Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING”

Disusun dan Dipresentasikan Pada Matakuliah

Bimbingan Dan Konseling

Disusun Oleh

Kelompok 3 :

Quratul Aulia 22329086

Rani Salsabila 22329090

Selvi Tria Ananda 22329096

Ziyani 22329107

Dosen Pembimbing :

Dr. Herman Nirwana, M.Pd, Kons

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Prinsip-Prinsip Bimbingan Dan Konseling."Tujuan penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Dan Konseling.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Herman
Nirwana,M.Pd,Kons yang sudah mempercayakan tugas ini kepada kami, sehingga
sangat membantu kami untuk memperdalam pengetahuan pada mata kuliah yang
sedang ditekuni. Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
berbagi pengetahuannya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
waktu.
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Makalah
ini dibuat semaksimal mungkin, tapi dengan kemampuan yang terbatas mungkin
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu. Kami mengharapkan kritik
serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat
berguna bagi orang lain yang membacanya.

Padang, 05 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Pengertian Prinsip Bimbingan Konseling ............................................................... 3
B. Macam-Macam Prinsip Bimbingan Konseling ....................................................... 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
B. Saran ...................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prinsip merupakan panduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam
pelayanan bimbingan konseling prinsip-prinsip pada umumnya berkenaan dengan
sasaran pelayanan, masalah konseli, tujuan dan proses penanganan masalah,
program pelayanan, dan penyelenggaraan pelayanan. Manusia adalah mahluk
filosofis, artinya manusia mepunyai pengetahuan dan berpikir, mausia juga memiliki
sifat yang unik, berbeda dengan mahluk lain dalam pekembanganya.
Kemampuan dan cara berpikir setiap orang berbeda. Pemikiran manusia
berbeda karena banyak faktor baik dari diri sendiri maupun dari
lingkungannya.Keberagaman yang terjadi merupakan tolak ukur dari kapasitas
berpikir setiap orang. Setiap masalah akan ditangani dengan cara yang berbeda
tergantung pada individu. Penyelesaian masalah pada dasarnya sama, meskipun
metodenya berbeda. Layanan bimbingan dan konseling bertanggung jawab untuk
memberikan arahan yang dapat diterima oleh individu sesuai dengan keadaan dan
faktor lingkungannya. Konselor akan memberikan pemahaman dasar kepada semua
pihak saat mengembangkan layanan BK sehingga mereka dapat memasukkan
pemikiran mereka dan kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah yang
sedang mereka hadapi.
Bimbingan dan konseling digunakan dalam dunia pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan membantu orang
menemukan identitas mereka untuk masa depan.Setiap orang akan menerima
layanan yang optimal untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan
seseorang. Barulah orang dapat merencanakan apa yang harus dilakukan untuk
mengurangi kesalahan di masa depan setelah mereka tahu apa yang harus dilakukan.
BK tidak hanya menyelesaikan masalah akademik dan pribadi akan membantu
memilih organisasi yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Layanan BK
akan menilai kelebihan dan kekurangan dari setiap organisasi.Kebanyakan orang

1
akan lebih senang bekerja di organisasi karena mereka dapat mengembangkan
kemampuan mereka dan berkomunikasi dengan bebas.
Dalam hal tersebut, bimbingan dan konseling membutuhkan langkah-langkah
yang baik untuk menuntun individu dalam melakukan kehidupannya. Individu akan
diberikan layanan sesuai dengan yang dibutuhkan. Layanan yang diberikan BK
membutuhkan prinsip supaya tercapai dan berjalan baik dalam melakukan
pelayanan. Layanan akan berperan dalam mengatasi persoalan nyaman dan aman
agar proses konseli bisa berjalan sesuai dengan program yang diberikan. Untuk itu
bimbingan dan konseling membutuhkan asas yang mengatur semua ketakutan dalam
mengeluarkan pemikiran tersebut agar terjalin rasa aman nyaman dalam proses
layanan. Prinsip tersebut akan menjadi pedoman atau jalan untuk menajamkan
keberhasilan saat melakukan layanan. Prinsip tersebut juga dilakukan sesuai dengan
kegunaanya atau kebutuhan dalam individu untuk mengambil atau menuntun
keputusan. Untuk itu artikel ini akan menjelsakaan prinsip Bimbingan dan Konseling
dalam melakukan layanan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari prinsip bimbingan konseling?
2. Apa saja macam-macam pirnsip bimbingan dan konseling?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari prinsip bimbingan konseling
2. Untuk mengetahui macam-macam prinsip bimbingan konseling

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Bimbingan Konseling


Prinsip ini berasal dari kata "PRINSIPRA", yang berarti "permulaan dengan
cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaannya tergantung pada pemula
itu. Prinsip ini adalah hasil dari kombinasi penelitian teoriitik dan teori lapangan yang
terarah dan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proyek yang
dimaksudkan. Prinsip bimbingan dan konseling menjelaskan dasar-dasar pemikiran
yang harus digunakan sebagai dasar program pelaksanaan atau aturan main. Prinsip-
prinsip ini juga dapat digunakan sebagai dasar praktis untuk melaksanakan program
bimbingan dan konseling di sekolah.
Menurut pendapat Prayitno, "Prinsip merupaka hasil kajian teoritik dan telaah
lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang
dimaksudkan." Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prinsip bimbingan dan
konseling adalah kombinasi hasil teori dan praktik yang dirumuskan dan digunakan
sebagai pedoman sekaligus dasar untuk penyelenggaran pelayanan.
Prinsip Bimbingan dan Konseling adalah pedoman atau alat dalam
menjalankan proses program layanan bk agar berjalan sesuai peraturan dan
berdampak positif kepada individu. Prinsip ini akan memberikan dampak positif dan
fleksibel dalam layanannya, dimana program yang diberikan akan sesuai dengan
persolana individu. Layanan BK juga membutuhkan peran dari lingkungan sekitar
agar program berhasil dilakukan dan mencapai solusi yang diharapkan.
Setiap individu akan memiliki sifat yang unik dan dinamis dalam menerima
suatu informasi,jadi konseli akan memberikan arahan dimana individu akan
mengenal jati diri sesuai kemampuan dan cara pandangnya.Biasanya konseli akan
memberikan suatu gambaran kemudian individu akan memberikan tanggapan dari
situ konseli akan mengetahui kemampuan berfikir logis dan analisisnya.Konseli akan
mengetahui program yang sesuai jika individu sudah merasakan rileks dalam
melakukan layanan.

3
Prinsip yang dibutuhkan akan memberikan arahan bagaimana tindakan yang
harus dilakukan konseli kepada individu. Dalam melaksanakan layanan
program,konseli juga membutuhkan peran dari kalangan sekitar untuk membantu
jalannya prinsip serta mengembangkan keberhasilan program untuk dikembangkan
lebih luas lagi. Prinsip dalam BK akan menuntun individu untuk bisa mengambil
keputusan sendiri bukan paksaan dari orang lain. Konseli hanya akan memberikan
arahan dan beberpa solusi jika terjadi kejanggalan dalam keputusan yang diambil,lalu
individu itu sendiri yang akan bergerak dalam melaksanan keputusan tersebut.
Disanalah peran penting prinsip BK untuk memberikan arahan yang baik
kepada konseli dan kepercayaan dari individu dalam program layanan serta arahan
dari orang yang berkompeten dan terjamin pendidikannya.
B. Macam-Macam Prinsip Bimbingan Konseling
Kalau kita berbicara tentang prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, maka
kita berbicara tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedomaan dalam
program pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa
prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling adalah seperangkat landasan praktis atau
aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan Bimbingan
dan Konseling di sekolah.
Adapun rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan
dengan objek dalam pelayanan bimbingan yaitu prinsip- prinsip yang berkenaan
dengan sasaran layanan, prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu,
prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan dan yang terakhir prinsip yang
berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan. Dari empat prinsip rumusan
tersebut manakala telah dilaksanakan secara optimal, maka layanan bimbingan dan
konseling akan tercapai sesuai keinginan konselor dan klien.
Prinsip yang digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling berasal
dari penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan
kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pegertian, tujuan, fungsi, dan
proses bimbingan dan konseling.

