Anda di halaman 1dari 23

I(OMISI PI:MBERANTASAN KORUPSI

REPUBLIK INDONESIA

Nomor B- d)t¥l C' 101-12/11/2016 (':t- November 2016


Sifat Segera
Lampiran Satu Bundel
Hal Penyampaian Peraturan KPK Nomor 07 Tahun 2016

Yth. Para F>lmpinan Instansi


di Tempat i
Dasar KetJntuan:

1. Undajlg-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolus], dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pi dana Korupsi sebagaimana
diu bar dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan alas Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Kornisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Undang-undang;
D~ngan ini kami sampaikan bahwa Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) telah menerbitkan Peraturan KPK
Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendafiaran, Pengumuman dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara. Alas hal tersebut perlu kami informasikan:
1. PeratLran KPK Nomor 07 Tahun 2016, merupakan pengganti KEP-07/KPKl02/2005 tentang Tata Cara
Pendaftaran, Pengumuman dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara;
2. Terdapat perubahan lentang Tata Cara Pendaftaran dan Pengumuman LHKPN, diantaranya yaitu perubahan
Waktll Penyampaian, Jenis Formulir yang digunakan dan Media Pengumuman LHKPN;
3. KPK tidak akan memproses penerimaan LHKPN yang menggunakan Formulir LHKPN lama (Model KPK-A atau
Model KPK-B) dengan tang gal pelaporan 1 Januari 2017 dan seterusnya;
4. Pelaksanaan penyampaian LHKPN dalam masa peralihan diatur dalam Sura! Edaran Nomor: SE-08/01/1Q!2Q16
tentar'\g Petunjuk Teknis Penyampaian dan Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Setelah
Diber!akukannya Peraturan Kemisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendafiaran,
Pengumurnan dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
sJhubUngan dengan hal tersebut, kami mengharapkan kerjasama Saudara untuk:
1. Menginformasikan mengenai hal tersebut kepada seluruh Wajib LHKPN di lingkungan instansi Saudara;
2. Menyesuaikan ketentuan mengenai LHKPN di lingkungan instansi Saudara dengan merujuk kepada Peraturan
KPK Nemor 7 Tahun 2016;
3. Menyerahkan data Wajib LHKPN dengan format terlampir dalam bentuk softcopy dan herdcoo».

Apabila memerlukan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Direktora! Pendaftaran dan Pemeriksaan
Laparan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dengan Sdr. Kunta Ariawan atau Sdri. Rika Krisdianawati pada telepon
nomor 021~2557 8396 dan faksimili nomor 021-5292 1230.

Alas kerjasama yang diberikan diucapkan terima kasih.

Tembusan:
1. Yth. Presiden Republik Indonesia
2. Yth. F;limpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
3. Yth. Menter! Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
4. Yth. ¥enteri Dalam Negeri Republik Indonesia

JI. H.R. Rasuna Said Kav. (-1 Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Telepon (62-21) 2557 8300, Faks. (62-21) 5289 2456, http://www.kpk.go.id
,,

KOMIStPE"'QERA~:rASANKORUP
Sj
R~PlJBLii(l~DON£SIA

P:!?Ri\TURAN
KOMISI PEMBERANTASAN KOR.UP$I REPUBLIKINDONESIA
NOMOR 07 TAHUN 2016
TENTANG
TATA CAM PENDAF'I'A.RAN, PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN
HARTA KE.KAYAAN PENYELENGGARA NEdARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA


ESA

PIMpINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa kebutuhan proses pengelolaan pendaftaran,


pengumuman, dan pemeriksaan harta kekayaan
Penyelenggara Negara sernakin berkembang sehingga
perlu dikelola secara lebih efisien dan efektif;

b. bahwa Keputusan Nomor KEP-07 jKPKj02j2005 tentang


Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan Perneriksaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara perlu
disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan
kebutuhan pengelolaan pendaftaran, pengumuman dan
pemeriksaan harta kekayaan Penyelenggara Negate,
sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagairnana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Komisi Pernberantasan Korupsi tentang Tata
Cara Pendaftaran, Pengurnuman, dan Pemeriksaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara;
-:2 ..

