Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PI FARMAKOLOGI

(sulfat atropine)
Dosen Pengampu: Asmat Burhan, S.Kep, Ns., S.Tr.Kes., M.Kep

Dibuat oleh:

Lidya dwi kusuma 220106134

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas makalah PI farmakologi (sulfat atropine)dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Farmakologi

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliahFarmakologi. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

PURWOKERTO, 10 MARET , 2023

Penulis
Daftar Isi

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................................................ 3
BAB 1..................................................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................................................4
1.Latar Belakang................................................................................................................................................................4
2.Rumusan Masalah..........................................................................................................................................................4
3.Tujuan............................................................................................................................................................................ 4
BAB II..................................................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................................................5
1.Pengertian Atropin Sulfat...............................................................................................................................................5
2.Farmakodinamik Atropin Sulfat......................................................................................................................................5
3.Farmakokinetik Atropin Sulfat........................................................................................................................................5
4.Indikasi ObatAtropin Sulfat............................................................................................................................................6
5.Kontraindikasi Obat Atropin Sulfat.................................................................................................................................6
6.Komplikasi pada Obat Atropine Sulfat............................................................................................................................6
7.Managemen Komplikasi.................................................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................................................... 9
PENUTUP............................................................................................................................................................................... 9
1.Kesimpulan..................................................................................................................................................................... 9
2.Saran.............................................................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Sekarang ini berbagai bentuk sediaan obat dapat dijumpai di pasaran.Diantaranya adalah sediaan injeksi
yang termasuk sediaan steril. Produk steriladalah sediaan teraseptis dalam bentuk terbagi yang bebas dari
mikroorganismehidup. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan unik diantara bentuk sediaan obatterbagi,
karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa kebagiandalam tubuh. Dan kemudian
langsung menuju reseptor. Sediaan tersebut harusbebas dari kontaminasi mikroba dan dari komponen toksik
serta harus mempunyaitingkat kemurnian tinggi dan luar biasa. Dalam injeksi intravena memberikanbeberapa
keuntungan antara lain efek terapi lebih cepat didapat, dapat memastikanobat sampai pada tempat yang
diinginkan,cocok untukkeadaan darurat, untuk obat-obat yang rusak oleh cairan lambung.

Sediaan injeksi merupakan sediaan yang sangat penting bagi duniakesehatan. Karena pada keadaan sakit
yang dianggap kronis, pemberian obatminum sudah tidak maksimal lagi , sehingga perlu dan sangat penting
untukdiberikan sediaan injeksi, karena akan sangat membantu untuk mempercepatmengurangi rasa sakit
padapasien, sebab sediaan injeksi bekerja secara cepat,dimana obat langsung masuk ke dalam pembuluh darah
dan akan bekerja secaraoptimal pada bagian yang sakit. Sediaan injeksi merupakan salah satu contohsediaan
steril , jadi keamanan dan kebersihan sediaan juga telah diuji.

2.Rumusan Masalah

1. Pengertian Atropin Sulfat


2. Apa farmakodinamik Atropin Sulfat
3. Apa farmakokinetik Atropin Sulfat
4. Apa saja indikasi Atropin Sulfat
5. Apa saja kontraindikasi Atropin Sulfat
6. Komplikasi
7. Managemen komplikasi

3.Tujuan

1. Mengetahui pengertian Atropin Sulfat


2. Mengetahui farmakodinamik Atropin Sulfat
3. Mengetahui farmakokinetik Atropin Sulfat
4. Mengetahui Apa saja indikasi Atropin Sulfat
5. Mengetahui Kontraindikasi Atropin Sulfat
6. Mengetahui komplikasinya
7. Mengetahui MANAGEMEN Komplikasi

BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Atropin Sulfat

Atropin adalah obat yang digunakan untuk menangani melambatnya denyut jantung dan gejala
keracunan insektisida. Selain itu, atropin juga digunakan untukmenangani spasme pada perut dan usus, kandung
kemih dan saluran empedu. Atropin bermanfaat dalam mengendalikan kondisi seperti kolitis, divertikulitis,
kolikbayi, kolik ginjal, dan empedu, ulkus peptis, dan irretable bowel syndrome

