Catatan PKN Dosen
Catatan PKN Dosen
Azyumardi: Cakupan pendidikan kewarganegaraan lebih luas dari pendidikan demokrasi dan
HAM. Karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal.
Zamroni: Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga bersikap kritis
dan bertindak demokratis
PARADIGMA PKN
[1] Pembelajaran demokratis, [2] Tidak Feodalistik, [3] Tidak dogmatic, indoktrinasi dan
otoriter.
URGENSI PKN
a. Meningkatnya politic literacy
b. Meningkatnya political apathism.
c. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang menjunjung nilai moral, etik
dan religious, nilai kemanusiaan, keadilan, nasionalisme, dan cinta tanah air.
d. Mengembangkan sikap demokratik, berkeadaban, dan bertanggungjawab.
MATERI 2
CIRI IDEOLOGI
1. Berada di derajat tertinggi sebagai nilai hidup berbangsa dan negara.
2. Mewujudkan asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup,
pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi
berikutnya.
PEMANTIK GLOBALISASI
a. Informasi dan Teknologi
b. Globalisasi
c. Terciptanya kompetisi dalam skala besar dan luas melalui regulasi (cipta kerja).
d. Kapitalisme
KETAHANAN NASIONAL
- Definisinya ialah kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandalkan kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancama, hambatan, serta gangguan
(DN/LN/langsung/taklangsung) yang membahayakan integritas, identitas, dan
keberlangsungan bangsa dan Negara.
- Peluang dan tantangan di era globalisasi bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
PENGERTIAN NEGARA
a. Komponen Negara ada 3: Rakyat, Wilayah, Pemerintah berdaulat.
b. Definisi negara: masyarakat politik yang independen menempati wilayah tertentu dan
anggotanya bersatu dengan tujuan menghadapi tantangan atau kekuatan dari luar dan
mempertahnakan tatanan internal
PENGERTIAN BANGSA
a. Kesatuan, solidaritas, kesatuan yang terdiri dari orang-orang yang saling merasa setia
kawan dengan satu lainnya (ernest renan).
b. Komunitas politik yang dibayangkan (imagined political community) dalam wilayah yang
jelas batasnya dan berdaulat (ben anderson).
c. Elemen pokok bangsa: jiwa, kehendak, perasaan, pikiran, kebulatan dan ketunggalan,
kerohaniannya.
SIFAT NEGARA
1). Memaksa 2). Monopoli 3). Mencakup semua
TUJUAN NKRI
- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah.
- Mewujudkan kesejahteraan umum.
- Mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Melaksanakan ketertiban dunia.
PENGERTIAN KONSTITUSI
a. Era yunani kuno, konstitusi bersifat materil, belum diformalkan.
b. Aristoteles membedakan antara konstitusi dengan undang-undang. Politiea konsitusi
dan nomoi undang-undang.
c. Herman Heller
- Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu
kenyataan (sifatnya politis dan sosiologis, belum merupakan pengertian hukum).
- Pencarian unsur konstitusi yang hidup di masyarakat untuk dijadikan kaidah hukum.
- Baru setelah hal tersebut melalui proses penulisan dalam suatu naskah uud sebagai
hukum tertinggi.
d. Carl J. Friedrich
1) Filosofis (philosophical)
2) Struktural (structural)
3) Legal (legal),
4) Dokumentarian (documentarian)
5) Prosedural (procedural).
FUNGSI KONSTITUSI
a. Membagi kekuasaan dalam negara, dan membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa
dalam negara.
b. Fungsi konstitusi mengatur dalam dua bentuk:
(1) Secara vertikal pembagian kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan atau
pembagian kekuasaan secara teritorial.
(2) Secara horizontal pembagian kekuasaan menurut fungsinya yang tertuang dalam
trias politica.
Sri Soemantri
1). Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia dan warga negara.
2). Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental.
3). Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental.
PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
a. Rakyat suatu negara meliputi semua orang yang bertempat tinggal dalam wilayah
kekuasaan negara dan tunduk padda kekuasaan negara itu (cst kansil &cristie cst kansil).
b. “yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara” (pasal 26 ayat 1
uud 1945).
c. “penduduk ialah warga negara indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
indonesia” (pasal 26 ayat 2 uud 1945).
PRNSIP DEMOKRASI
1. Pemerintah dari rakyat (government of the people).
2. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people).
3. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people).
DEMOKRASI DI INDONESIA
Demokrasi konstitusional (1945 – 1959) masa demokrasi konstitusional yang
menonjolkan peran parlemen serta partai politik. Kabinet seringkali jatuh karena koalisi yang
dibangun tidak solid. Partai non pemerintah tidak mampu memunculkan program alternatif.
Demokrasi pancasila [1965 – 1998] sebagai koreksi atas sistem demokrasi terpimpin.
Melandaskan pada pancasila dan uud 1945 serta tap mpr:
1) Pembatalan tap mprs no iii/1963 tentang jabatan presiden seumur hidup.
2) Perubahan uu no 19/1964 menjadi uu no 14/1970 kembalinya kebebasan badan peradilan.
3) Mengembalikan fungsi parlemen, fungsi kontrol dan pimpinan dpr gr tidak lagi menjadi
menteri.
4) Keran kebebasan dibuka, pers bebas.