Mengingat .1. Uiidal~g-Undah~ Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggara Negara yang Bersih' dan Bebas bati
Korupsi, ;Koll).~i dan Nepotisme (Lembaran Negar-a
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nemer 3851-);

2. Undang ..Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang


Komisi Pemberantasan Tirrdak Pidana KOIUpsi
(l.emberan Negara Republik Indonesia Tah-Un 2002
Nemer 137.,
-Tambaha;nLembaran Negara Republik Indonesia Nornor
4250), sebagairnana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomoi- 1 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
menjadi Undang-Undang [Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 31, Tambahan Lembaran
NegaraRepublikIndonesia Nomor 5661);
3. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 01
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kornisi
Pernberantasan Korupsi;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TENTANG


TATA CARA PENDAFTARAN, PENdUMUMA-N~ DAN
PEMERII-{SAAN LAPoRAN HARTA KEKAYAAN
PENYELENGGARA NEGARA ..

BAB I KETENTUAN
UMUM

PG).sall
Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan :
L Komisi Pemberantasan Korupsi yang selanjutnya
disebut KPK adalah sebagaimana dimaksud dalarn
Uridarrg-Uridang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
-3
-
2. Penyelenggara Negara adalah PeJa'bat Negara yang
menjalankan fungs! eksekutif, Iegislatif, atau yudikatif,
dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya
berkaitan dengan penyelerrggaraan negara atau
pejabat publik Iainnya sesuai dengan 'ketentuan
peraturan perundang ..u. ndangan.yang berlaku.
3. Harta Kekayaan adalah Iiarta benda berupa benda
berge.tak at.~J4 tidak. bergerak, berwujud atau tidak
berwujud, termasuk hak dan kewajiban lainnya y;:mg
dapat dinilai dengan uang yang dimiliki oleh
pe:nyelenggara Negara beserta i~tri/ suami dan anak
yang masih dalam tanggungan Penyelenggara Negara,
baik atas nama Penyelenggara Negara atau orang lain,
yang diperoleh sebelum dan selama Penyelenggara
Negara memangku jabatannya.
4. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara untuk
.selanjutnya disebut dengan LHKPN adalah Iaporan
dalarn bentuk cetak danl atau bentuk lainnya tentang
uraian dan rincian informasi mengenai Harta Kekayaan,
data pribadi, termasuk penghasilan, pengeluaran dan
data lainnya atas Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara.
5. Pendaftaran adalah penyampaian LHKPN oleh
Penyelenggara Negara kepada KPK.
6. Pengumuman adalah pengumuman LHKPN oleh
Penyelenggara :Negara kepada publik.
7. Perneriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk
menguji kepatuhan, kelengkapan, keberadaan, dan
kewsjaran Harta Kekayaan yang dicantumkan di dalam
LHKPN.

Pasal2
Peraturan KPK ini dimaksudkan sebagai pedoman
pelaksanaan Pendaftaran, Pengumurnan, dan Pemeriksaan
tHI{P~t.
-4
-
Pasal3.
LJ1KpNyang telah diumurnkan tidak dapat dijadikan dasar
baik eleh Penyelenggara Negara maupun pihak manapun juga
untuk rnenyatakan bahwa Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara tidak terkait tindak pidana.

BAH II
PENDAFTA,MN LHKPN

Bagian Pertama
Penyampaian LHKPN

Pasa14
(1) Penyelenggara Negara wajib menyarnpaikan LHKPN
kepada KPK yaitu pada
saat:
a. pengangkatan sebagai Penyelenggara Negara
pad a saat.pertama kali menjabat;
b. pengangkatan kembali sebagai Penyelenggara
Negara setelah berakhirnya rnasa jabatan atau
pensiun; atau
c. berakhirnya masa jabatan atau pensiun sebagai
Penyelenggara Negara.
(2) Penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 disampaikan dalam jangka waktu paling
lambat
3 (tiga) bulan terhitung sejak saat pengangkatan
pertarna/pengangkatan kernbali/berakhirnya jabatan
sebagai Penyelenggara Negara,