2.Farmakodinamik Atropin Sulfat


Atropin sulfat adalah sejenis obat yang digunakan untuk mengatasi efek toksik atau overdosis dari obat-
obat tertentu, seperti organofosfat atau insektisida kolinesterase. Atropin bekerja dengan menghambat aksi
asetilkolin, suatu neurotransmitter yang berperan dalam transmisi sinyal di sistem saraf parasimpatik.

Berikut adalah beberapa efek farmakodinamik dari atropin sulfat:

1. Bloking Reseptor Asetilkolin (Antagonis Asetilkolin): Atropin bekerja dengan mengikat dan
menghambat reseptor asetilkolin di berbagai jaringan dan organ dalam tubuh. Hal ini menyebabkan
peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis (bagian dari sistem saraf otonom yang bertanggung jawab
untuk respons "fight or flight").
2. Efek pada Sistem Kardiovaskular: Atropin dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung
(tachycardia) karena penghambatan aksi asetilkolin pada jantung, yang sebaliknya akan memungkinkan
dominasi aktivitas adrenergik (norepinefrin) pada jantung.
3. Efek pada Saluran Pernapasan: Atropin dapat merelaksasi otot-otot saluran pernapasan dengan
menghambat efek asetilkolin, sehingga meningkatkan diameter bronkus dan memudahkan pernapasan.
4. Efek pada Kelenjar Ludah: Atropin dapat mengurangi produksi saliva dengan menghambat reseptor
asetilkolin di kelenjar ludah.
5. Efek pada Otot Polos dalam Saluran Pencernaan: Atropin dapat menyebabkan relaksasi otot polos dalam
saluran pencernaan dengan menghambat aksi asetilkolin, yang dapat mengurangi motilitas usus.
6. Penting untuk diingat bahwa atropin sulfat sebaiknya hanya digunakan di bawah pengawasan medis, dan
dosis yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Pemberian atropin sulfat biasanya
dilakukan dalam situasi darurat, terutama dalam kasus keracunan organofosfat atau insektisida
kolinesterase. Pemakaian obat ini harus selalu sesuai dengan petunjuk dokter, dan efek sampingnya
perlu dipantau dengan cermat.

3.Farmakokinetik Atropin Sulfat

Farmakokinetik atropin sulfat menggambarkan bagaimana tubuh menyerap, mendistribusikan,


metabolis, dan mengeluarkan obat tersebut.

Berikut adalah beberapa aspek farmakokinetik atropin sulfat:

1. Penyerapan: Atropin sulfat dapat diserap dengan cepat setelah pemberian melalui berbagai rute,
termasuk injeksi intravena, intramuskular, atau pemberian oral. Absorpsi oral mungkin lebih lambat dan
tidak lengkap dibandingkan dengan rute pemberian parenteral.
2. Distribusi: Atropin memiliki kemampuan untuk menembus berbagai jaringan di tubuh karena sifatnya
yang lipofilik. Atropin dapat menembus sawar darah otak, tetapi distribusinya dapat dipengaruhi oleh
ikatan dengan protein plasma.
3. Metabolisme: Atropin sulfat mengalami metabolisme yang relatif lambat di dalam tubuh. Metabolisme
utama biasanya terjadi di hati. Proses metabolisme tersebut mungkin melibatkan enzim-enzim seperti
pseudokolinesterase. Meskipun demikian, atropin cenderung memiliki umur paruh (half-life) yang
cukup lama.
4. Ekskresi: Atropin dan metabolitnya diekskresikan terutama melalui urine. Beberapa bagian obat
mungkin juga diekskresikan melalui empedu dan saliva. Tingkat ekskresi atropin sulfat dapat bervariasi
tergantung pada faktor-faktor individu seperti fungsi ginjal.
5. Umur Paruh (Half-Life): Umur paruh atropin sulfat dapat bervariasi, tetapi umumnya berada dalam
rentang beberapa jam hingga sekitar satu hari. Ini berarti bahwa setelah satu dosis, konsentrasi atropin
sulfat dalam darah akan mengalami penurunan seiring waktu karena eliminasi dan metabolisme.
6. Perlu dicatat bahwa faktor-faktor seperti fungsi ginjal dan hati, usia pasien, serta interaksi dengan obat-
obatan lain dapat memengaruhi farmakokinetik atropin sulfat. Oleh karena itu, penggunaan atropin
sulfat harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama karena obat ini dapat
memiliki efek samping yang signifikan. Selalu patuhi dosis yang diresepkan oleh profesional kesehatan.