5) Dalam perjalanannya, kekuasaan tertumpu pada presiden. Kebijakan monoloyalitas pns
ke golkar.
6) Pelaksanaan pemilu yang ajeg namun menyimpang dari substansi demokrasi.
PARTAI POLITIK
a. Pasal 1 ayat (1) uu no 2 tahun 2011 tentang partai politik: “partai politik adalah
organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara indonesia
secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan citacita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara
keutuhan negara kesatuan republik indonesia berdasarkan pancasila dan undang-undang
dasar negara republik indonesia tahun 1945”.
b. Scattschieder (1942) partai politik membentuk demokrasi (politcail parties created
democracy).
c. Robert michels partai politik selalu melahirkan dominasi yang bersifat oligarkis.
d. Pelembagaan partai politik menentukan kualitas demokrasi kehidupan politik suatu
negara.
PEMILIHAN UMUM
1) Pilar penting dalam sistem demokrasi adalah mekanisme penyaluran pendapat rakyat
secara berkala melalui pemilu.
2) Signifikansi pemilu: [i] Pendapat rakyat selalu dinamis dan berkembang dari waktu ke
waktu. Pemilu untuk mengoreksi pendapat sebelumnya, [ii] Dinamika dalam negeri dan
internasional, [iii] Perubahan pemilih dikarenakan adanya pemilih baru/pemilih pemula,
[iv] Untuk sirkulasi kepemimpinan secara teratur dan ajeg.
MATERI 6
Rechstaat
1. Adanya undang-undang.
2. Pembagian kekuasaan (distribution of power).
3. Pengakuan kebebasan hak warga.
4. Pengakuan hak asasi manusia.
5. Tradisi civil law.
Yang didasarkan atas hukum romawi disebut sebagai sistem civil law. Dikatakan hukum
romawi karena sistem hukum ini berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku di kekaisaran
romawi pada masa pemerintahan kaisar yustitianus (coropus iuris civilis) pada abad ke-5
(527-565 m).
Anglo Saxson
Kelebihan : [i] Fleksibel, [ii] Lengkap.
Kekurangan : [i] Kurang menjamin, [ii] Sistematika tidak jelas, [iii] Sulit diketemukan.
PENGERTIAN HAM
a. Hak yang dimiliki manusia dan melekat pada dirinya karena yang bersangkutan sebagai
manusia.
b. Hak-hak yang melekat pada sifat kita dan tanpanya kita tidak dapat hidup sebagai
makhluk manusia.
c. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
setiap manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa dan merupakan anugerah-nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan
setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (pasal 1
ayat (1) uu no 39/1999 tentang HAM).
d. Tata nilai yang digunakan sebagai tolok ukur untuk menghargai dan menghormati
hakikat dan keberadaan manusia (semua orang) yang mempunyai martabat dan hak-hak
yang sama. Selain itu, ham merupakan instrumen untuk membatasi kekuasaan agar para
penguasa tidak bertindak sewenang-wenang dalam menjalankan kekuasaannya (Jimly
Asshiddiqie).
SEJARAH HAM
Penandatangan Magna Charta oleh Raja John Lackland (1215) Penandatangan Petition of
Right oleh Raja Charles (1628) Penandatangan Bill of Rights oleh Raja Willem (1689).
Amerika Serikat “Declaration of Independence” (14 Juli 1776) Prancis Declaration Des
Droit De L’Homme Et Du Citoyen atau Pernyataan Hak-hak Asasi Manusia dan Warga
Negara (26 Agustus 1789) Penetapan The Universal Declaration of Human Rights United
Nations atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (10 Desember 1948).
SIFAT HAM DAN NEGARA
1. Inalienable (Tidak boleh dicabut).
2. Inderogable (Tidak boleh dikesampingkan/disangkal).
3. Invilioble (Tidak boleh dilanggar oleh siapapun).
HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA
1. Obligation To Respect (Wajib menghormati).
2. Obligation To Fulfill (Wajib memenuhi).
3. Obligation To Protect (Wajib melindungi).
KLARIFIKASI HAM
a) Non-Derogable Right – Hak absolut yang tidak diboleh dikurangi oleh negara meski
dalam keadaan darurat, contoh: hak hidup, hak bebas dari penyiksaan, hak bebas dari
perbudakan, hak bebas dari penahanan karena gagal memenuhi perjanjian utang, dll.
b) Derogable Right – Hak yang bisa dikurangi atau dibatasi pemenuhannya, contoh: hak
kebebasan berkumpul secara damai, hak kebebasan berserikat, hak menyatakan pendapat.
KONSTITUSI NORMA
UUDS 1950 (17 AGUSTUS 1950 – 5 JULI Seluruh ketentuan HAM di UUD RIS
1959) dimasukkan dengan sedikit perubahan
sehingga menjadi 36 pasal ( pasal 7–43 )
UUD 1945 PASCA AMANDEMEN Pasal 28A - Pasal 28J (dimasukkan dalam
perubaan kedua, tahun 2000)
PENEGAKAN HAM
1. KOMNAS HAM.
2. Pengadilan HAM (UU Nomor 26 Tahun 2000).
3. Pengadilan HAM AD HOC Putusan MK Nomor 18/PUU-V/2007 (Pasal 43 ayat 2).