Pasa15
(1) Penyampaian LHKPN selama Penyelenggara Negara
menjabat dilakukan seeara periodik setiap 1 (satu)
tahun sekali atas Harta Kekayaan yang diperoleh sejak
tanggalI .Januari sampai dengan tanggal31 Desember.
(2) Penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan dalam jangka waktu paling
larnbat tanggal 31 Maret tahun berikutnya,
PasalG
(1) Penyampaiarr:LHKPN sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4· dan Pasal, 5 dapat diserahkan secara langsung
atau melaltii media lain yang ditentukan olen KPK.
(2) FormatLHKPNsebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh KFJ{ yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. nama;
b. jabatan;
c. instan$i;
d. tempat dan tanggal lahir;
e. alamat;
[; ldentitas istri atau suami;
g. identitas anak;
h. jenis, nilai dan asal usul perolehan Harta
Kekayaan yang dimiliki;
i. besarnya penghasilan dan pengeluaran;
J. surat kuasa mendapatkan data keuangan;
k. surat kuasa mengumurnkan Harta Kekayaan;
dap
1. surat pernyataan.
(3) Format LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan KPK ini.
(4) LHKPN merupakan.dokumen milik negara,

Bagian Kedua
Penerimaan LHKPN

Pasal7
(1) KPK .akan rnelakukan verifikasi administratif atas
LI-lKPN yang disampaikan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6.
(2) Vertfikasi administratif dilakukan dengan meneliti
'ketepatan pengisian LHKPN serta 'kelengkapan bukti
pendukung yang dilampirkan sesuai dengan petunjuk
pengisian forrnulir LHKPN.
..6-

(3) Bukti pendukung yang harus dllampirkan oleh


Penyelenggara Negara paling sedikit memuat salinan
dokumen yang menerangkan kepemilikan Harta
Kekayaan pada lembaga keuangan,

Pasa18
(1) Apabila hasil verifikasi administratif menyatakan
penyampaian LHKPN: belum lengkap maka KPK akan
.menyampaikan pemberitahuan kepada Penyelenggara
Negara rnengenai bagian-bagian dari Formulir .L>HK:PN
dan bukti pendukungnya yang masih hams diperbaiki
dan.! atau dilengkapi olen Penyelenggara Negro-a,
(2) Penyelenggara Negara wajib menyampaikan perbaikan
atau kelengkapan LHKPN paling lambat 14 [empat
belas] had kerja sejak diterimanya pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat(l}.
(3) Dalam hal Penyelenggara Negara tidak memenuhi
kewajiban .sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 8 ayat
(2) maka Penyelenggara Negara dianggap
menyampaikan LHKPN secara tidak lengkap,

Pasal9
Dalam hal hasil verifikasi administratif menyatakan
penyampaian LHKPN telah lengkap, maka KPK memberikan
tanda terima kepada Penyelenggara Negara.

BAB III
PENGUMUMAN LHKPN

PasallO
(1) Pengumuman wajib dilaksanakan oleh Penyelenggara
Negara dalam waktu paling lambat 2 (dua) bulan
setelah Penyelenggara Negara menyampaikan LHKPN
kep;:tdaKPK.
~7 ~

(2) PengLtlUumasnebagaimana .dimaksud pada ayat


(.~) dilakukan dengan menggunakan format
yang ditetapkan oleh KP:K .melalui media elektronik
rnaupun non elektronik sebagai berikut;
a. media pengumuman KPK;
h. media. pengumuman resmi Instansi; dan! atau
c. surat kabar yang merniliki peredaran secara
nasional.
(3) Format Naskah Pengumurnan Harta Kekayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran 1I yang rnerupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan l{PI<.:ini,

Pasa~ 11
Penyelenggara Negara clapat memberikan kuasa secara
tertulis kepada KPK untuk melakukan pengumuman atas
Harta Kekayaannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.

BABIV
PEMERIKSAANLHKP
N

Pasa112
(1) Pemeriksaan LHKPN dilakukan oleh KPK sebelum,
selama dan setelah Penyelenggara Negara menjabat,
(2) Pemeriksaan LHKPN terhadap Penyelenggara Negara
yang telah berakhir rnasa jabatannya 'atau pensiun,
dilakukan sampai dengan batas waktu paling lama 5
(lima) tahun terhitung sejak berakhirnya masa jabatan
atau pensiun Penyelenggara Negara.
(3) Pemeriksaan L-HKPNdilaksanakan atas inisiatif sendiri
berdasarkan hasil analisis atau atas permintaan pihak
tertentu.
(4) Pemeriksaan yang dilaksanakan atas inisiatif sendiri
didasarkan pada:
a. adanya. penambahan harta yang lebih besar atau
lebih kecil dibandingkan dengan penghasilan
bersih yang dilaporkan;
b. adanya penambahan atau pelepasan harta yang
sumber perolehannya berasal dad
hibahvhadiah/warisan dalam jumlah yang
signifikan dad total harta kekayaan yang
dilaporkan;
c. adanya jumlah harta kekayaan lebih keeil
dibandingkan dengan hutangnya; danl atau
d. analisis lainnya yang berkaitan dengan profil
jabatan, harta kekayaan dan penghasilan.
(5) Pemeriksaan LHKPN yang dilaksanakan atas
permintaan pihak-pihak terten tu sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dalam rangka upaya
penegakan hukum, pengawasan internal dan
pencegahan tindak pidana korupsi.
(6) Pihak tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
tidak dapat menggunakan hasil pemeriksaan LHKPN
untuk tujuan selain dari alasan permintaan
Pemeriksaan.