4.Indikasi ObatAtropin Sulfat

1. asistole atau PEA lambat (kelas II B), bradikardi (kelas II A) selain AV blokderajat II tipe 2 atau derajat
III (hati-hati pemberian atropine pada bradikaridengan iskemia atau infark miokard), keracunan
organopospat (atropinisasi)
2. produksi lendir berlebih
3. radang usus besar
4. iritable bowel syndrome (IBS)
5. Produksi asam lambung berlebih
6. Tukak lambung
7. Kandung kemih spastik
8. Kolik bayi
9. Kolik ginjal dan empedu
10. Penyakit Parkinson
11. Keracunan akibat insektisida organofosfat dan gas syaraf

5.Kontraindikasi Obat Atropin Sulfat

1. bradikardi dengan irama EKG AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III
2. gloukoma
3. sinusitis
4. stenosis
5. pembesaran prostat jinak
6. gagal jantung

6.Komplikasi pada Obat Atropine Sulfat

Penggunaan atropin sulfat dapat menyebabkan berbagai komplikasi atau efek samping pada beberapa
individu. Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami efek samping, dan tingkat keparahan
efek samping dapat bervariasi.

Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat penggunaan atropin sulfat meliputi:

1. Mulut Kering: Atropin sulfat dapat mengurangi produksi saliva, menyebabkan rasa mulut kering yang
dapat menjadi tidak nyaman.
2. Gangguan Penglihatan: Pupil yang melebar sebagai respons terhadap atropin sulfat dapat menyebabkan
peningkatan sensitivitas terhadap cahaya dan gangguan penglihatan dekat.
3. Konstipasi: Atropin sulfat dapat menghambat aktivitas usus dan menyebabkan konstipasi atau sembelit.
4. Gangguan Pengosongan Kandung Kemih: Atropin sulfat dapat menyebabkan retensi urin atau kesulitan
buang air kecil, terutama pada pasien dengan pembesaran prostat atau kondisi lain yang memengaruhi
fungsi kandung kemih.
5. Penyimpangan Detak Jantung: Penggunaan atropin sulfat dapat meningkatkan detak jantung (takikardia)
dan dapat memperburuk kondisi kardiovaskular tertentu.
6. Gangguan Pusat Pengaturan Suhu Tubuh: Atropin sulfat dapat mengganggu mekanisme regulasi suhu
tubuh dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
7. Mengeringkan Sekresi Saluran Pernapasan: Atropin sulfat dapat menyebabkan pengeringan sekresi di
saluran pernapasan, yang dapat memperburuk kondisi pada pasien dengan masalah pernapasan.
8. Reaksi Alergi: Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap atropin sulfat, yang dapat
melibatkan gejala seperti ruam kulit, gatal, atau pembengkakan.
9. Gangguan Mental: Pada beberapa kasus, atropin sulfat dapat menyebabkan gejala seperti kegelisahan,
kebingungan, atau halusinasi.
10. Kesulitan buang air kecil
11. Pusing
12. Kantuk
13. Midriasis
14. Palpitasi
15. Ruam dan panas
16. Penting untuk segera memberi tahu tenaga medis jika Anda mengalami efek samping yang tidak biasa
atau menyakitkan setelah menggunakan atropin sulfat. Dosiskan dan durasi penggunaan atropin sulfat
harus sesuai dengan petunjuk dokter, dan pasien sebaiknya tidak mengubah dosis atau menghentikan
penggunaan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan profesional kesehatan.

