Anda di halaman 1dari 3

NAMA:MUHAMMAD RYAN SEPTIAWAN

20323093

UTS ISLAM DEMOKRASI

Pendahuluan:
Demokrasi dan kebebasan yang kita nikmati pada saat ini adalah hasil dari sebuah perjuangan yang
dimana ketika rezim orde baru yang otoriter .bukan suatu hal yang mudah untuk meraih perjuangan
menuju era reformasi karena harus mengorbankan nyawa dari masyrakat dan mahasiswa .perubahan yang
terjadi pada politik pada tahun 1998 membuahkan hasil dengan munculnya ketetapan majelis
permusyawaratan rakyat (MPR) nomor XVII/MPR/1998 mengenai hak asasi manusia (HAM).dilanjutkan
dengan terbitnya undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang HAM dan undang – undang nomor 26
tahun 2000 tentang peradilan HAM sebagai langkah untuk mendukung kemajuan dan perlindungan
HAM.
Namun , setelah lebih dari 20 tahun pasca reformasi, telah terjadi banyak nya pelanggaran HAM yang
belum jelas dan belum ada penyelesaiannya.terbukti dengan banyaknya kasus pelaggaran HAM yang
belum juga menemui titik terangnya ditambah dengan munculnya kasus- kasus pelanggaran HAM baru
ditiap tahunnya.indonesia telah meratifikasi delapan instrument penting PBB tentang HAM yang artinya
bahwa Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menghargai , memenuhi dan melindungi.
Istilah KKB merupakan sebutan dari penegak hukum Indonesia untuk kelompok militant yang
menganggap kelompoknya sebagai tentara pembebasan nasional papua barat- organisasi papua merdeka
(TPNB-OPM).ada dua istilah yang digunakan untuk memberi label kepada kelompok militant , yaitu
kelompok criminal bersenjata (KKB)istilah yang dipakai oleh polisi sebagaimana kejahatan tersebut
dianggap mengakibatkan terjadi kriminal . Sekelompok saparatis bersenjata (KSB)merupakan istilah yang
digunakan TNI , sebutan saparatis yang berarti harus dihadapi secara militer .aksi tuntutan OPM yang
ingin papua pisah dari Indonesia menimbulkan banyak korban . tindakan KKB yang membabi buta juga
memakan korban lain pada tahun 2021.berdasarkan data dari polda papua.pada tahun 2021 , KKB
melakukan aksi kekerasan sebanyak 16 kali , hal tersebut membuat resah masyarakat . dalam periode
yang sama , ada 12 orang yang tewas tercatat akibat dari tindakan kelompok tersebut , yaitu berasal dari
kalangan sipil seperti guru, sisawa , tukang ojek dan masyarakat biasa.
Masalah kasus :
Apakah setiap tahun masalah HAM akan terus tidak menemui titik keluar ?
Apakah ada solusi setiap permasalahan HAM?
Analisis:
Meskipun hukum HAM nasional maupun international secara terang – terangan melarang adanya
penyiksaan seperti yang tercantum dalam konvesi ini , tetapi praktik penyiksaan masi terus ada.seperti
yang terjadi pada tahun 2020 , yang dimana munculnya peristiwa penyiksaan yang berujung pada
terbunuhnya dua warga sipil papua oleh Sembilan anggota TNI. Peristiwa ini membuktikan masih adanya
praktik penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi oleh apparat dari TNI yang dapat melanggar HAM .
pada acara jumpa pers pada tanggal 23 desember 2020, komandan pusat polisi militer TNI angkatan darat
letnan jendral TNI dodik widjanarko menyampaikan bahwa setelah proses penyelidikan dan penyidikan
terhadap dua personel kodim yang telah menghilangkan 2 warga sipil dengan inisial LZ dan AZ yang
sempat ditahan di koramil sugapa pada 21 april 2020 ditetapkan 9 orang tersangka .para tersangka ini
melanggar pasal 170(1),170(2) ke 3 , 351(3), 181 KUHP , pasal 132 KUHP , pasal 132 KUHP pasal 55
(1) ke 1KUHP.