Pasal13
KPK melakukan Pemeriksaan terhadap nilai, jumlah, jenis,
dan asal usul Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang
diperoleh sebelum, selama, dan setelah Penyelenggara Negara
menjabat.

Pasal14
Perneriksaan dilakukan antara lain dengan cara menghimpun,
mengidentifikasi, menganalisie, mengonfirmasi,
mengklarifikasi, mengevaluasi data dan Inforrnasi serta
melakukan pengecekan iapangan.

Pasa115
(1) Dalam melakukan Pemeriksaan, KPK dapat meminta
datal informasi atau keterangan kepada:
a. Penyelenggara Negarayang bersangkutan;
b. kementerian/lembaga/instansi pemerintah,
lembaga negara atau swasta;
><9-

c. penyedia jasa keuangan, antara lain bank,


perusahaan pembiayaan, perusahaan .asuransi,
perusahaan efek, pedagang valas;
d. penyedia barang dan jasa lainnya an tara lain
perusahaan properti, pedagang kendaraan
bermotor, pedagang permatayperhtasanj.logam
mulia, pedagang barang senij barang antik, dan
balai lelang;
e. notaria/Pejabat Pembuat Akta Tanah; dan
f. pihak lainnya.
(2) Permintaan datajinformasi atau keterangan kepada
penyedia jasa keuangan sebagaimana disebut pada
ayat (I] huruf c dilakukan berdasarkan surat kuasa
khusus nasabah penyedia jasa keuangan yang
bersangkutan.
(3) Dalarn rangka Pemeriksaan, maka pihak-pihak
sebagaimana disebut pada ayat (1) wajib memberikan
datajinformasi atau keterangan yang dirninta oleh
KPK.

Pasa116
(1) Pemeriksaan oleh pegawai KPK dilakukan berdasarkan
surat perintah tugas yang ditandatangani oleh
Pimpinan KfiK atau pejabat lain yang ditunjuk,
(2) Dalam melaksanakan Pemeriksaan, KPK dapat
merninta bantuan tenaga ahlijprofesionaL

Pasal17
(1) Setiap hasil Pemeriksaan wajib dituangkan dalam
bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan LHK.PN.
(~) Tata Cara Pemeriksaan dilaksanakan dengan
berpedoman pada prosedur pemeriksaan LHKPNyang
ditetapkan oleh KPK.
($) Laporan hasil pemeriksaan LHKPNbersifat rahasia dan
hanya dapat digunakan sebagai data awal untuk
.kepentrngan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (3).
- io-
Pasal 1-8
Dalarn hal ditemukan adanya indikasi tindak pidana korupsi
atau tindak pidanalainnya maka KPK wajib menindaklanjuti
sesuai dengan kewenangan KPK atau berkoordinasi dengan
instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

BABV
KERJA SAMAANTARA KPK DAN LEM13AGAjlNSTANSI

Pasa119
(1) I\PK dapat melakukan kerjasama dengan
Iembaga/Instansi terkait pelaksanaan Peraturan
Kornisi irri,
(2) KPK membuka akses dan menerima inforrnasi publik
terkait Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang
telah diumumkan sesuai dengan tata cara perrnintaan
data yang ditetapkan oleh KPK.
(3) Dalam menjalankan tugas dan fungsi pendaftaran dan
pengumuman LHKPN, KPK dapat meminta
Iembaga/Instansi terkait untuk membentuk Unit
Pengelolaan LHKPN.

BABVI
PERAN -SERTA MASYARAKAT

Pasgl20
.(1) Masyarakat dapat mernberikan dataj informasi atau
keterangan kepada KPK terkait dengan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara.
(2) Data/iIlfotmasi . atau keterangan yang .disampaikan
kepada lCPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan datal inforrnasi atau keterangan yang
dapat dipertanggungiawabkan.
(3) Masyarakat dapat memperoleh akses data/fnfermasi
terkait Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang
telah di'Q.:p:tumkansesuai dengan tata eara permintaan
datayang, dftetapkan oleh KPK.
(4) KPK #dak bertanggung jawab terhadap
penya.l'ahgunaan iufQtmasj atas
akses pemberian
.kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(3),

BAH VII
KETENTUANLAIN-LAIN

Pasa121
(1) Dalam hal Penyelenggara Negara tidak melaporkan
LHKPN atau tidak mernenuhi kewajibannya
sebagaimana dirnaksud dalam Peraturan Komisi ini,
'maka .f<pl( dapat memberikan rekornendasi kepada
atasan langsung atau pimpinan lembaga tempat
Penyelenggara Negara berdinas untuk memberikan
sanksi administratif kepada Penyelenggara Negara yang
bersangkutansesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Penyelenggara Negara yang memberikan keterangan
tidak benar mengenai Harta Kekayaannya dapat
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(3) Peraturan Komisi ini juga berlaku bagi calon
Penyelenggara Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan diwajibkan untuk melaporkan
Harta Kekayaannya sebelum rnenjadi Penyelenggara
Negara.

BAB VIII
KETENTUANPERALIHAN

Pasa122
(1) KPK melaksanakan tugas dan. wewenangnya
berdasarkan Peraturan Komisi ini paling Iambat 1
(satu] tahun sejak diundangkannya Peraturan KPK ini.
(~) Setelah ItPK dapat menjalankan tugas g~
kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Bab 1
sampai dengan Bab III l?eratq~·anKPK Ini maka Bah 1
sampai dengan Bah HI Kep'Utusan Pimpinan Komi~::!i
Pemberantasan Korupsi NO.mot KEP-OllKPKj02120d5
tentang Taja Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan
Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAa IX
KETENTUANPENUTU
P

Pasa123
Pada saat Peraturan KPK ini rnulai berlaku, Bab IV sampai
dengan Bab IX Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan
Korupsi Nomor KEP-07/KPKj02/20Q5 tentang Tata Cara
Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Laporan Barta
Kekayaan Penyelenggara Negara, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi,

Pasa124
Peraturan KPK ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 13 ~.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengrmdangan Peraturan KPK 'ini dengan penempatannya
dalam Berita Ne'!garaRepublik Indonesia.

Ditetapkan .di Jakarta


pada tanggal 31 Mei 2016

KETUA KOMISI PEMBERANTASANKORUPSI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal I / l- It(,

DlREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
..--

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 !'TOMOR 9& s-


KOMIS) PEMBERANTASAN KORUPSI
REPUaUK INDONESIA

Kepada Yth:
1. Para Penyelenggara Negara dan PejabatJPegawai Lainnya yang
Diwajibkan Menyampaikan LHKPN
2. Para Pimpinan lnstansl

SURATEDARAN Namor:
SE- oS 101/10/2016

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN HARTA
KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA SETELAH DIBERLAKUKANNYA
PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI NOMOR 07 TAHUN
2016 TENTANG TATACARA PENOAFTARAN, PENGUMUMAN DAN
PEMERIKSAAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

Bahwa dalam rangka memperkuat peranan Laporan Harta Kekayaan


Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai salah satu instrumen pencegahan
korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerbitkan Peraturan KPK
Nomor 07 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pendafiaran, Pengumuman dan
Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara pada tanggal 7 Juli 2016
dan akan berlaku secara utuh dalam jangka waktu satu tahun sejak diundangkan.
Mengingat peraturan tersebut memiliki masa peralihan selama setahun maka

KEP-07/KPKlO2l2005 Tentang Tata Cara Pendafiaran, Pengumuman dan


Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara akan dicabut dan
dinyatakan tidak akan berlaku lagi terhitung mulai tanggal 8 Juli 2017.
Peraturan tersebut secara signifikan mengubah rnekanisme LHKPN
terutama terkait saat munculnya kewajiban penyampaian LHKPN, periode poslsi
harta kekayaan, batas akhir penyampaian LHKPN serta media penyarnpafan yanq
digunakan.
Salain itu, KPK menyadari bahwa penyampaian LHKPN tidak akan berjalan
maksimal tanpa dis.ertai dukungan dari Lembagallnstansi terkait Untuk itu, peran
serta Lembagallnstansi terkait dalam pengeJolaan LHKPN menjadi sanqat krusial.
Mengingat adanya perubahan signifikan dalam rnekanlsme penyampaian
LHKPN serta masa peralihail perUbahan ketentuan dasar LHKPN dari semula
adalah KEP-07JKPKlO2l2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan
Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Neqara berubah menladl
Peraturan KPK Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Oara Pendaftaran,
Pengumuman dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara maka
dipandang perlu untuk menerbitkan sebuah Surat Edaran Pimpinan KPK. Surat
Edaran ditujukan bagi Penyelenggara Negara serta PejabatlPegawai lainnya yang
diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN (untuk selanjutnya disebut Wajib
LHKPN) dan lembaqa/lnstansi terkait, Surat Edaran tersebut mernuat pedoman
mengenai teknis penyampaian LHKPN dan ruang lingkup partisipasl Instansi
bersama-sama dengan KPK dalam pengelolaan LHKPN.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas maka dipandang perlu untuk
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

A. PELAPORAN HARTA KEKAYAAN OLEH WAJIB LHKPN

1. Penyampaian LHKPN terhitung sejak Tanggal 1 Januari 2017


dilaksanal<an sebagai berikut:
a. Bagi Wajib LHKPN yang baru diangkat atau Wajib LHKPN yang pensiun
maka pelaporan harta kekayaan diJakukan dengan menggunakan
Formulir LHKPN format baru untuk kemudian disampaikan kepada
KPK paling lambat 3 (tiga) bulan sejak pengangkatan atau pensiun.
b. Baqi Wajib LHKPN yang sudah pernah rnenyarnpalkan LHKPN baik
Model KPK-A atau Model KPK-B dan mengalami perubahan jabatan
atau terkena kewajiban update dua tahunan maka harta kekayaan
yang dilaporkan adalah posisi per 31 Desember 2017 dan diserahkan
kepada KPK paling lambat pada 31 Maret 2018.

2
2. Penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud dalam Angka 1
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Melalui Aplikasi e-LHKPN pada alamatwww.elhkpn.kok.go.id; atau
b. Mengisi Formulir LHKPN format excel untuk kemudian dikirimkan
melalui email elhkpn@kpk.go.id atau dlserankan kepada Dlrektorat
Pendsftaran dan Pemeriksaan LHKPN (baik secara I~ngsung di Kantor
KPK atau pes) dalam bentuk file excel yang telah disimpan dalarn
media penyimpan data. Forrnullr LHKPN tersebut dapat diunduh
rnelalui www_kpk.go.id/layanan-publikllhkpn.
3. Petunluk teknis pelaporan harta kekayaan sebagaimana dimaksud dalam
Angka 1 dapat dilihatdan dlunduh pada www.elhkpn.kpk.go.id.
4. KPK tidak akan memproses penerimaan LHKPN yang mengg!Jnakan
Formulir LHKPN Model KPK-A atau Model KPK-B dengan tanggal
pelaporan mulai 1 Januari 2017 dan seterusnya.
5. Terhadap penenmaan LHKPN sebagaimana dimaksud dalam Angka 4
maka KPK akan mernberitahukan kepada Wajib LHKPN untuk
menyampaikan kembali LHKPN dengan periode penyampalan
sebagaimana dimaksud dalam Angka 1.
6. Penyampaian LHKPN oleh Calon Penyelenggara Negara dilaksanakan
sesuai denqan ketentuan yang berlaku dengan rnernperhatikanAngka
2.

B. PERAN SERTA LEMBAGAIINSTANSI TERKAIT DAN KPK O-ALAM


PENGELOLAAN LHKPN

1. Lembagallnstansi terkait menerbitkan atau melakukan perubahan


Peraturan Pirnpinan Lernbagallnstansi terkait mengenai LHKPN dengan
ruang Iin9kuP materi sebagai berikut:
a. menyesuaikan ketentuan mengenai LHKPN dengan merujuk kepada
Peraturan KPK Nemer 07 Tahun 2016 terutama rnenqenai penetapan
pejabatlpegawai di lingkungan instansi yang diwajibkan untuk
melaporkan harta kekayaan serta periode pelaporan harta kekayaan,

3
b. membentuk Unit Pengelolaan LHKPN serta menunjuk Pejabat
Struktural sebagai Koordinator Unit yang bertanggung jawab atas
keqiatan pengelolaan LHKPN di Iingkungan instansinya. Adapun Unit
Pengelolaan LHKPN bertugas untuk;
1) berkoordinasi dengan KPK datam hal monitoring dan evaluas!
terhadap kepatuhan Wajib LHKPN dalam melaporkan dan
mengumumkan harta kekayaannya serta pernantaatanAplikasi e
LHKPN melalui www.elhkpn.kpk.go.id.
2) menyampaikan data kepegawaian dan data perobahan jabatan
WaJib LHKPN kepada KPK paling tambat tanggal 15 Desember
setiap tahun.
3) melakukan pemutakhiran data sebagaimana dimaksud pada
angka 2) ke dalam Aplikasi e-LHKPN.
4) mengingatkan Wajib LHKPN dl lingkungan lnstanslnya untuk
mematuhi kewajiban penyampaian dan pengumuman
LHKPN.
c. Mengatur bentuk dan jenis Sanksj Administratif bagi Wajib LHKPN
yang tidak melaporkan, tidak rnenqumumkan dan ttdak bersedia
diperiksa LHKPNnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Untuk memperluas akses masyarakat terhadap pengumuman LHKPN
maka Instansi dapat menyediakan media penqumuman harta kekayaan
dengan mengaitkan tautan pengumuman dari Anti Corruption Clearing
House KPK di www.acch.kpk.go.ld ke laman situs masing-masing.
3. KPK memberikan pendampingan terhadap seluruh kegiatan
sebagaimana
pada Angka 1 dan 2 di atas maupun kegiatan Pengelolaan LHKPN
lainnya yang dipandang pertu untuk mendukunq peran LHKPN sebagai
salah sate lnstrumen pencegahan korupsi dl tnstansi,

c. LAIN·LAIN
Apabila Wajib LHKPN dan/atau Lembagallnstansi terkait rnembutuhkan
lnformas! leblh lanjut dapat menghubungi KPK c.q. Direktorat Pendaftaran
dan Pemeriksaan LHKPN melalul;

4
,

.

TELEPON EMAIL

021 - 25578300 ext. 8396 1. efhkQn(cj)_k{2gko. .id,


atau
2. informasi~/hkQ.n@kf2k.g_o.id

Denmm diterbitkannya Surat Edaran ini make Surat Edaran Pimpinan KPK :
1. Surat Edaran Nomor: SE-06/01/05/2012 Tentang Panduan Pengelolaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan di Lingkuri9a'n Badan l.}~aha
Milik Negara;
2. Surat Edaran Nomor: SE-07/01/05/2012 Tentang Panduali Pengelolaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan di Lingkungan Badan Usaha
Milik Daerah; dan
3. Surat Edaran Nomor: SE-08/01/05/2012 Tentang Panduan Pengelolaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenqqaraan di Lingkungan Pemerintah
Daerah; dan
4. Surat Edaran Nomor: SE-09/01/05/2012 Tentang Panduan Pengelolaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan dl Lingkungan lnstansi
Pemerintah Pusat dan Lembaga Negara,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

IAtas perhatian dan kerjasama


!
Saudara diucapkan terima kasih.

Ditetapkan di Jakarta
Pad a tanggal U. Oktober 2016

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Tembusan Yth:
.1. Prssiden Republik Indonesia.
·2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforrnasi BirokrasL

5
1 \
»
A »
«-
I-CI) .?:>
E
«caZ« .§

. .
«l- "C

....
0:::- C l '"
W
I -
~
..
C~ "C
Co
;::J ---
I )« ... . I/)
::

«Z
~ V
:J

U)
'-

ro
: :

:;2
c
Q)
E
0
c
'(ij
::J <Il
(/j 'C"
(l)
(/j ~
ro ,_
(l)

'C
'iii C OJ

(/j
- .0

c
<Il 'e

::: c
~ .l:!l
(l)
C
£!!
C ::J .0 (]}
C ::J C/) .s, c
f0- e (ij
0
<Il <Il <Il <Il ro e
<Il
2:: Qi c
E E <Il
E E ~ <IJ0
<Il <Il <Il e e c e e 'iii
C c W
C C
'0. '0. _Q 0 0 0 Ol
Qi Qi Qi c c
:'2i :'2i E CD
0
'" w'" Z
<IJ C/) ::J
,~ ,~ ,~
0:: w w w
is 0 is is 0
N r.-) ..t .n 0 r-..:
<Il
'C"
(]}