7.Managemen Komplikasi

Manajemen komplikasi pada penggunaan atropin sulfat dapat melibatkan beberapa tindakan, tergantung
pada jenis dan tingkat keparahan efek samping yang dialami oleh pasien.

Berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat diambil dalam manajemen komplikasi:

1. Mulut Kering:
a. Meminum air atau cairan lainnya secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
b. Mengunyah permen karet bebas gula atau mengisap es batu untuk merangsang produksi saliva.
2. Gangguan Penglihatan:
a. Hindari paparan terhadap cahaya terang.
b. Gunakan kacamata hitam atau penutup mata jika diperlukan.
3. Konstipasi:
a. Menjaga asupan serat dalam makanan dan minum cukup air.
b. Menambahkan aktivitas fisik ringan ke dalam rutinitas sehari-hari.
c. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan laksatif.
4. Gangguan Pengosongan Kandung Kemih:
a. Mendorong pasien untuk buang air kecil secara teratur.
b. Menghindari penundaan buang air kecil yang berkepanjangan.
c. Jika terdapat kesulitan, konsultasikan dengan dokter.
5. Penyimpangan Detak Jantung:
a. Pemantauan teratur detak jantung oleh tenaga medis.
b. Tindakan korektif sesuai kebijakan medis yang ditentukan.
6. Gangguan Pusat Pengaturan Suhu Tubuh:
a. Memastikan kenyamanan pasien dengan memberikan lingkungan yang sesuai suhu.
b. Menyediakan bantalan dingin atau kompres jika pasien mengalami peningkatan suhu tubuh.
7. Reaksi Alergi:
a. Menghentikan penggunaan atropin sulfat dan memberi tahu tenaga medis.
b. Pemberian antihistamin atau tindakan medis lainnya sesuai kebutuhan.
8. Gangguan Mental:
a. Pemantauan ketat oleh tenaga medis.
b. Konsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi kebutuhan pengelolaan gejala mental.

Selalu penting untuk berkomunikasi dengan tenaga medis yang merawat agar mereka dapat memberikan saran
dan penilaian yang tepat. Jangan mengubah dosis atau menghentikan penggunaan atropin sulfat tanpa
berkonsultasi dengan profesional kesehatan, kecuali atas petunjuk langsung dari dokter.

BAB III

PENUTUP

1.Kesimpulan

Atropin adalah obat yang digunakan untuk menangani melambatnya denyut jantung dan gejala
keracunan insektisida. Selain itu, atropin juga digunakan untukmenangani spasme pada perut dan usus, kandung
kemih dan saluran empedu. Atropin bermanfaat dalam mengendalikan kondisi seperti kolitis, divertikulitis,
kolikbayi, kolik ginjal, dan empedu, ulkus peptis, danirretable bowel syndrome.

Obat ini berfungsi untuk mengembalikan sirkulasi, serta mempertahankan jantunglayak selama keadaan
darurat yang melibatkan jantung dan juga digunakan untukmengatasi pasien -pasien gawat darurat, di mana
pasien mengalami masalah pada jantung(melambatnya denyut jantung) dan juga gejala keracunan isektisida dan
lain-lain.

2.Saran

Dengan adanya makalah ini, diharapkan para pembaca memahami kegunaandari obat Atrofin Sulfat,
dimana obat ini hanya digunakan untuk pasien emergensimeskipun ada gejala yang sama namun jangan berbagi
obat dengan orang lain, danselalu konsultasikan dengan dokter Anda

DAFTAR PUSTAKA

https://studybid.com

https://www.dokter-medis.blogspot.com

https://id.scribd.com

https://www.alodokter.com

Yunita Farmasi Injeksi ATROPIN SULFAT.yunitajoefarmasi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai