,1.

41
x= =41
10

Jadi nilai akhir pada kerenyahan keripik pisang coklat = 4,1 = 4 (Suka)

Untuk mengetahui persentase kerenyahan produk olahan maka dapat


menggunakan rumus:

Diketahui :

- Skor yang di peroleh = 41

- Skor ideal = 50

Maka:

41
%= × 100 %
50

= 82%

Maka presentase kerenyahana pada keripik pisang coklat berjumlah 82% dari 10
orang responden menyatakan Suka.

d) Aroma

Untuk mengetahui nilai dari responden untuk mengetahui kesukaan aroma


pada produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner.
Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada aroma olahan
produk dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

22
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Aroma Produk Olahan
Keripik Pisang Coklat

No. Nama Nilai


1 M. Novan Umaya 5
2 Mufadhzil 5
3 Melfirah 4
4 Zulhelmi 5
5 Tini 4
6 Meutia Putri Armainy 5
7 Brian 4
8 Nurasiah 4
9 Yuni F 4
10 Zulfahmie 5
Jumlah 45
Sumber : Kuesioner (2023)

Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor senilai 45 , maka dari itu untuk
menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,5

45
x= =45
10

Jadi nilai akhir pada aroma keripik pisang coklat = 4,5 = 5 ( Sangat Suka)

Untuk mengetahui persentase kesukaan aroma produk olahan maka dapat


menggunakan rumus:

Diketahui :

- Skor yang di peroleh = 45

- Skor ideal = 50

Maka:

45
%= ×100 %
50

= 90%

23
Maka presentase kesukaan warna pada keripik pisang coklat berjumlah 90% dari
10 orang responden menyatakan Sangat Suka pada aroma produk keripik pisang
coklat.

24
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Akhir dari praktikum pengolahan hasil pertanian ini melalui pembuatan


keripik pisang coklat dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembuatan keripik pisang coklat ini memliputi beberapa tahapan yaitu:

a) Pemilihan bahan baku pisang bertujuan agar hasil keripik pisang yang
diperoleh memiliki kuliatas yang baik.
b) Pengupasan dan pembersihan pisang, bertujuan untuk memisahkan antar
kulit dan daging pisang serta memberihkan daging pisang dari kotoran.
c) Perendaman pisang dengan air kapur sirih, bertujuan agar keripik pisang
yang dihasilkan memiliki tingkat kerenyahan yang bagus.
d) Pengirisan pisang dengan menggunakan parutan keripik.
e) Penggorengan keripik pisang serta menyiramkan larutan air garam dan
bawang putih yang sudah di haluskan sebelum keripik pisang di tiriskan
untuk menambah cita rasa gurih pada keripik pisang.
f) Penirisan dan pendinginan keripik pisang, bertujuan untuk mengurangi
kadar minyak pada keripik pisang dan pendinginan keripik agar keripik
tidak mengeluarkan uapan air ketika di kemas.
g) Membuat bubuk coklat dengan mengsangrai 4 sdm bubuk coklat, 3 sdm
tepung maizena, dan ¼ gula halus sebagai pilihan rasa pada keripik
pisang coklat.
h) Mencampurkan bubuk coklat yang sudah di sangrai dengan keripik
pisang yang sudah dibuat sampai tercampur dengan rata.
i) Jika sudah cukup rata maka dilakukan pengemasan dan pelabelan.
j) Peyebaran kuisioner atau uji organoleptik untuk mengetahui respon
masyarakat terhadap produk olahan keripik pisang coklat.
2. Pada penyebaran kuesioner dapat di peroleh nilai rata-rata 4,6 dengan
persetase 92% dari 10 orang terhadap tingkat kesukaan pada warna produk
keripik pisang coklat yang menyatakan sangat suka. Pada tingkat kesukaan
rasa produk keripik pisang coklat memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,5
dengan presentase 90% dari 10 orang responden menyatakan sangat suka

