Anda di halaman 1dari 4

2.

2 Laba Per Saham (Earnings Per Share)


Laba Per Saham yang diatur dalam PSAK 56 : Laba Per Saham
merupakan informasi mengenai berapa jumlah laba yang dapat diatribusikan
kepada pemegang saham biasa per lembarnya. LPS menunjukan seberapa baik
perusahaan dalam mengelola modalnya sehingga menghasilkan profitabilitas yang
tinggi. Apabila perusahaan memiliki struktur modal sederhana (tidak memiliki
sekuritas yang memiliki potensi mengurangi laba dan menambah jumlah lembar
saham), maka perusahaan akan menyajikan informasi mengenai LPS Dasar.
Sedangkan pada perusahaan yang memiliki struktur modal yang kompleks maka
harus menyajikan informasi mengenai Laba Per Saham Dilusian.

2.2.1 Perhitungan LPS Dasar untuk Perusahaan Dengan Struktur


Modal Sederhana

Laba per Saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi
bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual)
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu
periode. Berikut perhitungan LPS Dasar untuk perusahaan dengan
struktur modal sederhana:

Laba Bersih - Dividen preferen


LPS Dasar = Jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa

Laba residual merupakan laba bersih dikurangi dengan dividen


saham utama Dividen saham preferen meliputi:

1. jumlah dividen dari saham preferen bukan kumulatif yang diumumkan


bagi periode yang bersangkutan.
2. jumlah dividen preferen kumulatif yang terakumulasi bagi periode yang
bersangkutan, dividen tersebut sudah atau belum diumumkan. Jumlah
dividen saham utama kumulatif untuk periode bersangkutan tidak
mencakup dividen saham preferen kumulatif periode lalu meskipun
dividen tersebut diumumkan atau dibayar dalam periode kini.
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar diperoleh
dengan mengalikan jumlah saham yang beredar selama jangka waktu
tertentu dengan faktor pembobot waktu. Faktor pembobot waktu adalah
jumlah hari beredarnya sekelompok saham dibandingkan dengan jumlah
hari dalam suatu periode.

Saham biasa dianggap sebagai saham beredar ketika:

1. saham biasa yang diterbitkan melalui penjualan dengan kas diperhitungkan


saat kas sudah bisa diterima (when cash is receivable).
2. saham biasa yang diterbitkan atas reinvestasi sukarela dari dividen saham
biasa atau saham utama diperhitungkan sejak tanggal pembayaran dividen.
3. saham biasa yang diterbitkan sebagai hasil dari konversi instrumen utang
(misalnya obligasi konversi) diperhitungkan sejak tanggal utang tidak lagi
berbunga (the date interest ceases accruing).
4. saham biasa yang diterbitkan sebagai pengganti bunga atau pokok bagi
instrument keuangan lain diperhitungkan sejak tanggal utang tidak lagi
berbunga (the date interest ceases accruing).
5. saham biasa yang diterbitkan dalam rangka penyelesaian utang
(settlement) perusahaan diperhitungkan sejak tanggal penyelesaian
tersebut.
6. saham biasa yang diterbitkan sebagai pembayaran atas perolehan aset
bukan kas diperhitungkan sejak tanggal perolehan tersebut diakui.
7. saham biasa yang diterbitkan sebagai pembayaran atas jasa kepada
perusahaan diperhitungkan sejak jasa yang bersangkutan diterima
perusahaan.

Sebagai ilustrasi, PT STU menghasilkan laba tahun berjalan dari


operasi yang dilanjutkan sebesar Rp580.000.000 dan terdapat keuntungan
tahun berjalan dari operasi yang dihentikan sebesar Rp240.000.000
(setelah dikurangi pajak), Selama periode berjalan, perusahaan
mengumumkan dividen untuk pemegang saham preferen sebesar Rp1.000
per lembar untuk 100.000 lembar saham preferen yang beredar. Berikut
informasi perubahan jumlah saham biasa yang beredar pada PT STU tahun
2014.

Tabel Perubahan Jumlah Saham

Jumlah lembar
Tanggal Perubahan saham biasa
beredar
1 Januari Saldo Awal 180.000
Menarik kembali 30.000 Lembar Saham
(30.000)
1 Mei biasa
150.000
Penambahan 300.000 lembar saham biasa
1 Juli 300.000
karena pemecahan saham
450.000
Menerbitkan 50.000 lembar saham biasa 50.000
1 November untuk memperoleh kas
31 Desember Saldo Akhir 500.000

Bedasarkan informasi di atas, maka perhitungan jumlah rata-rata


tertimbang saham adalah sebagai berikut.

Tabel Perhitungan Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham

Faktor Jumlah Rata-


Jumlah Saham Penyajian
Tanggal Pembobo rata tertimbang
Beredar Kembali
t Saham
1 Jan - 1 Mei 180.000 3 4/12 180.000
1 Mei - 1 Juli 150.000 3 2/12 75.000
1 Juli - 31
450.000 6/12 225.000
Desember
Jumlah Rata-rata
tertimbang saham 480.000
yang beredar
Perhitungan LPS Dilusian untuk perusahaan dengan struktur modal kompleks :

Laba Bersih - Dviden preferen Penyesuaian atas efek


LPS = Jumlah rata-rata tertimbang saham +/- berpotensi saham
biasa biasa yang dilutif

Anda mungkin juga menyukai