Penyiksaan yang berujung pada terbunuhnya warga sipil di papua oleh anggota TNI termasuk dalam
pelanggaran HAM berat. Dikarenakan itu tidak tepat jika diadili hanya melalui peradilan militer .
seharusnya kasus ini dapat diadili pada peradilan umum atau pada kedudukan hukum yang setara sesuai
dengan prinsip negara hukum yang ada dalam undang – undang dasar.selain iyu kepastian bahwa anggota
– anggota TNI yang dituduh melakukan pelanggaran hukum atau hak asasi manusia mendapatkan
perlakuan yang sama , mendapatkan penanganan yang adil termasuk pembelaan diri dan pendampingan
pengacara sehingga tidak di salahkan seperti yang selama ini terjadi. Dalam kasus tersebut OPM maupun
KKB membuat banyak matinya warga sipil hal ini jelas melanggar hak asasi manusia yang dimana tidak
adanya kekejaman bahkan sampai membunuh warga .sampai saat ini pihak berwajib seperti polisi
mauoun TNI tidak bisa meminimalisir bahkan belum menuntaskan perlawanan dan keganasan dari OPM
dan KKB .hal ini berkemungkinan jumlah korban akan terus bertambah jika kasus ini tidak
diselesaikan .tidak sedikit yang merasakan keganasan dari OPM dan KKB tersebut bahkan sekolah pun
harus sampai tidak beropasi dan anak – anak tidak bisa bersekolah karna ketidak nyamanan dan
keamanan pada daerah papua tersebut.sampai saat ini pun kasus tersebut tidak terselesaikan maupun
dengan undang – undang dikarenakan pergerakan separatis tersebut tidak dihentikan secepatnay.

Kesimpulan:
Bahwa telah terjadi pembuhan yang telah dilakukan TNI terhadap warga sipil yang dimana hal itu jelas
melanggar HAM yang membuat kematian kepada kedua warga sipil tersebut. Dan juga diduga kedua
warga sipil tersebut adalah orang yang ikut tergabung dalam KKB yang dimana itu adalah sebutan dari
polisi yang mengartikan pergerakan orang militant yang berasal dari papua yang ingin memperjuangkan
papua supaya merdeka .tindakan tersebut menyimpulkan kriminalitas tetapi tidak membuat hal yang
dilakukan TNI tersebut adalah benar .TNI tersebut telah melanggar HAM yang dimana salah satunya
adalah 132 KUHP sehingga TNI tersebut juka berkemungkinan mendapatkan hukuman.OPM dan KKB
menjadi gerakan yang berbahaya dikarenakan mereka melakukan gerakan secara membabi buta dan tidak
memandang bulu .tidak hanya warga sipil yang terkena imbasnya bahkan TNI dan polisi juga ada yang
gugur demi melakukan tugas tersebut.hal ini juga tidak boleh larut begitu saja dan harus melakukan
tindakan yang dimana gerakan ini harus segera diselesaikan . jika gerakan tersebut terus beropasi bahkan
bisa jadi papua akan menjadi medan tempur dan terus banyak korban berjatuhan seperti warga sipil
seperti guru, anak – anak dan orang tua yang gak bersalah dari keganasan OPM dan KKB. Undang –
undang bahkan belum bisa memberhentikan operasi tersebut.

Daftar pustaka :
Edon, S. F. L., & Hidayat, N. A. (2021). Kewajiban Pemerintah Indonesia terhadap Pelanggaran HAM
yang Dilakukan Oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Di Papua. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha, 9(3), 854-869.
Sari, Y. P. (2021). PELANGGARAN HAM PADA PERISTIWA PENYIKSAAN YANG BERUJUNG PADA
TERBUNUHNYA DUA WARGA SIPIL DI PAPUA OLEH ANGGOTA TNI. Jurnal Ilmiah Hukum Dan
Dinamika Masyarakat, 19(1), 53-60.

Anda mungkin juga menyukai

  • Komat
    Komat
    Dokumen2 halaman
    Komat
    20323093
    Belum ada peringkat
  • We Are
    We Are
    Dokumen1 halaman
    We Are
    20323093
    Belum ada peringkat
  • ASIKEUN
    ASIKEUN
    Dokumen1 halaman
    ASIKEUN
    20323093
    Belum ada peringkat
  • OKEING
    OKEING
    Dokumen2 halaman
    OKEING
    20323093
    Belum ada peringkat
  • YUHUU
    YUHUU
    Dokumen18 halaman
    YUHUU
    20323093
    Belum ada peringkat
  • Aselole
    Aselole
    Dokumen2 halaman
    Aselole
    20323093
    Belum ada peringkat