<Il
:,,::
't::"
'iii 'c 2
c <Il

-
CD
c :,,:: :::::>
<Il <Il
.0 .0
'iii 'c ::J
CD
e :::::> (f') -<-I,l
c
~
<Il <Il <Il <Il 0
E E E E Qi
ro
'
<Il <Il <Il
Z Z Z Z W
c
2
2 N (") -q' II)
<Il
o
Z
c,
~
:::c
...J u,
[]J i=
:: .
~ <{
::
~ .J

«
o :: ">. w:!i:
<{

« ~ 1-----"'-4----
1
:!:! >.

( !)
E
E
w
ZI
~
:a
"T.:I

« v
5rg I--_~~~~ ~
«en o Z
D
o::: !!l

..
r
"T.:I
~
0. .I
(!)« ::l
(/)1.-.·.--·+'--1--
....J
(!)2 ·- ......
.
:@"
Z« a :~ S
...J ~ :::J
ZV
w
>-
Z
w
n, -0 _J

co ro ~
0::: :s ro
.... c
c D...
ro c ro ro
.>c: OJ (IJ Q) ~
'-
:.c: :
ro
-
:::J -iii z '0. ~ ~
Cl :::J
-0
c
3::
rn
OJ mOJ
_j ro0. _J
z
D...
32
c
Q)
Q)
0.
Q)
0. OJ Z
~ E ~ '6 E
Q)
.>c:
OJ
.>c:
c
Q) D...
2 z ro .D
0
C
D...
.:G .:G ill c
(IJ
"§_ ro
>. 'E(I '6 rn
-
::J ::J ::J
..;D:: C Q) Q)

-0 -0 c eo Q) en '~
,f: ,!,; c
.,:
Q)
D... ill 0 .en: G (IJ
Q s: . . .... 'OJ
en ro
0. '-
0

·--_·- ·-J----I (5 (5 (IJ .>c: 0. c


'(i) '~
'1: c
%••• Q)

E E E 'iii ro
'c :c -0 .>c: :::J
O

0 0 (IJ ::J
E c 2 ...... ro :e
C C C . 0 ro en .0
,~
r o Q) c .0 Q)

~
c .c. c : :
.m. c
c
ro
c
ro
c
(IJ
C
ro ro .>c:
ro (5
::J en
:J
f-

ro 0 ro
OJ OJ OJ ::J rn OJ ro ro ro ro ro c ~ ill c
0)
c c c C .>c: 0. E OJ E E E E E E ,f; (IJ
c c c c Ch
0
E rn c ro
Q) Q) Q) OJ '(i)
ro ro ro of:
,ro W
0 (IJ

-0 -0 -0 -0
.
:;z
Q) c 2 'iii c c c c c '5, 0. 0 0 0
Qj
0 O J
c
E ill en Qi en cn illcn
:~ :~ :~ ;~ ;~ :~ :~ :~ :~ a:::
'-
.~
:::J :~ :~ :~ CO OJ 0

is is .,..: w C')
w UJ
_J D... W Z LL
is is is is is is is is is
.... N
0 0
N -.i cO 0 ,.....:

C
.~ :t=
C
E_ c '(i) O c
Q)
~
-
'-
ro
-
(IJ OJ 'E :cCO
'-
s: C ~ J CO
ro
o
'iii x CO
CO 2 .D
-0 OJ ill ....J
_J
~
D...
I
<Il 'c :::J
.D OJ
CO (f)
'iii c J
(f)
-_y ~ ro ro '- -,
c
Ec
CO ::J
CO 0.
O
OJ 0 ro CO CO ro 0
.!!!
E c E c 'm E E E E .~ E ill
OOJ- D... ro ro ro
. .. LL.DZ Z
CO
Z ..,
Q) Q)
f- f- W
CO E 0
Z
CO
Z Z Z~
OJ
Z
<Il
w
c
r o
ro ,... N C') '<t L{) co I"- 0:> m 0 N C') -r
d ~."
;z: : ro
o
v-

Anda mungkin juga menyukai