4
1. Prinsip Umum Bimbingan dan Konseling
a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya. Baik yang tidak
bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita, baik anak-
anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan
dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada
penyembuhan (kuratif) dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada
perseorangan (individual).
b. Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang
dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan
dalam hidupnya.
c. Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
d. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
e. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
f. Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
g. Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
h. Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang
yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan
pelaksanaannya harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait,
seperti dokter psikiater, serta pihakpihak yang terkait lainnnya.
i. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan
konseling, harus diadakan penilaian atau ekuivalensisecara teratur dan
berkesinambungan.
2. Prinsip Khusus Bimbingan dan Konseling
a. Prinsip yang berkaitan dengan peserta didik
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik
secara individu maupun kelompok. Sasaran pelayanan biasanya adalah
perkembangan dan perikehidupan individu, tetapi sikap dan tingkah laku
individu secara lebih nyata dan langsung dipengaruhi oleh aspek-aspek
kepribadian dan kondisi individu sendiri, serta kondisi lingkungannya. Sikap
5
dan tingkah laku individu ini dalam perkembangan dan kehidupannya
mendorong pembentukan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku,
agama dan status social ekonomi.
2) BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan
dinamis.
3) BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai apek
perkembangan individu.
4) BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang
menjadi orientasi pokok pelayanannya.
5) Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
6) Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan
konseling kepada individu atau siswa.
7) Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
8) Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam
dan luas.
9) Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
10)Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsurangsur
dapat menolong dirinya sendiri.
b. Prinsip yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan
Untuk mencapai perkembangan peserta didik secara optimal, program
bimbingan dan konseling, baik terprogram maupun tidak terprogram, dimulai
dengan pemahaman tentang tujuan layanan. Tujuan ini akan diwujudkan oleh
seorang konselor melalui proses tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, konselor
harus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar
lembaga.
Prinsip-prinsip yang berkenaan denga hal tersebut adalah :
1) Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu.
Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk
6
mengembangkan konseli agar mampu membimbing diri sendiri dalam
menghadapi kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.
2) Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan
oleh konseli hendaknya atas kemauan konseli sendiri, bukan karena
kemauan atau desakan dari konselor.
3) Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditangani oleh tenaga
ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalaha khusus tersebut.
4) Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Oleh jarena itu
dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan
latihan latihan khusus dalam bidang bimbingan konseling.
5) Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan
pelayanan bimbingan konseling. Oleh karena itu kerjasama antar konselor
dengan orang tua dan guru sangat diperlukan.
6) Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan. Oleh
karena itu keduanya harus mengembangkan peranan yang saling
melengkapi untuk mengurangi hambatan-hambatan yang menyebabkan
terganggunya aktivitas belajar mengajar disekolah maupun interaksi
peserta didik terhadap lingkungan dimana ia berada.
7) Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan
sejauh mungkin memenuhi tuntutan individu, sebaiknya didakan program
penilaian dan himpunan data yang memuat hasil pengukuran dan
penilaian.
c. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Permasalahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan
seseorang tidak selalu positif; namun, ada juga faktor-faktor negatif yang
dapat mempengaruhi dan menghalangi perkembangan dan kehidupan
individu, menyebabkan masalah.
Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang
berkenaan dengan :
1) BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental
atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta
7
dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya
pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
2) Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan mer upakan faktor
timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian
utama pelayanan BK.
d. Prinsip yang berkaitan dengan Pengorganisasian
Diantara prinsip bimbingan konseling yang berkaitan dengan
pengroganisasian yaitu terdiri dari sebagai berikut :
1) Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkelanjutan.
2) Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative
record) bagi setiap siswa.
3) Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
4) Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing
pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan
bimbingan dan konseling.
5) Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau
kelompok sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang
dipergunakan dalam mememcahkan masalah terkait.
6) Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah
dan madrasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
7) Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama
dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dari prinsip diatas sudah jelas bahwa dalam melakukan layanan,konseli
tidak deskriminatif dan adil terhadap semua individu. Konseli juga akan
membantu dalam menemukan solusi yang tepat,tetapi bukan berarti konseli
yang mengambil keputusan melainkan individu itu sendiri. Konseli hanya akan
menuntun untuk mencapai pemikiran dalam mencapai solusi permasalahan.
Dalam pelayanan BK juga dibutuhkan peran dari semua kalangan,agar proses
program yang diberikan dapat terjamin dengan baik dan berkelanjutan.
8
Program yang diberikan juga sesuai dengan permasalahan individu. Individu
sendiri sangat unik dan dinamis,mereka harus dibimbing untuk memahami
diri sendiri agar mengetahui keingian diri untuk masa depan.
Prinsip Bimbingan dan Konseling akan dijadikan pedoman dalam
melakukan layanan program kepada individu sebagai sumber dari terjalinnya
proses layanan. Layanan diberikan oleh orang yang sudah kompeten dan
terjamin pendidikannya. BK juga akan memberikan dampak positif dalam
pemikiran yang matang,dimana BK akan mengajak berfikir secara luas dan
menggunakan perasaan sebab akibat dalam mengambil keputusan. BK akan
mengajak untuk rileks dan fleksibel dalam proses layanan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip Bimbingan dan Konseling adalah pedoman atau alat dalam
menjalankan proses program layanan BK agar berjalan sesuai peraturan dan
berdampak positif kepada individu. Prinsip ini akan memberikan dampak positif dan
fleksibel dalam layanannya, dimana program yang diberikan akan sesuai dengan
persolan individu. Layanan BK juga membutuhkan peran dari lingkungan sekitar
agar program berhasil dilakukan dan mencapai solusi yang diharapkan.
Dalam bimbingan dan konseling prinsip yang dibutuhkan akan memberikan
arahan bagaimana tindakan yang harus dilakukan konseli kepada individu. Dalam
melaksanakan layanan program, konseli juga membutuhkan peran dari kalangan
sekitar untuk membantu jalannya prinsip serta mengembangkan keberhasilan
program untuk dikembangkan lebih luas lagi.
Prinsip yang terdapat dalam bimbingan dan konseling yaitu ada prinsip umum
dan prinsip khusus. Prinsip yang berkaitan dengan peserta didik sebagai layanan,
prinsip yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, prinsip yang berkaitan dengan
dengan permasalahan individu dan prinsip yang berkaitan dengan pengorganisasian.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat. Tentunya masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis memohon kepada
pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Apabila dijumpai
beberapa kesalahan kami mohon agar dibenarkan sebagaimana mestinya. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hallen. (2005). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum teaching.


Haryatri, H. (2019). Urgensi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Al-
Taujih: Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami
Juntika, Nurihsan . (2006). Bimbingan dan Koseling dalam Berbagai Latar Kehidupan.
Bandung : PT RFIKA ADITAMA
Kurniati, E. (2018). Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah .Prinsip Dan Asas. Ristekdik:
Jurnal Bimbingan dan Konseling, 3(2), 54-60.
Prayitno. (2004). Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, departemen Pendidikan Nasional
Prayitno, Erman Amfi. (1995). Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta : Reneka
Cipta
Syahril. (1987). Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang : Angkasa Raya
Tohrin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

11

Anda mungkin juga menyukai