Anda di halaman 1dari 5

-48-

B. Naskah Dinas Korespondensi


Naskah Dinas Korespondensi pembuatannya ditujukan
untuk kebutuhan korespondensi internal dan eksternal Mahkamah
Agung. Naskah dinas korespondensi terdiri dari:
1. Naskah Dinas Korespondensi Internal, terdiri dari:
a. Memorandum
1) Pengertian
Memorandum adalah Naskah Dinas internal yang
dibuat oleh pejabat yang berwenang sebagai
pelaksanaan tugas dan fungsi yang bersifat
mengingatkan, mengarahkan dan memberikan
peringatan/saran yang ditujukan kepada pejabat di
bawahnya atau setingkat yang berada dalam satu
unit organisasi/unit kerja.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang membuat dan
menandatangani Memorandum adalah Ketua
Mahkamah Agung, Wakil Ketua Mahkamah Agung,
Ketua Muda, Panitera Mahkamah Agung, Pejabat
Eselon I/Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat
Eselon 11/Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Panitera
Muda Perkara, Panitera Muda Kamar, Pimpinan
Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama,
Panitera Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat
Pertama, Pejabat Eselon III/ Administrator dan
Pejabat Eselon IV/Pengawas di Lingkungan
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang Berada
di Bawahnya sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsi.
-49-

3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Memorandum terdiri dari
beberapa unsur berikut.
(1) Kop Memorandum
(a) Memorandum yang ditandatangani
oleh Ketua Mahkamah Agung,
Wakil Ketua Mahkamah Agung,
atau Ketua Muda, menggunakan
kop Naskah Dinas berupa nama
jabatan secara simetris tanpa
Lambang Negara.
(b) Memorandum yang ditandatangani
oleh selain se bagaimana dimaksud
pada h uruf (a) di Lingkungan
Mahkamah Agung dan Badan
Peradilan yang Berada di
Bawahnya, menggunakan kop
Naskah Dinas berupa nama Unit
Organisasi/Unit Kerja tan pa
menggunakan Logo Mahkamah
Agung/ Pengadilan.
(c) Kata Memorandum diketik di
tengah secara simetris,
menggunakan huruf kapital dan
ditebalkan dengan ukuran huruf
yang lebih besar sekitar 2 (dua)
tingkat daripada ukuran huruf isi
Memorandum.
(d) Nomor diketik di bawah kata
Memorandum dengan huruf awal
kapital.
-50-

(e) Kata Yth., Dari, Hal, dan Tanggal


ditulis mulai dari margin kiri di
bawah kata Memorandum secara
berurutan ke bawah dengan huruf
awal kapital, diberi garis penutup
mulai dari margin kiri sampai dengan
margin kanan.
b) Batang Tubuh
Batang tubuh Memorandum terdiri dari alinea
pembuka, isi, dan penutup yang singkat,
padat, dan jelas.
c) Kaki
(1) Bagian kaki Memorandum terdiri dari
tanda tangan, nama pejabat, dan
tembusan jika perlu.
(2) Memorandum tidak dibubuhi cap .
(3) Nama penandatangan tanpa
mencantumkan gelar.
d) Tembusan
Tembusan disampaikan sesuai dengan
kebutuhan/ maksud Memorandum dibuat .
e) Lampiran
Memorandum dapat memuat lampiran sesuai
kebutuhan dan maksud Memorandum dibuat.
f) Format Memorandum
Format Memorandum dapat dilihat pada
contoh di bawah ini.
-51-

Gambar 22 Contoh Memorandum Ketua Mahkamah Agung

KETUA MAHKAMAH AGUNG


REPUBLIK INDONESIA
(
(
(
MEMORANDUM
Nomor ... /KJ/KKA/bln/thn
(
(
Yth.
Dari
Hal
Lampiran: .... ........ ... ...... ... ... ....... ....... . .
Tanggal : ..... .............. ....... ............. ... .

1.

2.

3.

Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun


Nama Jabatan
(
Tanda Tangan
(
Nama Lengkap
Tembusan:
Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non
Yudisial
-52-

Gambar 23 Contoh Memorandum yang ditanda tangani selain Ketua ivfahkamah Agung / Wakil Ketua Mahkamah
Agung/Ketua Muda

MAHKAMAH AGUNG RI
BADAN URUSAN ADMINISTRASI
BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI
(
(
(
MEMORANDUM
Nomor ... /KJ/KKA/bln/thn
(
(
Yth.
Dari
Hal
Lampiran: ..................... .... ........... ... ... .
Tanggal : .......................................... .

Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun


Nama Jabatan
(
Tanda Tangan
(
Nama Lengkap
Tembusan:
1. . ....... ... ........... .. ................... ,
2. ···········································,
3. ············· ·················· ·· ··········

Anda mungkin juga menyukai