25
pada rasa produk keripik pisang coklat. Pada tingkat kesukaan kerenyahan
produk keripik pisang coklat memperoleh nilai 4,1 dengan presentase 82 dari
10 orang responden menyatakan suka. Dan pada tingkat kesukaan aroma pada
produk keripik pisang coklat memperoleh nilai rata-rata 4,5 dengan
presentase 90% dari 10 orang respon menyatakan sangat suka.
5.2. Saran
Pada laporan praktikum ini, penulis memberikan saran untuk dapat
menambah jumlah responden untuk mengoptimalkan nilai dari uji organoleptik.
Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap olahan produk yang
dihasilkan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, F. Y, dan Nasriati. 2011. Teknologi Pengolahan Tepung Pisang. Balai


Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP): Lampung.
Ariani. (2017). Ilmu Gizi. Yogyakarta: Nuha Medika
Badan Pusat Statistik. (2021). Produksi Tanaman Buah-Buahan Kabupaten
Bireuen, (Production of Fruits). Melalui www.bps.go.id.
BSN. 1996. Keripik Pisang , SNI No. SNI 01-4315-1996. Bahan standarisasi
Nasional
Didit Haryanto, Otik Nawanasih dan Fibra Nurainy 2013 (SOP) Pengolahan
keripik pisang studi kasus di salah satu industri rumah tangga keripik
pisang Bandar Universitas Lampung Vol 18,No 2 September
Nawansih_thp@unila.ac.id
Haryanto, Didit., Otik N. dan Fibra N.. 2013. Penyusunan Draft Standard
Operating Procedure (SOP) Pengolahan Keripik Pisang (Studi Kasus Di
Salah Satu Industri Rumah Tangga Keripik Pisang Bandar Lampung).
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Vol. 18(2).
Lestari, dkk. (2015). Keripik Kangkung Rasa Paru Sebagai Produk Olahan Guna
Meningkatkan Nilai Tambah. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Vol. 1 No.
7 Hal. 1702-1706.
Munizar. 1998. Pengaruh Jenis Pisang dan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu
Tepung Pisang (Musa paradisiaca, L). Sekolah Tinggi Teknologi Pertanian.
Banda Aceh.
Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik) . 2013 .Pengujian organoleptik.
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Puspita, W. 2011. Pola Pemberian Pisang Owak, Status Gizi dan Gangguan
Saluran Pencernaan pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Paloh Gadeng
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011. Skripsi.
Program S1 Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat”. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan
Rositawati. dkk. 2013. Rekristalisasi Garam rakyat dari daerah demak untuk
mencapai SNI garam industri. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. 2(4): 217-
225.

Sunarjono. 2002. Budidaya Pisang dengan Bibit Kultur Jaringan. Jakarta:


Penebar Swadaya.
Yani, A. 2010. Pengkajian Diversifikasi Produk Olahan Tepung Pisang untuk
Mcningkatkan Nilai Tambah > 15% dan Rendemen Tepung Pisang > 25%
Menjadi Makanan Bayi, Biskuit Rasa Pisang, Aneka Snack dan Bakery
dengan Menghemat Penggunaan Gula > 20% di Lampung. BPTP
Lampung, Lampung.

27
LAMPIRAN

Lampiran 1: Label dan Logo

28
Lampiran 2: Form Penilaian Uji Organoleptik

Lembar Kuesioner Uji Organoleptik


FORMULIR UJI ORGANOLEPTIK PEMBUATAN PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN
Nama :
Alamat :
Intruksi :
Responden diminta untuk mengamati bentuk, warna, aroma/bau dan rasa
dari produk olahan hasil pertanian tersebut. Pada kolom kolom penilaian dapat
dimasukkan angka (lihat pada keterangan) yang terdapat dibagian bawah tabel
berdasarkan tingkat kesukaan. Pada kolom komentar berikan komentar yang
bersifat membangun untuk peningkatan kualitas produk.
1. Uji organoleptic Keripik Pisang Coklat
Warna Rasa Aroma Kerenyahan Komentar

Keterangan :
- Sangat suka :5
- Suka :4
- Netral/biasa saja :3
- Tidak suka :2
- Sangat tidak suka :1

TTD

(………………………….)

29

Anda mungkin juga menyukai